DefinisiPresbikusis
Patologi
Presbikusis berdasarkan perubahan patologinya terbagi menjadi
4,yaitu diantaranya sensorik,neural,metabolik dan mekanik. Patologi yang
terjadi pada sensorik yaitu terdapat lesi yang terbatas pada koklea, dan
terdapat atrofi pada organ corti serta jumlah sel-sel rambut dan sel
penunjang yang berkurang. Pada patologi yang terjadi secara neural
disebabkan oleh berkurangnya sel neuron pada koklea dan jaras audiotorik.
Pada proses metabolik timbul karena adanyaatrofi stria
vaskularisasi,sehingga keseimbangan biomekanik dan fungsi sel berkurang.
Selanjutnya yaitu patologi yang terjadi secara mekanik yang
mengakibatkantimbulnyaperubahan duktus koklearis yang berpengaruh
terhadap respon mekanik. Ligamentum spiralis mengalami atrofi sehingga
membran basalis menjadi lebih kaku.
Faktor yang mempengaruhipendengaran
A. DiabetesMelitus
Diabetes melitus merupakan salah satu faktor penyakit
metabolik yang dapat mempengaruhi proses pendengaran. Padaproses
glikosilasi,glukosa akan terikat dengan protein membentuk advanced
glicosilation and product (AGEP) yang dapat menumpuk di dalam
jaringan serta mengurangi elastisitas pembuluh darah sehingga terjadi
mikroangiopati. Mikroangiopati jika terjadi pada koklea akan
menyebabkan proses atrofi dari vaskularisasi stria yang berfungsi
untuk menjaga keseimbangan kimia dan bioelektrikal serta
metabolisme darikoklea.
B. Hipertensi
Hipertensi juga dapat menjadi salah satu faktor terjadinya
penurunan pendengaran.Semua sel dapat hidup dengan adanya suplai
oksigen dan nutrisi yang adekuat dari jantung dan pembuluh
darah.Hipertensi dapat merusak struktur dari pembuluh darah perifer.
Kerusakan tersebut dapat menyebabkan penyumbatan,jika terjadi
sumbatan aliran darah arteri akan terganggu sehingga jaringan dapat
mengalami mikroinfark. Oleh karena itu pada hipertensi dapat
mempengaruhi sistem sirkulasi pada telinga dalam,viskositas darah
menjadi meningkat yang disebabkan oleh aliran darah kapiler yang
berkurang sehingga transportasi oksigenmenurun. Hal tersebut dapat
mengganggu sel-sel auditori sehingga transmisi sinyal terganggu dan
menimbulkan gangguan komunikasi.
C. Hiperkolesterolemia
Hiperkolesterolemiaadalah terjadinya gangguan jumlah lemak
dalam darah dan kadar kolesterol ≥240mg/dl.Proses aterosklerosis
tidak luput dari peran kolesterol dan triglierida. Ateroskelosis dapat
menyebabkan gangguan aliran darah dan transpor oksigen.
Dalam penelitiannya, Evans mengatakan bahwa dislipidemia
kronik dapat mengakibatkan berkurangnya fungsi pendengaran yaitu
trigliserida yang tinggi berhubungan dengan meningkatnya ambang
nada murni. Villares juga mengatakan bahwa terdapat hubungan
antara kadar koesterol yang tinggi dengan gangguanpendengaran.
D. Merokok
Rokok mengandung berbagai macam zat kimia yang berbahaya
bagi tubuh. Komponen utama dalm rokok yang sangat berbahaya
adalah nikotin dan karbonmonoksida.Kedua zat tersebut dapat
mengganggu sistem peredaran darah. Karbonmonoksida dapat
membuat suatu ikatan bersama hemoglobin menjadi karboksi-
hemoglobin yang mengakibatkan hemoglobin tidak efisien berikatan
dengan oksigen melainkan jauh lebih kuat berikatan dengan
karbonmonoksida (CO), sehingga suplai darah ke jaringan akan
berkurang salah satunya ke organ korti yang menimbulkan efek
iskemia. Jika sudah terjadi iskemia pembuluh darah yang ada pada
organ korti di koklea maka akan terjadi gangguan pendengaran pada
frekuensi tinggi. Selain itu karbonmonoksida juga dapat menyebabkan
atheroskelosis,spasme pembuluh darah, dan meningkatkan kekentalan
darah.
E. ObatSalisilat
Obat salisilat secara cepat memasuki perilimfe setelah
administrasi sistemik. Konsentrasi dalam perilimfe mencapai nilai
maksimal dalam 2 jam setelah injeksi intraperitoneal pada percobaan
binatang. Salisilat yang diberi kontras tritium dideteksi secara cepat
dalam pembuluh darah dari stria vaskularis dan ligamentum spiralis
Dalam satu jam, kontras tersebut ditemukan pada lorong luar organ
korti, di sekitar sel rambut luar, dan kanal rosenthal di sekitar sel
ganglion spiral.
Gejala Klinis
PenegakanDiagnosis
Tatalaksana
Prognosis
Pasien dengan presbikusis tidak dapat disembuhkan, semakin
lama akan semakin menurun fungsi pendengrannya. Penurunan
fungsi dengar terjadi secara lambat, sehingga pasien masih dapat
menggunakan fungsi pendengaran yang ada. Pasien presbikusis
perlu diingatkan mengeani faktor risiko yang dapat memperburuk
keadaannya, seperti penyakit hipertensi, diabetes mellitus dan
penyakit metabolik.
Referensi:
1. Soetjipto D, 2007. Presbikusis. Available from: Accessed December 25, 2014
2. Hendarmin H, Suwento R, 2010. Gangguan pendengaran pada geriatric. Dalam (Soepardi EA,
Iskandar N, Bashirudin J, Restuti RD, ed). Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok
kepala leher, edisi 6, Jakarta: Balai penerbit FK UI, hal 43-45
3. Dina, Latansa. 2013. Prevalensi Presbikusis Dan Faktor Resiko Yang Mempengaruhi Lanjut Usia
Di Balai Perlindungan Sosial Provinsi Banten Fakultas Kedokteran Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah. Jakarta: Hal.11-19