Anda di halaman 1dari 8

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2

Sekolah merupakan tempat pendidikan formal yang memerlukan guru dan murid dan juga menjadi
tempat dilaksanakannya proses belajar mengajar yang merupakan dua bentuk kegiatan yang tidak
dapat dipisahkan antar satu dengan lainnya. Sekolah sebagai salah satu unsur dalam dunia
pendidikan sangat. Diperlukan oleh masyarakat dalam menghadapi kehidupan yang sangat
kompleks, dimana pendidikan saat ini masih berbenah diri menemukan cara yag terbaik untuk
mencapai hasil yang sesuai dengan tuntutan masyarakat.

Dalam proses kegiatan belajar sehari-hari siswa dapat ditemukannya adanya kebiasaan siswa yang
kurang baik. Kebiasaan belajar tersebut antara lain: siswa kurang semangat dan menyia nyiakan
kesempatan belajar, siswa kurang berminat dalam membaca da nada beberapa siswa yang
bersekolah hanya untuk bergengsi. Kebiasaan kebiasaan buruk ini dapat merugikan dirinya sendiri.
Untuk sebagian kebiasaan belajar tersebut disebabkan oleh ketidak mengertian siswa pada arti
belajar bagi dirinya sendiri.

Salah satu faktor yang bersumber dari dalam diri individu seperti kecerdasan. Perhatian, minat,
bakat, motivasi, kematangan dan kesiapan. Sedangkan faktor yang bersifat dari luar seperti
lingkungan. Lingkungan ini terdiri tiga, yaitu: lingkungan keluarga. Lingkungan sekolah, dan
lingkungan masyarakat. Lingkungan keluarga meliputi cara orang tua mendidik, relasi antar anggota
keluarga, suasan rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, latar belakang keluarga.
Lingkungan sekolah meliputi metode mengajar. Kurikulum. Relasi guru dan siswa, relasi siswa dan
siswa, disiplin sekolah, alat pelajran, waktu sekolah dan lain-lain. Sedangkan Ingkungan masyarakat,
media massa, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat.

1.3 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah berdasarkan latar belakang di atas, adalah sebagai berikut:

1. Apa itu pengertian Lingkungan Sekolah?

2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku siswa? 3. Apa saja ciri-ciri penyesuaian
diri terhadap lingkungan sekolah?

3. Apa saja pengertian hubungan keluarga dengan sekolah, hubungan sekolah dengan
masyarakat, dan hubungan keluarga dengan masyarakat?
4. Apa saja fungsi hubungan keluarga dengan sekolah, hubungan sekolah dengan masyarakat,
dan hubungan keluarga dengan masyarakat

1.4 Tujuan

Tujuan makalah ini disusun adalah untuk mengetahui : 1. Pengertian lingkungan sekolah.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku siswa

3. Ciri-ciri penyesuaian diri terhadap lingkungan

5. Pengertian hubungan keluarga dengan sekolah, hubungan sekolah

Dongan masyarakat, dan hubungan keluarga dengan masyarakat

6. Fungsi hubungan keluarga dengan sekolah, hubungan sekolah dengan

Masyarakat, dan hubungan keluarga dengan masyarakat

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian lingkungan sekolah

Lingkungan diartikan sebagai kesatuan ruang suatu suatu benda, daya. Keadaan dan makhluk
hidup termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan peri kehidupan dan
kesejahtaraan manusia sera makhluk hidup lainnya..

Sekolah adalah wahana kegiatan dan proses pendidikan berlangsung. Di sekolah diadakan
kegiatan pendidikan berlangsung. Di sekolah diadakan kegiatan pendidikan, pembelajaran dan
latihan (Tu’u. 2004 18). Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang sistematis
melaksanakan program bimbingan, pengajaran, dan latihani dalam rangka membantu sisw agar
mampu mengembangkan potensinya baik yang menyangkut aspek moral, spiritual, intelektual,
emosional maupun sosial.

Sedangkan lingkungan pendidikan adalah berbagai faktor yang berpengaruh terhadap


pendidikan atau berbagai lingkungan tempat berlangsung. Proses pendidikan. Jadi
lingkungansekolah adalah kesatuan ruang dalam lembaga pendidikan formal yang memberikan
pengaruh pembentukan sikap dan pengembangan potensi siswa.

Faktor faktor yang mempengaruhi perilaku siswa

Faktor – faktor di sekolah yang mempengaruhi perilaku siswa (Slameto, 2003 : 64):

1. Relasi guru dengan siswa.


Proses belajar mengajar terjadi antara guru dengan siswa. Proses ini dipengaruhi oleh relasi
dalam proses tersebut. Relasi guru dengan siswa baik, membuat siswa suka dengan gurunya,
juga akan menyukai mata pelajaran yang diberikan nya sehingga siswa berusaha mempelajar
sebaik -baiknya. Guru yang kurang berinteraksi dengan siswa, bisa menyebabkan proses belajar
mengajar itu kurang lancer dan merubah perilaku siswanya.

2. Relasi siswa dengan siswa.

Siswa yang mempunyai sifat kurang menyenangkan, rendah diri atau mengalami tekanan batin
akan diasingkan dalam kelompoknya. Jika hal ini semakin parah, akan berakibat terganggunya
belajar, Siswa tersebut akan malas untuk sekolah dengan berbagai macam alasan yang tidak
tidak. Jika terjadi demikian, siswa tersebut memerlukan pengaruh positif terhadap belajar dan
perilaku sosial siswa dengan temannya.

3. Kedisiplinan sekolah.

Kedisiplinan sekolah crat kaitannya dengan kerajinan siswa dalam sekolah dan belajar.
Kedisiplinan sekolah mencakup kedisiplinan guru dalam mengajar, pegawai sekolah dalam
bekerja. kepala sekolah dalam mengelola sekolah, dan BP dalam memberikan layanan. Seluruh
staf sekolah yang mengikuti tata tertib dan bekerja dengan disiplin sehingga membuat siswa
disiplin pula. Dalam proses belajar, disiplin sangat dibutuhkan untuk mengembangkan motivasi
yang kuat. Agar siswa belajar lebih maju, maka harus disiplin didalam belajar di sekolah, dirumah
dan lain-lain. 4. Metode

mengajar Metode mengajar adalah suatu car atau jalan yang harus dilalui didalam mengajar.
Metode mengajar dapat mempengaruhi belajar siswa. Metode mengajar guru yang kurang baik
akan mmepengaruhi belajar siswa yang tidak baik pula. Agar siswa dapat belajar dengan baik,
maka metode mengajar harus diusahakan yang setepat, efisien dan efektif mungkin. 5.
Kurikulum

Kurikulum diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang diberikan kepada sisw. Kegiatan itu sebagian
besar adalah menyajikan bahan pelajaran agar siswa menerima, menguasai dan mengembankan
bahan pelajaran itu. Kurikulum yang kurang baik akan berpengaruh tidak baik pula terhadap
belajar.

6. Alat pelajaran

Alat pelajaran erat hubungannya dengan cara belajar siswa karena alat pelajaran tersebut dipakai
siswa untuk menerima bahan pelajaran dan dipakai guru waktu mengajar. Alat pelajaran yang
lengkap dan tepat akan mempercepat bahan pelajaran. Jika siswa mudah menerima pelajaran da
munguasainya, belajar akan lebih giat dan lebih maju. Mengusahakan alat pelajaran yang baik dan
lengkap sangat dibutuhkan guna memperlancar kegiatan lajar mengajar.

7. Waktu sekolah
Waktu sekolah adalah waktu terjadinya proses belajar mengajar disekolah. Waktu sekolah akan
mempengaruhi belajar siswa. Memilih waktu sekolah yang tepat akan memberikan pengaruh yang
positif terhadap belajar. Sekolah dipagi hari adalah waktu yang paling tepat dimana pada saat itu
pikiran masih segar dan kondisi jasmani masih baik.

2.3 Ciri-ciri penyesuaian diri terhadap lingkungan sekolah

Adapun ciri-ciri penyesuain diri terhadap lingkungan sekolah, yaitu:

a. Mau menerima dan menghormati otoritas sekolah dan peraturan

Peraturan yang berlaku, baik yang dibua oleh kepala sekolah maupun guru tanpa ada rasa marah
dan rasa enggan.

b. Berminat dan berpatisipasi pada aktivitas sekolah

c. Membina relasi yang baik dengan teman sekolah, guru dan unsur

Unsur sekolah

d. Menerima tanggung jawab

e. Membantu sekolah dalam mewujudkan tujuan

2.4 Pengertian Hubungan keluarga dengan sekolah, hubungan sekolah dengan masyarakat, dan
hubungan keluarga dengan masyarakat

1. Hubungan keluarga dengan sekolah

Sekolah merupakan wadah yang menempatkan anak dalam kelompok kelompok tertentu
berdasarkan tingkat kemampuan dan kesesuaian umur, sehingga anak mempunyai wilayah interaksi
secara
Intens dengan teman sebaya yang sedikit banyak memiliki kesamaan wawasan dan kemampuan.
Sedangkan didalam keluarga, anak menempati subordinat dibawah kendali orang tua da tidak
mendapatkan hubungan sebaya sebagaimana yang ia dapatkan dalam lingkungan schaya di sekolah.

Kedua pola komunikasi yang berbeda tersebut merupakan dua dunia yang berbeda bagi anak.
Keluarga adaalh dunia referensi bagi anak untuk membangun nlai hidup dan cita cita, sedangkan
dunia sebaya yang ditemui anak dalm sekolah adalah pengembangan diri secara sosial bersama
sama dengan teman teman sebaya yang relative dalam kualifikasi kemampuan dan wawasan yang
sama.

Hubungan keluarga dengan sekolah adaalh salah atu elemen penting dalam kesuksesan belaajr anak.
Sekolah yang terbaik adaalh sekolah yang mampu menjembatani peran orang tua pada kegiatan
belajar anak atau menciptakan hubunga keluarga dengan sekolah yang baik. Hubungan antara
keluarga dan sekolah terjadi pada kerja sama orang tua denganpihak guru. Kerja tersebut
dibutuhkan untuk memantau kemajuan anak dalam proses pendidikan, baik kemajuan dalam ranah
intelektual maupun psikologis.

2. Hubungan lingkungan sekolah dengan masyarakat

Hubungan lingkungan sekolah dengan masyarakat merupakan jalinan interaksi yang diupayakan oleh
sekolah agar daapt diterima di tengah-tengah masyarakat untuk mendapatkan aspirasi, simpati dari
masyarakat. Dan mengupayakan terjadinya kerja sama yang baik antar sekolah dengan masyarakat
untuk kebaikan bersama, atau secara khusus bagi sekolah penjalinan hubungan tersebut adalah
mensukseskan program program sekolah yang bersangkutan sehingga sekolah. Tersebut bisa tetap
eksis.

Hubungan ini menempatkan sekolah dan masyarakat sebagai

Lingkunga pendidikan yang potensial untuk melakukan proses

Proses

Pendidikan. Keduanya saling mempengaruhi peserta didik secar kuat.. Pengalaman seseorang yang
didapat dalam masyarakat baik melalui pergaulan atau aktivitas lain ditengah-tengah masyarakat
membawa pengaruh pada fungsi pendidikan yang diperankan oleh sekolah untuk orang tersebut.
Begitu pula sebaliknya, partisipasi seeorang unutk terlibat secara sadar dalam proses pendidikan di
lingkungan masyarakat juga dipengaruhi rugas-tugas belajar yang dia lakukan disekolah.
3. Hubungan keluarga dengan masyarakat

Perkembangan benih -benih kesadaran sosial pada anak – anak dapatt dipupuk sedini mungkin
dalam keluarga. Tanggung jawab sosial adalah bagian dari keluarga yang pada gilirannya akan
menjadi tanggung jawab. Tanggung jawab sosial itu merupakan perwujudan. Kesadaran tanggung
jawab kekeluargaan yang dibina oleh kesatuan darah, keturunan dan keyakinan.

Keluarga merupakan unit sosial terkecil dalam masyarakat yang pertama. Setelah melalui proses ini,
anak akan bertemu dengan unit sosial yang lebih besar yaitu masyarakat. Konstribusi lingkungan
masyarakat terhadap pendidikan bagi anak antara lain: a. Berdasarkan dinamika yang terjadi di
masyarakat, anak didik

Akan mendapatkan pengalaman langusng (first hand

Experience). Oleh karena itu mereka dapat memiliki pengalaman yang konkret yang udah diingat. B.
Dalam masyarakat terdapat sumber belajar tidak dimiliki

Sekolah ataupun keluarga.

2.5 Fungsi hubungan keluarga dengan sekolah, hubungan sekolah dengan masyarakat, dan
hubungan keluarga dengan masyarakat

1. Fungsi hubungan keluarga dengan sekolah

Mempererat silaturahmi antara wali murid dan gurunya Mempererat hubungan antara keluarga
dengan sekolah

. Dapat terjadi komunikasi dan saling memberikan informasi tentang keadaan anak serta saling
memberi petunjuk guru

Dengan orang tua

Dapat memantau kemajuan anak dalam proses pendidikan, baik dalam ranah intelektual maupun
psikologis,

2. Fungsi hubungan sekolah dengan masyarakal


• Memelihara dan mengembangkan hubungan sekolah

Dengan lembaga – lembaga pemerintah, swasta, dan

Organisasi nasional Memberi penegrtian kepada masyarakat tentang fungsi sekolah melalui
bermacam macam teknik komunikasi (majalah, surat kabar dan mendatangkan sumber).

3.Fungsi hubungan keluarga dengan masyarakat

• Mengajarkan kebudayaan antara hubungan keluarga dengan

Masyarakat Mengajarkan mobilitas sosial

. Membantu peranan sosial baru.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan diatas tentang kemampuan berelasi dengan lingkungan sekolah dapat disimpulkan
bahwa hubungan keluarga dengan sekolah, hubungan sekolah dengan masyarakat dan hubungan
keluarga dengan masyarakat itu sangat penting sekali, karena denga adanya hubungan tersebut
daapt menumbuhkan hal yang positif di setiap pribadi individu dalam lingkunga pendidikan.
Misalnya hubungan keluarga dengan sekolah daapt mempererat hubungan antara keluarga sekolah,
dapat memantau kemajuan anak dalam proses pendidikan, dan sebagainya. Hubungan sekolah
dengan masyarakat berfungsi memelihara dan mengembangkan hubungan sekolah dengan lembaga
lembaga pemerintah. Swasta, dan lain- lain serta memberi pengertian kepada masyarakat tentang
fungsi sekolah. Sedangkan, hubungan keluarga dengan masyarakat berfungsi. Mengajarkan
kebudayaan, mobilitas sosial, dam membantu peranan sosial.

3.2 Saran
Lingkungan sekolah terhadap siswa sebaiknya harus ditingkat lagi yaitu bisa dilaksanakan dengan
strategi pembelajaran yaitu pembelajaran dengan metode – metode diskusi sehingga dapat
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar. Serta hubungan antara siswa dengan siswa lebih terjalin
karena mereka mengerjakan suatu permasalahan tersebut secara bersama meningkatkan
komunikasi dan kerja sama yang baik. Sama sehingga

Dan di lingkungan sekolah siswa juga bisa lebih banyak berinteraksi dengan teman sebayanya,
dimana mereka disana lebih banyak mendapatkan kebersamaan, persahabatan dan lain sebagainya.

DAFTAR PUSTAKA

Tu’u. Tulus. 2004. Peran Disipin pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta:

Rineka Cipta. Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta. Kadir, Abdul, dkk. 2012. Dasar-dasar Pendidikan. Jakarta: Kencana,

Anda mungkin juga menyukai