SKRIPSI
Oleh :
ROCHMANI EKA MARDIYATI
NIM. 201010420312176
SKRIPSI
Oleh :
ROCHMANI EKA MARDIYATI
NIM. 201010420312176
i
LEMBAR PENGESAHAN
SKRIPSI
Disusun Oleh :
ROCHMANI EKA MARDIYATI
NIM. 201010420312176
Di Ujikan
Pada Tanggal 25 April 2012
Tri Lestari Handayani, M.Kep, Sp.Mat Ns. Nurul Aini, S.Kep, M.Kep
NIP.UMM. 112.9311.0304 NIP. UMM. 112.0501.0419
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-benar hasil
karya saya sendiri, bukan merupakan pengambialihan tulisan atau pikiran orang lain yang
saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila kemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil jiplakan,
maka saya bersedia menerima sanksi perbuatan tersebut.
iii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan
Hidayah Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan judul
“Efektivitas Terapi Lingkungan (Plant Therapy) Terhadap Tingkat Depresi Pada Lansia Di
Panti Wisma Tresna Werdha Muhammadiyah Kota Probolinggo”. Skripsi ini merupakan
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) pada Program
bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak, untuk itu perkenankan penulis
1. Tri Lestari Handayani, M.Kep., Sp.Mat selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
2. Nurul Aini, M.Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu
3. Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep., Sp.Kom, selaku pembimbing I yang telah banyak
skripsi ini.
4. Sri Widowati, S.Kep., Ns, selaku pembimbing II yang telah banyak memberikan
bimbingan, motivasi, dan masukan serta saran dalam penulisan skripsi ini.
5. Seluruh Dosen dan Staf Pengajar dan Staf TU Program Studi Ilmu Keperawatan
Muhammadiyah Malang.
Kota Probolinggo, yang telah berkenan memberikan ijin kepada penulis untuk
iv
melakukan penelitian di Panti Wisma Tresna Werdha Muhammadiyah Kota
Probolinggo.
7. Kepada lansia yang telah bersedia untuk beraktifitas bersama bersama penulis.
8. Orang tuaku tercinta, Bapak dan Ibuku tercinta, Bapak Malik dan Ibu Ninik, adik-
adikku tersayang serta Penyemangat jiwaku Fendrik Romadhon, yang selama ini
10. Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari adanya kekurangan dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena
itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan penyusunan skripsi ini
Penulis
v
MOTTO
vi
Lembar persembahan
Kupersembahkan Karya Sederhana ini untuk:
My Lovely family Ibundaku tercinta Ibu “Hj. Eny Soekonaryati, S.Pd”,
Bapak Drs.H. Sumardijono, yang selalu senantiasa memanjatkan doa kepada
Allah SWT teruntuk putri tercinta di setiap detak jantung, hembusan nafas
dan setiap sujudnya, terima kasih atas segalanya…I love u
adikku tersayang “Rochman Dwi Saputra”, terima kasih atas dukungannya,
sudah bersedia antar jemput kakak, terima kasih atas kasih sayangnya,
maafkan kakak selalu merepotkanmu…
Ayah “Abdul malik”, Ibu “Ninik Suyanti”, mbak dian dan suami, mas endon
dan mbak Is, adik Ibnu, dita, terima kasih support dan kasih sayangnya ke
aku selama ini…
Belahan jiwaku “Fendrik Romadhon”yang selalu ada dan hadir ketika aku
merasa galau dan sepi, terima kasih atas kasih sayangmu selama ini,
perhatian, ketulusan hati dan spiritmu selama ini….”I will always Love u”
Buat bunda Nurul Aini, M. Kep dan Bu Tri Lestari terima kasih bersedia
menjadi pengujiku
vii
INTISARI
EFEKTIVITAS TERAPI LINGKUNGAN PLANT THERAPY TERHADAP
TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DI PANTI WISMA TRESNA WERDHA
MUHAMMADIYAH KOTA PROBOLINGGO
Latar Belakang Depresi adalah gangguan alam perasaan yang cenderung mengarah
kepada kehilangan minat dan kesenangan. Terapi lingkungan merupakan salah satu
bentuk upaya kuratif yang dapat dilakukan untuk membantu proses penyembuhan
penyakit karena lingkungan berkaitan erat dengan stimulasi psikologis seseorang yang
berdampak pada kesembuhan seseorang. Plant therapy merupakan salah satu terapi penting
untuk menangani masalah klien dengan gangguan alam perasaan seperti depresi. Terapi
ini diyakini sebagian ahli mempunyai pengaruh pada mekanisme kerja terhadap hormon
Hipothalamic Pituitary Adrenal (HPA) akan menurun dan tidak akan mempengaruhi
peningkatan kadar glukokortikoid yang mampu menghentikan siklus sel sehingga volume
hipokampus tetap dan kemampuan kontrol emosi dan konsentrasi tentunya tidak akan
terganggu.
Metode Penelitian ini mencoba membuktikan apakah Terapi Lingkungan Plant Therapy
Efektif terhadap depresi pada Lansia. Desain yang digunakan adalah Pre Experiment
dengan metode pengambilan data pre dan post test one group, dilakukan dua kali yaitu
pengamatan dan wawancara sebelum terapi dan wawancara dilakukan lagi setelah terapi,
tanpa kelompok kontrol. Variabel bebasnya adalah Terapi Lingkungan Plant Therapy
sedangkan variabel terikatnya adalah tingkat Depresi. Teknik sampling yang digunakan
adalah purposive sampling, dengan jumlah sampel subyek 20 orang pada sampel
berpasangan. Analisis data dilakukan dengan uji statistik chi square tanpa ada perlakuan
pada kontrol.
Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa terapi lingkungan plant therapy tidak efektif
terhadap tingkat depresi pada lansia di Panti Wisma Tresna Werdha Muhammadiyah Kota
Probolinggo pada bulan Desember 2011- Januari 2012.
1. Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang
2. Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang
3. Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang
viii
ABSTRACT
Methods This study tries to prove whether the Environmental Treatment Plant therapy
is effective for the depression on the elderly. The research which is used is Pre-
experiment with pre and post test one group data collecting method, conducted twice
that are the observations and interviews before therapy and more conducted interview
after the therapy, without a control group. The independent variables are the
Environmental Treatment Plant Therapy while the dependent variable is the Depression.
The Sampling technique used was purposive sampling, with a number of sample subjects
of 20 people in the paired samples. The analyzed data were performed with a statistical
test Dependent T test type Paired sample test without any treatment on the control.
Result The analysis reveals that the Environmental Treatment Plant therapy Therapy is
not significantly effective against depression levels. Therapy Test score is arrived at X2 =
0.8 X2 table count = 3.841 X2 values can be calculated at < X2 table (0.05) then H0 is
accepted.
ix
DAFTAR ISI
Hal
x
2.1.5 Standart Operating Prosedur Terapi Lingkungan Plant Therapy.. 14
2.2 Konsep Lansia ... .. ......................................................................................... 16
2.2.1 Definisi Lanjut Usia (Lansia) ............................................................. 16
2.2.2 Perubahan-Perubahan yang terjadi pada lansia ............................... 16
2.3 Konsep Depresi................................................................. ............................ 19
2.3.1 Definisi Depresi .................................................................................. 19
2.3.2 Depresi Pada Lansia ........................................................................... 20
2.3.3 Etiologi Depresi .................................................................................. 21
2.3.4 Faktor Resiko Depresi ........................................................................ 25
2.3.5 Gejala Depresi ...................................................................................... 28
2.3.6 Tingkatan Depresi ............................................................................... 29
2.3.7 Variasi Depresi ..................................................................................... 31
2.3.8 Resiko Yang Ditimbulkan oleh Depresi .......................................... 33
2.3.9 Tindakan Pengobatan ........................................................................ 35
2.4 Terapi Lingkungan dalam model keperawatan ......................................... 38
2.5 Pengaruh Plant Therapy terhadap Depresi Pada Lansia .......................... 39
2.6 Peran dan Fungsi Perawat Kesehatan Lansia ........................................... 41
2.6.1 Peran Perawat dalam Terapi Lingkungan ....................................... 43
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS................................. 45
3.1 Kerangka Konseptual ............ ...................................................................... 45
3.2 Hipotesis Penelitian ....................................................................................... 45
BAB IV METODE PENELITIAN........................................................... . 46
4.1 Desain Penelitian .......................................................................................... 46
4.2 Kerangka Kerja Penelitian ........................................................................... 47
4.3 Populasi, Sampel, dan Sampling ................................................................. 48
4.3.1 Populasi .................................................................................................. 48
4.3.2 Sampel .................................................................................................... 48
4.3.3 Sampling ................................................................................................. 48
4.4 Variabel Penelitian ........................................................................................ 50
4.5 Definisi Operasional ..................................................................................... 51
4.6 Tempat penelitian .......................................................................................... 52
4.7 Waktu Penelitian .. ......................................................................................... 52
4.8 Instrumen Penelitian ..................................................................................... 52
xi
4.9 Prosedur Pengumpulan Data ....................................................................... 53
4.10 Analisa Data ………………… ................................................................ 57
4.11 Etika Penelitian ........................................................................................... 59
BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA........................... 61
5.1 Karakteristik Subyek Penelitian................................................................ 61
5.2 Hasil Pengukuran Tingkat Depresi Pada Lansia Sebelum Dilakukan
Terapi Lingkungan Plant Therapy………………………………... 65
5.3 Hasil Pengukuran Tingkat Depresi Pada Lansia Sebelum Dilakukan
Terapi Lingkungan Plant Therapy………………………………… 66
5.4 Perubahan Skala Depresi Subyek Penelitian Sebagai Kelompok
Perlakuan Sebelum dan Sesudah Dilakukan Terapi Lingkungan Plant
Therapy…………...................................................................................... 67
BAB VI PEMBAHASAN............................................................................ 71
6.1 Karakteristik Responden........................................................................... 71
6.2 Depresi Sebelum Diberikan Terapi Lingkungan Plant Therapy........ . 74
6.3 Depresi Sesudah Diberikan Terapi Lingkungan Plant Therapy.......... 76
6.4 Efektiitas Terapi lingkungan Plant Therapy Terhadap Depesi pada
lansia............................................................................................................ 78
6.5 Keterbatasan Penelitian ............................................................................ 79
BAB VII PENUTUP ................................................................................. . 81
7.1 Kesimpulan ................................................................................................... 81
7.2 Saran ............................................................................................................... 82
Daftar Pustaka ............................................................................................ 84
Lampiran .................................................................................................... 86
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 5.1 Lembar Observasi Responden Aspek Kognitif Lansia Mini Mental State
2012…………………………………………………………………. 64
Tabel 5.6 Hasil Pengukuran Tingkat Depresi Lansia Sebelum dan Sesudah Terapi
xiii
(n =10)……………………………………………………………….. 67
Tabel 5.7 Perubahan Skala Depresi Subyek Penelitian Sebagai kelompok Perlakuan
xiv
DAFTAR GAMBAR/SKEMA
xv
DAFTAR LAMPIRAN
xvi
DAFTAR PUSTAKA
Alimul, A. Aziz Hidayat. (2007). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data.
Jakarta: Salemba Medika.
Bramastyo, Wahyu. (2009). Psikopop Remaja Depresi No Way!. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Budiarto, Eko. (2002). Biostatistika untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta:
EGC.
C. R.Khaw, C.W. Teo & A. K Rashid. (2010). Cognitive Impairment And epression Among
Residents Of An Elderly Care Home In Penang, Malaysia. The Journal of Psychiatry.
2010 Volume 1 Number 1.
Darmojo, Boedi. (2000). Geriatri (Ilmu Kesehatan Lanjut Usia). Edisi ke-2. Jakarta: Balai
Penerbit FKUI.
Hawari, Dadang. (2009). Psikometri Alat Ukur (Skala) Kesehatan Jiwa. Jakarta: FKUI
Ibrahim. (2008). Skripsi ”Penelitian Hubungan Kejadian-kejadian Depresi dengan Tipe Kepribadian
Lansia di panti Tresna Werdha Wlingi Blitar. Universitas Muhammadiyah Malang.
Kushariyadi. (2010). Asuhan Keperawatan pada Klien Lanjut Usia. Jakarta: Salemba Medka.
Maryam, R. Siti, dkk. (2008). Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta: Salemba
Medika.
Maslim R. (2002). Diagnoses Gangguan Jiwa,Rujukan Ringkas dari PPDGJ. Jakarta: EGC.
Nurmiati, Amir. (2005). Depresi Aspek Neurologi Diagnosis dan Tatalaksana. Jakarta: Balai
penerbit FKUI
xvii
Nursalam. (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Salemba
Medika Jakarta.
Purwaningsih S.Kep, Wahyu. (2010). Asuhan Keperawatan Jiwa Dilengkapi Terapi Modalitas
dan standard perating Procedure (SOP). Yogyakarta. Nuha Medika.
Setyoadi, Kushariyadi. (2011). Terapi Modalitas Keperawatan pada Klien Psikogeriatri. Jakarta:
Salemba Medika.
Stuart, Gail W & Sudeen, Sandra J. (1998).Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi 3. Jakarta:
EGC.
Townsend. Mary C. (2004). Pedoman Obat Dalam Keperawatan Psikiatri. Edisi 2. Cetakan I.
Jakarta: EGC.
http://www.newsterupdate.com/2010/09/rsj-lawang-didominasi-pasien-depresi.html,
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
Terapi lingkungan merupakan salah satu bentuk upaya kuratif yang dapat
pada kondisi fisik maupun kondisi psikologis seseorang. Salah satu jenis kegiatan
terapi lingkungan untuk pasien dengan depresi yaitu Plant therapy di mana tujuan dari
terapi ini mengajarkan pasien untuk memelihara segala sesuatu/makhluk hidup, dan
membantu hubungan yang akrab antara satu pribadi dengan pribadi yang lainnya
( Yosep, 2009).
Sejauh ini belum ditemukan adanya dampak negatif yang dapat muncul dari
penggunaan terapi lingkungan karena terapi ini di sesuaikan dengan situasi dan
kondisi pasien saat sebelum diberikan terapi. Plant therapy dalam istilahnya berkebun
mempunyai dampak positif bagi lingkungan sekitar selain sebagai salah satu pilihan
untuk menghijaukan bumi dan mengurangi efek global warming, juga dapat
http://www.ivanhoesada.com/id/cetak/artikel/berkebun-bagi-bumi-dan-kesehatan-
Plant therapy merupakan salah satu terapi penting untuk menangani masalah
klien dengan gangguan alam perasaan seperti depresi. Depresi merupakan salah satu
bentuk gangguan pada alam perasaan (afektif, mood) yang ditandai kemurungan,
kesedihan, kelesuan, kehilangan gairah hidup, tidak ada semangat, dan merasa tidak
berdaya, perasaan bersalah atau berdosa, tidak berguna dan putus asa sehingga
1
2
menimbulkan rasa/ide bunuh diri (suicide) atau perilaku bunuh diri, sebanyak 40%
penderita depresi mempunyai ide untuk bunuh diri, dan hanya lebih kurang 15% saja
Banyaknya dampak negatif yang sering terjadi pada klien depresi serta untuk
melakukan bunuh diri pada klien depresi, maka diperlukan pelayanan keperawatan
yang komprehensif dan terapi yang tepat untuk mengurangi dampak negatif yang
sering terjadi. Proses keperawatan pada klien dengan masalah kesehatan jiwa geriatri
merupakan tantangan yang unik karena masalah kesehatan jiwa geriatri mungkin tidak
dapat dilihat langsung, seperti pada masalah kesehatan fisik yang dapat
memperlihatkan berbagai macam gejala dan disebabkan oleh beberapa hal yang jelas
dan nyata.
Organization (WHO) depresi berada pada urutan ke-empat penyakit dunia, dan
diprediksikan akan menjadi masalah gangguan kesehatan utama pada tahun 2020
(Amir, 2005). WHO juga memperkirakan bahwa depresi akan menjadi penyebab
utama masalah penyakit dunia pada tahun 2020. WHO memperkirakan 121 juta
orang kini menderita depresi 5,8 % pria dan 9,5 % wanita mengalami episode
depresi pada tahun tertentu. Kejadian depresi tidak menutup kemugkinan dapat
menyerang pada semua usia, baik golongan muda ataupun golongan lanjut usia.
mendapatkan prevalensi depresi pada lansia 13,5 % dengan perbandingan wanita dan
pria 14,1:8,6. Dengan insidensi depresi paling rendah terdapat pada lansia yang
menetap di masyarakat dan paling tinggi pada lansia yang menjadi penghuni panti
3
(Hoyer & Roodin, 2003). Untuk lansia yang tinggal di Institusi, angkanya meningkat
hingga 50-75% (Black, 1990, dalam Noorkasiani, 2009 : 49). Hasil survey yang
dilakukan oleh dokter spesialis jiwa (PDSKJ) pada tahun 2007 menyebutkan sekitar
94% masyarakat Indonesia mengidap depresi dari tingkat ringan sampai dengan
akan menduduki peringkat negara dengan struktur dan jumlah penduduk lanjut usia
setelah RRC, India, dan Amerika Serikat dengan umur harapan hidup di atas 70
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah lansia pada tahun 2005
berjumlah 15.814.511 jiwa atau 7,2 % dan diperkirakan akan melonjak menjadi
28.822.879 jiwa pada tahun 2020 atau sebesar 11,34% penduduk (Data Satastik
Indonesia, 2010). Saat ini jumlah lansia di Kota Probolinggo mencapai 17.386 jiwa
(http://www.probolinggokab.go.id/site/index.php?option=com_content&task=vie
terhadap terjadinya gangguan penyakit pada lansia. Dampak terbesar secara individu,
karena pengaruh proses menua sering terjadi berbagai masalah baik secara fisik
biologi, mental maupun sosial ekonomi. The National Old People’s Welfare Council di
4
Inggris menyatakan bahwa depresi mental merupakan penyakit urutan pertama pada
Wlingi Blitar didapatkan kesimpulan bahwa dari 30 lansia yang menjadi responden
penyakit yang diderita lansia juga diakibatkan karena akibat post power syndrome bagi
lansia yang bekerja dan kurangnya dukungan serta perhatian dari keluarga, sehingga
lansia merasa bahwa dirinya sudah tidak dibutuhkan lagi, tidak berguna, tidak dihargai
permasalahan yang dihadapi oleh lansia di atas dapat menjadikan mereka mengalami
depresi
Sekian banyak kasus penderita depresi yang menimbulkan resiko bunuh diri
pengobatan yang cukup, meskipun telah tersedia teknologi pengobatan depresi yang
efektif dan membutuhkan terapi tambahan yang bersifat komprehensif, holistik, dan
seseorang, maka salah satu terapi yang mulai dan akan diperkenalkan yaitu adalah
depresi melalui manipulasi unsur yang ada di lingkungan dan terpengaruh terhadap
5
proses penyembuhan, hal ini sesuai dengan teori keperawatan yang dikemukan oleh
kematian. Lingkungan fisik (ventilasi, suhu, bau, kebisingan dan cahaya) merupakan
dalam meningkatkan fungsi yang optimal, hal ini sesuai dengan hasil penelitian
memberikan dampak yang baik pada kondisi fisik maupun kondisi psikologis
seseorang.
bahwa terdapat pengaruh yang kuat antara terapi lingkungan yang dimodifikasi
hari perawatan menjadi menurun. Lingkungan tersebut akan berpengaruh pula pada
proses perawatan di rumah sakit ataupun di panti tempat lansia tinggal, hal ini pada
pengharapan yang cukup besar untuk meminimalkan depresi yang terjadi pada pasien
secara simultan, dari depresi tingkat berat menjadi sedang, depresi sedang menjadi
ringan dan ringan menjadi mampu mengendalikan faktor-faktor yang dapat memicu
6
terjadinya depresi dan pada akhirnya depresi dapat dihilangkan secara parsial atau
menyeluruh.
Probolinggo, mereka mengatakan bahwa selama ini terapi lingkungan plant therapy
belum pernah dilakukan karena mereka belum tahu apa dan bagaimana plant therapy
tersebut dilakukan. Selain itu belum pernah dilakukan kegiatan-kegiatan yang dapat
menstimulasi atau memperbaiki status kesehatan lansia, selama ini lansia tidak
tertentu yang berhubungan dengan lansia. Hambatan lain keterbatasan Sumber Daya
Manusia yang sesuai dengan disiplin ilmunya yang bisa berkumpul dan duduk
bersama serta berpikir guna menghasilkan situasi kondisi Panti Werdha atau rumah
sakit yang ideal, selain itu membutuhkan waktu yang cukup lama untuk melaksanakan
terapi lingkungan plant therapy. Kelebihan Plant therapy dibandingkan dengan terapi
lain yaitu selain memperoleh kesenangan tersendiri, terapi ini justru mampu
sangat efektif terhadap penyembuhan depresi pada lansia, tentunya dengan media
tanaman yang relatif murah dan efisien terhadap waktu juga bisa dimanfaatkan oleh
instansi yang bersangkutan maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan
Probolinggo.
7
dirumuskan sebagai berikut Apakah terapi lingkungan Plant therapy efektif terhadap
Werdha Probolinggo.
Therapy.
perubahan skala depresi individu pada lansia dengan depresi secara simultan dan
secara parsial.
depresi.
masyarakat.
3. Suryani (1999) di RSHS meneliti tentang pengaruh yang kuat antara terapi