A. Tujuan Penyelidikan
Tujuan pekerjaan yang dimaksud adalah untuk menyelidiki dan menentukan secara
pasti sifat, susunan, tebal, tipe dan tekstur berbagai lapisan tanah bawah dan luas
serta keadaan bermacam-macam bahan yang ada di dalam kedalaman lokasi yang
dimaksud.
Bangunan-bangunan pokok khususnya bidang SDA terdiri dari :
Bangunan utama (bendung/ dam)
Tanggul penutup
Bangunan pengambilan
Saluran dan bangunan-bangunannya
Terowongan
Waduk
Lain-lain
268
Pembuatan Adit buah
Penyondiran (Dutch Cone Test) titik
Pemboran Tangan (Hand Auger) titik
Metode Penyelidikan Geolistrik (Electric Resistivity) titik
Pengukuran Muka Air Tanah titik
Pengukuran Elevasi Titik-titik Penyelidikan titik
Pemasangan Patok Beton pada Titik-titik Penyelidikan buah
3. Membuat laporan
Laporan yang harus dibuat dan diserahkan kepada pihak Pemberi Pekerjaan
adalah :
Foto-foto/ slide dokumentasi penyelidikan
3 (tiga) laporan kemajuan kerja I dan II
3 (tiga) kopi laporan bulanan
3 (tiga) kopi konsep (draft)
10 (sepuluh) kopi laporan akhir
268
D. PELAKSANAAN PENYELIDIKAN LABORATORIUM
Dalam usaha memberikan lebih banyak masukan data yang akan digunakan di dalam
perhitungan yang sesuai dengan kondisi bangunannya, percobaan laboratorium diusahakan
membuahkan hasil yang andal.
Penelitian akan dibagi ke dalam kelompok besar, yaitu penelitian yang bekenaan dengan:
Pondasi
Bahan timbunan
Bahan beton
Batu
a. Sifat-sifat indeks
Test sifat-sifat indeks ini dilakukan untuk mengetahui kondisi asli tanah,
sebelum tanah itu kita ubah-ubah baik dalam kepadatan, maupun dalam
perencanaan penentuan sifat-sifat tekniknya. Percobaan ini seyogyanya
berhubungan dengan kadar air tanahnya.
Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui :
Berat volume (cn)
Berat jenis (Gs)
Kadar Air (Wn)
Analisis ukuran butir (m%)
Hidrometer
Batas-batas Atterberg (W1, Wp, Ip)
b. Sifat-sifat teknik
Metode percobaan yang akan dipakai harus dapat menghasilkan data teknis
dari bahan tanah dalam kondisi asli. Kondisi air tanah asli harus menjadi
perhatian utama.
Percobaan ini meliputi secara beraturan :
Kepadatan/ Kompaksi (Standard Proctor) (qD; OMC)
Triaxial Bp (cu and uu), setelah dipadatkan
Konsolidasi sesudah dipadatkan
Percobaan Permeabilitas setelah dipadatkan
Percobaan Pin Hole setelah dipadatkan
Unconfined Compression atau Direct Shear setelah dipadatkan dan
270
kondisi jenuh
271
3. Penelitian Bahan Beton
Pengetesan bahan atau material untuk beton ini akan menentukan nilai karakteristik dari
betonnya kelak.
Dengan sendirinya bahan tersebut akan ditunjang melalui pengujian :
Analisis ukuran butir
Bulk spesific gravity
Daya serap air (water absorption)
Kadar lanau
Organic impurities
Abrasi
Daya tahan terhadap sulfat
Analisis air
4. Penelitian Batu
Untuk mengetahui komposisi, sifat fisik dan teknis batuan sehubungan dengan
tingkat pelapukannya, maka batuan tersebut akan diuji melalui percobaan- percobaan
berikut :
Petrografi
Bulk spesific gravity
Serap air (water absorption)
Unconfined compression strength
Daya tahan terhadap sulfat
Abrasi
5. Metode Percobaan
Metode yang digunakan pada bagian-bagian 31, 32 dan 33 adalah metode-metode
ASTM dengan uraian sebagai berikut :
Analisis ukuran butir : ASTM D. 422 – 63
Percobaan berat jenis : ASTM D. 854 – 58
Percobaan konsistensi : ASTM D. 423 – 66
Kadar air : ASTM D. 2216 – 71
Berat volume :-
Kadar bahan organik : B.S. 1377 – 1961
Percobaan susut (shrinkage test) : ASTM D. 421 – 61
272
Konsolidasi : ASTM D. 2435 – 70
Percobaan kembang (swelling test) : ASTM D. 1883 – 73
273
Semua contoh yang akan diuji oleh Konsultan harus didiskusikan dengan pihak
Direksi, sehingga penerepannya dapat diketahui.
a. Contoh tanah terganggu dari lubang bor (dengan pengambil contoh dinding
tipis)
Tes-tes berikut harus dikenakan pada contoh tanah tak terganggu yang
diambil dari lubang bor.
Analisis ukuran butir
Berat jenis
Batas cair
Batas plastis
Kadar air asli
Kepadatan asli
Kadar bahan organik
Konsolidasi
Unconfined Compressive Strength
Triaxial Shear
274
c. Contoh tanah terganggu
Tes-tes berikut harus dikenakan pada contoh tanah kecil terganggu yang diambil
dari sumuran uji dan lubang bor untuk menentukan klasifikasi tanah.
Analisis ukuran butir
Berat jenis
Batas cair
Batas plastik
Kadar air asli
275
Tes kadar air asli : JIS A 1203–1978 atau ASTM D 2216–71
276
Tes kepadatan asli : USA Bureau of Reclamation, Earth Manual
Designation E–10 bagian E
Kepadatan tanah di tempat : JIS A 1213–198 atau ASTM D 1556–64
Tes kadar bahan organik : B.S., 1377–1961
Tes faktor susut : JIS A 1209–1969 atau ASTM D 427–61
Tes kembang : ASTM D 1883–73
Hubungan kepadatan air tanah dengan tes palu
Tes konsolidasi : JIS A 1217 T–1979 atau ASTM D 2435–70
Tes permeabilitas : JIS A 1218 T–1979
a. Penyelidikan
Pembuatan sumuran uji harus dilakukan di daerah sumber bahan timbunan
sampai sedalam 5m dari permukaan tanah. Luas bagian horisontal sumuran
uji pada permukaan adalah 1,5m kali 1,5m2. Luas bagian dasar harus
sekurang-kurangnya 1m2.
Butir tanah berukuran besar harus dipisahkan di lapangan setiap kedalaman
1m. Contoh pasir sebanyak 20 kg harus diambil dari setiap kedalaman 1m
untuk dites lebih lanjut.
278
b. Pengujian bahan kerikil
Kerikil yang diameternya kurang dari 50 mm dipilih untuk dites untuk
mengetahui hal-hal berikut :
Berat jenis dan daya serap air
Pencucian
Bahan kimia
Los Angeles Abrassion
Kerapatan
Kekerasan
Analisis ayak
275
E. PELAPORAN
1. Isi Laporan
Isi laporan penyelidikan geologi teknik dan mekanika tanah harus merupakan seluruh
hasil kegiatan lapangan, laboratorium, analisis dan evaluasi data. Laporan harus merinci
hal-hal sebagai berikut :
Lokasi dan kesampaian daerah (accessibility)
Tata cara kerja
Pekerjaan lapangan, meliputi ruang lingkup, peralatan dan metode yang digunakan.
Pekerjaan laboratorium, meliputi ruang lingkup, peralatan dan metode yang
digunakan.
Evaluasi data :
Evaluasi data untuk keperluan pondasi dan galian
Evaluasi data untuk keperluan bahan bangunan
Tanah (borrow area)
Batu (quarry area)
Agregat beton
Perhitungan mengenai koefisien percepatan gempa, dengan mengambil data-
data yang terbaru.
276
3. Lampiran
Lampiran-lampiran berikut harus disertakan dengan laporan :
Peta lokasi daerah proyek dengan skala 1 : 50.000 atau 1 : 25.000
Peta geologi regional, skala 1 : 100.000; jika tersedia dengan skala yang lebih besar.
Peta geologi lokal daerah proyek dan peta lokasi titik-titik penyelidikan.
Gambar penampang-penampang geologi, dengan skala vertikal maksimal 2 x skala
horisontal.
Peta lokasi bahan timbunan atau bahan batu.
Peta kegempaan.
Hasil lapangan (yang berhubungan dengan pekerjaan), misalnya :
Log Bor
Geofisik (seismik/ geolistrik)
Perhitungan stabilitas
Diagram sondir
Sumuran uji
Paritan/ adit
Permeabilitas
Hasil laboratorium (yang berhubungan dengan pekerjaan), misalnya :
Hasil penelitian miskroskopis petrografi
Mekanika batuan
Hasil-hasil tes sifat-sifat tanah
Uji triaxial
Uji Direct Shear
Uji uconfined compression
Analisis ukuran butir dan Hidrometer
Uji konsolidasi
Uji kepadatan
Uji Atterberg
Ringkasan
Foto-foto yang memuat keadaan lokasi dan kegiatan pekerjaan lapangan.
Pelaporan
Membahas masalah apa saja yang menjadi sasaran isi dari pembuatan laporan.
Membuat kesimpulan sebagai rekomendasi kepada pengguna data hasil laporan kegiatan
277
serta lampiran-lampiran pendukung dari pelaporan.
278