BMKG

VARIABILITAS IKLIM DAN MUSIM

DI INDONESIA

1
 WHAT IS CLIMATE?
BMKG

Climate is usually defined as the average weather, or

more rigorously, as the statistical description in
terms of the mean and variability of relevant
quantities over a period of time ranging from
months to thousands or millions of years.

WMO period: 30 years

2
 WHAT IS CLIMATE CHANGE AND VARIABILITY?
BMKG

Climate change refers to a change in the state of the

climate that can be identified (e.g., by using statistical
tests) by changes in the mean or variability of its
properties, and that persists for an extended period,
typically decades or longer.

Climate variability refers to variations beyond individual

weather events in the mean state and other statistics of the
climate (such as standard deviations, the occurrence of
extremes, etc.) on all spatial and temporal scales.
This includes “internal variability”.
3
 APA YANG MEMBUAT IKLIM BERVARIASI
BMKG

Tropopause
KONDISI CUACA DAN IKLIM DI INDONESIA SANGAT KOMPLEKS KARENA DIPENGARUHI
Walker, REGIONAL, MAUPUN LOKAL. BAGAIMANA
OLEH FENOMENA CUACA SKALA GLOBAL
Circulation
SKALA REGIONAL / SKALA SYNOPTIC BISA MEMPENGARUHI VARIASI IKLIM ?
Surface
FENOMENA ATMOSFER SKALA SYNOPTIK : EL NINO/ LA NINA, MONSUN, ITCZ,
COLD SURGE, MJO, BORNEO VORTEX, DIPOLE MODE DAN SIKLON TROPIS.
4
 VARIASI SUHU MUKA LAUT
BMKG

https://iridl.ldeo.columbia.edu/maproom/Global/Climatologies/SST_Loop.html

5
 FENOMENA IKLIM SKALA GLOBAL DAN
BMKG REGIONAL

AO NAO

Monsoon Stormtrack
ITCZ
ITF
IOD El Niño/ La nina

ACC
AAO

TRMM GPCP mean precipitation (mm/day) 1979-2010

Courtesy of UCAR/NCAR
6
 BAGAIMANA KONDISI INI MERUBAH CUACA / IKLIM
BMKG

7
 FAKTOR PENGENDALI CURAH HUJAN WILAYAH
INDONESIA
BMKG
ASIA
Ags -Sep Okt - Nov
1 EL NINO / LA NINA
4 1

2 DIPOLE MODE
3
1963 3
Indonesia SST
2
1972
1982 4 Indonesian Monsoon

1997 Fenomena
SubSeasonal :
MJO, TC,

El Nino La Nina
ASIA Ags -Sep Okt - Nov
0.5 – 1 -1 – -0.5
Lemah Lemah
4 1–2 -2 – -1
Moderat Moderat
1
3 1988 > 2 Kuat <-2 Kuat
Dipole SST
1998 Mode (0C) Indonesia
(0C)
2 2010
0.4 Positif > 0.5
Hangat
-0.4 <-0.5
Negatif Dingin
8
 POLA CURAH HUJAN DI INDONESIA
BMKG

9
 EL NINO – LA NINA
BMKG

10
 INDIAN OCEAN DIPOLE
BMKG

Istilah Indian Ocean Dipole (IOD) dikenal juga sebagai

Indian NiNo, merupakan fenomena osilasi suhu
permukaan laut yang terjadi di lautan Indian.
Osilasi yang tidak beraturan pada suhu permukaan laut
(SPL) pada fenomena IOD terjadi secara silih ganti antara
Lebih Panas dan Lebih Dingin di wilayah Samudara Indian
bagian barat dan Timur.
Osilasi SPL pada IOD secara periodik berada pada
kondisi:
Positif : SPL Barat – SPL Timur ≥ + 0,4
Netral : SPL Barat – SPL Timur (-0,4) – (+ 0,4)
Negatif : SPL Barat – SPL Timur ≤ - 0,4
Pada kondisi IOD positif : potensi wilayah Indonesia bagian
timur menjadi lebih kering.
11
Pada kondisi IOD negatif: potensi wilayah Indonesia bagian
barat memperoleh banyak hujan.

11
 1
MONSUN 2
BMKG

Monsun (Arab « mausim » : musim) = angin permukaan yang

berbalik arah secara musiman. Wilayah yang dilewati monsun
umumnya memiliki batasan yang jelas antara musim hujan dan
musim kemarau.

Menurut Ramage (1971), syarat Monsun:

• Arah angin dominan di lapisan bawah (permukaan – 700 hPa)

berubah minimal 120° antara Januari dan Juli;

• Frekuensi kemunculan angin dominan lebih dari 40% antara

Januari dan Juli;

• Kecepatan angin rata-rata lebih dari 3 m/s selama minimal

satu bulan.

12
 MONSUN
BMKG
ZONA MONSUN

Monsun Afrika
Barat

Monsun Australia

summer boréal (juni - september)

Monsun Afrika Timur

Monsun Asia

Kurva Merah : Zona

Monsun

Source : Webster, 87, p.5,

winter boréal (décember - maret) Fig. 1.1

13
 MONSUN
BMKG

• Fluks monsun = fluks

angin pasat trans-
equatorial yang
dibelokkan oleh gaya
corioli dan konvergensi
menuju suatu sitem
depresi/low.

Psea & ITCZ di Juli • Atas : Monsun di

summer boreal ;

• Bawah : Monsun di
winter Boreal

• Zona Monsun = 50%

dari wilayah tropis
Beucher, p125-126

Psea & ITCZ di Januari

14
 MONSUN
BMKG

WNPMI WNPMI

AUSMI AUSMI

15
Analisa & Identifikasi Synoptic Scale System

15
 ITCZ
BMKG

ITCZ (Inter Tropical Convergence Zone) adalah area menyerupai sabuk

dengan panjang beberapa ratus kilometer di utara ataupun selatan,
dikarakteristikan oleh adanya tekanan rendah dan konvergensi angin
pasat yang membawa massa udara panas dan lembap yang berasal dari
wilayah tropis.

Di zona konvergensi
angin pasat, arus
updraft dihasilkan
(cabang updraft dari
sel Hadley), yang
memicu kondensasi
dan formasi awan
konvektif vertikal
(Cb).
16

16
 ITCZ
BMKG

Pada skala planeter, ITCZ merupakan posisi rata-rata dari konveksi kuat
pada skala temporal bulanan.

Posisi rata-
rata ITCZ di
Desember
1999 (winter
boreal) dan
Agustus
2000
(summer
boreal).

Source :
Météo-
France
17

17
 18

ITCZ
BMKG

ITCZ berosilasi di sepanjang ekuator, melewati kedua

belahan bumi menurut siklus tahunannya. Perpindahannya
mengikuti posisi matahari.

Posisi rata-rata
tahunan ITZC. Warna
mengindikasikan
jumlah hari perbulan
équateur (rata-rata selama 17
tahun) dimana suatu
titikdiliputi oleh
sistem konvektif
skala besar. Biru : 0-1
hari, kuning : 1-2.5
hari, orange : 2.5 – 4
hari, merah : > 4 hari.
Posisi ITCZ pada bulan Januari (biru) dan Juli (merah)
Source : Wikipedia
Source : Waliser &
Gautier, 1993. 18

18
 MJO
BMKG

 Periode 30-60 hari, menjalar

perlahan ke timur.
Monsoon “break”

 Disebut juga osilasi 40-50

TC formation
harian, atau Inter Saison
Oscillation (ISO).
 Ditemukan oleh Madden dan
Julian pada awal tahun 70an.
Trade Wind surge

 Mode variabilitas atmosfer skala

Monsoon westerlies
Inter S terkuat.
ACTIVE “BURST” OF INDONESIAN-AUSTRALIAN MONSOON
 Awal dari intensifikasi maupun
pelemahan monsun.
Westerly Wind Burst
 Berdampak juga terhadap
pembentukan siklon, cuaca di
lintang menengah, dll.
19
Analisa & Identifikasi Synoptic Scale System

19
 MADDEN-JULIAN OSCILLATION (MJO)
BMKG
From Madden
Tropopause and Julian published 2
http://www.eol.ucar.edu/field_projects/dynamo
papers in 1971 and 1972. They
found
SLP the periodical phenomena
of surface pressure & zonal wind
over the equatorial region from
Indian Ocean to central Pacific.

Paul R. Julian Roland A. Madden

14km
Easterly Westerl
y

Westerly Easterly
Low Pressure
sfc

20
 MJO
BMKG

Karakteristik dinamis
utama dari MJO dapat
ditemukan pada skema
dalam publikasi asli dari
Madden dan Julian (1972)

 Struktur angin zonal di troposfer atas di seluruh globe.

 MJO lebih intens di zona Indo-Pasifik (kopel dengan konveksi signifikan).
 Sirkulasi skala planeter.
 Struktur angin baroklinik (shear vertikal).
 MJO dapat terdeteksi dalam medan angin zonal (850 hPa atau 200hPa) dan medan konveksi (OLR). 21
Source : Madden et Julian,1972.

21
 CLOUD IMAGES BY NOAA GLOBAL-IR (NOV 10 - DEC
BMKG
10, 2011)
11/1
8

11/2
5

12/2

12/9

22
 HOVMÖLLER DIAGRAM
BMKG

“MJO” Monitoring

1 2 3 4 5 6 7 8

23
 MJO CHARACTERISTICS
BMKG

Courtesy: Adrian Matthews, Univ. East Anglia, UK

24
 SIKLON TROPIS
BMKG

TCWC -JKT

25

25
 SIKLON TROPIS
BMKG

DEFINISI
Menurut << International Meteorology
Vocabulary >> dari WMO :
Siklon tropis , Typhoon,Tornado adalah suatu
perturbasi :
• Skala synoptik ( ratusan hingga ribuan
km)
• Non-frontal (massa udara homogen)
• Di lautan Tropis atau Subtropis
• Disertai aktivitas konvektif yang
terorganisir
• Sirkulasi siklonik angin permukaan

26

26
 SIKLON TROPIS
BMKG

SKALA INTENSITAS

Perturbasi tropis :
wilayah aktivitas konvektif dengan
kecepatan angin sedang, awal rotasi
siklonik

Depresi tropis :
Sirkulasi tertutup dengan kecepatan
(rata-rata 10 menit) < 17 m/s (61
km/jam)

Badai tropis :
Kecepatan angin antara 17m/s dan
32 m/s (61-115 km/jam)

Siklon tropis/Typhoon : 27
Kecepatan angin > 32 m/s (115
km/jam) 27
 TUGAS
BMKG

• 1.Buatlah Sintesis mengenai El nino - lanina, Monsun, IOD, ITCZ,

dan Siklon Tropis !
• 2. Buatlah podcast secara berkelompok dengan spotify mengenai
:
a. Monsun
b. Elnino – Lanina
c. MJO
d.IOD
e.Siklon Tropis
f. ITCZ
g. Borneo Vortex
h. Cold surge
i. ITF
j. Gelombang Rossby
28
TERIMA KASIH

29