Anda di halaman 1dari 3

Kelompok Cleovera

Nama anggota:
 Chica Ro Maito Sitorus (21110032)
 Ester Nainggolan (21110016)
 Nelly Angelica Panggabean (21110003)
 Amorianda Simbolon (?)

Hasil Menyimak Pidato:


1. Pidato Politik Surya Paloh HUT ke-8 Partai Nasdem
Pidato yang disampaikan oleh Surya Paloh pada saat HUT ke-8 Partai Nasdem adalah
Surya Paloh mengatakan dirinya diminta peserta kongres untuk maju sebagai calon presiden
RI pada pemilihan presiden 2024. “Bapak Presiden yang saya hormati, semua ini hasil dari
pada komitmen yang dihasilkan oleh kongres ditambah satu tambahan referensi ini, yang luar
biasa Bapak Presiden. Kongres meminta saya agar saya bersedia di calonkan sebagai calon
presiden 2024”, ucap Surya Paloh yang disambut tepuk tangan ribuan kader. Bahkan
sejumlah kader berteriak mendukung Surya Paloh maju sebagai calon presiden 2024. Surya
Paloh pun melanjutkan, rekomendasi dari kongres itu dirasa sangat berat karena, dirinya juga
menjabat sebagai pimpinan tertinggi Partai Nasdem. Meski begitu, Surya Paloh berkelakar
kalua dirinya siap menjalankan kongres.

2. Pidato Politik Airlangga Hartarto HUT ke-57 Golkar


Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan rahmat nya
sehingga saya dapat menyampikan hasil pidato ini hasil pidato kami berjudul tentang Dengan
bersatu kita pasti menang peryaan Hut partai Golkar dimarkas besar partai golkar yg baru dan
megah ini diperalataan gedung yg baru diresmikan.
Alhamdulilah menjadi suatu kebanggan kita semua seluruh keluarga besar dari partai
golkar. Kantor baru ini bisa diharapkan menjadi spirit baru menambah semangat kita untuk
berjuang meraih kemenangan. Partai Golkar dalam kontestasi pemilu baik legislatif
pemilihan presiden dan Pilkada tahun 2024 nanti. Kita rumuskan strategi kita,kita rumuskan
taktik kita dan kita rebut kembali kemenangan kita dari kantor menteri yang baru ini.
Kita satukan langkah dan gerak,dan kit harus satu kata Satu tekad,satu tujuan hanya
dengan bersatu kita menang.
Apakah saudara suadari siap?
Disamping panggung ini kita resmikan mesjid yg megah kita namakan Ainul Hikmak
Yang artinya mata kebijaksanaan.
3. Pidato Politik Megawati Soekarno Putri (Ketua PDIP).
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri menyampaikan ucapkan
terima kasih kepada Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto yang hadir di acara
pembukaan kongres V partai itu, di Inna Grand Bali Beach Hotel, Sanur, Denpasar, Bali,
Kamis (8/8/2019).
Hal itu terjadi di hadapan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Prabowo, dan ribuan kader
partai maupun tamu yang hadir di acara pembukaan kongres. Awalnya, Megawati menyapa
para petinggi negara yang hadir di acara itu. Dari Presiden Jokowi, Wakil Presiden Jusuf
Kalla (JK), Wakil Presiden terpilih 2019-2024, KH Ma'ruf Amin, para ketua umum partai,
hingga ke Prabowo. "Pak Prabowo terima kasih sudah hadir menghangatkan suasana kongres
kami," ucap puteri Presiden pertama RI, Soekarno ini.
Saudara-saudara,
Kajian dari Pusat Analisa dan Pengendali Situasi Partai PDI Perjuangan
memperlihatkan satu fenomena disintegrasi yang muncul secara sistematis pada Pemilu 2019.
Fenomena tersebut hampir saja mengoyak persatuan dan kesatuan bangsa. Bagi PDI
Perjuangan hal ini merupakan suatu isu serius yang tidak boleh diabaikan. Partai memiliki
kesadaran penuh, bahwa persatuan dan kesatuan adalah syarat mutlak bagi suatu bangsa.
Tidak ada satu pun kebaikan yang dapat dicapai oleh bangsa ini, jika terjadi
perpecahan, jika terjadi “perang saudara”. Atas pertimbangan tersebut, maka Kongres Partai
diputuskan untuk dipercepat. Sikap politik Partai, langkah dan strategi Partai, terutama
menyangkut upaya mencegah disintegrasi bangsa, harus diputuskan di dalam rapat tertinggi
partai, yang dinamakan Kongres Partai.
Saudara-saudara, Saya secara pribadi pun melakukan perenungan yang dalam atas
fenomena disintegrasi pada Pemilu 2019. Saya teringat pesan Bung Karno dalam amanatnya
pada tanggal 17 Agustus 1954, menjelang Pemilu Pertama 1955, yaitu:
Dan, sebagai sudah kukatakan berulang- ulang, janganlah pemilihan umum ini nanti
menjadi arena pertempuran politik demikian rupa, hingga membahayakan keutuhan bangsa.
Gejala-gejala akan timbulnya pertajaman pertentangan-pertentangan antara kita, antara
sesama kita telah ada, gejala-gejala akan karamnya semangat toleransi sudah muncul. Ai,
tidakkah orang sadar, bahwa tanpa toleransi maka demokrasi akan karam, oleh karena
demokrasi itu sendiri adalah penjelmaan daripada toleransi.”
Kader-kader PDI Perjuangan, Resapi kata-kata Bung karno tersebut. Toleransi dan
demokrasi adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan dalam berpolitik. Jika sikap prilaku
intoleransi kalian gunakan dalam kampanye pemilihan umum, maka demokrasi Pancasila
yang kita cita-citakan akan musnah. Persatuan bangsa akan musnah. Kekuatan bangsa akan
musnah. Kejayaan semangat gotong royong akan musnah. Dan, yang nanti tinggal hanyalah
teror dan anarki, kekacauan dan kepedihan. Ingat, tahun depan kita sudah memasuki kembali
agenda Pemilihan Umum, yakni Pemilihan Kepala Daerah Serentak tahun 2020:
- Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur di 9 Provinsi
- Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati di
224 Kabupaten yang berada di 32 Provinsi
- Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota di 37 Kota yang berada di 18 Provinsi
Bayangkan, jika fenomena disintegrasi pada Pemilu 2019, justru menguat di Pilkada
Serentak 2020, dan kemudian menjadi air bah yang tak terbendung. Jika hal itu terjadi, lalu
apa makna dan faedah kemenangan pemilihan umum bagi rakyat, bangsa dan negara. Saya
ingatkan kepada seluruh kader partai, jangan karena ambisi menduduki kursi kekuasaan,
lantas membuat lupa daratan. Kader banteng tidak boleh berprinsip asal menang, lalu
mainkan metode teror dan propaganda kebencian dan fitnah.

Jangan kalian merekayasa keyakinan masing- masing sebagai satu-satunya kebenaran mutlak,
seolah kebenaran personal dan kelompok adalah kebenaran yang absolut. Padahal kebenaran
absolut hanya milik Tuhan Yang Maha Kuasa. Strategi seperti itu jelas membahayakan
keutuhan bangsa. Ingat anak-anakku, jika strategi itu yang kalian pilih, maka pemilihan
langsung oleh rakyat untuk memilih pemimpin, justru akan berujung derita bagi rakyat.
Saudara-saudara se-bangsa dan se-tanah air Demokrasi yang Indonesia anut adalah
Demokrasi Pancasila. Dalam Pancasila demokrasi adalah alat, alat untuk mencapai
masyarakat adil makmur yang sempurna. Sedangkan pemilihan umum adalah alat untuk
menyempurnakan demokrasi itu. Jadi, pemilihan umum sekadar alat untuk menyempurnakan
Demokrasi Pancasila. Kalau sikap prilaku menebarkan kebencian dan hujatan merajalela
karena pemilihan umum, kalau keutuhan bangsa berantakan karena pemilihan umum, kalau
tenaga bangsa remuk-redam karena pemilihan umum, maka sesungguhnya demokrasi telah
dilumpuhkan. Jika ada yang memainkan strategi itu dalam pemilihan umum, maka pemilihan
umum akhirnya hanya menjadi alat untuk menyeret bangsa ini meninggalkan Pancasila,
menjadi alat yang dengan sistematis membuat bangsa ini mengingkari amanat Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Artinya, siapa pun yang
menggunakan pola-pola tersebut telah sengaja pula memporak-porandakan Negara Kesatuan
Republik Indonesia, dan dengan sengaja pula melenyapkan Bhinneka Tunggal Ika dari bumi
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai