Anda di halaman 1dari 5

MEMAHAMI HAKIKAT IAD

DESKRIPSI TEKS
Definisi Ilmu Alamiah Dasar (IAD)
Ilmu Alamiah Dasar (IAD) merupakan ilmu pengetahuan alam (natural
science) yang mempelajari tentang sebuah gejala-gejala dalam alam sebagai sebuah
awal proses terbentuknya sebuah konsep dan suatu prinsip yang konkrit. Dengan
mempelajari ilmu alamiah dasar kita dapat mengetahui secara luas apa yang dipelajari
dalam suatu hal mengenai alam semesta.
Ruang Lingkup Kajian IAD
a. Kelahiran alam semesta
Sejak jaman sebelum masehi, para ahli telah banyak berfikir dan
menganalisis tentang gejala-gejala yang terjadi di alam. Mulai abad 18 para
ahli telah memikirkan tentang proses terjadinya bumi. Salah satunya adalah
teori kabut (nebula) yang dikemukakan Immanuel Kant (1755) dan Piere de
Laplace (1796) yang kemudian terkenal dengan teori Kant - Laplace. dalam
teori ini dikemukakan bahwa alam semesta terdapat gas yang kemudian
berkumpul menjadi kabut gaya tarik menarik antar gas ini kemudian
membentuk kabut yang sangat besar dan berputar semakin cepat. Dalam
proses perputaran yang sangat cepat ini, kabut bagian katulistiwa terlempar
memisah dan memadat, bagian inilah yang membentuk planet-planet di alam
semseta. Dari beberapa teori para ahli di atas kemudian para ahli astronomi
terus berusaha memecahkan teori terbentuknya alam semesta. hingga pada era
modern ini para ahli astronomi baik dari segi pengamatan maupun teori
dengan jelas mengungkapkan bahwa pada suatu saat seluruh alam semesta
masih berupa “gumpalan asap” (yaitu komposisi gas yang sangat rapat dan tak
tembus pandang, The First Three Minutes, a Modern View of the Origin of
the Universe, Weinberg, hal. 94-105.). Hal ini merupakan sebuah prinsip yang
tak diragukan lagi menurut standar astronomi modern. Para ilmuwan sekarang
dapat melihat pembentukan bintang-bintang baru dari peninggalan “gumpalan
asap” semacam itu.
b. Tata Surya

Tata surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas


sebuah bintang yang disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh
gaya gravitasinya. Objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet yang
sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima planet kerdil/katai,
173 satelit alami yang telah diidentifikasi, dan jutaan benda langit
(meteor, asteroid, komet) lainnya. Tata Surya terbagi menjadi Matahari,
empat planet bagian dalam, sabuk asteroid, empat planet bagian luar, dan di
bagian terluar adalah Sabuk Kuiper dan piringan tersebar. Awan
Oort diperkirakan terletak di daerah terjauh yang berjarak sekitar seribu kali di
luar bagian yang terluar.
c. Bumi

Bumi adalah planet ketiga dari Matahari yang merupakan planet


terpadat dan terbesar kelima dari delapan planet dalam Tata Surya. Bumi juga
merupakan planet terbesar dari empat planet kebumian Tata Surya. Bumi
terkadang disebut dengan dunia atau Planet Biru. Bumi terbentuk sekitar 4,54
miliar tahun yang lalu, dan kehidupan sudah muncul di permukaannya paling
tidak sekitar 3,5 miliar tahun yang lalu. Biosfer Bumi kemudian secara
perlahan mengubah atmosfer dan kondisi fisik dasar lainnya, yang
memungkinkan terjadinya perkembangbiakan organisme serta
pembentukan lapisan ozon, yang bersama medan magnet
Bumi menghalangi radiasi surya berbahaya dan mengizinkan makhluk hidup
mikroskopis untuk berkembang biak dengan aman di daratan. Sifat
fisik, sejarah geologi, dan orbit Bumi memungkinkan kehidupan untuk bisa
terus bertahan.

d. Perkembangan Variebilitas makhluk hidup


Variabilitas kehidupan merupakan kondisi di mana sekumpulan skor
sama atau tidak. Jika sekumpulan skor itu sama, maka distribusi tersebut tidak
mempunyai variabilitas. Besar kecilnya variabilitas merupakan gambaran
tentang penyebaran distribusi. Pengertian lain menyatakan bahwa ukuran
variabilitas adalah suatu ukuran yang mengukur sebaran data. Karena yang
diukur adalah seberapa jauh data menyimpang dari rata-ratanya, maka ukuran
variabilitas sering disebut sebagai ukuran penyimpangan (Subagyo, 1988: Bab
4). Dalam artikel lain juga dinyatakan bahwa ukuran penyebaran (variabilitas)
adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa besar nilai-nilai data berbeda
ataubervariasi dengan nilai ukuran pusatnya atau seberapa besar
penyimpangan nilai-nilai data dengan nilai pusatnya. Dari berbagai pengertian
di atas dapat dipahami bahwa yang dimaksud ukuran variabilitas (penyebaran)
adalah ukuran yang mengukur seberapa jauh data yang ada menyimpang dari
ukuran pusatnya (tendency central).
e. Asal Mula Kehidupan di bumi
Awal mulanya dunia ini hanya sebatas planet yang kosong dan lama
kelamaan dunia ini penuh dengan makhluk – makhluk yang menempati bumi
ini dan mulailah terjadi kehidupan di dunia ini. Sejarah kehidupan dibumi
dapat diungkap melalui fosil. Fosil telah menjadi bukti yang paling kuat untuk
menjelaskan tentang kejadian makroevolusi. Makroevolusi merupakan
perubahan dalam skala besar diatas tingkatan spesies yang berlangsung
dalam jangka waktu yang sangat lama. Kebanyakan fosil ditemukan tertanam
dalam batuan sediment. Melalui prose alami yang panjang, sediment-sedimen
dapat tersusun secara berlapis-lapis membentuk strata (tingkatan). Setiap
lapisan strata, disebut catatan fosil berguna bagi ilmuwan untuk menjelaskan
sejarah kehidupan dibumi. Studi kasus yang mempelajari catatan fosil disebut
paleontology. Dibawah ini adalah beberapa teori asal mula kehidupan dibumi.
Bumi kita dahulu terbentuk dalam keadaan hangat dan pijar yang secara
perlahan – lahan bumi mengadakan kondensasi atau lebih dingin sehingga
pada suatu saat terbentuklah kerak atau kulit bumi. Bagian yang berbentuk
cair membentuk samudera atau hidrosfer, sedangkan bagian yang berbentuk
gas disebut atmosfer dan yang berbentuk padat disebut litosfer. Lapisan bumi
yang dihuni oleh berbagai makhluk hidup melangsungkan kehidupannya
disebut biosfer. Dalam kehidupan makhluk hidup tersebut, terbentuk suatu
sistem hubungan antara makhluk hidup dengan materi dan energi yang
mengelilinginya.
Fungsi dan Tujuan IAD
Tujuan umum IAD merupakan untuk memecahkan masalah-masalah praktis
serta untuk mengatasi semua kesulitan yang mungkin dihadapi manusia, dengan kata
lain untuk menguasai, mengendalikan, serta memanfaatkan alam.
ANALISIS TEKS
MEMAHAMI HAKIKAT ILMU ALAMIAH DASAR
Ilmu Alamiah Dasar (IAD) merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari
konsep dasar dari ilmu pengetahuan itu sendiri. Pada hakikatnya Ilmu Alamiah Dasar
(IAD) adalah bukan suatu ilmu yang berdiri sendiri, melainkan kumpulan
pengetahuan tentang konsep-konsep dasar dalam bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Kelahiran alam semesta jauh sebelum masehi telah banyak dianalasis oleh
para ahli melalui gejala yang terjadi di alam. Para ahli tersebut berpikir tentang
bagaimana proses terjadiya alam semesta. Ada berbagai macam teori yang membahas
tentang proses-proses terbentuknya alam semesta salah satunya yaitu teori kabut
(nebula). Dalam teori tersebut dikatakan bahwa di dalam alam semesta terdapat gas
yang membentuk kabut dan kemudian berkumpul serta berputar karena adanya gaya
tarik menarik di dalamnya. Dalam teori tersebut juga dikatakan bahwa planet-planet
terbentuk dari kabut yang memadat kemudian memisah dan menjadi planet. Dari
berbagai teori yang ada, para ahli terus menerus berusaha memecahkan bagaiman
proses terbentuknya alam semesta.
Dengan terbaginya kabut memadat tersebut menjadi planet maka terbentuklah
tata surya. Tata surya merupakan semua benda langit dan objek yang terikat oleh
gaya gravitasinya. Salah satu objek yang ada di alam semesta adalah bumi. Bumi
merupakan salah satu planet yang memiliki penduduk terpadat diantara planet-planet
lainnya. Biosfer yang ada di bumi mengubah atmosfer dan kondisi fisik dasar lainnya
sehingga memungkinkan terjadfinya kehidupan. Adapun awal mula terjadinya
kewajiban di bumi di ungkap melalui penemuan-penemuan fosil yang sudah menjadi
bukti konkret bahwa dari awal hingga sekarang di bumi sudah terjadi perubahan besar
dalam jangka waktu yang panjang (makrorevolusi).
Dengan adanya Ilmu Alamiah Dasar ini dapat memudahkan manusia dalam
memecahkan permasalahan yang ada dan kesulitan yang munkin dialami kedepannya
oleh manusia.

Anda mungkin juga menyukai