KONSEP DASAR
Telinga terdiri dari tiga bagian, yaitu telinga luar, tengah, dan dalam.
Bagian luar dan tengah menyalurkan gelombang suara dari udara ke telinga
dalam yang berisi cairan, untuk memperkuat energi suara dari udara ke telinga
dalam yang berisi cairan, untuk memperkuat energi suara dalam proses
tersebut. Telinga dalam berisi dua sistem sensorik yang berbeda yaitu koklea,
yang mengandung reseptor-reseptor untuk mengubah gelombang suara
menjadi impuls-impuls saraf, sehingga suara dapat terdengar, dan apparatus
vestibularis, yang penting untuk sensasi keseimbangan (Sherwood, 2011).
C. PENGERTIAN
G. MANISFESTASI KLINIS
Gejala yang timbul adalah penurunan pendengaran pada usia lanjut, bersifat
terhadap suara atau nada yang tinggi. Tidak terdapat kelainan pada
disertai dengan tinnitus yaitu persepsi munculnya suara baik di telinga atau di
audiometric nada murni, menunjukan tuli saraf nada tinggi, bilateral dan
simetris. Penurunan yang tajam (slooping) pada tahap awal setelah frekuensi
2000 Hz. Gambaran ini khas pada presbikusis sensori dan neural. Kedua jenis
presbikusis ini sering ditemukan. Garis ambang dengar pada audiogram jenis
pada presbikusis ini dapat terjadi sekitar 5-10 dB. (Gates and Mills, 2005)
I. PENATALAKSANAAN
J. PENGKAJIAN FOKUS
meliputi:
K. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
mengidentifikasi suara.
2. Berikan zat pelembut ke telinga dan siram dengan spuit bulb atau pik
air rendah.
keras untuk didengar, berbicara perlahan dan jelas dengan nada yang
meningkatkan komunikasi.
11. Instruksikan pasien dan / atau keluarga dalam aplikasi obat mata dan /
atau telinga.
12. Instruksikan pasien dan / atau keluarga dalam aplikasi alat bantu
perangkat.
meningkatkan pendengaran.
BAB III
KESIMPULAN