PRESBIAKUSIS
DI RUANG…………………..
RS …………………………………………..
Oleh :
NAMA : _____________________________
NIM : _____________________________
Presbikusis berasal dari bahasa Yunani yaitu prébys artinya usia, dan ákousis yaitu
pendengaran. Presbikusis adalah penurunan pendengaran yang mengiringi proses
penuaan. Pada pemeriksaan audiometri nada murni terlihat gambaran penurunan
pendengaran bilateral simetris yang mulai terjadi pada nada tinggi dan bersifat
sensorineural dengan tidak ada kelainan yang mendasari selain proses penuaan secara
umum (Fatmawati dan Dewi, 2016)
B. Gejala klinis
Keluhan lainnya adalah telinga berdenging (tinitus nada tinggi). Pasien dapat
mendengar suara percakapan, tetapi sulit untuk memahaminya, terutama bila
diucapkan dengan cepat di tempat dengan latar belakang yang bising (cocktail party
deafness). Bila intensitas suara ditinggikan akan timbul rasa nyeri di telinga, hal ini
disebabkan oleh faktor kelelahan saraf (recruitment) (Soetirto et al, 2012). Biasanya
pasien yang datang, mengeluh kesulitan dalam memahami pembicaraan daripada
mengeluh tidak bisa mendengar (Howarth, 2005)
C. Etiologi
Schuknecht menerangkan bahwa penyebab kurang pendengaran akibat
degenerasi ini dimulai terjadinya atrofi di bagian epitel dan saraf pada organ corti.
Lambat laun secara progresif terjadi degenerasi sel ganglion spiral pada daerah basal
hingga ke daerah apeks yang pada akhirnya terjadi degenerasi sel-sel pada jaraingan
saraf pusat dengan manifestasi gangguan pemahaman bicara. Kejadian presbikusis
diduga mempunyai hubungan dengan faktor-faktor herediter, metabolisme,
aterosklerosis, bising, gaya hidup atau bersifat multifaktor
D. Faktor Yang Mempengaruhi
Presbikusis diduga berhubungan dengan faktor risiko sebagai berikut:
Presbikusis rata-rata terjadi pada usia 60-65 tahun ke atas. Pengaruh usia
terhadap gangguan pendengaran berbeda antara laki-laki dan perempuan. Lak-laki
lebih banyak mengalami penurunan pendengaran pada frekuensi tinggi dan hanya
sedikit penurunan pada frekuensi rendah bila dibandingkan dengan perempuan.
Perbedaan jenis kelamin pada ambang dengar frekuensi tinggi ini disebabkan laki-laki
umumnya lebih sering terpapar bising di tempat kerja dibandingkan perempuan.
Sunghee et al. menyatakan bahwa perbedaan pengaruh jenis kelamin pada presbikusis
tidak seluruhnya disebabkan perubahan di koklea.
Perempuan memiliki bentuk daun dan liang telinga yang lebih kecil sehingga
dapat menimbulkan efek masking noise pada frekuensi rendah. Pearson menyatakan
sensitivitas pendengaran lebih baik pada perempuan daripada laki-laki (Muyassaroh,
2012).
b. Hipertensi
c. Diabetes melitus
Pada pasien dengan diabetes melitus (DM), glukosa yang terikat pada
protein dalam proses glikosilasi akan membentuk advanced glicosilation end
product (AGEP) yang tertimbun dalam jaringan dan mengurangi elastisitas dinding
pembuluh darah (arteriosklerosis). Proses selanjutnya adalah dinding
pembuluh darah semakin menebal dan lumen menyempit yang disebut mikroangiopati.
Mikroangiopati pada organ koklea akan menyebabkan atrofi dan berkurangnya sel
rambut, bila keadaan ini terjadi pada vasa nervus VIII,
ligamentum dan ganglion spiral pada sel Schwann, degenerasi myelin, dan
kerusakan axon maka akan menimbulkan neuropati. National Health Survey USA
melaporkan bahwa 21% penderita diabetik menderita presbikusis terutama pada usia
60-69 tahun. Hasil audiometri penderita DM menunjukkan bahwa frekuensi derajat
penurunan pendengaran pada kelompok ini lebih tinggi bila dibandingkan penderita
tanpa DM (Muyassaroh, 2012).
d. Merokok
Penelitian Cruichksanks melaporkan bahwa non perokok yang tinggal dengan perokok
lebih beresiko mengalami gangguan pendengaran dibanding mereka yang tinggal
dengan anggota keluarga yang tidak merokok (Dawes et al., 2014).
e. Riwayat Bising
E. Klasifikasi
Schuknecht membagi klasifikasi presbikusis menjadi 4 jenis : Sensori (outer hair-cell),
neural (ganglion-cell), metabolik (strial atrophy), dan koklea
konduktif (stiffness of the basilar membrane). Schuknecht menambahkan
duaSchuknecht membagi klasifikasi presbikusis menjadi 4 jenis : Sensori (outer hair-
cell), neural (ganglion-cell), metabolik (strial atrophy), dan koklea konduktif (stiffness
of the basilar membrane). Schuknecht menambahkan duakategori : mixed dan
indeterminate, terdapat 25% kasus, dimana terjadi akibat
penelitian adalah jenis metabolik 34,6%, jenis lainnya neural 30,7%, mekanik
1. Sensori
Tipe ini menunjukkan atrofi epitel disertai hilangnya sel-sel rambut dan sel
penyokong organ corti. Proses berasal dari bagian basal koklea dan perlahan-lahan
menjalar ke daerah apeks. Perubahan ini berhubungan dengan penurunan ambang
frekuensi tinggi, yang dimulai setelah usia pertengahan. Secara histologi, atrofi dapat
terbatas hanya beberapa millimeter awal dari basal koklea dan proses berjalan dengan
lambat. Beberapa teori mengatakan perubahan ini terjadi akibat akumulasi dari granul
pigmen lipofusin. Ciri khas dari tipe sensory presbyacusis ini adalah terjadi penurunan
pendengaran secara tiba-tiba pada frekuensi tinggi (slooping).(Gambar 5a.) Gambaran
konfigurasi menurut Schuknecht, jenis sensori adalah tipe noise-induced hearing loss
(NIHL). Banyak terdapat pada laki-laki dengan riwayat bising.
Gambar
2. Neural
Tipe ini memperlihatkan atrofi sel-sel saraf di koklea dan jalur saraf pusat.
Atrofi terjadi mulai dari koklea, dengan bagian basilarnya sedikit lebih banyak
terkena dibanding sisa dari bagian koklea lainnya. Tidak didapati adanya
penurunan ambang terhadap frekuensi tinggi bunyi. Keparahan tipe ini
menyebabkan penurunan diskriminasi kata-kata yang secara klinik
berhubungandengan presbikusis neural dan dapat dijumpai sebelum terjadinya
gangguan pendengaran. Efeknya tidak disadari sampai seseorang berumur lanjut sebab
gejala tidak akan timbul sampai 90% neuron akhirnya hilang. Pengurangan jumlah sel-
sel neuron ini sesuai dengan normal speech discrimination. Bila jumlah neuron ini
berkurang di bawah yang dibutuhkan untuk tranmisi getaran, terjadilah neural
presbyacusis. Menurunnya jumlah. neuron pada koklea lebih parah terjadi pada basal
koklea. Gambaran klasik : speech discrimination sangat berkurang dan atrofi yang luas
pada ganglion spiralis (cookie-bite).(Gambar 5b.)
Tipe presbikusis yang sering didapati dengan ciri khas kurang pendengaran yang
mulai timbul pada dekade ke-6 dan berlangsung perlahan-lahan. Kondisi ini
diakibatkan atrofi stria vaskularis. Histologi : Atrofi pada stria vaskularis, lebih parah
pada separuh dari apeks koklea. Stria vaskularis normalnya berfungsi menjaga
keseimbangan bioelektrik, kimiawi dan metabolik koklea.
Proses ini berlangsung pada seseorang yang berusia 30-60 tahun. Berkembang dengan
lambat dan mungkin bersifat familial. Dibedakan dari tipe presbikusis lain yaitu pada
strial presbyacusis ini gambaran audiogramnya rata, dapat mulai frekuensi rendah,
speech discrimination bagus sampai batas minimum pendengarannya melebihi 50 dB
(flat). Penderita dengan kasus kardiovaskular (heart attacks, stroke, intermittent
claudication) dapat mengalami prebikusis tipe ini serta menyerang pada semua jenis
kelamin namun lebih nyata pada perempuan .(Gambar 5c.)
4. Koklea konduktif
F. Penatalaksanaan
Penurunan sensitivitas ambang suara pada frekuensi tinggi merupakan tanda utama
presbikusis. Perubahan dapat terjadi pada dewasa muda, tetapi terutama terjadi pada
usia 60 tahun keatas. Terjadi perluasan ambang suara
dengan bertambahnya waktu terutama pada frekuensi rendah. Kasus yang banyak
terjadi adalah kehilangan sel rambut luar pada basal koklea. Presbikusis sensori
memiliki kelainan spesifik, seperti akibat trauma bising. Pola konfigurasi audiometri
presbikusis sensori adalah penurunan frekuensi tinggi yang curam, seringkali terdapat
notch (takik) pada frekuensi 4kHz (4000 Hz).
Faktor lain seperti genetik, usia, ototoksis dapat memperberat penurunan pendengaran.
Perubahan usia yang akan mempercepat proses kurang pendengaran dapat dicegah
apabila paparan bising dapat dicegah. Goycoolea dkk, menemukan kurang
pendengaran ringan pada kelompok penduduk yang tinggal di daerah sepi (Easter
Island) lebih sedikit jika dibandingkan kelompok penduduk yang tinggal di tempat
ramai dalam jangka waktu 3 5 tahun.17 Kesulitan mengontrol efek bising pada
manusia yang memiliki struktur dan fungsi yang sama dengan mamalia, Mills dkk,
menyatakan bahwa terdapat kurang pendengaran lebih banyak akibat usia pada
kelompok hewan yang tinggal di tempat bising. Interaksi efek bising dan usia belum
dapat dimengerti sepenuhnya, oleh karena kedua faktor awalnya mempengaruhi
frekuensi tinggi pada koklea. Bagaimanapun, kerusakan akibat bising ditandai
kenaikan ambang suara pada frekuensi 3 6 kHz, walaupun awalnya dimulai pada
frekuensi tinggi (biasanya 8 kHz).
Penilaian klinis seperti, tes bisik dan isyarat seringkali tidak jelas dan tidak efektif
dalam skrining. Audiometri yang dilakukan oleh perawat atau seorang asisten
merupakan pemeriksaan praktis untuk mendeteksi kurang pendengaran yang
signifikan. Pemeriksaan yang dibutuhkan untuk skrining audiometri harus jelas, biaya
murah dan dapat diterima oleh penderita.
Standar tes skrining audiometri pada level frekuensi 1 kHz, 2 kHz, dan 3
kHz dan level intensitas 25 dB, 40 dB, dan 60 dB. Kelainan pada frekuensi
25 dB bagi penderita dewasa muda atau 40 dB bagi usia lanjut merupakan
penilaian yang tepat. Indikasi pemeriksaan metabolik dilakukan pada penderita
2. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik pada telinga biasanya normal setelah pengambilan serumen, yang
merupakan problem pada penderita usia lanjut dan penyebab kurang pendengaran
terbanyak. Pemberian sodium bicarbonat solusi topikal
10%, sebagai serumenolitik. Pada membran timpani normal tampak transparan
Variasi nilai ambang audiogram antara telinga satu dengan lainnya pada presbikusis
ini dapat terjadi sekitar 5-10 dB. Manusia sebenarnya sudah mempunyai strain DNA
yang menyandi terjadinya presbikusis. Sehingga dengan adanya penyebab multifaktor
risiko akan memperberat atau mempercepat presbikusis terjadi lebih awal.
Subjektif
(tidak tersedia)
Objektif
Subjektif
(tidak tersedia)
Objektif
Afasia
Disfasia
Apraksia
Disleksia
Disartria
Afonia
Dislalia
Pelo
Gagap
Tidak ada kontak mata
Sulit memahami komunikasi
Sulit mempertahankan komunikasi
SuJit menggunakan ekspresi wajah atau tubuh
Tidak mampu menggunakan ekspresi wajah atau tubuh
Sulit menyusun kalimat
Verbalisasi tidak tepat
Sulit mengungkapkan kata-kata Disorientasi orang, ruang, waktu Defisit
penglihatan
Delusi
PENYEBAB
o Stroke
o Cedera kepala
o Trauma wajah
o Peningkatan tekanan intrakranial
o Hipoksia kronis
o Tumor
o Miastenia gravis
o Sklerosis multipel
o Distropi muskuler
o Penyakit Alzheimer
o Kuadriplegia
o Labiopalatoskizis
o Infeksi laring
o Fraktur rahang
o Skizofrenia
o Delusi
o Paranoid
o Autisme
DEFINISI
Evaluasi atau perrasaan negatif terhadap diri sendiri atau kemampuan klien sebagai
respon terhadap situasi saat ini
PENYEBAB
Subjektif
1. Menilai diri negatif (mis. Tidak berguna, tidak tertolong)
2. Merasa malu/bersalah
3. Melebih-lebihkan penilaian negatif tentang diri sendiri
4. Menolak penilaian positif tentang diri sendiri
Objektif
Berbicara pelan dan lirih
Menolak berinteraksi dengan orang lain
Berjalan menunduk
Postur tubuh menunduk
Subjektif
Sulit berkonsentrasi
Objektif
1. Kontak mata kurang
2. Lesu dan tidak bergairah
3. Pasif
4. Tidak mampu membuat keputusan
Cedera traumatis
Pembedahan
Kehamilan
Stroke
Penyalahgunaan zat
Demensia
Penyakit kronis
Pengalaman tidak menyenangkan
DAFTAR PUSTAKA
…………………………………………………………………………………………
…………………..
…………………………………………………………………………………………
……………………..
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA KLIEN……......... DENGAN………..………….……….
DI RUANG…………………..
RS …………………………………………..
NAMA : _____________________________
NIM : _____________________________
....................................................... ..................................................
NIP. .............................................. NIM. .....................
PEMBIMBING AKADEMI
.......................................................
NIP. ..............................................
FORMAT PENGKAJIAN
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
I. PENGKAJIAN :
A. IDENTITAS KLIEN DAN KELUARGA :
Inisial Klien : ................................................................................................
Umur : ................................................................................................
Jenis Kelamin : ................................................................................................
Agama : ................................................................................................
Pendidikan : ................................................................................................
Pekerjaan :.................................................................................................
Status : ................................................................................................
Golongan Darah : ................................................................................................
Inisial Informan : ................................................................................................
Hubungan Keluarga : ................................................................................................
Umur : ................................................................................................
Alamat : ................................................................................................
Pekerjaan : ................................................................................................
Tanggal MRS / Pukul : ................................................................................................
TanggalPengkajian / Pukul : ................................................................................................
Jenisminuman
Porsi makan
Porsi minum
c. Pola Eliminasi
KETERANGAN SEBELUM SAKIT SAAT SAKIT
Frekuensi BAK
Pancaran
Jumlah setiap BAK
Bau, Warna
Perasaan setelah BAK
Total produksi urine
Frekuensi BAB
Konsistensi
Bau, Warna
d. Pola Istirahat Tidur
KETERANGAN SEBELUM SAKIT SAAT SAKIT
Waktu dan jumlah jam tidur
siang
Waktu dan jumlah jam tidur
malam
Pengantar Tidur
Gangguan Tidur
Perasaan saat bangun
e. Pola Aktifitas dan Kebersihan diri
KETERANGAN SEBELUM SAKIT SAAT SAKIT
Mobilitas/aktivitas rutin
Jenis aktivitas di waktu
senggang
Mandi
Berpakaian dan berhias
Toileting
Makan minum
Tingkat ketergantungan
Kemampuan penginderaan:
- Penglihatan
- Pendengaran
- Penciuman
- Pengecapan
- Perabaan
Ideal diri
Harga diri
Peran diri
Identitas diri
Laki-laki:
- Sirkumsisi
- Mimpi basah
- Penggunaan alat kontrasepsi (jenis, lama,
keluhan)
- Orientasi seks
- Keluhan dalam hubungan seksual
Praktik Ibadah
A. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan / penampilan / kesan / umum klien :
...........................................................................................................................................................
.............
...........................................................................................................................................................
...............
.....................
2. Tanda-tanda vital :
- Suhu Tubuh : ..................oC
- Denyut Nadi : ..................kali / menit
- Tekanan Darah : ..................mmHg
- Respirasi : ..................kali / menit
- TB / BB : ..........cm / ........... kg
3. Pemeriksaan Fisik :
a. Kepala Dan Leher :
Kepala :
……………………………………………………………
……………….………….
……………………………………………………………
…….……………………. ……
Rambut :
……………………………………………………………
……………….………….
……………………………………………………………
…….……………………. ……
Wajah :
……………………………………………………………
……………….………….
……………………………………………………………
…….……………………. ……
Mata
Palpebra : …………………..…….………………………………
Conjungtiva : …………………..…….………………………………
Sclera : …………………..…….………………………………
Cornea&refleks kornea : …………………..…….………………………………
Pupil & refleks cahaya : …………………..…….………………………………
Fungsi otot : …………………..…….………………………………
TIO, visus : …………………..…….………………………………
Hidung
Warna, kesimetrisan, :
deformitas ……………………………………………………………………
Pernafasan cuping hidung ……….………….
………………………………………………………………….
Obstruksi, sekret
…………………….
Perubahan suara, afasia, ……………………………………………………….
dysfonia ……………………………….…
………………………………………………
Telinga
Inspeksi : …………………..…….………………………………
Telingaluar, MAE : …………………..…….………………………………
Sekret : …………………..…….………………………………
Palpasi : …………………..…….………………………………
Nyeritekan telinga dan : …………………..…….………………………………
tulang mastoid : …………………..…….………………………………
Mulut : …………………..…….………………………………
Gigi Geligi : …………………..…….………………………………
Faring : …………………..…….………………………………
Tonsil : …………………..…….………………………………
Leher
JVP : …………………..…….………………………………
Thyroid : …………………..…….………………………………
Trachea : …………………..…….………………………………
c. PemeriksaanPayudaradanKetiak :
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
d. Pemeriksaan Paru :
Inspeksi
Bentuk thoraks, : …………….…….……………………………………
struktur, : …………….…….……………………………………
Pergerakan dinding dada, :……..…….……………………………………………
Stridor
Palpasi
Nyeri tekan, tactilefremitus ...............................................................................................
...........................
Perkusi
Suaraperkusi : ...........................................................................................
Batas paru hepar : ..........................................................................................
Auskultasi
Vocal fremitus, Suaranafas : ……………..…….………………………………………
(trakeal, bronkhial,
bronkovesikular) : ……………..…….………………………………………
Suaratambahan (rhonci,
wheezing, rales)
e. Pemeriksaan Jantung :
Inspeksi
Ictus cordis ........................................................................................
Palpasi
Ictus cordis : …………….……………………………………………
Heart rate (bandingkan : …………….……………………………………………
dg nadi)
Thrill (+) / (-) : …………..………………………………………………
Perkusi
Batasatas : …………….……………………………………………
Bataskanan : …………….……………………………………………
Bataskiri : …………..………………………………………………
Batas bawah : …………..………………………………………………
Auskultasi
A S1: tunggal/split, S2: tunggal/split, S3 .... S4 .... Murmur ....
P S1: tunggal/split, S2: tunggal/split, S3 .... S4 .... Murmur ....
T S1: tunggal/split, S2: tunggal/split, S3 .... S4 .... Murmur ....
M S1: tunggal/split, S2: tunggal/split, S3 .... S4 .... Murmur ....
f. Pemeriksaan Abdomen :
Inspeksi
Bentuk : …….…….……………………………………………
Bayanganvena : …….…….……………………………………………
Benjolan / massa : …..…….………………………………………………
Auskultasi
Peristaltik usus : …….…….……………………………………………
Bruit aorta/a renal/a : …….…….……………………………………………
femoralis
Perkusi
Suaraperkusi abdomen : ...........................................................................................
Perkusiginjal : ..........................................................................................
Ascites (+)/(-)
Palpasi
Tanda nyeri : .......................................................................................
Massa : ........................................................................................
Hidrasi kulit : ........................................................................................
Hepar : ........................................................................................
Lien : ........................................................................................
2) Pemeriksaan Anus
………………………………………………………………………………………………
………
………………………………………………………………………………………………
h. PemeriksaanMuskuloskeletal (EkstremitasAtas Dan Bawah) :
Inspeksi : Perubahan bentuk tulang
............................................................................................
.........................................................................................................................................
Palpasi : atropi, nyeri tekan, krepitasi
.........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
KekuatanOtot :
KIRI KANAN
O/1/2/3/4/5 O/1/2/3/4/5
O/1/2/3/4/5 O/1/2/3/4/5
i. PemeriksaanNeurologi :
G.C.S
Orientasi : …………….…….……………………………………
Memori : …………….…….…………………………………………
Bicara : ……….……………………………………………………
Nervus I ..................................................................................................
..........
Nervus II ..................................................................................................
..........
Nervus III ..................................................................................................
..........
Nervus IV ..................................................................................................
..........
Nervus V ..................................................................................................
..........
Nervus VI ..................................................................................................
..........
Nervus VII ..................................................................................................
.........
Nervus VIII ..................................................................................................
..........
Nervus IX ..................................................................................................
..........
Nervus X ..................................................................................................
..........
Nervus XI ..................................................................................................
..........
Nervus XII .....................................................................................................
.......
FungsiSerebral&Sensor .....................................................................................................
is .......
Tes Refleks :
Fisiologis
- Patella : ………….…...….………………………………………
- Biceps : ……..……..…………………………………………….
- Triseps : …….……...…………………………………………….
- Brachioradialis : …………...….………………………………………….
- Tendon Achilles : ………..…..…………………………………………….
Patologis
- Babinski : ……...……….………………………………………….
- Chadock : ………………………………………………………….
- Openheim : ………………………………………………………….
: …….…………………………………………………….
- Gonda
: …….…………………………………………………….
- Shneffer : …….…………………………………………………….
- MeningealSign
B. DATA PENUNJANG
1. Laboratorium
2. Radiologi
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
D. DIAGNOSA MEDIS
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
ANALISA DATA
NO DATA PENYEBAB MASALAH
1. DS :
DO :
NO DATA PENYEBAB MASALAH
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. ...........................................................................................................................................................................
2. ............................................................................................................................................................................
3. ..............................................................................................................................................................................
4. ............................................................................................................................................................................
NO DX HARI / TANGGAL
KEP
NO DX HARI / TANGGAL
KEP
EVALUASI KEPERAWATAN
O : ……………………………………….
A: …………………………………………
P : ………………………………………..
2. S : ………………………………………..
O : ……………………………………….
A: …………………………………………
P : ………………………………………..
O : ……………………………………….
A: …………………………………………
P : ………………………………………..
4. S : ………………………………………..
O : ……………………………………….
A: …………………………………………
P : ………………………………………..