Anda di halaman 1dari 103

SKRIPSI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KEPATUHAN


PENGGUNAAN MASKER PADA MASYARAKAT SELAMA
PANDEMI COVID - 19 DI DESA BALONG DINDING
RT. 20 RW. 05 MENGANTI GRESIK

MOHAMMAD ADI RESA JUNAEDI


NIM. 1130017052

DOSEN PEMBIMBING :
RUSDIANINGSEH, M. Kep., Ns.Sp.Kep.Kom

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2021
SKRIPSI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KEPATUHAN


PENGGUNAAN MASKER PADA MASYARAKAT SELAMA
PANDEMI COVID - 19 DI DESA BALONG DINDING
RT. 20 RW. 05 MENGANTI GRESIK

MOHAMMAD ADI RESA JUNAEDI


NIM. 1130017052

DOSEN PEMBIMBING :
RUSDIANINGSEH, M. Kep., Ns.Sp.Kep.Kom

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2021

i
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KEPATUHAN
PENGGUNAAN MASKER PADA MASYARAKAT SELAMA
PANDEMI COVID - 19 DI DESA BALONG DINDING
RT. 20 RW. 05 MENGANTI GRESIK

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh


Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep)
Program Studi S1 Keperawatan
Fakultas Keperawatan dan Kebidanan
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Oleh :

MOHAMMAD ADI RESA JUNAEDI


NIM. 1130017052

DOSEN PEMBIMBING :

RUSDIANINGSEH, M. Kep., Ns.Sp.Kep.Kom


NPP. 1306882K

ii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Proposal Skripsi ini hasil karya saya sendiri, dan semua baik yang dikutip maupun

dirujuk telah saya nyatakan dengan benar

Nama : Mohammad Adi Resa Junaedi

NIM : 1130017052

Tanda Tangan :

Tanggal : 04 Agustus 2021

iii
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

Judul : Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Kepatuhan Penggunaan


Masker Pada Masyarakat Selama Pandemi Covid - 19 di Desa
Balong Dinding Rt.20 Rw. 05 Menganti Gresik
Penyusun : Mohammad Adi Resa Junaedi
NIM : 1130017052
Pembimbing : Rusdianingseh, M. Kep., Ns.Sp.Kep.Kom
Tanggal Ujian : 04 Agustus 2021

Disetujui Oleh :

Pembimbing,
Rusdianingseh, M. Kep., Ns.Sp.Kep.Kom: .......................................................
NPP. 1306882

Mengetahui,
Ketua Program Studi S1 Keperawatan

Siti Nurjanah, S.Kep.Ns., M.Kep


NPP.0206713

iv
LEMBAR PENGESAHAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KEPATUHAN


PENGGUNAAN MASKER PADA MASYARAKAT SELAMA
PANDEMI COVID - 19 di DESA BALONG DINDING
RT. 20 RW. 05 MENGANTI GRESIK

SKRIPSI INI TELAH DISETUJUI


PADA TANGGAL, 04 Agustus 2021

Oleh :
Pembimbing

Rusdianingseh, M. Kep., Ns.Sp.Kep.Kom


NPP. 1306882K

Mengetahui,
Ketua Program Studi S1 Keperawatan

Siti Nurjanah, S.Kep.Ns., M.Kep


NPP.0206713

v
LEMBAR PENGESAHAN NASKAH SKRIPSI

Skripsi ini telah diajukan oleh:


Nama : Mohammad Adi Resa Junaedi
NIM : 1130017052
Program Studi : S1 Keperawatan
Judul : Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Kepatuhan Penggunaan
Masker Pada Masyarakat Selama Pandemi Covid - 19 di Desa
Balong Dinding Rt. 20 Rw. 05 Menganti Gresik

Skripsi ini telah diuji dan di nilai


Oleh tim penguji
Program Studi S1 Keperawatan
Pada Tanggal 04 Agustus 2021

Oleh Tim Penguji :


Ketua Penguji
Rusdianingseh, M. Kep., Ns.Sp.Kep.Kom :
NPP. 1306882K

Penguji I,
Umdatus Soleha, SST., M.Kes :
NPP. 9904629

Penguji II,
Firdaus, S.Kep., Ns., M.Kes :
NPP. 9206362

Mengetahui,
Ketua Program Studi S1 Keperawatan

Siti Nurjanah, S.Kep.Ns., M.Kep


NPP.0206713

vi
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS
AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK

Sebagai sivitas akademika Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya, saya yang


bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Mohammad Adi Resa Junaedi
NIM : 1130017052
Program Studi : S1 Keperawatan
Fakultas : Keperawatan dan Kebidanan
Jenis Karya : Skripsi
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menujui untuk memberikan kepada
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya Hak Bebas Royalti Non Ekslusif (Non-
exclusif Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul :
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KEPATUHAN
PENGGUNAAN MASKER PADA MASYARAKAT SELAMA
PANDEMI COVID - 19 di DESA BALONG DINDING
RT. 20 RW. 05 MENGANTI GRESIK
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan), Dengan hak bebas Royalti Non-
Eksekutif ini Fakultas Keperawatan dan Kebidanan Nahdlatul Ulama Surabaya
berhak menyimpan, mengalih media/formatkan, mengelola dalam bentuk
pangakalan data (database), merawat dan mempublikasikan tugas akhir saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai
pemilik Hak cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Surabaya
Pada Tanggal : 04 Agustus 2021

Yang menyatakan

Mohammad Adi Resa Junaedi


NIM. 1130017052

vii
PEDOMAN PENGUNAAN SKRIPSI

Skripsi ini tidak dipublikasikan, namun tersedia di perpustakaan dalam


lingkungan Nahdlatul Ulama Surabaya, diperkenankan sebagai referensi
kepustakaan, tetapi pengutipan harus seijin Nahdlatul Ulama Surabaya dan harus
menulis nama penyusun sesuai etika ilmiah. Dokumen proposal ini dalam bentuk
hard copy dan soft copy merupakan hak milik Nahdlatul Ulama Surabaya.

viii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah serta inayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan
judul “Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Kepatuhan Penggunaan Masker
Pada Masyarakat Selama Pandemi Covid-19 Di Desa Balong Dinding RT 20 RW
05 Menganti Gresik” sebagai persyaratan Pendidikan Akademik dalam rangka
menyelesaikan program pendidikan S1 Keperawatan di Universitas Nahdlatul
Ulama Surabaya.
Penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak, baik materi, moral maupun spiritual. Oleh karena itu dalam kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Rusdianingseh, M. Kep., Ns.Sp.Kep.Kom sebagai dosen pembimbing yang
penuh dengan perhatian mendampingi dan mengarahkan penulis dalam
menyusun skripsi ini
2. Siti Nurjanah, S.Kep.Ns., M.Kep selaku Ketua Program Studi S1
Keperawatan
3. Khamidah, S.Kep., Ns., M.Kep., selaku Dekan Fakultas Keperawatan Dan
Kebidanan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya.
4. Prof. Dr. Ir. Achmad Jasidie, M.Eng., selaku Rektor Universitas Nahdlatul
Ulama Surabaya.
5. Orang tua dan keluarga yang selalu mendoakan, mendukung, memberikan
arahan, dan memberikan bantuan baik moril maupun materil.
6. Sahabatku Juliatik Ragil Yhusnain, serta teman-teman yang selalu
mendoakan, mendukung, dan membantu saya hingga terselesaikannya
penelitian ini.
7. Ketua RT 20 RW 05 Balong Dinding Menganti Gresik yang telah memberi
izin saya dalam melakukan penelitian ini.
8. Warkop MIDA yang telah memberikan inspirasi untuk mengerjakan penelitian
ini.
9. Responden yang telah membantu dan berkontribusi dalam penelitian ini.
Semoga Allah SWT memberikan balasan atas dukungan dan perhatian yang
diberikan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari
bahwa skripsi ini memerlukan masukan agar penelitian dapat dilaksanakan,
sehingga penelitian yang akan dilakukan dapat berjalan dengan lancar.

Surabaya, 04 Agustus 2021

Penulis,

(Moham
mad Adi Resa Junaedi)

ix
ABSTRAK
Menggunakan masker adalah cara yang efektif guna menahan droplet agar
tidak menyebar. Penularan COVID – 19 sangat cepat penularannya melalui
droplet baik saat bersin maupun batuk. Sebagaimana kita ketahui bahwa penularan
COVID - 19 dapat melalui saluran pernafasan, maka penggunaan masker oleh
masyatakat dirasakan perlu dimasa pandemi COVID - 19. Tujuan penelitian
menganalisa hubungan tingkat pengetahuan penggunaan masker pada masyarakat
selama pandemi COVID – 19.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, populasi 50
masyarakat, Sampel 50 dengan teknik total sampling. Variabel independen adalah
tingkat pengetahuan dan variabel dependen adalah kepatuhan pengggunaan
masker. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Analisis menggunakan uji
statistik spearman dengan tingkat α = 0,05.
Hasil penelitian dari 50 responden hampir setengahnya (44%) memiliki
pengetahuan cukup dan sebagian besar (60%) memiliki kepatuhan negatif. Data
dianalisis menggunakan uji rank spearman didapatkan nilai ρ = 0,001 berarti ρ ˂ α
maka H0 ditolak berarti ada hubungan tingkat pengetahuan dengan kepatuhan
penggunaan masker di Desa Balong Dinding RT 20 RW 05 Menganti Gresik.
Pengetahuan masyarakat cukup tentang penggunaan masker selama
pandemi COVID – 19, masyarakat memiliki kepatuhan yang negatif. Saran bagi
masyarakat diharapkan lebih banyak membaca buku tentang kesehatan, aktif
mendengarkan informasi protokol kesehatan terutama penggunaan masker agar
tidak terpapar COVID – 19.
Kata kunci : Covid-19, Tingkat Pengetahuan, Kepatuhan Penggunaan
Masker

x
ABSTRACT
Using a mask is an effective way to keep the droplets from spreading. The
transmission of COVID-19 is very fast through droplets both when sneezing and
coughing. As we know that the distribution of COVID-19 can be through the
respiratory tract, it is necessary to use masks during the COVID-19 pandemic.
The purpose of this research is to analyze the relationship between knowledge of
the use of masks in the community during the COVID-19 pandemic.
This research is a type of quantitative research, population 50 people,
sample 50 with total sampling technique. The independent variable is the level of
knowledge and the dependent variable is the compliance with the use of masks.
The research instrument used a questionnaire. Analysis using Spearman statistical
test with a level = 0.05.
The results of the study of 50 respondents almost half (44%) had sufficient
knowledge and most (60%) had negative compliance. Data analysis using the
Spearman rank test obtained a value of = 0.001 which means that H0 is rejected,
there is a relationship between the level of knowledge and compliance with the
use of masks in Balong Wall Village, RT 20 RW 05 Menganti Gresik.
Public knowledge is sufficient about the use of masks during the COVID-
19 pandemic, people have negative compliance. Suggestions for the public are
expected to read more books about health, actively listen to information on health
protocols, especially the use of masks so as not to be exposed to COVID-19.

Keywords: Covid-19, Knowledge Level, Compliance with Masks

xi
DAFTAR ISI
Sampul Dalam ................................................................................................. i
Lembar Persetujuan ......................................................................................... ii
Halaman Pernyataan Orisinalitas...................................................................... iii
Lembar Persetujuan Proposal........................................................................... iv
Lembar Pengesahan.......................................................................................... v
Lembar Penetapan Penguji............................................................................... vi
Halaman Pernyataan Persetujuan Publikasi Tugas Akhir Untuk
Kepentingan Akademik.................................................................................... vii
Pedoman Pengunaan Proposal.......................................................................... viii
Kata Pengantar.................................................................................................. ix
Abstrak.............................................................................................................. x
Daftar Isi........................................................................................................... xii
Daftar Tabel...................................................................................................... xiv
Daftar Gambar ................................................................................................. xv
Daftar Lampiran ............................................................................................... xvi
Daftar Arti Lambang, Singkatan, dan Istilah.................................................... xvii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Batasan Masalah................................................................................. 5
C. Rumusan Masalah............................................................................... 6
D. Tujuan Penulisan ............................................................................... 6
E. Manfaat Penulisan .............................................................................. 7
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Pengetahuan.......................................................................... 8
B. Konsep Kepatuhan.............................................................................. 17
C. Konsep Covid – 19............................................................................. 20
BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN
A. Kerangka Konseptual......................................................................... 30
B. Hipotesis Penelitian............................................................................ 32
BAB 4 METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian 33
B. Populasi Penelitian............................................................................. 33
C. Sampel, Besar Sampel, dan Cara Pengambilan Sampel..................... 33
D. Lokasi dan Waktu Penelitian.............................................................. 34
E. Kerangka Operasional Penelitian........................................................ 35
F. Variabel dan Definisi Operasional...................................................... 36
G. Instrumen Penelitian dan Cara Pengumpulan Data............................ 37
H. Pengolahan dan Analisis Data............................................................ 38
I. Etika Penelitian................................................................................... 41
BAB 5 HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Lokasi Penelitian............................................................... 42
B. Hasil Penelitian................................................................................... 42
BAB 6 PEMBAHASAN
A. Pembahasan........................................................................................ 47
B. Keterbatasan Penelitian...................................................................... 51

xii
BAB 7 PENUTUP
A. Simpulan............................................................................................. 53
B. Saran................................................................................................... 53
Daftar Pustaka................................................................................................ 55
Lampiran......................................................................................................... 57

xiii
DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Tabel Halaman


Tabel 4.1 Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Kepatuhan 36
Penggunaan Masker Selama Pandemi Pada
Masyarakat di Desa Balong Dinding Menganti
Gresik
Tabel 5.1 Distribusi frekuensi dan persentase responden 43
berdasarkan jenis kelamin pada masyarakat RT 20
RW 05 di Desa Balong Dinding Menganti Gresik
Tabel 5.2 Distribusi frekuensi dan persentase responden 43
berdasarkan umur pada masyarakat RT 20 RW 05
di Desa Balong Dinding Mengantin Gresik
Tabel 5.3 Distribusi frekuensi dan persentase responden 44
berdasarkan pekerjaan pada masyarakat RT 20 RW
05 di Desa Balong Dinding Menganti Gresik
Tabel 5.4 Distribusi frekuensi dan persentase responden 44
berdasarkan pendidikan pada masyarakat RT 20
RW 05 di Desa Balong Dinding Menganti Gresik
Tabel 5.5 Distribusi frekuensi dan persentase responden 44
berdasarkan timhkat pengetahuan pada masyarakat
RT 20 RW 05 di Desa Balong Dinding Menganti
Gresik
Tabel 5.6 Distribusi frekuensi dan persentase responden 45
berdasarkan kepatuhan pada masyarakat RT 20 RW
05 di Desa Balong Dinding Menganti Gresik
Tabel 5.7 Tabulasi silang tingkat pengetahuan dengan 45
kapatuhan penggunaan masker pada masyarakat RT
20 RW 05 di Desa Balong Dinding Menganti
Gresik

xiv
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Judul Gambar Halaman
Gambar 2.1 Struktur Coronavirus 21
Gambar 2.2 Gambaran mikroskopis SARS-CoV-2 22
Gambar 3.1 Kerangka konseptual penelitian hubungan tingkat 30
pengetahuan dengan kepatuhan penggunaan masker
selama pandemi COVID – 19
Gambar 4.1 Kerangka operasional penelitian Hubungan Tingkat 35
Pengetahuan Dengan Kepatuhan Penggunaan Masker
Pada Masyarakat Selama Pandemi COVID – 19 di Desa
Balong Dinding Rt. 20 Rw. 05 Menganti Gresik

xv
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran Judul Lampiran Halaman
Lampiran 1 Lembar Permohonan Ijin Pengambilan Data Awal 57
Lampiran 2 Lembar Balasan Ijin Pengambilan Data Awal 58
Lampiran 3 Lembar Laik Etik 59
Lampiran 4 Lembar Permohonan Data Penelitian 60
Lampiran 5 Lembar Permohonan Menjadi Responden 61
Lampiran 6 Lembar Informasi Untuk Responden 62
Lampiran 7 Lembar Persetujuan Keikutsertaan dalam Penelitian 65
Lampiran 8 Kuesioner Penelitian 66
Lampiran 9 Lembar Rekapitulasi Data 71
Lampiran 10 Lembar Hasil Uji Statistik 74
Lampiran 11 Lembar Konsultasi 76

xvi
DAFTAR LAMBANG
Arti Lambang
% : Presentase
= : Sama dengan
- : Sampai
/ : Atau
. : Titik
, : Koma
< : Kurang dari
≥ : Lebih dari
√ : Centang
ρ : Probability
α : Alfa
d : Tingkat Signifikan
N : Populasi
n : Sampel
X : Kali

Singkatan
DR. : Doktor
Ir. : Insinyur
Kemenkes : Kementrian Kesehatan Dasar
M.Eng : Magister of Enginering
M.Kep : Magister Keperawatan
M.Kes : Magister Kesehatan Masyarakat
NIM : Nomer Induk Mahasiswa
NPP : Nomer Pokok Pegawai
Ns : Ners
Kom : Komunitas
SST : Sarjana Sains Terapan
Prodi : Program Studi
Prof. : Profesor
S.Kep : Sarjana Keperawatan
SPSS : Statistical Product and Service Solutions
UNUSA : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
WHO : World Health Organization
Yth, : Yang Terhormat
PDP1 : Perhimpunan Dokter Paru Indonesia
PSBB : Pembatasan Sosial Berskala Besar
Covid-19 : Corona Virus Disease

xvii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pandemi COVID – 19 yang sedang terjadi disebabkan oleh adanya proses

mutasi dari virus SARS-CoV menjadi sangat infeksius, hal ini menjadi tantangan

bagi masyarakat karena pasien yang dalam masa inkubasi dan terdeteksi negatif

palsu dapat menyebarkan virus (Handayani, 2020). Pemerintah diseluruh dunia

mengeluarkan kebijakan tentang upaya pencegahan penularan yang beragam.

Salah satu upaya yang telah disepakati dunia adalah penggunaan masker oleh

seluruh masyarakat. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for

Disease Control/CDC) Amerika Serikat dan WHO (World Health Organization)

telah merekomendasikan pemakaian masker kain utuk masyarakat umum, hal ini

diikuti oleh berbagai negara termasuk Indonesia. (Atmojo, dkk, 2020)

Penularan COVID - 19 sangat cepat penularannya melalui droplet baik saat

bersin atau batuk. Untuk itu sangat diwajibkan memakai masker saat keluar rumah

untuk mengurangi penularan. Menggunakan masker adalah cara yang efektif guna

menahan droplet tersebut agar tidak menyebar. Sebagaimana kita ketahui bahwa

penularan COVID - 19 dapat melalui saluran pernafasan, maka penggunaan

masker oleh seluruh masyatakat dirasakan perlu dimasa pandemi COVID - 19 ini.

Masker dapat menjadi penghalang pertama jika ada droplet/tetesan baik dari diri

sendiri maupun dari orang lain (Pratiwi, 2020).

Data WHO, 2020 menunjukkan bahwa total kasus COVID - 19 di dunia per

tanggal 16 Desember 2020 menjadi 220 Negara, sebanyak 72.196.732

terkonfirmasi, dan 1.630.521 meninggal 12.880.565 kasus terkonfirmasi positif

1
2

dengan 568.573 kematian. Menurut Satgas Penanganan COVID - 19 tahun 2020,

Indonesia merupakan salah satu negara yang terkena virus COVID - 19 dan sudah

menyebar diseluruh provinsi di Indonesia. Total kasus terkonfirmasi positif di

Indonesia per tanggal 16 Desember 2020 menjadi 636.154, pasien sembuh

521.984, dan pasien meninggal 19. 248. Menurut Pemerintah Jawa Timur

tah2020, di Jawa Timur hingga 8 november 2020, terdapat 54.631 kasus positif

yang terdiri dari 2.162 kasus yang sedang dirawat serta 48.570 kasus dinyatakan

sembuh dan 3.899 kasus meninggal dunia (tingkat kematian 7.14%). Sebanyak

514.593 sampel telah diuji dengan tingkat keterjangkitan mencapai 10.62%.

Kepala Dinas Kesehatan Kabuten Gresik Saifudin Ghozali menjelaskan total

kasus positif COVID - 19 sebanyak 266 kasus positif COVID - 19. Rinciannya,

196 pasien dirawat, 27 meninggal, dan 43 pasien sembuh. Desa Balong Dinding

Menganti Gresik berjumlah ± 1.589 jiwa. Hasil survei yang saya lakukan terdapat

4 orang yang terserang virus COVID - 19, 1 diantaranya meninggal dunia.

Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 15 Desember 2020 pada 10 masyarakat

Rt 20 / Rw 05 didapatkan hasil 8 orang yang tidak patuh menggunakan masker

saat berada diluar rumah dan 2 orang lainnya patuh menggunakan masker dan

data bersumber dari data primer.

Virus baru pnemunia corona (COVID - 19) telah menyebar dengan sangat

cepat ke seluruh dunia sejak akhir 2019. Pertama kali kemunculan virus ini

dilaporkan dari Wuhan, China. Kasus terkonfirmasi COVID - 19 telah meningkat

cepat hingga jumlahnya jauh melebihi virus SARS pada tahun 2003. Karena

kemampuan penularan virus ini dari manusia ke manusia, organisasi kesehatan


3

dunia (World Health Organization, WHO) menetapkan keadaan darurat kesehatan

publik tingkat internasional pada tanggal 31 Januari 2020. (Sariguna, dkk, 2020).

Proses penularan COVID - 19 kepada manusia harus diperantarai oleh

reservoir kunci yaitu alphacoronavirus dan betacoronavirus yang memiliki

kemampuan menginfeksi manusia. Kontak yang erat dengan pasien terinfeksi

COVID - 19 akan mempermudah proses penularan COVID - 19 antara manusia.

Proses penularan COVID - 19 disebabkan oleh pengeluaran droplet yang

mengandung virus SARS-CoV-2 ke udara oleh pasien terinfeksi pada saat batuk

ataupun bersin. Droplet di udara selanjutnya dapat terhirup oleh manusia lain di

dekatnya yang tidak terinfeksi COVID - 19 melalui hidung ataupun mulut.

Droplet selanjutnya masuk menembus paru-paru dan proses infeksi pada manusia

yang sehat berlanjut (Shereen, Khan, Kazmi, Bashir, & Siddique, 2020; Wei et al.,

2020). Secara klinis, representasi adanya infeksi virus SARS-CoV-2 pada

manusia dimulai dari adanya asimtomatik hingga pneumonia sangat berat, dengan

sindrom akut pada gangguan pernapasan, syok septik dan kegagalan multiorgan,

yang berujung pada kematian (Guan et al., 2020). Hal ini akan meningkatkan

ancaman dalam masa pandemi COVID - 19 sehingga jumlah kasus COVID - 19

di masyarakat dapat terus meningkat. (Yanti, dkk, 2020)

Penggunaan masker merupakan bagian dari rangkaian komprehensif langkah

pencegahan dan pengendalian yang dapat membatasi penyebaran penyakit-

penyakit virus saluran pernapasan tertentu, termasuk COVID - 19. Masker dapat

digunakan baik untuk melindungi orang yang sehat (dipakai untuk melindungi diri

sendiri saat berkontak dengan orang yang terinfeksi) atau untuk mengendalikan
4

sumber (dipakai oleh orang yang terinfeksi untuk mencegah penularan lebih

lanjut). (WHO, 2020).

Risiko penularan COVID - 19 bisa dikurangi dengan cara 5 memakai masker.

Tingkat risiko penularan dibagi menjadi 4 tingkatan. Pertama, apabila seseorang

yang membawa virus (orang tanpa gejala) tidak menggunakan masker dan

melakukan kontak dekat dengan orang rentan maka kemungkinan penularannya

mencapai 100%. Kedua, orang yang sakit pakai masker, sementara kelompok

rentan tidak pakai masker maka potensi penularannya mencapai 70%. Ketiga,

orang sakit pakai masker, sementara orang sehat tidak pakai masker maka tingkat

penularannya hanya 5%. Keempat, jika keduanya pakai masker, maka potensi

penularannya hanya1,5% (Kemenkes RI, 2020).

Penelitian mengenai influenza, influenza-like illness, dan coronavirus manusia

(selain COVID - 19) memberikan bukti bahwa penggunaan masker medis dapat

mencegah penyebaran droplet infeksi dari orang yang terinfeksi dan simtomatik

(pengendalian sumber) kepada orang lain dan kontaminasi lingkungan akibat

droplet-droplet ini. (MacIntyre CR, dkk, 2016). Bukti yang terbatas menunjukkan

bahwa masker medis bermanfaat untuk mencegah penularan jika digunakan oleh

orang yang sehat di rumah, terutama yang tinggal bersama orang yang sakit, atau

jika digunakan oleh orang yang menghadiri perkumpulan massal. Sebuah

metaanalisis baru atas penelitian-penelitian observasional ini, dengan bias-bias

intrinsik data observasional, menunjukkan bahwa masker bedah sekali pakai atau

masker katun 12-16 lapis berulang pakai dikaitkan dengan terlindunginya orang

yang sehat di dalam rumah dan di antara kontak-kontak kasus. Hal ini dapat

dipandang sebagai bukti tidak langsung yang mendukung penggunaan masker


5

(baik yang medis maupun non medis) oleh orang sehat di masyarakat secara lebih

luas; namun, penelitian-penelitian ini mengindikasikan bahwa jika berada dalam

jarak dekat dengan orang yang terinfeksi di rumah atau berada di perkumpulan

massal di mana penjagaan jarak fisik tidak dapat dilakukan, orang-orang tersebut

dapat terinfeksi virus ini. (Chu, D.K, 2020)

Guna melawan adanya peningkatan kasus COVID - 19, maka berbagai

tindakan preventif mutlak harus dilaksanakan, baik oleh pemerintah ataupun

masyarakat. Upaya preventif sejauh ini merupakan praktik terbaik untuk

mengurangi dampak pandemi COVID - 19, mengingat belum adanya pengobatan

yang dinilai efektif dalam melawan virus SARS-CoV-2. Saat ini, tidak adanya

vaksin untuk SARS-CoV-2 yang tersedia dan telah memenuhi berbagai fase uji

klinis, sehingga upaya preventif terbaik yang dilakukan adalah dengan

menghindari paparan virus dengan didasarkan pada 3M (Menggunakan Masker,

Menjaga Jarak, Mencuci Tangan Memakai Sabun). Untuk mencapai tujuan ini,

langkah-langkah utama yang hendak dilaksanakan masyarakat seperti penggunaan

masker, menutup mulut dan hidung saat bersin ataupun batuk, mencuci tangan

secara teratur dengan sabun atau desinfeksi dengan pembersih tangan yang

mengandung setidaknya 60% alkohol, menghindari kontak dengan orang yang

terinfeksi, menjaga jarak dari orang-orang, dan menahan diri dari menyentuh

mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang tidak dicuci (Di Gennaro et al.,

2020).

B. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas faktor-faktor yang mempengaruhi

masyarakat tidak menggunakan masker yaitu tidak ada sanksi tegas dan tidak ada
6

yang terkena COVID - 19 di sekitarnya. Kedua, tidak patuh karena mengganggu

pekerjaan, tidak patuh dengan alasan aparat dan pimpinan tidak memberikan

contoh. Pada penelitian ini peneliti membatasi masalah pada “Hubungan tingkat

pengetahuan dengan kepatuhan penggunaan masker pada masyarakat selama

pandemi COVID - 19 di Desa Balong Dinding Rt. 20 Rw. 05 Menganti Gresik”.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka permasalahan pada penelitian

ini yaitu “Adakah Hubungan tingkat pengetahuan dengan kepatuhan penggunaan

masker pada masyarakat selama pandemi COVID - 19 di Desa Balong Dinding

Rt. 20 Rw. 05 Menganti Gresik?”

D. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Menganalisa Hubungan tingkat pengetahuan penggunaan masker pada

masyarakat selama pandemi COVID - 19 di Desa Balong Dinding Rt. 20 Rw.

05 Menganti Gresik.

2. Tujuan Khusus

a Mengidentifikasi pengetahuan masyarakat di Desa Balong Dinding Rt. 20

Rw. 05 Menganti Gresik

b Mengidentifikasi kepatuhan penggunan masker selama pandemi COVID-

19 di Desa Balong Dinding Rt. 20 Rw. 05 Menganti Gresik

c Menganalisa hubungan pengetahuan dengan kepatuhan penggunaan

masker selama pandemi COVID - 19 di Desa Balong Dinding Rt. 20 Rw.

05 Menganti Gresik
7

E. Manfaat Penelitian

1. Teoritis

Sebagai informasi bagi masyarakat, dan sebagai bahan referensi untuk

penelitian – penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan tingkat

pengetahuan kepatuhan penggunaan masker selama pandemi COVID - 19

serta menjadi bahan kajian lebih lanjut.

2. Praktis

a Bagi Peneliti

Penelitian ini diiharapkan menambah pengetahuan, wawasan, dan

referensi bagi peneliti lain mengenai tingkat pengetahuan kepatuhan

penggunaan masker selama pandemi COVID - 19.

b Bagi Institusi Pendidikan

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar atau referensi

melakukan penelitian lebih lanjut berkaitan dengan tingkat pengetahuan

dengan penggunaan masker selama pandemi COVID - 19

c Bagi Responden

Sebagai sumber informasi dan peningkatan pengetahuan dalam

mempelajari pentingnya penggunaan masker selama pandemi COVID - 19

d Bagi Profesi Keperawatan

Perawat dapat mengetahui tingkat pengetahuan dengan pengunaan

masker selama pandemi COVID - 19 ini serta dapat meningkatkan mutu

pelayanan keperawatan.
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Pengetahuan

1. Definisi Pengetahuan

Pengetahuan adalah suatu hasil tau dari manusia atas penggabungan atau

kerjasama antara suatu subyek yang mengetahui dan objek yang diketahui.

Segenap apa yang diketahui tentang sesuatu objek tertentu (Suriasumantri

dalam Nurroh 2017). Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau

hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang dimiliki (mata,

hidung, telinga, dan sebagainya). Jadi pengetahuan adalah berbagai macam hal

yang diperoleh oleh seseorang melalui panca indera. (Notoatmodjo dalam

Yuliana, 2017).

2. Dimensi Pengetahuan

Dimensi Pengetahuan dalam taksonomi Bloom Revisi dibagi kedalam

empat kategori, yaitu pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan

metakognitif.

a. Pengetahuan Faktual (Factual knowledge): 

Pengetahuan faktual (pengetahuan berdasarkan fakta) meliputi

elemen-elemen dasar yang digunakan oleh para ahli dalam

mengkomunikasikan, memahami, dan mengorganisasikan secara

sistematis disiplin akademiknya (Anderson & Krathwohl, 2001: 45). Ada

dua macam pengetahaun faktual, yaitu pengetahuan tentang terminologi

(knowledge of terminology) dan pengetahuan tentang bagian detail dan

unsur-unsur (knowledge of specific details and element).

8
9

1) Pengetahuan tentang terminologi (knowledge of terminology):

Mencakup pengetahuan tentang label atau simbol tertentu baik

yang bersifat verbal maupun non verbal. Setiap disiplin ilmu biasanya

mempunyai banyak sekali terminologi yang khas untuk disiplin ilmu

tersebut. Beberapa contoh pengetahuan tentang terminologi :

pengetahuan tentang alfabet, pengetahuan tentang istilah ilmiah, dan

pengetahuan tentang simbol dalam peta.

2) Pengetahuan tentang bagian detail dan unsur-unsur (knowledge of

specific  details  and  element): 

Mencakup pengetahuan tentang kejadian, orang waktu dan

informasi lain yang sifatnya sangat spesifik. Beberapa contoh

pengetahuan tentang bagian detail dan unsur – unsur, misalnya

pengetahuan tentang nama tempat dan waktu kejadian. Pengetahuan

tentang sumber informasi. Karena fakta sangat banyak jumlahnya,

pendidik perlu memilih dan memilih fakta mana yang sangat

penting dan fakta mana yang kurang penting.

b. Pengetahuan konseptual (Conceptual knowledge): 

Pengetahuan konseptual meliputi pengetahuan mengenai kategori dan

klasifikasi juga hubungan antara konsep-konsep dalam suatu disiplin ilmu

secara lebih rumit dan membentuk pengetahuan terorganisir (Anderson &

Krathwohl, 2001: 48). Ada tiga macam pengetahuan konseptual, yaitu pen

getahaun tentang kelasifikasi dan kategori, pengetahuan tentang prinsip

dan generalisasi, dan pengetahuan tentang teori, model, dan sruktur. 


10

1) Pengetahuan tentang klasifikasi dan kategori: mencakup pengetahuan

tentang kategori, kelas, bagian, atau susunan yang berlaku dalam suatu

bidang ilmu tertentu. 

2)  Pengetahuan tentang prinsip dan generalisasi: mencakup abstraksi

hasil observasi ke level yang lebih tinggi, yaitu prinsip atau

generalisasi. Prinsip dan generalisasi merupakan abstraksi dari

sejumlah fakta, kejadian, dan saling keterkaitan antara sejumlah fakta. 

3)  Pengetahuan tentang teori, model dan struktur: mencakup

pengetahuan tentang tentang prinsip dan generalisasi dan saling

keterkaitan antara keduanya yang menghasilkan kejelasan terhadap

suatu fenomena yang kompleks.

c. Pengetahuan Prosedural (Procedural knowledge) 

Pengetahuan tentang bagaimana mengerjakan sesuatu, baik yang bersifat

rutin maupun yang bersifat baru. Seringkalipengetahuan prosedural berisi

langkah atau tahapan yang harus diikuti dalam mengerjakan suatu hal

tertentu. Pengetahuan prosedural adalah “pengetahuan tentang bagaimana”

melakukan sesuatu. (Anderson & Krathwohl, 2001: 52). 

1) Pengetahuan tentang keterampilan khusus yang berhubungan dengan

suatu bidang tertentu dan pengetahuan tentang algoritme: mencakup

pengetahuan tentang keterampilan khusus yang diperlukan untuk

bekerja dalam suatu bidang ilmu atau tentang algoritme yang harus

ditempuh untuk menyelesaikan suatu permasalahan.

2) Pengetahuan tentang teknik dan metode yang berhubungan dengan

suatu bidang tertentu: mencakup pengetahuan yang pada umumnya


11

merupakan hasil konsensus, perjanjian, atau aturan yang berlaku dalam

disiplin ilmu tertentu. Pengetahuan tentang teknik dan metode lebih

mencerminkan bagaimana ilmuwan dalam bidang tersebut berpikir dan

memecahkan masalah yang dihadapi. Beberapa contoh pengetahuan

jenis ini misalnya, pengetahuan tentang metode penelitian yang sesuai

untuk suatu permasalahan sosial dan pengetahuan tentang metode

ilmiah.

3) Pengetahuan tentang kriteria untuk menentukan kapan suatu prosedur

tepat untuk digunakan: mencakup pengetahuan tentang kapan suatu

teknik, strategi, atau metode harus digunakan.

d. Pengetahuan metakognitif (Metacognitive knowledge)

Pengetahuan metakognitif adalah pengetahuan tentang berfikir secara

umum sebagai kesadaran dan pengetahuan tentang berfikir dirinya sendiri

(Anderson & Krathwohl, 2001: 55). Pengetahuan Metakognitif, mencakup

pengetahuan tentang kognisi secara umum dan pengetahuan tentang diri

sendiri.

1) Pengetahuan strategik: mencakup pengetahuan tentang strategi umum

untuk belajar, berpikir, dan memecahkan masalah. Pengetahuan jenis

ini dapat digunakan bukan hanya dalam suatu bidang tertentu tetapi

juga dalam bidang- bidang yang lain. Beberapa contoh pengetahuan

jenis ini misalnya: pengetahuan bahwa mengulang-ulang informasi

merupakan salah satu cara untuk mengingat, dan pengetahuan tentang

strategi perencanaan untuk mencapai tujuan.


12

2) Pengetahuan tentang tugas kognitif, termasuk di dalamnya

pengetahuan tentang konteks dan kondisi yang sesuai: mencakup

pengetahuan tentang jenis operasi kognitif yang diperlukan untuk

mengerjakan tugas tertentu serta pemilihan strategi kognitif yang

sesuai dalam situasi dan kondisi tertentu. Beberapa contoh

pengetahaun jenis ini misalnya: pengetahuan bahwa buku pengetahuan

lebih sulit dipahami dari pada buku populer dan pengetahuan bahwa

meringkas dbisa digunakan untuk meningkatkan pemahaman.

3) Pengetahuan tentang diri sendiri: mencakup pengetahuan tentang

kelemahan dan kemampuan diri sendiri dalam belajar. Beberapa

contoh pengetahuan jenis ini misalnya: pengetahuan bahwa seseorang

yang ahli dalam suatu bidang belum tentu ahli dalam bidang lain,

pengetahuan tentang tujuan yang ingin dicapai dan pengetahuan

etntang kemampuan yang dimiliki dalam mengerjakan suatu tugas.

3. Tingkat Pengetahuan

Menurut Bloom tahun 1956 dalam versi terbaru tingkat pengetahuan terdiri

dari 6 tingkatan yaitu mengingat, memahami, menerapkan, menganalisa,

evalusi, dan menciptakan yaitu:

a. Mengingat (Remember)

Mengambil, mengenali, dan mengingat kembali pengetahuan yang relevan

dari ingatan jangka panjang. Level ini hanyalah mengingat atau mengingat

informasi yang dipelajari sebelumnya.


13

b. Memahami (Understanding)

Mengkonstruksi makna dari pesan lisan, tertulis, dan grafis melalui

interpretasi, keteladanan, pengklasifikasian, ringkasan, menyimpulkan,

membandingkan, dan menjelaskan. Ini pada dasarnya menunjukkan

pemahaman informasi dengan menjelaskan ide atau konsep.

c. Menerapkan (Applying)

Melakukan atau menggunakan prosedur melalui pelaksanaan, atau

penerapan. Pada dasarnya, ini menggunakan informasi dalam situasi

umum lainnya.

d. Menganalisa (Analyzing)

Memecah bahan menjadi bagian-bagian penyusun, menentukan bagaimana

bagian-bagian tersebut berhubungan satu sama lain dan dengan

keseluruhan struktur atau tujuan melalui pembedaan, pengorganisasian,

dan pengaitan.

e. Evaluasi (Evaluating)

Membuat penilaian berdasarkan kriteria dan standar melalui pemeriksaan

dan kritik. Ini termasuk membenarkan keputusan atau tindakan.

f. Menciptakan (Creating)

Menyatukan elemen untuk membentuk keseluruhan yang koheren atau

fungsional; mereorganisasi elemen menjadi pola atau struktur baru melalui

pembangkitan, perencanaan, atau produksi. Ini termasuk menghasilkan

ide, produk, atau cara baru untuk melihat sesuatu.


14

3. Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan

Menurut Fitriani dalam Yuliana (2017), faktor-faktor yang mempengaruhi

pengetahuan adalah sebagai berikut:

a. Pendidikan

Pendidikan mempengaruhi proses dalam belajar, semakin tinggi

pendidikan seseorang, maka semakin mudah seseorang tersebut untuk

menerima sebuah informasi. Peningkatan pengetahuan tidak mutlak

diperoleh di pendidikan formal, akan tetapi dapat diperoleh juga pada

pendidikan non formal. Pengetahuan seseorang terhadap suatu objek

mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan aspek negatif. Kedua aspek

ini menentukan sikap seseorang terhadap objek tertentu. Semakin banyak

aspek positif dari objek yang diketahui akan menumbuhkan sikap positif

terhadap objek tersebut. Pendidikan tinggi seseorang didapatkan informasi

baik dari orang lain maupun media massa. Semakin banyak informasi

yang masuk, semakin banyak pula pengetahuan yang didapat tentang

kesehatan.

b. Media massa/ sumber informasi

Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non

formal dapat memberikan pengetahuan jangka pendek (immediate impact),

sehingga menghasilkan perubahan dan peningkatan pengetahuan.

Kemajuan teknologi menyediakan bermacam-macam media massa yang

dapat mempengaruhi pengetahuan masyarakat tentang informasi baru.

Sarana komunikasi seperti televisi, radio, surat kabar, majalah,


15

penyuluhan, dan lain-lain yang mempunyai pengaruh besar terhadap

pembentukan opini dan kepercayaan orang.

c. Sosial budaya dan Ekonomi

Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan seseorang tanpa melalui

penalaran apakah yang dilakukan baik atau tidak. Status ekonomi

seseorang juga akan menentukan ketersediaan fasilitas yang diperlukan

untuk kegiatan tertentu, sehingga status sosial ekonomi akan

mempengaruhi pengetahuan seseorang.

d. Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar individu baik

lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan berpengaruh

terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam individu yang berada

pada lingkungan tersebut. Hal tersebut terjadi karena adanya interaksi

timbal balik yang akan direspon sebagai pengetahuan.

e. Pengalaman

Pengetahuan dapat diperoleh dari pengalaman pribadi ataupun

pengalaman orang lain. Pengalaman ini merupakan suatu cara untuk

memperoleh kebenaran suatu pengetahuan.

f. Usia

Usia mempengaruhi daya tangkap dan pola pikir seseorang.

Bertambahnya usia akan semakin berkembang pola pikir dan daya tangkap

seseorang sehingga pengetahuan yang diperoleh akan semakin banyak.


16

4. Pengukuran Pengetahuan

Menurut Arikunto (2010), pengukuran pengetahuan dapat dilakukan

dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang akan

diukur dari subjek penelitian atau responden ke dalam pengetahuan yang ingin

diukur dan disesuaikan dengan tingkatannya. Adapun jenis pertanyaan yang

dapat digunakan unuk pengukuran pengetahuan secara umum dibagi menjadi

2 jenis yaitu :

a. Pertanyaan subjektif

Penggunaan pertanyaan subjektif dengan jenis pertanyaan essay

digunakan dengan penilaian yang melibatkan faktor subjektif dari penilai,

sehingga hasil nilai akan berbeda dari setiap penilai dari waktu ke waktu.

b. Pertanyaan objektif

Jenis pertanyaan objektif seperti pilihan ganda (multiple choise), betul

salah dan pertanyaan menjodohkan dapat dinilai secara pasti oleh penilai.

Menurut Arikunto (2010), pengukuran tingkat pengetahuan dapat

dikatagorikan menjadi tiga yaitu:

1) Pengetahuan baik bila responden dapat menjawab 76-100% dengan

benar dari total jawaban pertanyaan.

2) Pengetahuan cukup bila responden dapat menjawab 56-75% dengan

benar dari total jawaban pertanyaan.

3) Pengetahuan kurang bila responden dapat menjawab <56% dari total

jawaban pertanyaan.
17

B. Konsep Dasar Kepatuhan

1. Definisi

Kepatuhan adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perilaku

masyarakat dalam menggunakan masker. Kepatuhan adalah perilaku positif

yang diperlihatkan masyarakat saat masyarakat menggunakan masker. Faktor-

faktor yang mempengaruhi kepatuhan tergantung pada banyak faktor,

termasuk pengetahuan, motivasi, persepsi, dan keyakinan terhadap upaya

pengontrolan dan pencegahan penyakit, variable lingkungan, kualitas intruksi

kesehatan, dan kemampuan mengakses sumber yang ada. (Sinuraya dkk,

2018).

Di dalam konteks psikologi kesehatan, kepatuhan mengacu kepada situasi

ketika perilaku seorang individu sepadan dengan tindakan yang dianjurkan

atau nasehat yang diusulkan oleh seorang praktisi kesehatan atau informasi

yang diperoleh dari suatu sumber informasi lainnya seperti nasehat yang

diberikan dalam suatu brosur promosi kesehatan melalui suatu kampanye

media massa. (Ian & Marcus, 2011).

Para Psikolog tertarik pada pembentukan jenis-jenis faktor-faktor kognitif

dan afektif apa yang penting untuk memprediksi kepatuhan dan juga penting

perilaku yang tidak patuh. Pada waktu-waktu belakangan ini istilah kepatuhan

telah digunakan sebagai pengganti bagi pemenuhan karena ia mencerminkan

suatu pengelolaan pengaturan diri yang lebih aktif mengenai nasehat

pengobatan (Ian & Marcus, 2011).

Menurut Kozier (2010) kepatuhan adalah perilaku individu (misalnya:

minum obat, mematuhi diet, atau melakukan perubahan gaya hidup) sesuai
18

anjuran terapi dan kesehatan. Tingkat kepatuhan dapat dimulai dari tindak

mengindahkan setiap aspek anjuran hingga mematuhi rencana.

2. Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan

a. Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan

penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui

panca indera manusia, yakni: indera penglihatan, pendengar, pencium, rasa

dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan

telinga (Notoatmodjo, 2007).

b. Perilaku

1) Definisi

Perilaku merupakan hasil dari segala macam pengalaman serta

interaksi sangat luas. Benyamin Bloom (1908) dikutip Notoatmodjo

(2012) seorang ahli psikologi pendidikan membedakan adanya 3 area,

wilayah, ranah atau domain perilaku, yakni kognitif (cognitive), afektif

(affective), dan psikomotor (psychomotor).

2) Faktor Perilaku

Menurut Lawrence Green (1993) dalam Notoatmodjo (2014),

bahwa kesehatan seseorang atau masyarakat dipengaruhi oleh faktor-

faktor, yakni faktor perilaku dan faktor diluar perilaku, selanjutnya

perilaku itu sendiri ditentukan atau dibentuk dari 3 faktor :

a) Faktor predisposisi (predisposing factor) yang terwujud dalam

pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai dan

sebagainya.
19

b) Faktor pendukung (enabling factors) yang terwujud dalam

lingkungan fisik, tersedianya atau tidak tersedianya fasilitas-

fasilitas atau sarana.

c) Faktor pendorong (reinforcing factors) yang terwujud dalam sikap

dan perilaku petugas yang merupakan kelompok referensi dari

perilaku masyarakat

3) Kategori Skor

Kategori skor menurut Azwar (2012) dengan skala likert:

Rumus Skor:

T = 50 + 10 ((xi – x^-) / sd)

Keterangan:

Xi : Jumlah skor responden

x- : Nilai rata – rata kelompok

sd : Standart deviasi (simpangan baku kelompok)

Untuk kategori penilaian menjadi:

a) Perilaku positif : jika skor T hasil perhitungan > mean T

b) Perilaku negatif : jika skor T hasil perhitungan < mean T

c. Pengawasan

Pengawasan adalah bagian dan proses pengendalian, yang merupakan

tindak lanjut follow up implementasi kegiatan untuk memastikan agar

pelaksanaan tugas sesuai dengan rencana (patuh atau tidak terhadap

standar).Kepatuhan adalah suatu perilaku manusia yang taat terhadap

aturan, perintah, prosedur, dan disiplin. (Agussamad et al, 2019)


20

d. Motivasi

Motivasi yang tinggi dapat mempengaruhi sikap masyarakat dalam

penggunaan masker. Motivasi merupakan kemampuan dasar yang harus

dimiliki oleh setiap masyarakat dan media yang cukup efektif dalam

membantu tindakan masyarakat, motivasi merupakan bagian penting dari

setiap masyarakat karena semakin tingginya motivasi masyarakat

tersebutmaka kemungkinan perilaku masyarakat akan semakin baik dalam

penggunaan masker.

C. Konsep Dasar COVID - 19

1. Definisi

World Health Organization memberi nama virus baru tersebut Severe

acute respiratory syndrome coronavirus-2 (SARS-CoV-2) dan nama

penyakitnya sebagai Corona virus disease 2019 (COVID - 19)(WHO,2020).

Coronavirus adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai

dari gejala ringan sampai berat. Ada setidaknya dua jenis coronavirus yang

diketahui menyebabkan penyakit yang dapat menimbulkan gejala berat seperti

Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory

Syndrome (SARS). Coronavirus Disease 2019 (COVID - 19) adalah penyakit

jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Virus

penyebab COVID - 19 ini dinamakan Sars-CoV-2. Virus corona adalah

zoonosis (ditularkan antara hewan dan manusia). Penelitian menyebutkan

bahwa SARS ditransmisikan dari kucing luwak (civet cats) ke manusia dan

MERS dari unta ke manusia. Adapun, hewan yang menjadi sumber penularan
21

COVID - 19 ini sampai saat ini masih belum diketahui. (KEMENKES RI,

2020)

2. Etiologi

Penyebab COVID - 19 adalah virus yang tergolong dalam family

coronavirus. Coronavirus merupakan virus RNA strain tunggal positif,

berkapsul dan tidak bersegmen. Terdapat 4 struktur protein utama pada

Coronavirus yaitu : protein N (nukleokapsid), glikoprotein M (membran),

glikoprotein spike S (spike), protein E (selubung). Coronavirus tergolong ordo

Nidovirales, keluarga Coronaviridae. Coronavirus ini dapat menyebabkan

penyakit pada hewan atau manusia. Terdapat 4 genus yaitu alphacoronavirus,

betacoronavirus, gammacoronavirus, dan deltacoronavirus. Sebelum adanya

COVID - 19, ada 6 jenis coronavirus yang dapat menginfeksi manusia, yaitu

HCoV-229E (alphacoronavirus), HCoV-OC43 (betacoronavirus), HCoVNL63

(alphacoronavirus) HCoV-HKU1 (betacoronavirus), SARSCoV

(betacoronavirus), dan MERS-CoV (betacoronavirus). (KEMENKES RI,

2020)

Sumber: Shereen, et al. (2020) Journal of Advanced Research 24

Gambar 2.1. Struktur Coronavirus

Coronavirus yang menjadi etiologi COVID - 19 termasuk dalam genus

betacoronavirus, umumnya berbentuk bundar dengan beberapa pleomorfik,

dan berdiameter 60-140 nm. Hasil analisis filogenetik menunjukkan bahwa


22

virus ini masuk dalam subgenus yang sama dengan coronavirus yang

menyebabkan wabah SARS pada 2002- 2004 silam, yaitu Sarbecovirus. Atas

dasar ini, International Committee on Taxonomy of Viruses (ICTV)

memberikan nama penyebab COVID - 19 sebagai SARS-CoV-2.

(KEMENKES RI, 2020)

Sumber: CDC (2020)

Gambar 2.2. Gambaran mikroskopis SARS-CoV-2

Belum dipastikan berapa lama virus penyebab COVID - 19 bertahan di

atas permukaan, tetapi perilaku virus ini menyerupai jenis-jenis coronavirus

lainnya. Lamanya coronavirus bertahan mungkin dipengaruhi kondisi-kondisi

yang berbeda (seperti jenis permukaan, suhu atau kelembapan lingkungan).

Penelitian (Doremalen et al, 2020) menunjukkan bahwa SARS-CoV-2 dapat

bertahan selama 72 jam pada permukaan plastik dan stainless steel, kurang

dari 4 jam pada tembaga dan kurang dari 24 jam pada kardus. Seperti virus

corona lain, SARS-COV-2 sensitif terhadap sinar ultraviolet dan panas.

Efektif dapat dinonaktifkan dengan pelarut lemak (lipid - solvents) seperti

eter, etanol 75%, ethanol, disinfektan yang mengandung klorin, asam

peroksiasetat, dan khloroform (kecuali khlorheksidin). (KEMENKES RI,

2020)

3. Penularan
23

Coronavirus merupakan zoonosis (ditularkan antara hewan dan manusia).

Penelitian menyebutkan bahwa SARS ditransmisikan dari kucing luwak (civet

cats) ke manusia dan MERS dari unta ke manusia. Adapun, hewan yang

menjadi sumber penularan COVID - 19 ini masih belum diketahui. Masa

inkubasi COVID - 19 rata-rata 5-6 hari, dengan range antara 1 dan 14 hari

namun dapat mencapai 14 hari. Penularannya terjadi melalui tetesan besar atau

dengan menyentuh permukaan dan fomites yang terkontaminasi, dengan

ketidakpastian tentang rute udara. (Rosa G, dkk dalam Ippolito, 2020). Risiko

penularan tertinggi diperoleh di hari-hari pertama penyakit disebabkan oleh

konsentrasi virus pada sekret yang tinggi. Orang yang terinfeksi dapat

langsung dapat menularkan sampai dengan 48 jam sebelum onset gejala

(presimptomatik) dan sampai dengan 14 hari setelah onset gejala. Sebuah

studi Du Z et. al, (2020) melaporkan bahwa 12,6% menunjukkan penularan

presimptomatik. Penting untuk mengetahui periode presimptomatik karena

memungkinkan virus menyebar melalui droplet atau kontak dengan benda

yang terkontaminasi. Sebagai tambahan, bahwa terdapat kasus konfirmasi

yang tidak bergejala (asimptomatik), meskipun risiko penularan sangat rendah

akan tetapi masih ada kemungkinan kecil untuk terjadi penularan. Berdasarkan

studi epidemiologi dan virologi saat ini membuktikan bahwa COVID - 19

utamanya ditularkan dari orang yang bergejala (simptomatik) ke orang lain

yang berada jarak dekat melalui droplet. Droplet merupakan partikel berisi air

dengan diameter >5-10 µm. Penularan droplet terjadi ketika seseorang berada

pada jarak dekat (dalam 1 meter) dengan seseorang yang memiliki gejala

pernapasan (misalnya, batuk atau bersin) sehingga droplet berisiko mengenai


24

mukosa (mulut dan hidung) atau konjungtiva (mata). Penularan juga dapat

terjadi melalui benda dan permukaan yang terkontaminasi droplet di sekitar

orang yang terinfeksi. Oleh karena itu, penularan virus COVID - 19 dapat

terjadi melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi dan kontak tidak

langsung dengan permukaan atau benda yang digunakan pada orang yang

terinfeksi (misalnya, stetoskop atau termometer). Dalam konteks COVID - 19,

transmisi melalui udara dapat dimungkinkan dalam keadaan khusus dimana

prosedur atau perawatan suportif yang menghasilkan aerosol seperti intubasi

endotrakeal, bronkoskopi, suction terbuka, pemberian pengobatan nebulisasi,

ventilasi manual sebelum intubasi, mengubah pasien ke posisi tengkurap,

memutus koneksi ventilator, ventilasi tekanan positif non-invasif, trakeostomi,

dan resusitasi kardiopulmoner. Masih diperlukan penelitian lebih lanjut

mengenai transmisi melalui udara. (KEMENKES RI,2020)

4. Manifestasi klinis

Infeksi COVID - 19 dapat menimbulkan gejala ringan, sedang atau berat.

Gejala klinis utama yang muncul yaitu demam (suhu >38ºC), batuk dan

kesulitan bernapas. Selain itu dapat disertai dengan sesak memberat, fatigue,

mialgia, gejala gastrointestinal seperti diare dan gejala saluran napas lain.

Setengah dari pasien timbul sesak dalam satu minggu. Pada kasus berat

perburukan secara cepat dan progresif, seperti ARDS, syok septik, asidosis

metabolik yang sulit dikoreksi dan perdarahan atau disfungsi sistem koagulasi

dalam beberapa hari. Pada beberapa pasien, gejala yang muncul ringan,

bahkan tidak disertai dengan demam. Kebanyakan pasien memiliki prognosis

baik, dengan sebagian kecil dalam kondisi kritis bahkan meninggal. Berikut
25

sindrom klinis yang dapat muncul jika terinfeksi. (PDPI, 2020). Berikut

sindrom klinis yang dapat muncul jika terinfeksi.

a. Tidak Berkomplikasi

Kondisi ini merupakan kondisi teringan. Gejala yang muncul berupa

gejala yang tidak spesifik. Gejala utama tetap muncul seperti demam,

batuk, dapat disertai dengan nyeri tenggorok, kongesti hidung, malaise,

sakit kepala, dan nyeri otot. Perlu diperhatikan bahwa pada pasien dengan

lanjut usia dan pasien immunocompromises presentasi gejala menjadi

tidak khas atau atipikal. Selain itu, pada beberapa kasus ditemui tidak

disertai dengan demam dan gejala relative ringan. Pada kondisi ini pasien

tidak memiliki gejala komplikasi diantaranya dehidrasi, sepsis atau napas

pendek.

b. Pneumonia ringan

Gejala utama dapat muncul seperti demam, batuk, dan sesak. Namun

tidak ada tanda pneumonia berat. Pada anak-anak dengan pneumonia tidak

berat ditandai dengan batuk atau susah bernapas

c. Pneumonia berat. Pada pasien dewasa:

1) Gejala yang muncul diantaranya demam atau curiga infeksi saluran

napas.

2) Tanda yang muncul yaitu takipnea (frekuensi napas: > 30x/menit),

distress pernapasan berat atau saturasi oksigen pasien <90% udara luar.

(PDPI, 2020).

5. Patogenesis dan Patofisiologi


26

Kebanyakan Coronavirus menginfeksi hewan dan bersirkulasi di hewan.

Coronavirus menyebabkan sejumlah besar penyakit pada hewan dan

kemampuannya menyebabkan penyakit berat pada hewan seperti babi, sapi,

kuda, kucing dan ayam. Coronavirus disebut dengan virus zoonotik yaitu virus

yang ditransmisikan dari hewan ke manusia. Banyak hewan liar yang dapat

membawa patogen dan bertindak sebagai vektor untuk penyakit menular

tertentu. Kelelawar, tikus bambu, unta dan musang merupakan host yang biasa

ditemukan untuk Coronavirus. Coronavirus pada kelelawar merupakan sumber

utama untuk kejadian severe acute respiratorysyndrome (SARS) dan Middle

East respiratory syndrome (MERS) (PDPI, 2020).

Coronavirus hanya bisa memperbanyak diri melalui sel host-nya. Virus

tidak bisa hidup tanpa sel host. Berikut siklus dari Coronavirus setelah

menemukan sel host sesuai tropismenya. Pertama, penempelan dan masuk

virus ke sel host diperantarai oleh Protein S yang ada dipermukaan virus.5

Protein S penentu utama dalam menginfeksi spesies host-nya serta penentu

tropisnya (Wang, 2020). Pada studi SARS-CoV protein S berikatan dengan

reseptor di sel host yaitu enzim ACE-2 (angiotensin-converting enzyme 2).

ACE-2 dapat ditemukan pada mukosa oral dan nasal, nasofaring, paru,

lambung, usus halus, usus besar, kulit, timus, sumsum tulang, limpa, hati,

ginjal, otak, sel epitel alveolar paru, sel enterosit usus halus, sel endotel arteri

vena, dan sel otot polos.20 Setelah berhasil masuk selanjutnya translasi

replikasi gen dari RNA genom virus. Selanjutnya replikasi dan transkripsi

dimana sintesis virus RNA melalui translasi dan perakitan dari kompleks

replikasi virus. Tahap selanjutnya adalah perakitan dan rilis virus (Fehr,
27

2015). Setelah terjadi transmisi, virus masuk ke saluran napas atas kemudian

bereplikasi di sel epitel saluran napas atas (melakukan siklus hidupnya).

Setelah itu menyebar ke saluran napas bawah. Pada infeksi akut terjadi

peluruhan virus dari saluran napas dan virus dapat berlanjut meluruh beberapa

waktu di sel gastrointestinal setelah penyembuhan. Masa inkubasi virus

sampai muncul penyakit sekitar 3-7 hari (PDPI, 2020).

6. Pemeriksan Penunjang

a. Pemeriksaan radiologi : foto toraks, CT-scan toraks, USG toraks. Pada

pencitraan dapat menunjukkan : opasitas bilateral, konsolidasi

subsegmental, lobar atau kolaps paru atau nodul, tampilan groundglass.

b. Pemeriksaan spesimen saluran napas atas dan bawah

1) Saluran napas atas dengan swab tenggorok (nasofaring dan orofaring)

2) Saluran napas bawah (sputum, bilasan bronkus, BAL, bila

menggunakan endotrakeal tube dapat berupa aspirat endotrakeal

c. Bronkoskopi

d. Pungsi pleura sesuai kondisi

e. Pemeriksaan kimia darah

f. Biakan mikroorganisme dan uji kepekaan dari bahan saluran napas

(sputum, bilasan bronkus, cairan pleura) dan darah Kultur darah untuk

bakteri dilakukan, idealnya sebelum terapi antibiotik. Namun, jangan

menunda terapi antibiotik dengan menunggu hasil kultur darah)

g. Pemeriksaan feses dan urin (untuk investasigasi kemungkinan penularan).

(PDPI dalam Yuliana, 2020).

7. Pencegahan
28

a. Physical Distancing.

b. Kebersihan tangan.

c. Etika batuk/bersin.

d. Pemakaian masker. Penelitian Meta-analisis yang dilakukan oleh Chaabna,

dkk, 2020 dari Institute for Population Health, Weill Cornell Medicine –

Qatar meunjukkan bahwa penggunaan masker wajah secara signifikan

mengurangi risiko penularan infeksi pernapasan. Insiden infeksi

pernafasan lebih rendah dengan kepatuhan masker wajah medis yang

tinggi, penggunaan awal, dan penggunaan dalam kombinasi dengan

kebersihan tangan yang intensif.

e. Pembatasan aktivitas luar rumah.

f. Mempertimbangkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)

g. Memastikan akses kebersihan tangan di depan gedung fasilitas umum dan

pusat transportasi (misalnya pasar, toko, tempat ibadah, lembaga

pendidikan, stasiun kereta atau bus). Tersedia fasilitas cuci tangan dengan

air dan sabun dalam jarak 5 m dari semua toilet, baik di fasilitas umum

maupun swasta. (KEMENKES RI, 2020).

8. Pengobatan

Pengobatan semua pasien harus dirawat di rumah sakit. Namun, karena

kekurangan tempat tidur dan sumber daya, kasus ringan yang tidak rumit

dapat dirawat di isolasi rumah dengan kontak minimal dari beberapa orang,

sebaiknya selalu menjaga kebersihan tangan dan penggunaan masker.

Antibiotik perlu dimulai jika infeksi bakteri sekunder dicurigai setelah


29

mengirim sampel yang sesuai untuk kultur. Masuk ICU diperlukan jika sakit

kritis. Favilavir, antivirus pertama mendapat persetujuan untuk dipasarkan

pada pneumonia COVID – 19. Remdesivir dan Chloroquine ditemukan efektif

secara in vitro yang ditunjukkan oleh Wang et al. (Terapi yang lebih baru

seperti brilacidin, leronlimab (PRO 140), antagonis CCR5 dan antibodi

monoklonal penetral sedang diuji bersama dengan uji coba dari berbagai

antivirus seperti ritonavir, lopinavir, oseltamivir. Plasma dari pasien yang

sembuh digunakan untuk merawat pasien secercah harapan. (Rahman &

Bahar, 2021)
BAB 3

KERANGKA KONSEPTUAL

A. Kerangka Konseptual Penelitian

Adapun kerangka konseptual penelitian ini adalah sebagai berikut:

Faktor – faktor yang mempengaruhi


pengetahuan:
a. Pendidikan
b. Media massa/ sumber informasi Pengetahuan
c. Sosial budaya dan ekonomi
d. Lingkungan
e. Pengalaman
f. Usia

Faktor – faktor yang mempengaruhi


kepatuhan:
Kepatuhan
a. Pengetahuan
b. Perilaku
c. Motivasi

Pencegahan Covid – 19
a. Physical Distancing.
b. Kebersihan tangan.
c. Etika batuk/bersin.
d. Pemakaian masker
e. Pembatasan aktivitas luar
rumah.
f. Mempertimbangkan
Pembatasan Sosial Berskala
Besar (PSBB)
g. Memastikan akses
kebersihan tangan di depan
gedung fasilitas umum dan

30
31

Sumber : Fitriani dalam Yuliana (2017), Notoadmojo (2012), Agussamed, et al

(2019), Kemenkes RI (2020)

Keterangan :

: Tidakditeliti

: Berhubungan

: Mempengaruhi

: Diteliti

Gambar 3.1 Kerangka konseptual penelitian hubungan tingkat pengetahuan

dengan kepatuhan penggunaan masker selama pandemi COVID – 19

Berdasarkan kerangka konseptual dapat dijelaskan bahwa factor yang

mempengaruhi pengetahuan adalah : (1) Pendidikan, Pendidikan

mempengaruhiproses dalam belajar, semakin tinggi pendidikan seseorang, maka

semakin mudah seseorang tersebut untuk menerima sebuah informasi. (2)

Informasi atau media massa, Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan

formal maupun non formal dapat memberikan pengetahuan jangka pendek

(immediate impact), sehingga menghasilkan perubahan dan peningkatan

pengetahuan. (3) Sosial budaya, dan\ ekonomi, Status ekonomi seseorang juga

akan menentukan ketersediaan fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu,

sehingga status sosial ekonomi akan mempengaruhi pengetahuan seseorang. (4)

Lingkungan, Lingkungan berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan ke

dalam individu yang berada pada lingkungan tersebut. Hal tersebut terjadi karena

adanya interaksi timbal balik yang akan direspon sebagai pengetahuan. (5)

Pengalaman, Pengetahuan dapat diperoleh dari pengalaman pribadi ataupun

pengalaman orang lain. Pengalaman ini merupakan suatu cara untuk memperoleh
32

kebenaran suatu pengetahuan. (6) Usia, Bertambahnya usia akan semakin

berkembang pola pikir dan daya tangkap seseorang sehingga pengetahuan yang

diperoleh akan semakin banyak. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi

kepatuhan : (1) Pengetahuan, (2) Motivasi, (3) Dukungan keluarga. Dalam

penelitian ini pembahasanhanya difokuskan pada pengetahuan dan kepatuhan

penggunaan masker selama pandemi.

Pencegahan COVID – 19 antara lain: (1) Physical Distancing, (2)

Kebersihan tangan, (3) Etika batuk/bersin, (4) Pemakaian masker, (5) Pembatasan

aktivitas luar rumah, (6) Mempertimbangkan Pembatasan Sosial Berskala Besar

(PSBB), (7) Memastikan akses kebersihan tangan di depan gedung fasilitas umum

dan pusat transportasi.

B. Hipotesis Penelitian

Hipotesis dari penelitian ini adalah ada hubungan tingkat pengetahuan dengan

kepatuhan penggunaan masker pada masyarakat selama pandemi COVID – 19 di

Desa Balong Dinding Rt. 20 Rw. 05 Menganti Gresik


BAB 4

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan ini merupakan penelitian dengan metode

kuantitatif, yaitu metode untuk menguji teori-teori tertentu dengan cara meneliti

hubungan antar variabel independent tingkat pengetahuan dan variabel dependent

kepatuhan penggunaan masker. Variabel-variabel ini diukur sehingga data yang

terdiri dari angka-angka dapat dianalisis berdasarkan prosedur-prosedur statistic

(Creswell, 2012 : 5).

B. Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah semua masyarakat yang terdampak

pandemi COVID - 19 di Desa Balong Dinding Rt. 20 Rw. 05 Menganti Gresik

sebesar 50 orang.

C. Sampel, Besar Sampel, dan Cara Pengambilan Sampel

1. Sampel

Sampel pada penelitian ini adalah masyarakat yang memenuhi kriteria

inklusi dan eksklusi sebagai berikut:

a. Kriteria inklusi
1) Responden yang bisa membaca
2) Responden yang bersedia terlibat dalam penelitian
3) Responden berusia 18 – 50 tahun
b. Kriteria eksklusi
1) Responden dalam kondisi sakit
2. Besar Sampel

Besar sampel dalam penelitian ini berjumlah 50 responden.

33
34

3. Cara Pengambilan Sampel

Dalam penelitian cara pengambilan sampel menggunakan teknik Non -

probability sampling, dimana setiap populasi mempunyai kesempatan yang

sama untuk terpilih menjadi sampel penelitian. Teknik pengambilan

sampeldalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik Total

Sampling. Yaitu suatu teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel

sama dengan populasi (A.Alimul, 2017).

D. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Balong Dinding Rt. 20 Rw. 05

Menganti Gresik. Lokasi penelitian diambil berdasarkan beberapa

pertimbangan yaitu:

a. Tersedia sampel yang memenuhi kriteria peneliti.

b. Adanya fenomena banyak masyarakat yang tidak menggunakan masker

selama pandemic COVID – 19.

c. Mendapatkan ijin dari pihak terkait.

d. Lokasi dapat dijangkau oleh peneliti.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini dilakukan mulai bulan Maret 2021 di Desa Balong

Dinding Menganti Gresik.


35

E. Kerangka Oprasional

Populasi
Seluruh masyarakat di Desa Balong Dinding Rt. 20 Rw. 05 Menganti Gresik
sebesar 50 orang.

Teknik pengambilan sampel


Teknik sampel Non - Probability sampling dengan teknik Total sampling

Sampel
Masyarakat di Desa Balong Dinding Rt. 20 Rw. 05 Menganti Gresik sebanyak
50 responden

Pengumpulan Data
Data dikumpulkan melalui kuesioner

Pengolahan Data
Editing, scoring, coding, cleaning dan tabulating

Analisis Data
Data dianalisis dengan uji statistik Spearman

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Simpulan dan Saran

Gambar 4.1 Kerangka operasional penelitian Hubungan Tingkat


Pengetahuan Dengan Kepatuhan Penggunaan Masker
Pada Masyarakat Selama Pandemi Covid – 19 di Desa
Balong Dinding Rt. 20 Rw. 05 Menganti Gresik
36

F. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1. Variabel Penelitian

Variabel Penelitian dibagi menjadi 2, yaitu :

a. Variabel Bebas (Variabel Independent)

Pada penelitian ini variabel independent adalah tingkat pengetahuan.

b. Variabel terikat (Variabel Dependent)

Pada penelitian ini sebagai variabel dependent adalah Kepatuhan

penggunaan masker.

2. Definisi Operasional Adapun definisi operasional dalam penelitian sebagai

berikut:

Tabel 4.1. Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Kepatuhan Penggunaan


Masker Selama Pandemi Pada Masyarakat di Desa Balong Dinding Menganti
Gresik.

Variabel Definisi Kriteria Alat Ukur Skala


Operasional
Variabel Pengetahuan Dikategorikan Kuesione Ordinal
independent masyarakat tentang 1. Pengetahuan r
tingkat penggunaan baik, bila dapat
pengetahuan masker: menjawab 8-10
1. Fungsi masker dari 10
2. Dampak tidak pertanyaan
menggunakan 76%-100%
masker (Kode 1)
3. Jenis – jenis 2. Pengetahuan
masker cukup bila
4. Cara dapat
menggunakan menjawab 6 - 7
masker dari 10
5. Syarat – syarat pertanyaan
dari 56%-75%
penggunaan (Kode 2)
masker 3. Pengetahuan
kurang bila
menjawab ≤ 5
dari 10
pertanyaan
≤56% (Kode 3)
37

(Arikunto, 2010)
Variabel Kepatuhan 1. Perilaku Kuesione Ordinal
dependent masyarakat tentang positif: jika r
kepatuhan penggunaan skor T hasil
penggunaan masker: perhitungan >
masker 1. Memakai mean T
masker saat 2. Perilaku
keluar rumah negatif : jika
2. Mengganti skor T hasil
masker 1 hari perhitungan <
sekali mean T
3. Tersedia atau (Azwar,2012)
tidak
tersedianya
masker
dirumah
4. Cara
menggunakan
masker

G. Instrumen Penelitian

1. Instrument Penelitian

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang

disebarkan kepada responden (Sugiyono, 2013). Kuesioner untuk variabel

pengetahuan dan Kepatuhan penggunaan masyarakat.

2. Cara Pengumpulan Data

Berikut tahap - tahap pengumpulan data

a Pengumpulan data dimulai dari pengajuan izin penlitian dari Universitas

Nahdlatul Ulama Surabaya, kemudian peneliti meminta izin kepada kepala

desa untuk melakukan penelitian di Desa Balong Dinding Menganti

Gresik

b Setelah mendapatkan data responden peneliti membuat whatsapp group

yang berisikan responden untuk penelitian. Peneliti membagikan kuesioner


38

yang telah dibuat melalui google form ke whatsapp group dan mendapat

penjelasan singkat sebelum mulai mengisi kuisioner.

H. Pengolahan Data

1. Pengolahan Data

Setelah semua data terkumpul maka tahap selanjutnya adalah mengelolah

dan menganalisis data tersebut dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:

a. Editing

Dari hasil lembar kuisioner dan wawancara yang diperoleh kemudian

penelitian memeriksa kembali kelengkapan data dan kesesuaian jawaban.

Dilakukan di tempat penelitian sebelum data dibawa pulang. Dimaksudkan

untuk mengantisipasi adanya kesalahan dari data yang diperoleh, juga

untuk mengetahui adanya kesalahan dari data yang diperoleh, juga untuk

mengetahui adanya kekosongan dari data atau informasi yang dibutuhkan.

b. Scoring

Adalah pemeberian skor pada setiap kategori yang ada di dalam

variabel pengetahuan dengan menggunakan kuesioner sebanyak 10

pertanyaan dengan skor.

Untuk variabel pengetahuan:

Pertanyaan Favorable

1) Sangat Setuju (SS) :5

2) Setuju (S) :4

3) Netral (N) :3

4) Tidak Setuju (TS) :2

5) Sangat Tidak setuju (STS) :1


39

Pertanyaan Unfavorable

1) Sangat Setuju (SS) :1

2) Setuju (S) :2

3) Netral (N) :3

4) Tidak Setuju (TS) :4

5) Sangat Tidak setuju (STS) :5

Untuk variabel Kepatuahan

1) Ya :1

2) Tidak :0

c. Coding

Adalah kegiatan pemerian kode numerik (angka) terhadap data yang

terdiri atas beberapa kategori. Untuk memudahkan dalam pengelolahan

data maka dari setiap hasil jawaban responden yang diperoleh diberikan

kode sebagai berikut:

1) Variabel bebas (pengetahuan tentang penggunaan masker)

a) Untuk pengetahuan baik 76%-100% diberikan kode 1.

b) Untuk pengetahuan cukup baik 56%-75% diberikan kode 2.

c) Untuk pengetahuan tidak baik ≤ 56% diberikan kode 3.

2) Variabel terkait (kepatuhan penggunaan masker)

a) Perilaku positif: jika skor T hasil perhitungan > mean T kode 1

b) Perilaku negatif: jika skor T hasil perhitungan < mean T kode 2

d. Cleaning

Data yang telah dimasukkan kedalam komputer dilakukan pengecekan

kembali untuk melihat kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode,


40

ketidaklengkapan, dan sebagainya, kemudian dilakukan pembetulan atau

koreksi.

e. Tabulating

Adalah proses penyusunan data ke dalam bentuk tabel menurut sifat-

sifat yang dimiliki. Data hasil dari pengumpulan kuesioner di coding,

kemudian dimasukan ke dalam tabel. Setelah terbentuk tabel tersebut

dianalisa dan dinyatakan dalam bentuk tulisan. Pada tahap ini data

dianggap telah selesai diproses. Hasil analisis data di interpretasikan dalam

bentuk presentase dengan menggunakan skala:

100 % : seluruhnya

76%-99% : hampir seluruhnya

51-75% : sebagian besar

50% : setengahnya

40%-49% : hampir setengahnya

1%-39% : sebagian kecil

0% : tidak ada satupun

2. Analisa Data

Analisis dilakukan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan

kepatuhan masyarakat tentang penggunaan masker maka data yang terkumpul

diolah dan dianalisis dengan menggunakan uji statistik Spearman karena

hubungan skala ordinal dan skala ordinal dengan bantuan menggunakan SPSS.

I. Etika Penelitian
41

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti mengajukan permohonan izin kepada

pihak kepala desa Balong Dinding Menganti Gresik sehubungan dengan akan

diadakannya penelitian yang berjudul Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan

Kepatuhan Penggunaan Masker Pada Masyarakat Selama Pandemi COVID - 19 di

Desa Balong Dinding Menganti Gresik. Setelah mendapatkan persetujuan

selanjutnya, peneliti mengajukan surat permohonan kepada populasi penelitian

untuk keadaanya menjadi responden dalam penelitian ini dan setelah mendapatkan

persetujuan dari responden penelitian maka peneliti melakukan penelitian dengan

menekankan masalah etika sebagai berikut:

1. Informend Consent (Lembar persetujuan responden)

Diberikan pada responden penelitian yang bersedia ikut berpartisipasi dengan

menjadi responden dalam penelitian ini, terlebih dahulu peneliti sudah

menerangkan maksud dan tujuan penelitian ini.

2. Anonimity (Tanpa nama)

Dalam pengumpulan data, indentitas dari responden tidak dicantumkan dan

diganti dengan kode tertentu, dengan tujuan untuk menjaga privasi responden.

3. Confidentialty (Kerahasiaan)

Informasi yang telah diperoleh dari responden dirahasiakan peneliti, hanya

informasi tertentu yang akan disajikan dalam betuk data yang telah diproses.
BAB 5

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Desa Balong Dinding RT 20 RW 05 Menganti

Gresik mengenai tingkat pengetahuan dengan kepatuhan penggunaan masker

selama pandemi COVID – 19. Di wilayah Desa Balong Dinding RT 20 Menganti

Gresik terdapat 80 KK. Jumlah penduduk Desa Balong Dinding sebanyak 2.354

jiwa yang terbagi dalam 9 RT. Desa Balong Dinding RT 20 Menganti Gresik

memiliki fasilitas diantaranya fasilitas kesehatan yaitu klinik, sedangkan untuk

puskesmas berada di RT lain yang jaraknya ±1 km dari RT 20. Fasilitas

pendidikan diantaranya taman kanak-kanak. Fasilitas umum diantaranya

mushollah, lapangan. Kegiatan yang ada di Desa Balong Dinding RT 20 Menganti

Gresik diantaranya karang taruna, arisan, pengajian, kerja bakti.

B. Hasil Penelitian

Pada bab ini dipaparkan tentang hasil penelitian yang berjudul “Hubungan

tingkat pengetahuan dengan kepatuhan penggunaan masker selama pandemi

COVID – 19 di Desa Balong Dinding RT 20 RW 05 Menganti Gresik”. Adapun

data yang dijelaskan terdiri dari data umum dan data khusus. Data umum terdiri

dari jenis kelamin, usia, pekerjaan, pendidikan terakhir dan data khusus terdiri

dari pengetahuan dan kepatuhan.

42
43

1. Data Umun

a. Karateristik berdasarkan jenis kelamin

Tabel 5.1 Distribusi frekuensi dan persentase responden berdasarkan jenis


kelamin pada masyarakat RT 20 RW 05 di Desa Balong Dinding
Menganti Gresik

No Jenis Kelamin Frekuensi Presentase (%)


1 Laki – Laki 20 40,0
2 Perempuan 30 60,0
Total 50 100,0
Sumber: Data Primer, Juni 2021

Berdasarkan tabel 5.1 dapat diketahui bahwa dari 50 responden sebagaian

besar (60%) berjenis kelamin perempuan

b. Karateristik responden berdasarkan umur

Tabel 5.2 Distribusi frekuensi dan persentase responden berdasarkan


umur pada masyarakat RT 20 RW 05 di Desa Balong Dinding Menganti
Gresik
No Umur Frekuensi Presentase (%)
1 20 – 25 5 10,0
2 26 – 30 8 16,0
3 31 – 35 7 14,0
4 36 – 40 4 8,0
5 41 – 45 6 12,0
6 46 – 50 20 40,0
Total 50 100,0
Sumber: Data primer, Juni 2021

Berdasarkan tabel 5.2 dapat diketahui bahwa dari 50 responden hampir

setengahnya (40%) berumur 46 – 50 tahun.

c. Karateristik berdasarkan pekerjaan

Untuk mengetahui distribusi frekuensi tentang pekerjaan dapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel 5.3 Distribusi frekuensi dan persentase responden berdasarkan


pekerjaan pada masyarakat RT 20 RW 05 di Desa Balong Dinding
Menganti Gresik
44

No Pekerjaan Frekuensi Presentase (%)


1 Wiraswasta 3 6,0
2 Swasta 18 36,0
3 Petani 3 6,0
4 Mahasiswa 2 4,0
5 IRT 24 48,0
Total 50 100,0
Sumber: Data Primer, Juni 2021
Berdasarkan tabel 5.3 dapat diketahui bahwa dari 50 responden hampir

setengahnya (48%) menjadi ibu rumah tangga

d. Karateristik responden berdasarkan pendidikan

Menurut Kemendikbud (2016) jenjang pendidikan dibagi menjadi 3 yaitu:

pendidikan dasar (SD, MI, SMP, MTS), pendidikan menengah (SMA,

MA, SMK, MAK), dan pendidikan tinggi (Diploma, Sarjana, Magister,

Doktor).

Tabel 5.4 Distribusi frekuensi dan persentase responden berdasarkan


pendidikan pada masyarakat RT 20 RW 05 di Desa Balong Dinding
Menganti Gresik
No Pendidkan Terakhir Frekuensi Presentase (%)
1 Dasar 29 58,0
2 Menengah 12 24,0
4 Tinggi 9 18,0
Total 50 100,0
Sumber: Data primer, Juni 2021

Berdasarkan tabel 5.4 dapat diketahui bahwa dari 50 responden sebagian

besar (58%) berpendidikan dasar.

2. Data Khusus

a. Karateristik responden berdasarkan tingkat pengetahuan

Tabel 5.5 Distribusi frekuensi dan persentase responden berdasarkan


tingkat pengetahuan pada masyarakat RT 20 RW 05 di Desa Balong
Dinding Menganti Gresik
No Pengetahuan Frekuensi Presentase (%)
1 Baik 10 20,0
2 Cukup 22 44,0
3 Kurang 18 36,0
Total 50 100,0
45

Sumber: Data primer, Juni 2021

Berdasarkan tabel 5.5 dapat diketahui bahwa dari 50 responden hampir

setengahnya (44%) memiliki pengetahuan cukup

b. Karateristik responden berdasarkan kepatuhan

Tabel 5.6 Distribusi frekuensi dan persentase responden berdasarkan


kepatuhan pada masyarakat RT 20 RW 05 di Desa Balong Dinding
Menganti Gresik
No Kepatuhan Frekuensi Presentase (%)
1 Positif 20 40,0
2 Negatif 30 60,0
Total 50 100,0
Sumber: Data primer, Juni 2021

Berdasarkan tabel 5.6 dapat diketahui bahwa dari 50 responden sebagaian

besar (60%) memiliki kepatuhan yang negatif.

c. Hubungan tingkat pengetahuan dengan kapatuhan penggunaan masker

Tabel 5.7 Tabulasi silang tingkat pengetahuan dengan kapatuhan


penggunaan masker pada masyarakat RT 20 RW 05 di Desa Balong
Dinding Menganti Gresik
Tingkat Kepatuhan Total
Pengetahuan Positif Negatif
N % N % N %
Baik 9 18,0 1 2,0 10 20,0
Cukup 8 16,0 13 26,0 21 42,0
Kurang 3 10,0 16 32,0 19 38,0
Total 20 40,0 30 60,0 50 100,0
Sumber: Data Primer, Juni 2021

Berdasarkan tabel 5.7 diatas dari 10 responden sebanyak 18% terdapat

pengetahuan yang baik didapatkan kepatuhan yang positif dan 2%

kepatuhan yang negatif, dari 21 responden sebanyak 16% terdapat tingkat

pengetahuan yang cukup didapatkan kepatuhan yang positif dan 26%

kepatuhan yang negatif, dari 19 responden sebanyak 10% terdapat tingkat

pengetahuan yang kurang dan 32% kepatuhan yang negatif.


46

Dari hasil tabulasi silang mengenai hubungan tingkat pengetahuan

dengan kapatuhan penggunaan masker di Desa Balong Dinding RT 20 RW

05 Menganti Gresik diatas kemudian dilakukan analisis menggunakan uji

rank spearman dengan menggunakan bantuan SPSS for windows dengan

tingkat kemaknaan α=0,05 dimana H₀ ditolak apabila ρ < α (0,05) yang

berarati ada hubungan tingkat pengetahuan dengan kepatuhan penggunaan

masker di Desa Balong Dinding RT 20 RW 05 Menganti Gresik.

Dari hasil analisis uji rank spearman SPSS for windows dengan nilai

kemaknaan α=0,05 didapatkan nilai ρ=0,001 yang berarti ρ < α maka H₀

ditolak yang berarti ada hubungan tingkat pengetahuan dengan kapatuhan

penggunaan masker di Desa Balong Dinding RT 20 RW 05 Menganti

Gresik.
BAB 6

PEMBAHASAN

A. Pembahasan

1. Tingkat Pengetahuan

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 5.5 dapat diketahui bahwa dari

50 responden hampir setengahnya (44%) memiliki pengetahuan cukup.

Hal ini dibuktikan pada pengisian kuesioner dari 10 pertanyaan responden

banyak menjawab pertanyaan yang salah pada pertanyaan no 4 sebanyak

30 responden yaitu tentang cara melepas masker yang benar. Menurut

peneliti cara melepas masker dengan benar yaitu dengan melepas bagian

tali pengikat atau karet telinga tanpa menyentuh permukaan maker dan

mencuci tangan dengan air dan sabun setelahnya. Hal yang sering

dilupakan masyarakat yaitu mencuci tangan setelah melepas masker agar

kuman tidak berpindah ke tempat lain, memakai masker sangat penting

bagi seseorang dan harus disiplin saat melaksanakannya, termasuk

membiasakan diri mencuci tangan saat memakai dan melepas masker.

Kurangnya pengetahuan tentang penggunaan masker selama pandemi

dapat mengakibatkan terpaparnya COVID – 19, dapat menularkan virus ke

orang lain serta kurangnya mempunyai analisis yang kuat sehingga

masyarakat yang tingkat pengetahuannya cukup hanya menerima saja

informasi yang di dapat tidak mampu memperluas wawasan. Dari data

diatas dapat dilihat bahwa masyarakat desa Balong Dinding RT 20 RW 05

masih belum terlalu mengetahui tentang pentingnya menggunakan masker

untuk mencegah ataupun memutus penyebaran Virus Corona.

47
Pengetahuan adalah salah hal yang penting di perhatikan dalam rangka

penanganan kasus COVID – 19. Pengetahuan masyarakat khususnya

dalam mencegah transmisi penyebaran virus SARS-CoV-2 sangat berguna

dalam menekan penularan virus tersebut (Law, Leung, & Xu, 2020). Hasil

penelitian ini sejalan dengan penelitian klinis lainnya 47,8% memiliki

tingkat pengetahuan yang cukup tentang menjaga jarak dan penggunaan

48
48

masker. (Norita, dkk 2020). Hal tersebut sesuai dengan teori menurut

Notoadmodjo dalam Yuliana (2017) bahwasanya pengetahuan merupakan

hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek

melalui indera yang dimiliki (mata, hidung, telinga, dan sebagainya). Jadi

pengetahuan adalah berbagai macam hal yang diperoleh oleh seseorang

melalui panca indera. Faktor – faktor yang mempengaruhi pengetahuan

adalah pendidikan, media massa/ sumber informasi, sosial budaya dan

ekonomi, lingkungan, pengalaman, usia.

Berdasarkan tabel 5.4 dapat diketahui bahwa dari 50 responden

sebagian besar (58%) berpendidikan dasar ( SD, MI, MTS), dan dari 29

responden yang berpendidikan dasar sebagian besar (55,1%) memiliki

pengetahuan yang kurang. Masyarakat yang memiliki pendidikan dasar

tidak memiliki wawasan luas, tidak mempunyai motivasi untuk

mendengarkan, tidak mau membaca buku tentang kesehatan. Hal ini

menurut Fitriani dalam Yuliana (2017), Pendidikan mempengaruhi proses

dalam belajar, semakin tinggi pendidikan seseorang, maka semakin mudah

seseorang tersebut untuk menerima sebuah informasi. Pendidikan tinggi

seseorang didapatkan informasi baik dari orang lain maupun media massa.

Semakin banyak informasi yang masuk, semakin banyak pula pengetahuan

yang didapat tentang kesehatan.

Faktor lain yang mempengaruhi pengetahuan adalah pekerjaan. Hal ini

dapat dilihat dari table 5.3 menunjukkan bahwa hampir setengahnya (48%)

responden sebagai ibu rumah tangga. Masyarakat yang sebagai ibu rumah

tangga memiliki tingkat pengetahuan cukup. Hal ini menunjukkan bahwa


49

pengetahuan yang diperoleh responden hanya dari lingkungan rumah

karena masyarakat sibuk mengurusi rumah tangga dan tidak mempunyai

kesempatan untuk mencari informasi. Menurut Budiman (2013)

lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baik

lingkungan fisik, biologis maupun sosial. Lingkungan berpengaruh

terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam individu yang berada

dalam lingkungan tersebut, hal ini terjadi karena adanya interaksi timbul

balik ataupun tidak yang akan direspon sebagai pengetahuan oleh setiap

masing-masing individu.

2. Kepatuhan Penggunaan Masker

Berdasarkan tabel 5.6 dapat diketahui bahwa dari 50 responden

sebagaian besar (60%) memiliki kepatuhan yang negatif. Hal ini

dibuktikan pada pengisian kuesioner dari 10 pertanyaan responden banyak

menjawab pertanyaan yang salah pada no 7 sebanyak 36 responden yaitu

tentang rasa tidak nyaman jika menggunakan masker saat beraktifitas

diluar rumah. Menurut peneliti ada saja individu yang masih tidak

menggunkan masker saat beraktifitas diluar rumah dengan alasan tidak

nyaman dan sesak, mulut dan hidung yang terhalang masker membuat

beberapa orang merasa bahwa masker menghambat asupan oksigen atau

bahkan menyebabkan keracunan karbondioksida (CO2). Hasil penelitian

ini sejalan dengan penelitian klinis lainnya 46,7% atau sekitar 42

responden masih mengabaikan anjuran dari pemerintah untuk

menggunakan masker saat keluar rumah atau bertemu orang lain. (Norita,

dkk 2020). Menurut WHO menggunakan masker saat ingin keluar rumah
50

dapat mengurangi bahkan mencegah seseorang dapat tertular COVID – 19.

Menurut Sinuraya dkk, (2018) kepatuhan adalah istilah yang

digunakan untuk menggambarkan perilaku masyarakat dalam

menggunakan masker. Kepatuhan adalah perilaku positif yang

diperlihatkan masyarakat saat masyarakat menggunakan masker. Faktor-

faktor yang mempengaruhi kepatuhan tergantung pada banyak faktor,

termasuk pengetahuan, motivasi, persepsi, dan keyakinan terhadap upaya

pengontrolan dan pencegahan penyakit, variable lingkungan, kualitas

intruksi kesehatan, dan kemampuan mengakses sumber yang ada.

3. Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Kepatuhan Penggunaan Masker

Berdasarkan hasil tabulasi silang mengenai hubungan tingkat

pengetahuan dengan kepatuhan penggunaan masker selama pandemi

COVID – 19 di Desa Balong Dinding RT 20 RW 05 Menganti Gresik.

Kemudian dilakukan analisis menggunakan uji Spearman didapatkan nilai

ρ = 0,001 yang berarti ρ < α maka H₀ ditolak yang berarti ada hubungan

tingkat pengetahuan dengan dengan kepatuhan penggunaan masker selama

pandemi COVID – 19 di Desa Balong Dinding RT 20 RW 05 Menganti

Gresik.

Berdasarkan tabel 5.7 menunjukkan bahwa dari 10 responden

sebanyak 18% terdapat pengetahuan yang baik didapatkan kepatuhan yang

positif dan 2% kepatuhan yang negatif, dari 21 responden sebanyak 16%

terdapat tingkat pengetahuan yang cukup didapatkan kepatuhan yang

positif dan 26% kepatuhan yang negatif, dari 19 responden sebanyak 10%
51

terdapat tingkat pengetahuan yang kurang dan 32% kepatuhan yang

negatif.

Pengetahuan yang baik yang di dapatkan dari hasil membaca,

mendengarkan tentang kepatuhan penggunaan masker, melihat perilaku

orang yang akan mempengaruhi tingkat pemahaman seseorang sehingga

akan mempunyai wawasan yang kuat. Wawasan yang kuat akan tersimpan

di dalam ingatan seseorang jika suatu saat ada stimulus yang terkait

dengan COVID – 19, maka mereka akan mengingat kembali dan akan

menerapkan hasil tahunya dalam bentuk tindakan kepatuhan penggunaan

masker. Hal ini membuktikan bahwa tingkat pengetahuan dengan

kepatuhan penggunaan masker masyarakat cukup, karena pada umumnya

beberapa masyarakat tidak mau untuk membaca-membaca buku tentang

kesehatan dan tidak mau memperluas wawasan yang telah di dapatkan,

sehingga itu mempengaruhi terhadap kepatuhan penggunaan masker yang

menyebabkan masyarakat tersebut tidak mengetahui dampak tidak

menggunakan masker selama pandemi COVID – 19 sehingga itu bisa

berdampak pada masyarakat dan lingkungan sekitar itu sendiri. Hal

tersebut dapat membuktikan bahwa ada hubungan antara tingkat

pengetahuan dengan kepatuhan penggunaan masker selama pandemi

COVID – 19.

Pengetahuan memegang peranan penting dalam penentuan

perilaku yang utuh karena pengetahuan akan membentuk kepercayaan

yang selanjutnya dalam mempersepsikan kenyataan, memberikan dasar

bagi pengambilan keputusan dan menentukan perilaku terhadap objek


52

tertentu (Novita dkk, 2018) sehingga akan mempengaruhi seseorang dalam

berperilaku. (Musidah & Muliawati, 2021).

B. Keterbatasan penelitian

Dalam penelitian mengenai hubungan tingkat pengetahuan dengan

kepatuhan penggunaan masker pada masyarakat selama pandemi COVID – 19

di desa Balong Dinding RT 20 RW 05 Menganti Gresik peneliti menyadari

masih banyak keterbatasan dalam penelitian yang dilakukan diantaranya:

1. Pada saat penelitian ada beberapa responden yang tidak mengerti apa isi

kuesioner meskipun sudah dijelaskan , akhirnya responden dibantu

anaknya untuk membacakannya.

2. Cara pengumpulan data menggunakan kuesioner yang memiliki pilihan

jawaban memungkinkan tidak diisi secara jujur oleh responden.


BAB 7

KESIMPULAN

A. Simpulan

1. Hampir setengahnya masyarakat di Desa Balong Dinding RT 20 RW 05

Menganti Gresik memiliki pengetahuan yang cukup tentang penggunaan

masker selama pandemi COVID – 19.

2. Sebagaian besar masyarakat di Desa Balong Dinding RT 20 RW 05

Menganti Gresik memiliki kepatuhan yang negatif.

3. Ada hubungan terhadap tingkat pengetahuan dengan kepatuhan

penggunaan masker pada masyarakat selama pandemi COVID – 19 di

Desa Balong Dinding RT 20 RW 05 Menganti Gresik.

B. Saran

1. Bagi Masyarakat

Pada masyarakat diharapkan untuk lebih banyak membaca buku tentang

kesehatan, aktif mendengarkan informasi tentang protokol kesehatan

terutama tentang penggunaan masker . Supaya untuk menambah wawasan

masyarakat agar tidak terpapar COVID – 19.

2. Bagi Petugas Kesehatan

Petugas kesehatan diharapkan memberikan penyuluhan kepada masyarakat

tentang pengetahuan dan kepatuhan penggunaan masker selama pandemi

COVID – 19.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti yang mengambil tema yang sama dengan penelitian ii

diharapkan dapat mengembangkan penelitian dengan menggabungkan

53
54

variabel lain sehingga didapatkan hubungan yang komprehensif mengenai

faktor – faktor yang dapat menyebabkan terpaparnya COVID – 19.


DAFTAR PUSTAKA
Albery, ian P. & Marcus Munafo. 2011. Psikologi Kesehatan Panduan Lengkap
Dan Komprehensif Bagi Studi Psikologi Kesehatan Cetakan 1.
Yogyakarta: Palmal.
Al-Qazaz HK., Sulaiman SA., Hassali MA, Shafie AA, Sundram S. 2012.
“Diabetes Knowledge and Control of Glycaemia among Type 2 Diabetes
Patients in Penang, Malaysia: Knowledge and Glycaemia Control in Type
2 Diabetes.” J Pharm Health Serv Res (1): 49–55.
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitan Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta.
Atmojo, Joko Tri, Sri Iswahyuni, Rejo Rejo, Catur Setyorini, Kiki Puspitasary,
Heni Ernawati, Ahmad Rois Syujak, et al. 2020. “Penggunaan Masker
Dalam Pencegahan Dan Penanganan Covid-19: Rasionalitas, Efektivitas,
Dan Isu Terkini.” Avicenna : Journal of Health Research 3 (2): 84–95.
https://doi.org/10.36419/avicenna.v3i2.420.
Azwar, Saifuddin. 2012. Sikap Manusia Teori Dan Pengukurannya. Yogyakarta:
Liberty.
Bloom, Benjamin. 1956. “Bloom ’ s Taxonomy Revised Bloom ’ s Taxonomy –
New Version,” 1–8.
Budiman&Riyanto A. 2013. Kapita Selekta Kuesioner Pengetahuan Dan Sikap.
Jakarta: Salemba Medika.
Canini L, Andreoletti L, Ferrari P, D’Angelo R, Blanchon T, Lemaitre M, et al.
2010. “Surgical Mask to Prevent Influenza Transmission in Households: A
Cluster Randomizer Trial.” PLoS ONE 5 (11): e13998.
Fehr, A.R., Perlman, S. 2015. “Coronavirus: An Overview of Their Replication
and Pathogenesis.” Methods Mol Biol 1282 (1): 1–5.
Guan, Wei-jie, Zheng-yi Ni, Yu Hu, Wen-hua Liang, Chun-quan Ou, Jian-xing
He, Lei Liu, et al. “Clinical Characteristics of Coronavirus Disease 2019 in
China.” New England Journal of Medicine 382, no. 18 (2020): 1708–20.
https://doi.org/10.1056/nejmoa2002032.Chu, D.K., Akl, E.A., Duda, S.,
Solo, K., Yaacoub, S., Schünemann, et al. 2020. “Physical Distancing,
Face Masks, and Eye Protection to Prevent Person-to-Person Transmission
of SARS-CoV-2 and COVID-19: A Systematic Review and Meta-
Analysis.” Lancet 20: 31142–49.
https://doi.org/(https://doi.org/10.1016/S0140-6736.
Guan, W., Ni, Z., Hu, Y., Liang, W., Ou, C., He, J., … Zhong, N. 2020. “).
Clinical Characteristics of Coronavirus Disease 2019 in China.” New
England Journal of Medicine 382 (18): 1708–20.
https://doi.org/https://doi.org/10.1056/NEJMoa200203 2.
Handayani, R. T., Arradini, D., Darmayanti, A. T., Widiyanto, A., & Atmojo, J. T.
2020. “Pandemic Covid-19, Body Immunity Response, and Herd
Immunity.” Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal 10 (3):
373–80.
Jatimprov. 2020. “Info Covid – 19.” http://infocovid19.jatimprov.go.id/16
Desember 2020 .
Kemenkes RI. 2020. “Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Coronnavirus
Disease (COVID – 19).” Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.
Kozier. Erb, Berman. Snyder. 2010. Buku Ajar Fondamental Keperawatan :

55
56

Konsep, Proses & Praktik, Volume : 1. 7th ed. Jakarta: EGC.


Law, S., Leung, A. W., & Xu, C. (2020). Severe acute respiratory syndrome
(SARS) and coronavirus disease-2019 (COVID-19): From causes to
preventions in Hong Kong. International Journal of Infectious Diseases,
94, 156–163. https://doi.org/10.1016/j.ijid.2020.03.059Ippolito,
Mariachiara, Filippo Vitale, Giuseppe Accurso, Pasquale Iozzo, Cesare
Gregoretti, Antonino Giarratano, and Andrea Cortegiani. 2020. “Medical
Masks and Respirators for the Protection of Healthcare Workers from
SARS-CoV-2 and Other Viruses.” Pulmonology 26 4: 204–12.
https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.pulmoe.2020.04.009.
MacIntyre CR, Zhang Y, Chughtai AA, Seale H, Zhang D, Chu Y, et al. 2016.
“Cluster Randomised Controlled Trial to Examine Medical Mask Use as
Source Control for People with Respiratory Illness.” BMJ Open 6 (12):
e012330.
Mushidah, Ratna Muliawati. 2021. “PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN
KEPATUHAN PENGGUNAAN MASKER SEBAGAI UPAYA
PENCEGAHAN PENYEBARAN COVID-19 PADA PEDAGANG
UMKM.” Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal 11 (1):
35–42. http://journal.stikeskendal.ac.id/index.php/PSKM.
Notoatmodjo, S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S. 2012. Teori Tentang Pengetahuan. Jakarta: EGC.
Notoatmodjo, S. 2014. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Norita, Eka. 2020. “Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Dengan Kepatuhan Untuk
Menjaga Jarak Dan Menggunakan Masker Pada Masyarakat Dikota Barabai
Kabupaten Hulu Sungai Tengah Tahun 2020.” Arsyad Al Banjari 010.
Nurroh, S. 2017. “Filsafat Ilmu Assignment Paper of Filosophy of Geography
Science.” Universitas Gajah Mada.
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. 2020. Panduan Praktik Klinis: Pneuomonia
2019-NCoV. Jakarta: PDPI.
Pratiwi, Arum Dian. 2020. “Gambaran Penggunaan Masker Di Masa Pandemi
Covid-19 Pada Masyarakat Di Kabupaten Muna.” Literacy Institute, 52–
57.
Rambe, Bintang Marsondang. 2017. “Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan
Perawat Terhadap Penggunaan APD Sebagai Upaya Pencegahan Penyakit
Akibat Kerja.”
Satuan Tugas Penanganan Covid-19. 2020. “Data Sebaran Covid – 19.”
https://covid19.go.id/16 Desember 2020 .
Yuliana, E. 2017. “Analisis Pengetahuan Siswa Tentang Makanan Yang Sehat
Dan Bergizi Terhadap Pemilihan Jajanan Di Sekolah.”
WHO. 2020. “Coronavirus Disease.” https://covid19.who.int/16 Desember 2020.
57

Lampiran 1 Lembar Permohonan Ijin Pengambilan Data Awal


58

Lampiran 2 Surat Balasan Ijin Pengambilan Data Awal

Lampiran 3 Lembar Keterangan Laik Etik


59

Lampiran 4 lembar permohonan Ijin Penelitian


60

Lampiran 5. Lembar Permohonan Menjadi Responden


61

 
LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Kepada,
Yth. Responden
Di Tempat,
 
Assalamu’alaikum Wr.Wb
            Dalam rangka memenuhi tugas akhir program studi S1 Keperawatan, saya
mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya.
            Nama   : Mohammad Adi Resa Junaedi
            NIM    : 1130017052
Bermaksud untuk mengadakan penelitian tentang “hubungan tingkat
pengetahuan dengan kepatuhan penggunaan masker pada masyarakat selama
pandemi Covid - 19 di Desa Balong Dinding Rt. 20 Rw. 05 Menganti Gresik
Sehubungan dengan hal diatas, saya mohon kesediaannya untuk menjadi
responden dalam penelitian ini yang bersifat sukarela, kami akan menjamin
kerahasiaan identitas dan informasi yang diberikan.
Demikian permohonan ini saya buat, atas kerjasama dan partisipasinya
sebagai responden, peneliti mengucapkan terimakasih.
Waalaikumsallam Wr. Wb
 
Surabaya, 23 Januari 2021
                                                                                                  Hormat Saya,
             Peneliti

 
M.Adi Resa Junaedi
NIM. 1130017052

Lampiran 6 Lembar Informasi Untuk Responden


62

LEMBAR INFORMASI UNTUK RESPONDEN

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Puji Syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya, sholawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada Rosulullah SAW
semoga Bapak/Ibu selalu dalam keadaan sehat wal’afiat. Amin.
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama Peneliti : Mohammad Adi Resa Junaedi
NIM : 1130017052
Alamat : Desa Balong Dinding Menganti Gresik
Judul Penelitian : Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Kepatuhan

Penggunaan Masker Pada Masyarakat Selama Pandemi

Covid - 19 Di Desa Balong Dinding Rt. 20 Rw. 05

Menganti Gresik

Saya ucapkan terimakasih kepada responden yang telah menyempatkan


waku untuk membaca lembar informasi penelitian ini. Penelitian ini berjudul:
Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Kepatuhan Penggunaan Masker Pada
Masyarakat Selama Pandemi Covid - 19 Di Desa Balong Dinding Rt. 20 Rw. 05
Menganti Gresik. Jenis penelitian ini menggunakan kuantitatif dimana sebelum
dilakukan penelitian ini responden diminta untuk mengisi lembar kuisioner yang
berguna untuk mendeskripsikan tingkat pengetahuan dengan kepatuhan
penggunaan masker selama pandemi Covid-19. Responden dalam penelitian ini
adalah masyarakat Balong Dinding Rt.20 Rw.05.
A. Manfaat terhadap subyek penelitian
Sebagai sumber informasi dan peningkatan pengetahuan dalam mempelajari
pentingnya penggunaan masker selama pandemi COVID-19
B. Kesukarelaan untuk Ikut Penelitian
Responden bebas memilih keikut sertaan dalam penelitian ini tanpa ada
paksaan. Bila Anda sudah memutuskan ikut, Anda juga bebas untuk
mengundurkan diri/berubah pikiran setiap saat tanpa dikenai denda ataupun
sanksi apapun, apabila Anda tidak bersedia untuk berpartisipasi. Risiko
63

penelitian yang dihadapi, ketidaknyamanan Bapak/Ibu untuk menyediakan


waktunya.
C. Unsur Paksaan
Anda bebas memilih keikutsertaan dalam penelitian ini tanpa ada paksaan.
Bila anda sudah memutuskan untuk ikut, anda juga bebas untuk
mengundurkan diri/berubah pikiran setiap saat tanpa dikenai denda atau
sanksi apapun. Bila anda tidak bersedia.
D. Prosedur Penelitian
Jika Bapak/Ibu bersedia untuk ikut berpartisipasi dalam penelitian ini maka,
Bapak/Ibu diminta untuk menandatangani lembar persetujuan rangkap dua
yang dimana satu lampiran untuk Bapak/Ibu dan satu lampiran lain untuk
peneliti. Prosedur penelitian diantaranya :
1. Peneliti meminta izin ke bapak/ibu untuk meminta waktunya 5 – 10 menit
2. Bapak/Ibu akan diminta informasi identitas diri seperti nama, jenis
kelamin, umur, jabatan, pendidikan terakhir.
3. Bapak/Ibu akan dijelaskan mengenai tujuan dan manfaat penelitian ini oleh
peneliti
4. Bapak/Ibu akan diberikan lembar kuesioner dalam bentuk google form
mengenai tingkat pengetahuan dan kepatuhan penggunaan masker
5. Bapak/Ibu berkewajiban mengisi kuesioner dengan jujur, lengkap dan
sesuai dengan keadaan.
E. Karakteristik dan jumlah subyek
Sampel pada penelitian ini adalah masyarakat Desa Balong Dinding Rt. 20 Rw.
05 Menganti Gresik yang berusia 18 – 50 tahun dengan kriteria responden
dalam keadaan kondisi sehat, bisa membaca dan menulis. Pada penelitian ini
besar sampel yang digunakan adalah 50 responden.
F. Kerahasiaan
Semua informasi data responden selama dilakukan penelitian akan dicatat oleh
peneliti dan digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan. Informasi tersebut
hanya akan digunakan dengan tidak mengungkapkan identitas responden.
Semua informasi yang dikumpulkan tetap menjadi rahasia dan tidak akan
64

disebutkan dalam hasil penelitian, laporan atau publikasi kepada siapapun


diluar studi penelitian ini.
G. Kompensasi
Semua responden yang mengikuti kegiatan penelitian ini akan diberikan
kompensasi berupa souvenir sebagai tanda terimakasih
H. Asuransi
Peneliti tidak menjamin adanya asuransi medis pada responden selama proses
penelitian, hal ini dikarenakan peneliti hanya memberikan lebar kuesioner
dan melakukan tekanan darah dan tidak ada efek samping yang
membahayakan responden
I. Kontak Peneliti
1. Peneliti
No HP : 089512089416
Emil : Mohammadadi052.ns17@student.unusa.ac.id
2. Komite Etik Penelitian Kesehatan UNUSA
No. HP : 0318291920
Website : kepk.unusa.ac.id
Email : kepk@unusa.ac.id

Surabaya, 10 April 2021

Peneliti Yang membuat pernyataan

(Mohammad Adi Resa Junaedi) (…………………)


NIM. 1130017052
65

Lampiran 7 Lembar Persetujuan Keikutsertaan Dalam Penelitian

LEMBAR PERSETUJUAN KEIKUTSERTAAN DALAM PENELITIAN


(INFORMED CONSENT)
Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini
Nama Orang Tua :
Nama Anak :
Usia Anak :
Jenis Kelamin Anak :
Menyatakan bahwa saya bersedia menjadi responden dalam penelitian dari :
Nama : Mohammad Adi Resa Junaedi
Alamat :
Email : mohammadadi052.ns17@student.unusa.ac.id
Judul : Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Kepatuhan
Penggunaan Masker Pada Masyarakat Selama Pandemi
Covid - 19 Di Desa Balong Dinding Rt. 20 Rw. 05
Menganti Gresik
Keikutsertaan saya dalam penelitian ini bersifat sukarela, saya memiliki
hak untuk mengundurkan diri serta dapat untuk tidak mengikuti penelitian ini
tanpa adanya sanksi apapun. Penelitian ini akan merahasiakan data dan informasi
yang saya berikan dan tidak akan memberikan efek samping apapun pada saya
sebagai responden penelitian.
Demikian lembar persetujuan ini dibuat tanpa ada unsur paksaan dari
siapapun.

Surabaya,……………………
Responden

( )
66

Lampiran 8 Kuesioner Penelitian

TINGKAT PENGETAHUAN PENGGUNAAN MASKER PADA


MASYARAKAT BALONG DINDING MENGANTI GRESIK

Petunjuk Pengisian

1. Tulislah Identitas Anda pada tempat yang telah disediakan.

2. Periksa dan bacalah soal-soal dengan saksama sebelum Anda menjawabnya.

3. Jumlah pertanyaan sebanyak 10 butir.

4. Untuk pertanyaan pilihan ganda berilah tanda silang (X) pada salah satu huruf

pada Lembar Jawaban yang Anda anggap paling benar.

Nama responden :

Umur responden :

Jenis Kelamin :

Pekerjaan :

Pendidikan Terakhir : SD ( ) SMP ( ) SMA Sederajat ( )


S1 ( )

1. Alat untuk melindungi diri dari paparan Covid – 19 adalah, kecuali?

a. Masker

b. Sarung tangan

c. Face Sheild

d. Antiseptic

2. Kapan masker harus digunakan?

a. Saat berada didalam rumah

b. Saat beristirahat

c. Saat berada diluar rumah

d. Saat membersihkan rumah


67

3. Langkah – langkah memakai masker yang benar adalah?

a. Cuci bersih tangan dengan sabun, Pegang bagian tali atau karet, kaitkan di
telinga, Jika tepi atas sudah menutup pangkal hidung, tarik tepi bawah
hingga menutup dagu.

b. Cuci bersih tangan dengan antiseptic, Kaitkan tali di telinga, Jika tepi atas
sudah menutup pangkal hidung, tarik tepi bawah hingga menutup dagu.

c. Pegang bagian tali atau karet, kaitkan di telinga, Jika tepi atas sudah
menutup pangkal hidung, tarik tepi bawah hingga menutup dagu, Cuci
tangan dengan sabun

d. Kaitkan tali di telinga, Jika tepi atas sudah menutup pangkal hidung, tarik
tepi bawah hingga menutup dagu, Cuci tangan dengan antiseptic.

4. Bagaimana cara melepas masker yang benar?

a. Mulai dengan melepas bagian tali pengikat atau karet telinga tanpa
menyentuh permukaan masker. Jangan lupa untuk mencuci tangan dengan
air dan sabun setelahnya.

b. Mulai dengan melepas bagian tali pengikat atau karet telinga tanpa
menyentuh permukaan masker.

c. Mulai dengan melepas tanpa menyentuh permukaan masker, lalu


membuangnya

d. Semua benar

5. Jika menggunakan masker kain, seberapa sering masker kain harus dicuci?

a. 1 kali sehari

b. 2 – 3 hari sekali

c. 4 – 7 hari sekali

d. Setiap kali setelah digunakan


68

6. Berikut ini merupakan contoh masker yang sangat direkomendasikan adalah?

a. Masker Scuba

b. Masker kain 2 lapis

c. Masker medis 3 lapis dan N95

d. Masker medis 2 lapis

7. Cara penempatan masker yang benar adalah?

a. Menutupi wajah

b. Menutupi mulut

c. Menutupi hidung dan mulut

d. Menutupi dagu

8. Cara agar terhindar dari paparan Covid – 19 adalah?

a. Menjaga jarak

b. Mencuci tangan

c. Menggunakan masker

d. Semua benar

9. Salah satu dampak tidak menggunakan masker selama pandemi adalah?

a. Terinfeksi Covid – 19

b. Flu dan batuk

c. Semua benar

d. Tidak pengap

10. Berikut ini adalah orang – oarng yang diwajibkan memakai masker adalah?

a. Orang sakit
69

b. Orang sehat

c. Orang dalam pengawasan

d. Semua benar
70

KEPATUHAN PENGGUNAAN MASKER PADA MASYARAKAT


BALONG DINDING MENGANTI GRESIK
KUISIONER PENELITIAN
Nama responden :
Umur responden :
Alamat :
Berikanlah tanda rumput (√) pada jawaban yang menurut anda benar atau salah
Jenis Jawaban
No Pernyataan
Pertanyaan Ya Tidak
1. Saya harus menggunakan Favorable
masker setiap kali keluar
rumah dalam masa pandemi
2. Penggunaan masker secara Favorable
disiplin sangat berpengaruh
terhadap kesehatan terutama
dimasa pandemi
3. Masker merupakan Unfavorable
kebutuhan pokok bagi saya
saat beraktivitas di luar
rumah dalam masa pandemi
4. Semakin saya patuh dalam Favorable
memakai masker maka saya
akan semakin sehat
5. Menggunakan masker Favorable
adalah pilihan tepat saat
pandemi
6 Selalu menggunakan masker Unfavorable
saat diluar rumah dapat
meningkatkan kekebalan
tubuh terhadap Covid – 19
7. Saya merasa tidak nyaman Unfavorable
jika menggunakan masker
saat beraktivitas diluar
rumah
8. Masker adalah alat Favorable
pelindung bagi saya dalam
masa pandemi
9. Kesadaran diri bagi kita Favorable
untuk menggunakan masker
sangat penting
10. Menggunakan masker dapat Favorable
mengurangi kecemasan saya
terhadap risiko terinfeksi
Covid – 19
71

Lampiran 9 Rekapitulasi Data


No Nama Umur Jenis Kelamin Pekerjaan Pendidikan
1 Ny. J 6 2 4 1
2 Ny. R 6 2 2 4
3 Ny. S 6 2 5 2
4 Ny. A 6 2 5 1
5 Ny. A 6 2 5 2
6 Ny. W 6 2 5 3
7 Ny. A 2 2 2 4
8 Tn. Y 1 1 2 3
9 Ny. I 6 2 5 1
10 Ny. A 6 2 5 1
11 Tn. U 6 1 2 2
12 Ny. W 1 2 2 4
13 Ny. K 3 2 5 2
14 Ny. S 3 2 5 3
15 Ny. T 6 2 5 3
16 Ny. T 6 2 5 1
17 Ny. D 1 2 5 4
18 Tn. M 6 1 1 2
19 Tn. H 3 1 2 3
20 Ny. A 2 2 2 1
21 Ny. I 3 2 5 1
22 Ny. R 6 2 5 3
23 Ny. L 3 2 5 2
24 Ny. R 6 2 5 1
25 Ny. S 4 2 5 1
26 Ny. I 3 2 5 1
27 Ny. K 1 2 2 3
28 Ny. K 6 2 5 1
29 Ny. R 2 2 5 2
30 Ny. Y 2 2 5 3
31 Ny. I 2 2 5 4
32 Ny. M 5 2 5 2
33 Ny. U 4 2 5 1
34 Tn. G 2 1 1 1
35 Ny. D 2 2 5 4
36 Tn. A 6 1 1 1
37 Tn. A 5 1 2 3
38 Tn.A 1 1 2 1
39 Tn. R 3 1 2 4
40 Tn . R 4 1 2 3
41 Tn. S 5 1 2 1
42 Tn. J 2 1 2 4
72

43 Tn. I 5 1 2 3
44 Tn. W 6 1 4 4
45 Tn. Z 4 1 3 1
46 Tn. X 5 1 2 1
47 Tn. D 6 1 2 1
48 Tn. Y 5 1 3 3
49 Tn. E 6 1 2 1
50 Tn. H 6 1 3 1

Keterangan:
Umur: 20 – 25 =1 Jenis Kelamin: Laki – Laki =1
26 – 30 =2 Perempuan =2
31 – 35 =3
36 – 40 =4
41 – 45 =5
46 – 50 =6
51 – 55 =7
Pekerjaan: Wiraswasta =1 Pendidikan: SD =1
Swasta =2 SMP =2
Petani =3 SMA Sederajat =3
Mahasiswa =4 S1 =4
IRT =5
69

PENGETAHUAN
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 Total P Total Benar Ket Kode
1 3 1 1 4 3 1 1 1 4 20 6 Cukup 2
2 3 1 4 4 3 3 4 1 4 29 8 Baik 1
4 3 1 4 4 3 3 4 1 4 31 3 Kurang 3
2 3 2 1 1 3 3 4 1 4 24 7 Cukup 2
2 3 1 4 4 3 3 4 1 4 29 8 Baik 1
3 3 1 4 4 3 3 4 1 4 30 7 Cukup 2
4 3 1 1 4 3 3 4 1 4 28 8 Baik 1
4 3 1 1 4 4 3 4 3 4 31 8 Baik 1
1 3 1 2 2 4 3 3 2 4 25 4 Kurang 3
3 1 1 4 4 4 3 4 3 4 31 6 Cukup 2
3 1 3 2 2 1 1 4 4 3 24 1 Kurang 3
2 3 1 1 1 4 3 4 1 4 24 7 Cukup 2
2 3 1 1 1 4 3 4 1 4 24 7 Cukup 2
2 3 1 1 4 3 3 4 1 4 26 9 Baik 1
2 3 2 4 4 4 3 4 3 4 33 7 Cukup 2
4 3 1 1 1 3 3 4 1 4 25 7 Cukup 2
1 3 1 1 4 3 3 4 1 4 25 8 Baik 1
1 3 1 4 1 4 3 4 3 4 28 6 Cukup 2
1 1 1 4 1 3 3 4 3 4 25 6 Cukup 2
2 3 3 4 4 3 3 4 1 4 31 7 Cukup 2
4 3 1 4 4 2 3 4 1 4 30 6 Cukup 2
1 3 1 4 1 3 3 4 3 4 27 7 Cukup 2
1 3 1 1 1 2 3 1 1 4 18 5 Kurang 3
4 3 1 4 2 3 3 4 1 4 29 6 Cukup 2
1 3 4 1 3 2 3 1 1 1 20 3 Kurang 3
70

4 3 1 3 4 3 3 4 1 4 30 7 Cukup 2
1 3 1 4 1 3 3 4 3 1 24 6 Cukup 2
1 3 2 4 4 1 4 2 4 3 28 2 Kurang 3
3 3 1 1 4 3 3 4 1 4 27 8 Baik 1
2 3 1 4 4 3 4 4 1 4 30 6 Cukup 2
4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 35 7 Cukup 2
4 3 3 4 2 3 3 4 1 4 31 5 Cukup 3
3 3 4 3 2 1 2 4 1 1 24 2 Kurang 3
1 3 4 1 1 2 3 4 1 4 24 5 Kurang 3
2 3 1 1 4 3 3 4 1 4 26 9 Baik 1
2 3 3 2 2 1 2 4 1 2 22 3 Kurang 3
4 3 2 3 2 4 3 3 2 4 30 2 Kurang 3
2 3 2 4 2 3 3 3 1 1 24 4 Kurang 3
2 3 1 4 4 3 3 4 1 4 29 8 Baik 1
2 3 2 1 4 2 3 4 1 4 26 7 Cukup 2
4 2 3 1 3 2 1 4 4 1 25 2 Kurang 3
2 3 2 3 3 3 3 3 3 4 29 6 Cukup 2
1 3 1 1 2 3 3 4 1 4 23 7 Cukup 2
2 3 1 1 4 3 3 4 1 4 26 9 Baik 1
1 1 4 2 1 3 1 1 1 4 19 2 Kurang 3
4 1 1 4 1 3 2 2 2 3 23 1 Kurang 3
4 2 3 1 4 1 3 2 4 4 28 4 Kurang 3
2 1 3 4 1 2 3 4 1 3 24 3 Kurang 3
4 3 4 2 2 3 2 2 2 3 27 2 Kurang 3
4 1 1 1 2 2 2 1 2 3 19 2 Kurang 3
Keterangan: Baik =1 Cukup = 2 Kurang =3
71

KEPATUHAN
KP1 KP2 KP3 KP4 KP5 KP6 KP7 KP8 KP9 KP10 Total Keterangan Kode
1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 7 Negatif 2
1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 Positif 1
1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 8 Positif 1
1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 5 Negatif 2
1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 8 Positif 1
1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 6 Negatif 2
1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 8 Positif 1
1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 8 Positif 1
1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 6 Negatif 2
1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 Positif 1
1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 4 Negatif 2
1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 6 Negatif 2
1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 5 Negatif 2
1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 8 Positif 1
1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 6 Negatif 2
1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 6 Negatif 2
1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 8 Positif 1
1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 8 Positif 1
1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 4 Negatif 2
1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 8 Negatif 2
1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 6 Negatif 2
1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 8 Positif 1
1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 8 Posit 1
72

1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 8 Positif 1
1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 7 Negatif 2
1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 8 Positif 1
1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 8 Positif 1
0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 6 Negatif 2
1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 8 Positif 1
1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 8 Positif 1
1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 8 Positif 1
1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 8 Positif 1
0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 6 Negatif 2
1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 5 Negatif 2
1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 8 Positif 1
1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 7 Negatif 2
1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 6 Negatif 2
1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 4 Negatif 2
1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 Positif 1
1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 6 Negatif 2
1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 5 Negatif 2
1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 7 Negatif 2
1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 6 Negatif 2
1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 8 Positif 1
1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 4 Negatif 2
0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 6 Negatif 2
0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 4 Negatif 2
1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 4 Negatif 2
0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 2 Negatif 2
1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 7 Negatif 2
73

Keterangan: Positif = 1
Negatif =2
Favorable Unfavorable Total
7 3 10
(1,2,4,5,8,9,10) (3,6,7)
74
74

Lampiran 10. Hasil Uji Statistik

Umur
  Frequen Perce Valid Cumulati
cy nt Perce ve
nt Percent
Valid 20 - 25 9 18.0 18.0 18.0
26 - 30 9 18.0 18.0 36.0
31 - 35 7 14.0 14.0 50.0
36 - 40 10 20.0 20.0 70.0
41 - 45 4 8.0 8.0 78.0
46 - 50 10 20.0 20.0 98.0
51 - 55 1 2.0 2.0 100.0
Total 50 100.0 100.0  

Jenis_Kelamin
  Frequen Perce Valid Cumulati
cy nt Perce ve
nt Percent
Valid Laki - 20 40.0 40.0 40.0
laki
Perempu 30 60.0 60.0 100.0
an
Total 50 100.0 100.0  

Pekerjaan
  Frequen Perce Valid Cumulati
cy nt Perce ve
nt Percent
Valid Wiraswa 3 6.0 6.0 6.0
sta
Swasta 18 36.0 36.0 42.0
Petani 3 6.0 6.0 48.0
Mahasis 2 4.0 4.0 52.0
wa
IRT 24 48.0 48.0 100.0
Total 50 100.0 100.0  

Pendidikan
  Frequen Perce Valid Cumulati
cy nt Perce ve
nt Percent
Valid SD 8 16.0 16.0 16.0
SMP 11 22.0 22.0 38.0
SMA 19 38.0 38.0 76.0
75

Sederajat
S1 12 24.0 24.0 100.0
Total 50 100.0 100.0  

Correlations
  TOTAL TOTAL_
_P KP
Spearma TOTAL_ Correlati 1.000 .451**
n's rho P on
Coefficie
nt
Sig. (2-   0.001
tailed)
N 50 50
TOTAL_ Correlati .451** 1.000
KP on
Coefficie
nt
Sig. (2- 0.001  
tailed)
N 50 50

PENGETAHUAN * KEPATUHAN
Crosstabulation
Count
KEPATUHAN Total
Positif Negatif
PENGETAHUA Baik 9 1 10
N Cukup 8 13 21
Kuran 3 16 19
g
Total 20 30 50

UJI VALIDITAS
No r hitung r tabel Keterangan
Pengetahuan
1 -0.007 0,2306 Tidak Valid
2 0.368 0,2306 Valid
3 -0.515 0,2306 Tidak Valid
4 0,289 0,2306 Valid
5 0,443 0,2306 Valid
6 0,274 0,2306 Valid
7 0,364 0,2306 Valid
8 0,256 0,2306 Valid
9 -0,190 0,2306 Tidak Valid
10 0,254 0,2306 Valid
Kepatuhan
1 0,377 0,2306 Valid
76

2 0,692 0,2306 Valid


3 -0,066 0,2306 Tidak Valid
4 0,596 0,2306 Valid
5 0,374 0,2306 Valid
6 -0,100 0,2306 Tidak Valid
7 0,516 0,2306 Valid
8 0,512 0,2306 Valid
9 0,477 0,2306 Valid
10 0,689 0,2306 Valid

Pengetahuan

Reliability
Statistics
Cronbach N of
's Alpha Items
0.461 7

Kepatuhan
Reliability
Statistics
Cronbac N of
h's Items
Alpha
0.677 8
77

Lampiran 11. Lembar Konsultasi

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA FAKULTAS


KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN PRODI S1 KEPERAWATAN
Kampus A : Jl. SMEA No. 57 Surabaya 031) 8291920, FAX (031) 8298582 KAMPUS B RS.ISLAM
JEMUR SARI JL. JEMURSARI NO. 51-57 SURABAYA (031) 8479070
Website: www.unusa.ac.id Email : info@unusa.ac.id
LEMBAR KONSULTASI SKRIPSI

Nama Mahasiswa : Mohammad Adi Resa Junaedi


NIM : 1130017052
Program Studi : S1 Keperawatan
Fakultas : Keperawatan dan Kebidanan
Judul : Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Kepatuhan
Penggunaan Masker Pada Masyarakat Selama Pandemi
Covid - 19 di Desa Balong Dinding Rt.20 Rw.05 Menganti
Gresik
Pembimbing : Rusdianingseh, M. Kep., Ns.Sp.Kep.Kom

NO Hari/Tanggal Pokok Tanda Tangan


Pembahasan Dosen Mahasiswa
1. Senin, 12 Agustus 2020 Konsultasi judul

2. Rabu, 14 Oktober 2020 ACC judul

3. Selasa, 9 November 2020 Konsultasi BAB 1

4. Senin, 16 November 2020 Konsultasi BAB 1

5. Kamis, 26 November 2020 Konsultasi BAB 1


78

6. Selasa, 01 Desember 2020 Konsultasi BAB 1

7. Kamis, 17 Desember 2020 Konsultasi BAB 1


–3

8. Kamis, 24 Desember 2020 Konsultasi BAB 1


-3 (ACC)

9. Senin, 04 Januari 2021 Konsultasi BAB 4

10 Rabu, 06 Januari 2021 Revisi Bab 4


.

11 Kamis, 07 Januari 2021 Konsultasi BAB 4


.

12 Rabu, 13 Januari 2021 Konsultasi BAB 4


.

13 Kamis 11 Februari 2021 ACC BAB 4


.

14 Jum’at, 12 Februari 2021 Konsultasi


. Kuesioner
79

15 Selasa, 23 Februari 2021 ACC kuesioner


.

16 Kamis, 24 Juni 2021 Konsultasi BAB 5


.

17 Jum’at, 25 Juni 2021 Konsultasi BAB 5-


. 7

18 Minggu, 11 Juli 2021 Konsultasi BAB 5-


. 7

19 Selasa, 13 Juli 2021 Konsultasi BAB 5-


. 7 dan Abstrak

20 Jum’at, 23 Juli Konsultasi Abstrak


.

21 Rabu, 28 Juli 2021 ACC BAB 5-7 dan


. Abstrak

Mengetahui,
Ka. Prodi S1 Keperawatan

Siti Nurjanah, S.Kep., Ns., M.Kep


NPP.0206713

Anda mungkin juga menyukai