Anda di halaman 1dari 113

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI AFIRMASI POSITIF

TERHADAP PENURUNAN TINGKAT STRES PADA SISWA


SMP N 4 MREBET DALAM MENGHADAPI PEMBELAJARAN
SECARA ONLINE

SKRIPSI

diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Keperawatan

ELSA WULANDARI
1811020099

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN S1


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2022
PENGARUH TEKNIK RELAKSASI AFIRMASI POSITIF
TERHADAP PENURUNAN TINGKAT STRES PADA SISWA
SMP N 4 MREBET DALAM MENGHADAPI PEMBELAJARAN
SECARA ONLINE

SKRIPSI

ELSA WULANDARI
1811020099

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN S1


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2022
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : Elsa Wulandari
NIM : 1811020099
Program Studi : Ilmu Keperawatan
Fakultas : Ilmu Kesehatan
Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi ini adalah hasil


karya saya dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah
saya nyatakan dengan benar serta bukan hasil penjiplakan dari karya
orang lain.
Demikian pernyataan ini saya buat dan apabila kelak dikemudian hari
terbukti ada unsur penjiplakan, saya bersedia mempertanggung jawabkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Purwokerto, 27 Juli 2022

Yang membuat pernyataan

Elsa Wulandari

iii
HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi yang diajukan oleh:

Nama : Elsa Wulandari

NIM : 1811020099

Program Studi : Ilmu Keperawatan

Fakultas : Ilmu Kesehatan

Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Judul :Pengaruh Teknik Relaksasi Afirmasi Positif


Terhadap Penurunan Tingkat Stres Pada Siswa SMP
N 4 Mrebet Dalam Menghadapi Pembelajaran
Secara Online

telah diterima dan disetujui

Purwokerto, 21 Juli 2022

PEMBIMBING

Ns. Yasinta Nur Rohmah, S.Kep., M.Kep

NIK 2161001

iv
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi Diajukan oleh :
Nama : Elsa Wulandari
NIM : 1811020099
Program Studi : Ilmu Keperawatan
Fakultas : Ilmu Kesehatan
Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Judul : Pengaruh Teknik Relaksasi Afirmasi Positif
Terhadap Penurunan Tingkat Stres Pada Siswa SMP
N 4 Mrebet Dalam Menghadapi Pembelajaran
Online
Telah berhasil dipertahankan dihadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai
bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana
Keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu
Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
DEWAN PENGUJI
Penguji 1 : Ns. Meida Laely Ramdani, S.Kep., MNS (…….………....)
NIK. 2160534
Penguji 2 : Ns. Susana Widyaningsih, S.Kep., MNS (…………….…)
NIK. 2160909
Penguji 3 : Ns.Yasinta Nur Rohmah., S.Kep., M.Kep (……………….)
NIK. 2161001
Ditetapkan di Purwokerto
Tanggal : 27 Juli 2022
Mengetahui

Dekan FIKES

Dr. Ns. Hj. Umi Solikhah, S.Pd., S.Kep., M.Kep


NIK : 2160188

v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

SKRIPSI UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai civitas akademika Universitas Muhammadiyah Purwokerto dan


demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Elsa Wulandari


NIM : 1811020099
Program Studi : Ilmu Keperawatan
Fakultas : Ilmu Kesehatan
Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Jenis Karya : Skripsi

Menyetujui untuk memberikan Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-exclusive


Royalty-Free Right) Kepada Universitas Muhammadiyah Purwokerto karya
ilmiah saya yang berjudul:

Pengaruh Teknik Relaksasi Afirmasi Poitif Terhadap Penurunan Tingkat Stres


Pada Siswa SMP N 4 Mrebet Dalam Menghadapi Pembelajaran Secara Online.

Dengan Hak Bebas Royalti Non eksklusif ini Universitas Muhammadiyah


Purwokerto berhak menyimpan, mengalih media/mengalih formatkan, mengelola
dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan mempublikasikan tugas
akhir saya dengan tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis / pencipta dan
sebagai pemilik Hak Cipta.

Pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Purwokerto
Pada Tanggal : 27 Juli 2022
Yang Menyatakan

Elsa Wulandari

vi
HALAMAN PERSEMBAHAN

Alhamdulillah kupanjatkan kepada ALLAH SWT, atas segala rahmat dan


rasa syukur yang tidak terhingga, karena dengan ridho-Nya saya bisa
menyelesaikan skripsi ini dengan tepat waktu.
Skripsi ini saya persembahkan untuk, orang-orang yang saya cintai dan
saya sayangi. Pertama, skripsi ini saya persembahkan kepada kedua orang tua
saya tercinta keluarga dan saudara yang selalu mensuport. Sebagai tanda bakti,
hormat, dan rasa terima kasih yang tiada terhingga kupersembahkan karya kecil
ini kepada Bapak dan Ibu yang telah memberikan kasih sayang, segala dukungan
doa, dan cinta kasih yang tiada terhingga yang tiada mungkin dapat saya balas
hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan kata persembahan
ini. Semoga ini menjadi langkah awal untuk membuat Bapak dan Ibu bahagia
karena kusadar, selama ini belum bisa berbuat yang lebih.
Teruntuk, Ibu Ns. Yasinta Nur Rohmah., S.Kep., M.Kep. selaku dosen
pembimbing saya, terima kasih sudah membimbing saya dalam proses pembuatan
skripsi ini, selalu memberikan semangat dan ilmu serta meluangkan waktunya
untuk saya sehingga skripsi ini bisa terselesaikan dengan tepat waktu.
Teruntuk, orang-orang yang saya sayang sahabat, teman-teman yang
menemani dan memberikan semangat untuk saya sehingga skripsi ini selesai tepat
waktu. TETAP SEMANGAT. semoga kita menjadi orang orang yang selalu
berbahagia. Tetap semangat untuk menggapai cita cita.

vii
MOTTO

“Dunia itu berat, makanya butuh cinta untuk meringankanNya ”


(Ridwan Kamil)

“Siapa yang mengingatkan kamu pada kebaikan maka dengarkanlah, sebab


kebaikan juga tak selalu keluar dari mulut orang yang kamu anggap baik”
(Al Habib Umar bin Hafidz)

“Carilah kebahagiaan dari dirimu sendiri karena kebahagiaan dirimulah


yang menciptakan”
(Elsa Wulandari)

viii
PENGARUH TEKNIK RELAKSASI AFIRMASI POSITIF TERHADAP
PENURUNAN TINGKAT STRES PADA SISWA SMP N 4 MREBET DALAM
MENGHADAPI PEMBELAJARAN SECARA ONLINE

Elsa Wulandari ¹, Yasinta Nur Rohmah, ²

ABSTRAK

Latar Belakang : Sekolah Menengah Pertama (SMP) merupakan salah satu tingkat
pendidikan yang wajib diikuti oleh anak usia sekolah, dengan rentang usia 12-15
tahun. Usia tersebut termasuk kedalam tahap perkembangan remaja dimana masa
remaja merupakan masa peralihan yang mudah terkena tekanan sehingga
menyebabkan stres salah satunya disebabkan oleh pembelajaran secara online. Stres
yang merupakan salah satu bentuk dari gangguan mental emosioanl, sangat rentan
terjadi pada siswa. Dampak stres di kategorikan menjadi 3 yaitu dampak fisiologik,
dampak psikologik dan dampak perilaku. Afirmasi diri adalah pernyataan positif
atau kalimat yang ditujukan untuk diri sendiri yang bisa mempengaruhi pikiran
bawah sadar untuk membantu seseorang mengembangkan persepsi yang lebih positif
terhadap diri seseorang.

Tujuan : Mengetahui pengaruh pemberian terapi afirmasi positif terhadap


penurunan tingkat stres pada siswa SMP N 4 Mrebet.

Metodelogi : Penelitian ini menggunakan desain zpenelitian zpre zexperimental zdengan


zpretest zposttest zdesain. Pemilihan sampel secara simple random sampling sebanyak
52 responden. Pengukuran stres menggunakan kuesioner zDepression zAnxiety zStress
zScale z42 z(DASS z42).

Hasil Penelitian : Terdapat pengaruh pemberian terapi afirmasi positif terhadap


tingkat stres pada siswa SMP N 4 Mrebet dengan p value 0,000 dengan tingkat stres
sebelum intervensi paling banyak pada stres sedang, yaitu sebanyak 41 siswa
(78,8%) dan terdapat 5 siswa (9,6%) yang memiliki tingkat stress berat.
Setelah dilakukan intervensi afirmasi positif, mayoritas responden bergeser
memiliki tingkat stress ringan, yaitu sebanyak 44 siswa (84,6%) dan terlihat
tidak terlihat siswa yang memiliki tingkat stress berat (0%).
Kesimpulan : Tingkat stress siswa menurun setelah diberikan terapi afirmasi positif
sehingga terapi ini dapat diaplikasikan di sekolah untuk siswa.

Kata kunci : Tingkat stress, Siswa SMP, Afirmasi positif.

1. Mahasiswa Program Studi Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan,


Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
2. Dosen Jurusan keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas
Muhammadiyah Purwokerto.

ix
THE EFFECTS OF POSITIVE AFIRMATION RELAXATION
TECHNIQUES TO DECREASE STRESS LEVEL ON STUDENTS OF
SMP N 4 MREBET IN FACING ONLINE LEARNING

Elsa Wulandari ¹, Yasinta Nur Rohmah, ²

ABSTRACT

Background: Junior High School (SMP) is one level of education that must be
followed by school-age children, ages 12-15 years. This age is included in the stage
of adolescent development. Adolescence is a time of change that is easily pressured,
leading to stress, one of which is brought on by online learning. Students are
particularly susceptible to developing stress, a type of emotional and mental disease.
The impact of stress is categorized into 3, namely the physiological, psychological,
and behavioral impacts. Self-affirmations, also known as positive statements or self-
directed words, can have an impact on the subconscious mind and aid in the
development of a more optimistic perception.

Objective: To determine the effects of positive affirmation therapy on reducing


stress levels in students of SMP N 4 Mrebet.

Methodology: This study used a pretest experimental design with a pretest-posttest


design. Sample selection by simple random sampling of as many as 52 respondents.
Measurement of stress used a questionnaire Depression Anxiety Stress Scale 42
(DASS 42).

Research Results: There is an effect of giving positive affirmation therapy on stress


levels in students of SMP N 4 Mrebet with a p-value of 0.000 with the highest stress
level before intervention in moderate stress, as many as 41 students (78.8%) and five
students (9, 6%) who have severe stress levels. After the positive affirmation
intervention, the majority of respondents shifted to having mild stress levels, as
many as 44 students (84.6%), and it was not seen that students had severe stress
levels (0). Conclusion: The stress level of students decreased after being given
positive affirmation therapy, so this therapy can be applied at schools for students.

Keywords: Stress level, Junior high school students, Positive affirmations.

x
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-

Nya, dapat menyelesaikan skripsi yang alhamdulilah tepat pada waktunya yang

berjudul “Pengaruh Teknik Relaksasi Afirmasi Positif Terhadap Penurunan

Tingkat Stres Pada Siswa SMP N 4 Mrebet Dalam Menghadapi Pembelajaran

Secara Online”

Saya menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya
harapkan demi kesempurnaan skripsi ini.

Saya sampaikan kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan skripsi ini dari awal sampai akhir, semoga Allah senantiasa meridhai
usaha kita, Aamiin. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan terimakasih sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Jebul Suroso, S.Kep., Ns., M.Kep, selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Purwokerto.
2. Ibu Dr. Ns. Hj. Umi Solikhah, S.Pd, S.Kep, M.Kep selaku Dekan Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
3. Ibu Ns. Happy Dwi A. S.Kep., M.Kep selaku Ketua Prodi Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
4. Ibu Ns. Yasinta Nur Rohmah S.Kep., M.Kep selaku dosen pembimbing
yang telah memberikan berbagai informasi dan bimbingan tentang tata
laksana penyusunan skripsi, telah menyediakan waktu, tenaga dan pikiran
dalam mengarahkan dan membantu penyusunan skripsi ini.
5. Ibu Ns. Meida Laely Ramdani., S.Kep., MNS selaku dosen penguji 1 yang
telah memberikan berbagai pertanyaan dan saran dalam ujian skripsi saya.
6. Ibu Ns. Susana Widyaningsih., S.Kep., MNS selaku dosen penguji 2 yang
telah memberikan berbagai pertanyaan dan saran dalam menguji skripsi
saya.

xi
7. Kepada Kepala Sekolah dan staff Guru di SMP N 4 Mrebet yang sudah
membantu penelitian saya serta siswa dan siswi SMP N 4 Mrebet yang
sudah meluangkan waktu untuk mengikuti jalannya penelitian saya, saya
ucapkan terimakasih karena sudah ikut membantu penyelesaian skripsi
ini.
8. Kedua orang tua saya Bapak Khodirin dan Ibu Waryati yang telah
memberikan dukungan baik secara material dan moral serta doa yang tiada
henti-hentinya bagi penulis.
9. Segenap keluarga dan teman saya Eviyanti Khasanah dan Ns.Irfan Sofyan
Ali Imron, S.Kep. yang telah membantu dan mensuport saya dalam
menyelesaikan skripsi ini.
10. Semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang telah
membantu selama penyusunan skripsi ini.
11. Terimakasih teman-teman kelas B dan teman seangkatan yang sudah
berjuang bersama dalam menyelesaikan skripsi ini.
12. Dan untuk diri saya sendiri terimakasih sudah berjuang dan bertahan
dalam proses penyelesaian skripsi ini proud of me.
13. Last but not least, i wanna thank me for believing in me, I wanna thank me
for doing all this hard work, I wanna thank me for having no days off, I
wanna thank me for never quitting, I wanna thank me for just being me all
time.

Akhir kata semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala urusan


kita dan semoga Allah SWT membalas semua amal kebaikan kita Aamiin.

Purwokerto, 17 Januari 2022

Elsa Wulandari

xii
DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN................................................................................ii
LEMBAR PERSETUJUAN...................................................................................vi
KATA PENGANTAR............................................................................................ix
DAFTAR ISI........................................................................................................xiii
DAFTAR TABEL...................................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................x
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A.Latar Belakang..............................................................................................1
B.Rumusan Masalah.........................................................................................8
C.Tujuan Penelitian..........................................................................................8
D.Manfaat Penelitian........................................................................................9
BAB II....................................................................................................................11
TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................11
A.Penelitian Terdahulu...................................................................................11
B.Tinjauan Teori.............................................................................................13
1. Siswa SMP ..............................................................................................13
2. Pembelajaran Online................................................................................16
3. Stres.........................................................................................................25
4. Terapi Afirmasi Positif............................................................................33
C.Kerangka Teori Penelitian ...........................................................................42
D.Kerangka Konsep Penelitian........................................................................43
E. Hipotesis Penelitian .....................................................................................43
BAB III...................................................................................................................44
METODE PENELITIAN.......................................................................................44
A.Rancangan Penelitian..................................................................................44
B.Tempat dan Waktu Penelitian......................................................................44
C.Populasi dan Sampel....................................................................................44
1. Populasi...................................................................................................44

xiii
2. Sampel.....................................................................................................45
D.Teknik Sampling .........................................................................................46
E. Variabel Penelitian......................................................................................47
F. Definisi Operasional Penelitian ...................................................................48
G.Instrumen Penelitian...................................................................................49
I. Analisa Data................................................................................................55
J. Pengolahan Data..........................................................................................56
L. Etika Penelitian............................................................................................60
BAB IV..................................................................................................................63
HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................................63
A.Hasil Penelitian...........................................................................................63
1. Analisa Univariat.....................................................................................63
2. Analisa Bivariat...........................................................................................64
B.Pembahasan.................................................................................................65
1. Karakteristik Responden.........................................................................65
2. Tingkat Stres Siswa Sebelum dan Sesudah Dilakukan Terapi Afirmasi
Positif..............................................................................................................67
3. Pengaruh Teknik Relaksasi Afirmasi Positif Terhadap Tingkat Stres
Pada Siswa......................................................................................................71
BAB V....................................................................................................................74
KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................................74
A.Kesimpulan.................................................................................................74
B.Saran............................................................................................................74
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................76
LAMPIRAN...........................................................................................................78

xiv
DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Penelitiam Terdahulu......................................................................................11


Tabel 3. 2 Variabel dan Definisi Operasional..................................................................47
Tabel 4. 3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin Siswa SMP N 4
MREBET.......................................................................................................62
Tabel 4. 4 Tingkat Stres Sebelum dan Sesudah Terapi Afirmasi Positif.........................63
Tabel 4. 5 Pengaruh Teknik Relaksasi Afirmasi Positif Terhadap Tingkat Stres.............64
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori Penelitian.................................................................41


Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian.............................................................42
Gambar 2.3 Alur Penelitian...................................................................................58

x
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Sekolah Menengah Pertama (SMP) merupakan salah satu tingkat

pendidikan yang wajib diikuti oleh anak usia sekolah, dengan rentang usia 12-

15 tahun. Dalam rentang usia ini individu termasuk kedalam tahap

perkembangan remaja dimana masa remaja merupakan masa peralihan dari

masa anak-anak menuju masa dewasa. Badan Kependudukan dan Keluarga

Nasional (BKKBN), Jakarta 22 Juli 2021 Data sensus penduduk tahun 2020

jumlah remaja (usia 10-24 tahun) sebesar 67 juta jiwa atau sebesar 24% dari

total penduduk Indonesia.

Pada remaja lebih cenderung mengalami perubahan pada kognitif

sehingga individu sulit untuk berkonsentrasi dan tidak dapat menyelesaikan

masalahnya. Perasaan yang tegang dapat memicu stres dengan adanya

berbagai tekanan-tekanan yang tidak nyaman yang dirasakan oleh remaja.

Remaja secara aktif membangun dunia kognitif mereka, di mana informasi

yang didapatkan tidak langsung diterima (Sarwono, 2011). Perkembangan

kognitif adalah perubahan kemampuan mental seperti belajar, memori,

menalar, berpikir, dan bahasa. Masa remaja terjadi kematangan kognitif, yaitu

interaksi dari struktur otak yang telah sempurna dan lingkungan sosial yang

semakin luas untuk eksperimen memungkinkan remaja untuk berpikir abstrak

(Yusuf, 2011).

1
Tekanan yang dapat menimbulkan stress pada remaja yang

menempuh pendidikan salah satunya yaitu tugas sekolah. Stress merupakan

keadaan tubuh yang terganggu karena tekanan psikologis biologis dan juga

tekanan kognitif. Banyak hal penyebab stres, misalnya terhadap anggapan-

anggapan terhadap sesuatu, tidak terlalu cerdas di sekolah, menghadapi

ulangan harian atau ujian semester, kemarahan atau ketakutan terhadap hal-

hal kecil, serta reaksi emosional dan tidak memiliki respon terhadap stres.

(Mumpuni & Wulandari, 2010).

Pandemi COVID-19 yang saat ini terjadi menjadi duka bagi seluruh

dunia (Halal, 2020). Angka kasus harian COVID-19 semakin hari semakin

meningkat (Setyvani, 2020). Bencana COVID-19 yang terjadi di Indonesia

dinyatakan masuk kedalam bencana dengan skala nasional oleh Badan

Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) (Koernia, 2020). Hal ini

menyebabkan Presiden Indonesia dalam Keppres No 12 tahun 2020 yang

dikeluarkan pada tanggal 13 April 2020 menetapkan bahwa pandemi COVID-

19 ini adalah bencana nasional (Chita,Permatasari,& Rivai, 2020). Bencana

COVID-19 menimbulkan dampak hampir dalam semua sektor, seperti

kesehatan, ekonomi, dan pendidikan (Gustav, 2020). Salah satu langkah yang

dilakukan pemerintah dalam penanggulangan penyebaran COVID-19 yaitu

menetapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (Kemenko PMK,

2020). Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) adalah pembatasan untuk

berkegiatan yang diberlakukan bagi penduduk disuatu wilayah yang

diperkirakan telah terinfeksi COVID-19 (Kemenko PMK, 2020). Adapun

2
ruang lingkup kebijakan tersebut antara lain tempat kerja dan sekolah-sekolah

diliburkan, serta membatasi kegiatan keagamaan diluar rumah dan kegiatan

ditempat fasilitas umum (Kemenko PMK, 2020). Beberapa pemerintah

daerah mulai aktif memberlakukan kebijakan untuk menutup sekolah dan

mulai menerapkan metode pembelajaran daring/online sejak tanggal 16 Maret

2020 (Harnani, 2020).

Pembelajaran daring/online adalah kegiatan pembelajaran meliputi

penyampaian, interaksi, dan fasilitasi yang dilakukan dengan bantuan

jaringan internet (Hadi, 2020). Pelaksanaan pembelajaran secara

daring/online ini belum pernah dilakukan di Indonesia sehingga belum

terukur dan teruji (Halal, 2020). Survey yang dilakukan oleh Komisi

Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) pada 1700 siswa SD sampai dengan

SMA di 20 provinsi menemukan bahwa 79,9% responden menyatakan bahwa

dalam pembelajaran daring/online, guru hanya memberikan dan menagih

tugas sehingga tidak terdapat interaksi antara guru dan siswa. Siswa juga

merasa kesulitan karena guru hanya memberi waktu singkat untuk

mengerjakan sehingga tugas tersebut menumpuk. Berdasarkan survey

tersebut, ditemukan bahwa 76.7% siswa tidak senang dengan pembelajaran

daring/online ini (Hidayat, 2020).

Pembelajaran selama pandemi Covid-19 ini mengakibatkan

perubahan yang luar biasa, seolah seluruh jenjang pendidikan termasuk

sekolah menengah pertama (SMP) “dipaksa” bertransformasi untuk

beradaptasi secara tiba-tiba untuk melakukan pembelajaran dari rumah

3
melalui media daring (online). Ini tentu bukanlah hal yang mudah, karena

belum sepenuhnya siap. Problematika dunia pendidikan yaitu belum

seragamnya proses pembelajaran, baik standar maupun kualitas capaian

pembelajaran yang diinginkan. Hal ini tentu dirasa berat oleh pendidik dan

peserta didik. Terutama bagi pendidik, dituntut kreatif dalam penyampaian

materi melalui media pembelajaran daring. Ini perlu disesuaikan juga dengan

jenjang pendidikan dalam kebutuhannya. Dampaknya akan menimbulkan

tekanan fisik maupun psikis (mental).

Maka dari itu, pemikiran yang positif, kreatif dan inovatif dapat

membantu mengatasi berbagai problematika dalam proses pembelajaran jarak

jauh dengan menerapkan media daring yang menyenangkan, sehingga

menghasilkan capaian pembelajaran yang tetap berkualitas. Pembelajaran

jarak jauh dengan menggunakan media daring mengharapkan siswa bisa

mengikuti pembelajaran dengan maksimal (Jaelani et al, 2020).

Sejak 16 Maret 2020, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI)

menerima sekitar 213 pengaduan baik dari orang tua maupun siswa terkait

pelaksanaan pembelajaran jarak jauh (Kompas, 2020). Pengaduan tersebut

berkaitan dengan : pertama, penugasan yang terlalu berat dengan waktu yang

singkat. Kedua, banyak tugas merangkum dan menyalin dari buku. Ketiga,

jam belajar masih kaku. Keempat, keterbatasan kuota untuk mengikuti

pembelajaran daring. Dan kelima, sebagian siswa tidak mempunyai gawai

pribadi sehingga kesulitan dalam mengikuti ujian daring.

4
Berdasarkan laporan Rikesdas 2018 prevalensi gangguan mental

emosional remaja umur ≥ 15 tahun di Indonesia pada tahun 2013 sebanyak

6% dan terjadi peningkatan pada tahun 2018 sebesar 9,8%, dan di DIY

prevalensi gangguan mental emosional pada tahun 2013 sebanyak 8,1%,

sedangkan pada tahun 2018 sebanyak 10%. Jadi, dapat disimpullkan di

provinsi DIY setiap tahunnya terjadi peningkatan dan selalu berada di atas

angka nasional. Stres yang merupakan salah satu bentuk dari gangguan

mental emosioanl, sangat rentan terjadi pada siswa. Dampak stres di

kategorikan menjadi 3 yaitu dampak fisiologik, dampak psikologik dan

dampak perilaku.

Dari dampak fisiologik terjadi gangguan pada muscle myopathy yaitu

otot tertentu mengencang, kemudian dari dampak fisiologik terjadi keletihan

emosi, jenuh serta pencapaian individu menurun, dan dari dampak perilaku

menyebabkan prestasi belajar menurun, serta seringkali banyak membolos

atau tidak aktif mengikuti kegiatan pembelajaran.

Menurut catatan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dari Kementrian

Kesehatan Republik Indonesia (2018). Prevalensi gangguan emosional pada

penduduk berusia 15 tahun ke atas, meningkatkan dari 6% di tahun 2013

menjadi 9,8% di tahun 2018. Prevalensi penderita depresi di tahun 2018

sebesar 6,1%. Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 menunjukan bahwa

prevalensi bunuh diri pada penduduk berusia 15 tahun ke atas (N=722.329)

sebesar 0,8% pada perempuan dan 0,6% pada laki-laki. Sementara itu

prevalensi gangguan jiwa berat, skizofrenia meningkat dari 1,7% di tahun

5
2013 menjadi 7% di tahun 2018. Melalui pemantauan Aplikasi Keluarga

Sehat pada tahun 2015, sebanyak 15,8% keluarga mempunyai penderita

gangguan jiwa berat (Ju niman,2018). Jumlah tersebut belum diperhitungkan

dari keseluruhan penduduk Indonesia karena pada tahun 2018 baru tercatat 13

juta keluarga.

Penelitian Jain dan Singhai (2018) menyatakan bahwa tekanan

akademis seperti ujian dan tugas telah meningkat beberapa tahun terakhir.

Tak pelak saat pembelajaran daring/online, guru hanya dan menagih tugas

sehingga tidak terdapat interaksi antara guru dan siswa (Hidayat, 2020).

Siswa yang merasa tidak memahami pelajaran dan di tuntut untuk

mengerjakan tugas dalam waktu yang relatif singkat membuat mereka merasa

stress. Stress yang tidak terkendali juga menimbulkan menghindari,

membantah, perilaku merusak, menunda penyelesaian tugas, berkata kotor,

dan menghina (Nurmaliyah, 2014).

Hasil penelitian menunjukan terdapat perbedaan yang signifikan

terhadap stres sebelum dan setelah diberikan teknik relaksasi afirmasi dengan

rata-rata 19,2 menjadi 10,87 (p= 0,001). Sementara itu, tidak ada perbedaan

stres antara sebelum dan setelah pada kelompok kontrol dengan rata-rata

18,73 menjadi 18,4 (p = 0,841). Secara keseluruhan terdapat perbedaan stres

antara kelompok perlakuan dan kelompok control (p = 0,02, ɑ = 0,05).

Teknik relaksasi afirmasi mengurangi stres dikarenakan dapat mempengaruhi

syaraf simpatis dan parasimpatis untuk memproduksi hormone endofrin.

Kesimpulan dari penelitian adalah terdapat pengaruh teknik relaksasi afirmasi

6
terhadap stress mahasiswa yang menempuh skripsi di Fakultas Keperawatan

Universitas Jember.

Afirmasi diri adalah pernyataan positif atau kalimat yang ditujukan

untuk diri sendiri yang bisa mempengaruhi pikiran bawah sadar untuk

membantu seseorang mengembangkan persepsi yang lebih positif terhadap

diri seseorang (Morgan, 2016). Adanya sebuah afirmasi bisa membantu

seseorang mengubah perilaku merugikan atau untuk mencapai suatu tujuan.

Ketika melakukan teknik relaksasi afirmasi diri, siswa mengalami situasi

rileks sehingga focus ke dalam dirinya. Siswa berada pada kondisi santai dan

nyaman, tetapi tetap fokus pada dirinya. Siswa diajak untuk melakukan

afirmasi berupa penerimaan, yaitu mengakui dan menerima kekurangan

dirinya.

Setelahnya, siswa menjadi semakin rileks, puas dengan hidupnya,

merasa gembira, dan bersyukur. Siswa mulai mengingat perannya bahwa

belajar bukan sebagai beban, tetapi tugas yang harus diselesaikan dengan

perasaan tenang dan sikap tanggung jawab, sehingga stress akademik siswa

menurun. Penelitian Lal (2014) menyimpulkan bahwa dalam kondisi tertekan

dalam proses belajar, siswa laki-laki maupun perempuan cenderung

mengalami stres.

Berdasarkan dari studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 14

Februari 2022 di SMP N 4 MREBET. Peneliti melakukan screening

kuesioner menggunakan Tes DASS dengan google formulir, didapatkan hasil

7
bahwa sebagian besar siswa SMP mengalami penekanan stres dengan jumlah

keseluruhan siswa di SMP sebanyak 334 siswa dan yang mengalami

penekanan stres sebanyak 52 siswa. Hal ini di buktikan bahwa mereka

mengatakan mengalami merasa gelisah dan sering marah karena hal sepele.

Sehingga hasil studi pendahuluan terdapat 52 siswa memberikan hasil bahwa

banyak yang terjadi penekanan stres sedang.

Berdasarkan data diatas, sehingga peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian mengenai “Pengaruh Teknik Relaksasi Afirmasi Positif Terhadap

Penurunan Tingkat Stres Pada Siswa SMP N 4 MREBET Dalam

Pembelajaran Secara Online” dengan asumsi bahwa terapi ini bisa

menurunkan tingkat stres pada siswa, sehingga sangat efektif dengan

menggunakan terapi afirmasi positif.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan

permasalahan penelitian sebagai berikut “ Apakah Terdapat Pengaruh

Teknik Relaksasi Afirmasi positif Terhadap Penurunan Tingkat Stres Pada

Siswa SMP N 4 MREBET?”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui

pengaruh pemberian terapi afirmasi positif terhadap tingkat stres

pada siswa SMP N 4 Mrebet.

8
2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui karakteristik responden (usia, jenis kelamin,

tingkat stres)

b. Untuk mengetahui tingkat stres yang terjadi pada siswa SMP N

4 Mrebet sebelum dilakukan terapi afirmasi positif.

c. Untuk mengetahui tingkat stres yang terjadi pada siswa SMP N

4 Mrebet setelah dilakukan terapi afirmasi positif

d. Untuk mengetahui pengaruh teknik relaksasi afirmasi positif

terhadap tingkat stres pada siswa SMP N 4 Mrebet

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Melalui penelitian ini peneliti dapat menerapkan ilmu selama

pendidikan dan mendapatkan pengalaman pengetahuan dalam

melakukan penelitian tentang terapi afirmasi positif dan bisa

diterapkan di tempat kerja dengan selanjutnya melakukan

penelitian dengan variabel yang berbeda

2. Bagi Ilmu Keperawatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah keilmuan tentang

pengaruh terapi afirmasi positif terhadap tingkat stres pada siswa.

Selanjutnya penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi tenaga

pendidik dalam penyampaian materi.

3. Bagi Tenaga Keperawatan

9
Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan

kesehatan secara aplikatif melalui penerapan terapi afirmasi positif

untuk menurunkan tingkat stres pada siswa, serta sebagai bahan

masukan agar perawat memberikan asuhan keperawatan secara

komprehensif sehingga yang diberikan meningkatkan kualitas

kesehatan.

4. Bagi Responden

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi terapi untuk menurunkan

tingkat stres dalam menghadapi pembelajaran secara online.

10
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu

Berikut ini merupakan hasil penelitian terdahulu yang berhubungan

dengan Teknik Relaksasi Afirmasi Positif. Dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu

Judul Penelitian
No Desain Metodologi Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan
(Peneliti. Tahun
1. Penurunan Stres Rancangan Hasil pengujian Persamaan Perbedaan
Akademik eksperimen dalam stress akademik penelitian ini terletak pada
Menggunakan penelitian ini ditinjau dari adalah responden
Teknik menggunakan pola perbedaan jenis menggunakan (SMP)
Relaksasi nonrandomized kelamin teknik Peneliti ditinjau
Afirmasi Diri pretest-posttest menunjukan nilai pengambilan dari jenis
Ditinjau Dari control group signifikan lebih dari data dengan kelamin
Jenis Kelamin, design. 5% bahwa tidak ada kuesioner
Maria Rayna perbedaan antara
Kartika Winata, stress akademik
2017. pada siswa laki laki
dan siswa
perempuan
2. Tingkat Stres Peneliti ini Berdasarkan hasil Meneliti tentang Perbedaan
Akademik menggunakan yang telah pembelajaran terletak pada
Selama metode survey diperoleh daring responden
Pembelajaran sebagai alat bantu mengungkapkan (SMA)
Daring Pada dalam memperoleh bahwa peserta didik Meneliti stres
Peserta didik data SMA Negeri di dalam
SMA Negeri di Kabupaten Sidoarjo pembelajaran

11
Kabupaten memiliki tingkat online
Sidoarjo, Andini stres yang
Dwi Putri, 2021 bervariasi
3. Pengaruh Penelitian ini Hasil penelitian ini Menggunakan Penelitian
Afirmasi Positif menggunakan menunjukan bahwa metode terlihat dari
Terhadap desain penelitian pada observasi awal ekperimen responden
Mekanisme quasy eksperimen untuk mekanisme quasy (pasien gagal
Koping Pada koping adaptif ginjal
Pasien Gagal sebanyak M orang
Ginjal Kronik, (4,8%) sedangkan
Fazri Wijaya, untuk mekanisme
Desi Ariyana, koping maladaptif
2019 berjumlah 40 orang
(95,2%).
4. Peer Group and Penelitian ini Hasil penelitian Menggunakan Meneliti tentang
Positive menggunakan menunjukan umuer metode quasi menopause
Affirmations desain penelitian responden rata-rata eksperimen
Affect on quasi eksperimen 53,36 tahun dengan
Physical dengan two group mayoritas
Changes and pretest dan posttest responden (64%
Psychological ) pendidikan
Consequences rendah, tidak
of Menopause, bekerja (86%) dan
Siti Masitoh, sebagaian besar
Yudhia multipara (70%).
Fratidhina, Hasil kelompok
Heriza Syam, intervensi terdapat
2021 perbedaan yang
signifikan sebelum
dan sesudah
perlakuan, baik
pada perubahan
fisik (nilai p 0,001)
maupun psikologis
(nilai p 0,000).
5. Positive Peneliti ini Artikel ini Meneliti tentang Meneliti tentang
Affirmation In menggunakan mengulas tentang teknik afirmasi karakter pemuda

12
Education Of metode analisi pentingnya positif
Youth deskriptif habituasi dengan
Characters In Afirmasi positif,
The Millennal yang pada dasarnya
Era, Ulfa memberikan
Amalia, 2020 pengaruh pada alam
bawah sadar untuk
menghipnosis diri
melalui kata-kata
atau kalimat positif
sehingga jika
dilakukan terus
menerus dan
berkesinambungan
akan dapat
membawa
perubahan besar
pada pola pikir
remaja yang
cenderung
irrasional menjadi
rasional.
B. Tinjauan zTeori z

1. Siswa zSMP z

a. zRentang zUmur z

Siswa zatau zpeserta zdidik zadalah zsiapa zsaja zyang zbelajar zmulai

dari zmurid zTK,SD zsampai zdengan zSMA, zmahasiswa, zpeserta


z

pelatihan zdilembaga zpendidikan zpemerintaha zatau zswasta.


z

Sedangkan zmenurut zDjamarah z(2011) zAnak zdidik zatau zsiswa zadalah


z

subjek zutama zdalam zpendidikan. zDialah zyang zbelajar zsetiap zsaat.


z

Belajar zanak zdidik ztidak zmesti zharus zdengan zguru zdalam zproses
z

13
interaksi zedukatif. zDia zbisa zjuga zbelajar zmandiri ztanpa zharus
z

menerima zpelajaran zdari zguru zsekolah. zDapat zdisimpulkan


z

berdasarkan zpendapat zpara zahli zdiatas zbahwa zsiswa zatau zpeserta zdidik
z

adalah zmereka zsubjek zpendidikan zyang zbelajar zdengan zbertujuan


z

untuk zmendapatkan zdan zmenambah zpengetahuan zserta zwawasan


z

yang zdapat zberguna zuntuk zdirinya zdi zmasa zdepan znanti. z


z

Sardiman z(2011) zmenambahkan ztentang zpengertian zsiswa

bahwa z“Siswa zatau zanak zdidik zadalah zsuatu zkomponen zmanusiawi


z

yang zmenempati zposisi zsentral zdalam zbelajar zmengajar”. zDapat


z

disimpulkan zmenurut zpendapat zahli zdiatas zsiswa zsebagai zmanusiawi


z

dan zkomponen zpendidikan zberperan zpenting zdidalam zdunia


z

pendidikan zyang zkemudian zterjadi zproses zpembelajaran zyang


z

bertujuan zmenjadikan zyang zberkualitas zyang zdapat zmemanfaatkan


z

pengetahuan zyang zdiperolehnya zdengan zbaik. z


z

Rahmawati z(2019), zmenjelaskan zbahwa zaspek zperkembangan

z manusia zmeliputi zperkembangan zfisik, zmotorik, zmental, zemosi,

z sosial, zintelektual, zdan zagama. zManusia zpada zusia z12-18 ztahun zyang

z mana zusia zremaja zataupun zusia zbaru zmemasuki zsekolah zmenengah

z pertama zhingga zmenengah zatas, zdiusia zini zmereka zsedang

z menerapkan zkemampuan zmenjadi zdiri zsendiri zdan zberbagai zkonsep

z diri zsendiri zdan zberbagai zkonsep zdiri. zMaka, zbeberapa zhal zyang zdapat

z dilakukan zpada zkegiatan zbelajar zmengajar zpada zusia zini zyaitu, zpertama

z guru zsebaiknya zmenjelaskan zsesuatu zdengan zalat zperaga zyang


z

14
z dilingkungan zsekitar zyang zsering zdijumpai zdikehidupan zsehari-hari

z cara zseperti zini zlebih zmudah zdiserap zsiswa. zYang zkedua zadalah

z pemberian ztugas zlebih zcocok zuntuk zpenguatan zdan zhafalan, zsehingga

z peserta zdidik zakan zmendapat zstimulus zyang zlebih, zserta zmemberikan

z respon zlebih zbaik. zDan zyang zketiga zadalah zsistematika zpenyusunan

z materi zpelajaran zharus zdimulai zdari zmateri zyang ztingkat zkesulitannya

z rendah, zlalu zsedang, zlalu ztinggi zserta zdisesuaikan zdengan zjenjang

z pendidikan zmasing-masing.

b. Pertumbuhan zAnak zSMP

Berdasarkan zsifat-sifatnya zdan zperan zyang zmenetapkan zdalam

z kehidupan zperorangan zdalam zkehidupan zbermasyarakat. zMasa

z remaja zdi zbagi zmenjadi zbeberapa zmacam, zyaitu:

1) Masa zpraremaja z(remaja zawal) zumur z12-18 ztahun z, zpada zmasa zini

z biasanya zterjadi zhanya zdalam zwaktu zrelatif zpendek. zCiri- zciri zpada

z masa zini zterdapat zsifat-sifat znegatif zpada zanak zremaja zsehingga

z seringkali zmasa zini zdisebut zmasa znegatif zdengan ztanda-tanda zseperti

z tidak ztenang, ztidak zterlalu zsuka zbekerja, zpesimis, zdan zsebagainya.

z Pada zmasa zumumnya zsifat-sifat znegatif ztersebut zsebagai zberikut. z(a)

z negatif zdalam zsikap zsosial, zseperti zmenjauhkan zdiri zdalam zkehidupan

z bermasyarakat z(b) znegatif zdalam zprestasi, zburuknya zprestasi zjasmani

z maupun zprestasi zmental. z

15
2) Masa zremaja z(Remaja zMadya), zpada zmasa zini, zmunculnya zkeinginan

z untuk zdiakui zkehadirannya, zkebutuhan zakan zadanya zteman zyang zdapat

z memahami zdirinya zdan zdapat zmembantunya, zserta zteman zyang zbisa

z ikut zmerasakan zsuka zdan zdukanya. zMasa zini zadalah zmasa zmencari

z pengakuan zakan zkehadirannya, zseperti zmendapat zpujian zdan

z sanjungan zdari zorang zdisekitarnya.

3) Masa zremaja zakhir zumur z18-22 ztahun z, zsetelah zdapat zmenetapkan

z prinsip zhidupnya, zmaka ztelah ztercapailah zmasa zremaja zakhir zdan ztelah

z terjadi zperkembangan zmasa zremaja, zyaitu zmenemukan zprinsip zhidup

z dan zmasuklah zindividu zke zdalam zmasa zdewasa. z

Berdasarkan zuraian ztersebut zkarakter zsiswa zsekolah

z menengah zpertama zmaka zdapat zdisimpulkan zbahwa zsiswa zSMP

z adalah zindividu zyang zbelum zdapat zmempunyai zpendirian, zbelum zbisa

z melatih zsiswa zdalam zpemecahan zmasalah zsehari-hari.

2. Pembelajaran zOnline z

a. Diterapkan zPembelajaran zOnline

Indonesia zspontan zmenerapkan zkebijakan zbelajar zdari zrumah,

z dan zmelaksanakan zaktivitas zdirumah z(Darmalaksana.Corona zHadis,

z z 2020). zSituasi zini zmembutuhkan zkepemimpinan zsolutif zyang

z menjadi ztuntutan zabad z21 z(Mihardjo z& zRukman, z2018). zPada z zabad

z ini zdibutuhkan zpemimpin zyang zstrategis, zyakni zsosok zyang zmampu

z mendorong ztujuan zdan znilai zbersama z(Jedaman, zBuaraphan,

16
z Pimvichai, zYuenyong z& zJeerasombat, z2019). zPada zabad z21

z membutuhkan zpemimpin zdigital, zyakni zpemimpin zdengan ztingkat

z digitalisasi yang
z tinggi
z z (Ohain, z 2019). Dalam
z z hal z ini,

z pengembangan zkemampuan zdinamis zdidorong zdari zperan zpemimpin

z digital z(Mihardjo z& zRukman, z2018). zSegala zatribut zkepemimpinan z

z pada zabad z21 ztersebut zmenjadi ztantangan zuntuk zmenumbuhkan zide

z pemimpin zdi zpendidikan ztinggi zpada zsaat zini, zsejalan zdengan

z kebijakan zWorks zFrom zHome z(WFH) zakibat zmewabahnya zCovid-19

z (Darmalaksana, z2020). z

Pendidikan tinggi pada masa WFH perlu dilakukan

penguatan pembelajaran secara daring (Darmalaksana,WhatsApp

Kuliah Mobile, 2020). Oleh karna itu, pembelajaran tatap muka

dianggap tertutup dan dipahami sebagai model tradisional,

sehingga dibutuhkan fasilitas pembelajaran yang lebih baik

dengan memanfaatkan teknologi informasi (Panigrahi,

Srivastava, dan Sharma, 2018). Pada pelaksanaan pembelajaran

daring ini akan terciptanya sebuah pendidikan tinggi suatu

lingkungan dengan belajar secara modern (Huda, et al, 2018).

Dianjurkan bahwa belajar online bukan informal yang tidak

terstruktur dalam kehidupan sehari-hari ketika orang mengakses

internet (Holland, 2019). Para pakar mengarahkan bahwa segala

sumber daya yang mestinya dikerahkan bagi terciptanya

17
pendidikan online yang sedang berlangsung untuk menjadi arus

utama pada tahun 2025 (Palvia, et al., 2018).

Pembelajaran zpada zmasa zpandemi z zini zmenuntut zpendidik

z dalam zhal zini zadalah zguru zuntuk zberinovasi zdan zlebih zkreatif

z mengubah zpola zpembelajaran tatap


z z muka z menjadi z pola

z pembelajaran zsecara zonline. z(Zhafira, zErtika, zdan zChairiyaton

z 2020), zMetode zpembelajatan zonline ztidak zmenuntut zsiswa zuntuk

z hadir zdi zkelas zatau zmelakukan ztatap zmuka zdengan z zpeserta zdidik zdan

z pengajar. zSiswa zdapat zmengakses zpembelajaran zonline zmelalui

z media zinternet zdan zdapat zdilakukan zdi zberbagai ztempat. zMenurut

z Hanum z(2013) zpembelajaran zonline zatau ze-learning zadalah zsalah

z satu zdari zberbagai zbentuk zmodel zkegiatan zbelajar zmengajar zyang

z menggunakan zserta zdidukung zoleh zteknologi, zinformasi, zdan

z komunikasi. zE-learning zdapat zdiartikan zsebagi zsebuah zbentuk

z teknologi zinformasi zyang zditerapkan zdi zbidang zpendidikan zdalam

z bentuk zdunia zmaya z(Hanum, z2013). zWarkintin zdan zMulyadi z(2019),

z menjelaskan zbahwa zpendidikan zmerupakan zsuatu zsistem zyang

z mengembangkan zmisi zyang zcakupannya zluas zberhubungan zdengan

z perkembangan zfisik, zketrampilan, zpikiran, zperasaan, zkemampuan,

z sosialisasi zsampai zkepada zmasalah zkepercayaan zatau zkeimanan.

z Sehingga zapapun zhambatan zpendidikan ztetap zberjalan zdengan zbaik.

z Hambatan zyang zdi zmaksudkan zdalam zhal zini zadalah zhambatan zyang

z dialami zguru zditengah zkondisi zCovid-19 zini zpembelajaran

18
z dilaksanakan zsecara zonline zdan ztidak zdilaksanakan zsecara ztatap

z muka zdi zkelas. zKondisi ztersebut zmenuntut zguru zuntuk zmelakukan

z inovasi zdan zlebih zkreatif zdalam zproses zpembelajaran zkhususnya

z pembelajaran zsecara zonline z(dalam zjaringan). zSolusi zyang zharus

z dibuat zdalam zproses zpembelajaran zpada zmasa zpandemi zini zuntuk

z melakukan zdan z z menciptakan zproses zpembelajaran zyang zlebih

z kreatif zdan zinovatif zuntuk zmemanfaatkan zjaringan zonline. zGuru

z dituntut zuntuk zinovatif zdalam zmenggunakan zdan zmembuat

z pembelajaran zdengan zmodel zonline. zDari zpenjelasan ztersebut

z didukung zdengan zpendapat zdari zTjandra, zD. zS z(2020), zbahwa zguru

z hanya zmemfasilitasi zdengan zperpustakaan zkelas, zmodul, zbuku zteks,

z serta zbuku-buku zpendudukung, zdan zyang zpembahasan zmateri,

z seperti zfitur zgrup zchat, zadalah zalternatif zyang zdisediakan zjika zaudio

z sedang ztidak zbaik zmaka zfitur zchat zdapat ztetap zmendukung zkegiatan

z diskusi z(Bharma,2020). z

b. Metode zPembelajaran zOnline zSMP

1). Pembelajaran zOnline zBerbasis zZoom z

Belajar zadalah zproses zpeserta zdidik zuntuk

z membentuk zpemahaman zdan zide zbagi zdirinya zsendiri,

z sehingga zkegiatan zbelajar zmengajar zmampu zmenciptakan

z kesempatan zkepada zsiswa zuntuk zmelakukan zhal zbaru zsecara

z lancer zdan ztermotivasi. zKondisi zkelas zsaat zproses zbelajar

z harus zmelibatkan zpartisipasi zsiswa zsecara zaktif, zmisalnya

19
z diskusi zdan zTanya zjawab zantar zsiswa zmaupun zdengan zguru.

z Metode z pembelajaran z yang z digunakan harus


z

z mengimplikasikan zkeaktifan zsiswa zsehingga zmeningkatkan

z kemampuan kognitif,
z afektif
z dan
z z psikomotorik.

z (Rahmayanti, z2016). z

2). Menurut zKevin z(2020) zdi zkompas.com, zzoom zmerupakan

z aplikasi zvideo zconference zbanyak zdigunakan zuntuk zkegiatan

z pembelajaran zonline zjarak zjauh zyang zsering zdilakukan zguru

z dengan zsiswa zkarena zkualitas zvideo zdan zaudio zdapat ztetap

z baik zmeskipun zkoneksi zinternet ztidak zstabil. zAplikasi zzoom

z berupa zvideo zconference zadalah zalternative zyang zdigunakan

z sebagai zpengganti zpembelajaran zsecara ztatap zmuka zyang

z dapat zdi zakses zoleh zsiswa zdan zguru zuntuk zmelaksanakan

z kegiatan zbelajar zmengajar zditengah zpandemi zcovid-19 zini.

z Fitur-fitur zyang zada zdi zzoom zefektif zdalam zmendukung

zkegiatan zdiskusi zdan zpembahasan zmateri, zseperti zfitur zgrup

z chat, zadalah zalternative zyang zdisediakan zjika zaudio zsedang

z tidak zbaik zmaka zfitur zchat zdapat ztetap zmendukung zkegiatan

z diskusi z(Bharma, z2020). z

Zoom zMeeting zmerupakan zsebuah zaplikasi zyang

z dapat zdiunduh zmelalui zmedia zelektronik zdapat zmenjadi zmedia

z pembelajaran, zada zzoom zmeeting zproses zpembelajarannya

z menggunakan zvideo, zsehingga zguru zdan zsiswa zdapat zbertatap

20
z muka zwalau ztidak zsecara zlangsung ztetapi zsecara zvirtual. zZoom

z meeting zmerupakan zsebuah zaplikasi zyang zdiciptakan zEric

z Yuan zdan ztelah zdiresmikan zpada ztahun z2011, zdan zkantor znya

z berada zdi zSan zJose, zCalifornia. zAplikasi zini zmempunyai

z multifungsi zbukan zhanya zbisa zdigunakan zuntuk zdunia

z pendidikan, ztetapi zjuga zbisa zdigunakan zdidalam zbidang

z hukum, zsosial zmaupun zyang zlainnya. zAplikasi ztersebut zbisa

z digunakan zsecara zgratis zoleh zberbagai zkalangan ztetapi

z mempunyai zbatas zwaktu zsekitar zsatu zjam, ztetapi zjika

z menggunakan znya zlebih zdari zjam ztersebut zbisa zmenggunakan

z aplikasi zZoom zMeeting zyang zberbayar. zDalam zaplikasi zZoom

z Meeting zmempermudah zkita zbisa zberkomunikasi zlangsung

z dengan zsiapapun zlewat zsuara zdan zvideo. zMaka zdari zitu,

z aplikasi zini zdirekomendasikan zuntuk zproses zpembelajaran

z terutama zdalam z zpembelajaran zjarak zjauh. z

3). Pembelajaran zOnline zBerbasis zWhatsApp

WhatsApp membantu siswa memperoleh

pengetahuan, berdiskusi dan belajar secara aktif, dan

berinteraksi dengan mudah daripada pembelajaran

tradisional (Grover, Garg, dan Sood, 2020). WhatsApp

secara positif mendukung tujuan pembelajaran di antara

jejaring sosial lainnya (Zulkanain, Miskon, dan Abdullah,

2020). Nilai keterlibatan emosional ditemukan lebih tinggi

21
di platform pesan instan WhatsApp (Andujar dan

Rodriguez, 2020). Dalam penggunaan WhatsApp ada

dampak positif pada perilaku yang mempengaruhi proses

pembelajaran, seperti berbagi pengetahuan, persiapan untuk

belajar, perhatian, partisipasi di kelas ( Rahaded,

Puspitasari, dan Hidayati, 2020). Terdapat banyak yang

memanfaatkan aplikasi WhatsApp untuk mengembangkan

baik model pembelajaran campuran atau tugas online

sementara penggunaan aplikasi lain untuk pengembangan

pembelajaran masih sangat langka (Andujar, Analysing

WhatsApp and Instagram as Blended Learning Tools,

2020). Penggunaan WhatsApp yang efektif di kelas

memiliki dampak positif untuk menggabungkannya dengan

metode atau strategi lain dalam mencapai tujuan (Damanik,

2020).

4). Pembelajaran zOnline zBerbasis zGoogle zClasroom z

Melihat zsituasi zperkembangan zpembelajaran zsaat

z ini zsungguh zsangat zluar zbiasa. zLalu zbagaimana zdengan

z pembelajaran zonline zdi zIndonesia? zSeperti zyang ztelah

z disinggung zdi zpenjelasan zsebelumnya, zmemang zIndonesia

zpenerapan zpembelajaran zonline zmasih zdimonopoli zpada

z tingkat zperguruan z z tinggi z(Sumarno, z2019). zMeskipun

z demikian, zsetiap zpermasalahan zpasti zada zjalan zkeluarnya.

22
z Sejalan zdengan zperkembangan zteknologi, zmaka zperan

z perusahaan zbesar zseperti zGoogle zseakan-akan zmemberikan

z kemudahan zdalam zsegala zbidang zkehidupan. zTermasuk

z dibidang zpembelajaran, zGoogle ztelah zmemfasilitasi zpara zguru

z sebuah zfitur zyang zbernama zGoogle zClasroom z(Azhar zdan

z Iqbal, z2018). zAplikasi zini zakan zmembantu zguru zdalam

z menjadi zsolusi zbagi zguru zuntuk zmenerapkan zpembelajaran

z online zyang zselama zini zterhalang zoleh zbiaya zdan zperalatan

z mahal. z

5). Pembelajaran zOnline zBerbasis zGoogle zMeet z

Google zmeet zmerupakan zsebuah zaplikasi zvideo

z conference zyang zdigunakan zuntuk zproses zmeeting zsecara

z online zyang zdibuat zdan zdikembangkan zoleh zGoogle. zGoogle

z meet zmemungkinkan zpengguna zuntuk zmengadakan zrapat zsaat

z dalam zperjalanan, zmelaksanakan zkegiatan zbelajar zmengajar

z dan zkelas zpelatihan zvirtual, zwawancara zjarak zjauh, zdan zmasih

z banyak zlagi. zGoogle zmeet zmemiliki zfitur zyang zbisa

z dimanfaatkan zuntuk zmelakukan zpanggilan zvido zberkualitas

z tinggi zuntuk zgrup zyang zdapat zmencapai z250 zorang. z

Disamping zitu, zpada zkondisi zpandemi zseperti

z sekarang z ini, z semakin banyak


z orang
z yang
z mulai
z

z memanfaatkan zaplikasi zgoogle zmeet zuntuk zbekerja zatau

23
z belajar zdari zrumah. zOleh zsebab zitu, zsaat zini zgoogle zmeet

zmenjadi zsalah zsatu zfitur zgoogle zyang zmengalami

z pertumbuhan ztercepat. zAngka zpengguna zharian zaplikasi

z google zmeet zmeningkat zhingga z25 zkali zlipat zpada zperiode

z antara zbulan zJanuari zhingga zMaret z2020. zGoogle zmeet

z merupakan zversi zyang zterbaru zdan zlebih zkuat zdibandingkan

z dengan zHangouts zpendahuluanya zkarena zGoogle zMeet

z memiliki zfitur zyang zmampu zditampilkan zpada zaplikasi zweb,

z Android, zdan ziOS. zDisamping zitu, zaplikasi zGoogle zMeet

z memiliki zinterface zatau zantar zmuka zyang zunik zdan zfungsional

z dengan z ukuran z ringan z dan z cepat, zmengedepankan

z pengelolaan zyang zlebih zefisien zsehingga zmudah zuntuk

z digunakan zdan zikut zoleh zsemua zpenggunanya. z

Google zmeet zdapat zdigunakan zsebagai zsalah zsatu

z media pembelajaran
z yang
z dapat
z z menunjang proses
z

z pembelajaran zsiswa zyang zberlangsung zdari zrumah zsekaligus

z mengajarkan zsiswa zuntuk zmemanfaatkan zteknologi zsejak zdini

zsehingga zdapat zmemberikan zpengalaman zyang zbermakna

z untuk zsiswa ztersebut. zPemanfaatan zgoogle zmeet zsebagai

z media pembelajaran
z bertujuan
z z untuk z menciptakan

z keterampilan zmenyimak zdan zberbicara zdalam zmenggunakan

z aplikasi zgoogle zmeet zsebagai zmedia zpembelajaran. Z

24
3. Stres

a. Definisi z

Stres zadalah zpersepsi, zbaik znyata zmaupun zimajinasi. zPersepsi

z terhadap zstres zberasal zdari zrasa ztakut zatau zmarah. zPerasaan zini zdapat

z di zekspresikan zdalan zsikap ztidak zsabar, zfrustasi, ziri, ztidak zramah,

z depresi, zbimbang, zcemas, zrasa zbersalah zdan zkhawatir zatau zapatis

z (Setiawan zdan zSofiana, z2013). zStres zadalah zkondisi zyang ztidak

z menyenangkan zdimana zmanusia zmelihat zadanya ztuntutan zdalam

z suatu zsituasi zsebagai zbeban zatau zdi zluar zbatasan zkemampuan zmereka

z untuk ztuntutan ztersebut z(Alfiansyah zet zal, z2016). z

Saam zdan zWahyuni z(2014) zberpendapat zstres zmerupakan

z reaksi ztubuh zdan zpsikis zterhadap ztuntutan-tuntutan zlingkungan

z kepada zseseorang. zReaksi ztubuh zterhadap zstres zmisalnya zberkeringat

z dingin, znapas zsesak, zdan zjantung zberdebar-debar. zReaksi zpsikis

z terhadap zstres zmisalnya zfrustasi, zketegangan, zmarah, zrasa

z permusuhan zdan zagresi. z

Berdasarkan zbeberapa zpendapat zdi zatas zdapat zdisimpulkan

z bahwa zstres zmerupakan zbentuk zinteraksi zantar zindividu zdengan

z lingkungan zyang zdinilai zindividu zsebagai zsesuatu zyang zmembebani

25
z atau z melampaui z yang dimiliki,
z serta
z z dapat z mengancam

z kesejahteraan zjika ztidak zdapat zdi zmanajemen zdengan zbaik zdan zbenar. Z

b. Etiologi z

1) Stres zdapat zterjadi zkarena zmendapatkan zsuatu zperubahan

z dalam zruang zlingkup zpekerjaan, ztanggung zjawab, zpengambilan

z keputusan, ztempat ztinggal, zhubungan zpribadi, zdan zkesehatan.

z Kondisi ztersebut zdapat zmenimbulkan zstres zyang zdisebut zdengan

z stresor. z

2) Setiap zindividu zyang zdapat zmengalami zstress, zbaik zstres

z jangka zpanjang zmaupun zjangka zpendek. zStres zyang zdialami

z seseorang zmengakibatkan zmunculnya zkonsep zstressor, zyaitu

z stressor zinternal zdan zstressor zeksternal. zStressor zinternal zberasal zdari

z dalam zdiri zsesorang zmisalnya zgangguan zkesehatan, zsedangkan

z stressor zeksternal zberasal zdari zluar zindividu, zmisalnya zlingkungan

z ataupun ztempat zkerja z(Purwanti, z2012). z

3) Stressor zdapat zberasal zdari zberbagai zsumber, zbaik zdari zkondisi

z fisik, zpsikologis zmaupun zsosial. zSecara zgaris zbesar zstressor zdapat

z dibagi zmenjadi zstressor zminor zdan zmayor. zStress zminor zmeliputi

z masalah zsehari-sehari, zdan zstressor zmayor zmeliputi zperistiwa

z kematian zorang zyang zdisayang z(Mubarak zet zal, z2015). z

c. Faktor- zfaktor zPenyebab zStres z

26
Wijono z(2010) zmengatakan zada zbeberapa zgejala zstres zyang zdapat

z dilihat zdari zberbagai zfaktor zyang zmenunjukan zadanya:

1) Perubahan zfisik zsecara zfisiologis. zPerubahan zfisiologis zini

ditandai zdengan zadanya zgejala-gejala zsebagai zberikut: zmudah


z

merasa zletih zatau zlemas, zkehabisan ztenaga, zkepala zterasa


z

pusing, zdan zgangguan zpada zpencernaan.


z

2) Perubahan zpsikologis. zPerubahan zpsikologis zditandai zdengan

adanya zkecemasan zyang zberlarut-larut, zsusah ztidur zdan zsesak


z

nafas. z
z

3) Perubahan zsikap. zPerubahan zsikap zseperti zmenjadi zkeras zkepala,

mudah zmarah zdan ztidak zpuas zdengan zapa zyang zdicapai zdiri
z

sendiri zdan zlainnya. z


z

d. Tingkat zdan zBentuk zStres z

Stres zsudah zmenjadi zbagian zhidup zmasyarakat. zMungkin ztidak

z ada zmanusia zbiasa zyang zbelum zpernah zmerasakan zstres. zStres zkini

z menjadi zmanusiawi zselama ztidak zberturut-turut zberkepanjangan.

z Berdasarkan zgejalanya, zstres zdibagi zmenjadi ztiga ztingkat zyaitu

z (Prayoto, z2014).

1) Stres zringan z

Stres zringan zadalah zstres zyang ztidak zmerusak zaspek zfisiologis

z dari zsesorang. zStres zringan zumumnya zdirasakan zdan

z dihadapi zoleh zsetiap zorang zsecara zteratur zseperti zlupa,

27
z kebanyakan ztidur, zkemacetan, zkritik. zSituasi zseperti zini

z biasanya zterakhir zdalam zbeberapa zmenit zatau zbeberapa zjam

z dan zbiasanya ztidak zmenimbulkan zpenyakit zkecuali zjika

z dihadapi zterus zmenerus. Z

2) Stres Sedang

Stres sedang adalah stres yang terjadi berlangsung lebih

lama dari beberapa jam sampai beberapa hari. Situasi

perselesihan yang tidak terselesaikan dengan rekan, tugas

yang bertumpuk dengan batas waktu yang semakin dekat,

konflik dengan dosen. Ciri-cirinya yaitu perasaan tegang,

gangguan tidur, gangguan pola makan. Misalnya,

perselisihan yang tidak terselesaikan dengan rekan kerja,

anak yang sakit ketidak hadiran yang lama dari anggota

keluarga.

3) Stres zBerat

Situasi zyang zlama zdirasakan zoleh zseseorang zdapat

z berlangsung zbeberapa zminggu zsampai zbeberapa zbulan,

z sepertia zmengerjakan ztugas zakhir, zkesulitan zfinancial zyang

z berlangsung zlama zkarena ztidak zada zperbaikan, zberpisah

z dengan zkeluarga, zberpindah ztempat ztinggal zmempunyai

z penyakit zkronis. zMakin zsering zdan zmakin zlama zsituasi zstres,

z makin ztinggi zresiko zkesehatan zyang zditimbulkan. zStres zyang

28
z berkepanjangan zdapat zmempengaruhi zkemampuan zuntuk

z menyelesaikan ztugas zperkembangan. zCiri-cirinya zyaitu zsulit

z beraktivitas, zgangguan zhubungan zsosial, zsulit ztidur,

z penurunan zkonsentrasi, zkeletihan zmeningkat, ztidak zmampu

z melakukan pekerjaan
z z sederhana, gangguan
z z sistem

z meningkat, zperasaan ztakut zmeningkat. z

e. Tahapan zStres z

Gejala-gejala zstres zpada zdiri zseseorang zsering zkali ztidak zdisadari

z karena zperjalanan zawal ztahapan zstres ztimbul zsecara zlambat. zSelain

z itu, zbaru zdirasakan zbila zmana ztahapan zgejala zsudah zlanjut zdan

z menganggu zfungsi zkehidupannya zsehari-hari zbaik zdirumah,

z ataupun zdipergaulan zlingkungan zsosial. zAda zenam ztahapan zstres

z antara zlain zsebagai zberikut:

1). Stres ztahap zI

Tahapan zini zmerupakan ztahapan zstres zpaling zringan, zdan

z biasanya zdisertai zdengan zperasaan-perasaan zsebagai zberikut:

a) zSemangat zbekerja zbesar zberlebihan z(overacting)

b) zMerasa zmampu zmenyelesaikan zpekerjaan zlebih zdari

z biasanya z tetapi tanpa


z disadari
z cadangan
z z energi

z dihabiskan z(all zout) zdisertai zrasa zgugup zyang zberlebihan

z pula. z

2). Stres ztahap zII

29
Dalam rangka
z z ini dampak
z zstres yang
z z semula

z “menyenangkan” zsebagaimana zdiuraikan zpada ztahap zI zdi zatas

z mulai zmenghilang zserta ztimbul zkeluhan-keluhan zyang

z disebabkan zkarena zcadangan zenergi ztidak zcukup zsepanjang

z hari zkarena ztidak zcukup zwaktu zuntuk zberistirahat. zKeluhan-

keluhan zyang zsering zdikemukakan zoleh zseorang zyang zberada

z stres ztahap zII zadalah zsebagai zberikut:

a. Merasa zletih zsewaktu zbangun ztidur

b. Merasa zmudah zlelah z

c. Detakan zjantung zlebih zkeras zdari zbiasanya z(berdebar-

debar)

d. Otot-otot zpada zpunggung zdan ztengkuk zterasa ztegang z

e. Tidak zbiasa zmerasa zsantai z

3). Stres ztahap zIII

Bila zseseorang zitu ztetap zmemaksakan zdiri zdalam zpekerjaannya

z tanpa z menghiraukan keluhan-keluhan


z z sebagaimana

z diuraikan zpada zstres ztahap zIII zdi zatas, zmaka zyang zakan

z bersangkutan zmenunjukan zkeluhan-keluhan zyang zsemakin

z nyata zdan zmengganggu, zyaitu zsebagai zberikut:

a) Gangguan zlambung zdan zusus zsemakin znyata, zmisalnya

z keluhan z“maag” z(gastritis), zbuang zair zbesar ztidak zteratur

z (diare)

b) Ketegangan zotot zsemakin zlebih zterasa

30
c) Perasaan ztidak ztenang zdan zketegangan zemosional zsemakin

z meningkat z

d) Gangguan zpola ztidur z(insomnia)

e) Koordinasi ztubuh zterganggu z(badan zterasa zsempoyongan

z dan zterasa zmau zpingsan). zPada ztahapan zseseorang zsudah

z harus zberkonsultasi zpada zdokter zuntuk zmemperoleh zterapi

z (Mubarak zet zal, z2015).

4). Stres ztahap zIV

Tidak zjarang zsesorang zpada zwaktu zmemeriksa zdiri zke

z dokter zsehubungan zdengan zkeluhan-keluhan zstress ztahap zIII

z diatas, zoleh zdokter zdinyatakan ztidak zsakit zkarena ztidak

z ditemukan zkelainan-kelainan zfisik zpada zorgan ztubuhnya. zBila

z hal zini zterjadi zdan zyang zbersangkutan zmemaksakan zdirinya

z untuk zbekerja ztanpa zmengenal zistirahat, zmaka zgejala zstress

z tahap zIV zakan zmuncul zantara zlain zsebagai zberikut:

a. Seseorang zyang zsemula ztanggap zterhadap zsituasi zmenjadi

z kehilangan zkemampuan zuntuk zmerespon zsecara zmemadai

z (adequate).

b. Ketidakmampuan zmelakukan zkegiatan zsehari-hari.

c. Gangguan zpola ztidur zdisertai zdengan zmimpi-mimpi zyang

z menegangkan. z

d. Daya zkonsentrasi zdan zdaya zingat zmakin zmenurun.

31
e. Timbul zperasaan zketakutan zdan zkecemasan zyang ztidak zdapat

z dijelaskan zapa zpenyebabnya.

f. Dampak zStres z

Priyoto z(2014) zmenjelaskan zdampak zstress zdibagi zmenjadi z3,


z

z yaitu:

A. Dampak zFisiologi z

Seseorang zyang zmengalami zstres zakan zmengalami zgangguan

z fisik zseperti zmudah zmasuk zangina, zmudah zpening, zkram,

z mengalami zkegemukan zatau zmenjadi zkurus zyang ztidak zdapat

z dijelaskan zdapat zjuga zmengalami zpenyakit zserius zseperti

z cardiovaskuler, zhipertensi, zdan zlain-lain. zKlasifikasinya

z sebagai zberikut:

a) Gangguan zpada zorgan ztubuh zhiperaktif zdalam zsalah zsatu

sistem ztertentu
z

b) Muscle zmyopathy z: zOtot ztertentu zmengencang/melemah

c) Tekanan zdarah znaik z: zKerusakan zjantung zdan zarteri z

d) Sistem zpencernaan z: zMaag,diare

e) Gangguan zpada zsistem zreproduksi

B. Dampak zPsikologik z

32
Dampak zpsikologis zini zakan zmengalami zdimana zseseorang

z akan zmerasa zjenuh, zkeletihan zemosi zdan zmempunyai zperan

z sentral zbagi zterjadinya zburn-out, zpencapaian zpribadi

z seseorang zbersangkutan zmenurun zsehingga zterjadi zpenurunan

z rasa zkompeten zdan zrasa zsukses. z

C. Dampak zPerilaku z

Stres zmenjadi zdistres, zdistres zadalah zstres zberbahaya zdan

z merusak zkeseimbangan zfisik, zpsikis zatau zsosial zindividu.

z Level zstres zcukup ztinggi zberdampak znegatif zkemampuan

z mengingat zinformasi, zmengambil zkeputusan, zmengambil

z langkah ztepat, zmissal zprestasi zbelajar zmenurun zseseorang

z akan zbanyak zmembolos zatau ztidak zmengikuti zkegiatan

z pembelajaran.

4. Terapi zAfirmasi zPositif z

a. Definisi z

Berpikir zpositif zmenurut zAndrea zjuga zdiartikan zsebagai zsikap

mental zyang zmelibatkan zproses zmemasukan zpikiran-pikiran z,


z

kata-kata, zdan zgambaran-gambaran zyang zkontstruktif zbagi


z

perkembangan zpikiran. zDengan zdemikian, zpikiran zpositif zakan


z

melahirkan zkebahagiaan, zsuka zcita, zkesehatan, zserta zkesuksesan


z

dalam zsetiap zsituasi zdan ztindakan z(Andrea, z2011).


z

33
Senada zdengan zitu, zElfiky z(2012) zmenjelaskan zbahwa zberpikir

positif zmerupakan zsumber zkekuatan zdan zsumber zkebebasan.


z

Dikatakan zsumber zkekuatan zkarena zbisa zmembantu zseseorang


z

memikirkan
z solusi
z zsampai mendapatkannya
z sehingga
z

seseorang zbertambah zmahir, zpercaya zdan zkuat. zDikatakan


z

sumber zkebebasan zkarena zmampu zmembebaskan zseseorang


z

dari zlingkungan zpikiran znegatif zserta zpengaruhnya zpada zfisik.


z

b. Manfaat zAfirmasi zPositif z

1) Dapat zmembuat zseseorang zdapat zbertahan zdari zhal-hal zyang

z memicu zterjadinya zstres.

2) Meningkatkan z kemampuan z dalam menyelesaikan


z

z berbagai ztugas zatau zmasalah zsuatu zindividu, z zdipengaruhi

z oleh zkondisi zdari zpsikologis zyang zpositif zpada zindividu. z

3) Memberi zsugesti zyang zpositif zpada zdirinya zuntuk

z menghadapi zkegagalan zdan zmembangkitkan zmotivasi zdiri

z seseorang z(Hidayati z& zSawitri, z2010). z

c. Strategi Berpikir zPositif z

z Cahyo zSatria z2011 zmenjelaskan z z langkah-langkah zdalam

mencapai zdiri zagar zmampu zberpikir zpositif zadalah zdengan zcara


z

sebagai zberikut :
z

34
1) Mulailah zberpikir zpositif zterhadap zdiri zsendiri.

Satu zhal zyang zamat zpenting zdengan zcara zpandang zadalah

z tetap zberpikir zpositif zterhadap zdiri zsendiri. zCara zagar zbisa

z berpikir zpositif zterhadap zdiri zsendiri zadalah zdengan

z membangkitkan zmotivasi zdiri, zmengenali zdiri zsendiri,

z jangan zterlalu zmemaksakan zdiri, zmenggantikan zpikiran

z negatif zdengan zpikiran zyang zlebih zkonstruktif, zmembuang

z informasi znegatif, zfokus zterhadap zhal-hal zyang zpositif,

z melakukan zhal-hal zyang zpositif.

2) Berpikir zpositif zterhadap zorang zlain z

Langkah zmencapai zberpikir zpositif zterhadap zorang zlain

z adalah zmemulai zdengan zmelihat zorang zlain zdari zsisi

z positifnya zdan zmenerima zsisi znegatifnya zsebagai zpelajaran

z dalam zkehidupan, zsehingga zakan zmenuntun zseseorang

z tidak zakan zberprasangka zburuk, zmenggunjingkan zdesas-

desus znegatif zdan zmenduga-menduga zyang zjahat ztentang

z orang zlain. zSelanjutnya zlangkah zkedua zadalah zselalu

z memaafkan zkesalahan zorang zlain.

3) z positif zterhadap zwaktu z

Berkaitan zdengan zwaktu zbukanlah zsoal zapa zyang zterjadi

z namun ztindakan zapa zyang zakan zdilakukan, zwaktu zyang

z dimaksud zdisini zadalah zmasa zlalu, zsekarang, zdan zmasa

35
z depan zyaitu zdengan zmenyikapi zmasa zlalu zdengan zpositif

z kemudian zmengambil ztindakan zdi zmasa zsekarang zuntuk

z menyongsong zmasa zdepan, zkebaikan zatau zmusibah,

z keduanya zmenjadi zlahan zbagi zkita zuntuk zmendapatkan

z pahala zdari zTuhan.

4) Jadilah ztuan zdari zhati zdan zpikiran.

Pada zdasarnya, zkenyamanan zatau zketidaknyamanan

z perasaan zseseorang zadalah zmasalah zpilihan. zSeseorang

z dengan zsadar zmemilihnya zkarena zkendali zsepenuhnya zada

z pada zdirinya zsendiri. zOleh zkarena zitu, zpikiran zharuslah

z diperkuat zdengan zcara zmemasukkan zhal-hak zyang zpositif

z secara zterus zmenerus.

5) z makna zpuas zdan zbahagia

Bahagia zadalah zsebuah zpilihan. zSetiap zorang zbebas zuntuk

z memilih zbahagia zatau ztidak, zmaka zyang zharus zdilakukan

z adalah zmengizinkan zpikiran-pikiran zpositif zmengisi

z pikirannya, zapapun zyang zditanamkan zdalam zpikiran zmaka

z itu zyang zakan zterjadi, zjadi, zjika zseseorang zberpikir zbahagia

z maka zia zakan zbahagia.

d. Ciri-ciri zKarakter zBerpikir zPositif z

Semua zorang zyang zberusaha zmeningkatkan zdiri zdan zilmu

pengetahuannya zpasti ztahu zbahwa zhidup zakan zlebih zmudah


z

dijalani zbilia zselalu zberpikir zpositif. zUntuk zmengetahui


z z

36
bagaimanakah zcara zuntuk zberpikir zpositif, zmaka zperlu
z

mengenali zciri-ciri zyang zberpikir zpositif z(Elfiky, z2010).


z

1). Bisa zmemandang zmasalah zsecara zrealistis zsesuai zdengan

z fakta-fakta zyang zada. zDalam zhal zini zbisa zdilihat zdalam

z perilaku zyakni zmemiliki zketeguhan zdalam zmemegang

z prinsip zatau znilai-nilai zluhur zlainnya zyang zmereka zyakni

z kebenarannya. zSelain zitu zorang-orang zyang zberpribadi

z positif ztidak zakan zmembiarkan zmasalah zdan zkesulitan

z mempengaruhi zhidupnya. zDengan zkedua zsikap ztadi zdia

z akan zpandai zbergaul zdan zsuka zmembantu zorang zlain.

2). Melihat zperistiwa zdan zkacamata zyang zpenuh zdengan zrasa

z optimis zdan zprasangka zbaik. zHal zini zditunjukkan zdengan

z beriman, zmemohon zbantuan, zdan ztawakal zkepada zAllah

z SWT. zDengan zsikap zoptimis zyang zpositif zdia zakan zselalu

z mencari zjalan zkeluar zdari zberbagai zmasalah, zbelajar zdari

z masalah zdan zkesulitan zdan zpercaya zdiri, zmenyukai

z perubahan zdan zberani zmenghadapi ztantangan.

3). Memberikan prioritas


z dengan
z z tindakan z rasional

zdibandingkan zdengan ztindakan zemosional z(spontan).

z Ciri zdari zsikap zini zdia zakan zmemiliki zcara zpandang zyang

z positif, zkeyakinan zdan zproyeksi zpositif zsehingga zdia zakan

z hidup zdengan zcita-cita, zperjuangan zdan zkesabaran. z

37
Abdul zAziz z(2010) zmenjelaskan zciri zciri zorang zyang
z z

z berfikir zpositif z zakan zmelakukan zhal-hal zsebagai zberikut z:

a) Perkataan zseputar zhal-hal zyang zpositif. zPerbedaan

z orang-orang zyang zberpikir zpositif zdan znegatif zterlihat

z ia z berbicara. z Orang yang


z berpikir
z z positif

z perkataannya zselalu z zberbau zhal-hal zpositif.

b) Memandang ztantangan zsebagai ztantangan. zSalah zsatu

z karakter zorang zyang zberpikir zpositif zakan zterlihat

z ketika zia zdihadapkan zpada zmasalah. zOrang zdengan

z berpikir zpositif zbiasanya ztidak ztakut zmenghadapi

z masalah.

c) Mampu zmenyiasati zdan zmenyikapi zmasalah. zOrang

z yang zberpikir zpositif zadalah zmereka zyang zmampu

z menyiasati zdan zmenyikapi zmasalah zdengan zterbuka.

d) Memahami zmasalah zsebagai zproses. zBagi zorang zyang

z berpikir zpositif zia zakan zmerasakan zmasalah zsebagai

z proses zuntuk zdijalani.

e) Mensyukuri zapa zyang zdimiliki. zDengan zberpikir

z positif zakan zmembuat zseseorang zmenerima zkeadaan

z apapun zdengan zbesar zhati.

f) Selalu zterbuka zdan zsiap zmenerima zsaran zatau zkritikan.

z Mereka zmenyadari zbahwa zdengan zsaran zdan zkritikan

38
z dari zorang zlain zakan zmenjadikan zmereka zlebih zbaik

z dan zterkontrol. z

g) Tidak zmenghiraukan zpikiran zdan zperkatan zyang

z berbau znegatif z. zOrang-orang zyang zberpikir zpositif

z mengabaikan zhal-hal zyang zakan zmendatangkan

z pikiran znegatif zpada zdirinya.

h) Berpandangan zdan zberpengharapan zbaik. zPandangan

z positif zakan zmelahirkan zharapan zbaik. zPandangan

z yang zpositif zmenjadi zhal zyang zsangat zpenting zuntuk

z melahirkan zharapan zyang zbaik. z

i) Cepat z bangkit disaat


z z gagal. Selalu
z z optimis

z memandang z masa z depan z dan z mempunyai

z progresivitas ztinggi zdalam zmelakukannya zmerupakan

z ciri-ciri zorang zyang zmempunyai zpikiran zpositif. z

j) Mempunyai zsikap zrendah zhati, zdan zselalu zsportif

z dalam zbersaing.

Dengan zdemikian zdapat zdisimpulkan zbahwa zorang-orang zyang

memiliki zpikiran zpositif zmemiliki zciri-ciri zyang zbersifat zpositif


z

pula. zOrang-orang zyang zberpikiran zpositif zmemiliki zpercaya zdiri,


z

kreativitas z,dan zjiwa zyang zkuat. zSelain zitu zmereka zjuga zpantang
z

menyerah zdalam zmenghadapi zmasalah zserta zrintangan zyang zada


z

di zhadapannya. zSerta zmasih zbanyak zlagi zciri-ciri zpositif zyang


z

dimiliki zorang-orang zyang zberpikiran zpositif. z


z

39
e. Prosedur zAfirmasi zPositif z

Afirmasi positif bekerja melalui pikiran bahwa sadar yang

melewati Reticular Activating System (RAS) yang merupakan

pintu gerbang pikiran bahwa sadar tanpa seleksi dari otak sisi

kiri. Sugesti yang ditanamkan menggunakan bahasa yang

sederhana, mudah dimengerti dan spesifik serta menggunakan

kata “membayangkan” atau “rasakan”. Afirmasi positif yang

diberikan yaitu mengulang kata “Saya yakin stres berkurang”.

Setelah pesan tersebut mengendaap dalam pikiran bawah sadar

maka pesan tersebut akan ditras,isikan ke pikiran sadar yang

menyebabkan perubahan perilaku baru, ingatan dan suasana

emosi yang baru didasarkan pada pesan yang sudah tertanam

dalam pikiran bawah sadar. The Power Of Suggestion

(kekuatan kata-kata dalam sugesti), suasana lingkungan dan

emosi adalah stimulus eksternal berupa suatu pesan yang

ditanamkan ke dalam pikiran bahawa sadar (Sukesih, 2017).

Prosedur zAfirmasi zPositif z

z Prosedur ztindakan zafirmasi zpositif zdiambil zdari zStandar zOperasional

z Presedur zmilik zRummiyatun zZainiyah, z2018 zdengan zbeberapa

z langkah zseperti zberikut z: z

1). Mengidentifikasi zisi zdari zafirmasi zklien zdengan zmenanyakan

zsifat-sifat zpositif z klien.

40
2). Meminta zklien z zmemikirkan zkalimat-kalimat znegatif zyang zingin

zia zhilangkan zatau zmemikirkan zkalimat zpositif zyang zakan zia

zlakukan zberhubungan zdengan zpembelajaran zsecara zonline z

3). Meminta zklien z zuntuk zmenuliskan zafirmasinya z(seperti: zSaya

zakan….. zatau zSaya zbisa…..)

4). Membantu zklien z zmenyesuaikan zisi zafirmasi zdengan zsifat-sifat

zpositif zyang zdimiliki zklien

5). Bantu zklien zuntuk zmenempel zafirmasi zyang zditulisnya zpada

ztempat zyang zsering zterlihat zsehingga zpasien zdapat zmenggunakan

zkembali zafirmasinya zatau zmenuliskannya zdibuku zharian zklien. z

6). Meminta zklien zuntuk zmerenungkan zulang zdan zmengingat

zkembali zafirmasinya zyang zdibuatnya.

7). Menganjurkan z klien z untuk mengingat


z z dan mengulang
z

zafirmasinya zsesering zmungkin

41
C. Kerangka zTeori z Penelitian z

Permasalahan zsiswa zSMP z: z Stress z

1. Penugasan zdiberikan zdengan zwaktu - Faktor zpenyebab


zyang zsingkat zstress z

2. Tidak zada zinteraksi zantara zguru zdan 1. Perubahan


zsiswa zfisik zsecara

3. Tugas zyang zmenumpuk z zfisiologis

2. Perubahan
(Hidayat, z2020) zpsikologis

3. Perubahan
zsikap

(Wijono, z2010)

- Tingkat zdan zBentuk


zStres

1. Stress zringan
2. Stress zsedang
3. Stress zberat z

(Prayoto, z2014)

42
Manfaat zAfirmasi zPositif z:

1. Dapat zmembuat zseseorang


zdapat zbertahan zdari zhal zyang

zmemicu zterjadinya zstress z

2. Memberi zsugesti zyang zpositif


zdan zmembangkitkan zmotivasi

zdiri

3. Meningkatkan zkemampuan
zdalam zmenyelesaikan zmasalah

Gambar z2.1 zKerangka zTeori zPenelitian zsuatu zindividu.

(Hidayat z& zSawitri, z2010)

Sumber : Kholidah an Alsa (2012), Sukadiyanto (2010)


Hidayati (2010), Mashudi (2011).
D. Kerangka zKonsep zPenelitian z

Kerangka zkonsep zdalam zpenelitian zini zdapat zdigambarkan zsebagai zberikut z: z

Variabel z zindependent Variabel zdependent

Pemberian zTerapi Tingkat zStres zSiswa


zAfirmasi zPositif zSMP zz

zzzzzzzzz Gambar z2.2 zKerangka zKonsep zPenelitian z

E. Hipotesis zPenelitian z

Hipotesis zpenelitian zmenurut zSugiyono z(2018), zhipotesis zmerupakan

z jawaban zsementara zterhadap zrumusan zmasalah zpenelitian, zdi zmana zrumusan

z masalah zpenelitian ztelah zdinyatakan zdalam zbentuk zpertanyaan. zDikatakan

z sementara zkarena zjawaban zyang zdiberikan zbaru zdidasarkan zpada zteori. zHipotesis

43
z dirumuskan zatas zdasar zkerangka zpikir zyang zmerupakan zjawabana zsementara zatas

z masalah zyang zdirumuskan. z

1. Hipotesis znol zHo z: zTidak zada z zpengaruh zterapi zafirmasi zpositif zterhadap

z penurunan ztingkat zstres zpada z zsiswa zSMP zN z4 zMrebet z

2. Hipotesis zalternatif z(Ha) z: zTerapi zafirmasi zpositif zmenurunkan ztingkat

z stres zpada zsiswa zSMP zN z4 zMrebet

BAB zIII

METODE zPENELITIAN

A. Rancangan zPenelitian z

Penelitian zini zuntuk zmenganalisis z zpengaruh zterapi zafirmasi zpositif

z terhadap ztingkat zstress zsiswa z zdi zSMP zN z4 zMrebet. zDesain zpenelitian zyang

z digunakan zadalah zpre zexperimental zdengan zpretest zposttest zdesain.

Pengukuran zmenggunakan zkuisoner


z z sebelum zdan zsesudah zdiberikan
z

z intervensi. z

B. Tempat zdan zWaktu zPenelitian z

Penelitian zdilaksanakan zdi zSMP zN z4 zMrebet. zWaktu zpenelitian zpada

z bulan z zMaret z z2022. z

C. Populasi zdan z zSampel z

1. Populasi z

44
Populasi zmerupakan zgeneralisasi zyang zterdiri zatas zobjek/subjek

z yang zmempunyai zkuantitas zdan zkarakteristik ztertentu zyang zditetapkan

z oleh zpeneliti zuntuk zdipelajari zdan zkemudian zditarik zkesimpulannya

z (Sugiyono, z2016). z

Populasi zdalam zpenelitian zini zadalah zsemua z zsiswa z zSMP zN z4

z Mrebet zyang zterdiri zdari zkelas z7 zsebanyak z102 zsiswa, zkelas z8 zsebanyak

z 119 zdan zkelas z9 zsebanyak z113. zDengan zjumlah zkeseluruhan zsebanyak

z 334 zsiswa. Z

2. Sampel z

Sampel zadalah zbagian zdari zjumlah zdan zkarakteristik zyang

z dimiliki zoleh zpopulasi ztersebut. zBila zpopulasi zbesar zdan zpenelitian

z tidak zmungkin zmempelajari zsemua zyang zada zpada zpopulasi, zmisalnya

z keterbatasan zdana, ztenaga zdan zwaktu zmaka zpenelitian zdapat

z menggunakan zsampel zyang zdiambil zdari zpopulasi z(Sugiyono, z2015). z

Sampel zpenelitian zini zmenggunakan zrumus zLamesshow:

n= N.Z² zₗ-ɑ/2.p.q
zzzzzz

d² z(N-1) z+ zZ² z1-ɑ/p.q z

Keterangan:

n : zJumlah zsampel

p : zPerkiraan zProporsi z(0,2)

45
q : z1 z z z z zp

d : zPresisi zabsolut z(10%)

Z z1-ɑ/2: zStatistic zZ z(Z= z1,96 zuntuk zɑ= z0,05)

N : zBesar zPopulasi

Berdasarkan zrumus ztersebut z, zmaka zbesar zsampel zdalam zpenelitian zini

z adalah z: z

n z= z334 z(1,96)² z. z0,2 z(1-02)

(0,1)² z(334-1) z+ z(1,96)² z. z0,2 z(1-0,2) z


zzzzzz

n z= z334 z zx z3,8 zx z0,16 z

zzzzzzz 3,33 z+ z0,61

n z= z z203

3,94
zzzzzzz

n z= z51,52 zdibulatkan zmenjadi z52 z

Maka zdiperoleh zhasil zjumlah zsampel zminimal zyang zdibutuhkan zdalam

penelitian zini zadalah z52 zresponden. z


z

D. Teknik zSampling z

Sampling merupakan suatu proses menyeleksi porsi dari

populasi untuk mendapatkan besar sampel. Teknik sampling merupakan

cara-cara yang ditempuh dalam pengambilan sampel, agar memperoleh

sampel yang benar-benar sesuai dengan keseluruhan subyek penelitian

(Nursalam, 2017). Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini

adalah probability sampling dengan prinsip utama bahwa setiap objek

46
dalam populasi mempunyai kesempatan untuk terpilih atau tidak terpilih

sebagai sampel. Populasi dengan jumlah diatas 100 maka teknik yang

digunakan adalah simple random sampling, tetapi jika dibawah diatas

100 maka teknik yang digunakan adalah total sampling ( Carsel, 2018).

Peneliti ini menggunakan teknik simple random sampling dengan

populasi dalam penelitian ini sebanyak 334 siswa. Z

Kriteria zInklusi zdan zEksklusi

Kriteria zinklusi zadalah zkarakteristik zumum zsubjek zpenelitian zdari zsuatu

zpopulasi ztarget zyang zterjangkau zdan zakan zdi zteliti z z(Nursalam, z2017). z

zKriteria zinklusi zdalam zpenelitian zini zadalah zsebagai zberikut z:

a) Siswa z zSMP zN z4 zMrebet

b) Siswa zyang zterdeteksi zmengalami zstres ztingkat zringan, stress tingkat sedang

dan stress tingkat berat zdalam zpembelajaran zonline z

Kriteria z zeksklusi zadalah zmenghilangkan zatau zmengeluarkan zsubjek zyang

ztidak zmemenuhi zkriteria zinklusi zkarena zberbagai zsebab z(Nursalam, z2017).

zKriteria zeksklusi zdalam zpenelitian zini zadalah z zSiswa zyang ztidak zmengikuti

zrangkaian zpenelitian zsampai zselesai. z

E. Variabel z zPenelitian z

Variabel zini zsering zdisebut zsebagai zvariabel zstimulus, zpredictor,

zantecedent. zDalam zBahasa zIndonesia zsering zdisebut zvariabel zbebas.

zPengertian zvariabel zindependen z(bebas) zmenurut zSugiyono z(2016).

47
Variabel zbebas zadalah zvariabel zyang zmempengaruhi zatau zmenjadi zsebab
z

perubahannya zatau ztimbulnya zvariabel zdependen z(terikat). zVariabel zbebas


z

penelitian zini zadalah z zterapi zafirmasi zpositif. z


z

Variabel zini zsering zdisebut zsebagai zvariabel zoutput, zkriteria,

konsekuen. zDalam zBahasa zIndonesia zsering zdisebut zvariabel zterikat.


z

Pengertian zvariabel zdependen z(terikat) zmenurut zSugiyono z(2016). zVariabel


z

yang zdi zpengaruhi zatau zmenjadi zakibat, zkarena zadanya zvariabel zbebas.
z z

Variabel zterikat zpenelitian zini zadalah ztingkat zstress zpada zsiswa zSMP zN z4
z

Mrebet. Z
z

F. Definisi zOperasional zPenelitian z

Definisi zoperasional zpenelitian zini zdapat zdilihat zdi ztabel z3.1 zsebagai zberikut:

Tabel 3. 2 Variabel dan Definisi Operasional

Definisi Indikator
Variabel z Alat zUkur Skala z
zOperasional z zPenilaian z
Variabel Mengatakan SOP z( zStandart zmasing zzz
zindependen z: z berbagai kalimat zOperasional
afirmasi positif zProsedur)

Terapi zafirmasi dilakukan setiap zTerapi zAfirmasi

zpositif z hari masing zPositif z


masing
responden
memiliki afirmasi
positif yang
selalu diucapkan

48
setiap harinya
Variabel Suatu zkeadaan Kuesioner Skor z0-14 z= Ordinal z
zdependen z: zyang ztidak zinstrument znormal z
Stres zmenyenangkan zDASS z42 Skor z15-18 z=
zdimana zmanusia zdengan zstres z14 zstres zringan z
zmelihat zadanya zitem zpertanyaan Skor z19-25 z=
ztuntutan zsituasi z zstressedang
zsebagai zbeban Skor z26-33
zbatasan zstres zberat
zkemampuan Skor z≥ z34 z=
zmanusia zdaalam zstres zsangat
zmemenuhi zberat z
ztuntutan z

G. Instrumen zPenelitian z

Instrument zyang zdigunakan zpada zpenelitian zini zadalah zkuesioner.

Kuesioner z zmerupakan zteknik zpengumpulan zdata zyang zdilakukan zdengan


z

cara zmemberi zseperangkat zpertanyaan zatau zpernyataan ztertulis zkepada


z

para zresponden zuntuk zdijawab. z(V. zWiratna zSujarweni, z2018). zPenelitian


z

menggunakan zlembar zkuesioner zdata, zkarakteristik zresponden. zKemudian


z

peneliti zakan zmenggunakan zalat zpenelitian zyaitu: z


z

1. Instrumen

Kuesioner ztingkat zstres zpada zpenelitian zini, ztingkat zstress zakan

z diukur zmenggunakan zdepression zanxiety zstres zscale z42 z(DASS z42)

z dengan zkategori zstres zsendiri zterdapat z14 zitem zpernyataan zyang

49
z digunakan zuntuk zmengukur zstresnya. zDASS z42 zdiaplikasikan zdengan

z format zskala zpenilaian. zTingkat zstres zdalam zpenelitian zini zberupa

z normal z(0-14), zringan z(15-18), zsedang z(19-25), zberat z(26-33), zdengan

z hasil zukur z(Sunarni zet zal, z2017). zCara zmengukur ztingkat zstres zsebagai

z berikut: z zTingkat zstres zdiukur zdengan zmenggunakan zDepression

z Anxiety zStress zScale z42 z(DASS z42) zoleh zLavibond zdan zLavibond

z (1995). zDASS z42 zdiaplikasikan zdengan zformat zrating zscales z(skala

z penilaian). zDASS z42 zdibentuk ztidak zhanya zuntuk zmengukur zsecara

z konversional zmengenai zstatus zemosional, ztetapi zuntuk zproses zyang

z lebih zlanjut zuntuk zpemahaman, zpengertian, zdan zpengukuran zyang

z berlaku zdi zmanapun zdari zstatus zemosional, zsecara zsignifikan zyang

z digambarkan zsebagai zstres. zDASS zdapat zdigunakan zbaik zitu zoleh

z kelompok zatau zindividu zuntuk ztujuan zpenelitian z(Psychology

z Foundation zof zAustralia, z2010). zInstrument zDASS z42 zterdiri zdari z42

z pernyataan yang
z z mengidentifikasi skala
z z subyektif depresi,
z

z kecemasan, zdan zstres. zDimana zmasing-masing zterbagi zdalam z14

z pernyataan zuntuk zmengukur zstatus zmental ztersebut. zOleh zkarena

z tujuan zpenelitian zini zhanya zuntuk zmengetahui ztingkat zstres zjadi

z peneliti zhanya zmenggunakan zpertanyaan zuntuk zmengukur zstres zyang

z terdiri z14 zpernyataan. z

z Alat zUkur zTingkat zStres zmenggunakan z kuesioner zyang


z

z dikembangkan zoleh zLovibond, zS.H zdan zLovibond zP.F zpada ztahun

z 1995. zKuesoiner zDASS zterdiri zatas z42 zitem zyang zmengukur zgeneral

50
z psychological zdistress zseperti zdepresi, zkecemasan, zdan zstres.

z Kuesioner zini zmengukur zskala zyaitu zdepresi, zkecemasan, zdan zstres z

z yang zmasing-masing zmemiliki z14 zitem zpernyataan. zPertanyaan zyang

z mengukur tentang
z zstres terdapat
z z pada item
z

z 1,6,8,11,12,14,18,22,27,29,32,33,35,39. zJawaban ztes zDASS zini

z terdiri zatas z4 zpilihan zyang zdisusun zdalam zbentuk zskala zyaitu z0= ztidak

z pernah, z1= zkadang-kadang, z2= zsering, z3= zsangat zsering. zTingkatan

z stres zpada zinstrument zini zdigolongkan zdalam zkategori znormal, zstres

z ringan, zstres zsedang, zstres zberat, zdan zstres zsangat zberat. zJumlah zskor

z dari zpernyataan zitem ztersebut zmemiliki zarti z0-14 z(normal), z15-18

z (stres zringan), z19-25 z(stres zsedang), z26-33 z(stres zberat), z>34 z(stres

z sangat zberat).

2. Uji zValiditas zdan zReliabilitas z

Uji zvaliditas zmerupakan zinstrument zpenelitian zyang zdigunakan zuntuk

z mengukur zketepatan zdan zkecermatan zdata zyang zakan zditeliti z(Donsu,

z 2016). z

Penelitian zini zmenggunakan zuji zvaliditas zdengan zrumus zproduct

N ∑ XY −∑ Y . ∑ Y
moment: r xy =
z
√¿¿¿

Keterangan z:

N z z: zJumlah zresponden

r xy: zKoefisien zkorelasi zproduct zmoment z

51
x z z: zSkor zpertanyaan

y z z: zSkor ztotal

xy z : Skor z pertanyaan z dikalikan z skor z total

Hasil uji validitas terhadap 14 item instrument tingkat stress

diperoleh bahwa 14 item dinyatakan semuanya valid. Koefisien

instrument intensitas tingkat stress berkisar antara 0,694 sampai

dengan 0,844.

Uji Reliabilitas menunjukan pada suatu pengertian bahwa

instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat

pengumpulan data karena instrument tersebut sudah baku. Apabila

datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa

kalipun diambil tetap akan sama hasilnya (Arikunto, 2013). Uji

reliabilitas menggunakan rumus Alpha Cronbach. Untuk menguji

reliabilitas instrument, peneliti menggunakan alpha chronbach

coefficient. Rumus alpha chronbach’s adalah sebagai berikut ::

r 11 = [ ] [
k
k −1
1−
∑ σ b2
σ2 t ]
Keterangan z:

r 11 z z z z z z: zReliabilitas zinstrumen

K z z z z z z z z: zBanyaknya zbutir zpertanyaan zatau zbanyaknya zsoal

∑ σ b2 : Jumlah varian butir


z z z z

2
σ t z z z z z: zVarian ztotal

52
Hasil zuji zreliabilitas zyang ztelah zdilakukan, zmaka zkuesioner

z pengetahuan zdinyatakan zreliabel. zHal zini zditunjukan zdari znilai zr zhitung

z pengetahuan z= z0.956 zlebih zbesar z zdari znilai zr ztabel z= z0.60 zyang zberarti

z kuesioner zlayak zdigunakan. z

Kuesioner zyang zdigunakan zdalam zpenelitian zini zmenggunakan

z kuesioner zyang zsudah ztervalidasi zpada zpenelitian zSunarni zet zal, z2017

z yaitu zDASS z42, zsehingga zkuesioner zyang zdapat zdigunakan zuntuk

z stresnya zhanya z14 zitem zpertanyaan. zDengan zhasil zuji zvaliditas zberkisar

z antara z0,694 zsampai zdengan z0,844 zdan zhasil zuji zreliabilitas zdengan

z hasil z0,956. zSehingga ztidak zperlu zdilakukan zuji zvaliditas zdan

z reliabilitas zkarena zmemiliki znilai zvaliditas zdan zreliabilitas z0,6 zyang

z diolah zberdasarkan zpenilaian zAlpha zchronbach’s z.

3. SOP z(Standart zOperational zProcedure) z

SOP z(Standar zOperational zProcedure) zterapi zafirmasi zpositif

z menurut zRommiatun zZainiyah z(2018). zTerdiri zdari zfase zorientasi, zfase

z kerja, zdan zfase zterminasi.

H. Teknik zPengumpulan zData z

Adapun zlangkah-langkah zpengumpulan zdata zsebagai zberikut:

1. Persiapan z

a. Peneliti zmelakukan zpengajuan ztema zdan zjudul zpenelitian

b. Peneliti zmenentukan zlokasi zuntuk zpenelitian

53
c. Peneliti zmengajukan zsurat zpermohonan zizin zstudi zpendahuluan zdi

Universitas zMuhammadiyah zPurwokerto


z

d. Peneliti zmelakukan zstudi zpendahuluan zdi zSMP zN z4 zMrebet

e. Peneliti zmengajukan zsurat zizin zpenelitian zdan zsurat zizin zetik zdi

Universitas zMuhammadiyah zPurwokerto


z

f. Peneliti membagikan screening kuesioner melalui gform untuk

pengambilan sampel dengan dibantu guru di SMP N 4 Mrebet

g. Peneliti zmengambil responden dengan teknik random sampling

sesuai kriteria inklusi dengan di dapatkan 52 responden

h. Peneliti melakukan izin penelitian di SMP N 4 Mrebet

i. Peneliti zmengatur zruangan zpelaksanaan zpenelitian zdengan

fasilitas zyang znyaman zseperti zruangan zyang ztenang zdan zbersih


z

j. Peneliti zmembagi 3 ruangan dengan masing masing ruangan

berisi 17 dan 18 siswa

2. Pelaksanaan z

a. Peneliti zdan zasisten zpenelitian zmempersiapkan zsemua zyang

dibutuhkan zdalam zproses zpenelitian zberlangsung


z

b. Peneliti zdan zasisten zpenelitian zmemperkenalkan zdiri

c. Peneliti zmenjelaskan ztujuan zdan zmanfaat zpenelitian

d. Peneliti zdibantu zoleh z2 zasisten zpenelitian zuntuk zmemberikan

lembar zinformed zconsent zkepada zresponden


z

e. Peneliti zdibantu z2 zasisten zpenelitian zdalam zmelakukan zpre ztest

pengukuran zstres zsebelum zdiberikan zterapi zafirmasi zpositif


z

54
dengan zmenggunakan zkuesioner zDASS zdengan zkategori zstres
z

yang zdigunakan zhanya z14 zitem zpertanyaan


z

f. Pada tanggal 25 Maret 2022 peneliti kemudian menjelaskan

tentang teknik relaksasi afirmasi positif dan responden

diajarkan teknik relaksasi afirmasi positif

g. Peneliti zdibantu z2 zasisten zpenelitian zsebagai zfasilitator zdan

mengawasi zdalam zmemberikan zterapi zafirmasi zpositif zterhadap


z

responden zterapi zdiberikan zselama z10-15 zmenit.


z

h. Peneliti zmelakukan zkontrak zwaktu zuntuk zdilakukan ztindakan

terapi zafirmasi zpositif zselama z2 zminggu z zdilakukan zsebanyak z6x


z

dalam zdua zminggu pada hari (selasa, jumat dan minggu)


z z denga

i. Peneliti zmelakukanse follow zup zdengan zmenggunakan zmedia

video zcall zmelalui zwhatsapp dan gmeet zuntuk zmemastikan


z

responden zmelakukan zteknik zafirmasi zpositif zdirumah zresponden


z

dengan dibagi sebanyak 3 kelompok dilakukan pada pagi,

siang dan sore.

j. Peneliti melakukan posttest pada tanggal 27 April 2022

dengan memberikan kuesioner kembali kepada responden

untuk mengetahui tingkat stres setelah dilakukannya terapi

afirmasi positif

k. Peneliti zkemudian zmenganalisa zhasil zdata zpretest zdan zposttest

pada zresponden
z

l. Peneliti zmelakukan zpengolahan zdata z

55
I. Analisa zData z
z

a. Analisis zUnivariat z

Analisa zunivariat zdalam zpenelitian zadalah zkarakteristik

z responden zyaitu z z usia, zjenis zkelamin zdan ztingkat zstress zdengan

z indikator zpenilaian zstress zberupa znormal z(0-14), zringan z(15-18),

z sedang z(19-25), zberat z(26-33), sangat berat (>34). zAnalisis zunivariat

z menggunakan zdistribusi zfrekuensi zdan zpresentase zdengan zhasil

z presentase zyang zdidapatkan zdari znilai zpretest zdan zposttest zkemudian

z di ztabulasi zdikelompokkan zdan zdiberikan zskor. Z

b. Analisis zBivariat z

Analisis zbivariat zdilakukan zterhadap zdua zvariabel zyang

z diduga zberpengaruh zantara zvariabel zsatu zdengan zvariabel zyang

z lainnya. zUji zWilcoxon zdigunakan zpada zkelompok zberpasangan

z dengan zmenggunakan zskala zdata zpada zkelompok zkategorik. zApabila zρ

z value z< z0,05 zmaka zH0 ditolak zatau zHa zditerima zyang zberarti zterdapat
z

z pengaruh zpemberian zterapi zafirmasi zpositif zterhadap ztingkat zstress

z pada zsiswa z zSMP zN z4 zMrebet. z

J. Pengolahan zData

Tahap- ztahap zpengolahan zdata zAziz z(2010) zyaitu:

1. Editing z(Pengeditan zData)

Pada zpenelitian zini zediting zdilakukan zuntuk zmemeriksa

kembali zkebenaran zdata zyang zdiperoleh zatau zdikumpulkan zpada


z

56
data zpre-test zdan zpost-test zpada zsemua zkelompok zbaik zintervensi
z

maupun zcontrol. zEditing zdilakukan zpada ztahap zpengumpulan zdata,


z

dimana zpeneliti zmelakukan zpengecekan zmenggunakan zkuesioner


z

stress zsebelum zdiberikan zterapi zafirmasi zpositif zdan zsetelah


z

dilakukan zterapi zafirmasi zpositif.


z

2. Coding z(Pemberian zKode)

Teknik koding dilakukan dengan memberikan tanda pada

masing-masing jawaban dengan kode berupa angka

selanjutnya dimasukan di lembar kerja. Pemberian code data

(Koding) koding digunakan untuk menerjemahkan data yang

sudah dikumpulkan selama penelitian untuk keperluan analisis.

Peneliti menggunakan metode pembagian kelompok antara

kelompok perlakuan dan kelompok kontrol, sehingga

mempermudah dalam proses penelitian. Pemberian terapi

kelompok perlakuan yaitu laki-laki dan kelompok kontrol yaitu

perempuan. Teknik koding dilakukan dengan memberikan

tanda pada masing-masing jawaban dengan kode berapa angka

selanjutnya dimasukan di lembar kerja.

3. Entering zatau zEntry zData z(Memasukan zData)

Entering zyaitu zdata zdari zmasing-masing zresponden zyang

dalam zbentuk z“kode” z(angka zatau zhuruf) zdimasukan zkedalam


z

57
program zatau zsoftware zkomputer zuntuk zmempermudah zdalam
z

entri zdata zpada zStatistical zProduct zand zService zSolutions z(SPSS).


z

4. Tabulating z(Menyusun zData)

Tabulating zmerupakan zkegiatan zmemasukan zdata zhasil

penelitian zkedalam ztabel-tabel zyang ztelah zdipersiapkan. zData


z

yang zdiperoleh zkemudian zdikelompokkan zdan zdiproses zdengan


z

menggunakan ztabel ztertentu zmenurut zsifat zdan zkategorinya


z

(Sugiyono, z2015). zData zyang zdikelompokkan zdalam zpenelitian


z

ini zmeliputi zpemberian zterapi zafirmasi zpositif zyang zberupa zangka


z

atau zkode. zSemua zdata ztersebut zkemudian zdiolah zdengan zbantuan


z

komputer. z
z

5. Cleaning z(Pembersihan zData)

Cleaning zyaitu zsemua zdata zdari zsetiap zsumber zdata zatau

responden zselesai zdimasukan zdicek zkembali zuntuk zmelihat


z

kemungkinan
z z adanya kesalahan-kesalahan
z z kode z dan

ketidaklengkapan z zkemudian zdilakukan zkoreksi zsehingga ztidak


z

terdapat zkesalahan zpada zdata zyang zsudah zdimasukan.


z

58
K. Alur zPenelitian z
Persiapan

- Menyiapkan proposal, studi z z

pendahuluan dan studi literatur


z z z z

- Mencari fenomena di sekitar


z z z

lingkungan
z

- Melakukan studi pendahuluan z z

- Menyusun proposal skripsi dengan


z z z

arahan dosen pembimbing


z z z z

- Melakukan seminar proposal z z

Pelaksanaan Penelitian z z

- Pengajuan zpermohonan zijin zpenelitian zdan


zuji zetik z
- Pengambilan zsampel zdengan zmenggunakan
screening kuesioner melalui gform
- Melakukan zteknik zrandom zsampling z
- Penjelasan zdan zpenanggung zjawaban ztujuan
zdari zpenelitian zdan zinformed zconsent z
- Dilakukan zpretest zsebelum zdiberikan zterapi
zafirmasi zpositif
- Mengajarkan zteknik zrelaksasi zafirmasi
zpositif
- Mengfoll up responden melalui video call
dan gmeet selama dua minggu sebanyak 6
kali pada waktu pagi siang dan sore dengan
dibagi menjadi 3 kelompok
- Dilakukan zposttest zsetelah zdiberikan zterapi
zafirmasi zpositif z

Pengolahan zData z

- Menganalisis hasil penelitian untuk z z z

mengetahui pengaruh terapi afirmasi


z z z z

- Membandingkan hasil penelitian di z z z

beberapa jurnal
z z z

Gambar z2.3 zAlur zPenelitian - Membuat kesimpulan dan saran


z z z

- Melakukan penyusunan skripsi yang z z z

dikonsultasikan dengan dosen


z z z

pembimbing
59
z z

- Melakukan seminar hasil penelitianz z z

dengan ketentuan yang berlaku.


z z z z z
L. Etika zPenelitian

Dalam zmelaksanakan zpenelitian zkhususnya zjika zingin zmenjadi

subyek zpenelitian zadalah zmanusia, zmaka zpenelitian zharus zmemahami zhak


z

dasar zmanusia. zManusia zmemiliki zkebebasan zdalam zmenentukan zdirinya,


z

sehingga zpeneliti zyang zakan zdilaksanakan zbenar-benar zmenjunjung ztinggi


z

kebebasan zmanusia ztersebut. zEtika zpenelitian zmeliputi:


z

1. Informed zConsent

Informed consent adalah lembar persetujuan berisi

penjelasan mengenai penelitian yang dilakukan, tujuan

penelitian, tata cara penelitian, manfaat penelitian yang

diperoleh responden, dan resiko yang mungkin bisa terjadi.

Pernyataan tersebut dalam lembar persetujuan jelas dan mudah

dipahami oleh responden sehingga responden tahu bagaimana

penelitian ini dijalankan. Untuk itu responden yang bersedia

maka harus mengisis dan menandatangani lembar persetujuan

secara sukarela. (Hidayat, 2014). Apabila responden tidak

bersedia maka peneliti harus menghormati hak responden.

Beberapa informasi yang harus ada dalam informed consent

adalah tujuan dilakukan tindakan, jenis data, partisipasi

responden, komitmen, prosedur tindakan, potensi masalah, dan

kerahasiaan.

60
2. Anonimity z

Anonymity zmerupakan zkerahasiaan zidentitas zklien zseperti

nama zresponden zpada zlembar zalat zukur zuntuk zmenjaga


z

kerahasiaan zpada zsubyek zpenelitian. zUntuk zkerahasiaan zidentitas


z

peneliti zdapat zmenggunakan zkoding zatau zinisial znama zsebagai


z

pengganti zidentitas zpada zresponden. z(Notoatmodjo, z2010).


z

Misalnya, zpenulis zmenggunakan znama zresponden z zdengan zditulis


z

dengan zkode zatau zinisial zsaja. z


z

3. Confidentiality z

Confidentiality zmerupakan zkerahasiaan zyang zdilakukan zuntuk

menghormati zpasien zdengan ztidak zmencantumkan zmasalah zlain


z

yang zmengangkut zprivacy zklien, zkarena zpeneliti zharus


z

memastikan zjika zpenelitian zyang zdilakukan ztidak zmelebihi zbatas


z

yang zdiperlukan. zInformasi zyang zdidapatkan zdari zpenelitian zyang


z

bersifat zpribadi ztidak zboleh zdibagikan zkepada zorang zlain ztanpa


z

sepengetahuan zpasien z(Risnawati, z2017). zMisalnya, zresponden


z

menceritakan zbagaimana zmasalah zpribadinya zjadi zpeneliti zharus


z

benar-benar zmenjaga zprivasi zresponden ztersebut zdan ztidak zboleh


z

memberitahukan zkepada zorang zlain zdan zpeneliti zhanya


z

membahas zsesuai zkebutuhan zpenelitian zsaja. Z


z

61
4. Beneficience z

Peneliti zmampu zmelaksanakan zpenelitian zsesuai zdengan

prosedur zpenelitian zuntuk zmendapatkan zhasil zyang zbermanfaat


z

bagi zsubjek zpenelitian zdan zmempertimbangkan zresiko zyang


z

mungkin zterjadi zpada zresponden. zPenelitian zdilakukan zapabila


z

mendatangkan zmanfaat zbagi zsubjek zpenelitian zyaitu zklien


z

merasakan zkeadaan zyang zlebih zbaik zdari zsebelumnya zyaitu


z

tingkat zstress zberkurang z(Dharma, z2011). zMisalnya, zpeneliti


z

dengan zresponden zharus zada zkesepakatan zsebelum zdilakukan


z

penelitian, zsehingga zantara zpeneliti zdan zresponden zdapat zbekerja


z

sama zdalam zpenelitian, zpeneliti zjuga zharus zmenjelaskan zproses


z

serta zprosedur zdan zmanfaat zdari zpenelitian zselama zpenelitian


z

berjalan. z
z

62
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Analisa Univariat

Karakteristik responden dalam penelitian ini meliputi usia, jenis

kelamin, tingkat stres sebelum terapi afirmasi positif dan tingkat stres

sesudah terapi afirmasi positif pada siswa SMP N 4 Mrebet .

a. Karakteristik

1) Usia dan Jenis Kelamin

Tabel 4. 3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Usia dan Jenis


Kelamin Siswa SMP N 4 Mrebet (n=52)

Kategori F (n) %
1. Usia
13 Tahun 12 23.1
14 Tahun 22 42.3
15 Tahun 18 34.6
Total 52 100
2. Jenis Kelamin
Laki-laki 16 30.8
Perempuan 36 69.2
Total 52 100
Sumber : Data Primer 2022

Tabel 4.3 memperlihatkan bahwa siswa SMP terbanyak adalah usia

14 tahun sejumlah 22 siswa (42,3%) dan berjenis kelamin perempuan

sejumlah 36 siswa (69,2%).

63
2) Tingkat Stres Yang Terjadi Pada Siswa Sebelum dan Sesudah

Dilakukan Terapi Afirmasi Positif

Tabel 4. 4 Tingkat Stres Sebelum dan Sesudah Terapi Afirmasi


Positif (n=52)
Variabel Ringan Sedang Berat
(f) n % (f) n % (f) n %
Tingkat Stres 6 11.5 41 78.8 5 9.6
Sebelum
Intervensi
Tingkat Stres 44 84.6 8 15.4 - -
Sesudah
Intervensi
Sumber : Data Primer 2022

Tabel 4.4 memperlihatkan bahwa tingkat stres yang terjadi pada

siswa SMP N 4 Mrebet sebelum dan sesudah dilakukan terapi afirmasi

positif. Pada penelitian ini, tingkat stres sebelum intervensi paling

banyak pada stres sedang, yaitu sebanyak 41 siswa (78,8%) dan

terdapat 5 siswa (9,6%) yang memiliki tingkat stress berat. Setelah

dilakukan intervensi afirmasi positif, mayoritas responden bergeser

memiliki tingkat stress ringan, yaitu sebanyak 44 siswa (84,6%) dan

terlihat tidak terlihat siswa yang memiliki tingkat stress berat (0%).

Melihat hasil penelitian tersebut, secara klinis intervensi afirmasi positif

memiliki dampak menurunkan tingkat stress pada siswa SMP 4 Mrebet.

2. Analisa Bivariat

Analisa bivariat dalam penelitian ini untuk mengetahui pengaruh

teknik relaksasi afirmasi positif terhadap tingkat stres pada siswa SMP

N 4 Mrebet. Analisis bivariat pada penelitian ini menggunakan uji

Wilcoxon dapat dilihat pada tabel berikut:

64
Tabel 4. 5 Pengaruh Teknik Relaksasi Afirmasi Positif Terhadap

Tingkat Stres

Variabel Ringan Sedang Berat P value


n % n % n %
Tingkat Stres 6 11.5 41 78.8 5 9.6
Sebelum
Intervensi
0,000
Tingkat Stres 44 84.6 8 15.4 - -
Sesudah
Intervensi
Sumber : Data Primer 2022

Berdasarkan tabel 4.5 memperlihatkan bahwa terdapat penurunan

tingkat stres pada siswa SMP N 4 Mrebet. Hasil analisis data dengan uji

Wilcoxon menunjukan bahwa tingkat stres setelah diberikan teknik

relaksasi afirmasi positif terdapat perbedaan tingkat stres pada siswa

SMP N 4 Mrebet dengan nilai p < 0,001 ( p <0,05 ).

B. Pembahasan

1. Karakteristik Responden

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas usia 14 tahun

sejumlah 22 siswa (42,3%). Sejalan dengan hasil penelitian Sambo

(2021) mengatakan usia siswa SMP mengalami stress dengan jumlah

terbanyak adalah umur 14 tahun berjumlah 26 (34.2%). Disebutkan

bahwa stres yang dialami siswa SMP bersumber dari beban tugas,

kendala stabilitas akses internet, selain itu juga merasakan kebosanan,

kecemasan dan ketakutan. Masa remaja merupakan masa terjadinya

perubahan baik secara fisik maupun emosional (Ulya, 2021).

65
Hal ini yang menyebabkan remaja mudah bergejolak dengan hal-

hal atau perubahan yang terjadi disekitarnya. Dampaknya pergolakan

emosi akan menyebabkan minimnya kemampuan remaja untuk

mengontrol emosi sehingga berisiko mengalami stres. Remaja juga

memiliki antusias yang tinggi, mereka memilih untuk melakukan

aktivitas mereka diluar rumah bersama teman-teman, berkumpul

dengan group, menunjukan eksistensi dan perasaan ingin diakui oleh

teman sebaya (Hastuti & Baiti, 2019). Menurut Atziza (2015) juga

menyebutkan anak-anak/remaja memerlukan waktu untuk beradaptasi

dengan perubahan baru yang juga berpengaruh pada kesehatan mental.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa berjenis

kelamin perempuan sejumlah 36 responden (69,2%). Sejalan dengan

hasil penelitian Wibowo (2021) mengatakan bahwa tingkat stres siswa

SMP paling banyak berjenis kelamin perempuan sebanyak 93 (59,6%).

Perempuan beresiko dua kali lebih besar mengalami stres, karena

terdapat perbedaan hormonal dan perbedaan stresor psikososial bagi

perempuan dan laki-laki. Hal ini juga didukung juga oleh teori yang

menyatakan bahwa perempuan cenderung memiliki tingkat stres yang

lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Secara umum perempuan

mengalami stres 30 % lebih tinggi dari pada laki-laki (Ambarwati,

2017).

Jenis kelamin berpengaruh pada stress hal ini disebabkan oleh

faktor hormon, yaitu berupa tingginya hormon estrogen di dalam tubuh

66
perempuan. Hormon estrogen pada perempuan dapat memperkuat efek

oksitosin beberapa kali lipat, sedangkan pada laki-laki hormon oksitosin

diproduksi di dalam tubuh tidak sebanyak perempuan, karena pada

tubuh laki-laki terdapat hormon testosterone bekerja meminimalkan

efek dari hormon oksitosin di dalam tubuh (Hafifah, 2017).

Menurut peneliti berdasarkan hasil observasi jumlah siswa di SMP

N 4 Mrebet didominasi oleh perempuan. Perempuan memiliki stres

yang lebih tinggi terhadap tugas yang diberikan saat pembelajaran

karena merasa bertanggungjawab pada tugas diberikan dan prosesnya

yang cukup sulit.

2. Tingkat Stres Siswa Sebelum dan Sesudah Dilakukan Terapi

Afirmasi Positif

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas tingkat stres

yang terjadi pada siswa SMP N 4 Mrebet sebelum dilakukan terapi

afirmasi positif terbanyak adalah stres sedang sejumlah 41 responden

(78,8%). Sejalan dengan hasil penelitian Fitriani (2021) mengatakan

siswa SMP mengalami stres akademik saat melakukan pembelajaran

daring sedang sebesar 54.4%.

Pembelajaran online merupakan bentuk belajar baru bagi

masyarakat Indonesia (Halal, 2020). Masalah yang mungkin muncul

pada siswa terkait dengan cara belajar (Retno & Fitriyah, 2015).

Pembelajaran online yang sebelumnya tidak pernah digunakan

membuat siswa harus melakukan penyesuaian diri kembali, sehingga

67
kegagalan dalam penyesuaian diri dapat menimbulkan stres.

Didukung pernyataan oleh penelitian Sabrina & Zakiah (2017)

menyebutkan bahwa penyesuaian diri siswa berperan terhadap stres

dalam pembelajaran. Pembelajaran online menjadi stressor bagi siswa

SMP. Stresor adalah semua kondisi stimulasi yang berbahaya dan

menghasilkan reaksi stres, misalnya jumlah semua respons fisiologis

nonspesifik yang menyebabkan kerusakan dalam sistem biologis

(Nursalam, 2015).

Stres merupakan suatu kondisi yang terjadi pada seseorang individu

yang berupa perasaan tidak menyenangkan dan tidak membahagiakan

yang dapat menjadikan tekanan fisik dan psikologis pada penderitanya

(Manurung, 2016). Stres lebih sering diartikan sebagai suatu kondisi

yang menyebabkan hal-hal negatif dalam kehidupan. Orang yang

sedang mengalami stres yang berlebih akan menyebabkan reaksi fisik

dan psikologis yang tidak disukai kebanyakan orang (Lin & Huang,

2014).

Faktor-faktor pemicu stres bisa dibagi menjadi dua, yakni berupa

faktor internal serta eksternal. Faktor internal yang menyebabkan

subjek stres akademik dalam pembelajaran daring yaitu keterampilan

atau kecerdasan yang dia miliki seperti yang subjek sampaikan bahwa

dia lambat dalam memahami apa yang sudah guru sampaikan serta

kemampuan memahami uraian guru yang rendah (Lumban, 2016).

Berikutnya faktor eksternal yang subjek temui yaitu faktor tuntutan

68
pihak sekolah, tuntutan sekolah jadi faktor pemicu stres, karena untuk

siswa yang telah kewalahan dengan banyaknya tugas-tugas sekolah

selama masa pembelajaran daring, siswa tersebut akan merasa ditekan

serta dikejar-kejar oleh waktu, sebab konsekuensinya jika siswa tidak

sanggup memenuhi tuntutan sekolah dalam hal tugas serta kemampuan

prestasi belajarnya, maka siswa tersebut memperoleh nilai yang kurang

baik bahkan terancam untuk tinggal kelas, dan hal tersebut akan

semakin memperparah kondisi mental siswa tersebut selama mengikuti

pembelajaran online (Rambe, 2021).

Hasil penelitian ini mayoritas tingkat stres yang terjadi pada siswa

SMP N 4 Mrebet sesudah dilakukan terapi afirmasi positif terbanyak

adalah stres ringan sejumlah 44 responden (84,6%). Didukung hasil

penelitian Sejalan hasil penelitian Cholifah, Fahrida & Hartinah (2017)

mengatakan ibu hamil dengan pre eklamsia mengalami perubahan

psikologis lebih baik setelah diberikan afirmasi positif sebanyak 56,3%.

Penelitian Fazri & Desi (2019) mengatakan ada pengaruh afirmasi

positif terhadap mekanisme koping pada pasien gagal ginjal kronik di

Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang.

Terapi relaksasi afirmasi positif dapat memberikan dampak fisik

dan psikologis berupa ketenangan yang disebabkan adanya hormon anti

stres, sehingga memberikan perasaan rileks dan membentuk respon

emosi positif (Zainiyah, 2018). Terapi afrmasi seperti ini dapat

memperkuat rasa percaya diri dalam mengatasi situasi dan

69
menghasilkan sesuatu positif dengan cara pengulangan kalimat

penegasan sehingga kecenderungan seseorang untuk menciptakan hal-

hal yang positif yang dapat meningkatkan integritas diri sehingga

tercipta self eficacy yang baik (Syafitri, 2019).

Menurut Kusumastuti, Iftayani, &Noviyanti (2017) mengatakan

afirmasi positif dinilai efektif dalam mengatasi mekanisme koping

maladaptif, pada pasien yang menjalani terapi hemodialisa yang

diberikan intervensi afirmasi positif sebagai terapi psikologis yang

bertujuan untuk mengatasi kecemasan pasien dalam menjalani terapi

hemodialisa mengalami penurunan kecemasan atau dengan kata lain

dapat meningkatkan koping maladaptif menjadi koping adaptif.

Menurut peneliti mengatasi stres diperlukan koping stres yang baik

sangat diperlukan untuk mereduksi stres pembelajaran pada siswa.

Koping yang berfokus pada emosi adalah strategi mengatur respon

emosional dan menyesuaikan diri dengan kondisi yang penuh

tekanan sebagai usaha untuk mengurangi stres. Terapi afirmasi positif

dapat dilakukan sebagai bentuk untuk merubah koping stress yang

dialami siswa.

70
3. Pengaruh Teknik Relaksasi Afirmasi Positif Terhadap Tingkat

Stres Pada Siswa

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terbanyak siswa SMP N 4

Mrebet sebelum dilakukan terapi afirmasi positif mengalami tingkat

stres sedang dengan presentase sebanyak 6 responden (11,5%) dan

sesudah dilakukan terapi afirmasi positif mengalami penurunan menjadi

stres ringan sebanyak 38 responden (73,1%). Ho di tolak, maka

keputusan adalah menolak Ho serta nilai p value 0,000 (p <0,05) yang

artinya Ha diterima dan Ho ditolak, maka dapat disimpulkan terdapat

pengaruh teknik relaksasi afirmasi positif terhadap tingkat stres pada

siswa SMP N 4 Mrebet.

Sejalan dengan hasil penelitian Prima & Erlinda (2021)

mengatakan terdapat efektifitas pemberian terapi afirmasi positif

terhadap tingkat stress pada Siswa kelas VI SD Sekaran Wonosari

Klaten dengan nilai p value 0,000. Hasil penelitian Imamah (2018)

mengatakan teknik afirmasi efektif dalam menurunkan tingkat stres

akademik pada mahasiswa yang mengerjakan skripsi. Didukung hasil

penelitian Indra, Irfannuddin & Budi (2020) terdapat perbedaan yang

bermakna tingkat stress kerja perawat Covid-19 sebelum dan sesudah

intervensi dengan teknik afirmasi. Stress dapat di minimalisir salah

satunya dengan menggunakan teknik afirmasi, afirmasi adalah salah

satu terapi psikologis yang sangat kuat pengaruhnya terhadap

perubahan positif individu (Yanto & Rejeki, 2017).

71
Tujuan dari latihan afirmasi antara lain melawan pikiran negatif,

membantu memvisualisasikan dan menegaskan kepada diri sendiri serta

membantu membuat perubahan positif terhadap kehidupan, secara

khusus juga untuk meningkatkan motivasi, meningkatkan kepercayaan

diri, mengontrol perkataan negatif, rasa prustasi, kemarahan serta

meningkatkan produktivitas individu.Teknik afrimasi menjadi bagian

dari terapi kognitif prilaku, mengajarkan kepada individu tentang cara

mengenal suatu keadaan yang sesungguhnya dengan mengubah cara

berpikir individu melihat suatu secara lebih seimbang dan terhindar dari

dampak negatif dari pikirannya (Sherman, et al, 2014).

Afirmasi positif mempunyai pengaruh dalam mengatur aktivitas

pada sistem limbik dengan memproduksi opioid, serotonin dan GABA

dibagian amigdala serta memperbaiki regulasi kortisol. Terapi

neurochemical yang dihasilkan Tersebut mampu menurunkan nyeri,

menurunkan heart rate, menurunkan kecemasan, memerbaiki fight dan

flight atau freeze response, memperbaiki regulasi sistem saraf otonom

dan memberikan perasaan yang nyaman (Karatzias, et al., 2011).

72
4. Keterbatasan Penelitian

Proses pelaksanaan ini tidak terlepas dari keterbatasan peneliti,

keterbatasan penelitian ini adalah:

a. Tidak semua anggota populasi bisa mengisi kuesioner karena

kuesioner dalam bentuk gform.

b. Kurangnya antusias responden dalam berpartisipasi pada

penelitian.

c. Keterbatasan waktu untuk mengontrol responden saat melakukan

teknik afirmasi positif.

d. Dan masih kekurangan waktu karena penelitian dilakukan kurang

lebih dengan waktu 1 bulan penelitian.

73
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang pengaruh

pemberian terapi afirmasi positif terhadap tingkat stres pada siswa SMP

N 4 Mrebet dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Karakteristik usia siswa SMP N 4 Mrebet mayoritas 14 tahun 22 siswa

(42,3%), jenis kelamin mayoritas perempuan 36 siswa (69,2%).

2. Tingkat stres sebelum dilakukan terapi afirmasi positif mayoritas stres

sedang sejumlah 41 siswa (78,8%)

3. Tingkat stres sesudah dilakukan terapi afirmasi positif mayoritas stres

ringan sejumlah 44 siswa (84,6%)

4. Ada pengaruh pemberian terapi afirmasi positif terhadap tingkat stres

pada siswa SMP N 4 Mrebet dengan p value 0,001.

B. Saran
Berdasarkan simpulan diatas, maka peneliti dapat memberikan

beberapa saran, yaitu sebagai berikut :

1. Bagi Ilmu Keperawatan

Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan dan data

terkait dalam upaya menurunkan tingkat stress dengan menggunakan

afirmasi positif.

74
2. Bagi Tenaga Keperawatan

Hasil penelitian ini diharapakn dapat dijadikan bahan evaluasi

pelaksanaan pelayanan di komunitas dalam menyusun suatu program

sebagai upaya menurunkan tingkat stres dengan memberikan afirmasi

postifi kepada siswa di sekolah.

3. Bagi Peneliti

Meningkatkan pengetahuan dalam bentuk mengaplikasikan ilmu

yang telah didapat selama masa perkuliahan mengenai praktik

pelayanan keperawatan salah satunya mengenai pemberian afirmasi

positif untuk menurunkan tingkat stres.

4. Bagi Responden

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi dan

diterapkan akan pentingnya menurunkan tingkat stres dengan

mengaplikasikan afirmasi positif pada siswa sekolah.

75
DAFTAR PUSTAKA

Aji, R (Placeholder2)izqon Halal Syah. 2020. Dampak Covid-19 Pendidikan di


Indonesia : Sekolah, Keterampilan, dan Proses Pembelajaran. Jurnal Sosial
dan Budaya Syar-I Fakultas Syariah dan Hukum UIN Hidayatullah
Jakarta, 7 (2): 395- 402.
Arikunto, Suharsini. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka
Cipta. Jakarta.
Cahyo Satria Wijaya. 2011. Think Positive, feel positive & Get Positive Life.
Yogyakarta: Second Hope.
Chita Putri Harahap, A., Permatasari Harahap, D., & Rivai Harahap, S. (2020).
Analisis Tingkat Stres Akademik Pada Mahasiswa Selama Pembelajaran
Jarak Jauh Dimasa Covid-19. Biblio Couns : Jurnal Kajian Konseling Dan
Pendidikan, 3(1), 10–14. https://doi.org/10.30596/bibliocouns.v3i1.4804
Dharma (2011) Metodologi Penelitian keperawatan. Jakarta :CV. Trans Info
Media
Donsu, Jenita Doli. 2016. Metodologi Penelitian Keperawatan. Yogyakarta :
Pustaka Baru.
Gustav Rizal, Jawahir. 2020. “Pandemi Covid-19, Apa Saja Dampak pada Sektor
Ketenagakerjaan Indonesia?”
Hanum, Numiek Sulistyo. (2013). ‘’Keefektivan E-Learning Sebagai Media
Pembelajaran (Studi Evaluasi Model Pembelajaran e-Learning SMK
Telkom Sandy Putra Purwokerto). Jurnal Pendidikan Vokasi.

Harnani, S. (2020). Efektivitas Pembelajaran Daring Di Masa Pandemi Covid-19.


Retrievedfrom
https://bdkjakarta.kemenag.go.id/berita/efektivitaspembelajaran-daring-di-
masa-pandemi-covid-19 (accessed 30 Juli 2020)

Hidayat, A.A.. (2014). Metode penelitian keperawatan dan teknis analisis data.
Jakarta : Salemba Medika

76
Jaelani, A., dkk. (2020). Penggunaan Media Online Dalam Proses
Kegiatan Belajar Mengajar PAI Dimasa Pandemi Covid-19 (Studi
Pustaka Dan Observasi Online). Jurnal IKA, Vol. 8 No. 1, Juni 2020

Lal, K. (2014). Academic Stress among Adolescent in Relation to Intelligence


and Demographic Factors. American International Journal of Research
in Humanities, Arts and Social Sciences14 (150), 123–129.

Morgan, J. & Atkin, L. (2016). Expelling Stress for Primary School


Teachers: Self-Affirmation Increases Positive Emotions in Teaching
and Emotion Reappraisal. International Journal of Environmental
Researchand Public Health 13 (500), 1–11.

Mubarak, I. Indrawati L, Susanto J. 2015. Buku 1 Ajar Ilmu Keperawatan Dasar.


Jakarta : Salemba Medika.
Mumpuni,Y., & Wulandari, A. (2010). Cara jitu mengatasi Stress.
Yogyakarta: ANDI Yogyakarta.

Notoadmojo, (2010). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.


Priyoto., 2014. Teori Sikap dan Perilaku dalam Kesehatan. Yogyakarta: Nuha
Medika.
Purwati, S. 2012. “Tingkat Stres Akademik Pada Mahasiswa Reguler Angkatan
2010 Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia”. [Skripsi].
Depok: Universitas Indonesia.
Rikerdas.(2018).Internet.HasilRikerdas2018
KementrianKesehatan.(http://www.depkes.go.id/resources/download/infot
erkini/materi_rakorpop_2018/Hasil%20Riskesdas%202018.pdfdiakses
pada 27 Oktober2019
Risnawati 2017.”Efektif Murottal Dan Terapi Music Terhadap Tingkat Stress
Mahasiswa Keperawatan Semester VII Uin Alaudin Makassar”. Skripsi.
Makassar.
Saam, Z., & Wahyuni, S. (2014). Psikologi Keperawatan. Jakarta: RajawaliPers
Sarwono. 2011. Psikologi Remaja.Edisi Revisi. Jakarta: Rajawali Pers.

77
www.kompas.com.Diambil19Januari2021(https://www.kompas.com/tren/read/
2020/08/11/102500165/pandemi-covid-19-apa-saja-dampak-pada-sektor-
ketenagakerjaan-indonesia-?page=all).
Yusuf, Syamsu dan M. Nani Sugandhi. 2011. Perkembangan perserta didik.
Bandung: PT. Rajagrafindo Persada.

78
LAMPIRAN

Petunjuk Pengisian

79
Kuesioner ini terdiri dari berbagai pernyataan yang mungkin sesuai

dengan pengalaman Bapak/Ibu/Saudara dalam menghadapi situasi

hidup sehari-hari. Terdapat empat pilihan jawaban yang disediakan

untuk setiap pernyataan yaitu

0 : Tidak sesuai dengan saya sama sekali, atau tidak pernah

1 : Sesuai dengan saya sampai tingkat tertentu, atau kadang-

kadang

2 : Sesuai dengan saya sampai batas yang dapat

dipertimbangkan atau lumayan sering

3 : Sangat sesuai dengan saya atau sering sekali

Selanjutnya, Bapak/Ibu/Saudara diminta untuk menjawab dengan

cara memberi tanda silang (X) pada salah satu kolom yang paling

sesuai dengan pengalaman Bapak/Ibu/Saudara selama satu minggu

belakangan ini. Tidak ada jawaban yang benar atau salah, karena itu

isilah sesuai dengan keadaan diri Bapak/Ibu/Saudara yang

sesungguhnya, yaitu berdasarkan jawaban pertama yang terlintas

dalam pikiran Bapak/Ibu/Saudara.

NO PERNYATAAN 0 1 2 3

80
Saya merasa bahwa diri saya menjadi
1
marah karena hal-hal sepele.

Saya cenderung bereaksi berlebihan


2
terhadap suatu situasi/keadaan.

3 Saya merasa sulit untuk rileks.

Saya menemukan diri saya mudah


4
merasa kesal.

Saya merasa telah menghabiskan


5
banyak energi untuk merasa cemas.

Saya menemukan diri saya menjadi

tidak sabar ketika mengalami

6 penundaan (misalnya: kemacetan lalu

lintas, menunggu sesuatu, menunggu

dosen).

Saya merasa bahwa saya mudah


7
tersinggung.

8 Saya merasa sulit untuk beristirahat.

Saya merasa bahwa saya sangat

9 sesitif(misalnya mudah marah,mudah

sedih, mudah menangis).

10 Saya merasa sulit untuk tenang

setelah ada yang membuat saya kesal

81
atau jengkel.

Saya sulit untuk sabar dalam

menghadapi gangguan terhadap hal

11 yang sedang saya lakukan (msalnya

tidak suka dikritis. Tidak dapat

menerima nasehat orang lain).

12 Saya sedang merasa gelisah.

Saya tidak dapat menerima terhadap

sesuatu yang menghalangi saya yang


13
sedang menghalangi keinginan

saya/apa yang saya lakukan.

Saya menemukan diri saya mudah


14
gelisah.

Keterangan :

a. Skor kurang dari 14= tidak ada stres .


b. Skor antara 15-18= ringan
c. Skor antara 19-25= sedang
d. Skor anatara 26-33= berat
e. Skor >34= sangat berat
Sumber : diadopsi dari kuesioner DASS (depression
Anxiety and StressScale) 42 milik Lovibond (1995) dalam
nilamastuti (2016).

82
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
MEKANISME KOPING : AFIRMASI

ASPEK YANG DINILAI

I. Definisi
Teknik relaksasi Afirmasi merupakan suatu teknik relaksasi
yang diawali dengan relaksasi nafas dalam dan dilanjutkan afirmasi
(pernyataan kuat yang diulangi diri sendiri).
II. Manfaat
1. Memberi perasaan nyaman
2. Mengurangi distress
3. Mengurangi kecemasan
4. Memberi ketenangan
5. Menurunkan ketegangan.
III. Indikasi
Klien yang mengalami stres.
IV. Kontra indikasi
1. Klien dengan stres berat
2. Klien dengan stres sangat berat
3. Klien panik.
V. Alat dan bahan
1. Bolpoin
2. Kertas HVS/buku
3. Kursi dengan sandaran kepala/matras
4. Ruangan yang tenang dan nayaman sesuai kesepakatan
dengan klien.
VI. Persiapan klien
1. Anjurkan klien untuk BAB dan BAK terlebih dahulu
2. Anjurkan klien rileks
3. Anjurkan klien dalam duduk santai.
VII. Prosedur Pelaksanaan :
A. Tahap Prainteraksi
1. Memperkenalkan diri
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat.
B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam teraupetik
2. Tanyakan perasaan dan kesiapan klien
3. Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan
4. Kontrak waktu tindakan yang akan dilakukan.
C. Tahap Kerja
1. Berikan kesempatan klien untuk bertanya
2. Anjurkan klien mengambil posisi yang nyaman

83
(beradaposisi duduk/berbaring, tidak memakai tas dan
kaki tidak menggantung)
3. Anjurkan klien untuk menentukan kalimat afirmasi yang
ditentukan klien sendiri dengtan cara menanyakan apa
yang dirasakan, apa yang ingin dilakukan dan harapanya
di masa depan, misal “Saya orang yang kuat”, Saya
yakin saya bisa”, dan “Saya pasti bisa mendapatkan nilai
yang bagus”, saya siap untuk mengikuti pembelajaran
dengan senang hati.
4. Anjurkan klien untuk menarik nafas melalui hidung
dalam hitungan 1,2,3
5. Hembuskan melalui mulut secara perlahan-lahan sambil
merasakan tubuh dalam kondisi relaks dan melepaskan
ketegangan yang ada pada dirinya
6. Tutup mata apabila memungkinkan, lalu lakukan tarik
nafas 2-3 kali
7. Hembuskan nafas dan anjurkan klien merasakan bahwa
ia lebih relaks, semakin rileks dan 1000 kali lebih relaks
8. Anjurkan klien untuk mengucapkan kalimat afirmasi
yang telah ditentukan klien
9. Anjurkan klien membuka mata secara perlahan dalam
hitungan 5,4,3,2,1 dan berikan sugesti disetiap hitungan
(5) buka mata anda secara pelan-pelan, dan rasakan apa
yang anda ucapkan semakin nyata
(4) rasakan apa yang anda ucapkan 10 kali lebih nyata
(3) rasakan apa yang anda ucapkan 100 kali lebih nyata
(2) seribu kali lebih nyata
(1) saat anda benar-benar membuka mata, maka hal itu
benar-benar terjadi
10. Beri tahu klien tindakan telah selesai.
11. Untuk waktu dilakukan afirmasi positif pada saat
penelitian dilakukan selama 2 minggu sebanyak 6 kali
dengan waktu pagi, siang, dan sore dengan hari selasa,
jumat dan minggu dengan dibagi 3 kelompok.
12. Anjurkan klien untuk melakukan afirmasi setiap harinya
dilakukan dirumah atau disekolah dengan waktu yang
sudah di tentukan.
C. Tahap terminasi
1. Evaluasi tindakan dengan menanyakan hasilnya, apakah
klien merasa nyaman?
2. Berikan reinforcement positif.
3. Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
4. Akhiri kegiatan dengan baik
D. Dokumentasi
1. Catat waktu pelaksanaan tindakan
2. Catat respons klien

84
PROTOKOL INTERVENSI

a) Mempersiapkan ruangan untuk dilakukannya intervensi afirmasi

positif dengan keadaan nyaman, tenang, ruangan tidak berbau.

b) Membagi ruangan menjadi 3 ruangan untuk 3 kelompok intervensi

yang masing masing ruangan terdiri dari 17 dan 18 siswa dengan

jumlah seluruh 52 responden.

c) Melakukan intervensi dengan keadaan tenang dan rilex yang masing

masing intervensi dilakukan kepada 3 kelompok tersebut.

d) Menanyakan keadaan responden setelah dilakukan afirmasi positif.

e) Melakukan kotrak waktu untuk dilanjutkan intervensi selama 2

minggu sebanyak 6 kali intervensi dengan waktu pagi siang dan sore

dengan hari selasa, jumat dan minggu.

f) Mengontrol responden melalui video call dan gmeet untuk melihat

perkembangan responden yang sudah melakukan afirmasi positif.

g) Masing masing responden melakukan afirmasi positif kembali yang

sudah mereka lakukan pada waktu penelitian.

h) Responden dianjurkan untuk melakukan afirmasi positif setiap hari

agar bisa memahami dan menerapkan manfaat dari afirmasi positif.

85
Surat Survei Penelitian

86
Dokumentasi Penelitian

PRETEST

INTERVENSI

87
POSTTEST

88
FOLLOW UP VIA VIDEO CALL DAN GMEET

89
90
91
KARTU BIMBINGAN

92
93
Izin Etik Penelitian

94
LEMBAR PERSETUJUAN PERBAIKAN UJIAN SKRIPSI
(SEMINAR PROPOSAL)

95
PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada Yth.
Calon Responden
Pada Siswa SMP N 4 Mrebet
Dengan Hormat,
Untuk keperluan penyusunan skripsi sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan di Universitas Muhammadiyah
Purwokerto (UMP) maka saya yang bertanda tangan dibawah ini :
NAMA : ELSA WULANDARI
NIM : 1811020099
PRODI : KEPERAWATAN S1
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh teknik
relaksasi afirmasi positif terhadap penurunan tingkat stres pada siswa SMP N 4
Mrebet dalam menghadapi pembelajaran secara online, dengan segala kerendahan
hati penulis memohon dengan hormat kepada calon responden untuk meluangkan
waktu guna untuk mengisi daftar pernyataan yang penulis ajukan sesuai dengan
kondisi yang sebenarnya. Jawaban anda sangat kami butuhkan sebagai data
penelitian dan semata-mata untuk kepentingan ilmu pengetahuan dan tidak ada
maksud lain.
Harapan kami anda siap menjadi responden penelitian ini, identitas serta
keterangan dari anda akan terjamin kerahasiaannya. Atas ketersediaan anda untuk
menjadi responden dalam penelitian ini, penulis mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya.

Hormat Saya,

(Elsa Wulandari)

96
INFORMED CONSENT

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH MENJELASKAN (PSP)

(INFORMED CONSENT)

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama :

Umur:

Kelas:

Bersedia menjadi responden dalam penelitian ini yang berjudul “Pengaruh


Afirmasi Positif Terhadap Penurunan Tingkat Stres Pada Siswa SMP N 4 Mrebet
Dalam Menghadapi Pembelajaran Secara Online.” dan saya akan memberikan
jawaban yang jujur demi kepentingan penelitian ini.

Demikian pernyataan ini saya buat secara sukarela dan tidak ada paksaan
dari pihak siapapun.

Purwokerto,……………………2022

(………………………)

97

Anda mungkin juga menyukai