Anda di halaman 1dari 143

SKRIPSI

HUBUNGAN ADAPTASI PEMBELAJARAN DARING DENGAN


TINGKAT STRESS SISWA MASA PANDEMI COVID-19
DI SMP NEGERI 1 BULU KABUPATEN REMBANG

MEYLANI NUR ISTIQOMAH


NIM. 1130017140

DOSEN PEMBIMBING
Dr. IMA NADATIEN S.KM.,M. Kes

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2021
SKRIPSI

HUBUNGAN ADAPTASI PEMBELAJARAN DARING DENGAN


TINGKAT STRESS SISWA MASA PANDEMI COVID-19
DI SMP NEGERI 1 BULU KABUPATEN REMBANG

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh


Gelar Sarjana Keperawatan (S.kep)
Program Studi S1 Keperawatan
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

MEYLANI NUR ISTIQOMAH


NIM. 1130017140

Disetujui Oleh Pembimbing

Dr. IMA NADATIEN S.KM.,M. Kes


NPP. 9206359

PRODI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2021
HUBUNGAN ADAPTASI PEMBELAJARAN DARING DENGAN TINGKAT
STRESS SISWA MASA PANDEMI COVID-19
DI SMP NEGERI 1 BULU KABUPATEN REMBANG

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk


Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan (S.kep)
Program Studi S1 Keperawatan
Fakultas Keperawatan dan Kebidanan
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Oleh:
MEYLANI NUR ISTIQOMAH
NIM. 1130017140

Disetujui Oleh :
Pembimbing,

Dr. IMA NADATIEN S.KM.,M. Kes


NPP. 9206359
LEMBAR PERSETUJUAN

Nama Mahasiswa : Meylani Nur Istiqomah


NIM : 1130017140
Program Studi : S1 Keperawatan
Fakultas : Keperawatan Dan Kebidanan
Judul Skripsi : HUBUNGAN ADAPTASI PEMBELAJARAN DARING
DENGAN TINGKAT STRESS SISWA MASA
PANDEMI COVID-19 DI SMP NEGERI 1 BULU
KABUPATEN REMBANG
Pembimbing : Dr. Ima Nadatien S.KM.,M. Kes
Tanggal Ujian : 13 Agustus 2021

Disetujui Oleh :
Pembimbing

Dr. Ima Nadatien S.KM.,M. Kes :


NPP. 9206359

Mengetahui,
Ka. Prodi S1 Keperawatan

Siti Nurjanah, S.Kep., Ns., M.Kep


NPP. 0206713

LEMBAR PENGESAHAN
HUBUNGAN ADAPTASI PEMBELAJARAN DARING DENGAN
TINGKAT STRESS SISWA MASA PANDEMI COVID-19

i
: :

DI SMP NEGERI 1 BULU KABUPATEN REMBANG

Proposal Skripsi Telah Disetuji


Pada Tanggal

Oleh :
Pembimbing

Dr. Ima Nadatien S.KM.,M. Kes


NPP. 9206359

Mengetahui,
Ka. Prodi S1 Keperawatan

Siti Nurjanah, S.Kep., Ns., M.Kep


NPP. 0206713

ii
LEMBAR PENGESAHAN NASKAH SKRIPSI

Skripsi Dengan Judul


Hubungan Adaptasi Pembelajaran Daring Dengan Tingkat Stress Siswa
Masa Pandemi Covid-19
Di SMP Negeri 1 Bulu Kabupaten Rembang

Dinyatakan Lulus:

Tim Penguji,

1. Ketua Penguji
Dr. Ima Nadatien S.KM.,M. Kes :................................
NPP. 9206359

2. Penguji 1
Nur Ainiyah, S.Kep.Ns., M.Kep : ................................
NPP. 16021043

3. Penguji 2
Siti Nurjanah, S.Kep., Ns., M.Kep : ................................
NPP. 0206713

Mengetahui,
Ka. Prodi S1 Keperawatan

Siti Nurjanah, S.Kep., Ns., M.Kep


NPP. 0206713

iii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri,dan semua baik yang dikutip maupun
dirujuk telah saya nyatakan dengan benar

Nama : Meylani Nur Istiqomah

NIM : 1130017140

Tanda Tangan :

Tanggal : Agustus 2021

iv
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK

Sebagai sivitas akademika Universita Nahdlatul Ulama Surabaya, saya yang


bertanda tangan di bawa ini :

Nama : Meylani Nur Istiqomah

NIM : 1130017140

Program Studi : S1 Keperawatan

Fakultas : Keperawatan dan Kebidanan

Jenis Karya : Proposal Skripsi

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada


Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya. Hak Bebas Royalti Non Eksklisif (Non-
Exclusive Royalty-Free Right) atas karya ilmiyah saya yang berjudul :
HUBUNGAN ADAPTASI PEMBELAJARAN DARING DENGAN
TINGKAT STRESS SISWA MASA PANDEMI COVID-19
DI SMP NEGERI 1 BULU KABUPATEN REMBANG

Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan hak bebas Royalti Non-
Eksklusif ini perpustakaan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya berhak,
menyimpan, mengalih media/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data
(database), merawat dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik hak cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya
Dibuat di : Rembang
Pada Tanggal :

Yang Menyatakan

( Meylani Nur Istiqomah )


NIM : 1130017140

v
PEDOMAN PENGGUNAAN PROPOSAL SKRIPSI

Proposal skripsi ini tidak dipubikasikan, namun tersedia di perpustakaan dalam


lingkungan Nahdlatul Ulama Surabaya, diperkenankan sebagai referensi
kepustakaan, tetapi pengutipan harus seijin Nahdlatul Ulama Surabaya dan harus
menuliskan nama penyusun sesuai etika ilmiah. Dokumen Skripsi ini dalam
bentuk hard copy dan soft copy merupakan hak milik Nahdlatul Ulama
Surabaya.

vi
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah serta inayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan Proposal dengan
judul “Hubungan adaptasi pembelajaran daring dengan tingkat stress siswa kelas 9
masa pandemi Covid-19 di SMP Negeri 1 Bulu Kabupaten Rembang”. sebagai
persyaratan Pendidikan Akademik dalam rangka menyelesaikan program
pendidikan S1 Keperawatan di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya.

Penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak, baik materi, moral maupun spiritual.Oleh karena itu dalam kesempatan ini
penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Dr. Ima Nadatien S.KM., M.Kes sebagai dosen pembimbing yang penuh
dengan perhatian mendampingi dan mengarahkan penulis dalam menyusun
skripsi ini
2. Siti Nurjanah, S.Kep.Ns.,M.Kep selaku ketua Program Studi S1 Keperawatan
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya.
3. Khamida, S.Kep.Ns.,M.Kep selaku Dekan Fakultas Keperawatan dan
Kebidanan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya.
4. Prof. Dr. Ir. Achmad Jazidie, M. Eng selaku Rektor Universitas Nahdlatul
Ulama Surabaya.
5. Orang tua dan keluarga yang selalu mendoakan, mendukung, memberikan
arahan, dan memberikan bantuan baik moril maupun materil.
6. Teman-teman yang selalu mendoakan, mendukung, dan membantu saya
hingga terselesaikannya penelitian ini.
Semoga Allah SWT memberikan balasan atas dukungan dan perhatian yang
diberikan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.Penulis menyadari
bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan memerlukan masukan agar
penelitian dapat dilaksanakan, dengan lancar.
Rembang,
Penulis,

Meylani Nur Istiqomah

vii
ABSTRAK

Pandemi Covid-19 berdampak pada sektor pendidikan. Pemerintah


didorong mengeluarkan kebijakan pembelajaran daring.Siswa dituntut beradaptasi
menggunakan metode belajar baru. Ditemukan masalah seperti siswa kurang
paham materi yang disampaikan guru, kendala jaringan internet terjadi
stress.Tujuan penelitian yaitu mengetahui hubungan adaptasi pembelajaran daring
dengan tingkat stress siswa masa pandemi Covid-19 di SMP Negeri 1 Bulu
Kabupaten Rembang.
Metode penelitian kuantitatif korelatif dengan desain pendekatan cross
sectional. Populasi adalah siswa SMP Negeri 1 Bulu Kabupaten Rembang
sebanyak 320 siswa, sampel 178 siswa kelas 7,8 dan 9 dengan teknik stratified
random sampling . Instrumen yang digunakan kuesioner berbasis online google
form.Variabel independen adalah adaptasi pembelajaran daring, variabel dependen
adalah tingkat stress.
Hasil penelitian menunjukkan adaptasi pembelajaran daring kurang baik
(53,9%) dan mengalami stress berat (65,7%) pada siswa. Dari hasil Uji spearman
rho menunjukkan adanya hubungan adaptasi pembelajaran daring dengan tingkat
stress siswa di SMP Negeri 1 Bulu Kabupaten Rembang .Kesimpulan adaptasi
pembelajaran daring kurang menyebabkan tingkat stress berat, sedangkan adaptasi
pembelajaran daring semakin baik, siswa tidak mengalami stress.
Kata Kunci : Adaptasi Pembelajaran Daring, Tingkat Stress,Siswa

viii
ABSTRACT
The COVID-19 pandemic has had an impact on the education sector. The
government is encouraged to issue online learning policies. Students are required
to adapt using new learning methods. Problems were found, such as students not
understanding the material presented by the teacher, internet network constraints
causing stress. The purpose of the study was to determine the relationship
between online learning adaptation and the stress level of students during the
Covid-19 pandemic at SMP Negeri 1 Bulu, Rembang Regency.
Correlative quantitative research method with cross sectional approach
design. The population is 320 students of SMP Negeri 1 Bulu, Rembang Regency,
a sample of 178 students in grades 7, 8 and 9 using stratified random sampling
technique. The instrument used is an online google form-based questionnaire. The
independent variable is the adaptation of online learning, the dependent variable
is the level of stress.
The results showed that the adaptation of online learning was not good
(53.9%) and students experienced severe stress (65.7%). From the results of the
Spearman Rho test, it shows that there is a relationship between online learning
adaptation and the stress level of students at SMP Negeri 1 Bulu, Rembang
Regency.The conclusion is that online learning adaptation does not cause severe
stress levels, while online learning adaptation is getting better, students do not
experience stress.
Keywords: Adaptation of Online Learning, Stress Level, Students

ix
DAFTAR ISI
Sampul Dalam.......................................................................................................... i
Halaman Pernyataan Orisinalitas............................................................................. ii
Lembar Persetujuan................................................................................................. iii
Lembar Pengesahan................................................................................................. iv
Lembar Penetapan Penguji...................................................................................... v
Halaman Pernyataan Persetujuan Publikasi Tugas Akhir Untuk Kepentingan
Akademik ............................................................................................................... vi
Pedoman Penggunaan Proposal............................................................................... vii
Kata Pengantar......................................................................................................... viii
Abstrak …………………………………………………………………………… ix
Abstract……………………………………………………………………………...x
Daftar Isi ............................................................................................................... xi
Daftar Tabel............................................................................................................. xii
Daftar Gambar......................................................................................................... xiii
Daftar Lapiran.......................................................................................................... xiv
Daftar Arti Lambang, Singkatan Dan Istilah........................................................... xv
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................. 1
B. Batasan Masalah.......................................................................................... 4
C. Rumusan Masalah........................................................................................ 4
D. Tujuan Penelitian......................................................................................... 5
E. Manfaat Penelitian....................................................................................... 5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Pandemi Covid-19.......................................................................... 8
B. Konsep Siswa ..............................................................................................11
C. Konsep Adaptasi…………………………………………………………...14
D. Konsep Pembelajaran Daring.......................................................................26
E. Konsep Stress...............................................................................................33
BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN
A. Kerangka Konseptual Penelitian..................................................................52
B. Hipotesis Penelitian......................................................................................53
BAB 4 METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancang Bangun Penelitian.........................................................54
B. Populasi Penelitian.......................................................................................54
C. Sampel, Besar Sampel, dan Cara Pengambilan Sampel..............................54
D. Lokasi dan Waktu Penelitian.......................................................................55
E. Kerangka Kerja Penelitian...........................................................................57
F. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional..............................................57
G. Instrumen Penelitan dan Cara Pengumpulan Data.......................................59
H. Pengolahan dan Analisis Data......................................................................60
I. Etika Penelitian............................................................................................62
BAB 5 HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Lokasi.........................................................................................64
B. Hasil Penelitian............................................................................................66

x
BAB 6 PEMBAHASAN
A. Pembahasan..................................................................................................72
B. Keterbatasan Penelitian................................................................................77
BAB 7 KESIMPULAN
A. Kesimpulan..................................................................................................78
B. Saran.............................................................................................................78
Daftar Pustaka............................................................................................................89
Lampiran....................................................................................................................102

xi
DAFTAR TABEL
No. Tabel Judul Tabel Halaman
Tabel 4.1 Definisi Penelitian Hubungan Adaptasi 30
Pembelajaran Daring Dengan Tingkat Stress
Siswa Masa Pandemi Covid-19 Di SMP
Negeri 1 Bulu Kabupaten Rembang
Tabel 5.1 Distribusi frekuensi dan persentase 42
berdasarkan jenis kelamin siswa di SMP
Negeri 1 Bulu Agustus 2021

Tabel 5.2 Distribusi frekuensi dan persentase 66


berdasarkan usia siswa di SMP Negeri 1
Bulu Agustus 2021.

Tabel 5.3 Distribusi frekuensi dan persentase 66


berdasarkan kelas siswa di SMP Negeri 1
Bulu Agustus 2021.

Tabel 5.4 Distribusi frekuensi adaptasi pembelajaran 68


daring di SMP Negeri 1 Bulu Agustus 2021.

Tabel 5.5 Distribusi frekuensi siswa berdasarkan 68


tingkat stress siswa di SMP Negeri 1 Bulu
Agustus 2021.

Tabel 5.6 Tabulating Silang Hubungan Adaptasi 69


Pembelajaran Daring dengan Tingkat Stress
Di SMP Negeri 1 Bulu Agustus 2021.

xii
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Judul Gambar Halaman

Bagan 3.1 Kerangka konseptual tentang Hubungan 52


Adaptasi Pembelajaran Daring Dengan
Tingkat Stress Siswa Masa Pandemi
Covid-19 Di SMP Negeri 1 Bulu
Kabupaten Rembang
Bagan 4.1 Kerangka Kerja Penelitian Hubungan 57
Adaptasi Pembelajaran Daring Dengan
Tingkat Stress Siswa Masa Pandemi
Covid-19 Di SMP Negeri 1 Bulu
Kabupaten Rembang

xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Judul Lampiran Halaman
Lampiran 1 Lembar Permohonan Ijin Pengambilan Data 83
Awal
Lampiran 2 Lembar Balasan Ijin Pengambilan Data 83
Awal
Lampiran 3 Lembar Keterangan Laik Etik 84
Lampiran 4 Lembar Permohonan Menjadi Responden 85
Lampiran 5 Lembar Inform Consent 86
Lampiran 6 Lembar Pengunduran Diri 87
Lampiran 7 Instrumen Penelitian 89
Lampiran 8 Lembar Uji Statistik 90
Lampiran 9 Lembar Konsultasi 134

xiv
DAFTAR SINGKATAN, SIMBOL, DAN ISTILAH

DAFTAR SINGKATAN
Dkk : dan kawan-kawan
Depkes : Departemen Kesehatan
Dinkes : Dinas Kesehatan
Ir : Insinyur
Dr : Doktor
Kemenkes : Kementrian Kesehatan
M.Eng : Master of Enginering
M.Kep : Magister Keprawatan
M. Kes : Magister Kesehatan
NIM : Nomor Induk Mahasiswa
NPP : Noor Pokok Pegewai
Ns : Ners
Prodi : Program Studi
Prof : Profesor
S.Kep : Sarjana Keperawatan
UNUSA : Universitas Nahdlatul Ulama
Surabaya
WHO : World Health Organization

DAFTAR SIMBOL
% : Presentase
= : Sama Dengan
/ : Atau
“ : Tanda Kutip
± : Kurang Lebih
α : Alfa
β : Beta
≥ : Lebih Dari
≤ : Kurang Dari
d : tingkat signifikan
N : Populasi
n : sampel

xv
2

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan sangat penting bagi generasi bangsa yang dimulai dari

pendidikan anak usia dini hingga perguruan tinggi. Pada tanggal 31 Desember

2019 dunia di gegerkan dengan ditemukannya virus bernama Corona Virus

Disease 2019 di Wuhan,China yang menyebar lebih cepat kurang lebih ke 193

negara di dunia,termasuk Indonesia. Saat ini pendidikan di Indonesia dilakukan

secara daring dikarenakan adanya Covid-19 yang mengharuskan manusia berjaga

jarak untuk mengurangi penyebaran virus Covid-19. Pandemi Covid-19

membawa dampak signifikan dalam proses pembelajaran, termasuk sekolah

menengah pertama. Terjadi dilema yang cukup besar bagi pendidik di institusi

Pendidikan dalam menerapkan pembelajaran secara online mulai dari kesiapan

tenaga pengajar, perangkat pembelajaran sampai akses internet (Sahroni &

Nuryuniarti, 2020). Pembelajaran yang biasanya dilakukan tatap muka secara

langsung, beralih menjadi pembelajaran yang menggunakan media-media yang

hanya dapat diakses menggunakan internet. Perubahan pembelajaran ini

berdampak pada psikologis siswa menjadi stress selama mengikuti pembelajaran

daring. Siswa belum mampu menyesuaikan pola belajarnya dengan tuntutan

kondisi pembelajaran via internet, terkejut dengan rentang waktu belajar yang

panjang dan berbeda, serta belum dapat mengatur waktu belajar (Tuasikal &

Retnowati, 2019). Stress yang dialami siswa dapat berpengaruh terhadap hasil

belajar.

Menurut data perkembangan kasus Covid -19 terbaru September 2021 di


3

Indonesia sendiri terdapat 4.111.065 kasus dengan total kenaikan 30.902 kasus

setiap harinya dengan penyumbang terbanyak yaitu Propinsi DKI Jakarta,

menjadikan Indonesia dengan kasus terkonfirmasi positif tertinggi di Asia

Tenggara. Akibat adanya Covid-19 Seluruh SMP di Kabupaten Rembang

sebanyak 80 sekolahan telah menerapkan pembelajaran melalui daring .

Berdasarkan survey awal yang dilakukan peneliti pada 20 siswa ditemukan siswa

mengalami masalah seperti kelelahan fisik maupun psikologis saat pembelajaran

daring, lelah karena terlalu lama di depan gadget atau laptop, jenuh ketika tidak

memahami materi yang di terangkan guru, sakit kepala akibat banyak tugas yang

menumpuk, dan sakit mata terlalu lama didepan gadget.

Surat edaran dari Kemendikbud No.3 Tahun 2020 menyatakan bahwa

seluruh aktivitas pembelajaran dilakukan dirumah dan bekerja dari rumah.

Institusi pendidikan baik itu dari tingkat pra sekolah hingga perguruan tinggi

ditutup untuk sementara waktu. Metode pembelajaran yang dilakukan secara e-

learning. Pembelajaran daring diterapkan dengan beragam cara oleh tenaga

pengajar , terutama di SMP Negeri 1 Bulu guna mengantisipasi siswa dan tenaga

pendidik terjangkit virus Covid-19 dengan mengalihkan seluruh pembelajaran

untuk dialihkan secara daring. Akibat dari pembelajaran daring siswa dalam

pengaturan waktu yang berantakan, manajemen diri yang kurang tepat, adanya

gangguan hubungan interpersonal (stress), dan adanya konflik dengan orang

tua,bahkan teman. Siswa dan guru sangat perlu mempersiapkan dan menyesuaikan

diri dalam proses pembelajaran yang dialihkan secara daring (dalam jaringan).

Siswa yang tingkat ekonomi rendah, mereka harus bekerja untuk membeli paket

data, jaringan internet sukit,kuota internet yang habis, pekerjaan rumah yang harus
4

dikerjakan, serta tugas sekolah yang menumpuk untuk segera di selesaikan dan

kurangnya pemahaman terhadap materi yang dijelaskan oleh guru. Dalam

penelitian yang dilakukan peneliti adaptasi pembelajaran daring dinilai kurang

yaitu sebesar 53,9% siswa kurang bisa beradaptasi dengan pembelajaran yang

dilakukan secara daring.Sebagian besar siswa berjenis kelamin perempuan

(12,9%) , umur 14 tahun.

Stress terjadi ketika reaksi tubuh saat seseorang menghadapi ancaman,

tekanan, atau suatu perubahan, stress juga menyebabkan atau dapat

mempengaruhi hasil belajar siswa, karena cenderung menghasilkan kebingungan

dan kekeliruan informasi yang didapatkan. Kekeliruan informasi tersebut dapat

berdampak mengganggu belajar dengan menurunkan kemampuan dalam

memusatkan perhatian, kemampuan menghubungkan satu hal dengan hal lain

.Menurut hasil data penelitian yang dilakukan peneliti pada siswa di SMP Negeri

1 Bulu dimana siswa mengalami stress berat sebesar 67,5 % yang sebagian besar

dialami oleh siswa terutama pada siswa kelas 9 dikarenakan mereka juga

menjalankan ujian.

Upaya dan solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi stress selama

pembelajaran daring masa pandemi Covid-19 dengan membuat edukasi

pembelajaran yang asik tidak membosankan bagi siswa, siswa dapat melakukan

belajar bersama teman, makan makanan bernutrisi, komunikasikan dengan

keluarga, perbaiki pola tidur, menonton film. Dalam mengatasi bosan dirumah

dengan cara membuat suasana belajar nyaman mempraktikkan berulang-ulang

untuk mengurangi stress tersebut. Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti

melakukan penelitian tentang “ Hubungan Adaptasi Pembelajaran Daring Dengan


5

Tingkat Stress Siswa Masa Pandemi Covid-19 Di SMP Negeri 1 Bulu Kabupaten

Rembang”.

B. Batasan Masalah

Pembelajaran jarak jauh saat pandemi Covid-19 sangat mempengaruhi

kondisi psikologis bagi siswa terutama siswa sekolah menegah pertama.

Diterapkannya pembelajaran daring sebagai alternatif pembelajaraan saat

pandemi Covid-19.

Peneliti mengkaji hubungan adaptasi pembelajaran daring dengan tingkat

stress siswa masa pandemi Covid-19 di SMP Negeri 1 Bulu Kabupaten Rembang

karena adanya beberapa faktor yang di temukan yang menyebabkan siswa sering

mengalami stress. Faktor yang menyebabkan stress pada siswa usia sekolah

diantaranya siswa di rumah fokus belajar ataukah malah mendapatkan kekerasan

verbal dari orang tua, dan dengan adanya pembelajaran daring berdampak pada

ekonomi keluarga terutama untuk pembelian kuota internet misalnya

memperkerjakan anak untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, tingkat pendidikan

orang tua yang rendah menyebabkan kurangnya pengawasan dan pemahaman

proses pembelajaran daring di rumah . Maka peneliti membatasi masalah

penelitian hanya pada hubungan adaptasi pembelajaran daring dengan tingkat

stress siswa masa pandemi Covid-19 di SMP Negeri 1 Bulu Kabupaten Rembang.

C. Rumusan Masalah

Melalui latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam

penelitian“Adakah Hubungan adaptasi pembelajaran daring dengan tingkat stress

pada siswa masa pandemi covid-19 di SMP Negeri 1 Bulu Kabupaten Rembang?

D. Tujuan Penelitian
6

1. Tujuan Umum

Mengetahui hubungan adaptasi pembelajaran daring dengan tingkat

stress siswa masa pandemi Covid-19 di SMP N 1 Bulu Kabupaten Rembang.

2. Tujuan khusus

a. Mengidentifikasi adaptasi pembelajaran daring siswa masa pandemi Covid-

19 di SMP Negeri 1 Bulu Kabupaten Rembang

b. Mengidentifikasi tingkat stress pada siswa masa pandemi Covid-19 di SMP

Negeri 1 Bulu Kabupaten Rembang

c. Menganalisis hubungan adaptasi pembelajaran daring dengan tingkat stress

siswa masa pandemi Covid-19 di SMP Negeri 1 Bulu Kabupaten Rembang.

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi terhadap

dampak yang di timbulkan akibat pandemi Covid-19 terutama sektor pendidikan

dengan adanya adaptasi pembelajaran daring yang diharuskan belajar jarak jauh

menggunakan gawai dan memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu

pengetahuan, juga sebagai bahan kajian bagi penelitian selanjutnya dan

dokumentasi ilmiah sehingga hasilnya akan lebih luas dan mendalam.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peneliti

Peneliti mendapatkan pengalaman langsung dalam melakukan

penelitian dan dapat mengaplikasikan teori dengan kenyataan yang terjadi di

lapangan.
7

b. Bagi Universitas NU Surabaya

Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu literatur

atau referensi untuk penelitian selanjutnya.


8

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Pandemi Covid-19

1. Pengertian Covid-19

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO,2020) menyatakan virus Covid-19 dapat

dikategorikan sebagai sebuah pandemi karena telah menyebar semakin luas ke

seluruh dunia. Bahkan, WHO menyatakan covid-19 sebagai Virus Corona pertama

yang melahirkan pandemi. WHO mendefinisikan pandemi sebagai, "penyebaran

sebuah penyakit baru di seluruh dunia." Suatu pandemi tidak selalu mengacu pada

tingkat keparahan penyakit, namun berhubungan dengan penyebaran geografisnya.

WHO menyatakan SARS-CoV-2 / Covid-19 sebagai pandemi karena

memenuhi kriteria spesifik untuk pandemi yang tidak ditentukan secara universal

saja, tetapi ada tiga kriteria umum yakni virus yang dapat menyebabkan penyakit atau

kematian, penularan virus orang-ke-orang yang berkelanjutan, dan bukti penyebaran

ke seluruh dunia. Indonesia merupakan salah satu negara yang terinfeksi pandemi

covid-19. Penyakit Corona virus 2019 (COVID-19) adalah penyakit menular yang

disebabkan oleh sindrom pernapasan akut corona virus 2 (SARS-CoV-2).

2. Dampak Pandemi Covid-19

Dampak yang ditimbulkan dari pandemi Covid-19 ini, menyebabkan

diterapkannya berbagai kebijakan untuk memutus mata rantai penyebaran virus

Covid-19 di Indonesia. Upaya yang dilakukan oleh pemerintah di Indonesia salah

satunya dengan menerapkan himbauan kepada masyarakat agar melakukan physical


9

distancing yaitu himbauan untuk menjaga jarak diantara masyarakat, menjauhi

aktivitas dalam segala bentuk kerumunan, perkumpulan, dan menghindari adanya

pertemuan yang melibatkan banyak orang. Upaya tersebut ditujukan kepada

masyarakat agar dapat dilakukan untuk memutus rantai penyebaran pandemi covid-19

yang terjadi saat ini. Pemerintah menerapkan kebijakan yaitu Work From Home

(WFH). Kebijakan ini merupakan upaya yang diterapkan kepada masyarakat agar

dapat menyelesaikan segala pekerjaan di rumah (Watnaya, 2020)

Pendidikan di Indonesia pun menjadi salah satu bidang yang terdampak akibat

adanya pandemi covid-19 tersebut. Dengan adanya pembatasan interaksi.

Kementerian Pendidikan di Indonesia juga mengeluarkan kebijakan yaitu dengan

meliburkan sekolah dan mengganti proses kegiatan belajar mengajar (KBM) dengan

menggunakan sistem dalam jaringan (daring). Dengan menggunakan adaptasi

pembelajaran secara daring ini, terkadang muncul berbagai masalah yang dihadapi

oleh siswa dan guru, seperti materi pelajaran yang belum selesai disampaikan oleh

guru kemudian guru mengganti dengan tugas lainnya. Hal tersebut menjadi keluhan

bagi siswa karena tugas yang diberikan oleh guru lebih banyak.

Permasalahan lain dari adanya sistem pembelajaran secara online ini adalah

akses informasi yang terkendala oleh sinyal atau jaringan yang menyebabkan

lambatnya dalam mengakses informasi. Siswa terkadang tertinggal dengan informasi

akibat dari sinyal yang kurang memadai. Akibatnya mereka terlambat dalam

mengumpulkan suatu tugas yang diberikan oleh guru. Belum lagi bagi guru yang

memeriksa banyak tugas yang telah diberikan kepada siswa, membuat ruang

penyimpanan gadget semakin terbatas. Penerapan pembelajaran online juga membuat


10

pendidik berpikir kembali, mengenai model dan metode pembelajaran yang akan

digunakan. Yang awalnya seorang guru sudah mempersiapkan model pembelajaran

yang akan digunakan, kemudian harus mengubah model pembelajaran tersebut.

Sekolah perlu memaksakan diri menggunakan media daring. Namun penggunaan

teknologi bukan tidak ada masalah, banyak varians masalah yang menghambat

terlaksananya efektivitas pembelajaran dengan metode daring diantaranya adalah:

a. Keterbatasan penguasaan teknologi informasi

Kondisi guru di Indonesia tidak seluruhnya paham penggunaan teknologi, ini

bisa dilihat dari guru-guru yang lahir tahun sebelum 1980-an. Kendala teknologi

informasi membatasi mereka dalam menggunakan media daring. Begitu juga dengan

siswa yang kondisinya hampir sama dengan guru-guru yang dimaksud dengan

pemahaman penggunaan teknologi.

b. Sarana dan prasarana yang kurang memadai

Perangkat pendukung teknologi jelas mahal. Banyak di daerah Indonesia yang

guru pun masih dalam kondisi ekonominya yang menghawatirkan. Kesejahteraan

guru maupun murid yang membatasi mereka dari serba terbatas dalam menikmati

sarana dan prasarana teknologi informasi yang sangat diperlukan dengan musibah

Covid-19 ini.

c. Akses internet yang terbatas

Jaringan internet yang benar-benar masih belum merata di pelosok negeri.

Tidak semua lembaga pendidikan baik Sekolah dasar maupun sekolah menengah

dapat menikmati internet. Jika ada pun jaringan internet kondisinya masih belum

mampu mengkover media daring.


11

d. Kurang siapnya penyediaan anggaran

Biaya juga sesuatu yang menghambat karena, aspek kesejahteraan guru dan

murid masih jauh dari harapan. Ketika mereka menggunakan kuota internet untuk

memenuhi kebutuhan media daring, maka jelas mereka tidak sanggup membayarnya.

Ada dilema dalam pemanfaatan media daring, ketika menteri pendidikan memberikan

semangat produktivitas harus melaju, namun disisi lain kecakapan dan kemampuan

finansial guru dan siswa belum melaju ke arah yang sama. Negara pun belum hadir

secara menyeluruh dalam memfasilitasi kebutuhan biaya yang dimaksud.

B. Konsep Siswa

1. Pengertian Siswa

Menurut Ali (2010) menyatakan bahwa siswa adalah mereka yang secara

khusus diserahkan oleh orang tua untuk mengikuti pembelajaran yang

diselenggarakan disekolah dengan tujuan untuk menjadi manusia yang memiliki

pengetahuan, berketrampilan, berpengalaman, berkepribadian, berakhlak dan mandiri.

Menurut Abu Ahmadi siswa adalah orang yang belum mencapai dewasa,

yang membutuhkan usaha, bantuan bimbingan dari orang lain yang telah dewasa

guna melaksanakan tugas sebagai salah satu makhluk Tuhan, sebagai umat manusia,

sebagai warga negara yang baik dan sebagai salah satu masyarakat serta sebagai suatu

pribadi atau individu.

Pengertian siswa dalam Kamus Bahasa Indonesia adalah orang/anak yang

sedang berguru (belajar, bersekolah). Menurut Prof. Dr. Shafique Ali Khan (2005)

pengertian siswa adalah orang yang datang ke suatu lembaga untuk memperoleh atau
12

mempelajari beberapa tipe pendidikan. Sedangkan menurut Daradjat (1995) siswa

adalah pribadi yang “unik” yang mempunyai potensi dan mengalami proses

berkembang. Dalam proses berkembang itu siswa membutuhkan bantuan yang sifat

dan contohnya tidak ditentukan oleh guru tetapi oleh anak itu sendiri, dalam suatu

kehidupan bersama dengan individu-individu yang lain.

Menurut Sardiman (2003), pengertian siswa adalah orang yang datang

kesekolah untuk memperoleh atau mempelajari beberapa tipe pendidikan. Pada masa

ini siswa mengalami berbagai perubahan, baik fisik maupun psikis. Selain itu juga

berubah secara kognitif dan mulai mampu berpikir abstrak seperti orang dewasa.

Pada periode ini pula remaja mulai melepaskan diri secara emosional dari orang tua

dalam rangka menjalankan peran sosialnya yang baru sebagai orang dewasa. Masa ini

secara global berlangsung antara usia 12-22 tahun.

Pengertian siswa atau peserta didik menurut ketentuan umum undang-

undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah anggota

masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran

yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu. Dengan demikian

peserta didik adalah orang yang mempunyai pilihan untuk menempuh ilmu sesuai

dengan cita-cita dan harapan masa depan.

Dari beberapa teori di atas, maka dapat disimpulkan siswa adalah salah satu

faktor yang paling penting dalam dunia pendidikan dan untuk berjalanya sistem

belajar-mengajar. Siswa adalah orang yang datang kesekolah untuk memperoleh atau

mempelajari beberapa tipe pendidikan.

2. Tahap Anak Usia Sekolah


13

Anak sekolah menurut definisi WHO (World Health Organization) yaitu

golongan anak yang berusia antara 7-15 tahun, sedangkan di Indonesia lazimnya anak

yang berusia 7-12 tahun.

Sedangkan menurut Gunarsa (2008), masa anak usia sekolah adalah masa

tenang atau masa laten dimana apa yang telah terjadi dan dipupuk pada masa-masa

sebelumnya akan berlangsung terus untuk masa-masa selanjutnya. Tahap usia ini

disebut juga sebagai usia kelompok dimana anak mulai mengalihkan perhatian dan

hubungan intim dalam keluarga kerjasama antar teman dan sikap-sikap terhadap kerja

atau belajar.

Usia antara 11-15 tahun adalah usia masa peralihan menjadi remaja pertama.

Hal ini dapat mempengaruhi kebiasaan makan mereka. Kegembiraan di sekolah

menyebabkan anak-anak sering menyimpang dari kebiasaan waktu makan yang sudah

diberikan kepada mereka (Moehji, 2002).

3. Jenis Kelamin

Banyak dari spesies makhluk hidup terbagi menjadi varian laki-

laki dan perempuan yang disebut sebagai jenis kelamin atau seks. Laki-laki

memproduksi gamet berukuran kecil (seperti spermatozoa atau sperma pada hewan

dan serbuk sari pada tumbuhan berbiji) sementara perempuan memproduksi gamet

berukuran besar (ovum atau sel telur). Makhluk hidup yang dapat memproduksi

gamet laki-laki dan perempuan dalam satu individu disebut makhluk

hidup hermafrodit. Dimorfisme seksual merupakan perbedaan fisik individu makhluk

hidup yang dikaitkan dengan jenis kelamin. Seleksi interseksual dan

seksual mempercepat terjadinya evolusi perbedaan fisik di antara jenis-jenis kelamin


14

suatu makhluk hidup.

4. Kelas

Kelas merupakan suatu masyarakat kecil yang merupakan bagian dari

masyarakat sekolah yang sebagai kesatuan yang terorganisir menjadi unit kerja secara

dinamis menyelenggarakan kegiatan-kegiatan belajar mengajar yang kreatif untuk

mencapai tujuan.

Menurut Louis V(1970) Kelas menurut konsep lama yaitu mempertahankan

ketertiban kelas dari konsep modern, proses seleksi dengan menggunakan alat-alat

yang tepat terhadap problem dan situasi kelas.

Menurut JM Cooper (1977) Kelas merupakan ruangan yang dibatasi oleh

empat dinding tempat sejumlah siswa berkumpul untuk mengikuti proses

pembelajaran.Menunjukkan keompok siswa menurut tingkatan yang antara lain

didasarkan pada batas umur kronologisnya masing-masing.

5. Problematika Siswa

Menurut Paryati (dalam Dien Anson 2009), Problematika yang sering di

hadapi siswa ketika belajar di rumah adalah:

1. Kejenuhan dan kemalasan

2. Belajar di rumah membutuhkan bantuan orang tua. Hal ini sering kali

mendatangkan rasa jenuh dan malas belajar. Belum lagi tuntunan kemandirian

yang lain yang akan membawa pengaruh terhadap kehidupan psikis.

3. Ketidakmampuan mengelola waktu

Efektifitas belajar di rumah sangat bergantung pada bagaimana siswa

mengelola waktu tersebut. Dengan banyaknya waktu luang di rumah,siswa dituntut


15

untuk lebih memanfaatkan waktu sebaik-baiknya.

4. Kurang berminat karena kendala ekonomi.

Kurangnya minat pada pembelajaran daring dapat menjadi penghambat

siswa dalam belajar di rumah saja. Demikian pula halnya dengan guru, bila siswa

tidak suka dengan metode daring tersebut usahakan untuk tetap mengikuti

pembelajaran dengan metode yang kreatif sehingga siswa tidak jenuh .

C. Konsep Adaptasi

1. Definisi Adaptasi

Adaptasi adalah proses penyesuaian diri terhadap beban lingkungan agar

organisme dapat bertahan hidup (Sarafino, 2005). Sedangkan menurut Gerungan

(2006) menyebutkan bahwa adapatasi atau penyesuaian diri adalah mengubah diri

sesuai dengan keadaan lingkungan, tetapi juga mengubah lingkungan sesuai dengan

keadaan (keinginan diri).

Adaptasi adalah suatu penyesuaian pribadi terhadap lingkungan, penyesuaian

ini dapat berarti mengubah diri pribadi sesuai dengan keadaan lingkungan, juga dapat

berarti mengubah lingkungan sesuai dengan keinginan pribadi. Adaptasi yang

pertama disebut penyesuaian diri yang autoplastis (auto artinya sendiri, plastis artinya

bentuk), sedangkan pengertian yang kedua penyesuaian diri yang alloplastis (allo

artinya yang lain, plastis artinya bentuk). Jadi adaptasi ada yang artinya “pasif” yang

mana kegiatan pribadi di tentukan oleh lingkungan. Dan ada yang artinya “aktif”

yang mana pribadi mempengaruhi lingkungan.

Syarat-syarat dasar adaptasi tersebut mencakup:

1. Syarat dasar alamiah-biologi (manusia harus makan dan minum untuk menjaga
16

kesetabilan tempratur tubuhnya agar tetap berfungsi dalam hubungan harmonis

secara menyeluruh dengan tubuh lainnya).

2. Syarat dasar kejiwaan (manusia membutuhkan perasaan tenang yang jauh dari

perasaan takut, keterpencilan gelisah).

3. Syarat dasar sosial (manusia membutuhkan hubungan untuk dapat

melangsungkan keturun, tidak merasa dikucilkan, dapat belajar mengenai

kebudayaannya, untuk dapat mempertahankan diri dari serangan musuh).

Menurut Soerjono Soekanto (2010) memberikan beberapa batasan pengertian dari

adaptasi, yakni :

1. Proses mengatasi halangan-halangan dari lingkungan.

2. Penyesuaian terhadap norma-norma untuk menyalurkan

3. Proses perubahan untuk menyesuaikan dengan situasi yang berubah.

4. Mengubah agar sesuai dengan kondisi yang diciptakan

5. Memanfaatkan sumber-sumber yang terbatas untuk kepentingan lingkungan dan

sistem.

6. Penyesuaian budaya dan aspek lainnya sebagai hasil seleksi alamiah.

Di dalam adaptasi juga terdapat pola-pola dalam menyesuaikan diri dengan

lingkungan. Menurut Suyono, pola adalah suatu rangkaian unsur-unsur yang sudah

menetap mengenai suatu gejala dan dapat dipaki sebagai contoh dalam hal

menggambarkan atau mendeskripsikan gejala itu sendiri. Dari definisi tersebut di

atas, pola adaptasi dalam penelitian kali ini adalah sebagai unsur-unsur yang sudah

menetap dalam proses adaptasi yang dapat menggambarkan proses adaptasi dalam

kehidupan sehari-hari, baik dalam interaksi, tingkah laku maupun dari masing-
17

masing adat-istiadat kebudayaan yang ada. Proses adaptasi berlangsung dalam suatu

perjalanan waktu yang tidak dapat diperhitungkan dengan tepat, kurun waktunya

bisa cepat, lambat, atau justru berakhir dengan kegagalan.

2. Macam-Macam Adaptasi

a. Adaptasi fisiologis

Adalah proses dimana respon tubuh terhadap stresor untuk mempertahankan

fungsi kehidupan, dirangsang oleh faktor eksternal dan internal, respons dapat dari

sebagian tubuh atau seluruh tubuh serta setiap tahap perkembangan punya stresor

tertentu.

Mekanisme fisiologis adaptasi berfungsi melalui umpan balik negatif, yaitu

suatu proses dimana mekanisme kontrol merasakan suatu keadaan abnormal seperti

penurunan suhu tubuh dan membuat suatu respons adaptif seperti mulai mengigil

untuk membangkitkan panas tubuh. Ketiga dari mekanisme utama yang digunakan

dalam menghadapi stressor dikontrol oleh medula oblongata, formasi retikuler dan

hipofisis.

Riset klasik yang telah dilakukan oleh Hans Selye (1946,1976) telah

mengidentifikasi dua respons fisiologis terhadap stress, yaitu:

1) LAS ( Lokal Adaptasion Syndrome)

Tubuh menghasilkan banyak respons setempat terhadap stres, responnya

berjangka pendek

Karakteristik dari LAS:

a) Respons yang terjadi hanya setempat dan tidak melibatkan semua sistem.

b) Respons bersifat adaptif, diperlukan stresor untuk menstimulasikannya.


18

c) Respons bersifat jangka pendek dan tidak terus menerus.

d) Respons bersifat restorative.

2) GAS (General Adaptasion Syndrom)

Merupakan respons fisiologis dari seluruh tubuh terhadap stres. Respons

yang terlibat didalamnya adalah sistem saraf otonom dan sistem endokrin. Di

beberapa buku teks GAS sering disamakan dengan Sistem Neuroendokrin.

GAS diuraikan dalam tiga tahapan berikut:

a) Fase alarm

Melibatkan pengerahan mekanisme pertahan dari tubuh dan

pikiran untuk menghadapi stresor seperti pengaktifan hormon yang

berakibat meningkatnya volume darah dan akhirnya menyiapkan individu

untuk bereaksi. Aktifitas hormonal yang luas ini menyiapkan individu

untuk melakukan respons melawan atau menghindar. Respons ini bisa

berlangsung dari menit sampai jam. Bila stresor menetap maka individu

akan masuk kedalam fase resistensi.

b) Fase resistensi (melawan)

Individu mencoba berbagai macam mekanisme penanggulangan

psikologis dan pemecahan masalah serta mengatur strategi. Tubuh

berusaha menyeimbangkan kondisi fisiologis sebelumnya kepada

keadaan normal dan tubuh mencoba mengatasi faktor-faktor penyebab

stres. Bila teratasi, gejala stres menurun atau normal. Bila gagal maka

individu tersebut akan jatuh pada tahapan terakhir dari GAS yaitu: Fase

kehabisan tenaga.
19

c) Fase exhaustion (kelelehan)

Merupakan fase perpanjangan stres yang belum dapat

tertanggulangi pada fase sebelumnya. Tahap ini cadangan energi telah

menipis atau habis, akibatnya tubuh tidak mampu lagi menghadapi stres.

Ketidakmampuan tubuh untuk mempertahankan diri terhadap stresor

inilah yang akan berdampak pada kematian individu tersebut.

b. Adaptasi psikologis

Perilaku adaptasi psikologi membantu kemampuan seseorang untuk

menghadapi stresor, diarahkan pada penatalaksanaan stres dan didapatkan melalui

pembelajaran dan pengalaman sejalan dengan pengidentifikasian perilaku yang dapat

diterima dan berhasil. Perilaku adaptasi psikologi dapat konstruktif atau destruktif.

Perilaku konstruktif membantu individu menerima tantangan untuk menyelesaikan

konflik. Perilaku destruktif mempengaruhi orientasi realitas, kemampuan pemecahan

masalah, kepribadian dan situasi yang sangat berat, kemampuan untuk berfungsi.

Perilaku adaptasi psikologis juga disebut sebagai mekanisme koping.

Mekanisme ini dapat berorientasi pada tugas, yang mencakup penggunaan

teknik pemecahan masalah secara langsung untuk menghadapi ancaman atau dapat

juga mekanisme pertahanan ego, yang tujuannya adalah untuk mengatur distres

emosional dan dengan demikian memberikan perlindungan individu terhadap ansietas

dan stres. Mekanisme pertahanan ego adalah metode koping terhadap stres secara

tidak langsung.

1) Task oriented behavior

Perilaku berorientasi tugas mencakup penggunaan kemampuan


20

kognitif untuk mengurangi stres, memecahkan masalah, menyelesaikan

konflik dan memenuhi kebutuhan (Stuart & Sundeen, 2005).

Tiga tipe umum perilaku yang berorientasi tugas adalah:

a) Perilaku menyerang adalah tindakan untuk menyingkirkan atau mengatasi

suatu stresor.

b) Perilaku menarik diri adalah menarik diri secara fisik atau emosional dari

stresor.

c) Perilaku kompromi adalah mengubah metode yang biasa digunakan,

mengganti tujuan atau menghilangkan kepuasan terhadap kebutuhan untuk

memenuhi lain atau untuk menghindari stres.

2) Ego Dependen Mekanism

Perilaku tidak sadar yang memberikan perlindungan psikologis

terhadap peristiwa yang menegangkan . Mekanisme ini sering kali diaktifkan

oleh stresor jangka pendek dan biasanya tidak mengakibatkan gangguan

psikiatrik. Ada banyak mekanisme pertahanan ego, yaitu:

a) Represi

Menekan keinginan, impuls/dorongan, pikiran yang tidak

menyenagkan ke alam tidak sadar dengan cara tidak sadar.

b) Supresi

Menekan secara sadar pikiran, impuls, perasaan yang tidak

menyenangkan ke alam tidak sadar.

c) Reaksi formasi

Tingkah laku berlawanan dengan perasaan yang mendasari tingkah


21

laku tersebut.

d) Kompensasi

Tingkah laku menggantikan kekurangan dengan kelebihan yang

lain : kompensasi langsung,kompensasi tidak langsung

e) Rasionalisasi

Berusaha memperlihatkan tingkah laku yang tampak sebagai

pemikiran yang logis bukan karenakeinginan yang tidak disadari.

f) Substitusi

Mengganti obyek yang bernilai tinggi dengan obyek yang kurang

bernilai tetapi dapat diterima oleh masyarakat.

g) Restitusi

Mengurangi rasa bersalah dengan tindakan pengganti.

h) Displacement

Memindahkan perasaan emosional dari obyek sebenarnya kepada

obyek pengganti.

i) Proyeksi

Memproyeksikan keinginan, perasaan, impuls, pikiran pada orang

lain/obyek lain/lingkungan untuk mengingkari.

j) Simbolisasi

Menggunakan obyek untuk mewakili ide/emosi yang menyakitkan

untuk diekspresikan

k) Regresi Ego

Kembali pada tingkat perkembangan sebelumnya dalam pikiran,


22

perasaan dan tingkah lakunya.

l) Denial

Mengingkari pikiran, keinginan, fakta dan kesedihan.

c. Adaptasi perkembangan,

Pada setiap tahap perkembangan, seseorang biasanya menghadapi tugas

perkembangan dan menunjukkan karakteristik perilaku dari tahap perkembangan

tersebut. Stres yang berkepanjangan dapat mengganggu atau menghambat kelancaran

menyelesaikan tahap perkembangan tersebut. Dalam bentuk ekstrem, stress yang

terlalu berkepanjangan dapat mengarah pada krisis pendewasaan.

Bayi atau anak kecil umumnya menghadapi stresor di rumah. Jika diasuh

dalam lingkungan yang responsive dan empati, mereka mampu mengembangkan

harga diri yang sehat dan pada akhirnya belajar respons koping adaptif yang sehat

(Haber et al, 2002)

Anak-anak usia sekolah biasanya mengembangkan rasa kecukupan.jenis

kelamin merupakan sifat jasmani atau rohani yang membedakan dua makhluk sebagai

betina dan jantan atau wanita dan pria. Umur dimulai antara 11-15 Tahun. Akumulasi

pengetahuan dan penguasaan keterampilan dapat membantu mereka mencapai tujuan,

dan harga diri berkembang melalui hubungan berteman dan saling berbagi diantara

teman. Pada tahap ini, stres ditunjukan oleh ketidakmampuan atau ketidakinginan

untuk mengembangkan hubungan berteman. Remaja biasanya mengembangkan rasa

identitas yang kuat tetapi pada waktu yang bersamaan perlu diterima oleh teman

sebaya. Remaja dengan sistem pendukung sosial yang kuat menunjukkan suatu

peningkatan kemampuan untuk menyesuaikan diri terhadap stresor, tetapi remaja


23

tanpa sistem pendukung sosial sering menunjukan peningkatan masalah psikososial

(Dubos, 2002).

d. Adaptasi sosial budaya

Mengkaji stresor dan sumber koping dalam dimensi sosial mencakup

penggalian tentang besaranya, tipe dan kualitas dari interaksi sosial yang ada. Stresor

pada keluarga dapat menimbulkan efek disfungsi yang mempengaruhi klien atau

keluarga secara keseluruhan (Reis & Heppner, 2003).

e. Adaptasi spiritual

Orang menggunakan sumber spiritual untuk mengadaptasi stres dalam banyak

cara, tetapi stres dapat juga bermanifestasi dalam dimensi spiritual. Stres yang berat

dapat mengakibatkan kemarahan pada Tuhan, atau individu mungkin memandang

stresor sebagai hukuman.

f. Adaptasi Belajar

Suatu proses belajar akan menyebabkan terjadi perubahan pada diri seseorang.

Tujuan pembelajaran pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku yang diinginkan

para diri siswa. Oleh karena itu, untuk mengetahui sejauh mana perubahan yang

dialami oleh siswa dilakukan kegiatan penilaian, yaitu suatu tindakan atau kegiatan

untuk melihat sejauh mana tujuan pembelajaran tersebut dapat dicapai oleh siswa

dalam bentuk hasil belajar yang diperlihatkannya setelah mereka menempuh proses

belajar.

Ada tiga macam hasil belajar yaitu: pengetahuan kognitif, hasil belajar afektif,

dan psikomotorik :

1) Ranah kognitif
24

Keberhasilan belajar yang diukur oleh taraf penguasaan intelektualitas,

keberhasilan ini biasanya dilihat dengan bertambahnya pengetahuan siswa,

yang terbagi menjadi:

a) Pengetahuan (Knowledge) adalah ranah pengetahuan yang meliputi

ingatan yang pernah dipelajari meliputi metode, kaidah, prinsip dan fakta.

b) Pemahaman (Comprehension) meliputi kemampuan untuk menangkap

arti, yang dapat diketahui dengan kemampuan siswa dalam menguraikan

isi pokok dari suatu bacaan.

c) Penerapan (Application), kemampuan untuk menerapkan suatu kaidah

atau metode untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan nyata.

Penerapan ini dapat meliputi hal-hal seperti aturan, metode, konsep,

prinsip dan teori. Analisis (Analysis), meliputi kemampuan untuk

memilah bahan ke dalam bagian-bagian atau menyelesaikan sesuatu yang

kompleks ke bagian yang lebih sederhana. Contohnya

mengidentifikasikan bagian-bagian, menganalisa hubungan antar bagian-

bagian dan membedakan antara fakta dan kesimpulan.

d) Sintetis (Syntesis), meletakkan bagian-bagian yang dihubungkan sehingga

tercipta hal-hal yang baru.

e) Kreasi (Creation), kemampuan memberikan penilaian terhadap sesuatu.

2) Ranah afektif (ranah rasa)

a) Penerimaan (Receiving), kesediaan siswa untuk memperhatikan tetapi

masih berbentuk pasif

b) Partisipasi (Responding), siswa aktif dalam kegiatan belajar


25

c) Penilaian/penentuan sikap (Valuing), kemampuan menilai sesuatu, dan

membawa diri sesuai dengan penilaian tersebut.

d) Organisasi (Organizing), kemampuan untuk membawa atau

mempersatukan nilai-nilai yang berbeda, menyelesaikan konflik di antara

nilainilai dan membentuk suatu sistem nilai yang konsisten.

3) Ranah psikomotorik (ranah karsa)

Psikomotorik adalah keberhasilan belajar dalam bentuk skill (keahlian)

bisa dilihat dengan adanya siswa yang mampu mempraktekkan hasil belajar

dalam bentuk yang tampak, yaitu meliputi:

1) Persepsi (Perception), dapat dilihat dari kemampuan untuk membedakan

dua stimulus berdasarkan ciri-ciri masing-masing.

2) Kesiapan, kesiapan mental dan jasmani untuk melakukan suatu gerakan.

3) Gerakan terbimbing (Guided respons), melakukan gerakan sesuai dengan

contoh yang diberikan.

4) Gerakan yang terbiasa (Mechanical respons), kemampuan melakukan

gerakan dengan lancar tanpa memperhatikan contoh yang diberikan.

5) Gerakan yang kompleks (Complex respons), kemampuan melakukan

beberapa gerakan dengan lancar, tepat dan efisien.

6) Penyesuaian pola gerakan (Adjustment), kemampuan penyesuaian

gerakan dengan kondisi setempat.

7) Kreativitas (Creativity), kemampuan melahirkan gerakan-gerakan baru.

3. Faktor-Faktor Adaptasi

Faktor yang mempengaruhi adaptasi belajar banyak jenisnya,digolongkan


26

menjadi tiga macam, yaitu:

a. Faktor stimulus belajar

Stimulus belajar yang dimaksud yaitu segala hal diluar individu yang

mendorong individu untuk mengadakan reaksi atau perbuatan belajar. Stimulus

dalam hal ini mencakup materiil, penegasan, serta suasana lingkungan eksternal

yang harus diterima atau dipelajari oleh siswa.

b. Faktor metode belajar

Metode yang dipakai oleh guru sangat mempengaruhi proses belajar yang

dipakai oleh siswa. Dengan kata lain, metode yang dipakai guru menimbulkan

perbedaan yang berarti bagi proses belajar.

c. Faktor individual

Faktor individual sangat besar pengaruhnya terhadap belajar seseorang.

Adapun faktor-faktor individual itu menyangkut hal-hal berikut:

1) Kematangan Usia

2) Perbedaan jenis kelamin

3) Pengalaman

4) Kapasitas mental

5) Kondisi kesehatan jasmani dan rohani

6) Motivasi

Proses belajar mengajar merupakan suatu sistem yang terdiri atas

beberapa komponen yang saling berkaitan dan saling berinteraksi dalam

mencapai tujuan. Dalam suatu pembelajaran, antara tujuan yang akan dicapai,

metode pembelajaran dan evaluasi mempunyai keterkaitan yang sangat erat.


27

Evaluasi dalam sistem pengajaran menduduki peranan yang sangat

penting, karena dengan evaluasi hasil belajar yang dicapai para siswa akan dapat

diketahui setelah menyelesaikan program belajar dalam kurun waktu tertentu,

dapat diketahui ketepatan metode mengajar yang digunakan dalam penyajian

pelajaran, serta dapat diketahui tercapai atau tidaknya tujuan instruksional yang

dirumuskan sebelumnya

D. Konsep Pembelajaran Daring

1. Definisi Pembelajaran Daring

Makna pembelajaran dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu proses,

teknik perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. Lebih lanjut, Wina

Sanjaya (2008) mengemukakan bahwa pembelajaran merupakan kegiatan yang

bertujuan membelajarkan siswa. Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 20

Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, mengemukakan jika pendidikan

merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik serta sumber belajar pada

suatu lingkungan belajar.

Pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran, namun

mempunyai arti yang berbeda. Pengajaran memberi kesan hanya sebagai pekerjaan

satu pihak, yaitu pekerjaan guru saja. Guru berceramah sedangkan peserta didik

hanya sebagai pendengar sehingga interaksi antara guru dengan peserta didik dalam

proses pengajaran masih belum maksimal. Pembelajaran diharapkan dapat

mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan sosial, rasa

ingin tahu, pengetahuan, kreativitas, keterampilan, kerja sama dengan kemampuan

intelektual dan psikomotorik; memberikan pengalaman belajar terencana di mana


28

peserta didik menerapkannya pada situasi di sekolah dan masyarakat (Yantoro,2020).

Pembelajaran daring merupakan pemanfaatan jaringan internet dalam proses

pembelajaran diharapkan peserta didik leluasa waktu belajar, dapat belajar kapanpun

dan dimanapun, Pembelajaran ini merupakan inovasi pendidikan untuk menjawab

tantangan akan ketersediaan sumber belajar yang variatif (Isman, 2017).

Setiap guru penting untuk memahami sistem pembelajaran, karena dengan

pemahaman sistem ini, setiap guru akan memahami tentang tujuan pembelajaran atau

hasil yang diharapkan, proses kegiatan pembelajaran yang harus dilakukan,

pemanfaatan setiap komponen dalam proses kegiatan untuk mencapai tujuan yang

ingin dicapai dan bagaimana mengetahui keberhasilan pencapaian tersebut.

Tujuan pembelajaran adalah kemampuan (kompetensi) atau keterampilan

yang diharapkan dapat dimiliki oleh siswa setelah mereka melakukan proses

pembelajaran tertentu (Wina Sanjaya, 2008). Lebih lanjut, Wina Sanjaya (2008)

mengemukakan bahwa rumusan tujuan pembelajaran harus mengandung unsur

ABCD, yaitu Audience (siapa yang harus memiliki kemampuan), Behaviour (perilaku

yang bagaimana yang diharapkan dapat dimiliki), Condition (dalam kondisi dan

situasi yang bagaimana subjek dapat 67 menunjukkan kemampuan sebagai hasil

belajar yang telah diperolehnya), dan Degree (kualitas atau kuantitas tingkah laku

yang diharapkan dicapai sebagai batas minimal).

Di sisi lain, upaya peningkatan kualitas pembelajaran perlu

mempertimbangkan perubahan-perubahan dalam proses pembelajaran, yang antara

lain ditandai dengan adanya perubahan dari model belajar terpusat pada guru ke

model terpusat pada peserta didik, dari kerja terisolasi ke kerja kolaborasi, dari
29

pengiriman informasi sepihak ke pertukaran informasi, dari pembelajaran pasif ke

pembelajaran aktif dan partisipatif, dari yang bersifat faktual ke cara berpikir kritis,

dari respon reaktif ke proaktif, dari konteks artificial ke konteks dunia nyata, dari

single media ke multimedia.

Pembelajaran harus berpotensi mengembangkan suasana belajar

mandiri.Dalam hal ini, pembelajaran dituntut dapat menarik perhatian peserta didik

dan sebanyak mungkin memanfaatkanmomentum kemajuan teknologi khususnya

dengan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi

(information and communication technology). Membahas tentang teknologi, tak

lepas dari kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan berbagai

kemungkinan penerapannya, khususnya pada pembelajaran. Kekuatan TIK pada

pembelajaran, akan melahirkan konsep e-learning, manfaat e-learning, dan bahan-

bahan pembelajaran untuk e-learning (Budi Murtiyasa, 2012).

2. Karakteristik Pembelajaran Daring

Pembelajaran daring memiliki karakteristik yang menjadi acuan

untuk dicapaian dalam kegiatan pembelajaran diantaranya sebagai berikut:

a. Menuntut pembelajar untuk membangun dan menciptakan pengetahuan secara

mandiri (constructivism)

b. Pembelajaran berkolaborasi dengan pembelajar lain dalam membangun

pengetahuannya dan memecahkan masalah secara bersama-sama (social

constructivism)

c. Membentuk suatu komunitas pembelajar (community of learners) yang inklusif


30

d. Memanfaatkan media laman (website) yang bisa di akses melalui internet,

pembelajaran berbasis komputer, kelas virtual, dan atau kelas digital

e. Interaktivitas, kemandirian, aksesibilitas, dan pengayaan (Isman, 2017).

3. Tahapan Pembelajaran Daring

Tahapan pembelajaran daring ada 3 macam fase yaitu perencanaan

pembelajaran,pelaksanaan pembelajaran,evaluasi pembelajaran

a. Perencanaan pembelajaran daring

Menurut Rahmawati (2009) perencanaan merupakan tahap awal dan penentu

dari seluruh kegiatan pembelajaran oleh karena itu, perencanaan memiliki peran

utama dalam suatu kegiatan yang akan dilaksanakan.Pembelajaran memiliki hakekat

perencanaan atau perancangan desain sebagai upaya untuk membelajarkan siswa.

Itulah sebabnya siswa dalam belajar, siswa tidak hanya berinteraksi dengan guru

sebagai salah satu sumber belajar, tetapi juga berinteraksi dengan keseluruhan sumber

belajar yang dipakai untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.

b. Pelaksanaan pembelajaran daring

Dalam Tsalasa (2007) menjelaskan pelaksanaan pembelajaran adalah proses

realisasi dari perencanaan pembelajaran untuk mencapai tujuan yang direncanakan,

atau dengan kata lain pelaksanaan pengajaran selayaknya berpegang pada apa yang

tertuang dalam perencanaan. Proses pembelajaran dilandasi oleh prinsip-prinsip yang

fundamental yang akan menentukan apakah pembelajaran itu berjalan dengan baik

dan berhasil atau malah sebaliknya.

Faktor yang mempengaruhi pelaksanaan pembelajaran daring

1) Faktor siswa
31

Murid adalah faktor penentu dalam proses pembelajaran. Murid belajar

membutuhkan bimbingan dari guru,sehingga murid merupakan komponen

penting dalam keberlangsungan kegiatan belajar mengajar.

2) Faktor guru/pengajar

Keberhasilan tujuan pendidikan di sekolah ada ditangan guru, Karena

guru berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan,

ketrampilan serta sikap dan pandangan hidup peserta didik. Oleh karena itu,

guru harus memiliki kompetensi professional ( penguasaan mata pelajaran),

kepribadian dan sosial.

3) Faktor kurikulum

Kurikulum dan pengajaran merupakan 2 hal yang berbeda namun erat

kaitannya. Kurikulum pada dasarnya suatu perencanaan yang mencakup

kegiatan dan pengalaman yang perlu disediakan yang memberikan kesempatan

secara luas bagi siswa yang belajar.

4) Faktor sarana prasarana

Menurut Bamawi dan Arifin (2014) sarana pendidikan adalah segala

sesuatu berupa peralatan dan fasilitas secara langsung yang dimiliki seorang

siswa dan guru.

c. Evaluasi pembelajaran daring

Evaluasi pembelajaran adalah bagian integral dari proses pembelajaran, artinya

dalam pembelajaran akan melibatkan tiga aktifitas yaitu perencanaan,pelaksanaan dan

evaluasi. Pengukuran adalah suatu kegiatan untuk mengukur atau membandingkan

sesuatu atas dasar ukuran tertentu. Penilaian berarti menilai sesuatu atau mengambil
32

keputusan terhadap sesuatu dengan mendasarkan diri atau berpegang pada ukuran

tertentu.

4. Media Yang Digunakan Dalam Pembelajaran Daring

Media adalah alat bantu proses pembelajaran daring yang mana media

dapat merangsang siswa melakukan sesuatu, memotivasi pola piker, kemampuan

dalam diri, serta ketrampilan yang dimiliki sehingga dapat mendorong proses belajar.

Salah satu media yang digunakan dalam pembelajaran daring adalah media

sosial yang merupakan model pembelajaran berbasis ICT (Information

Communication Technology).

Adapun aplikasi yang digunakan adalah Google Classroom,Whatsapp

Group dan Zoom.Dengan demikian jelas bahwa keaktifan peserta didik dalam belajar

daring sangat menentukan hasil belajar yang mereka peroleh. Semakin ia aktif,

semakin banyak pengetahuan atau kecakapan yang akan diperoleh.

5. Kekurangan dan Kelebihan Pembelajaran Daring

a. Kelebihan Pembelajaran terpusat & melatih kemandirian Waktu dan lokasi

yang fleksibel, Biaya yang terjangkau untuk para peserta didik, Akses yang

tidak terbatas dalam perkembangan pengetahuan.

b. Kekurangan Kurang cepatnya umpan balik yang dibutuhkan dalam proses

belajar mengajar perlu waktu lebih lama untuk mempersiapkan diri terkadang

membuat beberapa orang merasa tidak nyaman karena adanya kemungkinan

muncul perilaku frustasi, kecemasan dan kebingungan (Pangondian R. A.,

Santosa, & Nugroho, 2019).

6. Permasalahan Pembelajaran Daring


33

Penghambat terlaksanakanya ke efektifan pembelajaran daring :

a. Bosan akan tugas yang selalu di berikan oleh guru,dan bahkan kurang

memahaminya

b. Tidak adanya tindak lanjut atas jawaban yang telah dikerjakan oleh murid

atas soal-soal yang telah diberikan oleh guru.

c. Penguasaan teknologi yang masih rendah

Harus kita akui, bahwa tidak semua guru mengerti akan teknologi,

karena penggunanaan teknologi belum begitumassif. Akan tetapi pada

prinsipnya,mereka bukan bisa jikalau tidak mau belajar.

d. Banyak dari orang tua murid yang tidak paham akan sistem pembelajaran

online terutama pada penggunaan aplikasi seperti Zoom,Hang Out, dll

yang mengakibatkankurangnya pengawasan dan pemantauandalam

perkembangan anak pada sistem online tersebut.

e. Bahwa kualitas pendidikan anak tergantung kepada materi yang

disampaikan oleh kualitas pengajar, khususnya pada saat online.

f. Akses Informasi

Kurangnya informasi yang jelas, Akibat dari itu, banyak siswa-

siswa yang terlambat dalam mengumpulkan tugas yang diberikan olehguru.

Dan belum lagi guru yang memeriksatugas yang telah diberikan kepada

siswa.

g. Jaringan Internet

Sistem pembelajaran melalui daring ini,tidak lepas dari penggunaan

akses jaringan internet, dimana tidak semua dari orang tua murid memiliki
34

jaringan internet. Jaringan Internet yang sangat dibutuhkandalam sistem

pembelajaran daring menjadi masalah tersendiri bagi guru dan siswa.

Kuota sebagai penunjang untuk menjaring koneksi internet, dimana

bagi para orang tua ataupun guru tidak siapuntuk menambah anggaran

tersebut dalam menyediakan jaringan internet tersebut.Berbagai media

pembelajaran jarak jauh pundicoba dan digunakan. Sarana yang

digunakansebagai media pembelajaran online pun

sudah banyak pada saat ini, misalnya e-learning ,aplikasi zoom,

google meet  ,webex, hangouts  ataupun menggunakan media sosial seperti

whatsapp sekalipun.

E. Konsep Stress

1. Definisi Stress

Stress merupakan respons tubuh yang bersifat tidak spesifik terhadap setiap

tuntutan atau beban atasnya (Aziz, 2009). Stres adalah segala situasi dimana tuntutan

non-spesifik mengharuskan seorang individu untuk berespon atau melakukan

tindakan. Respon atau tindakan ini termasuk respon fisiologis dan psikologis. Stres

dapat menyebabkan respon negatif atau berlawanan dengan apa yang di inginkan atau

mengancam kesejahteraan emosional (Potter & Perry, 2005).

Stress merupakan reaksi tertentu yang muncul pada tubuh yang bisa

disebabkan oleh berbagai tuntutan, misalnya ketika manusia menghadapi tantangan-

tantangan (challenge) yang penting, ketika dihadapkan pada ancaman (threat), atau

ketika harus berusaha mengatasi harapan-harapan yang tidak realistis dari

lingkungannya. Stres adalah kondisi yang tidak menyenangkan dimana adanya


35

tuntutan dalam suatu situasi sebagai beban atau diluar batas kemampuan individu

untuk memenuhi tuntutan tersebut sehingga mengharuskan seorang individu untuk

berespon atau melakukan tindakan (Nasir & Muhith, 2011).

Maka dari itu stress adalah situasi yang tidak menyenangkan yang disebabkan

oleh adanya tuntutan sebagai beban sehingga mengharuskan individu untuk berespons

secara respon fisiologis maupun psikologis.

2. Sumber Stress

Menurut Nasir & Muhith (2011) , sumber-sumber stres yang biasa terjadi di

dalam kehidupan adalah :

a. Sumber stress dari individu terkadang sumber stres berasal dari individunya

sendiri. Salah satunya adalah melalui penyakit yang diderita oleh seseorang.

Hal lain yang dapat menimbulkan stres dari individu sendiri adalah melalui

penilaian dari dorongan motivasi yang bertentangan, ketika terjadi konflik

dalam diri seseorang dan biasanya orang tersebut berada dalam suatu kondisi di

mana dia harus menentukan pilihan tersebut sama pentingnya.

b. Sumber stress dalam keluarga perilaku, kebutuhan, dan kepribadian dari tiap

anggota keluarga yang mempunyai pengaruh dan berinteraksi dengan anggota

keluarga lainnya, kadang menimbulkan gesekan. Konflik interpersonal dapat

timbul sebagai akibat dari masalah keuangan, inconsiderate behavior, atau

tujuan yang bertolak belakang. Stres dalam keluarga terkadang berasal dari

penyakit kritis yang dialami anggota keluarga, kehilangan pekerjaan secara

tibatiba, perpindahan, atau menjadi tuna wisma (Potter & Perry, 2010).
36

c. Sumber stress dalam komunitas dan lingkungan hubungan yang dibuat

seseorang di luar lingkungan keluarganya dapat menghasilkan banyak sumber

stress. Salah satunya adalah bahwa hampir semua orang pada suatu saat dalam

kehidupannya mengalami stres yang berhubungan dengan pekerjaannya. Secara

umum disebut sebagai stres pekerja karena lingkungan fisik, dikarenakan

kurangnya hubungan interpersonal serta kurangnya adanya pengakuan di

masyarakat sehingga tidak dapat berkembang (Aziz, 2009 )

3. Indikator dan Tanda Stress

Menurut Kozier (2010), indikator stress dapat dibagi kedalam indikator

fisiologis dan psikologis. a. Indikator fisiologis dari stres adalah objektif, lebih mudah

di idetifikasi dan secara umum dapat diamati atau diukur. Namun demikian indikator

ini tidak selalu teramati sepanjang waktu pada semua klien yang mengalami stres, dan

dampak tersebut bervariasi menurut individunya. Tanda vital biasanya meningkat,

dan klien mungkin tampak gelisah dan tidak mampu untuk beristirahat atau

berkonsentrasi. Indikator dapat timbul sepanjang tahap stres. Durasi atau intensitas

dari gejala secara langsung berkaitan dengan durasi dan intensitas stresor yang

diserap. Dampak fisiologis timbul dari berbagai sistem. Oleh karenanya pengkajian

tentang stres mencangkup pengumpulan data dari semua sistem (Potter & Perry,

2005).

Adapun indikator stress menurut Potter & Perry 2005

a. Fisiologis adalah kenaikan tekanan darah, peningkatan ketegangan otot di leher,

bahu, punggung, peningkatan denyut nadi dan frekuensi pernafasan, telapak


37

tangan berkeringat, tangan dan kaki dingin,postur tubuh yang tidak tegap,

keletihan, sakit kepala, gangguan lambung, suara yang bernada tinggi, mual,

muntah, diare, perubahan nafsu makan serta berat badan, perubahan frekuensi

berkemih, temuan hasil pemeriksaan laboratorium abnormal : peningkatan kadar

hormon (adrenokortikotropik, kortisol, katekolamin dan hiperglikemia), gelisah,

kesulitan untuk tidur atau sering terbangun saat tidur dan dilatasi pupil.

b. Indikator psikologis dikaji dengan mengamati perilaku dan emosi klien secara

langsung atau tidak langsung. Oleh karena kepribadian individual mencakup

hubungan yang kompleks di antara banyak faktor, maka reaksi terhadap stres yang

berkepanjangan ditetapkan dengan memeriksa gaya hidup dan stressor yang

terakhir, pengalaman terdahulu dengan stressor, mekanisme koping yang berhasil

di masa lalu, fungsi peran, konsep diri, dan ketabahan yang merupakan kombinasi

dari tiga karakteristik kepribadian yang diduga menjadi media terhadap stres.

Ketiga karakteristik ini adalah rasa kontrol terhadap peristiwa kehidupan,

komitmen terhadap aktivitas yang berhasil, dan antisipasi dari tantangan sebagai

suatu kesempatan untuk pertumbuhan (Webe & Williams, 1992 dalam Nasir &

Muhith, 2011).

c. Indikator stress psikologis (Potter & Perry, 2005) adalah ansietas dan depresi,

kepenatan, peningkatan penggunaan bahan kimia, perubahan dalam kebiasaan

makan, tidur, dan pola aktivitas, kelelahan mental, perasaan tidak adekuat,

kehilangan harga diri, peningkatan kepekaan, kehilangan motivasi, ledakan

emosional serta menangis, penurunan produktivitas dan kualitas kinerja pekerjaan,

kecenderungan untuk membuat kesalahan (misalnya, buruknya penilaian), mudah


38

lupa dan pikiran buntu, kehilangan perhatian terhadap hal-hal yang rinci,

preokupasi (mis. Mimpi siang hari atau “menjaga jarak”), ketidakmampuan

berkonsentrasi pada tugas, peningkatan ketidakhadiran dan penyakit, letargi dan

kehilangan minat, serta rentan terhadap kecelakaan.

4. Tahapan Stress

Menurut Van Amberg (Aziz, 2009), tahapan stres terbagi menjadi enam tahap

yaitu :

a. Tahap pertama

Merupakan tahap yang ringan dari stres yang ditandai dengan adanya

semangat bekerja besar, penglihatannya tajam tidak seperti pada umumnya,

merasa mampu menyelesaikan pekerjaan yang tidak seperti biasanya,

kemudian merasa senang akan pekerjaan akan tetapi kemampuan yang

dimilikinya semakin berkurang.

b. Tahap kedua

Pada tahap ini, seseorang akan merasa letih sewaktu bangun pagi

yang semestinya segar, terasa lelah setelah makan siang, cepat lelah

menjelang sore, sering mengeluh lambung atau perut tidak nyaman, denyut

jantung berdebar-debar lebih dari biasanya, otot-otot punggung dan tengkuk

semakin tegang dan tidak bisa santai.

c. Tahap ketiga

Pada tahap ini, seseorang akan mengalami gangguan seperti pada

lambung dan usus seperti adanya keluhan gastritis, buang air besar tidak
39

teratur, ketegangan otot semakin terasa, perasaan tidak tenang, gangguan pola

tidur seperti sukar mulai untuk tidur, terbangun tengah malam dan sukar

kembali tidur, lemah, terasa seperti tidak memiliki tenaga. Apabila seseorang

itu tetap memaksakan diri dalam pekerjaannya tanpa menghiraukan keluhan-

keluhan pada stres tahap II, maka stres tahap III akan semakin nyata dan

mengganggu.

d. Tahap keempat

Seseorang akan mengalami gejala seperti segala perkerjaan yang

menyenangkan terasa membosankan, semula tanggap terhadap situasi menjadi

kehilangan kemampuan untuk merespons secara adekuat, tidak mampu

melaksanakan kegiatan sehari – hari, adanya gangguan pola tidur, sering

menolak ajakan karena tidak bergairah, kemampuan mengingat dan

konsentrasi menurun karena adanya perasaan ketakutan dan kecemasan yang

tidak diketahui penyebabnya.

e. Tahap kelima

Stress tahap ini ditandai dengan adanya kelelahan fisik secara

mendalam, tidak mampu menyelesaikan pekerjaan yang ringan dan sederhana,

gangguan pada sistem pencernaan semakin berat dan perasaan ketakutan dan

kecemasan semkain meningkat.

f. Tahap keenam

Tahap ini merupakan tahap puncak dan seseorang mengalami pamik

dan perasaan takut mati dengan ditemukan gejala seperti detak jantung
40

semakin keras, susah bernafas, terasa gemetar seluruh tubuh dan berkeringat,

kemungkinan terjadi kolaps atau pingsan.

5. Tingkatan Stress

Menurut Potter & Perry (2005), stress dibagi menjadi tiga tingkatan,

yaitu ringan, sedang, dan berat.

a. Stress ringan adalah stressor yang dihadapi setiap orang secara teratur, seperti

banyak tidur, kemacetan lalu lintas, kritikan dari atasan. Situasi ini biasanya

berlangsung beberapa menit atau jam. Bagi mereka sendiri stresor ini bukan

resiko signifikan untuk timbulnya gejala. Namun demikian, stresor ringan

yang banyak dalam waktu singkat dapat meningkatkan resiko.

b. Stress sedang terjadi lebih lama, dari beberapa jam sampai beberapa hari.

Misalnya, perselisihan yang tidak terselesaikan dengan rekan kerja, anak yang

sakit, atau ketidak hadiran yang lama dari anggota keluarga.

c. Stress berat adalah situasi kronis yang dapat berlangsung beberapa minggu

sampai beberapa tahun, seperti selisih perkawinan terus menerus, kesulitan

finansial yang berkepanjangan, dan penyakit fisik jangka panjang. Makin

sering dan makin lama situasi stres, maka tinggi resiko kesehatan yang

ditimbulkan.

6. Skala Stress

Alat ukur yang digunakan untuk mengukur stres adalah memodifikasi alat

ukur The Perceived Stress Scale (PSS-10) yang dirancang oleh Cohen (1994).

Perceived Stress Scale adalah instrumen tes psikologi yang paling banyak digunakan

untuk mengukur tingkat stres. Kuesioner dirancang untuk mengetahui hal-hal apa saja
41

yang tidak mampu diprediksi, dikendalikan, dan masalah yang menjadi beban. Skala

ukuran juga mencakup pertanyaan langsung tentang tingkatan stres yang dialami

selama sebulan terakhir.Skala ini dirancang untuk mengukur sejauh mana situasi

dalam kehidupan individu yang dinilai sebagai stres. Skala ini terdiri dari 10 aitem

yang disusun berdasarkan pengalaman dan persepsi individu tentang apa yang

dirasakan dalam kehidupan mereka, yaitu perasaan tidak terprediksi (feeling of

unpredictability), perasaan tidak terkontrol (feeling of uncontrollability) dan

perasaan tertekan (feeling of overloaded), (Cohen, Kamarck & Mermelstein, 1983).

Skala ini menggunakan alternatif yaitu tidak pernah (TP), jarang (J), kadang-

kadang (KK), sering (S) dan sangat sering (SS). Konsistensi reliabilitas internal

(Cronbach’s αs) untuk skala stres (PSS-10) ini adalah sebesar α = 0.78 pada sampel

Harris Poll dan α = 0.91 pada sampel eNation tahun 2006 dan 2009 (Cohen, Janicki-

Deverts, 2012).

Semua penilaian diakumulasikan, kemudian disesuaikan dengan tingkatan

stress sebagai berikut : Stress ringan (total skor 1-14), Stress sedang (total skor 15-

26), Stress berat (total skor >26) 

7. Hakekat Stress Belajar

a. Pengertian Stress Belajar

Stress belajar muncul ketika harapan untuk mencapai suatu prestasi,

baik dari orang tua, guru,atau teman sebaya dan stress meningkat setiap tahunnya

seiring dengan tuntutan terhadap anak yang berbakat dan berprestasi yang tidak

berhenti.
42

Wulandari (2011) mengatakan bahwa stress belajar merupakan stress

yang disebabkan oleh stressor yaitu yang bersumber dari proses belajar mengajar

atau berhubungan dengan kegiatan belajar yang meliputi lama belajar, banyak

tugas, serta kecemasan ujian dan manajemen waktu.

Alvin (2007) Stress dalam belajar adalah perasaan yang dihadapi

seseorang ketika ada tekanan terhadapnya. Tekanan yang dimaksud adalah

berhubungan dengan belajar, misalnya tugas yang menumpuk dan lain

sebagainya.

Berdasarkan beberapa uraian diatas dapat disimpulkan stress belajar

adalah suatu respons psikologis,fisik,pikiran, dan perilaku yang dialami

seseorang ketika ada tekanan-tekanan dan ketidaknyamanan saat belajar.

b. Sumber Stress Belajar

Sumber stress belajar meliputi 2 sumber yaitu sumber stress internal dan

sumber stress eksternal

1) Sumber stress belajar internal

Menurut Yusuf (2006) sumber stress internal berasal dari diri sendiri

diantaranya saat kondisi tubuh kurang sehat, sedang sakit atau sedang ada

konflik pribadi yang menyinggung pikiran.

Sumber stress berasal dari pikiran negatif, keyakinan dalam diri, dan

kepribadian yang dimiliki. Sumber stress internal juga berasal dari

karakteristik individu misalnya kecemasan yang terus-menerus,

ketakutan,bosan. Faktor sistem perilaku juga tergantung pada kemampuan

individu untuk membaca situasi serta memanfaatkan fasilitas yang ada.


43

2) Sumber stress belajar eksternal

Sumber stress eksternal

a) Keluarga, contohnya ketika hubungan didalam keluarga kurang

harmonis, orang tua otoriter,masalah ekonomi atau keuangan,

b) Lingkungan dan masyarakat, misalnya suara bising dari tetangga, atau

suara yang

c) Mengganggu dari luar.

d) Tugas sekolah

e) Hubungan antar guru dan siswa

c. Respon Stress Belajar

1) Respon emosional

Respon emosional atau juga disebut respon psikologis merupakan

respon emosi yang timbul akibat stress yaitu perasaan kesal, marah, cemas,

takut, sedih, dan duka cita (Yusuf,2007).

2) Respon fisiologis

a) The fight or flight response

Reaksi fisiologis terhadap ancaman dengan memobilisasi organisme

untuk melawan atau melarikan diri, menghindari dari ancaman atau sesuatu

yang membahayakan.

b) The general adaptation

Respon tubuh terhadap stress yang terdiri dari 3 tahap : alarm,

resistance,exhaution

c) Brain body pathway


44

Dengan mobilisasi tubuh untuk kegiatan seperti meningkatkan aliran

darah, memompa darah ke otak dan otot, mempercepat konsumsi oksigen

dan pernapasan.

3) Respon kognitif

Menurut Semium (2006) respon kognitif yang ditunjukkan ketika

seseorang mengalami stress yaitu berupa pikiran menghindar yaitu

mengalihkan pikiran dengan sengaja tentang hal yang membingungkan diri

sendiri atau juga dengan cara mendefinisikan situasi sehingga tidak lagi

menjadi sumber ketakutan.

4) Respon behavioral

Respon behavioral yaitu berbagai upaya yang dilakukan untuk

menuntaskan, mengurangi, atau mentoleransi tuntutan-tuntutan yang

menyebabkan stress. Stress berkepanjangan juga dapat menyebabkan

seseorang menunjukkan masalah perilaku antisosial, menyendiri,

mengkonsumsi rokok, obat-obatan, dan alkohol, marah yang meledak,

menjadi agresif, mengamuk dan lain-lain.

8. Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Stress

Terdapat beberapa faktor yang berhubungan dengan ksehatan mental

yaitu sebagai berikut :

1) Faktor Biologis

Manusia mengenal dirinya bermula dari dimensi biologis dan manusia

memanfaatkan anggota badannya untuk memenuhi kebutuhannya, makan,


45

minum, bekerja, dan berbagai aktivitas manusia. Para ahli telah banyak

melakukan studi tentang hubungan antara dimensi biologis dengan kesehtan

mental. Berbagai penelitian itu telah memberi kesimpulan yang meyakinkan

bahwa faktor biologis memberi kontribusi sangat besar bagi kesehatan mental.

Karena itu, kesehatan manusia, khususnya di sisni adalah kesehatan mental,

tentunya tidak akan terlepas dari dimensi biologis ini.

Pada bagian ini dijelaskan tentang hubungan tersebut, khususnya beberapa

aspek biologis yang secara langsung berpengaruh terhadap kesehatan mental, di

antaranya : otak sistem endokrin, genetik, sensori , kondisi ibu selama kehamilan.

a) Otak

Otak adalah bagian penting dari aktivitas manusia karena berfungsi

sebagai penggerak sensori motoris. Para ahli membuktikan bahwa otak sangat

kompleks secara fisiologis, tetapi memiliki fungsi yang sangat essensi bagi

keseluruhan aktivitas manusia. Diferensiasi dan keunikan yang ada pada

manusia pada dasarnya tidak dapat dilepaskan dari otak manusia. Keunikan

manusia terjadi justru karena keunikan otak manusia dalam mengekspresikan

segenap pengalaman hidupnya. Fungsi otak yang baik akan menimbulkan

kesehatan mental yang baik, sebaliknya jika fungsinya terganggu berakibat

gangguan bagi kesehatan mental. Kesehatan pada otak sangat di tentukan oleh

stimuli saat masa kanak-kanak dan perlindungan dari berbagai gangguan.

b) Sistem endokrin

Sistem endokrin terdiri dari sekumpulan kelenjar yang sering bekerja

sama dengan sistem syaraf otonom. Sistem ini sama-sama memberikan fungsi
46

yang penting yaitu berhubungan dengan berbagai bagian-bagian tubuh. Tetapi

keduanya memiliki perbedaan diantaranya sistem syaraf menggunakan pesan

kimia, yang disebut dengan hormon. Tiap kelenjar endokrin mengeluarkan

hormon tertentu secara langsung ke dalam aliran darah, yang membawa

bahanbahan kimia ini ke seluruh bagian tubuh. Sistem endokrin berhubungan

dengan kesehatan mental seseorang. Gangguan mental akibat sistem endokrin

berdampak buruk pada mentalitas manusia. Sebagai contoh terganggunya

kelenjar adrenalin berpengaruh terhadap kesehatan mental, yaitu trgangguya

“mood” dan perasaannya dan tidak dapat melakukan coping stress.

c) Genetik

Genetik merupakan unsur biologis manusia yang mempengaruhi

kesehatan. Genetik yang sehat dapat menghasilkan perilaku yang sehat,

sementara gangguan genetis dapat memunculkan gangguan mental tertentu.

Faktor genetik diakui memiliki pengaruh yang besar terhadap mentalitas

manusia. Kecendrungan psikosis yaitu schizopherenia dan manis-depresif

merupakan sakit mental yang diwariskan secara genetis dari orangtuanya.

Gangguan mental lainnya sebagi faktor yang bersifat genetik diantaranya

Alzeimer syndrome, phenylketunurine, huntington syndrome, dan

ketergantungn alkohol dan obat-obatan. Gangguan mental juga terjadi karena

jumlah dan struktur kromosom yang tidak normal. Jumlah kromosomnya

berlebihan atau berkurang menyebabkan individu mengalami gangguan

mental. Sensori merupakan aspek penting dari manusia. Sensori merupakan

alat yang menangkap segenap stimuli dari luar. Sensori termasuk: penengaran,
47

penglihatan, perabaan, pengecapan dan penciuman. Adanya gangguan sistem

sensori ini akan menghambat penerimaan informasi secara baik. Gangguan

sensori, khususnya pada pendengaran (tuli) dan penglihatan (buta) banyak

terjadi secara kongenetal, yaitu kecacatan yang terjadi sejak lahir. Orang yang

lahir dengan gangguan pendengaran yang berat akan berakibat pada gangguan

bicara (bisu), dan karena itu pula akan terganggu kemampuan kognisi, emosi

dan perkembangan sosialnya. Seseorang yang mengalami gangguan

pendengaran misalnya, akan berpengaruh terhadap perkembangan emosi

sehingga cenderung menjadi orang yang paranoid, yaitu gangguan afeksi yang

ditandai dengan kecurigaan yang berlebihan kepada orang lain, dan

kecurigaan itu sebenarnya adalah salah.

2) Faktor ibu selama masa kehamilan

Faktor ibu selama kandungan sangat berpengaruh terhadap kesehatan

mental anak. Selama berada dalam kandungan, kesehatan janin ditentukan oleh

kondisi ibu. Kandungan yang sehat memungkinkan membuahkan anak yang

sehat mentalnya, sebaliknya kandungan tertentu dapat menyebabkan gangguan

kepada keturunanya. Faktor-faktor ibu yang turut mempengaruhi kesehatan

mental anaknya di antaranya: usia, nutrisi, obat-obatan, radiasi, penyakit yang

diderita, stress dan komplikasi.

3) Faktor Psikologis

Aspek psikis manusia pada dasarnya satu kesatuan dengan sistem

biologis, sebagai subsistem dari ekstensi manusia, maka aspek psikis selalu
48

berinteraksi dengan keseluruhan aspek kemanusiaan. Karena itulah aspek psikis

tidak dapat dipisahkan dari aspek yang lain dalam melihat manusia.

Ada beberapa aspek psikis yang turut berpengaruh terhadap kesehatan

mental, yaitu pengalaman awal, proses pembelajaran, dan kebutuhan.

1) Pengalaman awal pengalaman awal merupakan segenap

pengalamanpengalaman yang terjadi pada individu terutama yang terjadi di

masa lalunya. Pengalaman awal ini, dipandang oleh para ahli sebagai bagian

penting dan bahkan sangat menentukan bagi kondisi mental individu di

kemudian hari.

2) Proses pembelajaran perilaku manusia adalah sebagian besar adalah proses

belajar, yaitu hasil pelatihan dan pengalaman. Manusia belajar secara

langsung sejak pada masa bayi terhadap lingkungannya. Karena itu faktor

lingkungan sangat menentukan mentalitas individu.

3) Kebutuhan

Motivasi seseorang dibentuk melalui kebutuhan-kebutuhan dasarnya

yang tersusun secara hierarki. Kebutuhan dasar itu secara berturut-turut adalah

kebutuhan biologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan dicintai, kebutuhan

harga diri, kebutuhan pengetahuan, kebutuhan keindahan dan kebutuhan

aktualisasi diri.

4) Faktor sosial

Lingkungan sosial secara nyata mempengaruhi perilku sehat dan sakit.

Peran sehat juga berkaitan denngan nilai sosialnya. Individu akan berperan sehat

atau sakit jika sesuai dengan nila-nilai yang secara sosiologis diterima. Demikian
49

juga bahwa lingkungan sosial itu juga mempengaruhi pola sehat dan sakitnya,

baik kesehatan secara fisik maupun mental (Notosoedirjo, 2014).

1) Psychological distress

Psychological distress mengarah pada beberapa situasi pemikiran dan

perasaan negatif seseorang seperti ketidaknyamanan, frustasi, mudah marah,

khawatir, dan cemas. Dalam bentuk sederhana psychological distress

dipandang sebagai sebuah konstruk yang mempresentasikan aspek-aspek

fungsi negatif (Shaheen dan Alam 2010). Psychological distress merupakan

gangguan depresi dan kecemasan. Berdasarkan (Karim, 2009).

Ciri-ciri psychological distress adalah sebagai berikut:

a) Gangguan depresif mayor

Gangguan depresif mayor mempresentasikan kondisi klasik pada

kelompok gangguan ini. Karakteristik pada gangguan ini memiiki ciri-ciri

gejala yang berulang lebih dari 2 minggu dan disertai perubahan afeksi,

kognisi, fungsi neurovegentatif dan pemaafan pada peristiwa di dalam diri

individu. Pada gangguan depresif mayor, lima atau lebih dari simptom

berikut yang mempresentasikan serupa selama periode 2 minggu dan

diikuti sebuah perubahan dari fungsi sebelumnya. salah satu dari gejala

berikut : suasana hati yang depresi (depressed mood), kehilangan minat

atau kesenangan.

b) Gangguan kecemasan secara umum

Gangguan kecemasan merupakan gangguan yang terbagi dari

berbagai macam ketakutan yang berlebihan serta gangguan perilaku yang


50

terkait. Ketakutan adalah respon emosional terhadap ancaman nyata atau

yang dirasakan sedangkan kecemasan antisipasi ancaman masa depan.

Kriteria untuk gangguan ini adalah Keresahan, mudah lelah, sulit

berkonsentrasi atau pikiran menjadi kosong, cepat marah, gangguan tidur

(kesulitan untuk tetap terjaga atau ketidakpuasan tidur).


51

BAB 3

KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. KERANGKA KONSEPTUAL

Faktor yang Faktor yang


mempengaruhi adaptasi mempengaruhi tingkat
pembelajaran daring : stress :
1. Faktor stimulus 1. Keadaan psikologis Tingkat stress :
belajar : setiap siswa 1. Stress ringan
materiil,penegasan,su 2.
2. Adaptasi
asana lingkungan pembelajaran daring 2. Stress sedang
eksternal siswa
2. Faktor metode 3. Lingkungan 3. Stress berat
pembelajaran Sosial/teman :
3. Faktor individual : - Keluarga
kematangan usia,jenis - Teman sekelas
kelamin,kelas,pemaha - Guru sekolah
man,kapasitas 4. Faktor fisik :
mental,kesehatan kelelahan,sakit kepala,
jasmani dan sakit mata.
rohani,motivasi.

Sumber : Notoatmodjo (2012)

Keterangan :

= yang diteliti

= yang tidak diteliti

= Mempengaruhi

Bagan 3.1 Kerangka konseptual tentang Hubungan Adaptasi Pembelajaran


52

Daring Dengan Tingkat Stress Siswa Kelas 9 Masa Pandemi Covid-19


Di SMP Negeri 1 Bulu Kabupaten Rembang.
Berdasarkan kerangka konseptual diatas dapat dijelaskan bahwa faktor

yang mempengaruhi adaptasi pembelajaran daring antara lain: faktor stimulus

belajar meliputi materiil,penegasan serta suasana lingkungan eksternal

siswa ,faktor metode pembelajaran dan faktor individual meliputi kematangan

usia, jenis kelamin, kelas,pemahaman, motivasi, kapasitas mental,kondisi

kesehatan jasmani dan rohani. Faktor yang mempengaruhi tingkat stress pada

siswa adalah keadaan psikologis siswa, adaptasi pembelajaran daring,

lingkungan sosial : keluarga,guru,teman, dan faktor fisik : kelelahan, sakit

kepala,sakit mata. Tingkat stress terdiri atas stress ringan,stress sedang dan

stress berat.

B. HIPOTESIS PENELITIAN

Ada hubungan antara adaptasi pembelajaran daring dengan tingkat stress

siswa masa pandemi Covid-19 di SMP N 1 Bulu Kabupaten Rembang.


53

BAB 4

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancang Bangun Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yang termasuk survey

yang mana merupakan mengajukan pertanyaan tertulis dalam bentuk kuisioner.

Dengan desain pendekatan cross sectional ,Tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui korelatif antar variabel yaitu Hubungan Adaptasi Pembelajaran

Daring Dengan Tingkat Stress Siswa Masa Pandemi Covid-19 Di SMP Negeri 1

Bulu Kabupaten Rembang. Rancang bangun penelitian menggunakan Kuisioner

online.

B. Populasi Penelitian

Populasi merupakan generalisasi yang terdiri atas subjek atau objek yang

mempunyai kualitas dan selanjutnya ditarik kesimpulan (Sugiyono,2017).

Populasi pada penelitian ini adalah semua siswa SMP Negeri 1 Bulu yang

menjalankan pembelajaran daring dari kelas 7,8 dan 9 yang terdiri atas 320

siswa dan 60 Januari - Agustus 2021.

C. Sampel, Besar Sampel, dan Cara Pengambilan Sampel

1. Sampel Penelitian

Sampel pada penelitian ini adalah sebagian siswa kelas 9 SMP Negeri 1

Bulu sebanyak 178 siswa yang berumur antara 11-15 tahun dengan kriteria

sebagai berikut :

a. Kriteria inklusi
54

Kriteria dimana subjek penelitian dapat mewakili dalam sampel

penelitian yang memenuhi syarat sebagai sampel (Notoatmodjo,2002) :

1) Sebagian siswa SMP Negeri 1 Bulu yang menjalankan pembelajaran

daring

2) Bersekolah di SMP N 1 Bulu Kabupaten Rembang

3) Bersedia menjadi informan.

b. Kriteria eksklusi

Kriteria ini menyatakan subjek penelitian tidak dapat mewakili

sampel karena tidak memenuhi syarat menjadi sampel penelitian

(Notoatmodjo,2002)

Kriteria eksklusi penelitian ini adalah sebagian siswa yang tidak

mengikuti pembelajaran daring.

2. Besar Sampel

Pengambilan sampel dengan rumus Taro Yaname dan slovin,mengacu pada

pendapat (Ridwan,2011) yaitu :

Keterangan:

n = Perkiraan jumlah sampel

N= Perkiraan besar populasi

d= Tingkat kesalahan yang dipakai (d = 0,05)

N = 320

d = 0,05
55

Ditanya : n ?

n= 320

1 + 320 (0,05)2

n= 320

1,8

n = 178 siswa

Jumlah anggota sampel bertingkat dilakukan dengan cara proportional

random sampling yaitu dengan menggunakan rumus alokasi proportional :

ni = 𝑁𝑖. n

Keterangan:

ni = jumlah anggota sampel menurun stratum

n = jumlah anggota sampel seluruhnya

Ni = jumlah anggota populasi menurut stratum

N = jumlah anggota populasi seluruhnya

Maka jumlah anggota sampel berdasarkan kelas 7, 8,9 adalah:

Kelas 7A : 24 .178 = 13.3

320

7B : 24 .178 = 13.3

320

7C : 24 .178 = 13.3

320

7D: 24 .178 = 13.3


56

320

7E : 24 .178 = 13.3

320

8A : 24 .178 = 13.3

320

8B : 25 .178 = 13.9

320

8C : 25 .178 = 13.9

320

8D : 25 .178 = 13.9

320

9A : 25 .178 = 13.9

320

9B : 25 .178 = 13.9

320

9C : 25 .178 = 13.9

320

9D : 26 .178 = 15.1

320

Penentuan anggota sampel akan dilakukan secara acak dengan cara

mengundi nama pada masing masing kelas yang akan diteliti.Terdapat teknik

dalam pengambilan sampel untuk melakukan penelitian.Pengambilan sampel


57

dalam penelitian ini menggunakan teknik proportional stratified random

sampling yang artinya adalah pengambilan anggota sampel dari populasi yang

dilakukan dengan cara peniliti mengambil wakil-wakil dari setiap kelompok

yang ada dalam populasi yang jumlahnya disesuaikan dengan jumlah anggota

subjek yang ada pada setiap kelompok tersebut (Arikunto, 2013). Memenuhi

kriteria inklusi sebagai berikut siswa kelas 7,8 dan 9 SMP Negeri 1 Bulu,

memiliki handphone / laptop yang dapat mengakses Google Form dan bersedia

mengisi kuesioner online.

D. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Bulu Kabupaten Rembang,

adapun alasan memilih lokasi ini adalah:

a. Sebagian siswa SMP Negeri 1 Bulu rentan mengalami stress akibat terlalu

lama mengikuti pembelajaran daring.

b. Sebagian siswa SMP Negeri 1 Bulu rentan mengalami kelelahan fisik

pusing,lelah,sakit mata saat menjalani pembelajaran daring.

c. Belum pernah dilakukan penelitian mengenai hubungan adaptasi

pembelajaran daring dengan tingkat stress siswa masa pandemi Covid-19 di

SMP Negeri 1 Bulu Kabupaten Rembang.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan Agustus-September 2021

E. Kerangka Kerja Penelitian


58

Populasi
Semua siswa SMP N 1 Bulu yang berjumlah 320 siswa.

Teknik Sampling
Menggunakan proportional stratified random
sampling

Sampel
Sebagian siswa SMP N 1 Bulu sebanyak 178 siswa

Pengumpulan Data
Instrumen berupa kuesioner

Pengolahan Data
editing. coding, scoring, dan tabulating

Analisa Data
Uji spearman rho

Penyajian Hasil penelitian


Simpulan dan Saran
Bagan 4.1 Kerangka Kerja Penelitian Hubungan Adaptasi Pembelajaran Daring
Dengan Tingkat Stress Siswa Masa Pandemi Covid-19 di SMP N 1
Bulu Kabupaten Rembang.

F. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1. Identifikasi Variabel

Penelitian ini terdapat 2 variabel, yaitu :

a. Variabel independen dalam penelitian ini adalah adaptasi pembelajaran daring

b. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah tingkat stress siswa SMP

Negeri 1 Bulu Kabupaten Rembang.

2. Definisi Operasional
59

Variabel yang diteliti adalah hubungan adaptasi pembelajaran daring

dengan tingkat stress siswa masa pandemi Covid-19 di SMP N 1 Bulu

Kabupaten Rembang. Adapun perumusan definisi operasional untuk memperoleh

pembaca dalam mengartikan makna penelitian adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1 Definisi Penelitian Hubungan Adaptasi Pembelajaran Daring Dengan


Tingkat Stress Siswa Kelas 9 Masa Pandemi Covid-19 di SMP Negeri 1 Bulu
Kabupaten Rembang

Variabel Definisi Operasional Kriteria Alat Ukur Skala


Variabel Suatu SS : sangat setuju skor 4 Kuesioner Ordinal
independen penyesuaian S : setuju skor 3
adaptasi pribadi TS : tidak setuju skor 2
pembelajar terhadap STS : sangat tidak setuju
an daring lingkungan,de skor 1
ngan a. Adaptasi pembelajaran
Pemanfaatan daring baik jika
jaringan nilainya ≥ 76- 100%
internet dalam dengan kode 3
proses
pembelajaran b. Adaptasi pembelajaran
diharapkan daring cukup jika
peserta didik nilainya 60–75%
leluasa waktu dengan kode 2
belajar, dapat
c. Adaptasi pembelajaran
belajar
daring kurang jika
kapanpun dan
nilainya ≤ 60% dengan
dimanapun,Pe
kode 1
mbelajaran ini
merupakan
inovasi
pendidikan
untuk
menjawab
tantangan akan
ketersediaan
sumber belajar
yang variatif.
60

Variabel Definisi Operasional Kriteria Alat Ukur Skala

Variabel Segala situasi Perceived Ordinal


dependen dimana Pengukuran dengan PSS Stress
adalah tuntutan non- Skor 0-13: Stress ringan Scale
tingkat spesifik Skor 14-26: Stress Sedang (PSS)
stress siswa mengharuska Skor 27-40 :Stress Berat
kelas 9 n seorang
masa individu
pandemi untuk
Covid-19 di berespon atau
SMP melakukan
Negeri 1 tindakan.
Bulu Respon atau
Kabupaten tindakan ini
Rembang termasuk
respon
fisiologis dan
psikologis.

G. Instrumen Penelitian dan Cara Pengumpulan Data

1. Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner.

2. Cara Pengumpulan Data

a. Instrumen

Pengumpulan data dimulai dari pengajuan ijin penelitian dari

Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya, kemudian peneliti meminta ijin

kepada prodi untuk melakukan penelitian. Setelah mendapat persetujuan dari

prodi, langkah peneliti selanjutnya adalah mengambil data dan melakukan

pendekatan serta penjelasan kepada masyarakat, apabila siswa kelas 9

bersedia menjadi responden, maka peneliti memberikan surat pernyataan


61

bersedia menjadi responden, selanjutnya responden diberikan lembar

kuesioner untuk menjawab pertanyaan tersebut.

b. Pengumpulan Data

1) Data Primer

Pengumpulan data primer dilakukan dengan menggunakan kuesioner

untuk mengetahui hubungan adaptasi pembelajaran daring dengan tingkat

stress siswa masa pandemi Covid-19 di SMP N 1 Bulu Kabupaten

Rembang.

2) Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dengan memanfaatkan data

yang tersedia dari halaman internet baik jurnal maupun buku terpadu

yang mendukung kegiatan penelitian.

H. Pengolahan dan Analisis Data

1. Pengolahan Data

Data yang terkumpul kemudian dilakukan pengolahan data dengan cara :

a. Editing

Dalam proses ini peneliti meneliti kembali apakah isian pada lembar

kuesioner sudah diisi dengan baik untuk menjaga kualitas data agar dapat

diproses lebih lanjut.

b. Coding

Coding adalah tahap dimana pada setiap kategori yang ada dalam variabel.

1) Adaptasi Pembelajaran Daring

Kode 3 : adaptasi pembelajaran daring baik jika nilainya ≥ 76- 100%


62

Kode 2 : adaptasi pembelajaran daring cukup jika nilainya 60–75%

Kode 1 : adaptasi pembelajaran daring kurang jika nilainya ≤ 60%

2) Tingkat Stress Siswa Kelas 9 SMP N 1 Bulu

Pengukuran dengan PSS :

1.13 : stress rendah

14-26 : stress sedang

27-40 : stress berat

c. Scoring

Adaptasi pembelajaran daring, setelah lembar kuisioner di kumpulkan

kemudian jawaban diberi skor Sangat setuju=4,Setuju=3, Tidak Setuju=2

,Sangat Tidak Setuju=1

Untuk kuesioner tingkat stress akan mendapat skor tidak pernah= 1,

kadang-kadang = 2 pernah = 3 sering= 4

d. Tabulating

Proses penyusunan data kedalam bentuk tabel menurut sifat-sifat yang

dimilki. Data hasil dari pengumpulan kuesioner di coding, kemudian

dimasukkan kedalam tabel. Setelah terbentuk tabel tersebut dianalisa dan

dinyatakan dalam bentuk tulisan. Pada tahap ini data di interprestasikan dalam

bentuk presentase dengan menggunakan skala :

100% : seluruhnya

76%-90% : hampir seluruh

51%-79% : sebagian besar


63

50% : setengahnya

40%-49% : hampir setengahnya

1%-25% : sebagian kecil

0% : tidak ada satupun

2. Analisis Data

Analisis Data menggunakan dengan tingkat signifikan α= 0,05.

Kriteria penelitian hipotesis Ho ditolak bila t < α bararti ada Hubungan Adaptasi

Pembelajaran Daring dengan Tingkat Stress Siswa Masa Pandemi Covid-19 Di

SMP Negeri 1 Bulu Kabupaten Rembang.

3. Etika Penelitian

Melakukan penelitian ini, peneliti mengajukan permohonan izin kepada

pihak Kampus sehubungan dengan akan diadakannya penelitian yang berjudul

Hubungan Adaptasi Pembelajaran Daring Dengan Tingkat Stress Siswa Masa

Pandemi Covid-19 Di SMP N 1 Bulu Kabupaten Rembang.

Setelah mendapatkan persetujuan selanjutnya, peneliti mengajukan surat

permohonan kepada populasi penelitian untuk keadaanya menjadi responden

dalam penelitian ini dan setelah mendapatkan persetujuan dari responden. Dalam

penelitian ini, peneliti menerapkan etika penelitian dalam pengambilan sampel,

diantaranya yaitu :

1. Informed Consent (lembar persetujuan penelitian)

Sebelum melakukan penelitian, peneliti harus memberikan lembar

persetujuan kepada responden sebagai bukti bahwa responden bersedia. Jika

responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati hak responden.


64

2. Anonymity (tanpa nama)

Menjaga kerahasiaan identitas responden maka peneliti tidak

mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan data, hanya diberi

nama inisial pada masing-masing lembar pengumpulan data.

3. Confidentiality (kerahasiaan)

Semua informasi responden yang telah dikumpulkan akan dijamin

kerahasiannya oleh peneliti. Peneliti hanya menampilkan data tertentu sesuai

dengan tujuan penelitian.


65

BAB 5

Hasil Penelitian

A. Gambaran Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Bulu Kabupaten Rembang,

mengenai Hubungan Adaptasi Pebelajaran Daring Dengan Tingkat Stress

Siswa Masa Pandemi Covid-19.Penelitian ini dilakukan pada siswa yang

menjalani pembelajaran daring sebesar 178 siswa.

SMP Negeri 1 Bulu berada di rt 5 rw 3 dusun Sumurbata desa Jukung

Kecamatan Bulu Kabupaten Rembang Propinsi Jawa Tengah. SMP Negeri 1

Bulu di dirikan atas dasar SK 0472/0/1993 pada tanggal 1 Januari 1993. Luas

tanah 20.000 m2 dengan luas tanah terbangun 4.135 m2 . SMP Negeri 1 Bulu

sangat strategis yaitu berbatasan dengan Kabupaten Blora. Sebelah timur ada

desa Kemadu,di sebelah barat merupakan persawahan,di sebelah selatan desa

Jukung dan disebelah utara desa Bulu.Status dari SMP N 1 Bulu merupakan

sekolah menengah pertama negeri berakreditasi A yang ada di Kabupaten

Rembang. Guru yang ada di SMP N 1 Bulu adalah yang berkompeten di

bidangnya. Fasilitas yang terdapat di SMP N 1 Bulu antara lain 45 ruangan

yang terdiri dari ruang kelas 7,8,9 yang masing-masing kelas abcd, toilet 11

yang terdiri atas WC Kepala sekolah,WC guru,WC siswa.Terdapat ruang

kepala sekolah, ruang guru,ruang tata usaha,lab computer, lab ipa,lab

prakarya,ruang UKS,ditengah terdapat lapangan,aula,musholla. Adapun


66

fasilitas lain yang mendukung kegiatan pembelajaran antara lain 25 komputer

yang sudah tersambung dengan wifi,fasilitas olahraga yang mendukung

kegiatan siswa.

Gambaran pembelajaran di SMP N 1 Bulu menggunakan kurikulum

pembelajaran berbasis K-13 yang disesuaikan dengan aturan Menteri

pendidikan.Siswa dituntut lebih aktif dan inovatif dalam menjalankan

pembelajaran seperti kritis dalam berpikir,memiliki pemikiran yang edukatif

dan lain sebagainya. selama kegiatan belajar-mengajar di SMP N 1 Bulu

sebelum adanya pandemi Covid-19 dilaksanakan dengan luring atau tatap

muka dimana siswa bisa lebih memahami materi yang diberikan guru

langsung.Dampak yang ditimbulkan selama pandemi Covid-19 di dunia

pendidikan yaitu pembelajaran dialihkan melaui daring guna menindaklanjuti

kegiatan belajar mengajar. Adanya perubahan yang signifikan berdampak

pada kesehatan psikologis siswa saat pembelajaran daring. Siswa harus

membeli paket data untuk menunjang kegiatan belajarnya, adapula siswa yang

harus bekerja untuk membeli paket data,stress sehari penuh di depan gadget

yang menyebabkan rasa bosan,sakit mata,bahkan pusing.

Tingkat stress dapat dipengaruhi oleh respons seorang terhadap

stress.Faktor lain yang juga menyebabkan perbedaan tingkat stress seseorang

adalah mekanisme koping.Mekanisme koping yang buruk dapat memperparah

stress seseorang, begitupula sebaliknya. Jika seseorang bias melawan stress

yang ia rasakan dengan mekanisme koping yang benar, maka stress tersebut

bisa terkendali (Suganda,2013)


67

Upaya yang dilakukan sekolah termasuk pemerintah untuk mengatasi

stress pada siswa saat menjalankan pembelajaran daring yaitu guru di tuntut

lebih kreatif dalam memberikan pembelajaran,pembelajaran yang

menyenangkan tidak membosankan, ada break time sejenak sebelum

melanjutkan pembelajaran daring mata pelajaran lainnya, dilakukan

peregangan sebelum memulai pembelajaran,pemerintah sudah mengupayakan

bantuan paket data untuk siswa dan guru untuk menunjang kegiatan

pembelajaran selama dirumah.

A. Hasil Penelitian

1. Data Umum

a. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

Tabel 5.1 Distribusi frekuensi dan persentase berdasarkan jenis kelamin siswa di
SMP Negeri 1 Bulu Kabupaten Rembang pada Agustus 2021 .
No. Jenis Kelamin Frekuensi (n) Persentasi (%)
1. Laki-Laki 82 46,1
2. Perempuan 96 53,9
Jumlah 178 100,0
Sumber: Data Primer, Agustus 2021

Berdasarkan tabel 5.1 dapat diketahui bahwa sebagian besar (53,9%)

berjenis kelamin perempuan.

b. Karakteristik responden berdasarkan usia

Tabel 5.2 Distribusi frekuensi dan persentase berdasarkan usia siswa di SMP
Negeri 1 Bulu Kabupaten Rembang pada Agustus 2021
No. Usia(tahun) Frekuensi (n) Persentasi (%)
1. 11 35 19,7
2. 12 30 16,9
3. 13 47 26,4
4. 14 54 30,3
5. 15 10 6,7
68

Jumlah 178 100,0


Sumber : Data Primer Agustus 2021

Berdasarkan tabel 5.2 menunjukkan bahwa sebagian besar (30,3%) siswa

berusia 14 tahun

c. Karakteristik responden berdasarkan kelas

Tabel 5.3 Distribusi frekuensi dan persentase berdasarkan kelas pada siswa di SMP
Negeri 1 Bulu Kabupaten Rembang pada Agustus 2021
No. Kelas Frekuensi (n) Persentasi (%)
1. Kelas 7 65 36,7%

Total siswa 120


2. Kelas 8 55 30,8%

Total siswa 99
3. Kelas 9 58 32,5%

Total siswa 101


Jumlah 320 siswa 178 100,0
Sumber: Data Primer, Agustus 2021

Berdasarkan tabel 5.3 dapat diketahui dari 178 siswa sebagian besar

(36,7%) dari Kelas 7.

2. Data Khusus

Data khusus berisi karakteristik responden yang meliputi adaptasi

pembelajaran daring dan tingkat stress siswa SMP Negeri 1 Bulu. Dari hasil

pengumpulan data pada 178 responden didapatkan hasil sebagai berikut:

a. Adaptasi Pembelajaran Daring

Suatu penyesuaian pribadi terhadap lingkungan,dengan Pemanfaatan

jaringan internet dalam proses pembelajaran diharapkan peserta didik leluasa

waktu belajar, dapat belajar kapanpun dan dimanapun,Pembelajaran ini


69

merupakan inovasi pendidikan untuk menjawab tantangan akan ketersediaan

sumber belajar yang variatif.

Tabel 5.4 Distribusi frekuensi dan persentase berdasarkan adaptasi pembelajaran


daring siswa di SMP Negeri 1 Bulu Kabupaten Rembang pada Agustus
2021.
No. Adaptasi Frekuensi (n) Persentasi (%)

Pembelajaran

Daring
1. Adaptasi

Pembelajaran 96 53,9

Daring Kurang
2. Adaptasi

Pembelajaran 64 36

Daring Cukup
3. Adaptasi

Pembelajaran 18 10,1

Daring Baik
Jumlah 178 100,0
Sumber: Data Primer, Agustus 2021

Berdasarkan tabel 5.4 dapat diketahui dari 178 siswa sebagian besar

(53,9%) diketahui adaptasi pembelajaran daring kurang baik.

b. Tingkat Stress Siswa

Stress adalah segala situasi dimana tuntutan non-spesifik mengharuskan

seorang individu untuk berespon atau melakukan tindakan. Respon atau

tindakan ini termasuk respon fisiologis dan psikologis.


70

Tabel 5.5 Distribusi frekuensi dan persentase berdasarkan tingkat stress siswa di
SMP Negeri 1 Bulu Kabupaten Rembang pada Agustus 2021.
No. Tingkat Stress Siswa Frekuensi (n) Persentasi (%)
1. Tingkat Stress Siswa
24 13,5
Ringan
2. Tingkat Stress Siswa
37 20,8
Sedang
3. Tingkat Stress Siswa
117 65,7
Berat
Jumlah 178 100,0
Sumber: Data primer, Agustus 2021

Berdasarkan tabel 5.5 dapat diketahui dari 178 siswa sebagian besar

(65,7%) mengalami stress berat

c. Hubungan adaptasi pembelajaran daring dengan tingkat stress siswa di SMP

Negeri 1 Bulu Kabupaten Rembang.

Tabel 5.6 Tabel silang Hubungan adaptasi pembelajaran daring dengan tingkat
stress siswa di SMP Negeri 1 Bulu Kabupaten Rembang Agustus 2021
Adaptasi Tingkat Tingkat Tingkat Total %

Pembelajaran Stress Stress Stress

Daring Ringan Sedang Berat

Tingkat

stress
Adaptasi 16(16,7%) 23 (24%) 57(59,4%) 96 (100%)

Pembelajaran

daring kurang
Adaptasi 7 (10,9%) 11(17,2%) 46 (71,9%) 64 (100%)

pembelajaran

daring cukup
71

Adaptasi 1 (5,6%) 3(16,7%) 14 (77,8%) 18 (100%)

pembelajaran

daring baik
Total 24(13,5%) 37(20,8%) 117(65,7%) 178 (100)%

Sumber : Data Primer,Agustus 2021

Uji Statistik Spearman rho

Adaptasi
Pembelajaran
Daring Tingkat Stress

Spearman' Adaptasi Pembelajaran Correlation Coefficient 1.000 .153*


s rho Daring Sig. (2-tailed) . .042

N 178 178

Tingkat Stress Correlation Coefficient .153* 1.000

Sig. (2-tailed) .042 .

N 178 178

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Berdasarkan Tabel 5.6 menunjukkan bahwa dari 178 siswa,96 siswa adaptasi

pembelajaran daring kurang baik terjadi stress berat 59,4%, 64 siswa adaptasi

pembelajaran cukup baik stress sedang 17,2%, dan 18 siswa adaptasi pembelajaran

daring baik tidak terjadi stress.

Hasil uji statistik menggunakan spearman’s rho correlation di dapatkan nilai

signifikan p sebesar 0,042 yang artinya p < 0,05 sehingga H0 ditolak. Dengan

demikian terdapat hubungan adaptasi pembelajaran daring dengan tingkat stress siswa

masa pandemi Covid-19 di SMP Negeri 1 Bulu Kabupaten Rembang.


72

BAB 6

PEMBAHASAN

A. Pembahasan

1. Adaptasi Pembelajaran Daring

Berdasarkan tabel 5.4 hasil penelitian menunjukan sebagian

besar(53,9%) adaptasi pembelajaran daring siswa kurang baik ,di temukan

faktor lain yang menyebabkan stress seperti ujian. Adaptasi pembelajaran

daring siswa ditunjukkan dari kuisioner seperti penggunaan media sosial

seperti whatsapp group,zoom,google classroom. Pada prakteknya,

pelaksanaan pembelajaran dalam jaringan memiliki beberapa kekurangan dan

kelebihan. Beberapa kekurangan yang terjadi adalah pertama, kurangnya

akses jaringan internet secara maksimal sehingga dalam pengerjaan dan


73

pengumpulan tugas mengalami keterlambatan. Kedua, penguasaan program

daring bagi siswa masih cukup rendah, hal ini terlihat dari adanya beberapa

siswa yang kurang aktif dalam pelaksanaan pembelajaran. Hasil penelitian

Smart and Cappel (2006) menyatakan bahwa ketidaksiapan instruktur dan

peserta dalam belajar online disebabkan oleh pengalaman pertama mereka

menyelesaikan kegiatan atau modul pembelajaran online. Seharusnya

kesiapan guru dan siswa dalam belajar menjadi faktor penting untuk

diperhatikan.

Berdasarkan hasil dari kuisioner jumlah siswa yang mengisi sebagian

besar berjenis kelamin perempuan terdapat 53,9% sedangkan laki-laki 46,1%.

Jenis kelamin dapat mempengaruhi tentang adaptasi pembelajaran daring,

karena laki-laki dan perempuan memiliki koping individu yang berbeda.

Sejalan dengan penelitian Meijer (2009) di dalam jurnal Lamda, dkk (2014)

mengatakan bahwa perempuan mempunyai lebih banyak faktor adaptasi

pembelajaran yang kurang baik daripada laki-laki, perempuan yang lebih

beriorentasi pada cara menjalankan pembelajaran daring tanpa harus

meninggalkan pekerjaan rumah yang ditugaskan kepada mereka daripada laki-

laki serta lebih berfokus dalam membangun koping setiap individu dan lebih

banyak terlibat secara emosional kepada orang lain.

Berdasarkan hasil kuisioner jumlah umur hampir setengahnya berumur

14 tahun (30,3%). Menunjukkan bahwa remaja mempunyai pengaruh kuat

terhadap adaptasi pembelajaran daring. Sejalan dengan penelitian Kusmiran

(2011) mengatakan, pada masa remaja terjadi tahap perkembangan dimana


74

remaja tampak dan merasa lebih dekat dengan teman sebayanya. Dengan

adanya faktor predisposisi antara siswa kelas 7,8,9 terdapat perbedaan yang

signifikan.

Berdasarkan hasil kuisioner adaptasi pembelajaran daring sebagian

besar kelas 7 terdapat orang (36,7%). Dikarenakan semakin ditemukan

tingkat stress dengan skor tertinggi. Semakin kecil tingkatan kelas semakin

banyak sampel yang diambil.

2. Tingkat Stress

Berdasarkan tabel 5.5 menunjukkan sebagian besar siswa (65,7%)

mengalami stress berat. siswa mengalami stress adanya pembelajaran daring.

Hasil menurut peneliti ini menunjukkan bahwa siswa mengalami stress,

sehingga menyebabkan seperti sulit mengatur jadwal belajar, tidak bisa

konsentrasi beajar,sulit belajar, mudah bosan,sakit kepala,bahkan sakit mata.

Tanggung jawab dan tuntutan kehidupan akademik pada siswa dapat menjadi

bagian stress yang biasa dialami siswa. Studi literatur yang mengungkapkan

tingkat stress pada remaja cenderung tinggi. Menurut Davidson (2001) sumber

stress akademik adalah situasi yang monoton, kebisingan, tugas yang terlalu

banyak, , ketidakjelasan, kurangnya kontrol, keadaan bahaya dan kritis, tidak

dihargai, diacuhkan, kehilangan kesempatan, aturan yang membingungkan,

tuntutan yang saling bertentangan, dan deadline tugas sekolah.

Berdasarkan hasil kuisioner sebagian besar terjadi stress berat

(67,7%) terjadi pada siswa yang berjenis kelamin perempuan, karena


75

mahasiswa perempuan lebih khawatir terhadap kemampuanyan dibandingkan

dengan Mahasiswa laki-laki. Sejalan dengan penelitian Arezou Asghari

(2012) mengatakan dimana prevelensi stress lebih tinggi terjadi pada

perempuan, bila dibandingkan dengan laki-laki. Perempuan dua kali lipat

lebih sering mengalami gangguan ini. diperkuat oleh penelitian yang

dilakukan Lestari & Wulan 2018 bahwa rata-rata yang mengalami stress

adalah perempuan. Menurut Kaplan dan Sadock (2010), wanita memiliki

mekanisme koping yang kurang dibandingkan laki-laki, sehingga wanita lebih

cenderung mengalami stress, karena perempuan lebih peka terhadap emosi.

Berdasarkan hasil kuisioner sebagian besar (81,5%) stress terjadi

pada siswa yang berumur 14 tahun , stress bisa terjadi pada umur berapapun

dan berada pada tahap dewasa. Sejalan dengan penelitian Rana & Mahmood,

(2010) Pada tahap ini emosi positif terpenting dan mereka akan menolak

untuk terlibat dalam sesuatu yang menimbulkan konsekuensi negatif.

Berdasarkan hasil kuisioner sebagian besar stress sebagian besar

terjadi pada siswa kelas 9 (8,4%) karena mereka juga menjalankan ujian,

banyak tanggung jawab yang harus diselesaikan yang dapat mempengaruhi

tingkat stress itu sendiri. Sejalan dengan penelitian Ariyanto (2018), bahwa

adaptasi pembelajaran daring siswa berhubungan dengan tingkat stress.

Tingkat stres yang cenderung tinggi pada siswa yang bersekolah dengan

media daring dapat terjadi karena minimnya interaksi anta guru-siswa ataupun

siswa-siswa, siswa enggan menanyakan guru secara online ataupun siswa bisa
76

merasa tidak paham akan pembelajaran yang dilaksanakan tanpa tatap muka.

Interaksi sosial yang berkurang secara drastis juga dapat menjadi penyebab

timbulnya stres pada siswa. Rasa bosan yang dialami siswa selama belajar

dari rumah juga menjadi permasalahan bagi siswa.

3. Hubungan Adaptasi Pembelajaran Daring Dengan Tingkat Stress Siswa Masa

Pandemi Covid-19 Di SMP Negeri 1 Bulu Kabupaten Rembang

Berdasarkan Tabel 5.6 hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 178 siswa, 96

siswa adaptasi pembelajaran daring kurang baik terjadi stress berat 59,4%, 64 siswa

adaptasi pembelajaran cukup baik terjadi stress sedang 17,2%, dan 18 siswa adaptasi

pembelajaran daring baik tidak terjadi stress. Adaptasi pembelajaran daring dengan

situasi yang menimbulkan stress adalah salah satu strategi coping yang sangat

dibutuhkan untuk mengatasi stress. Seperti yang dikemukakan Sarafino(1994)

individu akan melakukan usaha-usaha tertentu untuk beradaptasi pembelajaran daring

yang menimbulkan stress. Menurut (Irfani,2020) yang mengatakan pembelajaran

daring tersebut tentu menjadi suatu kebiasaan baru yang harus dijalani oleh para

siswa. Akibatnya siswa harus melakukan adaptasi terhadap kebiasaan baru tersebut.

Bisa diketahui bahwa sebelum masa pandemi Covid-19 hampir semua kegiatan

belajar mengajar dilakukan oleh siswa melalui interaksi secara langsung dengan

siswanya di ruang nyata.Kelengkapan fasilitas yang mendukung proses pembelajaran

juga mempengaruhi tingkat stress.Minimnya sarana dan prasarana dan kurangnya

kemampuan guru tidak akan meningkatkan mutu pendidikan siswa (Susana,2006).


77

Berdasarkan hasil penelitian faktor jenis kelamin mempengaruh adaptasi

pembelajaran daring dengan tingkat stress siswa sebagian besar siswa perempuan

(67,7%) mengalami stress berat (55,6%). Perempuan rentan stress dikarenakan

mereka dituntut untuk belajar dan menyelesaikan pekerjaan rumah, mereka juga

dituntut untuk menyelesaikan tugas tepat waktu.Umur juga sangat berpengaruh

terhadap adaptasi pembelajaran daring terhadap tingkat stress siswa.Menurut

Santrock (2013) remaja yang lebih tua lebih aktif menilai stressor. Faktor usia sangat

mempengaruhi adaptasi pembalajaran daring dengan tingkat stress siswa, pada siswa

umur 14 Tahun (8,4%) lebih rentan terhadap stress berat dan adaptasi kurang baik

dalam menjalankan pembelajaran daring. Kelas mempengaruhi adaptasi pembelajaran

daring dengan tingkat stress siswa dimana kelas 9D (12,1%) lebih sering mengalami

stress dan adaptasi kurang baik mengingat mereka juga menjalankan ujian, ditemukan

siswa yang juga bekerja sambil belajar sehingga fokus belajarnya terpecah. Adapun

beberapa cara untuk menangani peningkatan stres dan kecemasan yang dialami siswa

selama masa pandemi ini, menurut Dewi (2020) terdapat tiga langkah utama yang

bisa dilakukan. Pertama, disarankan untuk membekali diri dengan pengetahuan yang

cukup tentang COVID-19. Kedua, mencari tahu tentang kondisi kesehatan diri

melalui skrining mandiri. Ketiga, menentukan sikap dan langkah sesuai dengan

kondisi kesehatan saat ini. Adapun salah satu cara untuk mengurangi stres yaitu

dengan mulai membicarakan perasaan yang tengah dialami dengan orang terdekat

atau orang yang dapat dipercaya untuk membantu

Adaptasi pembelajaran daring dengan tingkat stress saling berkaitan antara

satu dengan yang lain. Dimana adaptasi dinilai kurang baik disebabkan beberapa
78

faktor seperti stimulus siswa,metode pembelajaran yang digunakan, dan usia,

jenis,kelamin,pemahaman kurang dan motivasi kurang dari diri individu. Respons

terhadap stress dikelompokkan menjadi 4 bagian yaitu respons fisiologis, respons

kognitif, respons emosi, serta respons tingkah laku. Faktor lain yang juga dapat

menyebabkan perbedaan tingkat stress seseorang adalah mekanisme koping.

Mekanisme koping yang buruk dapat memperparah stres seseorang, begitupun

sebaliknya. Jika seseorang bisa melawan stress yang ia rasakan dengan melakukan

mekanisme koping yang benar, maka stress tersebut bisa berkurang bahkan bisa

menghilang (Suganda, 2013).

B. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini tidak terlepas dari adanya berbagai keterbatasan yang

menjadi hambatan dalam penelitian. Adapun keterbatasan dalam penelitian ini

adalah instrument penelitian menggunakan google form yang memungkinkan

adanya kesalahan jaringan sehingga data kurang akurat, dan ada faktor lain

yang dapat mempengaruhi

BAB 7

Kesimpulan dan Saran

A. Kesimpulan

Simpulan yang dapat diambil dari penelitian tentang hubungan adaptasi

pembelajaran daring dengan tingkat stress siswa masa pandemic Covid-19 di

SMP Negeri 1 Bulu Kabupaten Rembang.


79

1. Adaptasi pembelajaran daring pada siswa di SMP Negeri 1 Bulu Kabupaten

Rembang sebagian besar kurang baik.

2. Adaptasi pembelajaran daring pada siswa di SMP Negeri 1 Bulu Kabupaten

Rembang sebagian besar mengalami stress berat.

3. Ada hubungan adaptasi pembelajaran daring dengan tingkat stress siswa masa

pandemi Covid-19 di SMP Negeri 1 Bulu Kabupaten Rembang

B. Saran

Peneliti dapat memberikan beberapa saran sebagai berikut :

1. Bagi Masyarakat

Hasil penelitian ini dapat menjadi tambahan informasi bagi masyarakat

tentang tingkat stres yang dialami siswa yang bersekolah dengan media daring

yang turut dialami anak anak mereka.

2. Bagi Penelitian Selanjutnya

Penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan dan masukan pada

penelitian selanjutnya yang membahas tentang stress pada siswa yang

bersekolah dengan media daring. Penelitian selanjutnya juga diharapkan dapat

membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat stress pada siswa

yang bersekolah dengan media daring

3. Bagi Institusi

Diharapkan untuk memberikan pembekalan dan mengundang petugas

kesehatan dari instasi yang bersangkutan.


80

DAFTAR PUSTAKA
Afreni, Hamida.2020.Pembelajaran Daring Di TengahWabah Covid-19.Jurnal
Ilmiah Pendidikan Biologi,Vol.6 No.2.
Agnihotri. K.A. 2018. Stress and Students. Laxmi Book Publication. Solapur.
Ananditasari. D. dkk. 2015. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi
Tingkat Stres pada Siswa SMA Negeri X Depok Akibat Penerapan
Kurikulum 2013. Depok :
Skripsi Universitas Indonesia
Anggraini. V.D. 2018. Faktor Penyebab Stres Akademik pada Siswa. Skripsi
Program Studi Bimbingan Dan Konseling Jurusan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
81

Ariyanto. E. 2016. Pengaruh Relaksasi terhadap Stres pada Remaja di Lapas


Anak Blitar. Tesis. Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.
Asep.S, M. Romli. 2012. Jurnalistik Online: Panduan Mengelola
Media Online.Bandung. Nuansa Cendikia.
Barseli. M. dkk. 2017. Konsep Stres Akademik Siswa. Padang : Jurnal
Konseling
dan Pendidikan
Dhinar,Antonius.2020.Adaptasi Pembelajaran Daring.diunduh dari website
https://polteksimasberau.ac.id/adaptasi-pembelajaran-daring/ pada
tanggal 9 Agustus 2021
Firman F, Rahayu s.2020.Pembelajaran Online di Tengah Pandemi Covid-
19.Jurnal Edu Sci.
Hamdani,Roni Acep,Priatna Asep.2020.Efektifitas Implementasi Pembelajaran
Daring Di Masa Pandemi Covid-19.Jurnal Ilmiah Pgsd STKIP Subang
Vol.6 No.1.
Hayati,Nur.2019.Metode Pembelajaran Daring yang Efektif.Universitas
Pendidikan Ganesha Singaraja Indonesia.
Herliandry LD,Nurhasanah,Suban ME,Heru K.2020.Pandemic Learning
During The Covid-19.J Teknol.Availabel from:
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jtp
Joko,Ahmad.2017.Model Belajar Mengajar.Bandung:Pustaka Setia.
Kemenkes RI.2020.Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus
Disease.Germas.
Menteri Pendidikan. 2020. Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2020 Tentang
Pelaksanaan Pendidikan dalam Masa Darurat CoronaVirus (COVID-
19)
Mustaqim.2020.Model Pembelajaran Daring Menggunakan Media Online
Selama Pandemi Covid-19.Jurnal Of Islamic Education,Vol.2,No.2.
Musabiq S,Karimah l.2018.Gambaran Stress Pada Siswa Saat Pembelajaran
Daring.Jakarta:Insight Psikol.
Musradinur.2016.Stress dan Cara Mengatasinya Dalam Perspektif Psikologi.J
Edukasi J Bimbingan Konseling.
Nana dkk.2020.Mobile Learning Sebagai Inovasi Dalam Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Pada Pembelajaran di Sekolah.Jurnal of Educational
Research Review,Vol.3 No.1.
82

Nursalam.2014.Konsep Penerapan Metode Penelitian Keperawatan.Jakarta:


Salemba Medika.
Nuryatin,Sri.2020.Adaptasi Metode Pembelajaran Melalui E-Learning Untuk
Menghadapi Era New Normal.Jurnal Pendidikan Universitas Lambung
Mangkurat
Risalah,A dkk.2020.Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Kegiatan Belajar
Siswa MI/SD.Jurnal Of Islamic Education at Elementary
School.Vol.1No.1.
Riskesdas. 2018. Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan,
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta: Kemenkes RI
Saam, Z & Wahyuni, S. 2017. Psikologi Keperawatan. Cetakan I. Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada
Sarafino & Smith.2018. Healty Psychology : Biopsychosocial Interactions.
New Jearsey : John Wiley & Sons Inc.
Smet, Bart. 2016. Psikologi Kesehatan. Jakarta : PT Gramedia
Widiasarana Indonesia.
WHO.2020.Corona virus disease (COVID-19).situation report.
83

Lampiran 1
Lembar Permohonan Ijin Pengambilan Data Awal
84

Lampiran 2

Lembar Balasan Ijin Pengambilan Data Penelitian


85

Lampiran 3
Lembar Keterangan Kelaikan Etik
86

Lampiran 4
Lembar Permohonan Ijin Penelitian
87

Lampiran 5
Lembar Permohonan Menjadi Responden

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada
Yth. Siswa/Siswi
Di SMP N 1 BULU Kabupaten Rembang
Yang bertanda tangan dibawah ini, peneliti selaku mahasiswa
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya Program Studi S1 Keperawatan

Nama : Meylani Nur Istiqomah


NIM : 1130017140
Jenis Kelamin : Perempuan
Nama Instansi : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
Sebagai persyaratan tugas akhir mahasiswa Program Studi S1
Keperawatan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya, saya akan melakukan
penelitian tentang “Pengaruh Pembelajaran Daring terhadap Kesehatan Siswa
SMP N 1 Bulu Kabupaten Rembang di Masa Covid-19”.
Penelitian ini tidak akan menimbulkan dampak yang merugikan bagi
responden karena semua data atau informasi yang diberikan akan dijaga
kerahasiaannya oleh peneliti dan hanya digunakan untuk penelitian. Apabila
Bapak/Ibu berkenan, saya mohon kesediaannya untuk menandatangani lembar
persetujuan menjadi responden dan bersedia menjawab pertanyaan-pertanyaan
yang terdapat dalam lembar observasi.
Demikian atas bantuan dan kerjasama Bapak/Ibu, saya mengucapkan
terima kasih. Rembang,
Juli 2021
Peneliti
(Meylani Nur Istiqomah)
88

Lampiran 6
Inform Consent
LEMBAR INFORMASI UNTUK RESPONDEN
(Informantion For Consent)
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tang di bawah ini:
Nama Mahasiswa : Meylani Nur Istiqomah
NIM : 1130017140
Status : Mahasiswa S1 Keperawatan Universitas Nahdlatul
Ulama Surabaya
Judul Penelitian : Hubungan Adaptasi Pembelajaran Daring Dengan
Tingkat Stress Siswa Masa Pandemi Covid-19 Di
SMP Negeri 1 Bulu Kabupaten Rembang.
A. Tujuan penelitian dan penggunaan hasil
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan adaptasi pembelajaran
daring dengan penurunan tingkat strss pada siswa SMP N 1 BULU yang
melaksanakan pembelajaran daring. Data yang diperoleh akan sangat bermanfaat
untuk menambah dan meningkatkan informasi serta wawasan untuk pembaca.
Dengan demikian peneliti mengajak saudari untuk ikut serta dalam penelitian ini.
B. Manfaat terhadap subyek penelitian
Manfaat penelitian ini untuk responden penelitian yaitu dapat mengatasi stress
pada mahasiswa siswa kelas 9 yang melaksanakan pembelajaran daring .
C. Metode dan prosedur kerja penelitian
1. Metode penelitian :
Metode yang digunakan adalah kuesioner
2. Prosedur kerja penelitian :
Apabila anda bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini, anda diminta
menandatangani lembar persetujuan rangkap dua, satu untuk anda simpan dan
satu untuk peneliti.
Prosedur penelitian selanjutnya adalah :
1. Anda akan diminta keterangan mengenai data diri seperti nama, usia, jenis
kelamin.
2. Anda akan dijelaskan tentang manfaat dan tujuan penelitian oleh peneliti
3. Bila peneliti memerlukan data tambahan tentang diri anda untuk keperluan
penelitian maka peneliti dapat menghubungi anda melalui nomor tetelpon yang
telah anda berikan kepada peneliti.
D. Risiko yang mungkin timbul
89

Dalam penelitian ini responden meluangkan waktunya untuk mengisi form


observasi yang mungkin menyebabkan ketidaknyamanan dan mengganggu waktu
responden.
E. Efek samping penelitian
Dalam penelitian ini tidak menimbulkan efek samping pada responden.
F. Karakteristik dan jumlah penelitian
Dalam penelitian besar sampel yang digunakan adalah 83 responden.
G. Jaminan kerahasiaan
Semua informasi data anda yang diperoleh selama penelitian ini akan dicatat
dan digunakan dengan tujuan ilmu pengetahuan. Informasi tersebut hanya akan
digunakan dengan tidak mengungkapkan identitas anda. Semua informasi yang
telah dikumpulkan tetap menjadi rahasia dan tidak akan dipublikasikan.
H. Hal-hal yang perlu diketahui
Penelitian ini dipergunakan untuk tugas akhir mahasiswa, dan akan
dipergunakan sebagaimana mestinya.
I. Informasi tambahan
Segala pertanyaan dan klarifikasi terkait penelitian ini dapat melalui
081774943311. Demikian atas perhatian dan kesedian anda, saya sampaikan
terimakasih.

Rembang,10 Agustus 2021

Peneliti Responden

( Meylani Nur I. ) ( )
90

Lampiran 7
Lembar Pengunduran Diri
PENGUNDURAN DIRI
Saya yang bertandatangan dibawah ini :
Nama :
Umur :
Alamat :
No. Telp. :
Dengan ini menyatakan MENGUNDURKAN DIRI sebagai subjek
penelitian dengan judul Hubungan Adaptasi Pembelajaran Daring Dengan
Tingkat Stress Siswa Kelas 9 Masa Pandemi Covid-19 Di SMP Negeri 1 Bulu
Kabupaten Rembang.
Demikian lembar pengunduran diri yang saya buat dengan penuh
kesadarandan tanpa paksaan.

Rembang, .............................
Yang membuat pernyataan

( )

Saksi 1 Saksi 2

( ) ( )
91

Lampiran 8

Instrumen Penelitian Kuesioner


KUESIONER PENELITIAN
HUBUNGAN ADAPTASI PEMBELAJARAN DARING DENGAN TINGKAT STRESS
SISWA KELAS 9 MASA PANDEMI COVID-19 DI SMP N 1 BULU
KABUPATEN REMBANG

Mohon kesediaan siswa/siswi kelas 9 SMP N 1 Bulu untuk mengisi kuesioner ini.
Kuesioner ini merupakan kuesioner yang penulis susun dalam rangka pelaksanaan penelitian.
Jawaban yang Bapak/Ibu/Sdr berikan tidak akan mempengaruhi kedudukan maupun jabatan,
mengingat kerahasiaan identitas Bapak/Ibu/Sdr akan kami jaga.

IDENTITAS RESPONDEN
Isilah identitas diri saudara dengan keadaan yang sebenarnya :
A Nama Responden :
B Umur : 1. 11 s/d 13 tahun
2. 14 s/d 15 tahun
3. 15 tahun

c. Jenis Kelamin 1. Laki-laki


2. Perempuan

d. Pendidikan Terakhir :
Orang Tua
1. SD
2. SMP
3. SMA
4. SARJANA
5. Lain-lain ............
92

PETUNJUK PENGISIAN

Berilah tanda (√) pada kolom jawaban yang tersedia sesuai dengan jawaban

Bapak/Ibu/Sdr.

1.Sangat Tidak Setuju (STS)

2. Tidak Setuju (TS)

3. Setuju (S)

4. Sangat Setuju (SS)

Variabel Adaptasi Pembelajaran Daring

No Pernyataan Pilihan Jawaban


STS TS S SS
1 Saat pandemi Covid-19 media WA group,Google class
room,zoom meeting,di gunakan untuk pembelajaran daring
2 Kegiatan belajar mengajar (KBM) dilaksanakan dengan
baik (terstruktur,sesuai,jadwal,terkoordinasi)
3 Saat pembelajaran daring terdapat kendala oleh sinyal
internet
4 Media pembelajaran seperti zoom,WA group,Google class
meet dinilai efektif untuk pembelajaran daring
5 Pembelajaran via online mudah dilakukan

6 Interaksi siswa dan guru sangat baik menggunakan sistem


pembelajaran daring
7 Pembelajaran daring sangat menarik untuk diikuti siswa

8 Bahan ajar/pengajaran yang disajikan sangat berkualitas


dalam sistem pembelajaran daring
9 Materi yang di sampaikan mudah di pahami oleh siswa
93

10 Saat pembelajaran daring siswa selalu mendengarkan guru


dengan baik
11 Proses pembelajaran daring dimasa pandemi Covid-19
pilihan yang baik
12 Fasilitas saat pembelajaran daring lengkap/terpenuhi

13 Saat pembelajaran daring siswa mampu fokus dalam


mengikuti pembelajaran
14 Sarana dan prasarana di sekolah mendukung pembelajaran
daring
15 Guru memberikan evaluasi pembelajaran daring untuk siswa

16 Tugas yang diberikan guru diselesaikan tepat waktu

17 Siswa memanfaatkan waktu belajar dengan sebaik mungkin

18 Bantuan kuota internet sangat membantu proses


pembelajaran daring

PETUNJUK PENGISIAN
Berilah tanda (√) pada kolom jawaban yang tersedia sesuai dengan jawaban

Bapak/Ibu/Sdr.

Tidak pernah (TP)

Kadang-kadang (KK)

Pernah (P)

Sering (S)

Variabel Tingkat Stress (Perceived Stress Scale)


No Pernyataan Jawaban
TP KK P S
1 Mudah marah karena hal kecil
2 Cenderung bereaksi berlebihan pada
94

situasi sulit
3 Kesulitan untuk relaksasi atau bersantai
4 Mudah merasa bosan
5 Merasa menghabiskan energi karena
stress
6 Sulit untuk beristirahat
7 Mudah tersinggung
8 Kesulitan untuk tenang setelah sesuatu
yang mengganggu
9 Sulit mengendalikan stress yang dialami
terhadap hal yang dilakukan
10 Berada dalam keadaan tegang
11 Tidak dapat memaklumi apapun yang
menhalangi untuk anda menyelesaikan
hal yang sedang anda lakukan
12 Sulit tidur
95

Lampiran 10

Uji Statistik
Correlations

96 Total_
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18 X

X1 Pearson
1 .207** .005 .018 .052 .075 -.102 .097 -.025 .015 -.010 .124 .072 .077 .108 .085 .041 .001 .240**
Correlation

Sig. (2-tailed) .006 .942 .810 .489 .317 .174 .196 .737 .844 .897 .100 .342 .305 .151 .259 .589 .990 .001

N 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178

X2 Pearson
.207** 1 .001 -.117 .100 .103 .102 .165* .099 .073 .226** .239** .039 -.002 .158* .115 .033 .105 .351**
Correlation
Sig. (2-tailed) .006 .993 .119 .184 .169 .174 .028 .186 .331 .002 .001 .609 .981 .036 .125 .664 .162 .000

N 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178

X3 Pearson -.246 -.208 -.151 -.294 -.197


.005 .001 1 .033 -.016 -.148* -.147 -.079 -.100 -.027 -.078 -.113 -.047 -.097
** ** * ** **
Correlation
Sig. (2-tailed) .942 .993 .658 .001 .005 .831 .049 .051 .044 .000 .298 .183 .724 .300 .134 .008 .535 .196

N 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178

X4 Pearson
.018 -.117 .033 1 .074 .034 .072 .020 .058 .176* .096 -.023 .016 .144 .054 .050 .111 -.012 .235**
Correlation
Sig. (2-tailed) .810 .119 .658 .327 .650 .337 .792 .443 .019 .204 .762 .833 .054 .476 .507 .142 .873 .002

N 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178

X5 Pearson -.246
.052 .100 .074 1 .153* .113 .266** .185* .186* .192* .198** .164* .238** .226** .169* .149* .260** .472**
**
Correlation
Sig. (2-tailed) .489 .184 .001 .327 .042 .135 .000 .014 .013 .010 .008 .028 .001 .002 .024 .047 .000 .000

N 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178

X6 Pearson -.208
.075 .103 .034 .153* 1 .259** .203** .162* .157* .377** .272** .235** .147 -.019 .161* .225** .183* .474**
**
Correlation
Sig. (2-tailed) .317 .169 .005 .650 .042 .000 .006 .031 .036 .000 .000 .002 .050 .797 .032 .002 .015 .000

N 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178

X7 Pearson
-.102 .102 -.016 .072 .113 .259** 1 .237** .293** .248** .255** .388** .163* .173* .165* .088 .121 .047 .486**
Correlation
Sig. (2-tailed)
97

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 178 100.0

Excludeda 0 .0

Total 178 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.
Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.759 18
98

Total_X

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 24 1 .6 .6 .6

28 1 .6 .6 1.1

31 1 .6 .6 1.7

32 2 1.1 1.1 2.8

33 5 2.8 2.8 5.6

34 5 2.8 2.8 8.4

35 15 8.4 8.4 16.9

36 16 9.0 9.0 25.8

37 14 7.9 7.9 33.7

38 7 3.9 3.9 37.6

39 2 1.1 1.1 38.8

40 4 2.2 2.2 41.0

41 12 6.7 6.7 47.8

42 8 4.5 4.5 52.2


99

43 5 2.8 2.8 55.1

44 9 5.1 5.1 60.1

45 8 4.5 4.5 64.6

46 9 5.1 5.1 69.7

47 4 2.2 2.2 71.9

48 9 5.1 5.1 77.0

49 6 3.4 3.4 80.3

50 6 3.4 3.4 83.7

51 4 2.2 2.2 86.0

52 8 4.5 4.5 90.4

53 5 2.8 2.8 93.3

54 1 .6 .6 93.8

55 4 2.2 2.2 96.1

56 4 2.2 2.2 98.3

57 1 .6 .6 98.9

59 1 .6 .6 99.4

63 1 .6 .6 100.0

Total 178 100.0 100.0


100

Correlations

Total_
Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9 Y10 Y11 Y12 Y

Y1 Pearson
1 .402** .129 .156* .152* .278** .427** .373** .210** .199** .200** .231** .505**
Correlation

Sig. (2-tailed) .000 .087 .037 .042 .000 .000 .000 .005 .008 .007 .002 .000

N 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178
Y2 Pearson
.402** 1 .319** .212** .193** .130 .212** .325** .215** .108 .221** .198** .468**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .004 .010 .084 .004 .000 .004 .150 .003 .008 .000
N 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178
Y3 Pearson
.129 .319** 1 .412** .383** .224** .196** .340** .388** .287** .283** .304** .575**
Correlation
Sig. (2-tailed) .087 .000 .000 .000 .003 .009 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178
Y4 Pearson
.156* .212** .412** 1 .425** .190* .198** .352** .402** .336** .406** .341** .595**
Correlation
Sig. (2-tailed) .037 .004 .000 .000 .011 .008 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178
Y5 Pearson
.152* .193** .383** .425** 1 .386** .245** .273** .441** .428** .364** .336** .624**
Correlation
Sig. (2-tailed) .042 .010 .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178
101

Y6 Pearson
.278** .130 .224** .190* .386** 1 .463** .304** .426** .348** .334** .376** .601**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .084 .003 .011 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178
Y7 Pearson
.427** .212** .196** .198** .245** .463** 1 .530** .336** .333** .373** .361** .630**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .004 .009 .008 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178
Y8 Pearson
.373** .325** .340** .352** .273** .304** .530** 1 .523** .421** .386** .370** .699**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178
Y9 Sig. (2-tailed) .005 .004 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178
Y10 Pearson
.199** .108 .287** .336** .428** .348** .333** .421** .569** 1 .581** .472** .684**
Correlation
Sig. (2-tailed) .008 .150 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178
Y11 Pearson
.200** .221** .283** .406** .364** .334** .373** .386** .416** .581** 1 .438** .678**
Correlation
Sig. (2-tailed) .007 .003 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178
102

Y12 Pearson
.231** .198** .304** .341** .336** .376** .361** .370** .392** .472** .438** 1 .651**
Correlation
Sig. (2-tailed) .002 .008 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178
Total Pearson
.505** .468** .575** .595** .624** .601** .630** .699** .715** .684** .678** .651** 1
_Y Correlation

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178 178

Cronbach's Alpha N of Items

.854 12
103
Adaptasi Pembelajaran Daring * Jenis Kelamin Crosstabulation

Jenis Kelamin

Laki-Laki Perempuan Total

Adaptasi Pembelajaran Adaptasi pembelajaran daring 39 57 96


Daring kurang 44.2 51.8 96.0
Adaptasi Pembelajaran Daring
40.6% 59.4% 100.0%
Cumulative
47.6% 59.4% 53.9%
Frequency Percent Valid Percent Percent
21.9% 32.0% 53.9%
Valid Adaptasi Pembelajaran
Adaptasi
96pembelajaran
25.9 daring 53.9 53.9 39 25 64
Daring Kurang
cukup 29.5 34.5 64.0
Adaptasi Pembelajaran
64 17.3 36.0 89.9 60.9% 39.1% 100.0%
Daring Cukup
47.6% 26.0% 36.0%
Adaptasi Pembelajaran
18 4.9 10.1 100.0 21.9% 14.0% 36.0%
Daring Baik

Total Adaptasi
178pembelajaran
48.0 daring 100.0 <5 14 18

Missing System baik 193 52.0 8.3 9.7 18.0


Total 371 100.0 n<5 77.8% 100.0%

n<5 14.6% 10.1%

n<5 7.9% 10.1%


Total 82 96 178

82.0 96.0 178.0

46.1% 53.9% 100.0%

100.0% 100.0% 100.0%

46.1% 53.9% 100.0%


104
105

Jenis Kelamin

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Laki-Laki 82 46.1 46.1 46.1

Perempuan 96 53.9 53.9 100.0

Total 178 100.0 100.0

Usia

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 11 Tahun 35 19.7 19.7 19.7

12 Tahun 30 16.9 16.9 36.5

13 Tahun 49 27,5 26.4 62.9

14 Tahun 5 29.8 30,9 92.7

15 Tahun 10 5.6 5.6 98.3

99.4

100.0

Total 178 100.0 100.0

Kelas

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 7A 13 7.3 7.3 7.3

7B 13 7.3 7.3 14.6

7C 13 7.3 7.3 21.9

7D 13 7.3 7.3 29.2

7E 13 7.3 7.3 36.5

8A 14 7.9 7.9 44.4


106

8B 14 7.9 7.9 52.2

8C 14 7.9 7.9 60.1

8D 14 7.9 7.9 68.0

9A 14 7.9 7.9 75.8

9B 14 7.9 7.9 83.7

9C 14 7.9 7.9 91.6

9D 15 8.4 8.4 100.0

Total 178 100.0 100.0

Tingkat Stress

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tingkat Stress Ringan 27 15.2 15.2 15.2

Tingkat Stress Sedang 40 22.5 22.5 37.6

Tingkat Stress Berat 111 62.4 62.4 100.0

Total 178 100.0 100.0

KELAS * Tingkat Stress Crosstabulation

Tingkat Stress Total

Tinngkat stress Tingkat Stress Tingkat Stress


Ringan Sedang Berat

KELAS 7A 7 1 5 13

53.8% 7.7% 38.5% 100.0%

29.2% 2.7% 4.3% 7.3%

3.9% 0.6% 2.8% 7.3%

7B 1 6 6 13

7.7% 46.2% 46.2% 100.0%

4.2% 16.2% 5.1% 7.3%

0.6% 3.4% 3.4% 7.3%

7C 0 0 13 13
107

0.0% 0.0% 100.0% 100.0%

0.0% 0.0% 11.1% 7.3%

0.0% 0.0% 7.3% 7.3%

7D 0 6 7 13

0.0% 46.2% 53.8% 100.0%

0.0% 16.2% 6.0% 7.3%

0.0% 3.4% 3.9% 7.3%

7E 1 12 0 13

7.7% 92.3% 0.0% 100.0%

4.2% 32.4% 0.0% 7.3%

0.6% 6.7% 0.0% 7.3%

8A 5 0 9 14

35.7% 0.0% 64.3% 100.0%

20.8% 0.0% 7.7% 7.9%

2.8% 0.0% 5.1% 7.9%

8B 0 0 14 14

0.0% 0.0% 100.0% 100.0%

0.0% 0.0% 12.0% 7.9%

0.0% 0.0% 7.9% 7.9%

8C 4 1 9 14

28.6% 7.1% 64.3% 100.0%

16.7% 2.7% 7.7% 7.9%

2.2% 0.6% 5.1% 7.9%


8D 6 0 8 14

42.9% 0.0% 57.1% 100.0%

25.0% 0.0% 6.8% 7.9%

3.4% 0.0% 4.5% 7.9%

9A 0 5 9 14

0.0% 35.7% 64.3% 100.0%

0.0% 13.5% 7.7% 7.9%

0.0% 2.8% 5.1% 7.9%

9B 0 6 8 14

0.0% 42.9% 57.1% 100.0%

0.0% 16.2% 6.8% 7.9%

0.0% 3.4% 4.5% 7.9%

9C 0 0 14 14
108

0.0% 0.0% 100.0% 100.0%

0.0% 0.0% 12.0% 7.9%

0.0% 0.0% 7.9% 7.9%

9D 0 0 15 15

0.0% 0.0% 100.0% 100.0%

0.0% 0.0% 12.8% 8.4%

0.0% 0.0% 8.4% 8.4%


Total 24 37 117 178

13.5% 20.8% 65.7% 100.0%

100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

13.5% 20.8% 65.7% 100.0%

Usia * Tingkat Stress Crosstabulation

Tingkat Stress

Tinngkat Stress Tingkat Stress Tingkat Stress


Ringan Sedang Berat Total

Usia 11 Tahun 6 11 18 35

17.1% 31.4% 51.4% 100.0%

25.0% 29.7% 15.4% 19.7%

3.4% 6.2% 10.1% 19.7%

12 Tahun 3 14 13 30

10.0% 46.7% 43.3% 100.0%

12.5% 37.8% 11.1% 16.9%

1.7% 7.9% 7.3% 16.9%

13 Tahun 15 1 33 49

30.6% 2.0% 67.3% 100.0%

62.5% 2.7% 28.2% 27.5%

8.4% 0.6% 18.5% 27.5%

14 Tahun 0 10 44 54

0.0% 18.5% 81.5% 100.0%

0.0% 27.0% 37.6% 30.3%

0.0% 5.6% 24.7% 30.3%

15 Tahun 0 1 9 10

0.0% 10.0% 90.0% 100.0%


109

0.0% 2.7% 7.7% 5.6%

0.0% 0.6% 5.1% 5.6%


Total 24 37 117 178

13.5% 20.8% 65.7% 100.0%

100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

13.5% 20.8% 65.7% 100.0%

Jenis Kelamin* Tingkat Stress Crosstabulation

Tingkat_Stress Total

Tinngkat stress Tingkat Stress Tingkat Stress


ringan Sedang Berat

Jenis Laki-Laki 13 17 52 82
Kelamin 15.9% 20.7% 63.4% 100.0%

54.2% 45.9% 44.4% 46.1%

7.3% 9.6% 29.2% 46.1%

Perempuan 11 20 65 96

11.5% 20.8% 67.7% 100.0%

45.8% 54.1% 55.6% 53.9%

6.2% 11.2% 36.5% 53.9%


Total 24 37 117 178

13.5% 20.8% 65.7% 100.0%

100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

13.5% 20.8% 65.7% 100.0%

Adaptasi Pembelajaran Daring * Tingkat Stress Crosstabulation

Tingkat Stress Total

Tingkat Stress Tingkat Stress Tingkat


Ringan Sedang Stress Berat

Adaptasi Pembelajaran Daring Adaptasi Pembelajaran Daring 16 23 57 96


Kurang 16.7% 24.0% 59.4% 100.0%

66.7% 62.2% 48.7% 53.9%

9.0% 12.9% 32.0% 53.9%

Adaptasi Pembelajaran Daring 7 11 46 64


Cukup 10.9% 17.2% 71.9% 100.0%
110

29.2% 29.7% 39.3% 36.0%

3.9% 6.2% 25.8% 36.0%

Adaptasi Pembelajaran Daring 1 3 14 18


Baik 5.6% 16.7% 77.8% 100.0%

4.2% 8.1% 12.0% 10.1%

0.6% 1.7% 7.9% 10.1%


Total 24 37 117 178

13.5% 20.8% 65.7% 100.0%

100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

13.5% 20.8% 65.7% 100.0%

Correlations

Adaptasi
Pembelajaran
Daring Tingkat Stress

Spearman's rho Adaptasi Pembelajaran Correlation Coefficient 1.000 .153*


Daring Sig. (2-tailed) . .042

N 178 178
*
Tingkat Stress Correlation Coefficient .153 1.000

Sig. (2-tailed) .042 .


N 178 178
111

Nama Jenis X X1 X1 X1 X1 X1 Total


Responden Kelamin Usia Kelas X1 X1 3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 3 4 5 6 X17 8 X
1 1 1 1 4 3 4 2 1 2 2 1 2 2 3 1 2 1 3 2 3 3 3
2 1 2 1 4 3 2 3 2 3 1 3 2 1 4 2 2 1 2 4 3 3 3
3 1 1 1 3 3 1 3 3 4 2 3 2 1 3 4 2 1 4 2 1 2 2
4 1 1 1 4 3 3 1 4 3 2 3 2 4 1 2 2 4 2 2 4 2 2
5 1 2 1 1 2 1 3 4 2 1 2 3 4 2 1 4 3 2 3 2 4 2
6 2 1 1 4 3 4 2 3 1 3 3 2 1 3 4 2 1 4 2 3 1 2
7 2 1 1 3 2 3 3 2 1 1 2 3 2 1 2 4 3 2 1 3 1 1
8 2 1 1 2 1 2 3 2 4 3 1 4 2 3 1 4 1 1 1 3 3 1
9 2 2 1 2 3 2 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 2 3 1 4 2 1
10 2 1 1 3 3 3 1 4 3 3 1 1 1 4 2 2 1 2 3 1 2 2
11 2 2 1 1 2 1 1 4 2 2 3 4 2 2 4 1 4 2 1 4 4 2
12 2 1 1 2 1 2 2 2 4 3 2 2 3 4 3 1 2 2 3 2 3 2
13 2 1 1 3 2 3 2 4 2 3 2 1 2 2 3 2 3 4 3 1 4 1
14 1 1 1 3 1 3 2 3 4 3 2 1 2 4 2 4 2 2 4 3 4 2
15 1 1 1 2 4 2 2 2 1 4 2 4 2 4 1 1 4 2 2 2 1 1
16 1 1 1 3 3 3 2 4 1 2 3 1 4 2 1 2 2 2 4 2 4 1
17 1 2 1 3 1 3 3 2 4 2 1 3 4 4 1 1 2 3 3 2 2 2
18 1 2 1 2 4 2 2 1 4 3 2 3 3 3 2 3 1 1 4 2 3 1
19 2 1 1 2 3 2 1 3 3 3 3 2 2 3 3 2 4 3 3 2 4 3
20 2 1 1 2 2 2 1 4 3 2 1 2 2 3 4 3 2 2 1 3 3 3
21 2 2 1 2 1 2 2 3 2 4 4 2 2 2 4 3 2 2 1 1 2 3
22 2 1 1 2 3 2 3 2 3 2 4 2 3 4 3 2 1 1 1 2 3 3
23 2 2 1 3 2 3 3 4 2 2 2 2 3 3 4 2 2 1 2 2 1 3
24 2 2 1 2 3 2 2 3 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 3 2 3 3
25 2 1 1 2 2 2 2 2 3 4 3 4 3 3 1 2 4 4 2 2 1 3
112

26 2 1 1 2 1 2 2 3 1 2 3 4 2 1 2 2 1 2 2 1 2 3
27 1 2 1 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 4 4 2 2 1 4 4 2 2
28 1 1 1 3 2 3 4 2 4 2 1 2 3 2 4 2 4 2 1 3 1 2
29 1 2 1 1 2 1 2 2 2 4 3 3 2 2 4 2 2 2 1 4 2 2
30 1 1 1 2 2 2 4 4 2 1 1 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2
31 1 1 1 3 2 3 4 1 1 2 2 2 1 3 2 1 3 3 2 4 2 2
32 2 2 1 2 4 2 1 2 2 3 3 2 3 3 4 2 2 2 3 4 2 2
33 2 1 1 4 2 4 3 3 2 4 2 1 2 2 4 1 2 3 2 2 2 3
34 2 1 1 2 1 2 3 3 2 4 1 3 4 4 3 3 4 2 4 4 3 2
35 2 1 1 3 3 3 4 2 4 2 4 3 1 4 1 3 4 2 2 3 3 1
35 2 1 1 3 4 3 3 4 3 4 2 1 3 4 3 4 3 4 3 3 2 3
37 2 1 1 4 3 4 4 2 2 3 4 3 3 2 4 2 3 2 3 2 2 3
38 2 2 1 4 3 4 3 3 3 4 4 2 1 2 4 3 3 4 3 2 4 3
39 2 2 1 2 4 2 2 1 3 4 4 4 2 3 4 3 2 2 3 3 4 2
40 1 2 1 4 2 4 3 1 1 4 3 2 4 3 2 3 3 4 3 1 1 2
41 1 2 1 3 1 3 2 2 3 3 3 4 3 4 4 1 1 2 2 4 2 3
42 1 2 1 4 2 4 3 3 2 4 2 3 3 4 3 4 3 2 3 3 3 2
43 1 2 1 4 3 4 1 3 3 1 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2
44 1 2 1 2 2 2 3 4 3 4 2 3 3 3 3 2 4 4 2 1 3 2
45 2 1 1 4 3 4 2 3 3 4 3 4 3 3 4 3 2 2 2 3 2 2
46 2 1 1 3 3 3 3 4 1 3 4 4 1 2 3 4 2 2 4 4 2 2
47 2 2 1 2 1 2 2 2 1 3 1 2 4 1 2 4 3 2 1 2 2 1
48 2 2 1 2 2 2 2 2 4 4 3 2 3 4 3 2 4 4 2 3 2 1
49 2 2 1 1 2 1 2 3 1 4 4 3 2 3 3 3 3 4 4 2 2 1
50 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 1 3 3 2 1 1
51 2 2 1 4 4 4 1 4 1 2 2 4 2 2 4 3 2 3 2 3 4 1
52 2 1 1 3 2 3 2 4 2 1 3 3 1 2 1 2 3 3 2 3 4 1
53 1 2 1 3 2 3 4 3 2 2 3 3 4 3 2 1 2 3 4 2 1 1
54 1 2 1 1 2 1 1 2 2 3 3 3 1 2 2 2 2 1 1 2 4 1
55 1 2 1 1 1 1 3 4 2 2 2 2 2 4 2 4 3 3 1 4 1 1
56 1 1 1 2 3 2 3 2 1 2 2 4 2 3 3 4 4 4 4 3 3 1
113

57 1 1 1 3 2 3 1 4 3 4 3 4 2 3 4 3 4 4 2 2 1 1
58 2 1 1 2 2 2 3 1 2 3 3 2 1 2 4 1 4 4 4 3 2 1
59 2 1 1 3 4 3 3 4 3 2 4 3 2 4 3 2 4 4 4 3 4 1
60 2 1 1 3 3 3 3 1 2 4 3 4 4 2 2 3 4 4 2 4 4 1
61 2 1 1 2 3 2 1 1 2 2 3 2 1 3 3 1 1 3 2 1 1 1
62 2 2 1 2 2 2 4 4 3 3 3 3 4 2 3 4 3 2 2 3 4 1
63 2 2 1 1 1 1 2 2 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 1
64 2 2 1 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 2 4 3 4 4 3 2
65 2 1 1 2 4 2 2 4 3 3 1 2 2 3 4 3 3 3 4 3 4 2
66 1 3 1 3 3 3 2 1 4 3 3 2 4 2 4 3 2 2 3 2 3 2
67 1 3 1 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 2 2 3 3 3 2
68 1 3 1 3 2 3 1 2 4 2 4 3 2 1 3 4 2 2 3 4 3 2
69 1 3 1 2 4 2 2 3 2 4 3 3 2 3 3 2 3 4 2 2 3 2
70 1 3 1 4 4 4 1 2 3 3 2 4 2 3 3 3 4 2 3 3 2 2
71 1 3 1 3 4 3 1 2 1 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2
72 1 3 1 1 2 2 3 4 1 4 2 3 4 4 2 1 4 3 3 4 4 2
73 2 3 1 3 2 3 2 3 4 3 3 2 3 4 2 3 2 1 3 4 2 2
74 2 3 1 4 3 4 3 4 2 1 2 2 2 4 4 3 4 4 4 2 1 2
75 2 3 1 4 3 4 1 4 1 1 3 2 1 2 2 2 2 4 3 2 3 2
76 2 3 1 4 4 4 1 2 3 3 1 3 4 2 1 4 1 4 1 3 3 2
77 2 3 1 2 2 2 1 4 2 1 4 1 4 2 2 2 3 3 3 4 4 2
78 2 3 1 3 1 3 3 4 4 3 4 3 3 1 3 1 3 4 2 2 3 1
79 2 3 2 3 1 3 4 3 1 3 2 3 2 1 3 3 4 3 3 4 2 2
80 1 3 2 1 2 2 3 4 1 3 3 2 2 3 2 2 2 4 3 3 3 2
81 1 3 2 4 1 4 3 3 2 2 3 3 4 3 2 2 3 2 3 3 2 2
82 1 3 2 4 3 4 1 2 2 2 4 3 1 4 4 2 3 1 3 4 3 2
83 1 3 2 3 2 3 1 4 3 2 2 4 1 1 3 2 1 2 3 3 1 2
84 1 3 2 1 3 1 2 2 3 4 2 3 4 3 4 3 1 1 2 2 3 2
85 1 3 2 3 2 3 4 4 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 4 3 2
86 1 3 2 3 4 3 1 4 3 3 4 1 4 3 4 1 2 4 1 2 1 2
87 2 3 2 2 3 2 3 1 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 3 2 2
114

88 2 3 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 1 3 2 2 2 1 2 2 4 2
89 2 3 2 2 2 2 1 2 3 2 2 3 3 4 2 3 2 2 2 2 2 2
90 2 3 2 2 3 2 1 2 3 3 2 3 1 2 4 1 2 4 3 2 2 2
91 2 3 2 1 1 1 2 2 3 3 2 2 1 3 3 1 3 3 4 4 1 3
92 2 3 2 2 3 2 4 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3
93 2 3 2 3 1 3 3 2 3 3 3 2 1 3 3 3 3 1 2 3 3 2
94 1 3 2 2 2 2 2 4 3 2 1 3 1 2 1 2 2 2 2 2 2 3
95 1 3 2 1 3 1 1 3 2 3 4 3 1 4 2 2 1 3 4 2 1 3
96 1 3 2 3 3 3 2 3 2 1 3 3 4 2 2 3 4 3 3 4 4 3
97 1 3 2 2 2 2 3 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
98 1 3 2 1 1 1 2 3 3 4 2 3 2 2 2 4 3 2 2 2 3 1
99 1 3 2 1 1 1 2 2 1 3 2 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 1
100 1 4 2 3 4 4 4 3 2 3 4 3 4 4 3 3 3 3 2 1 2 1
101 2 3 2 3 3 3 3 3 1 3 3 4 4 1 2 2 1 1 1 2 2 1
102 2 3 2 2 2 2 4 1 2 1 1 2 2 2 2 1 3 1 2 3 3 1
103 2 4 2 3 1 2 3 3 3 2 2 4 2 2 2 3 4 4 3 2 2 1
104 2 3 2 1 2 1 3 4 1 2 3 3 3 4 1 1 2 4 3 3 3 1
105 2 3 2 1 3 1 4 1 3 2 1 3 4 4 2 1 1 2 2 4 1 1
106 2 3 2 2 2 2 3 3 3 4 4 3 2 2 4 3 2 2 4 4 1 1
107 2 3 2 3 1 3 3 3 3 2 4 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 1
108 1 3 2 4 1 4 2 3 1 1 4 3 4 2 2 2 3 4 3 2 4 1
109 1 3 2 1 1 1 3 2 1 4 2 4 3 2 2 2 1 2 1 1 2 1
110 1 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 4 3 3 3 4 1
111 1 3 2 3 2 3 3 4 3 3 1 2 3 4 1 2 2 1 1 1 2 1
112 1 3 2 3 2 3 1 2 3 1 2 3 3 4 3 2 3 2 3 3 3 1
113 1 3 2 2 1 2 2 3 3 2 3 3 1 3 2 4 3 2 3 2 2 1
114 1 3 2 2 3 2 3 4 3 4 3 2 3 2 1 1 1 3 4 3 4 1
115 2 3 2 3 2 3 3 4 1 2 2 3 3 2 3 1 2 2 2 2 2 1
116 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 1 2 4 2 3 3 2 3 2 1
117 2 4 2 4 2 4 3 2 4 3 2 2 2 3 3 3 3 2 4 4 3 1
118 2 4 2 2 2 2 2 3 2 2 4 2 3 2 2 4 2 2 1 2 2 1
115

119 2 4 2 2 4 2 2 3 3 4 2 4 4 3 3 2 2 2 1 1 2 1
120 2 4 2 3 1 3 2 3 3 3 3 1 3 1 2 3 3 2 2 4 4 1
121 2 4 2 3 3 3 3 4 4 1 3 4 3 4 2 3 4 3 2 4 3 1
122 1 4 2 4 2 4 3 1 1 2 1 2 2 1 2 2 2 3 1 1 3 1
123 1 4 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1
124 1 5 2 3 2 3 1 1 2 2 1 2 2 3 2 2 1 2 2 2 1 2
125 1 4 2 3 1 3 2 2 3 3 1 3 1 3 1 2 2 2 2 2 1 2
126 1 4 2 2 2 2 3 1 2 2 2 1 1 1 2 2 2 4 2 2 1 2
127 1 4 2 4 2 4 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2
128 1 4 2 3 4 3 1 2 3 2 1 2 2 3 2 2 1 2 2 1 4 2
129 2 5 2 2 3 2 3 4 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 3 2
130 2 4 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 1 2 1 2 2 3 2 2 2 1
131 2 4 2 3 2 3 3 3 3 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 1
132 2 4 2 3 3 3 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 1 2 1
133 2 4 2 3 2 3 3 3 3 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 3 1
134 2 4 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 3 1 1
135 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 3 2 2 2
136 1 4 2 3 1 3 1 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2
137 1 5 2 2 2 2 2 2 2 2 4 3 2 3 3 2 4 3 2 3 3 2
138 1 4 2 3 2 3 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 3 3 1 2 2
139 1 4 2 2 2 2 3 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2
140 1 4 2 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 1 2 2
141 1 4 2 3 2 3 2 1 1 2 1 2 1 1 1 2 3 2 1 2 1 2
142 1 4 2 3 2 3 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 3 2
143 2 5 2 3 2 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 1
144 2 4 2 3 2 3 3 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 3 2 2 2 1
145 2 4 2 3 1 3 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1
146 2 4 2 2 1 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 3 1
147 2 4 2 3 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 1
148 2 5 2 3 2 3 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1
149 2 4 2 3 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1
116

150 1 4 2 2 2 3 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1
151 1 4 2 3 2 3 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1
152 1 4 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 1
153 1 4 2 3 1 3 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1
154 1 4 2 3 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1
155 1 4 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1
156 1 4 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1
157 2 4 2 2 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2
158 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
159 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
160 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
161 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1
162 2 5 2 3 4 3 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1
163 2 4 3 3 2 3 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1
164 1 4 3 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1
165 1 5 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1
166 1 4 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1
167 1 4 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1
168 1 4 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1
169 1 4 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1
170 1 4 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1
171 1 5 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1
172 2 4 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1
173 2 4 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 1
174 2 4 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1
175 2 4 3 2 2 2 3 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 3 2 2 2 1
176 2 5 3 3 2 3 2 2 2 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1
177 2 5 3 3 2 3 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1
178 2 4 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1
117

Jenis
Nama Kelami Total
Responden n Usia Kelas Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9 Y10 Y11 Y12 Y
118

1 1 1 1 3 4 2 2 3 1 3 4 3 2 1 2 1
2 1 2 1 2 3 4 4 4 1 2 3 2 2 3 3 3
3 1 1 1 4 2 3 1 4 3 2 2 2 4 2 3 2
4 1 1 1 4 2 2 4 2 3 2 3 1 4 3 3 3
5 1 2 1 2 3 3 2 2 3 2 3 4 4 3 1 2
6 2 1 1 2 3 1 4 2 3 3 2 1 2 4 4 1
7 2 1 1 2 2 1 3 2 4 1 2 3 2 4 2 1
8 2 1 1 2 3 2 3 1 4 3 4 3 1 2 3 1
9 2 2 1 1 3 2 4 3 4 2 1 4 3 2 4 1
10 2 1 1 3 4 1 2 3 4 3 1 2 3 4 3 1
11 2 2 1 4 1 2 4 2 4 2 4 4 2 1 3 1
12 2 1 1 4 3 3 2 3 3 4 4 3 2 2 3 3
13 2 1 1 1 2 3 3 4 2 1 4 3 4 2 4 3
14 1 1 1 3 2 3 4 2 4 2 1 4 4 3 3 2
15 1 1 1 1 2 2 4 3 2 2 4 4 3 2 1 2
16 1 1 1 2 4 2 2 2 4 3 2 1 2 2 4 1
17 1 2 1 2 3 4 2 2 2 1 4 4 3 2 3 2
18 1 2 1 4 4 3 3 2 2 4 4 2 3 3 2 2
19 2 1 1 4 4 2 2 1 3 3 4 3 2 1 1 2
20 2 1 1 2 1 3 3 4 3 2 2 4 3 2 2 3
21 2 2 1 2 2 3 1 2 2 4 3 2 2 1 4 2
22 2 1 1 4 3 1 1 1 1 2 2 2 3 2 1 3
23 2 2 1 2 3 3 3 2 1 2 4 2 3 2 3 3
24 2 2 1 1 2 3 3 4 2 3 4 3 2 3 1 3
25 2 1 1 4 3 2 3 2 2 3 4 3 4 4 2 3
26 2 1 1 3 3 3 2 2 4 3 2 2 2 2 2 3
27 1 2 1 2 3 3 4 3 4 3 2 4 4 2 3 3
28 1 1 1 2 3 3 3 4 3 4 2 3 4 4 3 3
29 1 2 1 4 3 3 4 4 3 1 2 4 2 4 2 3
30 1 1 1 4 2 1 1 2 3 4 2 3 4 2 3 3
31 1 1 1 3 1 4 3 2 3 4 2 4 3 2 4 3
119

32 2 2 1 4 3 2 1 2 3 3 3 2 3 1 4 3
33 2 1 1 2 1 3 4 4 3 3 3 4 4 2 4 3
34 2 1 1 3 2 4 2 3 4 4 3 2 3 2 3 3
35 2 1 1 1 2 2 3 1 2 1 1 2 2 2 2 3
35 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3
37 2 1 1 2 2 4 4 2 2 2 3 4 3 1 1 3
38 2 2 1 1 1 2 2 3 3 1 1 2 2 1 1 3
39 2 2 1 3 3 2 3 3 1 3 1 1 1 1 1 3
40 1 2 1 2 3 2 1 2 4 2 1 1 1 1 3 3
41 1 2 1 3 2 2 1 1 2 2 2 1 1 1 2 3
42 1 2 1 2 3 4 2 3 4 2 2 4 2 1 1 3
43 1 2 1 1 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3
44 1 2 1 2 1 1 2 3 3 4 1 3 4 3 1 3
45 2 1 1 1 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 1 3
46 2 1 1 1 2 2 1 3 4 3 3 3 3 3 2 3
47 2 2 1 4 3 3 2 2 3 1 2 2 2 1 2 2
48 2 2 1 2 2 2 2 2 3 2 2 4 3 4 3 2
49 2 2 1 4 3 2 2 3 4 3 3 2 3 2 2 2
50 2 2 1 2 2 3 4 1 2 3 4 3 3 4 3 2
51 2 2 1 2 1 4 3 4 1 1 1 1 3 2 2 2
52 2 1 1 2 2 2 4 2 4 3 2 2 3 2 3 2
53 1 2 1 3 3 2 3 1 1 3 3 2 2 1 4 2
54 1 2 1 2 2 4 4 3 2 1 2 4 3 1 4 2
55 1 2 1 2 3 1 4 1 1 2 2 2 2 2 2 2
56 1 1 1 4 3 3 2 4 4 3 2 2 1 1 2 2
57 1 1 1 3 4 2 1 4 3 3 2 3 4 3 4 2
58 2 1 1 2 3 4 3 2 1 1 1 2 1 1 1 2
59 2 1 1 3 3 4 4 1 2 2 4 2 3 3 3 2
60 2 1 1 1 2 4 4 2 2 3 2 3 2 4 4 2
61 2 1 1 4 3 3 2 1 3 4 3 4 3 2 3 2
62 2 2 1 2 4 3 3 2 1 3 3 3 2 3 2 2
120

63 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 1 1 2 1 1 2
64 2 2 1 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 2
65 2 1 1 3 4 3 4 2 1 2 1 1 2 2 2 1
66 1 3 1 3 4 2 1 2 2 2 2 2 3 2 3 3
67 1 3 1 2 2 3 4 2 3 4 3 3 4 3 4 1
68 1 3 1 4 4 4 3 2 4 3 4 3 4 3 3 1
69 1 3 1 4 3 1 2 4 4 4 3 4 4 2 4 1
70 1 3 1 2 1 2 2 3 2 4 3 3 3 3 3 3
71 1 3 1 3 4 1 2 2 2 1 1 1 1 2 1 1
72 1 3 1 2 1 2 4 2 4 4 4 2 3 2 1 3
73 2 3 1 3 4 2 2 2 3 4 2 1 1 1 1 1
74 2 3 1 3 2 1 2 1 1 1 2 2 1 3 2 3
75 2 3 1 3 3 1 4 4 2 2 2 2 3 1 3 3
76 2 3 1 4 2 1 4 1 2 4 4 2 3 4 3 3
77 2 3 1 3 3 2 3 2 3 3 1 1 2 2 2 3
78 2 3 1 4 3 2 2 1 1 2 4 3 3 1 4 3
79 2 3 2 4 1 1 2 2 3 3 3 2 4 3 4 3
80 1 3 2 3 2 1 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3
81 1 3 2 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 1 1 3
82 1 3 2 4 2 1 4 3 3 4 3 2 1 1 1 3
83 1 3 2 1 2 2 2 1 1 1 1 1 4 4 1 3
84 1 3 2 3 3 1 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3
85 1 3 2 3 2 4 3 2 3 3 3 2 4 4 3 3
86 1 3 2 1 4 1 3 4 3 1 3 3 4 3 3 3
87 2 3 2 1 3 2 2 2 3 2 3 3 2 1 3 3
88 2 3 2 4 4 3 3 2 3 3 4 2 3 3 3 3
89 2 3 2 3 3 1 2 1 1 2 3 3 4 3 1 3
90 2 3 2 4 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3
91 2 3 2 2 3 4 3 2 3 4 3 3 2 2 3 3
92 2 3 2 4 3 2 3 3 2 4 4 2 1 1 2 3
93 2 3 2 4 4 3 3 3 3 2 3 4 2 3 3 3
121

94 1 3 2 4 3 1 2 1 2 2 2 2 1 1 3 1
95 1 3 2 4 3 1 2 2 3 3 4 2 3 3 2 2
96 1 3 2 3 3 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 3
97 1 3 2 3 2 1 1 2 2 3 3 2 2 1 1 3
98 1 3 2 2 3 4 3 4 1 1 2 2 2 2 2 3
99 1 3 2 3 3 4 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3
100 1 4 2 2 3 4 3 3 4 1 2 3 4 2 3 3
101 2 3 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 1 1
102 2 3 2 2 3 3 4 4 1 1 2 2 3 2 2 1
103 2 4 2 2 3 3 3 2 2 4 4 3 3 2 3 3
104 2 3 2 1 1 3 2 3 3 2 2 1 2 1 3 1
105 2 3 2 3 1 1 1 1 4 3 2 2 2 2 1 3
106 2 3 2 4 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3
107 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3
108 1 3 2 4 3 4 2 1 4 4 4 2 3 4 3 3
109 1 3 2 2 2 2 4 4 3 2 2 3 4 3 3 3
110 1 3 2 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 2 3 1
111 1 3 2 3 4 4 3 4 3 3 4 3 2 3 3 1
112 1 3 2 1 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 1
113 1 3 2 2 2 3 2 3 4 3 2 2 3 3 4 3
114 1 3 2 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 1
115 2 3 2 2 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 1 1
116 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 1
117 2 4 2 2 3 2 3 2 3 4 3 4 4 2 4 3
118 2 4 2 1 1 1 1 1 1 3 3 4 4 4 4 3
119 2 4 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3
120 2 4 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3
121 2 4 2 2 2 2 3 4 3 4 2 2 3 4 3 3
122 1 4 2 3 4 4 4 3 2 1 2 3 3 3 3 3
123 1 4 2 2 2 4 3 4 3 2 3 2 3 3 2 3
124 1 5 2 3 4 4 3 2 1 2 2 3 3 1 3 3
122

125 1 4 2 2 1 2 3 4 4 2 3 3 3 2 4 3
126 1 4 2 2 2 1 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3
127 1 4 2 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3
128 1 4 2 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3
129 2 5 2 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 2 3 3
130 2 4 2 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 2 3
131 2 4 2 4 4 3 4 4 2 3 4 4 4 4 3 2
132 2 4 2 4 2 2 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2
133 2 4 2 3 3 3 3 2 4 4 4 3 3 3 4 2
134 2 4 2 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 2
135 2 4 2 3 2 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 2
136 1 4 2 3 3 3 4 4 2 3 4 3 4 3 3 2
137 1 5 2 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 2
138 1 4 2 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 2
139 1 4 2 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 4 2
140 1 4 2 3 1 2 3 4 4 4 3 4 4 3 3 2
141 1 4 2 3 4 3 2 3 4 3 4 4 3 4 3 2
142 1 4 2 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3
143 2 5 2 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3
144 2 4 2 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 2 3 3
145 2 4 2 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3
146 2 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3
147 2 4 2 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
148 2 5 2 3 4 3 4 3 4 3 3 4 2 3 4 3
149 2 4 2 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3
150 1 4 2 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3
151 1 4 2 4 2 4 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3
152 1 4 2 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3
153 1 4 2 4 3 3 4 3 4 2 3 4 3 4 4 3
154 1 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
155 1 4 2 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3
123

156 1 4 2 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3
157 2 4 2 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3
158 2 4 2 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3
159 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3
160 2 4 2 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3
161 2 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
162 2 5 2 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3
163 2 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
164 1 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3
165 1 5 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3
166 1 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
167 1 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3
168 1 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
169 1 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3
170 1 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
171 1 5 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3
172 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
173 2 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3
174 2 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 2 3 4 4 3
175 2 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3
176 2 5 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3
177 2 5 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
178 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
124

Lampiran 10

Lembar Konsultasi

No Tanggal Pokok Pembahasan Paraf Dosen Paraf


Pembimbing Mahsiswa
Senin,14 Pengajuan Judul
1. Desembe
r 2021

Rabu,10 ACC Judul


2. Februari
2021

Kamis, Konsultasi BAB 1


3. 01 April
2021

4. Selasa, 2 ACC Bab 1


Juni
2021

5. Rabu, 5 Konsultasi Bab 2


Juni
2021

6 Minggu, ACC Bab 2


20 Juni
2021
125

7. Kamis, 1 Konsul Bab 1, 2, 3


Juli 2021

8. Selasa, Konsul Bab 1, 2, 3,


27 Juli dan 4
Agustus
2021
9. Selasa,3 Revisi Bab 1,2,3,
Agustus dan 4
2021

10. Rabu,11 ACC BAB 1,2,3, dan


Agustus 4
2021
1

Anda mungkin juga menyukai