I. I.Kasus no.10
Seorang anak umur 3 tahun datang ke poli anak dengan keluhan : Sakit kepala,nyeri
tenggorokan,muntah,demam ringan.
Faringitis
Faringitis merupakan peradangan akut pada membran mukosa faring dan struktur lain disekitarnya
(IDAI 2018).
ETIOLOGI
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (2018), virus merupakan etiologi terbanyak faringitis akut,
terutama pada anak usia <3tahun (prasekolah). Virus penyebab penyakit respiratori seperti
Adenovirus, Rhinovirus, virus parainfluenza dapat menjadi penyebab faringitis. Virus Epstein Barr
(Epstein Barr Virus) dapat menyebabkan faringitis, tetapidisertai dengan gejala infeksi mononikleosis
seperti splenomegaly dan limfadenopatigenelisata. Infeksi sistemik seperti infeksi campak, virus
rubella dan berbagai viruslainnya dapat juga menunjukkan gejala faringitis akut. Streptococcus β
Hemolitikus grupA adalah bakteri penybab terbanyak faringitis akut. Bakteri tersebut mencakup 15-
30%dari penyebab faringitis akut pada anak.
PEMERIKSAAN :
Tujuan utama dari pemeriksaan Faringitis adalah untuk membedakan etiologi dari penyakit ini.
2.Pemeriksaan Fisik
3.Pemeriksaan penunjang
3. DS : - Resikoketidakseimban Ketidakseimbangancairankar
DO : gancairan (0036) enadehidrasi
- demamringan
- muntah
DiagnosaKeperaw Tujuan dan kriteriahasil intervensi
atan
Nyeri akut Setelah dilakukanintervensiselama Manajemennyeri (I.08238)
(D0077) -Observasi: identifikasilokasi,
3x8jam makatingkatnyeri (L.08066)
dan durasinyeri, identifikasi
menurundengankriteriahasil:
factor yang memperberat dan
- Keluhannyerimenurun (skala 5) memperingannyeri,
- Wajah meringismenurun (skala identifikasiresponnyerinon
5) verbal.
- Sikapprotektifmenurun (skala -Terapeutik: berikanterapi non
5) farmakologisepertiterapiberma
- Rasa gelisahmenurun (skala 5) in,fasilitasiistirahat dan tidur
- Susah tidurmenurun (skala 5)
-Edukasi:anjurkan monitor
- Nafsumakanmembaik (skala 5)
rasa nyeri pada anak, jelaskan
strategi menguranginyeri,
anjurkantehnikbermainuntukm
enguranginyeri
Kolaborasi:
kolaborasipemberian analgetic
bilaperlu
Deficit nutrisi Setelah dilakukanintervensiselama 3x8 Manajemennutrisi (I.039119)
(D0019) jam makastatus nutrisi (L.03030)
membaikdengankriteriahasil : -Observasi : identifikasi status
- Porsimakanan yang nutrisi,identifikasimakanan
dihabiskanmeningkat (skala 5) yang
- Verbalisasikeinginanuntukmeni disukai,monitorasupanmakana
ngkatkannutrisimeningkat n,monitorberat badan
(skala 5)
- Sariawan (mukosakemerahan di -Terapeutik : lakukan oral
mulut) menurun (skala 5) hygiene sebelummakan,
- Frekwensimakanmembaik sajikanmakanansecaramenarik
(skala 5) ,berikanmakanantinggi protein
- Nafsumakanmembaik (skala 5) dan kalori
,berikansuplemenmakananjika
perlu.
-Kolaborasi :
kolaborasipemberianmedikasis
ebelummakanmisalnya Pereda
nyeri.
Resikoketidaksei Setelah dilakukanintervensiselama 8 Manajemencairan ( I.03098)
mbangancairan jam makakeseimbangancairan
(0036 ( L.03020 ) -Observasi : monitor status
meningkatdengankriteriahasil : hidrasi,misalnya turgor kulit,
- Asupanmakananmeningkat monitor berat badan harian.
(skala 5)
- Dehidrasimenurun (skala 5) -Terapeutik:
- Berat badan membaik (skala berikanasupancairan yang
5) cukup
-Kolaborasi :
kolaborasipemberian
parenteral nutrisijikaperlu
Sumber referensi
1.Tim Pokja SDKI DPP PPNI,2017,SDKI ed.1 DPP PPNI
2. .Tim Pokja SLKI DPP PPNI,2017,SLKI ed.1 DPP PPNI
3. .Tim Pokja SIKI DPP PPNI,2017,standard diagnosis keperawatan Indonesia ed.1 DPP
PPNI
4.Jurnal IDAI