Anda di halaman 1dari 15

PRESBIKUSIS

PEMBIMBING
dr. Deddy Eko Susilo, SpTHT-KL

Dewi Salastia Putri


102118103

SMF IMU THT RSUD DR R.M DJOELHAM BINJAI


SUMATERA UTARA
2019
Anatomi Telinga
Telinga Luar
Telinga Tengah
Telinga dalam
Fisiologi Telinga
Definsi
Presbikusis adalah tuli sensorineural frekuensi
tinggi, umumnya terjadi mulai usia 65 tahun,
simetris pada telinga kiri dan kanan. Presbikusis
dapat mulai pada frekuensi 1000 Hz atau lebih.
Etiologi
Presbikusis merupakan akibat dari proses
degenerasi. Diduga kejadian presbikusis
mempunyai hubungan dengan faktor-faktor
herediter, pola makanan, metabolisme,
arteriosklerosis, infeksi, bising, gaya hidup atau
bersifat multifaktor.
Patologi
Koklea Atrofi dan degenerasi
sel sel rambut
penunjang pada organ
Corti
 

Stria vaskularis Proses atrofi disertai


dengan perubahan
vaskular
 

Sel-sel ganglion dan Perubahan, berupa


saraf berkurangnya jumlah
dan ukuran
 
Klasifikasi
Jenis Patologi
1. Sensorik Lesi terbatas pada koklea. Atrofi organ Corti.
Jumlah sel-sel rambut dan sel-sel penunjang
berkurang 
2  Neural Sel-sel neuron pada koklea dan jaras auditorik
berkurang.
3  Metabollk (Strial presbycusis) Atrofi stna vaskularis. Potensial 
mikrofonik menurun. 
Fungsi sel dan keseimbangan bio-kimia/bioelektrik
koklea berkurang. 
 
4 Mekanik (Cochlear presbycusis) Terjadi perubahan gerakan  mekanik duktus
kokleans. 
Atrofi ligamentum spiralis 
Membran basilaris lebih kaku 
 
Gejala klinik
• berkurangnya pendengaran secara perlahan-lahan dan
progresif, simetris pada kedua telinga
• Telinga berdenging
• Pasien dapat mendengar suara percakapan, tetapi sulit
untuk memahaminya, terutama bila diucapkan dengan
cepat di tempat dengan latar belakang yang bising
• Bila intensitas suara ditinggikan akan timbul rasa nyeri
di telinga
Derajat Presbikubis
Ambang
  dengar (AD) =

0 - 20 dB (desibel) : Normal
> 20- 40dB : Tuli ringan
> 40-55 dB : Tuli sedang
> 55-70 dB : Tuli sedang berat
> 70-90 dB : Tuli berat
> 90 dB : Tuli sangat berat
Diagnosis
1. Anamnesa
2. Pemeriksaan fisik
3. Pemeriksaan penunjang
-Otoskopik
-Tes penala
-Audiometri nada murni
-Audiometri tutur

4. Skrining pendengaran
Penatalaksanaan
Rehabilitasi sebagai upaya mengembalikan
fungsi pendengaran dilakukan dengan
pemasangan alat bantu dengar (hearing
aid). 
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai