Anda di halaman 1dari 3

1.

ANALISIS KESULITAN BELAJAR FISIKA KONSEP FLUIDA DINAMIS PADA


PESETA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 12 BOMBANA

Fisika merupakan mata pelajaran lanjutan dari mata pelajaran IPA pada jenjang
SMP/MTs, yang lebih dikembangan pada jenjang SMA/MA. Pada pelajaran fisika,
lebih memerlukan pemahaman daripada penghafalan. Konsep dalam pelajaran fisika,
dititikberatkan pada proses terbentuknya pengetahuan melalui penemuan, penyajian
data secara matematis, dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Namun pada kenyataannya, fisika merupakan salah satu mata pelajaran di sekolah
yang memiliki hasil rendah. Hal tersebut dikarenakan kurangnya minat belajar siswa
pada mata pelajaran fisika. Ada banyak faktor yang menyebabkan peserta didik tidak
menyukai pelajaran fisika, salah satunya adalah karena pandangan siswa mengenai
fisika, hanya berupa kumpulan teori dan rumus yang harus dihafal. Faktanya, fisika
bukan hanya sekedar membahas mengenai rumus-rumus atau teori yang harus
dihafal, melainkan berisi banyak konsep yang harus dipahami secara mendalam
sehingga konsep-konsep tersebut dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan
memberi manfaat bagi orang lain dan lingkungan sekitar.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan ibu Wahyuni, S.Si selaku selaku guru
Fisika di kelas XI SMA Negeri 12 Bombana, pada tanggal 21 Maret 2021 diketahui
adanya kesulitan belajar peserta didik pada materi Fluida Dinamis. Guru menganggap
materi tersebut sulit dipahami oleh peserta didik, di sebabkan oleh beberapa hal
diantaranya adanya perbedaan masing-msaing peserta didik dalam memahami materi,
peserta didik kesulitan dalam menentukan rumus yang sesuai digunakan pada setiap
soal yang berbeda, peserta didik kesulitan dalam memahami konsep dasar pada
materi tersebut, serta kurangnya usaha peserta didik untuk memahami materi tersebut.

Selama beberapa tahun terakhir, kesulitan peserta didik dalam memahami konsep-
konsep pada materi fluida telah menjadi topik yang menarik untuk dieksplorasi.
Materi fluida yang telah banyak dieksplorasi adalah fluida statis, yaitu mengenai
kesulitan peserta didik dalam memahami konsep-konsep yang terkait, serta
miskonsepsi pada materi fluida statis. Berbeda dengan kesulitan terkait konsep-
konsep dalam memahami materi fluida dinamis yang masih jarang dieksplorasi.

Berdasarkan uraian masalah tersebut, maka peneliti merasa perlu dilakukan analisis
untuk mengetahui kesulitan belajar peserta didik pada materi Fluida Dinamis di kelas
XI SMA Negeri 12 Bombana. Oleh karena itu, peneliti mengangkat penelitian dengan
judul “Analisis Kesulitan Belajar Fisika Konsep Fluida Dinamis Pada Peserta
Didik Kelas XI SMA Negeri 12 Bombana”.

2. PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING TERHADAP HASIL


BELAJAR FISIKA DI SMAN 12 BOMBANA

Pembelajaran pada hakikatnya adalah suatu proses, yaitu proses mengatur,


mengorganisasi lingkungan yang ada di sekitar peserta didik sehingga dapat
menumbuhkan dan mendorong peserta didik melakukan proses belajar. Pembelajaran
Fisika lebih menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk
mengembangkan kompetensi. Fisika berfungsi sebagai alat, pola pikir dan ilmu
pengetahuan. Inti pembelajaran Fisika meliputi proses-proses sains (keterampilan
proses sains), yaitu merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, merancang dan
melaksanakan percobaan, interprestasi data serta mengomunikasikan perolehan.

Dalam proses belajar, guru mempunyai peranan yang sangat penting, karena hasil
belajar siswa bukan hanya dipengaruhi oleh pengusaan guru terhadap materi
pelajaran, tetapi juga modeldan metode mengajar yang digunakan oleh guru dalam
kegiatan belajar mengajar. Guru mempunyai peranan sangat penting dalam
mengarahkan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Maka dalam pembelajaran fisika diperlukan model-model pembelajaran yang tepat
agar dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Salah satunya adalah
model pembelajaran problem posing. Dimana, problem posing adalah suatu model
pembelajaran yang mewajibkan para peserta didik untuk mengajukan soal sendiri
melalui belajar soal atau berlatih soal secara mandiri.

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik mengangkat penelitian dengan judul
“Pengaruh Model Pembelajaran Problem Posing Terhadap Hasil Belajar Fisika di SMAN 12
BOMBANA”

3. PENGARUH PEMBELAJARAN DARING TERHADAP MINAT BELAJAR


FISIKA PADA PESERTA DIDIK SMAN 12 BOMBANA

Pembelajaran pada hakikatnya adalah suatu proses, yaitu proses mengatur,


mengorganisasi lingkungan yang ada di sekitar peserta didik sehingga dapat
menumbuhkan dan mendorong peserta didik melakukan proses belajar. Pembelajaran
Fisika lebih menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk
mengembangkan kompetensi. Fisika berfungsi sebagai alat, pola pikir dan ilmu
pengetahuan. Inti pembelajaran Fisika meliputi proses-proses sains (keterampilan
proses sains), yaitu merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, merancang dan
melaksanakan percobaan, interprestasi data serta mengomunikasikan perolehan.

Pandemi yang melanda dunia termsuk Indonesia memberikan dampak pada segala
sektor, tidak terkecuali sector pendidikan. Hal ini berdampak dengan diberlakukannya
pembelajaran jarak jauh dengan system pembelajaran daring (dalam jaringan).
Karena sistem jarak jauh ini, guru dituntut tetap bisa menyampaikan materi fisika
dengan baik kepada peserta didik.

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah pembelajaran daring
yang dilaksanakan oleh guru fisika di SMAN 12 BOMBANA dapat meningkatkan
minat belajar peserta didik pada pelajaran fisika.

Anda mungkin juga menyukai