http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/upej
Analisis Miskonsepsi Siswa SMA pada Materi Usaha dan Energi di Kabupaten Kendal
Abstract
This study aims to describe the analysis of students' misconceptions at SMAN 1 Gemuh Kendal on the
matter of work and energy. This research is descriptive with a case study design. The population were all
students of class X MIPA SMAN I GEMUH with a sample of class X MIPA1. Data was obtained from
multiple choice test instruments in four-tier format that can diagnose students' misconceptions. The results
showed that the average misconception experienced by students in the business and energy material was
quite a lot because the average percentage obtained was 36.06%. The order of sub-concepts identified as
misconceptions from those with the highest percentage are: Energy (38.89%); Business (38.20%); Law of
Conservation of MechanicalEnergy (34.26%) and Business and Energy Relations (32.885).
dan mengevaluasi konsep yang masih salah. dan energi. Tes diagnostik berformat four-tier
Memperbanyak latihan soal untuk melatih ini terdiri atas empat tingkatan. Tingkatan
konsep baru dan menguatkannya. soal-soal pertama yaitu soal pilihan ganda beserta
yang dikerjakan benar-benar dipilih se- jawaban, tingkat ke dua yaitu tingkat
demikian rupa sehingga perbedaan antara keyakinan terhadap jawaban, tingkat ke tiga
konsep yang salah dan yang benar akan berupa alasan terhadap jawaban yang
muncul dengan jelas. Hal yang dapat diberikan, dan yang keempat yaitu tingkat
dilakukan guru untuk membantu siswa dalam keyakinan dari alasan.
memahami konsep yang benar yaitu dengan Data yang didapatkan dari hasil tes
cara membahas soal dengan memperhatikan identifikasi selanjutnya dianalisis mengguna-
dan memahamkan konsep yang benar kepada kan statistik deskriptif serta dilengkapi
peserta didik. dengan deskripsi profil miskonsepsi siswa
yang diperoleh dengan menghitung persen-
METODE PENELITIAN tase jawaban siswa pada tiap butir soal,
membuat tabel frekuensi dan persentase
Penelitian ini menggunakan metode tingkat pemahaman siswa, membuat diagram
penetitian mixed methods dan desain tingkat pemahaman siswa berdasarkan per-
sequential explanatory. Subjek penelitian sentase hasil jawaban tes identifikasi mis-
adalah kelas X MIPA1 SMAN 1 Gemuh di konsepsi, serta membuat tabel persentase
Kabupaten Kendal. Prosedur penelitian ter- rata-rata siswa yang mengalami miskonsepsi
diri atas beberapa tahapan. Tahap pertama pada tiap tipe soal miskonsepsi.
yaitu pendahuluan, penelitian diawali dengan
studi literatur dan studi pendahuluan. Tahap HASIL DAN PEMBAHASAN
ke dua adaptasi instrument. Tahap ke tiga
pengumpulan data. Tahap ke empat analisis Langkah awal analisis deskriptif yang
data secara kuantitatif dan kualitatif, inter- dilakukan peneliti adalah memeriksa dan
pretasi dan pengambilan kesimpulan. Teknik mengelompokkan jawaban siswa pada setiap
pengumpulan data dalam penelitian ini butir soal ke dalam empat kategori yaitu tidak
menggunakan tes diagnostik berformat four- paham konsep, miskonsepsi, paham konsep
tier. sebagian dan paham konsep. Berdasarkan
Instrumen yang digunakan dalam hasil analisis data yang telah dilakukan dapat
penelitian diadaptasi dari Jubaedah, et al., disajikan dalam bentuk Tabel 1.
(2017), yang mengembangkan tes diagnostik
berformat four-tier untuk mengidentifikasi
miskonsepsi peserta didik pada konsep usaha
Berdasarkan Tabel 1 maka dapat di- satupun siswa yang menjawab benar pada
kemukakan bahwa siswa mengalami mis- semua soal yang di ujikan. Berdasarkan Tabel
konsepsi pada semua butir soal yang diujikan. 1 di atas, dapat dibuat diagram batang seperti
Selain itu, berdasarkan data jawaban 36 siswa pada Gambar 1.
yang didapatkan, diketahui bahwa tidak ada
50
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
Tidak Paham Konsep (TPK) Frekuensi Tidak Paham Konsep (TPK) % Miskonsepsi (M) Frekuensi
Miskonsepsi (M) % Paham Konsep Sebagian (PKS) Frekuensi Paham Konsep Sebagian (PKS) %
Paham Konsep (P) Frekuensi Paham Konsep (P) %
Tabel 3. Persentase Rata-Rata Siswa yang Mengalami Miskonsepsi pada Tiap Sub Konsep.
SUB KONSEP Presentase Rata-rata Siswa YangMengalami
Miskonsepsi (%)
Konsep Usaha 38,20
Konsep Energi 38,89
Konsep Hubungan Usaha dan Energi 32,88
Konsep Hukum Kekekalan Energi Mekanik 34,26
47
Puji Lestari/Unnes Physics Education Journal 10 (3) (2021)
Hubu…
Huku…
Konse
Konse
Konse
Energi
Usaha
Konse
p
p
p
1 2 3 4
Gambar 3. Persentase Rata-Rata Siswa yang Mengalami Miskonsepsi pada Tiap Sub Konsep.
Berdasarkan hasil analisis data penelitian mempunyai energi kinetik dan semua energi
yang telah dilakukan, terlihat bahwa mis- yang dimiliki benda tersebut berbentuk
konsepsi tentang konsep Usaha dan Energi energi potensial. Kesulitan yang dihadapi
yang dimiliki oleh siswa kelas X MIPA1 SMAN siswa dalam memahami materi energi kinetik
1 Gemuh pada tahun 2022 dapat diidentifikasi adalah mereka tidak bisa menemukan secara
dengan menggunakan instrumen tes tepat dalam membandingkan dua benda yang
identifika-si miskonsepsi pada penelitian ini. memiliki energi kinetik yang bergerak pada
S ub Konsep Usaha (Butir Soal Nomor 1, sebuah bidang yang datar). Dalam konsep
2, 3 dan 4) energi ditemui miskonsepsi bahwa siswa
Pada sub konsep Usaha ini, rata - rata beranggapan benda tidak dapat memperoleh
siswa yang mengalami miskonsepsi adalah energi tanpa adanya gaya. Siswa beranggapan
38,20 %, dimana siswa menganggap usaha itu bahwa semakin panjang jalur bergerak maka
selalu positif dan mengakibatkan benda ber- semakin banyak energi dari sistem. Selain itu
pindah tempat. Sementara konsep usaha itu siswa juga mengalami kesalahpahaman dalam
ada tiga yaiutu usaha positif, usaha negarif menentukan perbedaan antara energi kinetik
dan usaha yang yang berniali nol. dan energi mekanik (Sheila Rohmatin Nabila
dan sekar Rachmasari,2021).
Sub Konsep Energi (Butir Soal Nomor 5,
6, 7 dan 8) Sub Konsep Hubungan Usaha dan Energi
Pada sub konsep Energi ini, rata - rata (Butir Soal Nomor 9, 10, 11, 12, 13 dan
siswa yang mengalami miskonsepsi adalah 14)
38,89 %. Dalam konsep energi kinetik, Pada Sub konsep Hubungan Usaha dan
terdapat kesalahpahaman bahwa ketika Energi ini, rata - rata siswa yang mengalami
kecepatan sebuah benda dibuat berlipat miskonsepsi adalah 32,88 %. Dalam hubung-
ganda, maka energi kinetik juga menjadi dua an antara usaha dan energi, diasumsikan
kali lipatnya. Selain itu miskonsepsi yang lain bahwa usaha dibuat oleh gaya yang
yaitu siswa beranggapan bahwa jika suatu membuat benda bergerak sehingga perbeda-
benda pada lintasan parabola, maka ketika an benda yang memiliki energi kinetik, yaitu
berada di posisi tertinggi benda tersebut akan kecepatan akhir ditambahkan dengan
stasioner sehingga benda tersebut tidak kecepatan awal. Hal ini jelas tidak benar,
47
Puji Lestari/Unnes Physics Education Journal 10 (3) (2021)
DAFTAR PUSTAKA
Dienyati, N. H., Werdhiana, I. K., & Wahyono, Jubaedah, D. S., Kaniawati, I., Suyana, I.,
U. (2020). Analisis Pemahaman Samsudin, A., & Suhendi, E. (2017).
Konsep Siswa berdasarkan Pengembangan Tes Diagnostik
Multirepresentasi pada Materi Usaha dan Berformat Four-Tier untuk
Energi Kelas XI SMAN 1 Banawa Mengidentifikasi Miskonsepsi Siswa
Tengah.Jurnal Kreatif Online, 8(1), 74– pada Topik Usaha dan Energi. Prosiding
84. Seminar Nasional Fisika. J a k a r t a :
239
Puji Lestari/Unnes Physics Education Journal 10 (3) (2021)
240