Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN N-STEMI

DI RUANG ARJUNA 2
RSUD K.R.M.T WONGSONEGORO KOTA SEMARANG

Oleh :
Oktavia Rizkya Putri
NIM : G3A021025

PROGRAM STUDI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2021
Nama Mahasiswa : Oktavia Rizkya Putri
NIM : G3A021025
Tempat Praktek : Ruang Arjuna 2 RSUD K.R.M.T Wongsonegoro Kota
Semarang
Tanggal : 22 November – 11 Desember 2021

A. INDENTITAS
1. Identitas pasien
Nama :Tn. K (L)
Umur :67 tahun
Pendidikan terakhir :SD
Agama : Islam
Suku : Jawa
Status perkawinan : Menikah
Pekerjaan : petani
Alamat : Gubug
Diagnosa medis : UAP dd N-stemi, CHF
Tanggal masuk : 22 November 2021 pukul 18.35 WIB
Tanggal pengkajian : 23 November 2021 pukul 15.00 WIB
2. Identitas penanggung jawab
Nama :Ny. S
Umur : 60 tahun
Jenis kelamin :Perempuan
Agama : Islam
Suku : Jawa
Hubungan dengan pasien : Istri
Pendidikan terkahir : SD
Pekerjaan :Ibu Rumah Tangga
Alamat : Gubug

B. STATUS KESEHATAN
1. Status Kesehatan Saat Ini
a. Alasan masuk rumah sakit/ keluhan utama:
Pasien merasakan nyeri dada
b. Faktor pencetus:
Pasien mengatakan dirumah sedang duduk di teras rumah dan tiba-tiba
merasakan dadanya nyeri dan sesak nafas
c. Lamanya keluhan:
Sejak 2 minggu yang lalu
d. Timbulnya keluhan:
Timbulnya keluhan secara mendadak
e. Faktor yang memperberat:
Tidak ada faktor yang memperberat
2. Status Kesehatan Masa Lalu
a. Penyakit yang pernah dialami:
Pasien mengatakan memiliki riwayat sakit jantung
b. Kecelakaan:
Pasien mengatakan tidak pernah mengalami kecelakaan
c. Pernah dirawat:
Pasien mengatakan 3 minggu yang lalu dirawat di rumah sakit karna keluhan
yang sama
d. Riwayat operasi:
Pasien mengatakan tidak pernah dioperasi

C. PENGKAJIAN POLA FUNGSI DAN PEMERIKSAAN FISIK


1. PERSEPSI DAN PEMELIHARAAN KESEHATAN
a. Persepsi pasien tentang kesehatan diri
Pasien mengatakan kesehatan merupakan hal yang paling penting dalam
hidup. Karena dengan tubuh yang sehat kita bisa melakukan segala sesuatunya
dengan nyaman.
b. Pengetahuan dan persepsi pasien tentang penyakit dan perawatannya
Pasien mengatakan memahami tentang penyakitnya karena sudah dijelaskan
oleh petugas kesehatan yang merawatnya
c. Upaya yang biasa dilakukan dalam mempertahankan kesehatan
1) Kebiasaan diit yang adekuat, diit yang tidak sehat:
Pasien mengatakan ia terbiasa minum air putih dan untuk makanan pasien
gemar makan sayur
2) Pemeriksaan kesehatan berkala , perawatan kebersihan diri, imunisasi:
Pasien mengatakan sebelum sakit pasien jarang memeriksakan
kesehatannya secara berkala, setelah sakit pasien rutin kontrol dan minum
obat. Riwayat imunisasi pasien tidak diketahui
3) Kemampuan pasien untuk mengontrol kesehatan:
a) Yang dilakukan bila sakit:
Pasien mengatakan bila sakit ia akan meminta bantuan ke keluarga
b) Kemana pasien biasa berobat bila sakit:
Pasien mengatakan bila sakit ia berobat ke puskesmas terdekat
c) Kebiasaan hidup:
Pasien mengatakan ia sering berkebun
d. Faktor sosioekonomi yang berhubungan dengan kesehatan:
1) Penghasilan: petani
2) Asuransi/jaminan kesehatan: BPJS Kesehatan
3) Keadaan lingkungan tempat tinggal: Pasien tinggal di lingkungan
pedesaan

2. NUTRISI, CAIRAN DAN METABOLIK


a. Gejala (Subyektif)
1) Diit biasa (tipe): Diit nasi tim, Jumlah makan per hari: 3x sehari
2) Pola diit:normal, Makan terakhir: Makan siang pukul 13.00 WIB
3) Nafsu/ selera makan:Baik, Mual:Tidak Ada, Waktu mual:-
4) Muntah: Tidak ada, Jumlah: -, Karakteristik:-, Frekuensi: -
5) Nyeri ulu hati: Tidak ada, Karakteristik: - Penyebab: -
6) Alergi makanan: Tidak ada
7) Masalah mengunyah/ menelan: tidak ada
8) Keluhan demam: Tidak ada
9) Pola minum/ cairan: Tidak pasti, jumlah minum: ± 500 cc/ hari, jenis: air
putih dan teh
10) Penurunan BB dalam 6 bulan terakhir: Tidak ada

b. Tanda (Obyektif):
1) Suhu tubuh: 36.5 ºC, Diaforesis: Tidak ada
2) Berat badan: 70 kg, Tinggi badan: 155 cm, Turgor kulit: Baik, Tonus otot:
baik
3) Edema: Tidak ada, Lokasi: - Karakteristik: -
4) Acites: Tidak ada
5) Integritas kulit perut: Baik, lingkar abdomen:100 cm
6) Distensi vena jugularis: Tidak ada
7) Hernia/ masa: Tidak ada, Lokasi:- Karakteristik: -
8) Bau mulut/ Halitosis: Tidak ada
9) Kondisi mulut gisi/ gusi/ mukosa: Mulit dan gusi tidak ada sariawan,
bersih, mukosa bibir lembab

3. PERNAPASAN, AKTIFITAS DAN LATIHAN PERNAPASAN


a. Gejala (Subyektif):
1) Dispnea: ada
2) Yang meningkatkan / mengurangi sesak: aktivitas
3) Pemajanan terhadap udara berbahaya: Tidak ada
4) Penggunaan alat bantu: nasal kanul 3lpm
b. Tanda (Obyektif):
1) Pernafasan Frekwensi: 24 x/menit, Kedalaman: dangkal, Simetris:
perkembangan paru-paru simetris
2) Penggunaan otot bantu nafas: Tidak ada, Nafas cuping hicung: Tidak ada
3) Batuk: Tidak ada, Sputum (Karakteristik Sputum): Tidak ada
4) Fremitus: Vocal fremitus normal, Auskultasi bunyi nafas: Suara nafas
bronkovesikuler, suara ucapan normal dan tidak ada suara tambahan
5) Egofoni: Tidak ada, sianosis: Tidak ada
6) Perkusi: Nada sonor

4. AKTIFITAS (TERMASUK KEBERSIHAN DIRI) DAN LATIHAN


a. Gejala (Subyektif)
1) Kegiatan dalam pekerjaan: bertani
2) Kesulitan / keluhan dalam aktifitas
a) Pergerakan tubuh: Pasien mengeluh badan terasa lemas, nyaman di
posisi setengah duduk
b) Perawatan diri (mandi, mengenakan pakaian, bersolek, makan dll):
Perlu bantuan, karena pasien merasa lemas, dan sesak jika banyak
aktifitas
3) Toileting (BAB/BAK): Perlu bantuan
4) Keluhan sesak napas setelah aktifitas: Tidak ada
5) Mudah merasa kelelahan: Ada
6) Toleransi terhadap aktifitas: Ada
b. Tanda (Obyektif):
1) Respon terhadap aktifitas yang teramati: Saat aktifitas pasien dibantu
keluarga
2) Status mental (misalnya menarik diri, letargi): Pasien tidak tampak
menarik diri
3) Penampilan umum:
a) Tampak lemah: Ya
b) Kerapian berpakaian: Rapi
4) Pengkajian neuromuskuler:
Masa/ tonus otot: Kanan normal, kiri normal, Kekuatan otot: 5555/5555,
Postur: Tegap
Rentang gerak: normal, Deformitas: Tidak ada
5) Bau badan: Tidak ada, Bau mulut:Tidak ada, Kondisi kulit kepala: Bersih,
Kebersihan kuku: Bersih

5. ISTIRAHAT
a. Gejala (Subyektif):
1) Kebisaaan tidur: Selama di rumah sakit pasien tidak mengalami kesulitan
tidur, lama tidur: 7-8 jam
2) Masalah berhubugan dengan tidur:
a) Insomnia: Tidak ada
b) Kurang puas/ segar setelah bangun tidur: Tidak ada
b. Tanda (obyektif):
1) Tampak mengantuk/ mata sayu: Tidak ada
2) Mata merah: Tidak ada
3) Sering menguap: Tidak ada
4) Kurang konsentrasi: Tidak ada

6. SIRKULASI
a. Gejala (Subyektif):
1) Riwayat Hipertensi atau masalah jantung: ada
2) Riwayat edema kaki: Tidak ada
3) Penyembuhan lambat: Tidak ada
4) Rasa kesemutan: Tidak ada
5) Palpitasi: Tidak ada
b. Tanda (obyektif):
1) Tekanan Darah (TD): 136/52 mmHg
2) Mean Arteriar Presure /Tekanan nadi: 24 mmHg
3) Nadi/Pulsasi: 92 x/menit, pulasai teraba lemah
4) Irama jantung: reguler
5) Friksi Gesek: Tidak Ada. Murmur: Tidak ada
6) Ekstremitas: Suhu:36.6 ºC, Warna: Merah muda, Tanda Homan: Tidak ada
7) Pengisian Kapiler:< 2 detik, Varises: Tidak ada, Plebitis: Tidak ada
8) Warna: Membran mukosa: Merah muda Bibir: Lembab,
Konjungtiva:Merah muda
9) Bibir: Merah muda, Punggung kuku: Merah muda, Sklera:Merah muda

7. ELIMINASI
a. Gejala (subyektif):
1) Pola BAB : frekwensi: 1 x/ hari, konsistensi: Lunak
2) Perubahan dalam kebiasaan BAB (penggunaan alat tertentu misal:
terpasang kolostomy/ileostomy): Tidak ada
3) Kesulitan BAB: Konstipasi :Tidak ada, Diare:Tidak ada
4) Penggunaan laksatif:Tidak ada
5) Waktu BAB terakhir: Pagi hari
6) Riwayat perdarahan: Tidak ada, Hemoroid: Tidak ada
7) Riwayat inkontinensia alvi: Tidak ada
8) Penggunaan alat-alat: misalnya pemasangan kateter: Tidak ada
9) Riwayat penggunaan diuretik: Tidak ada
10) Rasa nyeri/rasa terbakar saat BAK: Tidak ada
11) Kesulitan BAK: Tidak ada
12) Keluhan BAK lain: Tidak ada
b. Tanda (obyektif):
1) Abdomen:
a) Inspeksi: Normal, bentuk simetris dan tidak ada benjolan
b) Auskultasi: bising usus 20 x/mnt
c) Perkusi : tympani
d) Palpasi: Tidak ada nyeri tekan, tidak ada distensi kandung kemih
2) Pola eliminasi
a) Konsistensi: Lunak, Massa: tidak ada
b) Pola BAB: 1x/ hari, Konsistensi: Lunak, warna abnormal: Tidak ada
c) Pola BAK: normal, Inkontinensia: Tidak ada, Retensi:Tidak ada
d) Karakteristik urine Warna: Kuning keruh, Jumlah : 200 cc, Bau: Khas
e) Bila terpasang urostomy, colostomy atau ileustomy: Tidak terpasang

8. NEUROSENSORI DAN KOGNITIF


a. Gejala (subyektif)
1) Adanya nyeri :
P = paliatif/profokatif (yang meningkatkan/ mengurangi nyeri):
Aktifitas
Q = Qualitas/Quantitas (frekwensi dan lamanya keluhan dirasakan serta
deskripsi sifat nyeri yang dirasakan):
Seperti tertekan
R = regio/tempat (lokasi sumber dan penyebarannya):
Dada
S = Skala (menggunakan rentang nilai 1-10):
7
T = Time (kapan keluhan dirasakan dan lamanya)
Intermiten
2) Rasa ingin pingsan/ pusing: Tidak ada
3) Sakit kepala: Tidak ada, lokasi nyeri: - frekwensi: -
4) Kesemutan / kebas/ kelemahan (lokasi): Tidak ada
5) Kejang: Tidak ada, cara mengatasi: -
6) Mata: Penurunan penglihatan: Tidak ada
7) Pendengaran: Penurunan pendengaran : Tidak ada
Telinga berdengung :Tidak ada
8) Epistakasis: Tidak ada
b. Tanda (Objyektif)
1) Status mental Kesadaran: Composmentis
2) Skala Koma Glasgow (GCS): 15 Respon membuka mata (E): 4Respon
motorik (M): 6 Respon verbal: 5
3) Terorientasi/ disorientasi: Waktu: baik, Tempat: baik, orang: baik
4) Persepsi sensori : Ilusi: Tidak ada, Halusinasi: Tidak ada
5) Delusi: Tidak ada, Afek: Baik
6) Memori : saat ini baik, masa lalu baik
7) Penggunaan alat bantu penglihatan/ pendengaran: Tidak ada
8) Reaksi pupil terhadap cahaya: kanan/ kiri: isokor simetris
9) Fascial drop: bellpalsy, postur: baik, reflek: baik
10) Penampilan umum tampak kesakitan: Tidak ada, Respon emosional: baik

9. KEAMANAN
a. Gejala (Subyektif)
1) Alergi: (catatan agen dan reaksi spesifik)
2) Obat-obatan: Tidak ada
3) Makanan: Tidak ada
4) Faktor Lingkungan:
a) Riwayat penyakit hub seksual: Tidak ada
b) Riwayat tranfusi darah: Tidak ada
c) Riwayat adanya reaksi transfusi: Tidak ada
5) Kerusakan penglihatan, pendengaran: Tidak ada
6) Riwayat cidera: Tidak ada
7) Riwayat kejang: Tidak ada
b. Tanda (Obyektif)
1) Suhu tubuh: 36.6oC,diaforesis: Tidak ada
2) Integritas jaringan: baik
3) Jaringan parut: Tidak ada
4) Kemerahan/pucat: Tidak ada
5) Adanya luka: Tidak ada
6) Ekimosis/ tanda perdarahan lain: Tidak ada
7) Faktor resiko: terpasang alat invasif: Tidak ada
8) Gangguan keseimbangan: Tidak ada
9) Kekuatan umum: lemah, tonus otot: baik, parese atau paralisa: tidak ada

10. SEKSUAL DAN REPRODUKSI


a. Gejala (Subyektif)
1) Pemahaman terhadap fungsi seksual: baik
2) Gangguan hubungan seksual karena berbagai kondisi (fertilitas, libido,
ereksi, menstruasi, kehamilan, pemakaian alat kontrasepsi atau kondisi
sakit): Tidak ada
3) Permasalahan selama aktifitas seksual: ada, sesak nafas bila aktifitas
4) Pengkajian pada laki-laki: rabas pada penis: Normal, gangguan prostat:
Tidak ada
5) Pengkajian pada perempuan :
a) Riwayat menstruasi (keteraturan, keluhan): -
b) Riwayat kehamilan: -
c) Riwayat pemeriksaan ginekologi misal pap smear: -
b. Tanda (Obyektif)
1) Pemeriksaan payudara/ penis/ tetis: Normal
2) Kutil genital/ lesi: Tidak ada

11. PERSEPSI DIRI, KONSEP DIRI DAN MEKANISME KOPING


a. Gejala (Subyektif)
1) Faktor stress: Perubahan status kesehatan
2) Bagaimana pasien dalam mengambil keputusan (sendiri atau dibantu):
Sendiri
3) Yang dilakukan jika menghadapi sutu masalah (misalnya : memecahkan
masalah, mencari pertolongan / berbicara dengan orang lain, makan, tidur,
minum obat-obatan, marah, diam, dll): memecahkan masalahnya
4) Upaya pasien dalam menghadapi masalahnya sekarang: berdoa dan
meminta dukungan keluarga
5) Perasaan cemas/takut: Tidak ada
6) katidakberdayaan: Tidak ada
7) Perasaan keputusasaan: Tidak ada
8) Konsep diri :
a) Citra diri: Baik
b) Ideal diri: Baik
c) Harga diri:Baik
d) Ada/ tidak perasaan akan perubahan identitas: Tidak ada
b. Tanda (Obyektif)
1) Status emosional: Baik
2) Respon fisologis yang terobservasi: perubahan tanda vital: tidak ada,
ekspresi wajah: Baik

12. INTERAKSI SOSIAL


a. Gejala (Subyektif)
1) Orang yang terdekat dan lebih berpengaruh: Istri
2) Kepada siapa pasien meminta bantuan bila mempunyai masalah: Istri dan
keluarga
3) Adakah kesulitan dalam keluarga (hubungan dengan orang tua, saudara,
pasangan: Tidak ada
4) Kesulitan berhubungan dengan tenaga kesehatan/ pasien lain: Tidak ada
b. Tanda (Obyektif)
1) Kemampuan bicara: baik
2) Pola bicara tidak biasa/ kerusakan: Ada
3) Penggunaan alat bantu bicara: Tidak ada
4) Adanya laringaktomi/ trakesostomy: Tidak ada
5) Komunikasi nonverbal. Verbal dengan keluarga/ orang lain: Baik
6) Perilaku menarik diri: Tidak ada

13. POLA NILAI KEPERCAYAAN DAN SPIRITUAL


a. Gejala (Subyektif)
1) Sumber kekuatan bagi pasien: Tuhan dan keluarga
2) Perasaan menyalahkan Tuhan: Tidak ada
3) Bagaimana pasien menjalankan kegiatan agama atau kepercayaan: macam:
sholat dan dzikir, frekwensi: 5 waktu
4) Masalahan berkaitan dg aktifitasnya tsb selama dirawat: Tidak ada
5) Adakah keyakinan/kebudayaan yang dianut pasien yang bertentangan
dengan kesehatan; Tidak ada
6) Pertentangan nilai/keyakinan/ kebudayaan terhadap pengobatan yang
dijalani: Tidak ada
b. Tanda (Obyektif)
1) Perubahan perilaku:
a) Menarik diri: Tidak ada
b) Marah/ sarkasme: Tidak ada
c) Mudah tersinggung: Tidak ada
d) Mudah menangis: Tidak ada
2) Menolak pengobatan: Tidak ada
3) Berhenti menjalankan aktifitas agama: Tidak
4) Menunjukkan sikap permusuhan dengan tenaga kesehatan: Tidak ada

D. DATA PENUNJANG
1. Laboratorium
Tanggal: 22 November 2021

Nama Test Hasil Satuan Nilai Rujukan


Hematologi
Darah Lengkap:
Limfosit absolute 1.6 103/ul
(ALC)
Neutrofil absolute 2.68 103/ul 1.8 – 8
NLCR 1.68
HFCL 0.6 % 0.0 – 1.4
Immature Granulostik 0.0
Limfosit 34.1 % 25.0 – 40.0
Jumlah trombosit 26.3 /uL 150-400
Jumlah eritrosit 4.40 /uL 4.7 – 6.1
MCH 28.4 pg 26 – 34
MCHC 33.1 % 32 – 34
MCV 85.9 fL 80 – 100
Monosit 7.1 % 2.0 – 8.0
Neutrofil 55.7 % 50.0 – 70.0
Basofil 0.6 % 0–1
Eosinofil 2.5 % 2–4
Hemoglobin 12.5 g/dL 13.2 – 17.3
Hematokrit 37.80 % 40 – 52
Gula darah sewaktu 117 Mg/dL 70 – 110
Kalium 4.20 Mmol/L 3.50 – 5.0
Natrium 138.0 Mmol/L 135.0 – 147.0
Calcium 1.21 Mmol/L 1.00 – 1.15
Creatinin 1.2 Mg/dL 0.6 – 1.1
Ureum 35.4 Mg/dL 17.0 – 43.0
Hs troponin I 0.163 Ug/L MRR
24 November 2021
HbA1c 5.3 % 4.5 – 6.3
Asam urat 6.1 Mg/dL 2.4 – 7.4
Kolesterol total 168 Mg/dL <200
Trigleserida 87 Mg/dL <= 150

2. THORAK
Tanggal: 22 November 2021
Kesan :
Kardiomegali LVH
Elongasio dan klasifikasi aorta
Gambaran bronkopneumonia
Efusi pleura duplek

3. TERAPI
Nama Obat Rute Dosis Kegunaan
Bisoprolol p.o 1x2,5 mg mengobati hipertensi atau tekanan darah tinggi, angina
pektoris, aritmia, dan gagal jantung. Bisoprolol
termasuk ke dalam golongan obat penghambat
beta (beta blockers).
Clopidogrel p.o 1x75 mg obat golongan antiplatelet yang bekerja dengan
mencegah trombosit atau sel keping darah saling
menempel dan membentuk gumpalan darah
Aspilet p.o 1x 80 mg merupakan obat yang termasuk dalam golongan
antiplatelet, manfaat obat ini adalah untuk membantu
mengencerkan darah, sehingga bisa mencegah
penggumpalan di pembuluh darah
Atorvastatin p.o 1x20 mg untuk menurunkan kolesterol jahat (LDL) dan
trigliserida, serta meningkatkan kadar kolesterol baik
(HDL) di dalam darah
Nitrokaf p.o 2x 2,5 mg Bekerja sebagai vasodilator atau melebarkan pembuluh
darah
Vasola i.v 1x2,5 mg untuk mencegah dan mengobati penggumpalan darah
pada vena dalam atau deep vein thrombosis (DVT)
Ceftriaxone i.v 2x1 gr untuk mengatasi berbagai infeksi bakteri yang terjadi
pada tubuh, golongan sefalosporin yang bekerja
dengan cara menghambat pertumbuhan bakteri atau
membunuh bakteri
Resfar i.v 3 x 300mg bekerja sebagai mukolitik atau pengencer dahak,
sehingga dahak bisa lebih mudah dikeluarkan melalui
batuk
Fartison i.v 3 x 300mg Termasuk golongan kortikosteroid. Pada sistem
kardiovaskular, kortikosteroid memberikan efek pada
respon miokardial, permeabilitas pembuluh
darah kapiler dan pola denyut pembuluh darah arteriol
Ranitidine i.v 2 x 50mg obat yang digunakan untuk menangani gejala atau
penyakit yang berkaitan dengan produksi asam
berlebih di dalam lambung
Ringger lactate i.v 20 tpm cairan infus yang biasa digunakan pada pasien dewasa
dan anak-anak sebagai sumber elektrolit dan air.

E. ANALISA DATA

Data Subyektif (S) & Obyektif (O) Masalah (P) Etiologi (E)
Ds: pasien mengatakan merasa lelah, sesak Penurunan curah jantung Perubahan afterload
nafas
Do : Map 24 mmHg, nadi perifer teraba
lemah, RR: 24x/menit, nafas nampak
pendek
Ds: pasien megatakan sesak nafas Intolerasi aktivitas Ketidakseimbangan
bertembah ketika aktifiras antara suplai dan
Do: pasien nampak kelelahan melakukan kebutuhan oksigen
aktifitas ringan, aktifitas ADL pasien
nampak dibantu keluarga
F. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Penurunan curah jantung b.d perubahan afterload
2. Intoleransi aktvitas b.d ketidakseimbangan suplai oksigen dan kebutuhan
oksigen

G. INTERVENSI

No Tujuan dan kriteria hasil Intervensi


1. Setelah dilakukan intervensi PERAWATAN JANTUNG (I.02075)
keperawatan selama 3 x 21 jam PERAWATAN JANTUNG AKUT : AKUT( I.02076)
diharapkan curah jantung 1. Observasi
meningkat, dengan kriteria  Identifikasi tanda/gejala primer Penurunan curah
hasil: jantung
 Kekuatan nadi perifer  Identifikasi tanda /gejala sekunder penurunan
meningkat curah jantung
 Dispneu menurun  Monitor tekanan darah
 Tekanan darah membaik  Monitor saturasi oksigen
 Monitor keluhan nyeri dada
2. Terapeutik
 Posisikan pasien semi-fowler atau fowler dengan
kaki kebawah atau posisi nyaman
 Berikan oksigen untuk memepertahankan
saturasi oksigen >94%
3. Edukasi
 Anjurkan beraktivitas fisik secara bertahap
4. Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian antiaritmia, jika perlu
 Kolaborasi pemberian antiplatelat, jika perlu
 Kolaborasi pemberian antiangina
2. Setelah dilakukan intervensi  MANAJEMEN ENERGI (I. 05178)
keperawatan selama 3 x 21 jam 1. observasi
diharapkan toleransi aktivitas  Identifkasi gangguan fungsi tubuh yang
meningkat, dengan kriteria mengakibatkan kelelahan
hasil:  Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama
 Keluhan lelah menurun melakukan aktivitas
 Dipsneu saat aktivitas 2. Terapeutik
menurun  Lakukan rentang gerak pasif dan/atau aktif
 Dispneu setelah aktivitas  Fasilitas duduk di sisi tempat tidur, jika tidak
menurun dapat berpindah atau berjalan
3. Edukasi
 Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap

H. IMPLEMENTASI

Dx Tanggal/jam Tindakan Respon Paraf


1 23/11/2021  Memposisikan Ds: pasien mengatakan nyaman okta
Jam 15.00 pasien semi-fowler posisi semi setengah duduk, sesak
 Berikan nafas berkurang
oksigen untuk Do : pasien nampak pada posisi
memepertahankan semi-fowler, terpasang nasal kanul
saturasi oksigen >94% dengan oksigen 3lpm
1, Jam 16.00  Mengidentifik Ds: pasien mengatakan merasa lelah, okta
2 asi tanda/gejala primer dan sesak nafas, memberat setelah
Penurunan curah jantung melakukan aktivitas, nyeri dada
 Mengidentifik hilang timbul, batuk sulit
asi tanda /gejala sekunder mengeluarkan dahak
penurunan curah jantung P = fisiologis
 Memonitor Q = tertekan
tekanan darah R = dada
 Memonitor S=5
saturasi oksigen T = hilang timbul
 Memonitor Do : pasien nampak lemah, td:
keluhan nyeri dada 136/52 mmHg,hr: 92x/menit teraba
 Mengidentifik lemah, rr: 24x/menit, spo2: 99%
asi gangguan fungsi dengan nasal kanul 3lpm
tubuh yang
mengakibatkan kelelahan
 Memonitor
lokasi dan
ketidaknyamanan selama
melakukan aktivitas
1 Jam 18.00  Mememberika Ds: pasien mengatakan menerima okta
n antiaritmia, antiplatelat, obat oral
dan antiangina hasil Do : pasien kooperatif
kolaborasi
1,2 24/11/2021  Melakukan Ds: pasien mengatakan bersedia okta
Jam 15.00 rentang gerak pasif melakukan rentang gerak aktif
dan/atau aktif dengan duduk di tepi tempat tidur,
 Memfasilitasi pasien mengatakan tidak merasakan
duduk di sisi tempat nyeri dada selama melakukan
tidur, jika tidak dapat rentang gerak aktif, pasien
berpindah atau berjalan mengatakan masih merasa sesak
 Menganjurkan nafas setelah melakukan rentang
beraktivitas fisik secara gerak aktif
bertahap Do : pasien nampak dapat melakukan
 Memonitor rentang gerak aktif, pernapasan
lokasi dan pasien nampak meningkat setelah
ketidaknyamanan selama melakukan rentang gerak aktif
melakukan aktivitas
1 Jam 16.00  Mengidentifik Ds: pasien mengatakan lelah okta
asi tanda/gejala primer berkurang, dan sesak nafas
Penurunan curah jantung berkurang, sesak nafas masih
 Mengidentifik memberat setelah melakukan
asi tanda /gejala sekunder aktivitas, nyeri dada hilang timbul
penurunan curah jantung berkurang, masih batuk dan sulit
 Memonitor mengeluarkan dahak
tekanan darah P = fisiologis
 Memonitor Q = tertekan
saturasi oksigen R = dada
 Memonitor S=4
keluhan nyeri dada T = hilang timbul
Do : td: 139/46 mmHg,hr: 82x/menit
teraba lemah, rr: 22x/menit, spo2:
99% dengan nasal kanul 3lpm
1 Jam 18.00  Mememberika Ds: pasien mengatakan menerima okta
n antiaritmia, antiplatelat, obat oral
dan antiangina hasil Do : pasien kooperatif
kolaborasi
1,2 25/11/2021  Melakukan Ds: pasien mengatakan bersedia okta
Jam 15.00 rentang gerak pasif melakukan rentang gerak aktif
dan/atau aktif dengan duduk di tepi tempat tidur,
 Memfasilitasi pasien mengatakan tidak merasakan
duduk di sisi tempat nyeri dada selama melakukan
tidur, jika tidak dapat rentang gerak aktif, pasien
berpindah atau berjalan mengatakan masih merasa sesak
 Menganjurkan nafas setelah melakukan rentang
beraktivitas fisik secara gerak aktif
bertahap Do : pasien nampak dapat melakukan
 Memonitor rentang gerak aktif, pernapasan
lokasi dan pasien nampak meningkat setelah
ketidaknyamanan selama melakukan rentang gerak aktif
melakukan aktivitas
1 Jam 16.00  Mengidentifik Ds: pasien mengatakan lelah okta
asi tanda/gejala primer berkurang, dan sesak nafas
Penurunan curah jantung berkurang, sesak nafas masih
 Mengidentifik memberat setelah melakukan
asi tanda /gejala sekunder aktivitas, nyeri dada hilang timbul
penurunan curah jantung berkurang, masih batuk dan sulit
 Memonitor mengeluarkan dahak
tekanan darah P = fisiologis
 Memonitor Q = tertekan
saturasi oksigen R = dada
 Memonitor S=3
keluhan nyeri dada T = hilang timbul
Do : td: 116/73 mmHg,hr: 85x/menit
teraba lemah, rr: 22x/menit, spo2:
99% dengan nasal kanul 3lpm
1 Jam 18.00  Mememberika Ds: pasien mengatakan menerima okta
n antiaritmia, antiplatelat, obat oral
dan antiangina hasil Do : pasien kooperatif
kolaborasi

I. EVALUASI

Dx Tanggal/Jam Evaluasi Paraf


1 23/11/2021 S: pasien mengatakan nyaman posisi semi setengah duduk, sesak okta
Jam 19.00 nafas berkurang, sesak nafas memberat setelah melakukan aktivitas,
nyeri dada hilang timbul,
P = fisiologis
Q = tertekan
R = dada
S=5
T = hilang timbul
O: pasien nampak lemah, td: 136/52 mmHg,hr: 92x/menit teraba
lemah, rr: 24x/menit, spo2: 99% dengan nasal kanul 3lpm
A: penurunan curah jantung belum teratasi, intoleransi aktivitas
belum teratasi
P: Identifikasi tanda/gejala primer Penurunan curah jantung
Identifikasi tanda /gejala sekunder penurunan curah jantung
Monitor tekanan darah
Monitor saturasi oksigen
Monitor keluhan nyeri dada
Anjurkan beraktivitas fisik secara bertahap
Kolaborasi pemberian antiaritmia, antiplatelat, antiangina
Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama melakukan aktivitas
Lakukan rentang gerak pasif dan/atau aktif
Fasilitas duduk di sisi tempat tidur, jika tidak dapat berpindah atau
berjalan
2 24/11/2021 S: pasien mengatakan lelah berkurang, dan sesak nafas berkurang, okta
Jam 19.00 sesak nafas masih memberat setelah melakukan aktivitas, nyeri
dada hilang timbul berkurang, masih batuk dan sulit mengeluarkan
dahak
P = fisiologis
Q = tertekan
R = dada
S=4
T = hilang timbul
O: td: 139/46 mmHg,hr: 82x/menit teraba lemah, rr: 22x/menit,
spo2: 99% dengan nasal kanul 3lpm
A: penurunan curah jantung belum teratasi, intoleransi aktivitas
belum teratasi
P: Identifikasi tanda/gejala primer Penurunan curah jantung
Identifikasi tanda /gejala sekunder penurunan curah jantung
Monitor tekanan darah
Monitor saturasi oksigen
Monitor keluhan nyeri dada
Anjurkan beraktivitas fisik secara bertahap
Kolaborasi pemberian antiaritmia, antiplatelat, antiangina
Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama melakukan aktivitas
Lakukan rentang gerak pasif dan/atau aktif
Fasilitas duduk di sisi tempat tidur, jika tidak dapat berpindah atau
berjalan
3 25/11/2021 S: pasien mengatakan lelah berkurang, dan sesak nafas berkurang, okta
Jam 19.00 sesak nafas masih memberat setelah melakukan aktivitas, nyeri
dada hilang timbul berkurang, masih batuk dan sulit mengeluarkan
dahak
P = fisiologis
Q = tertekan
R = dada
S=3
T = hilang timbul
O: td: 116/73 mmHg,hr: 85x/menit teraba lemah, rr: 22x/menit,
spo2: 99% dengan nasal kanul 3lpm
A: penurunan curah jantung belum teratasi, intoleransi aktivitas
belum teratasi
P: Identifikasi tanda/gejala primer Penurunan curah jantung
Identifikasi tanda /gejala sekunder penurunan curah jantung
Monitor tekanan darah
Monitor saturasi oksigen
Monitor keluhan nyeri dada
Anjurkan beraktivitas fisik secara bertahap
Kolaborasi pemberian antiaritmia, antiplatelat, antiangina
Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama melakukan aktivitas
Lakukan rentang gerak pasif dan/atau aktif
Fasilitas duduk di sisi tempat tidur, jika tidak dapat berpindah atau
berjalan

Anda mungkin juga menyukai