A. IDENTITAS PASIEN
Nama : An. A
Umur : 3 Tahun
Tanggal Lahir : 14 Desember 2018
Jenis Kelamin : Perempuan
Berat Badan : 15 kg
Panjang Badan : 90 cm
C. KELUHAN UTAMA
Ny. M mengatakan anaknya batuk berdahak
H. RIWAYAT SOSIAL
1. Pengasuh anak
Ny. M mengatakan anaknya diasuh oleh neneknya saat Ny. M sedang bekerja
2. Hubungan dengan anggota keluarga
Ny. M mengatakan An. A tinggal serumah dengan Ny. M dan Tn. T
3. Hubungan dengan teman sebaya
Ny. M mengatakan anaknya suka bermain dengan teman sebaya di lingkungan rumahnya
4. Pembawaan umum
Ny. M mengatakan sebelum sakit bila dirumah anaknya selalu ceria, saat di RS anaknya
lebih banyak rewel dan tiduran
2. Pola minum
Sebelum Sakit Saat Sakit
Frekuensi 7x/ hari 5x/ hari
Jenis Susu, air mineral Air mineral
Jumlah (cc/botol) 1300 cc/botol 500 cc/botol
Yang disukai Susu Susu
Yang tidak disukai Tidak ada Tidak ada
Pantangan/Alergi Tidak ada Tidak ada
Gangguan Tidak ada Tidak ada
3. Istirahat tidur
Sebelum sakit Saat sakit
Tidur siang 2 jam 1 jam
Tidur malam 10 jam 7 jam
Gangguan Tidak ada Tidak ada
4. Eliminasi
Sebelum sakit Saat sakit
BAK Pampers Pampers
BAB 1 x/ hari 1x/ hari
Gangguan Tidak ada Tidak ada
5. Personal hygiene
Sebelum sakit Saat sakit
Mandi Dibantu Dibantu
Sikat gigi Dibantu Dibantu
Ganti pakaian Mandiri Dibantu
Memotong kuku Dibantu Dibantu
Lain-lain
K. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum
Ku : Lemas dan lemah, kesadaran : compos mentis, GCS : 456, Terpasang infus D5 ¼
1000cc/ 24 jam
2. Tanda vital
Nadi : 110 kali/menit
RR : 22 kali/menit
Suhu : 37,5 °C
3. Antopometri
BB : 15 kg TB : 90 cm
4. Kepala dan leher
Kepala
I: Kulit kepala bersih, tidak ada ketombe dan tidak ada lesi. Penyebaran rambut merata
berwarna hitam, rambut tidak mudah patah, tidak bercabang, dan tidak ada kelainan.
P: Rambut halus dan tampak berminyak, tidak ada tumor, dan fraktur tulang kepala
Mata
I: Sklera putih, konjungtiva merah muda, pupil isokor, tidak ada perdarahan
P: Bola mata teraba kenyal
Mulut
I: tidak adanya luka atau peradangan gusi, bibir, lidah.
Leher
I: tidak ada pembesaran tiroid dan tampak simetris
P: Tidak adanya benjolan, tidak ada gangguan dalam menelan
Integumen
Perabaan : dapat merasakan panas, dingin, dan tekan. Turgor kulit cukup < 2 detik
Akral : hangat
5. Thoraks (Pulmo & Cor)
Inspeksi : dada simetris, pernafasan cenderung dalam
Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada dada
Perkusi : sonor
Auskultasi : terdengar suara nafas tambahan ronkhi, tidak sianosis
6. Abdomen
I: Bentuk abdomen bulat dan datar, benjolan/ masa tidak ada pada perut, tidak tampak
bayangan pembuluh darah pada abdomen, tidak ada luka operasi.
A: peristaltic 16x/menit
P: tympani
P: tegang, tidak ada nyeri tekan, mass, Hepar Lien tidak ada kelainan Ginjal tidak ada
nyeri tekan, tidak ada asietas.
7. Genitalia
I: membrane tampak merah muda dan lembab, labia mayora kering simetris, labia minora
simetris
P: jaringan lunak tanpa nyeri, klitoris lebar < 1cm dan Panjang 2 cm tidak ada inflamasi
8. Neuro – Muskuloskeletal
Pergerakan sendi bebas, tidak ada kelainan ekstremitas, tidak ada kelainan tulang
belakang, kulit kemerahan terasa hangat, turgor kulit baik. Kekuatan otot, ekstremitas
atas/ekstremitas bawah : 5/5 (mampu melawan gaya gravitasi dan melawan tekanan/
mampu melawan gaya gravitasi dan melawan tekanan)
M. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboratorium
2. Rontgen
Kesimpulan : Brochopneumonia
3. USG
Tidak ada
N. TERAPI MEDIS
Cara Nama Obat & Frekuensi Indikasi Efek Samping
Pemberian Dosis
Intravena Santagesik 150 1x1 Untuk mengatasi - Reaksi alergi
(IV) mg nyeri akut atau - Sesak nafas
kronik berat - Gatal
- Ruam
Ranitidin 15 mg 1x1 Untuk - Mual dan
menangani muntah
gejala atau - Sakit kepala
penyakit yang - Konstipasi
berkaitan - Diare
dengan produksi - Vertigo
asam berlebih - Insomnia
dilambung - Ruam
Ondansetron 1x1 Untuk mencegah - Sakit kepala
1,5 mg serta mengobati - Lelah
mual dan - Mengantuk
muntah - Pusing
Terfacef 1 gr 1x1 Untuk - Nyeri perut
mengobati - Mual
infeksi saluran - Muntah
pernafasan, ISK - Diare
ANALISA DATA
Nama : An. A No. RM : 306xxx
Umur : 3 th Ruang : Melati
No. DATA (DS/DO) ETIOLOGI MASALAH
1. DS : Infeksi Saluran Bersihan Jalan
pernapasan atas Napas Tidak Efektif
Ny. M mengatakan anaknya batuk
berdahak
Kuman berlebih di
DO : bronkus
TTV
Nadi : 110 kali/menit
RR : 22 kali/menit Proses Peradangan
Suhu : 37,5 °C
Hidung terdapat secret +
BB : 15 kg TB : 90 cm Akumulasi secret di
An. A tampak lemah bronkus
Terdapat suara ronkhi
Hasil Thorax : Bronchopneumonia
Bersihan jalan
napas tidak efektif
2. DS : Infeksi Saluran Hipertermia
pernapasan atas
Ibu pasien mengatakan An. A sudah
mengalami demam sejak 1 minggu
yang lalu
Kuman berlebih di
bronkus
DO :
An. A tampak lemah
TTV
Proses Peradangan
Nadi : 110 kali/menit
RR : 22 kali/menit
S = 37,5°C
Akral hangat Suhu tubuh
meningkat
Bersihan jalan
napas tidak efektif
3. DS : Kuman berlebih di Intoleransi
Bronkus Aktivitas
Ny. M mengatakan An. A lemah dan
lemas
DO : Peradangan
An. A tampak lemah dan lemas
TTV Peningkatan suhu
tubuh
Nadi : 110 kali/menit
RR : 22 kali/menit
S = 37,5°C
Hipertermia
Hipoksia
Fatique
Intoleransi aktivitas
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan akumulasi sekret di bronkus
2. Hipertermia berhubungan dengan proses penyakit (infeksi bronchopneumonia)
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan tirah baring
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Nama : An. A No. RM : 306xxx
Umur : 3 th Ruang : Melati
No. Diagnosa Keperawatan SLKI SIKI
1. Bersihan Jalan Nafas Setelah dilakukan tindakan selama 3x4 jam Pemantauan Respirasi
Tidak Efektif diharapkan masalah keperawatan dapat teratasi. Kode : 1.01014
Kriteria Hasil : Bersihan Jalan Napas Observasi :
Kode : 01001 1. Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan upaya
1. Batuk efektif dari skala 2 (cukup menurun) napas.
menjadi skala 4 (cukup meningkat) 2. Monitor pola napas
2. Gelisah dari skala 2 (cukup meningkat) menjadi 3. Monitor saturasi oksigen
skala 4 (cukup menurun) 4. Monitor hasil X-ray Thoraks
3. Frekuensi nafas dari skala 2 (cukup memburuk) Terapeutik :
menjadi skala 4 (cukup membaik) 5. Atur interval pemantauan respirasi sesuai kondisi
pasien
6. Dokumentasikan hasil pemantauan.
Edukasi :
7. Informasikan hasil pemantauan, jika perlu.
2. Hipertermi Setelah dilakukan tindakan selama 3x4 jam Manajemen Hipertermi
diharapkan masalah keperawatan dapat teratasi. Kode: 1.15506
Kriteria Hasil : Observasi
Termogulasi 1. Identifikasi Penyebab hipertermi
Kode : L.14134 2. Monitor suhu tubuh
1. Kulit merah dari skala 4 (cukup meningkat)
Terapeutik
menjadi skala 2 (cukup menurun)
2. Suhu tubuh dari skala (cukup memburuk) 3. Sediakan lingkungan yang dingin.
menjadi skala 4 (cukup membaik) 4. Longgarkan atau lepaskan pakaian
Edukasi
5. Anjurkan tirah baring
Kolaborasi
6. Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit
intravena, jika perlu
3. Intoleransi Aktivitas Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Manajemen Energi I. 05178
3x5 jam diharapkan masalah intoleransi aktifitas
Observasi
dapat teratasi dengan kriteria hasil sebagai berikut:
1. Monitor kelelahan fisik
Toleransi Aktifitas L. 05047 2. Monitor pola dan jam tidur
3. Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama
1. Frekuensi nadi dari skala 3 (sedang) menjadi melakukan aktifitas
skala 4 (cukup meingkat) Terapiutik
2. Keluhan lelah dari skala 2 (cukup meningkat) 4. Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus
menjadi skala 4 (cukup menurun) Edukasi
5. Anjurkan tirah baring
6. Anjurkan melakukan aktifitas secara bertahap
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama : An. A No. RM : 306xxx
Umur : 3 Th Ruang : Melati
No. DX Tanggal/Jam Implementasi Evaluasi Paraf
1. 04 - 01 - 2022 1. Memonitor frekuensi, irama, kedalaman S : Ny. M mengatakan bahwa An. A sering batuk
dan upaya napas. berdahak
12.00
R : RR = 22 kali/menit O:
2. Memonitor pola napas TTV
R : Terdapat suara nafas tambahan SPO2 = 96%
3. Memonitor saturasi oksigen Hasil X-Ray Thorax = Bronchopneumonia
R : SPO2 = 96 % Batuk efektif dari skala 2 menjadi skala 3
4. Memonitor hasil X-ray Thoraks Gelisah dari skala 2 menjadi skala 3
R : Kesimpulan bronchopneumonia Frekuensi nafas dari skala 2 menjadi skala
5. Mengatur interval pemantauan respirasi 4
sesuai kondisi pasien A : Masalah teratasi sebagian
R : Respirasi reguler P : Intervensi dilanjutkan no 2,3,5,6,
6. Mendokumentasikan hasil pemantauan. 2. Memonitor pola napas
R : Klien tampak kooperatif 3. Memonitor saturasi oksigen
7. Menginformasikan hasil pemantauan, jika 5. Mengatur interval pemantauan respirasi
perlu. sesuai kondisi pasien
R : Klien tampak kooperatif 6. Mendokumentasikan hasil pemantauan.
1. 05 – 01 – 2022 2. Memonitor pola napas S : Ny. M mengatakan batuk An. A sudah mulai
R : Terdapat suara nafas tambahan berkurang
12.00
3. Memonitor saturasi oksigen O : TTV
R : SPO2 = 97 % SPO2 = 97%
5. Mengatur interval pemantauan respirasi Hasil X-Ray Thorax = Bronchopneumonia
sesuai kondisi pasien Batuk efektif dari skala 3 menjadi skala 4
R : Respirasi reguler Gelisah dari skala 3 menjadi skala 4
6. Mendokumentasikan hasil pemantauan. Frekuensi nafas dari skala 2 menjadi skala
R : Klien tampak kooperatif 4
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan no. 2 & 3
2. Memonitor pola napas
3. Memonitor saturasi oksigen
1. 06 – 01 – 2022 2. Memonitor pola napas S : Ny. M mengatakan An. A sudah tidak batuk
R : Terdapat suara nafas tambahan O : TTV
12.00
3. Memonitor saturasi oksigen SPO2 = 98%
R : SPO2 = 97 % Batuk efektif dari skala 4 menjadi skala 5
Gelisah dari skala 4 menjadi skala 5
Frekuensi nafas dari skala 4 menjadi skala
5
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
2. 04 – 01 – 2022 1. Mengidentifikasi Penyebab hipertermi S : Ny. M mengatakan bahwa An. A selama
R : Infeksi bronchopneumonia seminggu panas
12.00
2. Memonitor suhu tubuh O:
R : 37,5⁰C TTV
N = 110/menit
3. Menyediakan lingkungan yang dingin.
RR = 22x/menit
R : Kien tampak lebih nyaman S = 37,5⁰C
4. Melonggarkan atau lepaskan pakaian Kulit merah dari skala 4 menjadi skala 2
R : Klien tampak lebih nyaman Suhu tubuh dari skala 2 menjadi skala 4
5. Menganjurkan tirah baring A : Masalah teratasi sebagian
R : Klien tampak kooperatif P : Intervensi dilanjutkan no 2,5,6
6. Mengkolaborasi pemberian cairan dan 2. Memonitor suhu tubuh
elektrolit intravena, jika perlu 5. Menganjurkan tirah baring
R : Terpasang infus D5 ¼ NS 6. Mengkolaborasi pemberian cairan dan
elektrolit intravena, jika perlu
2. 05 – 01 – 2022 2. Memonitor suhu tubuh S : Ny. M mengatakan panas An. A sudah mulai
R : 37,5⁰C turun
12.00
O:
5. Menganjurkan tirah baring TTV
R : Klien tampak kooperatif N = 110/menit
6. Mengkolaborasi pemberian cairan dan RR = 22x/menit
elektrolit intravena, jika perlu S = 36,9⁰C
Kulit merah dari skala 3 menjadi skala 2
R : Terpasang infus D5 ¼ NS
Suhu tubuh dari skala 3 menjadi skala 4
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan no 2,5,6
2. Memonitor suhu tubuh
5. Menganjurkan tirah baring
6. Mengkolaborasi pemberian cairan dan
elektrolit intravena, jika perlu
2. 06 – 01 – 2022 2. Memonitor suhu tubuh S : Ny. M mengatakan panas An. A sudah turun
R : 37,5⁰C O:
12.00
5. Menganjurkan tirah baring TTV
R : Klien tampak kooperatif N = 110/menit
RR = 22x/menit
6. Mengkolaborasi pemberian cairan dan
S = 36,5⁰C
elektrolit intravena, jika perlu Kulit merah dari skala 3 menjadi skala 1
R : Terpasang infus D5 ¼ NS Suhu tubuh dari skala 3 menjadi skala 5
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
3. 04 – 01 – 2022 1. Memonitor kelelahan fisik S:
R: Ny. M mengatakan anaknya merasa Ny. M mengatakan An. A merasa lelah saat
12.00
lelah saat berkatifitas beraktifitas
2. Monitor pola dan jam tidur O:
R: Ny. M mengatakan An. A sulit tidur dan 1. Frekuensi nadi dari skala 3 menjadi skala
tidur malam 7 jam 4
3. Memonitor lokasi dan ketidaknyamanan 2. Keluhan lelah dari skala 3 menjadi skala
selama melakukan aktifitas 4
R: Ny. M mengatakan lokasi dan 3. TTV:
ketidaknyamanan An. A di bagian dada N: 110x/mnt
4. Menyediakan lingkungan nyaman dan RR: 22 x/mnt
rendah stimulus S: 37,5 oC
R: Ny. M mengatakan An. A lebih nyaman A: masalah teratasi sebagian
dan tidur lebih nyenyak P: Intervensi dilanjutkan poin 4,5,6
5. Menganjurkan tirah baring 4. Menyediakan lingkungan nyaman dan rendah
R: klien tampak kooperatif dan lebih stimulus
nyaman 5. Menganjurkan tirah baring
6. Menganjurkan melakukan aktifitas secara 6. Menganjurkan melakukan aktifitas secara
bertahap bertahap
R: klien tampak kooperatif
3. 05 – 01 – 2022 4. Menyediakan lingkungan nyaman dan S : Ny. M mengatakan lelah An. A sudah
rendah stimulus berkurang saat beraktifitas
12.00
R: Ny. M mengatakan An. A lebih nyaman O:
dan tidur lebih nyenyak 1. Frekuensi nadi dari skala 3 menjadi skala
5. Menganjurkan tirah baring 4
R: klien tampak kooperatif dan lebih 2. Keluhan lelah dari skala 3 menjadi skala
nyaman 4
6. Menganjurkan melakukan aktifitas secara 3. TTV:
bertahap N: 110x/mnt
R: klien tampak kooperatif RR: 22 x/mnt
S: 36,9 oC
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan poin 4,5,6
4. Menyediakan lingkungan nyaman dan rendah
stimulus
5. Menganjurkan tirah baring
6. Menganjurkan melakukan aktifitas secara
bertahap
3 06 – 01 – 2022 4. Menyediakan lingkungan nyaman dan S : Ny. M mengatakan lelah An. A sudah
12.00 rendah stimulus berkurang saat beraktifitas
R: Ny. M mengatakan An. A lebih nyaman O :
dan tidur lebih nyenyak 7. Frekuensi nadi dari skala 3 menjadi skala
5. Menganjurkan tirah baring 5
R: klien tampak kooperatif dan lebih 8. Keluhan lelah dari skala 3 menjadi skala
nyaman 5
6. Menganjurkan melakukan aktifitas secara 9. TTV:
bertahap N: 110x/mnt
R: klien tampak kooperatif RR: 22 x/mnt
S: 36,5 oC
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan