Introduction
ASEAN adalah sebuah organisasi se-Asia Tenggara yang memfokuskan pada kerjasama ekonomi dan
kemudian berkembang pada berbagai sektor dan menjalin komitmen kerjasama yang lebih luas dalam
bidang ekonomi, politik, dan sosial budaya. ASEAN (MEA) pada awalnya dibentuk dengan tujuan untuk
mewujudkan keberhasilan ekonomi, daya saing, meningkatkan keamanan dan menciptakan kedamaian
ditengah negara-negara Asia Tenggara. Keberhasilan ini merupakan salah satu alasan ASEAN untuk
mewujudkan integrasi regional Asia Tenggara sebagaimana diamanatkan pada visi dan misi ASEAN.
Dalam paper ini penulis akan menegaskan posisi dan peran Singapura terhadap organisasi ASEAN.
Singapura adalah salah satu negara terpenting di kawasan Asia-Pasifik dan salah satu yang paling kuat di
Asia Tenggara. Dalam praktik kenegaraanya, Singapura berfokus pada kepentingan ekonomi dan
keamanan serta politik kekuasaannya. Analisis ini menggunakan kerangka teori dan pendekatan
penelitian kualitatif untuk menganalisis aktivitas dan peran Singapura terhadap ASEAN. Tulisan ini
mencoba menganalisa strategi politik, kebijakan-kebijakan luar negeri, serta posisi Singapura dalam
aktivitasnya di ASEAN. Tujuan dari analisis ini adalah untuk memverifikasi argumen bahwa kebijakan
adaptasi Singapura dapat dicirikan oleh kreativitasnya, yang berarti bahwa negara berusaha untuk
beradaptasi dengan perubahan di lingkungan internasional.
Methodology
Dalam penulisan paper ini, penulis menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah melalui studi dokumen dan studi
literatur berbagai informasi yang berasal dari jurnal akademik, surat kabar, dan website. Teknik analisis
penulis bersandar pada teknik analisa SWOT oleh Freddy dengan mengidentifikasi berbagai faktor yang
dijadikan acuan perumusan strategi secara sistematis. Analisa yang digunakan didasarkan pada logika
yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strength) dan peluang (Opportunity), namun secara bersamaan
dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threat). Proses pengambilan keputusan
strategis selalu berkaitan dengan pengembangan dan pertimbangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan
yang diterapkan. Menggunakan metode ini perencanaan strategis (Strategis Planner) harus menganalisis
faktor-faktor strategis (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) dari Singapura maupun kebijakan
yang diterapkan dalam aktivitas kenegaraanya di ASEAN. Hal-hal yang disebutkan diatas disebut dengan
Analisis Situasi. Dalam pembuatan analisis SWOT, penelitian harus menunjukkan adanya kombinasi
faktor internal dan eksternal dan kedua faktor tersebut—internal dan eksternal—harus dipertimbangkan
dalam analisis SWOT. SWOT terinspirasi dari singkatan lingkungan internal yaitu Strengths dan
Weaknesses serta lingkungan eksternal yaitu Opportunities dan Threats yang dihadapi oleh suatu negara.
Penggunaan analisis SWOT adalah dengan pembandingan antara faktor eksternal Peluang (Opportunities)
dan Ancaman (Threats) dengan faktor internal Kekuatan (Strengths) dan Kelemahan (Weaknesses).
Conclusion
Melalui kerangka pemikiran teori kebijak luar negeri dan posisi Singapura dalam ASEAN beserta analisis
SWOT ditemukan fakta bahwa potensi kekuatan negara-negara di kawasan Asia Tenggara yang cukup
besar. Berbagai kebijakan telah dilakukan oleh Singapura dalam mengisi peluang ekonomi, sosial budaya
maupun politik keamanan. Mengkaji berbagai kelemahan, peluang dan tantangan yang ada, cita untuk
terwujudnya integrasi masyarakat Asia Tenggara secara utuh sebagaimana slogan ‘One Vision, One
Identity, One Community’ yang tertuang dalam ASEAN Vision 2020 kiranya sulit tercapai. Idealisme ini
tidak semudah membalik tangan dan tentu butuh waktu lama melalui proses sosialisasi dan penjiwaan dan
komitmen bersama..
Terlepas dari keterbatasan yang ada di negara Singapura dalam hubungan internasional, Singapura
berusaha untuk secara aktif membentuk dan mempengaruhi perubahan di lingkungan regional, sambil
beradaptasi dengan perubahan di lingkungan internasional. Untuk itu dapat disimpulkan bahwa Singapura
telah mengadopsi model adaptasi kreatif, yang ciri utamanya adalah menyeimbangkan perubahan
lingkungan. Hal ini sangat jelas dalam kasus perkembangan hubungan ekonomi dan dalam kaitannya
dengan isu hak asasi manusia dan demokratisasi di ASEAN. Agar idealisme dan strategi-strategi yang
sudah dibuat ini dapat terlaksana dibutuhkan beberapa langkah-langkah, antara lain sebagai berikut: a)
Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang manfaat hubungan serta kerjasama dan kebersamaan
integritas Asia Tenggara. b) Meningkatkan koordinasi antar pemerintah dengan ASEAN beserta instansi-
instansi terkait dan berbagai komponen masyarakat, dalam segala bidang khususnya pada bidang
sosialbudaya sebagai elemen dasar dari bangunan integritas. c) Menyelesaiakan persoalan internal
maupun regional secara bersama untuk terciptanya stabilitas nasional maupun kawasan. d) Meningkatkan
diplomasi preventif dengan melibatkan supra struktur maupun infra struktur baik pada skala nasional,
regional, maupun internasional, sehingga tercipta kebersamaan dalam mewujudkan integritas dan
perdamaian secara keseluruhan.
References:
Aditama,F.R., “Strategi Politik Luar Negeri Singapura Untuk Menjadi Negara Maju Di Asia Tenggara”.
(2017). Program Studi Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Presetyo, D. “Pro dan Kontra Penerapan ASEAN Open Sky bagi Negara Anggota ASEAN”. Sospol:
Jurnal Sosial Politik Vol 6 No 1 (2020), Hlm 43-54. (2020). Program Studi Hubungan
Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Malang
Salamah, L. “Analisa Strengths, Weaknesses, Opprotunities, and Threats (SWOT): Peluang dan tantangan
Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) dalam mewujudkan integrasi Asia Tenggara.”
Masyarakat, Kebudayaan dan Politik Vol. 30, No. 3, tahun 2017, hal. 300-309. (2017).
Departemen Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik, Universitas Airlangga
Widodo,N.T.,” Analisis Swot Sektor Perekonomian Wilayah Studi Kasus Prov Sulawesi Tenggara Dan
Negara Singapura”. (2020). Universitas Hasanuddin. Makassar.
https://www.iesingapore.gov.sg/Trade-From-Singapore/International-Agreements/free-trade-
agreements/Singapore-FTA (Diakses pada 13 Desember 2021 pukul 15:07 WIB)
https://www.mfa.gov.sg/SINGAPORES-FOREIGN-POLICY/International-Organisations/ASEAN
(Diakses pada 13 Desember 17:32 WIB)
https://www.csa.gov.sg/News/Press-Releases/asean-singapore-cybersecurity-centre-of-excellence
(Diakses pada 13 Desember 10:46 WIB)