Anda di halaman 1dari 15

PRESBIKUSIS

PENDAHULUAN
DEFINISI
 Presbikusis adalah gangguan pendengaran yang berhubungan
denganproses degeneratif yang ditandai tuli sensorineural
frekuensi tinggi,umumnya terjadi mulai usia 65 tahun,
simetris pada telinga kanan dan kiri,terjadi perlahan seiring
dengan bertambahnya usia.

 Presbikusis dapat mulai pada frekuensi 1000 Hz atau lebih.


Progresifitaspenurunan pendengaran dipengaruhi oleh usia
dan jenis kelamin, pada laki-laki lebih cepat dibandingkan
dengan perempuan.
EPIDEMIOLOGI
 Di AS, gangguan pendengaran banyak terjadi pada hampir
2/3 orangdewasa berusia 70 tahun dengan rekuensi
terbanyak pada laki-lakidan derajat gangguan pendengaran
terbanyak adalah derajat ringan.
 Tipe presbikusis terbanyak yaitu tipe sensoris, diikuti tipe
neural,konduksi dan metabolik.
 Penduduk Indonesia hampir 9% atau 20 juta jiwanya
menderitapresbikusis dan diperkirakan jumlah tersebut akan
meningkat padatahun 2025.
 Persentase penderita presbikusis usia > 65 tahun adalah 30-
35% dan30-40% usia > 70 tahun.
ETIOLOGI
 Presbikusis merupakan akibat dari proses degenerasi. Faktor-
faktor yangmempengaruhi yaitu:

Usia dan jenis Pola


Herediter  Metabolisme
kelamin makananan

Arteriosklerosis Infeksi Bising Gaya hidup


PATOFISIOLOGI
 Proses degenerasi → perubahan
struktur koklea dan N.VIII
(Vestibulooklearis)
 Pada koklea → atrof
dandegenerasi sel-sel
rambutpenunjang pada organ
corti danstria vaskularis .
 Pada persarafan → berkurangnya
jumlah dan ukuran sel-
selganglion dan saraf serta
myelindan akson saraf
KLASIFIKASI
Gambaran audiogram antara kelompok
presbikusis dengan orang muda
MANIFESTASI KLINIS
 Berkurangnya pendengaran secara perlahan-lahan, progresi
dansimetris pada kedua telinga
 Telinga berdenging (tinnitus nada tinggi)
 Pasien dapat mendengar suara percakapan, tetapi
sulit untuk memahaminya, terutama bila diucapkan dengan
cepat di tempat dengan latar belakang yang bising
(cocktail party deafness)
 Bila intensitas suara ditinggikan akan timbul rasa nyeri di
telinga →kelelahan saraf
Audiometri Presbikusis
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Pemeriksaan Otoskopik: tampak membran timpani suram,
mobilitas berkurang-kunang
 Tes penala: tuli sensorineural
 Pemeriksaan audiometri: tuli saraf nadi tinggi, bilateral dan
simetris
Pada tahap awal terdapat penurunan yang tajam
(sloping) setelah frekuensi 2000 Hz (khas pada
presbikusis sensorik dan neural).

Audiogram: garis ambang dengar lebih mendatar


(jenis metabolik danmekanik), tahap berikutnya
berangsur-angsur terjadi penurunan.

Pemeriksaan audiometri tutur: adanya gangguan


diskriminasi wicara (speech discrimination)→
jelas terlihat pada jenis neural dan koklear
PENATALAKSANAAN
 Edukasi
 Rehabilitasi: pemasangan alat bantu dengar (hearingaid)
 Kombinasi rehabilitasi dengan latihan membaca ujaran
(speech reading) dan latihan mendengar (audiotory training).
 Implan Koklea
 Diet
 Menghindari suara/ tempat yang bising
PROGNOSIS
 Pasien dengan presbikusis tidak dapat disembuhkan, semakin
lama akan semakin menurun fungsi pendengarannya.
 Penurunan fungsi dengar terjadi secara lambat, sehingga
pasien masihdapat menggunakan fungsi pendengaran yang
ada.
 Pasien presbikusis perlu diingatkan mengenai faktor risiko
yang dapatmemperburuk keadaannya, seperti penyakit
hipertensi, diabetesmellitus dan penyakit metabolik
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai