Anda di halaman 1dari 3

OMFALOKEL

DEFINISI
Omfalokel adalah defek dinding abdomen kongenital pada daerah cincin umbilikal dimana terjadi
herniasi dari organ abdomen yang dilapisi oleh kantung yang terdiri dari amnion pada bagian luar,
peritoneum pada bagian dalam, dan Wharton’s jelly di antaranya.

LANGKAH DIAGNOSTIK
Pre-natal
- Pemeriksaan ultrasonografi
- Peningkatan alfa fetoprotein pada serum darah ibu dan cairan amnion
- Peningkatan asetil kolin esterase pada cairan amnion

Anamnesis
- Benjolan di perut yang ditutupi oleh selaput
- Tali pusat berada di puncak benjolan

Pemeriksaan Fisik
- Keadaan umum, tanda vital, status hidrasi
- Kepala : ada/tidaknya tanda-tanda Down Syndromme (hipertelorisme, low set ear),
makroglosia
- Thorak : ada/tidaknya kelainan jantung penyerta
- Abdomen : massa yang dilapisi dengan selaput, keluar dari defek pada bagian tengah dinding
abdomen dengan diameter 2-10 cm, isi dari massa dapat berupa hepar, gaster, usus halus, usus
besar, tali pusat berada pada puncak massa

Pemeriksaan Penunjang
- Pemeriksaan darah lengkap, termasuk Analisis Gas Darah
- Foto thorak
- Foto polos abdomen datar

DIFERENSIAL DIAGNOSIS
- Hernia tali umbilikal
- Gastroschisis
TATA LAKSANA
Inisial
 Insersi selang orogastrik untuk dekompresi
 Mempertahankan suhu tubuh bayi (mencegah hipotermia)
 Suplementasi oksigen
 Cairan intravena (Dextrose 10% dalam 0.25% NaCl), kecepatan maintenance
 Vitamin K 1 mg IM
 Menutup omfalokel dengan plastik (untuk mencegah robekan dari kantung)
 Skrining kelainan penyerta
 Pada omfalokel dengan kantung yang sudah tidak intak/robek, maka cairan inisial yang diberikan
adalah D10% dalam Ringer Laktat sebanyak 20 ml/kgBB dalam 30-60 menit, dilanjutkan dengan
maintenance. Perlu juga diberikan antibiotic Ampicillin 50-100 mg /kgBB/hari dan Gentamisin 5-7
mg/kgBB/hari dalam 3 dosis).

Operatif
Pada omfalokel kecil (<2 cm) dapat dilakukan penutupan defek primer dalam narkose umum.

Non-operatif
Pada omfalokel besar (>10 cm) dapat dilakukan terapi topikal sebelum penutupan defek. Terapi
topikal juga dapat diberikan pada bayi yang disertai kelainan penyerta. Zat topikal yang diberikan
merupakan zat yang dapat menjadikan eskar pada kantung (escharotic agents), seperti : merbromin
0.25% (merkurokrom), dan silver nitrat 0.5%. Pemberian terapi topikal dilakukan 2 kali sehari.

Post-operatif
- Monitoring tanda vital dan tanda distress pernafasan, jika diperlukan alat bantu nafas
- Pemasangan selang nasogastrik ukuran 10 Fr. dipertahankan hingga usus telah berfungsi
dengan baik (pasien sudah buang air besar, perut kembung berkurang, produksi selang
nasogastrik berkurang)
- Cairan intravena dengan kecematan 150 ml/kgBB/jam atau lebih, untuk mempertahankan
produksi urine 1 ml/kgBB/jam
- Akses vena sentral untuk pemberian nutrisi parenteral
- Antibiotik
- Perawatan luka dengan salep antibiotik, jahitan diangkat pada minggu ke-3
KOMPLIKASI
- Infeksi luka operasi
- Berhubungan dengan kelainan penyerta
- Gagal nafas
- Sepsis

REFERENSI
1. Klein, M. D. Congenital Defects of the Abdominal Wall in : Pediatric Surgery 7 th edition, p. 873-
984. Elsevier Saunders, Philadelphia, 2012
2. O’Neill, Jr., J. A., et al. Abdominal Wall Defects in : Principles of Pediatric Surgery 2 nd edition, p.
423-431. Mosby, Missouri, 2003

Anda mungkin juga menyukai