Anda di halaman 1dari 81

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA MASA
KEHAMILAN DAN
KEHAMILAN DI MASA
PANDEMI COVID-19

Lidya Natalia.,S.Kep.,Ners.,M.S

1
 Periode prenatal adalah periode persiapan, baik secara
fisik, yakni pertumbuhan janin dan adaptasi maternal
maupun secara psikologis, yakni antisipasi menjadi
orang tua. Menjadi orang tua ialah salah satu krisi
maturasi dalam kehidupan sekaligus merupakan masa
perkembangan tanggung jawab dan perhatian
terhadap orang lain. (Bobak, 2005)

2
 Kehamilan berkenaan dengan periode haid terakhir
hingga saat melahirkan (partus) yang normalnya
berlangsung kira – kira 40 minggu atau 280 hari dan
tidak lebih dari 43 minggu (300 hari kehamilan yang
berlangsung antara 28 – 36 minggu disebut kehamilan
premature) sedangkan bila lebih dari 43 minggu
disebut kehamilan post matur

3
 Menurut usia kehamilan dibagi menjadi:
 Kehamilan trimester I : 0 – 14 minggu
 Kehamilan trimester II : 15 – 28 minggu
 Kehamilan trimester III : 29 – 42 minggu

4
Antenatal care adalah
pengawasan sebelum
persalinan terutama
ditujukan pada
pertumbuhan dan
perkembangan janin.
Kehamilan sebagai
keadaan fisiologis
dapat diikuti proses
patologis yang
mengancam keadaan
ibu dan janin (Bobak,
2004).
5
 Kunjungan prenatal regular, yang secara ideal dimulai
segera setelah ibu pertama kali terlambat menstruasi,
merupakan kesempatan untuk memastikan kesehatan
ibu hamil tersebut dan bayinya.
 Supervisi kesehatan prenatal memungkinkan
diagnosis dan penanganan janin untuk
mengidentifikasi kelainan yang dapat mengganggu
proses persalinan normal.

7
A. TANDA MUNGKIN SUBJEKTIF
1. Amenore sekunder
2. Mual muntah
3. Sering buang air kecil
4. Merasa ada gerakan janin (Qiuickening)
5. Leukorea / Fluoralbus / keputihan
6. Tanda Chadwick (hipervaskularisai pembuluh
darah)

8
B. TANDA MUNGKIN OBJEKTIF
 Adanya Balotemen
Pada saat palpasi teraba pantulan yang mengapung
dalam uterus karena janin masih bergerak bebas
pada akhir trimester I dan II
 Tanda Hegar
Ada saat palpasi teraba istmus uterus lunak, seakan
korpus terpisah dari cerviks
 Tanda Goodell’s
Teraba saat pemeriksaan dalam yaitu melunaknya
serviks, keadaan ini disebabkan hipervaskularisasi
dan pengaruh hormonal selama kehamilan.

9
 Tanda Soufflen (desiran)
Terdengar desiran nadi diatas uterus wanita hamil
dengan menggunakan Dopton, keadaan ini
disebabkan oleh dorongan darah melalui pembuluh
darah besar uterus.
 Pemeriksaan PP test positif
Dengan pemeriksaan urine diperisa Hcg-nya
 Tanda Piskacek
Pada saat palpasi teraba uterus yang tidak merata
 Adanya kontraksi Brakton Hiks
Adanya kontraksi yang intermiten yang mungkin
terjadi selam kehamailan tidak terasa sakit. Pada akhir
kehamilan kontraksi meningkat dan sering.
10
C. TANDA PASTI / ABSOLUT
1. Terdengar denyut jantung janin
2. Pada saat palpasi (leopold) teraba adanya bagian –
bagian janin
3. Adanya gerakan – gerakan janin pada saat inspeksi
dan palpasi
4. Adanya hasil konsepsi dari pemeriksaan USG
5. Pada pemeriksaan X-RAY terdapat skeleton janin
pada minggu ke 12
6. Pemeriksaan EKG janin tampak hasilnya seperti
pada EKG orang dewasa

11
Adaptasi Ibu
Adaptasi Ayah
Adaptasi Sibling
Adaptasi Kakek Nenek
12
1. Menerima kehamilan
2. Mengidentifikasi peran ibu dan ayah
3. Menata kembali hubungan personal
4. Membangun hubungan dengan janin
5. Mempersiapkan kelahiran anak

13
PERUBAHAN FISIOLOGIS IBU
HAMIL
1. Uterus 6. Sistem Respirasi
2. Vagina dan Vulva 7. Traktus Digestivus
3. Ovarium 8. Traktus Urinarius
4. Mammae 9. Kulit
5. Sirkulasi Darah 10. Metabolisme

14
PERUBAHAN PSIKOLOGIS IBU
HAMIL
 Trimester I (1-3 bulan)
Perubahan emosi (labil) merasa tidak sehat
Terjadi perubahan fisiologi yang akan mempengaruhi
emosi seseorang. Segera setelah konsepsi progesteron
dan estrogen dalam tubuh mulai meningkat, menjadi
morning sickness, kelemahan, keletihan dan perasaan
mual calon ibu merasa tidak sehat.

15
 Trimester II (4-6 bulan)
Perubahan emosi (stabil) mempunyai dorongan
psikologis yang besar. Biasanya mulai menyebabkan
tubuh wanita telah terbiasa dengan tingkat hormon
yang tinggi, morning sickness sudah hilang, ia telah
menerima kehamilannya dan menggunakan pikiran
serta energinya lebih konstruktif, janin masih tetap
kecil dan belum menyebabkan ketidaknyamanan
dengan ukurannya.

16
 Pada bulan ke-4 : menurunnya rasa percaya diri
khawatir ditinggal suami karena perubahan tubuh ibu.
 Pada bulan ke-5 : emosi cenderung lebih stabil,
kekhawatiran cenderung berhubungan dengan pola
seksual yang mengganggu janin, sebenarnya tidak ada
alasan membatasi aktivitas seksual jika tidak ada riwayat
aborsi spontan berulang frekuensi, intensitas, posisi
untuk kegiatan seksual perlu penyesuaian.
 Pada bulan ke-6 : timbul rasa bosan dengan
kehamilannya untuk mengatasinya ibu dianjurkan
untuk mengikuti kelas prenatal.

17
 Trimester III (7-9 bulan)
Sekitar bulan ke delapan mungkin terdapat periode
tidak semangat dan depresi, ketika janin membesar
dan ketidaknyamanan bertambah calon ibu menjadi
cepat lelah

18
 Perhitungan tanggal taksiran
partus dengan rumus Nagele,
dengan cara tambahkan tujuh hari
pada hari pertama periode
menstruasi terakhir (PMT), bulan
PMT dikurangi 3 bulan, dan
tambahkan 1 pada tahun PMT.
Misalnya jika hari pertama PMT
adalah tanggal 10 Juli 2010, maka
TPP jatuh pada tanggal 17 April
2011.
19
 DJJ dapat didengarkan dengan Doppler.
 Pemeriksaan DJJ meliputi frekuensi, akselerasi atau
deselerasi atau keteraturan .

20
 Djj janin pada bulan ke 4 – 5
 Cara menghitung djj dihitung 3 x 5 detik secara
berurutan, sehingga dapat diketahui teratur tidaknya
djj
 contoh :11 12 11
 Maka djj = 4 x ( 11 + 12 + 11),
normal 120 – 160 x / menit

21
 Dihitung dari HPHT (Hari pertama haid terakhir)2.
 Ditambahkan 4.5 bulan dari merasa quickening
(feeling life)
 Menurut Spigelberg : dengan jalan mengukur fundus
uteri darisimpasis sebagai berikut :

22
 22-28mg = 24-25 cm di atas simpisis (as)
 28 mg = 26.5 cm, as
 30-32mg = 29.5 – 30 cm as
 34 mg = 31 cm as
 36 mg = 32 cm as
 38 mg = 33 cm as
 40 mg = 37.7 cm as

23
 Menurut Mac Donald, merupakan modifikasi
Spigelberg yaitu jarak fundus – simpasis dalam cm
dibai 3.5 merupakan tuanya kehamilandalam bulan.

 Rumus Johnson – Tausak :


BB = (mD – 12) x 155
BB = berat badan ; MD = Jarak simfasis – fundus uteri

24
A. PEMERIKSAAN FISIK 6. Mata
1. Anamnesa 7. Muka
2. Keadaan Umum 8. Telinga
3. Kepala 9. Hidung
4. Rambut 10. Leher
5. Dahi 11. Jantung dan paru-paru

25
1. Alasan mencari 6. Riwayat pemakaian
pelayanan obat-obatan
2. Kehamilan saat ini 7. Riwayat keluarga
3. Riwayat kandungan 8. Riwayat sosial,
dan kebidanan pengalaman dan
4. Riwayat medis pekerjaan
5. Riwayat nutrisi 9. Riwayat kekerasan fisik

26
12. Payudara
Sudah keluar colostrum ya/tidak
Kebersihan payudara
Areola mamae menghitam/tidak
Puting susu keluar/dalam/datar
Pembesaran (simetrisan/tidak)
Ada Benjolan (ya /tidak)
Ada keluhan (ya/tidak

27
13. Abdomen  Pigmentasi dilinea alba
 Bentuk abdomen  Nampakah gerakan anak
 Warna kulit
 Bising usus (n/tidak)  Adakah straegravidarum
 Ada luka operasi /tidak
ya/tidak
 Hasil pem palpasi
 Ada keluhan /tidak
(leopold I,II,III,IV)
 Pembesaran perut
 TFU
N/tidak
 Usia kehamilan (dalam
 Keadaan pusat
bulan/minggu

28
 Tujuan :
Menentukan TFU
 Meraba bagian janin yang ada pada uterus
 Kesimpulan :
 Usia kehamilan
 Bagian apa yang terdapat pada fundus
 Caranya :
1. Kaki penderita dibengkokkan pada lutut dan lipat paha
2. Pemeriksa berdiri sebelah kanan penderita, dan melihat
kearah muka penderita
3. rahim dibawa ketengah
4. Tingginya fundus uteri ditentukan
5. Tentukan bagian apa dari anak yang terdapat dalam fundus

29
30
 Tujuan :
Meraba pinggir uterus dan merasakan bagian mana
tahanan yang lebih keras untuk menentukan
punggung janin.
 Kesimpulan :
Letak punggung janin pada posisi membujur. Letak
kepala kanan kiri pada letak lintang. Kemudian
menentukan DJJ normalnya (120-160 x/menit). Pada
saat pemeriksaan posisi perawat membelakangi ibu.

31
 Caranya :
 - Kedua tangan pindah kesamping,
 - tentukan dimana punggung anak
 - Punggung anak terdapat di pihak yang memberikan
rintangan yang terbesar, carilah bagian- bagian kecil,
yang biasanya terletak bertentangan dengan fihak
yang memberi rintangan yang terbesar
 - Kadang-kadang disampng terdapat kepala atau
bokongalah pada letak lintang

32
33
 Tujuan :
 Meraba bagian bawah uterus dengan satu tangan
 Kesimpulan :
 Letak kepala teraba bulat, keras dan melenting atau
bila keadaan sungsang teraba bagian bawah uterus
tidak bulat, tidak rata, tidak melenting, dan tidak
melintang dan tidak teraba bagian yang besar
(kosong).

34
 Caranya :
 - Dipergunakan satu tangan saja
 - Bagian bawah ditentukan antara ibu jari dan jari
lainnya
 - Cobalah apakah bagian bawah masih dapat
digoyangkan

35
36
 Tujuan :
Meraba bagian janin yang berada pada bagian bawah
uterus dengan dua tangan
 Kesimpulan :
Menentukan bagian bawah janin/presentasi terbawah
sudah masuk PAP atau belum. Bila kedua tangan
divergen berarti presentasi terbawah sudah masuk
PAP. Bila kedua tangan konvergen berarti bagian
bawah/presentasi terbawah belum masuk PAP.

37
 Caranya :
 Pemeriksa berubah sikapnya ialah melihat ke arah kaki
si penderita
 Dengan kedua tangan ditentukan apa yang menjadi
bagian bawah
 Ditentukan apakah bagian bawah sudah masuk ke
dalam pintu atas panggul, dan berapa masuknya bagian
bawah ke dalam rongga panggul.

38
39
40
41
42
14. Punggung 16. Ekstremitas
15. Genitalia  Atas
 Keadaan perineum  Bawah

 Tanda chandwich
 Kebersihan
 Warna
 Bau
 Ada luka/tidak
 Ada kelainan/tidak

 Ada keluhan/tidak

43
B. PEMERIKSAAN PSIKOSOSIAL
 Penerimaan ibu atau keluarga akan kehamilannya
 Kesiapan keluarga untuk menerima kelahiran bayinya
 Masalah-masalah lain yang mengganggu ketenangan
ibu hamil.

44
Jenis Pemeriksaan Tujuan
Urin Test
1. Test kehamilan 1. Untuk informasi terjadinya
2. Protein albumin kehamilan
3. Glukosa 2. Untuk informasi masalah ginjal dan
4. Midstream spesimen preeklampsi
5. Oestriol Collection 3. Untuk informsi adanya GDM
(GestasionalDiabetes Melitus)
4. Untuk melihat adanya infeksi
tractus urinary
5. Untuk melihat fungsi placenta
Bahan Darah
1. Golongan darah 1. Untuk mengetahui golongan darah
2. Hb dan rhesus
3. Rubella titer antibodi 2. Untuk mengetahui terjadinya
4. HIV anemia
3. Untuk mengetahui status imunitas
4. Mengidentifikasi wanita hamil 45
dengan HIV positif
Jenis Pemeriksaan Usia Kehamilan
Skrining abnormalitas kromoson 11 – 14 minggu
Uji tantangan glukosa 24 – 28 minggu
Streptokokus Group B 35 – 37 minggu

46
47
Jenis Trimester I Trimester II Trimester III KeteranganK
Pemeriksaan
Keadaan √ √ √ Rutin
Umum
Suhu Tubuh √ √ √ Rutin
TD √ √ √ Rutin
BB √ √ √ Rutin
LILA √ Rutin
TFU √ √ Rutin
Presentasi √ √ Rutin
Janin
DJJ √ √ Rutin
Pemeriksaan √ √ Rutin
Hb
48
Jenis Trimester I Trimester II Trimester III KeteranganK
Pemeriksaan
Gol. Darah √ Rutin
Protein Urin * * * Atas indikasi
Gula * * * Atas indikasi
darah/reduksi
Darah malaria * * * Atas indikasi
BTA * * * Atas indikasi
Darah sifilis * * * Atas indikasi
Serologi HIV * * * Atas indikasi
USG * * * Atas indikasi

Kementrian Kesehatan, 2010


49
1. Nutrisi
2. Higiene diri
3. Pencegahan infeksi saluran kemih
4. Latihan kegel
5. Persiapan menyusui
6. Perawatan gigi
7. Aktivitas fisik
8. Postur dan mekanika tubuh
9. Istirahat dan relaksasi

50
10. Pekerjaan
11. Pakaian
12. Perjalanan
13. Obat-obatan dan preparat herbal
14. Imunisasi
15. Alkohol, merokok, kafein dan obat-obatan
16. Ketidaknyamanan yang umum terjadi
17. Mengenali komplikasi potensial
18. Mengenali persalinan prematur
19. Konseling seksual

51
1. Kebutuhan energi  penambahan BB
2. Protein
3. Cairan
4. Vitamin dan Mineral
5. Zat besi
6. Kalsium
7. Mineral dan elektrolit lainnya: natrium, kalium,
zink, fluorida, vitamin larut lemak dan air, folat dan
asam folat, piridoksin, vitamin C

52
53
54
 TRIMESTER 1
1. Gangguan pemenuhan kebutuhan : nutrisi
2. Nyeri payudara
3. Kelemahan fisik

55
 TRIMESTER 2
1. Gangguan pola eliminasi BAB : Konstipasi
2. Ketidaknyamanane

 TRIMESTER 3
1. Gangguan rasa nyaman :kram kaki
2. Gangguan pola napas
3. Gangguan rasa aman :cemas
4. Gangguan pola tidur

56
 Gangguan rasa nyaman :nyeri payudara berhubungan
dengan peningkatan hormon estrogen dan
progesteron
 Gangguan pemenuhan nutrisi berhubungan dengan
mual dan muntah
 Gangguan pola eliminasi BAK berhubungan dengan
penekanan uterus pada diafragma
 Gangguan pemenuhan kebutuhan ADL berhubungan
dengan kelemahan fisik

57
 Gangguan pola eliminasi BAB :konstipasi
berhubungan dengan penurunan peristaltik usus
 Gangguan pola napas berhubungan dengan
penekanan uterus pada diafragma
 Gangguan rasa nyaman : kram kaki berhubungan
dengan terhambatnya aliran darah
 Gangguan rasa aman : cemas berhubungan dengan
kurang pengetahuan ibu tentang kehamilan
 Gangguan pola tidur berhubungan dengan
ketidaknyamanan

58
59
60
• Ibu hamil menjadi golongan yang
mengalami kekhawatiran besar
selama pandemi covid 19.
• Mereka harus menjalani
pemeriksaan rutin menjelang
persalinan.
• Kecemasan jika harus
melahirkan di tengah ancaman
Covid-19
• Kecemasan tentang kondisi diri
dan bayi yang akan dilahirkan
• Kecemasan Perawatan lanjutan
setelah bayi dilahirkan
 American College of Obstetricians and
G y n e c o l o g i s t s  tidak
menunjukkan ibu hamil berisiko lebih
tinggi terkena C O V I D - 1 9  bumil
Efek lain berisiko lebih besar ketika terjangkit
infeksi saluran pernapasan spt COVID.
 Resti Berat badan bayi yang lahir
rendah
 kelahiran prematur

• Demam tinggi pada awal


Efek lain kehamilan dapat meningkatkan
risiko cacat lahir tertentu
◦ Hasil penelitian Terdapat antibodi virus corona pada 3 bayi
baru lahir dari ibu dengan COVID-19 (publikasi penelitian 26
Maret 2 0 2 0 )  adanya RNA SARS-CoV-2 dalam sampel
plasenta atau membran. Sementara tidak ada tanda-tanda klinis
penularan vertikal.
◦ Studi lain tidak menemukan bukti COVID-19 dalam cairan ketuban
atau darah tali pusar pada enam bayi lain yang lahir dari
perempuan yang terinfeksi C O V I D  Virus ini tidak ditularkan
oleh plasenta
◦ Laporan kasus BBL yang berumur beberapa hari dan terkena
infeksi C O V I D - 1 9  kmkn ibu atau anggota keluarga
menularkan infeksi kepada bayi melalui kontak post partum.
.

*Mendapatkan perlakuan yang hormat dan bermartabat


*Ditemani saat melahirkan
*Mendapatkan informasi yang jelas mengenai kehamilan
atau proses persalinan dari nakes yang merawatnya
* Mendapatkan pengobatan yang sesuai kebutuhannya
*Mendapatkan rujukan jika diperlukan
* Menentukan pilihan terkait kehamilannya
65
•.

1 Xsaat 32
Minggu

1 Xsaat 36
Minggu
1 minggu se X
saat 37 sampai
persalinan tiba
67
• Lakukanlah pemeriksaan dengan test pack di rumah
• Saat usia kandungan 11–13 minggu cukup satu kali
pemeriksaan. (Dalam kunjungan ini akan dilakukan
pemeriksaan USG dan tes darah untuk mendeteksi
kelainan yang mungkin dialami oleh ibu hamil dan
janin)
• Bila hasil tes positif, Bumil dapat menghitung
usia kehamilan mulai dari hari pertama haid
terakhir (HPHT).
• Memanfaatkan fasilitas konsultasi online
dengan dokter kandungan, perawat dan Bidan,
• Bumil juga bisa mengikuti kelas kehamilan online
yang mengajarkan cara menjaga dan mengawasi
kehamilan secara mandiri di rumah.
• Jika pernah mengalami kehamilan ektopik Bumil
disarankan untuk langsung memeriksakan
kehamilan ke dokter kandungan ketika hasil test
pack positif, tidak perlu menunggu hingga usia
kehamilan 11 minggu.
• Bumil hanya perlu melakukan kunjungan Faskes
satu kali untuk melakukan pemeriksaan USG
kehamilan (usia kandungan 20 minggu)
• pemeriksaan ini dapat memberikan informasi
mengenai kondisi organ-organ bayi dan plasenta,
serta mendeteksi kelainan yang mungkin terjadi.
• Kesehatan Bumil juga akan diperiksa secara
menyeluruh.
• Jadwal pemeriksaan ibu hamil trimester ketiga
harus lebih sering lagi karena sudah mendekati
waktu persalinan.
• Pada kunjungan-kunjungan ini akan dilakukan
pemeriksaan darah, pemeriksaan urine, dan USG
untuk memantau tumbang dan posisi janin, serta
untuk menentukan rencana persalinan
• Selama di rumah, Bumil bisa memantau DJJ secara
rutin menggunakan stetoskop Laeneck atau
Doppler yang bisa didapatkan di toko alat
kesehatan.
• Ada beberapa gejala yang harus diwaspadai dan perlu
segera Bumil melakukan pemeriksaan walaupun
belum waktunya melakukan kunjungan rutin. Gejala
tersebut meliputi:
• Muntah hebat
• Perdarahan dari vagina
• Kontraksi atau nyeri perut yang hebat
• Pecah ketuban
• Tekanan darah tinggi
• Nyeri kepala hebat
• Tidak merasakan gerakan janin
• Kejang
Mendekati waktu melahirkan, • ibu yang terinfeksi virus masih
jadwal pemeriksaan kehamilan diperbolehkan memberi ASI
menjadi lebih sering.
Artinya, Bumil jadi lebih sering
bagi bayinya, karena virus itu
keluar rumah. tidak tertular melalui ASI.
• Ibunya harus mencuci tangan
dengan hati-hati,
untuk mengurangi risiko tertular
virus Corona, penting sekali bagi
membersihkan payudaranya
Bumil untuk melakukan tindakan dan memompa ASI ke dalam
pencegahan botol susu.
Bumil, bulin
dan busui
stay safe
and healthy
Preventif Kolaboratif
Promotif
- Physical - Persiapan
Anjuran Segera Era New
memeriksakan distancing Manajemen
kepada Ibu - Social Normal laktasi bagi
hamil dan diri ke dokter - Tele
kandungan
Distancing
Konsultas
busui
ibu - Isolasi dengan
menyusui dan via
mandiri bila COVID-19
melakukan medsos,
untuk ada gejala
pengecekan WA etc
meningkatk • Tidak
an imunitas virus bila menyentuh
tubuh terdapat wajah,
gejala-gejala terutama
spt demam, mata, hidung,
sesak nafas, dan mulut
flu dll.
• Mencuci tangan sesering mungkin menggunakan air
dan sabun atau hand sanitizer
• Tidak keluar rumah kecuali bila ada keperluan
mendesak, dan tidak bepergian ke tempat yang ramai
• Melakukan physical distancing, yaitu menjaga jarak
setidaknya 1 meter dari orang lain, saat berada di luar
rumah
• Menggunakan masker bila hendak keluar rumah
• Menghindari kontak dengan orang sakit
• Tidak menyentuh mata, hidung, dan mulut jika belum
mencuci tangan
• Menerapkan etika batuk dan bersin
• Meningkatkan daya tahan tubuh dengan
mengonsumsi makanan bergizi, berolahraga secara
rutin, dan tidur yang cukup.
• periksakan kehamilan sesuai jadwal yang ditentukan.
ANTENATAL INTRANATAL POSTNATAL

- Edukasi dan
konseling pada ibu Melakukan asuhan
- Memeriksa diatasis
hamil dengan keperawatan pada rectus abdominis.
komplikasi spt: persalinan normal. - Melaksanakan tindakan
hiperemesis, Melaksanakan manajemen dan pendidikan kesehatan
abortus, IUFD, nyeri Effleurage dan ibu post partum: nutrisi,
masalah psikososial Counter Pressure. perawatan payudara,
Mengobservasi melalui senam nifas, perawatan
- Kasus2 ggn nutrisi
vulva dan perineum,
pada ibu hamil, partograf.
perawatan kebersihan diri,
perawatan payudara, Melakukan episiotomi seksualitas.
senam hamil, Memotong dan mengikat Bayi baru lahir
imunisasi, tali pusat - Mengidentifikasi tanda
kebersihan diri, Bounding attachment ibu- asfiksia pada bayi baru
persiapan bayi. lahir.
Merawat bayi segera - Memberikan stimulasi
persalinan,
pada bayi baru lahir.
perawatan bayi. setelah lahir.
• Bila Bumil merasakan gejala COVID-19, seperti demam, batuk, dan sesak
napas, segera lakukan isolasi mandiri dan hubungi hotline COVID-19
• Ibu hamil dengan COVID-19 tetap bisa bebas memilih metode
melahirkan yang akan dijalaninya, namun harus dirujuk ke rumah sakit
rujukan COVID-19 terdekat untuk menjalani isolasi dan diberikan
penanganan khusus, baik itu menjelang persalinan, saat proses
persalinan, maupun setelah bayinya lahir.
• Selama masa isolasi, ibu hamil dengan COVID-19 akan tetap
mendapatkan perawatan dan pengawasan kehamilan, fasilitas
melahirkan yang memadai, serta dukungan moril.
• Bayi yang dilahirkan juga akan tetap mendapatkan ASI serta perawatan
dan pengawasan.
• Persiapan melahirkan di tengah pandemi COVID-19 memang bisa
membuat ibu hamil jadi bingung dan stres  perlu support
• Buat kondisi dan situasi ibu kehamilan dengan meminimalkan stres
TUGAS:

80
81

Anda mungkin juga menyukai