Anda di halaman 1dari 97

SKRIPSI

HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN PERILAKU MEROKOK

PADA MAHASISWA TINGKAT AKHIR

DI UNIVERSITAS MEGAREZKY

Oleh

JURIANDI JAWADE
NIM : 183145105125

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS MEGAREZKY
MAKASSAR
T.A 2022
SKRIPSI

HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN PERILAKU MEROKOK

PADA MAHASISWA TINGKAT AKHIR

DI UNIVERSITAS MEGAREZKY

Disusun dan diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana di Program Studi Pendidikan Profesi Ners Fakultas Keperawatan
dan Kebidanan Universitas Megarezky

Oleh

JURIANDI JAWADE
NIM : 183145105125

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS MEGAREZKY
MAKASSAR
T.A 2023

ii
iii
iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas

limpahan rahmat dan hidayah-Nya kepada sekalian umat yang selalu menjalankan

perintahnya-Nya dan menjauhkan larangan-larangan-Nya, semoga penulis

menyadari sepenuhnya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan aku

berasaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah. Dan dengan segala

Rahmat dan Rahim serta karunia-Nya sehinggan penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini yang berjudul : Hubungan Tingkat Stress Dengan Perilaku Merokok

Pada Mahasiswa Tingkat Akhir Di Universita Megarezky.

Penulis menyadari bahwa dalam uraian proposal ini mungkin terdapat

kekurangan-kekurangan sehingga masukan yang positif demi pengembangan isi

proposal sangat di harapkan demi menyatukan persepsi kita bersama tentang

konsep menciptakan sumber daya manusia yang berguna bagi bangsa dan negara.

Penulisan skripsi ini tidak akan dapat tersusun secara baik tanpa adanya bantuan

dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menghaturkan terima kasih dan

penghargaan yang setinggi-tingginya, semoga Allah SWT membalas kebaikan

tersebut dengan pahala yang berlipat ganda, Amin. Pada kesempatan ini dengan

segala kerendahan hati penulis menyampaikan terima kasih yang tulus, pertama-

tama penulis sampaikan pada :

1. Bapak Dr. H. Alimuddin,SH.,MH.,M,Kn selaku pembina yayasan

Univesitas Megarezky.

2. Ibu Hj. Suryani, SH.,MH selaku ketua yayasan Universitas Megarezky.

v
3. Bapak Prof. Dr. dr. Ali Aspar Mappahya, Sp.PD., Sp.PJ(K) selaku

Rektor Universitas Megarezky.

4. Ibu Dr. Syamsuriyati,S.ST.,S.KM.,M.Kes selaku Dekan Fakultas

Keperawatan dan Kebidanan (FKK) Universitas Megarezky.

5. Bapak Sudirman Efendi,S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku Ketua Prodi SI

Keperawatan Universitas Megarezky.

6. Ibu Siti Rahmani,S.Kep.,Ns.,M.kep selaku Dosen Penguji I yang telah

dengan ikhlas, sabar membimbing, memberikan masukan dan saran dan

mengarahkan penulisan dalam menyelesaikan skripsi penelitian ini.

7. Bapak Syaiful,S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku Dosen Pembimbing I yang telah

dengan ikhlas, sabar membimbing dan mengarahkan penulis dalam

menyelesaikan skripsi penelitian ini.

8. Ibu Herty Haerani,S.Kep.,Ns.,M.Kes selaku Dosen Pembimbing II yang

telah dengan ikhlas, sabar membimbing dan mengarahkan penulis dalam

menyelesaikan skripsi penelitian ini.

9. Para dosen, yang penulis tidak dapat menyebut namamya satu persatu

yang telah banyak membimbing dan membekali ilmu pengetahuan selama

penulis berada di bangku kuliah dan selama proses perkuliahan berjalan,

semoga Allah SWT mebalasnya. Aamiin

10. Kedua orang tuaku ayahanda Jawade dan ibunda Kamaria, semoga Allah

SWT melimpahkan kasih sayang-Nya

11. yang telah banyak memberikan dukungan dan do’a yang tiada hentinya,

semoga semuanya dalam lindungan Allah SWT. Aamiin

vi
12. Teman-teman Pani, Enal, Autin Zul, Mita, Opan, Rita dan teman-teman

yang lain yang tidak sempat penulis sebut satu persatu.

13. Rekan-rekan seperjuangan Program Studi Pendidikan Profesi Ners

Fakultas Keperawatan Dan Kebidanan Angkatan 018 (F18rinogen) yang

tak dapat penulis sebutkan satu persatu yang secara langsung maupun

tidak langsung telah memberikan dukungan, dorongan moril dan berbagai

bantuam selama perkuliahan sampai menyelesaikan Pendidikan.

Untuk itu penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini belum

sempurna sebagaimana mestinya karena keterbatasan pengetahuan,

pengalaman, dan kemampuan yang penulis miliki. Untuk itu saran dan

kritik yag membangun dengan senang hati penulis menerimanya, guna

menyempurnakan skripsi ini. Semoga semua pengorbanan yang telah di

berikan kepada penulis mendapat balasan dari Allah SWT. Akhirnya

penulis berharap dengan kehadiran skripsi ini dapat bermanfaat bagi

peningkatan wawasan kepada kita semua dan yang lebih khusus penulis

secara pribadi.

Makassar, 2022

Penyusun

Juriandi Jawade

vii
ABSTRAK
Juriandi Jawade (183145105125). Hubungan Tingkat Stress Dengan Perilaku
Merokok Pada Mahasiswa Tingkat Akhir Di Universitas MegaRezky (Dibimbing
Oleh Syaiful dan Herty Haerani)
Stres adalah suatu respon emesional serta usaha penyesuaian diri untuk
mengembalikan keseimbangan badan dan jiwa yang terganggu (Maramis, 2009).
Setiap individu memiliki cara tersendiri untuk mengurangi dampak dari stress.
Perilaku merokok merupakan perilaku yang merugikan, tidak hanya bagi individu
yang merokok tetapi juga bagi orang-orang disekitar perokok yang ikut
menghirup asap rokok, kerugian ditimbulkan bisa dari sisi Kesehatan dan
ekonomi. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan tingkat stres dengan
perilaku merokok pada mahasiswa tingkat akhir di Universitas Megarezky. Desain
Penelitian menggunakan desain korelasi dengan teknik cross sectional. Populasi
Penelitian adalah mahasiswa laki-laki tingkat akhir sebanyak 89 dengan sampel
74 menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan
kuesioner. Hasil didapatkan tingkat stress pada mahasiswa tingkat akhir di
Universitas Megarezky mengalami stress berat (45,9%), Perilaku merokok sedang
(41,9%), dan tingkat stress dengan perilaku merokok pada mahasiswa tingkat
akhir di Universitas MegaRezky tingkat stress sedang dengan perilaku merokok
sedang 17 responden (23%). dan hasil analisis didapatkan nilai p-value 0,025
(<0,05) dengan nilai koefisien korelasi -0,211 yang berarti sangat signifikan,
artinya ada hubungan tingkat stress dengan perilaku merokok pada mahasiswa
tingkat akhir di Universitas Megarezky. Saran mmerokok tidak baik untuk
Kesehatan, maka diharapkan untuk mengurangi perilaku merokok dengan cara
mengantikan rokok dengan konsumsi permen rasa min yang mirip seperti rokok
serta perbanyakan konsumsi air putih.
Kata kunci : Tingkat stres, perilaku merokok, mahasiswa tingkat akhir.
Referensi : 16 (2009-2021)

viii
ix
DAFTAR ISI

SAMPUL .........................................................................................................i
SAMPUL JUDUL…………………………………………………………….ii
HALAMAN PERSETUJUAN.........................................................................iii
HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………...iv
KATA PENGANTAR.......................................................................................v
ABSTRAK………………………………………………….…………………ix
ABSTRACT……………………………………………….…………………..x
DAFTAR ISI.....................................................................................................xi
DAFTAR TABEL………………………………………….………………….xiv
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………….………………….xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................5
C. Tujuan Penelitian............................................................................5
D. Manfat Penelitian............................................................................6
E. Bidang Ilmu ...................................................................................7
F. Keaslian Penelitian.........................................................................7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjaun Umum Stress.....................................................................11
1. Definisi Stress...........................................................................11
2. Etiologi ....................................................................................11
3. Gejala Stress.............................................................................12
4. Penyebab Stress........................................................................13
5. Penatalaksaan ...........................................................................14
6. Pencegahan...............................................................................15
B. Tinjauan Umum Merokok..............................................................15
1. Definisi Merokok......................................................................15
2. Zat Kimia Berbahaya Dalam Rokok.........................................16
C. Tinjauan Umum Perilaku................................................................17
1. Definisi Perilaku.......................................................................17
2. Perilaku Merokok ....................................................................18
3. Tipe-Tipe Perilaku Merokok....................................................19
4. Efek Rokok...............................................................................22
5. Dampak Merokok.....................................................................22
6. Jenis Perokok............................................................................23
D. Tingkat Akhir..................................................................................24

x
1. Dampak Stress Pada Mahasiswa dan Mengerjakan Skripsi.....24
2. Pengertian Stress Pada Mahasiswa
Dalam Menyusun Mahasiswa...................................................25
E. Kerangka Teori...............................................................................28
F. Kerangka Konsep............................................................................28
G. Hipotesis Penelitian........................................................................29
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian............................................................................30
B. Populasi Dan Sampel......................................................................30
C. Definisi Operasional.......................................................................32
D. Tempat Dan Waktu Penelitian........................................................33
E. Alat Pengumpulan Data..................................................................33
F. Cara Pengumpulan Data.................................................................35
G. Prosedur Dan Pengumpulan Data...................................................35
H. Pengolahan Data Dan Analisa Data................................................36
I. Etika Penelitian ..............................................................................38
BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian................................................41
B. Hasil Penilitian.................................................................................42
C. Pembahasan......................................................................................46
D. Keterbatasan Penelitian....................................................................52
BAB VI. PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................53
B. Saran.................................................................................................54
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………..55
LAMPIRAN………………………………………………….……………….57

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian

Tabel 3.1 Definisi Operasional

Tabel 4.1 Distribusi Umur Pada Mahasiswa Tingkat Akhir Di Universitas


MegaRezky

Tabel 4.2 Distribusi Semester Pada Mahasiswa Tingkat Akhir Di Universitas


MegaRezky

Tabel 4.3 Distribusi Jurusan Pada Mahasiswa Tingkat Akhir Di Universitas


MegaRezky

Tabel 4.4 Distribusi Tingkat Stress Pada Mahasiswa Tingkat Akhir Di Universitas
MegaRezky

Tabel 4.5 Distribusi Perilaku Merokok Pada Mahasiswa Tingkat Akhir Di


Universitas MegaRezky

Tabel 4.6 Signifikan Kategori Tingkat Stress Dengan Perilaku Merokok Pada
Mahasiswa Tingkat Akhir Di Universitas MegaRezky

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Permohonan Untuk Menjadi Responden

Lampiran II Lembaran Persetujuan Menjadi Responden Penelitian

Lampiran III Lembaran Kuesioner

Lampiran IV-IX Surat-Surat

Lampiran X Master Tabel

Lampiran XI Tabulasi Data

Lampiran XII Dokumentasi Penelitian

xiii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Stress adalah suatu respon emosional serta usaha penyesuaian diri

untuk mengembalikan keseimbangan badan dan jiwa yang terganggu.

(Maramis, 2009). Stress akan berpengaruh baik secara fisiologis ataupun

fisik terhadap seseorang, untuk mengetahui stress tersebut seseorang akan

mengatasi dengan berbagai macam cara seperti perubahan mood yang

mendadak, tidak semangat dalam menjalani aktvitas, serta adanya perilaku

merokok. Salah satu kandungan rokok adalah nikotin ini mempunyai efek

ketergantungan, pada saat seorang perokok aktif mengalami stress maka

stress ini akan memicu peningkatan konsumsi nikotin (Putri, 2016)

Stres dapat terjadi dari berbagai kelompok usia dan pekerjaan

termasuk mahasiswa. Mahasiswa tergolong usia remaja akhir kisaran usia

18-21 tahun Stresor atau biasa disebut sebagai sumber stres merupakan

suatu keadaan, situasi objek atau individu yang dapat menimbulkan stres.

Biasanya stresor pada mahasiswa bersumber dari kehidupan akademik

baik tuntutan eksternal maupun tuntutan dari diri sendiri. Pada faktor

akademik menyumbang potensi stres misalnya perubahan pola belajar dari

Sekolah Menengah Atas ke Perguruan Tinggi, tugas kuliah, pencapaian

nilai dan berbagai masalah lain. (Marcus et al., 2021).

Perguruan tinggi memiliki tata cara untuk memperoleh gelar

sarjana (S1) atau sarjana, yaitu menurut Peraturan Pemerintah Republik

1
2

Indonesia Nomor 60 Tahun 1999, dengan menyelesaikan tugas akhir

berupa ujian akhir program studi Untuk program sarjana, yaitu dengan

melaksanakan ujian skripsi (Tryasningsih, 2020). Pentingnya karya ilmiah

seperti kewajiban mahasiswa menyelesaikan skripsi di akhir gelar sarjana

terkadang menimbulkan tekanan psikologis pada mahasiswa (Aziz &

Rahardjo, 2013). Ketikaseseorang mengalami tekanan, tubuh secara

spontan meresponsnya. Semakin banyak tekanan yang dialami, semakin

tinggi stres yang dialami individu. Tekanan dan tuntutan yang dihadapi

mahasiswa dalam pengerjaan skripsi membuat mahasiswa tersebut mudah

stress

Menulis skripsi membutuhkan keterampilan dan kemampuan yang

lebih, yang terkadang membuat mahasiswa merasa terbebani dengan tugas

tersebut. Beban kerja mahasiswa disebabkan oleh banyaknya kendala

dalam penyusunan skripsi. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara

peneliti, mahasiswa sering menemui kendala dalam penyusunan skripsi,

seperti: Kekurangan koomunikasi dengan dosen pembimbing, kurang

yakin akan kemampuan menulis skripsi, keinginan atau harapan orang tua

untuk segera lulus, dll. Banyaknya kendala yang dihadapi mahasiswa

dalam menyusun skripsi menimbulkan tekanan yang dapat memberatkan

mahasiswa. Itu juga didukung Penelitian Rohmah (2006) menyatakan

bahwa salah satu penyebab mahasiswa mengalami stres adalah saat

mengerjakan skripsi (Tryasningsih, 2020).


3

Menurut Ablelo et al., (2019) sebagian besar responden di

kategorikan stress berat yaitu sebanyak 64 orang (64%). Stress berat yang

di alami mahasiswa jika di kaitkan dengan variabel independen yaitu

perilaku merokok maka dapat di katakan bahwa remaja mengalami stress

karena kecanduan akan rokok, sehingga apabila remaja tidak merokok

akan menimbulkan kegelisahan, kurang semangat yang berdampak pada

stress.

Stress merupakan suatu keadaan yang dapat disebabkan oleh

tuntutan fisik, lingkungan, dan situasi sosial yang tidak terkontrol.

Prevalensi kejadian stres cukup tinggi dimana hampir lebih dari 350 juta

penduduk dunia mengalami stres dan merupakan penyakit dengan

peringkat ke-4 di dunia menurut WHO. WHO 2017 menyebutkan bahwa

450 juta orang di dunia mengalami stress. Sekitar 75% orang Amerika

mengalami stress berat dan jumlahnya meningkat dalam satu tahun

terakhir. (Marcus et al., 2021).

Studi Prevelensi stress yang dilakukan oleh Health and Safety

Executive di inggris melibatkan penduduk inggris sebanyak 487.000 orang

yang masih produktif dari tahun 2013-2014. Didapatkan data bahwa

angka kejadian stress lebih besar terjadi pada wanita (54,62%) di

bandingkan pada pria (42,3%). Putri dewi. Berdasarkan data Riskesdas

tahun 2018 yang mengalami gangguan kesehatan mental atau stress di

Indonesia mencapai 3,6% pada tahun 2013 meningkat manjadi 9,8%

(Irawati et al., 2021)


4

Perilaku merokok merupakan perilaku yang di lakukan dengan

proses membakar tembakau, kemudian di hisap asapnya dengan

menggunakan rokok atau pipa (Sitepoe, 2000). Perilaku sudah sangat

berkembang pada masyarakat Indonesia dari remaja hingga dewasa

banyak yang mempunyai kebiasaan merokok. Para perokok sangat mudah

ditemui, seperti di rumah, cafe, di perguruan tinggi di kantor maupun di

sekolah-sekolah. Perilaku merokok merupakan perilaku yang merugikan,

tidak hanya bagi individu yang merokok tetapi juga bagi orang-orang

disekitar perokok yang ikut terhirup asap rokok, kerugian yang

ditimbulkan bisa dari sisi kesehatan dan ekonomi.

Menurut World Health Organzation (WHO) tahun 2019

mengatakan bahwa lebih dari 7 juta kematian di akibatkan karena

merokok, sekitar 1,2 juta terpapar karena asap rokok orang lain. Menurut

WHO tahun 2014 perokok laki-laki mencapai 18,2% sedangkan pada

perempuan pada 8,2%, dan pada tahun 2016 perokok laki-laki mengalami

peningkatan yaitu 33,7% sedangkan perempuan 6,2%. (WHO, 2016) di

kutip dalam (Irawati et al., 2021).

Kemenkes RI menyebutkan bahwa prevalensi perokok di Indonesia

mencapai 33,8% yang terdiri dari 62,9% perokok perempuan. Hal ini

mengalami peningkatan dari hasil Sirkesnas tahun 2016 dimana prevalensi

perokok mencapai 32,8% dan mengalami peningkatan pada jenis kelamin

perempuan yaitu 2,5%. Indonesia memiliki angka kejadian perokok dari

waktu ke waktu semakin meningkat, berdasarkan presentasi merokok pada


5

penduduk umur ≥ 15 tahun menurut provinsi Sulawesi Selatan pada tahun

2019 sebanyak 25,59%, tahun 2020 sebanyak 24,89% dan pada tahun

2021 sebanyak 24,91%. (Sensus, 2022).

Seseorang yang di kategorikan sebagai perokok apabila merokok

setiap hari dalam jangka waktu minimal enam bulan selama hidupnya dan

masih merokok pada saat di lakukan penelitian. Menurut Depkes (2009),

jumlah rokok yang di hisap perhari yaitu, seseorang yang mengkonsumsi

rokok 1-10 batang perhari di sebut perokok ringan, perokok sedang 11-20

batang perhari dan perokok berat lebih dari 20 batang perhari. (husni,

2020)

Perilaku merokok ini dapat dipicu beberapa faktor yaitu adanya

kebiasaan merokok pada orangtua, mempunyai teman yang merupakan

perokok, serta adanya faktor sosial ekonomi (Rodriguez et al, 2011). Stres

juga merupakan salah satu dari faktor dari perilaku merokok, pada

penelitian yang dilakukan di SLTPN 1 Semaka tahun 2012 kabupaten

Temanggus dari 61 responden yang mengalami stres sebanyak 49

responden merupakan perokok (Sanjaya dan Tubagus, 2013). (Putri,

2016).

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada bulan Juli

2022 pada mahasiswa Universitas Megarezky dengan melalui

mewawancarai 10 orang mahasiswa menyatakan bahwa sering mengalami

stress, dimana tekanannya berasal dari beban hidup, pekerjaan dan tugas

skripsi pada semester akhir yang belum kunjung berakhir sementara telat
6

mepet waktu, sehingga memunculkan rasa takut serta cemas bila tidak

dapat menyelesaikan tugas akhir dengan tepat waktu dan juga tuntutan dari

orang tua yang ingin anaknya mendapatkan gelar yang dapat mereka

banggakan, tuntutan dari pihak akademik, dorongan dari sahabat, dosen,

ataupun keinginan dari diri sendiri.

1 dari 10 mahasiswa tersebut memilih mengalihkan stress dengan

meminum alkohol untuk menghilangkan stress, dan 9 orang memilih untuk

mengalihkan stress dengan menghisap rokok karena dengan merokok di

anggap dapat meringankan beban. Berdasarkan uraian yang di temukan di

atas dari 80 populasi dari 3 fakultas melalui hasil wawancara 10 orang

maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul hubungan

tingkat stress dengan perilaku merokok pada mahasiswa tingkat akhir di

Universitas Megarezky.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka di rumuskan

masalah penelitian dengan.

“Apakah ada Hubungan Tingkat Stress Dengan Perilaku Merokok

Pada Mahasiswa Tingkat Akhir di Universitas MegaRezky?”.

C. Tujuan Penelitian

a. Tujuan Umum

Untuk Mengetahui Hubungan Tingkat Stress Dengan Perilaku

Merokok Pada Mahasiswa Tingkat Akhir di Universitas MegaRezky.

b. Tujuan Khusus
7

1. Diketahuinya gambaran tingkat stress pada mahasiswa tingkat

akhir di Universitas MegaRezky.

2. Ditahuinya gambaran perilaku merokok pada mahasiswa tingkat

akhir di Universitas MegaRezky.

3. Diketahuinya hubungan tingkat stress dengan perilaku merokok

pada mahasisiwa tangkat akhir di Universitas MegaRezky

D. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan

masukan dalam berbagai bidang, yaitu sebagai berikut:

a. Bagi Peneliti

Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman mahasiswa bagi

peneliti tentang bagaimana Hubungan Tingkat Stress Dengan Perilaku

Merokok Pada Mahasiswa Tingkat Akhir di Universitas Megarezky.

b. Bagi Pelayanan Masyarakat

Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan mengenai

pembuatan promosi kesehatan yang tepat agar meningkatkan

kesadaran perokok tentang bahaya merokok dan mengurangi jumlah

perokok tentang bahaya merokok dan mengurangi jumlah perokok di

Indonesia khususnya dikalangan remaja.

c. Bagi Istitusi

Dapat menjadi bahan untuk metode pembelajaran terutama yang

berkaitan dengan tingkat stress yang berpengaruh dengan perilaku

merokok dan juga sebagai bahan masukan atau informasi bagi peneliti
8

selanjutnya agar hasilnya dapat lebih baik dari yang ada sekarang dan

sebagi referensi buku diperpustakaan.

E. Bidang Ilmu

Bidang ilmu ini berdasarkan Pendidikan keperawatan yaitu keperawatan

komunitas

F. Keaslian Penelitian

Nama Judul Desain Penelitian Hasil Penelitian


Penelitian
Putu Hubungan Penelitian ini Dapat diketahui dari 65 responden,
Rias Tingkat Stres menggunakan jenis yang merupakan perilaku merokok
Andreani dengan penelitian analitik kuat dengan stress sedang sebanyak
2020 Perilaku korelasi yang 21 responden (32,3%) sedangkan
Merokok pada bertujuan untuk hasil perilaku merokok sangat kuat
Remaja Laki- melihat ada atau dengan stres normal sebanyak satu
Laki di SMA tidaknya hubungan responden (1,5%).
Saraswati 1 dan sejauh mana Hasil uji statistik hubungan tingkat
Denpasar hubungan antara stres dengan perilaku merokok pada
dua variabel dalam remaja laki-laki yang diolah
penelitian. menggunakan analisis bivariat yaitu
Pendekatan yang menggunakan uji rankspearman
digunakan yaitu dengan diperoleh nilai p = 0,000
cross sectional, yang berarti p (value)
dimana penelitian
yang menekankan
waktu pengukuran
data variabel
independent dan
dependent hanya
9

satu kali pada saat


penelitian.
Diana Hubungan Penelitian yang Responden yang mengalami stres
Andini Antara Tingkat digunakan adalah sedang dan berperilaku merokok
Marcus Stres Dengan observasional ringan sebanyak 11 responden
2021 Perilaku analitik yang (25,5%), responden stres sedang
Merokok Pada dilakukan dengan dan berperilaku merokok sedang
Mahasiswa metode case sebanyak 19 responden (44%),
Fakultas control. responden stres sedang dan
Teknik Sipil berperilaku merokok berat
Univeristas sebanyak 7 responden (16,2%).
Nusa Cendana Responden yang mengalami stres
sedang dan berperilaku merokok
ringan dikarenakan merokok hanya
dianggap sebagai pleasure
relaxiation yaitu merokok hanya
untuk menambahkan kenikmatan
yang sudah diperoleh setelah
minum kopi atau makan, dan
sebagai stimulation to pick them up
yaitu perilaku merokok yang
dilakukan sekedarnya hanya untuk
menyenangkan perasaan Pada
kelompok kontrol yang tidak
merokok didapatkan hasil bahwa
ratarata mengalami stres sedang 28
responden (65,1%), stres ringan 14
responden (32,6%) dan stres berat 1
responden (2,3%) responden
tersebut mengalami stres tetapi
tidak merokok dikarenakan
10

responden tersebut dapat


melakukan manajemen coping yang
baik yaitu suatu proses dimana
individu mencoba untuk mengatur
kesenjangan persepsi antara
tuntutan situasi yang menekan
dengan kemampuan mereka dalam
memenuhi tuntutan tersebut.
Rhory Hubungan Penelitian ini Berdasarkan karakteristik subjek
Defie Tingkat Stress, merupakan penelitian didapatkan 29
Perilaku penelitian mahasiswa berstatus perokok
Merokok Dan observasional harian (46,8%), 7 mahasiswa
Asupan Energi analitik dengan berstatus perokok kadang-kadang
Pada menggunakan (11,3%) dan 26 mahasiswa tidak
Mahasiswa desain cross- perokok (41,9%).
sectional dengan terdapat 30 mahasiswa (48,4%)
populasi target yang jarang memiliki kebiasaan
dalam penelitian ini jajan dan 32 mahasiswa (51,6%)
adalah Mahasiswa yang sering memiliki kebiasaan
dan populasi jajan. Berdasarkan analisis
sampel dalam deskriptif tingkat stress, terdapat 4
penelitian ini kategori stress pada subjek
adalah Mahasiswa penelitian yaitu stress ringan, stress
Universitas sedang, stress berat dan stress
Diponegoro. sangat berat. Berdasarkan tabel,
terdapat 2 mahasiswa (3,2%) yang
memiliki stress ringan, 21
mahasiswa (33,9%) yang memiliki
stress sedang, 29 mahasiswa
(46,8%) yang memiliki stress berat
dan 10 mahasiswa (16,1%) yang
11

memiliki stress sangat berat.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Stress

1. Definisi Stress

Stress berasalah dari bahasa latin “stingere” yang berarti keras

(stictus) yang pada akhirnya istilah ini berkembang menjadi stress

(Cox, 1978). Pada abad 17, istilah stress diartikan sebagai kesukaran,

kesulitan, atau penderitaan. Selanjutnya pada abad 18, stress di

gunakan untuk menunjukkan kekuatan, tekanan, ketegangan atau usaha

yang keras yang ditunjukkan pada benda-benda atau manusia, terutama

untuk kekuatan mental, atau organ manusia (Cooper, Cooper & Eaher,

1998). Di kutip dalam (Tryasningsih, 2020).

Stress merupakan reaksi yang normal, gangguan pada tubuh dan

pikiran yang di sebabkan oleh perubahan dan tuntutan kehidupan yang

dipengaruhi oleh lingkungan maupun penampilan individu di

lingkungan dalam titik lestari di kutip dalam (Kurniawati, 2017).

2. Etiologi

Stress tidak hanya dialami oleh orang dewasa, tetapi juga pada

remaja. Banyak tantangan yang di hadapi remaja yang tidak kalah

berat dengan orang dewasa. Selain itu juga remaja harus menyesuaikan

dengan pertumbuhan dan perubahan fisik, remaja harus mengikut

berbagai tes dan ujian, konflik dengan orang tua, dan juga tekanan oleh

teman sebaya, semua ini yang membuat reaja kadang mengalami

12
13

tekanan atau stress melebihi orang dewasa (Saefullah, 2010) dikutip

dalam (Tryasningsih, 2020).

Stress pada umumnya merupakan dampak dari ketidakseimbangan

pikiran dan mekanisme pertahanan tubuh, sehingga defense sistem

yang dimiliki tubuh bisa bekerja dengan otomatis juga mengalami

masalah bahkan bisa tidak berjalan sekaligus. Hal itu secara garis besar

bisa dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal manusia.

Faktor internal merupakan faktor penyebab terjadinya stress dari

dalam diri seseorang. Gangguan kesehatan fisik, serta kekecewaaan

dan ketakutan yang berlebihan. Faktor eksternal lebih dipengaruhi oleh

lingkungan, lebih pada persoalan adaptasi yang membutuhkan waktu

yang lama di dalam (Tryasningsih, 2020).

3. Gejala Stress

Menurut Robert S. Fieldman (1989) di kutip dalam defty

trianingsih stress adalah suatu proses yang menilai suatu peristiwa

sebagai sesuatu yang mengancam, menantang, ataupun membahayakan

dan individu merespon peristiwa itu pada level fisiologis, emosional,

kognitif dan perilaku. Taylor (1991) menyatakan, stress dapat

menghasilkan berbagai respon. Berbagai peneliti telah membuktikan

bahwa respon-respon tersebut dapat berguna sebagai indikator

terjadinya stress pada individu, dan mengukur tingkat stress yang

dialami individu. Respon stress dapat terlihat dalam berbagai aspek,

yaitu :
14

a. Gejala Fisik

Secara umum kondisi tubuh orang akan terkena stress sering

mengalami sakit kepala, gampang letih, mulut terasa kering,

napas memburu, sulit tidur dengan nyenyak, pencernaan

terganggu, sembelit, detak jantung yang kencanng serta

bekeringat dingin.

b. Gejala Emosional

Sering merasa tersinggung dan mudah marah, terlalu sensitif,

gelisah dan cemas, suasana hati mudah berubah-ubah, sedih,

serta udah menagis.

c. Gejala Intelektual

Orang yang stress akan mudah lupa, kacau pikirannya. Daya

ingat menurun, sulit berkonsensentrasi, suka melamun,

pikirannya dipenuhi bayang-bayang kekhawatiran, dan

kecemasan yang berlebihan. Dikutip dalam (Kurniawati, 2017).

4. Penyebab Stress

Stres adalah faktor-faktor dalam kehidupan manusia yang

mengakibatkan terjadinya respon stres.Stres dapat berasal dari

berbagai sumber baik dari kondisi fisik, psikologis, maupun sosial

dan juga muncul dari dalam kehidupan sosial, dan lingkungan luar

lainnya. (Titik Lestari, 2014). Ada tiga tipe kejadian yang dapat

menyebabkan stres :
15

1. Daily hassles yaitu kejadian kecil yang terjadi berulang-ulang

setiap hari seperti masalah kerja di kantor, sekolah dan sebagainya.

2. Personal stressor yaitu ancaman atau gangguan yang lebih kuat

atau kehilangan besar terhadap sesuatu yang terjadi pada

individual.

3. Appraisal yaitu penilaian suatu keadaan yang dapat

menyebabkan stres disebut stres appraisals.

Menilai suatu keadaan yang dapat mengakibatkan stres tergantung

dari 2 faktor yaitu faktor berhubungan dengan situasinya.

Tingkat stres pada seseorang sendiri sulit untuk diukur,

penjelasan tingkatan stres yang memang masih terbilang abstrak.

Stres yang di alami seseorang memiliki parameter yang berbeda-

beda. Seseorang mengalami stress seringkali sesuai dengan

kondisi tubuhnya. Saat stres, seseorang kemungkinan akan

mengalami beberapa hal :

1) Tidak fokus dalam melakukan aktifitas

2) Psikosomatis

3) Bahkan bisa melakukan tindakan-tindakan yang melanggar

norma.

4. Penatalaksanaan Stres

Ada beberapa strategi yang bisa diterapkan :

a. Perlu adanya kebijakan stress melihat permasalaha secara

proposional dan memantau efektivitasnya.


16

b. Menjalankan survey untuk mengetahui faktor-faktor penyebab

stres di lingkungan.

5. Pencegahan Stres

Menurut Rahman (2014) ada beberapa cara yang dapat remaja

lakukan untuk mencegah stress, yaitu :

a. Pola hidup Teratur

b. Memiliki sikap hidup positif

c. Meluangkan waktu untuk diri sendiri

d. Mengembangkan kehidupan spiritual

B. Tinjauan Umum Merokok

1. Definisi Merokok

Merokok adalah menghisap rokok, sedangkan rokok adalah

silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm

dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang

telah dicacah (Poerwadarminta,1983) Sedangkan menurut Aritonang

(dalam Perwitasari,2008) merokok adalah perilaku yang komplek

karena merupakan hasil interaksi dari aspek kognitif, kondisi

psikologis, dan keadaan fisiologis. Merokok adalah suatu kegiatan

menghisap gulungan tembakau yang berbalut daun nipah atau kertas

yang dibakar kemudian asapnya dimasukan ke dalam tubuh dan

menghembuskannya kembali keluar. Dalam kehidupan sehari-hari kita

dapat menemukan orang-orang yang merokok di tempat-tempat umum

bahkan di sekitar lingkungan rumah kita sendiri. (Kurniawati, 2017).


17

2. Zat Kimia Berbahaya dalam Rokok

a. Nikotin

Nikotin bersifat racun bagi saraf dan dapat membuat seseorang

menjadi rileks dan tenang, serta dapat menyebabkan kegemukan

sehingga dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah.

Efeknya adalah ketagihan bagi perokok. Kadar nikotin 4-6 mg

yang diisap oleh orang dewasa setiap hari sudah dapat membuat

seseorang ketagihan. Di Amerika Serikat, rokok putih yang beredar

di pasaran memiliki kadar 8-10 mg nikotin per batang, sementara

di Indonesia kadar nikotin mencapai 17 mg per batang.

b. Timah Hitam (Pb)

Kandungan timah hitam yang dihasilkan oleh sebatang rokok

sebesar 0,5 μg, sementara ambang batas bahaya timah hitam yang

masuk ke dalam tubuh adalah 20 μg per hari. Jika seorang perokok

aktif mengisap rokok rata-rata 10 batang perhari, berarti orang

tersebut sudah menghisap timah lebih diatas ambang batas, diluar

kandungan timah lain seperti udara yang dihisap setiap hari,

makanan dan lain sebagainya.

c. Gas Karbon Monoksida (CO)

Gas karbon monoksida dihasilkan dari pembakaran yang

tidak sempurna, yang tidak berbau. Karbon monoksida memiliki

kecenderungan yang kuat untuk berikatan dengan hemoglobin

dalam sel-sel darah merah. Seharusnya, hemoglobin ini berikatan


18

dengan oksigen yang sangat penting untuk pernapasan sel-sel

tubuh, tapi karena gas CO lebih kuat daripada oksigen, maka gas

CO ini merebut tempatnya disisi hemoglobin. Kadar gas CO dalam

darah bukan perokok kurang dari 1 persen, sementara dalam darah

perokok mencapai 4–15 persen.

d. Tar

Tar adalah zat yang bersifat karsinogen, sehingga dapat

menyebabkan iritasi dan kanker pada saluran pernapasan bagi

seorang perokok. Pada saat rokok dihisap, tar masuk ke dalam

rongga mulut sebagai uap padat. Setelah dingin, akan menjadi

padat dan membentuk endapan berwarna cokelat pada permukaan

gigi, saluran pernapasan, dan paru-paru. Pengendapan ini

bervariasi antara 3-40 mg per batang rokok, sementara kadar tar

dalam rokok berkisar 24–45 mg. Tar ini terdiri dari lebih dari 4000

bahan kimia yang mana 60 bahan kimia di antaranya bersifat

karsinogenik. (Aji et al., 2015)

C. Tinjauan Umum Perilaku

1. Perilaku

Perilaku manusia adalah semua tindakan atau aktivitas dari

manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas,

baik yang dapat diamati langsung, maupun yang tidak dapat

diamati.Dari segi biologis, perilaku adalah suatu kegiatan atau

aktivitas organisme (mahkluk hidup yang bersangkutan).


19

Sedangkan dari sepi kepentingan kerangka analis, perilaku adalah

apa yang dikerjakan oleh organisme tersebut baik dapat diamati

secara langsung maupun tidak langsung (Notoatmodjo,2010) dikutip

dalam (Kurniawati, 2017)

2. Perilaku Merokok

Perilaku merokok pada remaja sebagian besar merupakan hasil

dari proses kognitif bahwa mereka memiliki antisipasi terhadap

konsekuensi terkait dengan perilaku-perilaku mereka. Perilaku

merokok mereka ditentukan oleh keyakinan mereka terhadap

perilaku tersebut diantaranya penghayatan sosial dan resiko kesehatan

atau keuntungan-keuntungan dari merokok yang berasal dari teman.

(Kurniawati, 2017).

Seperti yang diungkapkan oleh Leventhal & Clearly (dalam Cahyani,

1995) terdapat 4 tahap dalam perilaku merokok sehingga menjadi

perokok yaitu:

a. Tahap Preparatory.

Seseorang mendapatkan gambaran yang menyenangkan mengenai

merokok dengan cara mendengar, melihat, atau dari hasil bacaan.

Hal-hal ini menimbukan minat untuk merokok.

b. Tahap Initiation.

Tahap perintisan merokok yaitu tahap apakah seseorang akan

meneruskan ataukah tidak terhadap perilaku merokok.

c. Tahap becoming a smoker.


20

Apabila seseorang telah mengkonsumsi rokok sebanyak 4 batang

per hari maka mempunyai kecenderungan menjadi perokok.

d. Tahap maintenance of smoking.

Tahap ini merokok sudah menjadi salah satu bagian dari cara

pengarturan diri (self-regulating). Merokok dilakukan untuk

memperoleh efek fisiologis yang menyenangkan. (Komasari &

Helmi, 2011).

3. Tipe-Tipe Perilaku Merokok

Ada beragam tipe perokok yang di ukur dari banyak hal pula, salat

satu di ukur dari intensitas merokok. Smet mengklasifikasikan tipe

perokok menurut banyaknya rokok yang di hisap menjadi 3 tipe, yaitu

perokok berat, yaitu menghisap lebih dari 15 batang/hari, perokok

sedang, yaitu mrnghisap 5-15 batang/hari, perokok ringan, yaitu

menghisap 1-4 batang .hari, (Binita, Istiarti, 2016) di kutip dalam

(husni, 2020).

Tempat merokok juga mencerminkan pola perilaku merokok.

Berdasarkan tempat-tempat dimana seseorang menghisap rokok, maka

Mu’tadin di dalam (Kurniawati, 2017) menggolongkan tipe perilaku

merokok menjadi :

a. Meroko di tempat-tempat umum atau di ruang publik

Kelompok Homogen (sama-sama perokok), secara bergerombolan

menikmati kebiasaannya. Umumnya mereka masih menghargai

orang lain, karena itu mereka menempatkan mereka diri di smoking


21

area. Sedangkan kelompok Heterogen (merokok di tengah orang

lain) yang tidak merokok, anak kecil, orang-orang jompo, orang

sakit, dll.

b. Merokok di tempat-tempat bersifat pribadi

Tempat bersifat prinbadi seperti kantor atau kamar tidur pribadi

perokok memilih tempat-tempat seperti yang sebagai tempat

merokok di golongkan kepada individu yang kurang menjaga

kebersihan diri, penuh rasa gelisah yang mencekam. Dan toilet juga

menjadi salah satu tempat merokok, perokok jenis ini dapat di

golongkan sebagai orang yang suka berfantasi, di kutip dalam (Suci

Maya Sari, Dedi Afandi, 2015).

Menurut Tomkins (2008), di dalam (Nasution, 2007) ada empat tipe

perilaku merokok berdasarkan Management of Affect Theory, yaitu :

a. Tipe perokok yang di pengaruhi oleh perasaan positif

Dengan merokok seseorang merasakan penambahan rasa yang

positif. Green (Tomkins, 2008) menambahkan bahwa ada tiga sub

tipe ini :

1) Pleasure Relaxtion, perilaku merokok hanya untuk menambah

atau meningkatkan kenimtan yang sudah di dapat, misalnya

merokok setelah minum kopi atau makan.

2) Simulation to pick them up, perilaku merokok hanya di lakukan

sekedarnya untuk menyenangkan perasaan.


22

3) Pleasure of handing the cigarette, kenikmatan yang di peroleh

dari memagang rokok. Sangatlah spesifik pada perokok pipa

dengan tembakau sedangkan untuk menghisapnya hanya di

butuhkan waktu beberapa menit saja. Atau perokok lebih senang

berlama-lama untuk memainkan rokoknya dengan jari-jarinya

lama sebelum menyalakan dengan api.

b. Tipe perokok yang di penuhi perasaan negatif

Banyak orang yang merokok untuk mengurangi perasaan negatif

dalam dirinya. Mereka menghisap rokok agar terhindar dari

perasaan yang tidak enak, misalanya merokok apabila cemas,

gelisah, rokok di anggp sebagai penyelamat. Mereka menggunakan

rokok bila perasaan tidak enak terjadi, sehingga terhindar dari

perasaan yang lebih tidak enak.

c. Tipe perilaku merokok yang adiktif (physochological addiction)

Mereka yang sudah kecanduan menambah dosis rokok yang di

gunakan setiap saat setelah efek rokok yang di hisapnya berkurang.

Mereka umumnya pergi keluar rumah untuk membeli rokok

walupun tengah malam sekalipun, karena khawatir kalau rokok

tidak tersedia setiap saat mereka menginginkannya.

d. Perilaku merokok yang sudah menjadi kebiasaan

Mereka menggunakan rokok sama sekali bukan karena untuk

mengendalikan perasaan mereka, tetapi karena mereka benar-benar

sudah menjadi kebiasan rutin, atau dengan kata lain merokok sudah
23

merupakan suatu perilaku yang bersifat otomatis, seringkali tanpa di

pikirkan dan tanpa di sadari mnghidupkan api rokok jika rokok

terdahulu telah benar-benar habis.

4. Efek Rokok

Rokok mengandung 4000 zat kimia yang berbahaya bagi

kesehatan, seperti nikotin yang bersifat adiktif dan tar yang bersifat

karsinogenik, bahkan juga formalin. Rokok adalah produk yang

berbahaya dan adiktif yng berisi 4000 bahan kimia dimana 68 di

antranya karsinogenik. Zat berbahaya dalam rokok anatr lain tar,

karbonmonoksida, sinida, arsen, formalin, dan nitrosamine. Melihat

banyaknya zat kimia berbahaya yang terkandung dalam rokok, maka

tidaklah aneh apabila banyak dampak negatif dari rokok yang timbul

pada manusia. Dampak jangka pendek yang dapat menimbulkan akibat

merokok adalah batuk-batuk, mudah lelah, nafas pendek, serta

kurangnya kemampuan mencium bau dan mengecap rasa. Sedangkan

dampak jngka panjang yang dapat terjadi adalah kanker (bibir, lidah,

kerongkongan, dan paru-paru), gangguan pernafasan, TBC, jantung,

hipertensi, osteoporosis, gangguan ginjal, gangguan kesuburan, kulit

keriput dan lain-lain, di kutip dalam (Tarupay, Fajarwaty Ibnu, 2010).

5. Dampak Merokok

Graham (dalam Ogden, 2000) membagi dampak perilaku merokok

menjadi dua, yaitu :


24

a. Dampak Positif

Merokok menimbulkan dampak positif yang sangat sedikit bagi

kesehatan.Graham (dalam Ogden,2000) menyatakan bahwa

perokok menyebutkan dengan merokok dapat menghasilkan

mood positif dan dapat membantu individu menghadapi

keadaan-keadaan yang sulit. Smeet (1994) menyebutkan

kentungan merokok (terutama bagi perokok) yaitu mengurangi

ketegangan, membantu berkonsentrasi, dukungan sosial dan

menyenangkan.

b. Dampak Negatif

Merokok dapat menimbulkan berbagai dampak negatif yang

sangat berpengaruh bagi kesehatan (Ogden, 2008). Merokok

bukanlah penyebab suatu penyakit, tetapi dapat memicu suatu

jenis penyakit sehingga boleh dikatakan merokok tidak

menyebabkan kematian, tetapi dapat mendorong munculnya jenis

penyakit yang dapat mengakibatkan kematian. (Kurniawati, 2017).

6. Jenis Perokok

1. Perokok aktif, yaitu orang yang langsung melakukan aktivitas

merokok yang artinya menghisap batang rokok yang telah dibakar.

2. Perokok pasif, yaitu seseorang yang tidak melakukan aktivitas

menghisap rokok, tetapi menghirup asap yang dikeluarkan oleh

perokok aktif.(Kurniawati, 2017).


25

D. Tingkat Akhir

1. Dampak Stress pada Mahasiswa dalam Mengerjakan Skripsi

Salah satu syarat bagi mahasiswa, bahwa mereka dapat dinyatakan

lulus dari suatu perguruan tinggi yaitu mahasiswa diwajibkan untuk

membuat sebuah tugas akhir berupa karya tulis ilmiah yang kemudian

hasil dari penelitiannya tersebut dipertanggung jawabkan dalam bentuk

seminar tugas akhir di hadapan beberapa dosen penguji.

Proses penyusunan dari awal hingga akhir tersebut diseminarkan,

bukanlah suatu hal yang sederhana bagi mahasiswa. Mahasiswa

dituntut untuk memiliki daya juang yang tinggi, mandiri, bersikap

kritis, berpikir dan menulis secara ilmiah, melakukan survey

lapangan, bekerja sama dengan dosen pembimbing, serta

kemampuan dalam mengintegrasikan pengalaman belajar dan teori-

teori yang sudah diperoleh selama perkuliahan pada beberapa

semester sebelumnya. Ketika mahasiswa memandang bahwa

tuntutan dari pengerjaan skripsi melebihi kemampuan yang

dimilikinya, maka mahasiswa akan rentan sekali mengalami stress.

Mutadin (2002) memaparkan jika hambatan-hambatan yang dialami

mahasiswa dalam mengerjakan skripsi tersebut tidak segera mendapat

pemecahan, maka dapat mengakibatkan stress, rendah diri,

frustasi, kehilangan motivasi, menunda penyusunan skripsi dan bahkan

ada yang memutuskan untuk tidak menyelesaikan skripsinya. Stress


26

yang dialami mahasiswa dapat mempengaruhi performa mahasiswa

dalam pencapaian prestasi akademik yang optimal.

Wolton (2002) dalam penelitiannya mengemukakan bahwa peserta

didik mengalami stress pada tingkat yang tinggi, dapat menyebabkan

rendahnya prestasi akademik, depresi, kehausan, dan dapat

menyebabkan gangguan pada kesehatan.

2. Pengertian Stres pada Mahasiswa dalam Menyusun Skripsi

Menurut Sarwono (1997), mahasiswa adalah kelompok masyarakat

yang statusnya terikat dengan perguruan tinggi. Ismanda dkk. (2013)

dikutip dalam (Thesis, 2010), mendefinisikan mahasiswa adalah setiap

orang yang secara resmi terdaftar untuk mengikuti pelajaran-pelajaran

di perguruan tinggi dengan batas usia 18-30 tahun. Perguruan tinggi

dalam pengertian di atas adalah satuan pendidikan yang

menyelenggarakan pendidikan tinggi.

Menurut Winkel (1998), mahasiswa adalah orang yang belajar di

perguruan tinggi, baik di universitas maupun institusi atau akademi,

mereka yang terdaftar sebagai murid di perguruan tinggi dapat disebut

sebagai mahasiswa. Mahasiswa meliputi rentang usia 18 tahun sampai

19 tahun sampai 24 tahun sampai dengan 25 tahun. Rentang usia ini

masih dapat dibagi atas periode 18 tahun sampai dengan 19 tahun

sampai 20 sampai dengan 21 tahun yaitu mahasiswa semester I

sampai dengan Sarwono (1997) mengungkapkan, bahwa perguruan

tinggi adalah lembaga pendidikan formal di atas sekolah lanjutan atas


27

yang terutama memberikan pendidikan teori dari suatu ilmu

pengetahuan di samping mengajarkan keterampilan (skill) tertentu.

Masalah dan situasi yang dihadapi oleh mahasiswa mungkin

berbeda dengan yang dihadapi oleh selain mahasiswa maupun pekerja.

Tekanan-tekanan dapat timbul dari tuntutan untuk mendapatkan nilai

yang tinggi, berusaha mendapatkan gelar, pekerjaan rumah yang

berlebih, tugas yang banyak dan tidak jelas dan lain sebagainya.

Selama kuliah mahasiswa dituntut untuk membuat tugas kuliah, paper,

laporan praktikum maupun makalah. Hal ini sangat menyita waktu

yang cukup banyak pada mahasiswa. Ditambah lagi dengan dinamika

kampus yang beragam membawa berbagai dampak bagi mahasiswa,

baik dampak negatif maupun dampak positif, fisik maupun psikologis

selama mengerjakan dan menyelesaikan tugas-tugas perkuliahan.

Misalnya dalam proses mahasiswa menyelesaikan tugasnya,

mahasiswa ditantang dan dilatih untuk melakukan serangkaian

kegiatan-kegiatan yang bersifat ilmiah, seperti halnya pencarian

permasalahan dan pemecahannya yang berlandaskan pada suatu teori

dan juga langkah-langkah atau metode yang ilmiah disertai dengan

pola pikir yang kritis yang diharapkan akan dimiliki mahasiswa

(Ismanda dkk, 2013).

Ismanda dkk (2013), mengatakan bahwa mengerjakan sebuah

skripsi menjadikan kebanyakan mahasiswa stres, takut, bahkan sampai

frustasi dan ada juga yang nekat bunuh diri. Telah banyak contoh
28

kasus mahasiswa yang menjadi lama dalam penyelesaian studinya

karena terganjal dengan masalah tugas akhirnya. Dinamika kampus

yang beragam membawa berbagai dampak bagi mahasiswa baik

dampak negatif maupun dampak positif, fisik maupun psikologis

selama proses menyelesaikan skripsi. Skripsi sebagai akhir

penyelesaian studi merupakan kegiatan yang wajib dilaksanakan dan

diselesaikan. Skripsi adalah muara dari semua pengetahuan dan

keterampilan yang selama ini diperoleh pada masa perkuliahan untuk

diterapkan dalam menggali permasalahan yang ada, sehingga dengan

penelitian itu dapat diperoleh temuan karya ilmiah yang bermanfaat

bagi ilmu pengetahuan.

Kesimpulan stres pada mahasiswa dalam menyusun skripsi di

Universitas Megarezky, yaitu keadaan internal mahasiswa yang dapat

diakibatkan oleh tuntutan fisik dari tubuh, kondisi lingkungan dan

sosial yang dinilai berpotensi membahayakan, tidak terkendali atau

melebihi kemampuan mahasiswa dalam mengatasinya, sehingga

mahasiswa merasakan suatu kondisi ketegangan dalam diri saat

menyusun skripsi sebagai tugas akhir perkuliahan.


29

E. Kerangka Teori
Perilaku
Stress merokok

Faktor internal merupakan faktor


penyebab terjadinya stress dari dalam diri
perokok berat, yaitu menghisap lebih dari
seseorang. Gangguan kesehatan fisik,
15 batang/hari, perokok sedang, yaitu
serta kekecewaaan dan ketakutan yang
mrnghisap 5-15 batang/hari, perokok
berlebihan. Faktor eksternal lebih
ringan, yaitu menghisap 1-4 batang .hari,
dipengaruhi oleh lingkungan, lebih pada
di kutip dalam (Binita, Istiarti, 2016)
persoalan adaptasi yang membutuhkan
waktu yang lama.

Mahasiswa
tingkat akhir

F. Kerangka Konsep

Variabel Independen Variabel Dependen

Perilaku merokok
Tingkat Stress
Mahasiswa tingkat akhir
30

G. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan

masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah di

nayatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Di katakan sementara, karena

jawaban yang telah di berikan baru di dasarkan pada teori yang relevan,

belum di dasarkan pada fakta-fakta empiris yang di peroleh melalui

pengumpulan data (Sugiyono, 2013).

Ha : Ada hubungan bermakna antara tingkat stress dengan perilaku

merokok terhadap mahasiswa tingkat akhir di Universitas Megarezky.

H0 : Tidak ada hubungan bermakna antara tingkat stress dengan perilaku

merokok terhadap mahasiswa tingkat akhir di Universitas Megarezky.


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain Penelitian ini sebagai petunjuk dalam perencanaan

pelaksanaan penelitian untuk mencapai suatu tujuan atau menjawab suatu

pertanyaan (Nursalam, 2013). Desain penelitian ini menggunakan

korelasional yang mengkaji hubungan antar variabel dengan menggunakan

pendekatan cross sectional. Pada penelitian ini mengidentifikasi hubungan

antara tingkat stress dan perilaku merokok pada mahasiswa tingkat akhir

di Universitas Megarezky.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian adalah subyek yang memenuhi kriteria

yang telah ditetapkan (Nursalam, 2016). Dalam penelitian ini populasi

mahasiswa tingkat akhir yang berjumlah 144 mahasiswa laki-laki,dari

jumla 144 yang merokok hanya 89 mahasiswa laki-laki yang terdiri

dari 8 fakultas di Universitas Megarezky.

2. Sampel

Sampel terdiri atas bagian populasi terjangkau yang dapat

dipergunakan sebagai subyek penelitian Sampling. Sementara

sampling adalah proses menyeleksi porsi dan populasi yang dapat

mewakili populasi yang ada (Nursalam, 2016).

Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling.

31
32

n= N

1+ N (d)2

Keterangan

n = Jumlah sampel

N = Jumlah Populasi

(d)2 = Tingkat singnifikasi (0,05)2

Maka:

N = N

1+ N (d)2

n = 89

1 + 89 (0,05)2

n= 89

1+89 (0.2025)

n= 89

1,2

n = 74 Jadi jumlah sampel pada penelitian ini adalah 74 orang

mahasiswa laki-laki tingkat akhir dari 8 fakultas.

3. Kriteria Sampel

a. Kriteria inklusi

1. Mahasiswa tingkat akhir dan kuliah di Universitas Megarezky

2. Pernah merokok/perokok

3. Mahasiswa yang bersedia menjadi responden dan

menandatangani informed consent


33

b. Kriteria ekslusi

1. Mahasiswa yang sakit atau tidak ada pada saat penelitian

2. Mahasiswa yang kurang lengkap dalam pengisian kuesioner

4. Teknik Pengambilan Sampel

Pada penelitian ini teknik pengambilan sampel menggunakan teknik

Purposive Sampling, untuk menentukan sampel dengan pertimbangan

tertentu. maka pengambilan sampelnya berdasarkan daerah populasi

yang telah di tetapkan yaitu, mahasiswa tingkat akhir yang berada di

Universitas Megarezky.

C. Definisi Operasional

1. Variabel Penelitian

a. Variabel independen (Variabel Bebas)

Tingkat stres adalah hasil penilaian berat ringannya stres yang

dialami seseorang.

Alat ukur : Kuesioner

Skala pengukuran : Interval

b. Variabel dependen (Variabel Terikat)

perilaku merokok adalah hasil penilaian berat ringannya perilaku

merokok seseorang. Alat Ukur : Kuesioner

Skala Pengukuran : Interval

2. Definisi Operasional
34

Definisi operasional adalah definisi yang berdasarkan karakteristik

yang diamati dari sesuatu yang didefinisikan tersebut (Nursalam,

2016).

Variabel Definisi Cara ukur dan Skala Skor


Operasional Alat Ukur Data
Stress Stres merupakan Kuisoner dengan Ordinal Normal
reaksi yang normal, menggunakan l 0-14
gangguan tubuh instrumen DASS Ringan
dan pikiran yang (Depresisio n 15-18
disebabkan oleh Anxiety Stres Scale) Sedang
perubahan dan 1. Gejala 19-25
tuntutan kehidupan biologis Berat
yang dipengaruhi 2. Gejala 26-33
oleh lingkungan kognisi Sangat berat ≥34
maupun penampilan 3. Gejala emosi
individu di dalam - Normal = 0
lingkungan. - Ringan = 1
- Sedang = 2
- Berat = 3
- Sangat berat
=4

Perilaku Perilaku Responden mengisi Ordinal 1. Tinggi = jika


merokok merokok kuesioner yang skor jawaban ≥ 40
adalah perilaku menggunakan skala {x ≥ (μ+1.0σ)}
yang sudah perilaku 2. Sedang = jika
menjadi merokok dengan skor jawaban
kebiasaan. suatu
pilihan jawaban : 20≤x <40{ (μ-
perilaku yang
bersifat otomatis, 1. Selalu 1.0σ) ≤ x <
sehingga 2. Sering (μ+1.0σ)}
seringkali 3. Kadang-kadang 3. Rendah = jika
dilakukan 4. Tidak pernah skor jawaban <
tanpa Pernayataan dinilai 20
dipikirkan. dengan skor : selalu {x < (μ-1.0σ)}
(bernilai 4), sering
(bernilai 3),
kadang- kadang
(bernilai 2), dan
tidak pernah
(bernilai 1)
35

D. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat

Penelitian akan dilakukan di kampus Universitas Megarezky

2. Waktu Penelitian

Penelitian akan dilakukan pada bulan Agustus-September 2022

E. Alat Pengumpulan Data

Alat pengumpulan data dalam hal ini kuesioner yang di gunakan untuk

mengukur untuk mengukur stress dan perilaku merokok pada mahasiswa

tingkat akhir di Universitas Megarezky, kuesioner ini merupakan

kuesioner baku yang telah melalui uji validasi dan reliabilitas. Data di

kelompokkan berdasarkan variabel yang telah di tentukan dikutip dalam

(Kurniawati, 2017).

1. Instrument Penelitian

Instrument penelitian adalah suatu alat yang digunakan oleh

peneliti untuk mengobservasi, mengukur, atau menilai suatu

fenomena. Data yang diperoleh dari suatu pengukuran kemudian

dianalisis dan dijadikan sebagai bukti (evidence) dari sebuah

penelitian. Sehingga instrumen atau alat ukur merupakan bagian

yang penting dalam penelitian. (Dharma,2011). Pada penelitian ini

peneliti menggunakan angket berstuktur (kuesioner) yang

diberikan kepada mahasiswa Universitas Megarezky peneliti

menggunakan kuesioner stress dengan 42 item soal, kuesioner perilaku

merokok dengan 2 item soal.


36

2. Uji Validitas dan Realibilitas

a. Uji Validitas

Validitas merupakan pengukuran dan pengamatan yang berarti

prinsip keandalan instrumental dalam mengumpulkan data.

Instrumen harus dapat mengukur apa yang harus di ukur

(Nursalam ,2013). Untuk mengukur r atau koefisiensi korelasi

atau tingkat signifikannya dapat digunakan bantuan program

komputer. Menurut Arikunto (2011) rumus korelasi yang

dapat digunakan adalah dikemukakan oleh person, yang dikenal

rumus korelasi produk momen person. Penentuan uji validitas

adalah sebagai berikut:

1. Valid, jika r hitung > r tabel

2. valid, jika r hitung < r tabel

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah tingkat konsistensi dari suatu

pengukuran. Reliabilitas menunjukkan apakah pengukuran

menghasilkan data yang konsisten jika instrumen digunakan

kembali secara berulang. Reliabilitas juga dapat didifinisikan

sebagai derajat suatu pengukuran bebas dari random error

sehingga menghasilkan suatu pengukuran yang konsisten

(Dharma,2011). Uji reliabilitas dalam penelitian ini adalah

peneliti mengambil kuesioner dari penelitian sebelumnya yang

telah diuji reliabilitas.


37

F. Cara Pengumpulan Data

1. Data Primer

Data primer berupa pengisian kuesioner yang diberikan kepada

mahasiswa tingkat akhir yang berumur pada 22-25 thn yang ada di

Universitas Megarezky data primer meliputi (nama, umur, jenis

kelamin), stress, dan perilaku merokok.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang didapatkan pada mahasiswa yang

sebagai informasi tambahan dalam menunjang penelitian ini.

G. Prosedur dan Pengumpulan Data

1. Setelah proposal disetujui oleh dosen pembimbing, aka peneliti

mengajukan surat permohonan izin penelitian (LPPM).

2. Setelah mendapatkan izin dari LPPM kemudian mengajukan ke bagian

Retorat Unimerz

3. Setelah mendapatkan izin dari bagian Rektor kemudian diajukan ke

bagian Prodi Pendidikan Profesi Ners

4. Setelah mendapatkan izin dari bagian Prodi Pendidikan Profesi Ners

kemudian peneliti diberikan izin untuk mengunjungi responden dan

memberikan penjelasan terkait penelitian serta meminta persetujuan

untuk menjadi responden dengan menandatangani surat persetujuan

5. Responden diberi penjelasan mengenai cara pengisian kuesioner dan

memberi kesempatan responden untuk bertanya apabila ada yang

kurang dipahami
38

6. Responden diberikan kesempatan untuk menjawab pertanyaan saat itu

juga. Peneliti mengingatkan responden untuk menjawab seluruh

pertanyaan dengan lengkap.

7. Responden diminta memberikan secara langsung kuesioner yang telah

diisi kepada peneliti. Kemudian peneliti memeriksa kelengkapannya

dan apabila belum lengkap maka peneliti memintya responden untuk

melengkapinya kembali saat itu.

8. Peneliti mengakhiri pertemuan dengan responden setelah kuesioner

lengkap. Peneliti mengucapkan terima kasih atas kesedian responden

atas partisipasinya dalam penelitian

H. Pengolahan Data dan Analisa Data

1. Pengolahan Data

Tahapan penyusunan data ada beberapa langkah menurut (Rahman,

2017) di antaranya :

a. Editing

Editing merupakan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian

kuesioner (kelengkapan, tulisan jelas terbaca, jawaban relevan dan

konsisten dengan pertanyan).

b. Classifikasi

Classifikasi adalah mengelompokkan data sesuai dengan sifat-sifat

data yang telah di tentukan dengan menggunakan kolom dan baris.


39

c. Coding

Coding merupakan kegiatan untuk mengubah data berbentu kalimat

atau huruf menjadi data angka atau bilangan.

d. Processing

Processing merupakan data dari jawaban masing-masing responden

yang telah di ubah ke dalam bentuk kode di masukkan ke aplikasi

komputer.

e. Cleaning Data

Cleaning merupakan kegiatan pembersihan data dari kesalahan

yang mungkin bia terjadi.

f. Tabulating

Tabulating adalah tahapan kegiatan pengorganisasian data

sedemikian rupa agar dapat dengan mudah di jumlah, di susun, dan

di tata untuk di sajikan dan di analisis.

2. Analisa Data

Data yang di peroleh di olah menggunakan program komputer

yaitu analisis univariat dan anilisis bivariat menggunakan tabel

distribusi frekuensi dan uji statistik chi-square.

Sedangkan untuk memutuskan apakah terdapat hubungan antara

variabel bebas dengan variabel terikat makan digunakan p value yang di

bandingkan dengan tingkat kemaknaan (alfha) yang di gunakan yaitu

5% atau 0,05. Apabila p value <0,05 maka Ho di tolak dan Ha

(hipotesis penelitian) di terima, yang berarti ada hubungan antara


40

varibel bebas dan terikat, sedangkan bila p value > 0,05 maka Ho di

terima dan tidak ada hubungan. Di kutip dalam (husni, 2020).

I. Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian permohonan dari Direktur untuk

mendapatkan persetujuan, kemudian kuesioner dikirim ke subjek

(responden) yang akan diteliti dengan menekankan masalah etika yang

meliputi :

1. Inform Conset (Lembar persetujuan menjadi responden)

Lembar persetujuan akan diedarkan sebelum peneliti melaksanakan

kepada seluruh subyek yang akan diteliti. Tujuannya bersedia untuk

diteliti, maka peneliti tetap menghormati hak-hak klien.

2. Anominity (Tanpa Nama)

Untuk menjaga kerahasiaan identitas subyek, peneliti tidak

mencantumkan nama yang diisi oleh subyek, lembaran tersebut hanya

diisi nomer kode tertentu.

3. Confidentiality (Kerahasiaan)

Kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan dari subyek terjamin

kerahasiaan oleh peneliti hanya kelompok tertentu yang akan disajikan

pada hasil penelitian.


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran lokasi penelitian

Makassar adalah ibu Kota Provinsi Sulawesi Selatan, yang


terletak di bagian selatan pulau sulawesi yang dahulu di kenal
dengan ujung pandang terletak diantara 119º24’17’38” bujur timur
dan 5º8’6’19”lintang selatan yang berbatasan sebelah utara dengan
kabupaten maros, sebelah timur kabupaten maros, sebelah selatan
kabupaten gowa dan sebelah barat adalah selat makassar. Kota
makassar memiliki topografi dengan kemiringan lahan 0-2º (datar)
dan kemiringan lahan 3-15º (bergelombang). Luas wilayah kota
makassar tercatat 175,77 km persegi. Kota makassar memiliki
kondisi iklim sedang hingga tropis memiliki suhu udara rata-rata
berkisar antara 26,ºC sampai dengan 29ºC. Wilayah kerja Kampus
Universitas Megarezky Makassar, Antang terletak di kelurahan
Antang kecamatan manggala kota makassar merupakan daerah
dataran rendah
Adapun batasan-batasan wilayah kerja Universitas Megarezky
sebagai berikut:
1. Sebelah timur : berbatasan dengan kel. Manggala
2. Sebelah selatan : berbatan dengan kel. Bangkala
3. Sebelah barat : berbatasan dengan kel. Borong
4. Sebelah utara : berbatasan dengan kel. Tello

B. Hasil Penelitian

Penelitian dilakukan pada 74 responden selama ( 26 januari – 18

februari 2023), Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kuantitatif

dengan menggunakan desain Analitik dengan pendekatan cross sectional,

40
41

yang mengkaji hubungan variabel independen (tingkat stress) dengan

variabel dependen (perilaku merokok mahasiswa tingkat akhir) Dengan

tujuan untuk melihat hubungan tingkat stress dengan perilaku merokok

pada mahasiswa tingkat akhir di Universits Megarezky di Wilayah Kerja

kampus Universitas Megarezky, Kelurahan Antang Kecamatan Manggala

Makassar.

Hasil penilitian ini diperoleh melalui penyebaran kuesioner yang

memuat pertanyaan-pertanyaan tentang tingkat stress dengan perilaku

merokok, penelitian ini dilakukan pada tanggal 26 januari-17 Februari

2022.

Setelah data semua terkumpul kemudian dilakukan pemeriksaan

kelengkapan dan kemudian data diolah, maka berikut ini peneliti akan

menyajikan analisa data univariat terhadap setiap variabel dengan

melampirkan distribusi frekuensi dan presentase serta analisa bivariat

untuk mengetahui hubungan dari kedua variabel yaitu variabel dependen

dan independen dengan menggunakan uji Chi-square.

1. Karakteristik Responden

Karakteristik responden di Universitas Megarezky dapat di lihat

pada table berikut


42

a. Umur

Table 4.1
Distribusi Karakteristik Frekuensi Responden Berdasarkan
Umur Pada Mahasiswa Universitas Megarezky

Umur (tahun) n Persen (%)


22-23 49 66,2%
24-25 25 33,8%
Total 74 100%

Berdasarkan tabel 4.1 menunjukan bahwa dari 74 responden

(100%) data yang tertinggi adalah umur 22-23 tahun sebanyak 49

responden (66.2%), sedangkan data yang terendah yaitu umur 24

25 tahun yaitu 25 responden (33.8%).

b. Status Semester

Tabel 4.2
Distribusi Karakteristik Frekuensi Responden Berdasarkan
Semester Pada Mahasiswa Universitas Megarezky

Semester n Persen (%)


8 26 35,1%
9 48 64,9%

Total 74 100%

Berdasarkantabel 4.2 di atas menunjukan bahwa dari 74 responden

(100%) data yang tertinggi yaitu responden yang

semester 9 sebanyak 48 responden (64,9%), sedangkan data yang

terendah yaitu semester 8 yang terdiri dari 26 responden (35.1%).


43

c. Status Jurusan

Tabel 4.3
Distribusi Karakteristik Frekuensi Responden Berdasarkan
Jurusan pada Mahasiswa Universitas Megarezky

Status Jurusan n Persen (%)


Keperawatan 7 9.5%
Sosiologi 5 6.8%
Penjaskes 27 36.5%
PGSD 3 4.1%
ARS 4 5.4%
Farmasi 14 18.9%
Analis 13 17.6%
Bhs Inggris 1 1.4%
Total 74 100%

Berdasarkan tabel 4.3 menunjukan bahwa dari 74 responden


(100%) dimana data yang terbanyak yaitu Pendidikan penjaskes
yaitu 27 responden (36.5%), sedangkan data yang terendah adalah
Pendidikan Bahasa inggris yaitu 1 responden (1.4%).

2. Analisis Univariat
a. Tingkat stress
Tabel 4.4
Distribusi Karakteristik Frekuensi Responden Berdasarkan
Tingkat Stress Pada Mahasiswa Universitas Megarezky

Tingkat Stress n Persen (%)


Ringan 9 12.2%
Sedang 31 41.9%
Berat 34 45.9%
Total 74 100%
Berdasarkan tabel 4.4 di atas menunjukan bahwa dari 74 responden
(100%) berdasarkan frekuensi terkait tingkat stress pada mahasiswa
tingkat akhir di Universitas Megarezky menujukan data berat yaitu
44

kategori stress berat sebanyak 34 responden (45.9%) sedangkan data


terendah yaitu kategori ringan 9 responden (12.2%).
b. Perilaku Merokok

Tabel 4.5
Distribusi Karakteristik Frekuensi Responden Berdasarkan
Perilaku Merokok Pada Mahasiswa Universitas Megarezky

Perilaku Merokok n Persen (%)


Tinggi 26 35.1%
Sedang 31 41.9%
Rendah 17 23%
Total 74 100%

Berdasarkan tabel 4.5 di atas menunjukan bahwa dari 74

responden (100%) berdasarkan Frekuensi perilaku merokok pada

mahasiswa tingkat akhir di Universitas Megarezky menunjukan data

tertinggi yaitu kategori sedang sebanyak 31 responden (41.9%)

sedangkan data terendah yaitu kategori rendah 17 responden (23%).

3. Analisis Bivariat

a. Hubungan Tingkat Stress Dengan Perilaku Merokok Pada


Mahasiswa Tingkat Akhir
Tabel 4.6
Hubungan Tingkat Stress Dengan Perilaku Merokok Pada Mahasiswa
Tingkat Akhir Di Universitas Megarezky
p-
Perilaku Merokok Jumlah Koefision
value
korelasi
Tinggi Sedang Rendah
Tingkat n % n % n % n %
Stress
Ringan 7 9,5 2 2,7 0 0,0 9 12,2 0,211 0,025
Sedang 7 9,5 17 23 7 9,5 31 41,9
Berat 12 16,2 12 16,2 10 13,5 34 45,9
Jumlah 26 35,1 31 41,9 17 23 74 100
45

Berdasarkan tabel 4.6 di atas, Menunjukkan dari 74 responden


mahasiswa tingkat akhir di universitas megarezky mengalami tingkat
stress ringan dengan perilaku merokok tinggi sebanyak 7 responden
(9,5%),tingkkat stress ringan dengan perilaku merokok sedang
sebanyak 2 responden (2,7%) tingkat stress ringan dengan perilaku
merokok rendah sebanyak 0 responden (0,0%), dan tingkat stress
sedang dengan perilaku merokok tinggi sebanyak 7 responden
(9,5%),tingkat stress sedang dengan perilaku merokok sedang
sebanyak 17 responden (23%),tingkat stress sedang dengan perilaku
merokok rendah sebanyak 7 responden (9,5%) dan tingkat stress berat
dengan perilaku meroko tinggi sebanyak 12 responden (16,2%),tingkat
stress berat dengan perilaku merokok sedang sebanyak 12 responden
(16,2%), tingkat stress berat dengan perilaku merokok rendah
sebanyak 10 responden (13,5%), didapatkan bahwa hasil uji statistik
untuk mengetahui hubungan tingkat stress dengan perilaku merokok
menunjutkan nilai p <0,025 sehingga dapat disimpulkan bahwa secara
statistik terdapat hubungan bermakna antara tingkat stress dengan
perilaku merokok pada mahasiswa tingkat akhir di Universitas
Megarezky.
Hasil uji statistic spearman rank didapatkan hasil p=0,025 (<0,05).
Maka Ho di tolak dan Ha diterima, artinya terdapat hubungan
signiifikan antara hubungan tingkat tress dengan perilaku merokok
pada mahasiswa tingkat akhir di universitas megarezky
Hasil analisa spearman rank juga menemukan nilai correlation
coefficient -0,211 yang artinya bahwa terdapat korelasi negatif yaitu
semakin tinggi tingkat tress maka semakin rendah perilaku merokok,
begitu juga sebaliknya. Nilai correlation coefficient juga menunjukkan
bahwa kontribusi hubunngan antara tingkat stress dengan perilaku
merokok pada mahasisiwa tingkat akhir di Universitas Megarezky
yaitu sebesar 21,1%
B. PEMBAHASAN
46

1. Analisis Uji Univariat


a. Tingkat stres
Hasil penelitian menunjukan dari 74 responden yang diteliti
pada mahasiswa tingkat akhir di universitas megarezky terdapat
tingkat stress berat sebanyak 34 responden (45,9%). Stress berat
pada mahasiswa jika dikaitan dengan variabel independen yaitu
tentang perilaku merokok maka dapat dikatakan bahwa remaja
mengalami stress karena kecanduan akan merokok, sehingga
apabila remaja tidak merokok dapat menimbulkan kegelisahan,
kurang semangat yang berdampak pada stress. Selain itu Sebagian
besar responden dengan tingkat stress kategori berat dapat
dikarenaakan responden memiliki masalah pribadi, dan biasanya
dianggap sepeleh oleh setiap orang akan tetapi masalah pribadi
tersebut dapat menimbulkan kecemasan pada dirinya sendiri.
Seperti yang diunggkapkan oleh Alvin (2007) stress internal
berasal dari diri sendiri berupa pikiran-pikiran negatif, keyakinan
dalam diri, dan kepribadian yang dimiliki.
Berdasarkan hasil penelitian dan teori tersebut di atas maka
dapat dikatakan bahwa stress berat yang dialami oleh mahasiswa
merupakan akibat dari masalah-masalah pribadi yang dianggap
sepeleh namun jika dibiarkan dapat mengganggu aktivitas
keseharian, seperti tidak semangat dalam melakukan aktivitas,
terlihat murung dan pucat (Sarafino,2014).
Hasil penelitian juga di peroleh 31 orang (41,9%) mahasiswa yang
dikategorikan stress sedang. Stress sedang dalam penelitian ini dapat
berupa padatnya jadwal kuliah dan kegiatan diluar kampus, dan masalah
ekonomi. Hal tersebut didukung dengan pendapat Ali (2011) bahwa
mahasiswa cenderung memiliki tingkkat lelah lebih tinggi dikarenakan
padatnya aktivitas. berdasarkan hasil penelitian dan teori tersebut
maka dapat dikatakian bahwa stress sedang pada mahasiswa
biasanya berkaitan dengan tugas kuliah serta jadwal kuliah yang
47

padat dan kondisi ekonomi mahasiswa di akhir bulan yang mulai


menipis.
Jika di kaitan dengan umur dalam penelitian ini adalah usia
remaja akhir dan hasil temuan hamper setengah responden berusia
antara 22-23 tahun yaitu sebanyak 49 orang (66,2%) dimana pada
usia ini tingakt emosional masih tinggi akibat dari peralihan masa
anak-anak ke masa dewasa. Hal ini di dukung dengan pendapat Ali
2011) Menyatakan bahwa masa remaja biasanya memiliki energi
yang besar, emosi berkorbar-korbar, sedangkan pengendalian diri
belum sempurna. Hal ini di dukung hasil penelitian Aiska (2014),
yang menemukan bahwa faktor status umur,jenis
kelamin,Pendidikan akhir dan beban kerja berpengaruh signifikan
terdapat tingkat stress.
Jika dilihat dari sampel adalah mahasiswa maka dapat dikatakan
bahwa stress pada mahasiswa akibat dari kelelahan dan kesulitan
dalam membagi waktu antara belajar sehingga memberikan
dampak negatif bagi prestasi akademik. Mahasiswa juga akan
merasa terbebani apabila tidak bisa mengatur waktu antara kuliah
dan kegiatan di luar. Suci (2009) mengatakan bahwa pembagian
waktu atau aktivitas ini tergantung dari bagaimana seseorang
mampu untuk mengatur dirinya agar tujuan tetap tercapai.
Sebaliknya jika mahasiswa tidak mampu untuk mengatur kegiatan
aktivitasnya baik kegiatan perkuliahan atau perkerjaannya maka
akan mengalami tekanan yang di sebut stress.
Jika stress yang dialami dibiarkan maka daptat berdampak
Kesehatan fisik dan psikis. Hal ini senada dengan yang
diungkapkan oleh Sarafino (2014) yang menyatakan dampak dari
stress terdiri dari 2 aspek yaitu aspek biologis dan aspek
psikologis. Dampak biologis seperti sakit kepala yang berlebihan,
tidur menjadi tidak nyenyak, ganguan pencernaan, hilang nafsu
makan, gangguan kulit dan produksi keringat yang berlebihan di
48

seluruh tubuh. Sedangkan dampak dari psikologis sendiri terdiri


atas 3 yaitu gejala kognisi yaitu daya ingat menurun, kurang
konsentrasi; gejala emosi yaitu mudah marah, kecemasan yang
berlebihan, sedih dan depresi, dan gejala tingkah laku yaitu mudah
menyalahkan orang lain mencari kesalahan orang.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Ablelo (2015) yaitu
sebagian responden dikateogerikan stress berat yaitu sebanyak 64
responden (64%) sebagian responden dengan tingkat stres berat
disebabkan karena responden memiliki masalah pribadi, dan
masalah tersebut biasanya dianggap sepele oleh setiap orang akan
tetapi masalah tersebut dapat menimbulkan kecemasan pada diri
sendiri.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian kautsar (2017)
hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat stres terbanyak yaitu
stress sedang 19 responden tingkat stress terjadi karena beberapa
factor seperti masakah akademiknya terutama dari tuntukan
eksternal dan tuntutan dari harapannya sendiri, stres juga dapat
terjadi jika remaja tidak mampu mengatasi perubahan dalam diri
maupun lingkungan dengan baik. Peneilitian ini juga sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh J. Lontoh (2015) sebagian
besar responden mengalami stress ringan yaitu 55 responden
(90,2%). Menurut Mardiana dan Zelfino (2014) stres adalah suatu
kondisi dimana keadaan tubuh terganggu karena tekanan yang
didapat secara mental maupun fisik.
Tingkat stress yaitu hasil penilaian derajat stres yang dialami
individu. Tingkat stres dapat digolongkan menjadi stress normal,
stres ringan, stres sedang dan stress berat. Stres juga dikatakan
sebagai tekanan, ketegangan atau gangguan yang tidak
menyenangkan yang berasal dari luar diri seseorang (Legiran, dkk
2015).
49

Asumsi peneliti bahwa tingkat stres diatas stress dapat


mempengaruhi anak-anak, remaja maupun dewasa. Tidak luput
dari mahasiswa tingkat akhir yang sedang menyelesaikan tugas
akhir yang mendapat tuntutan dari teman sebaya maupun orang tua
mahasiswa tersebut. Dari sinilah mahasiswa juga akan merasa
terbebani apabila tidak bisa mengatur waktu antara kuliah, dan
menyelasaikan tugas akhir dan kegiatan di luar sehingga
menyebabkan mahasiswa tersebut stress berat sesuai dengan hasil
yang telah didapatkan pada olah data diatas.
b. Perilaku merokok
Hasil penelitian menunjukan dari 74 responden yang diteliti
pada mahasiswa tingkat akhir di Universitas Megarezky terdapat
perilaku merokok sedang sebanyak 31 responden (41,9%). Adapun
perokok sedang di sini yang menghabisakan rokok 11-20 batang
dalam sehari. Seperti yang dikatakan oleh Depkes (2009) kategori
perokok berdasarkan jumlah rokok yang dikomsumsi (dalam
batang perhari), menjadi tiga kategori, yaitu perokok ringan (1
sampai 10 batang perhari) perokok sedang (11 sampai 20 batang
perhari) dan perokok berat (lebih dari 20 batang perhari)
berdasarkan hasil penelitian dan teori tersebut maka dapat
dikatakan bahwa mahasisiwa di lingkungan Universitas Megarezky
merupakan perokok sedang dimana rokok yang dikomsunsi dalam
sehari yaitu 11 sampai 20 batang perhari.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian kautsar (2017)
sebanyak 20 responden dengan perokok ringan. Pada penelitian
tersebut perilaku merokok lebih tinggi ditemukan oleh seseorang
yang mengalami stres karena para perokok yang mengalami stres
sulit untuk berhenti merokok, karena nikotin berperan dalam
menurunkan stres jika seseorang merokok. Penelitian ini juga
sejalan dengan penelitian Ablelo (2017) yaitu sebanyak 82
responden (82%) di kategorikan perokok ringan. Faktor mahasiswa
50

merokok yaitu mahasiswa yang bergaul dengan teman dan


lingkungannya adalah perokok aktif, maka yang bersangkutan juga
akan berpengaruh untuk merokok yang dimulai dengan mencoba
dan akhirnya bila sudah menikmati akan timbul rasa ketagihan. Hal
ini beranggapan bahwa rokok dapat memberikan efek tenang
dalam menghadapi masalah.
Hal tersebut membuat banyak orang beranggapan bahwa rokok
dapat memberikan efek tenangg dalam menghadapi masalah, hal
ini berkaitan dengan psikologis, misalnya mahasiswa merokok
karena ini menndapatkan sensasi ketenangan atau ingin bersantai
dalam hal ini relaksasi. Hal tersebut didukung dengan pendapat
Sarafino (2014) bahwa alasan psikologis yang menyababkan
individu merokok diantaranya adalah relaksasi, atau ketenangan
dan mengurangi kecemasan.

Rokok adalah salah satu hasil olahan tembakau dengan


menggunakan bahan ataupun tanpa bahan tambahan. Rokok
berbentuk silinder dari kertas berukuran sekitar 120 milimeter
dengan diameter sekitar 10 milimeter yang berisi daun-daun
tembakau yang telah dicacah (Nururahman, 2014). Orang yang
mencari ide atau inspirasi sering menggunakan rokok sebagai
alasan untuk mengeluarkan ide. Tak hanya mengeluarkan ide
merokok juga dapat menghilangkan kejenuhan saat pekerjaan
menumpuk, bahkan perokok menganggap merokok dapat
meningkatkan produktivitas (Sugito, 2007).
Jika di kaitan dengan faktor-faktor sebagai pemicu munculnya
perilaku merokok menurut Oskamp (Smet, 1994) dalam Tarupay
(2014) meliputi faktor keluarga, teman sebaya (peer), dan iklan.
Berdasarkan teori tersebut maka dapat dikatakan bahwa keluarga
berperan penting dalam perilaku merokok, yaitu remaja yang orang
tuanya (ayah) memiliki kebiasaan merokok maka akan
51

memberikan contoh/teladan bagi remaja untuk berperilaku yang


sama dengan orang tuanya. Hal ini didukung dengan pendapat
Sarafino (2014) yang menyatakan faktor genetik juga dapat
mengetahui individu untuk mempunyai ketergantungan terhadap
rokok, misalnya ada salah satu tua yang perokok.
Selain orang tua, Teman sebaya juga menentukan perilaku
mahasiswa merokok, yaitu mahasiswa yang bergaul dengan teman
yang lingkunngannya adalah perorkok aktif, maka yang
bersangkutan jaga akan terpengaruh untuk merokok yang dimulai
dengan tawaran untuk mencoba, dan akhirnya sudah mencoba dan
menikamtinya akan timbul rasa ketagihan. Hal tersebut di dukung
dengan pendapat Smeth (2014) yang menyatakan seseorang mulai
merokok terjadi akibat pengaruh lingkungan social: teman-teman,
kawan sebaya, orang tua, saudara-saudara dan media.
Iklan dimedia cetak maupun elektronik yang memberikan visuall
dan kalimat-kalimat yangmenggiurkan dapat menentukan sikap
mahasiswa untuk merokok, seperti iklan yang menunjukkan bahwa
seseorang dapat terlihat semangat dan termotivasi untuk
menemukan inovasi baru atau semngat untuk bekerja Ketika sudah
menghisap rokok. Haltersebut membuat banyak orang beranggapan
bahwa rokok dapat memberikan efek tenang dalam menghadapi
masalah, hal ini berkaitan dengan psikologis, misalnya mahasiswa
merokok karena ini mendapatkan sensasi ketenangan atau ingin
bersantai. Dalam hal ini rekaksasi. Hal tersebut dengan pendapat
Sarafino, (2014) bahwa alasan psikologis yang menyebabkan
individu merokok diantaranya adalah relaksasi, atau ketenangan
dan mengurangi kecemasan.
Asumsi peneliti dari pembahasan dari hasil yang didapat diatas
bahwa lebih banyak perokok sedang karena perilaku merokok pada
remaja sebagian besar merupakan hasil dari proses kognitif bahwa
mereka memiliki antisipasi terhadap konsekuensi yang dihadapi
52

mahasiswa. Terkait dengan perilaku mereka merokok tersebut


karena di dalam rokok terdapat kandungan nikotin yang
berpengaruh untuk menurunkan stres seseorang jika orang tersebut
merokok. Dan individu yang merokok juga beranggapan bahwa
rokok dapat memberikan efek tenang dalam menghadapi masalah-
masalah tersebut.

2. Analisis bivariat
Hubungan Tingkat Stres Dengan Perilaku Merokok pada
mahasiswa tingkat akhir di Universitas MegaRezky
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat tingkat stress
sedang dengan perilaku sedang merokok sebanyak 17 responden
(23%). Hal tersebut didukung dengan Hasil analisis spearman rank
juga menemukan nilai koefisien korelasi (correlation coefficient) -
0,211 yang artinya bahwa terdapat korelasi negatif yaitu semakin
tinggi tingkat tress maka semakin rendah perilaku merokok, begitu
juga sebaliknya. Nilai correlation coefficient juga menunjukkan bahwa
kontribusi hubunngan antara tingkat stress dengan perilaku merokok
pada mahasisiwa tingkat akhir di Universitas Megarezky yaitu sebesar
21,1%
Berdasarkan hasil uji analisis spearman rank didapatkan nilai P-
Value = 0.025 artinya ada hubungan tingkat stress dengan perilaku
merokok pada mahasiswa tingkat akhir di Universitas Megarezky.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Ablelo (2015) dengan
uji statistik spearman rank dengan nilai P-value 0,01. Penelitian lain
yang mendukung dilakukan oleh kautsar (2017) menunjukan hubungan
yang berarti antara tingkat stres dengan perilaku merokok yaitu dengan
uji Somers’d dengan nilai P-value 0,00 atau P-Value ≤ 0,05. Menurut
Struart (2016) Mengemukakan bahwa penilaian terhadap stessor
melibatkan penetapan makna dan pemahaman tentang dampak dari
suatu situasi yang menimbulkan stress pada individu. Stress ini dapat
53

menimbulkan gejala, antara lain merasa tidak dapat merasakan


perasaan positif, merasa tidak kuat lagi untuk melakukan suatu
kegiatan, merasa tidak ada hal yang dapat diharapkan di masa depan,
sedih dan tertekan, putus asa, kehilangan minat akan segala hal,
merasa tidak berharga sebagai seorang manusia, berpikir bahwa hidup
tidak bermanfaat. Semakin meningkat stress yang dialami mahasiswa
tingkat akhir secara bertahap maka akan menurunkan energi dan
respon adaptif (Purwati, 2012). Menurut Sugito (2007) Alasan
seseorang merokok yaitu untuk menghilangkan pusing dan stres tak
dapat dipungkiri, karena nikotin yang terdapat dalam rokok dapat
membawa ketenangan. Dengan demikian pusing dan stress akan
hilang. Orang yang mencari ide atau inspirasi sering menggunakan
rokok sebagai alasan untuk mengeluarkan ide. Tak hanya
mengeluarkan ide merokok juga dapat menghilangkan kejenuhan saat
pekerjaan menumpuk, bahkan perokok menganggap merokok dapat
meningkatkan produktivitas. Nicotine replacement therapy adalah
farmakoterapi yang paling banyak diteliti untuk menghentikan
kebiasaan merokok. Penggunaan NRT (Nicotine Replascement
Therapy). Bertujuan untuk menggantikan nikotin yang sebelumnya
diperoleh dari rokok. Tiga mekanisme kerja utama NRT adalah
mengurangi gejala putus nikotin, mengurangi efek penguatan nikotin
dan memberikan efek yang sebelumnya didapatkan dari rokok.
Nicotine replacement therapy terdiri dari enam bentuk sediaan
diantaranya yaitu permen karet (gum) dan tablet hisap (lozenge)
(Gayatri et al, 2012). Namun pada penelitian oleh Duke University
Amerika tahun 2007, dimana pada penelitian ini menggunakan
berbagai makanan seperti, sayuran, buah-buahan dan susu. Hasil
penelitian ini menunjukkan susu berpengaruh besar dapat membuat
rasa rokok menjadi pahit, sehingga perokok tidak ingin merokok lagi
(Ilhamdi, 2015).
54

Menurut Elfa (2016) Subtitusi atau pengganti yang dapat mengurangi


kecanduan rokok diantaranya yaitu dengan mengkonsumsi daun mint,
permen karet rendah gula, coklat hitam, jahe, pisang, dan susu full
cream. Selain cara tersebut cara berhenti merokok yaitu dengan tetap
aktif dengan cara menghindarkan diri dari berbagai hal yang dapat
membuat keadadaan atau diri sendiri menjadi terganggu, misalnya
pergi jalan-jalan ataupun sibuk dengam pekerjaan, menjaga fikiran
dengan cara membaca buku, majalah, atau mendengarkan music yang
kita suka, mengkonsumsi makanan pengganti rokok seperti permen,
wortel, batang seledri, permen karet atau biji bunga matahari,
konsusmsi banyak air, mencari cara baru untuk mengatasi depresi atau
kecemasan (Aulia, 2010).
Stress dapat berupa respon tubuh yang sifatnya non spesifik
terhadap tuntutan beban atasnya. Dalam perkembangan selanjutnya
ternyata dampak stress ini tidak hanya mengenai gangguan funsional
hingga kelainan organ tubuh, tetapi juga berdampak pada bidang
kejiawaan (psikologik/psikiatrik) misalnya kecemasan atau depresi
gangguan pada system endokrin (hormonal) pada mereka yang
mengalami stress adalah kadar gula yang meninggi, dan bila hal ini
berkepanjangan bisa mengakibatkan yang bersangkutan menderita
kencing manis ( diabetes millitus), gangguan hormone lain misalnya
pada Wanita adalah gangguan menstruasi yang tidak teratur dan rasa
sakit ( dysmenorrhoe ) ( herawati 2008 ).
Penggunaan nikotin berpengaruh pada otak yang kemudian
menimbulkan efek psikologis seperti penurunan kemampuan
mengenali emosi dan cenderung depresi membuat para pecandu rokok
terus merokok agar tetap semangat dan lebih tenang. Selaing itu
nikotin juga dapat memberikan efek kecanduaan pada perokok.
Kecanduan inilah yang dapat membuat perokok apabila tidak merokok
dalam sehari dapat menimbulkan depresi berkepanjangan bahkan stress
(liem, 2010).
55

Asumsi peneliti stress pada mahasiswa tingkat akhir berhubungan


dengan perilaku merokok sesuai dengan hasil yang didapat diatas pada
saat mahasiswa mengalami stress berat kebanyakan memilih untuk
mengurangi stressnya dengan menghisap rokok diketahui didalam
rokok megandung nikotin sehingga membuat individu yang merokok
dapat tercandu. Banyak responden mengatakan bahwa dengan
merokok dapat mengatasi masalah atau stress, maupun tuntutan dari
orangtua, dosen ataupun teman sebaya yang harus diselesaikan tersebut
seperti pada mahasiswa tingkat akhir untuk menyelesaikan tugas akhir.
C. Keterbatan Penelitian
1. Keterbatasan dalam penelitian ini yaitu peneliti hanya dilakukan
menggunakan kuensioner sehingga peneliti tidak melakukan observasi
secara langsung terhadap responden memantau lebih lanjut apakah yang
menjadi responden di lingkungan Universitas Megarezky mengisi
kuensioner sesui dengan frekuensi merokok yang dilakukan atau tidak.
Selain itu penelitian ini tidak melakukan pengajian terhadap foktor-faktor
lain yang dapat mengpegaruhi variabel perilaku merokok dan tingkat tress,
sehingga peneliti tidak menjelaskan secara rinci tentang foktor-faktor dari
kedua variabel tersebut.
2. Masalah biaya
3. Masalah kendaraan
56
BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN DAN SARAN


1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Kampus Universitas
Megarezky tentang hubungan tingkat stress dengan perilaku merokok
pada mahasiswa tingkat akhir di Universitas Megarezky dan
didapatkan kesimpulan :
a. Gambaran tingkat stress pada mahasiswa tingkat akhir
menunjukan bahwa dari 74 responden (100%) berdasarkan
frekuensi terkait tingkat stress pada mahasiswa tingkat akhir di
Universitas Megarezky menujukan Sebagian besar responden
dikategorikan stress berat (45.9%).
b. Gambaran perilaku merokok pada mahasiswa tingkat akhir
menunjukan bahwa dari 74 responden (100%) berdasarkan
Frekuensi perilaku merokok pada mahasiswa tingkat akhir di
Universitas Megarezky menunjukan bahawa hamper semua
dikategorikan perokok sedang (41.9%).
c. Terdapat hubungan antara tingkat stress dengan perilaku merokok
pada mahasiswa tingkat akhir di Universitas Megarezky
2. Saran
Berdasarkan penelitian diatas maka terdapat saran yang dapat peneliti
sampaikan yaitu sebagai berikut:
a. Adanya keterbatasan area untuk merokok (Smoking Area) di
lingkungan kampus disertai sangsi yang jelas dan tidak ada
toleransi bagi yang melanggarnya. Sehingga apabila peraturan
diketatkan maka para perokok akan mencari tempat untuk
merokok di luar kampus, misalnya pada saat jam istirahat.

56
57

b. Bagi responden
Meningat rokok tidak baik untuk kesehatan, maka
diharapkan untuk mengurangi merokok dengan cara dengan
mengkonsumsi daun mint, permen karet rendah gula, coklat
hitam, jahe, pisang, dan susu full cream, pergi jalan-jalan
ataupun sibuk dengan pekerjaan, menjaga fikiran dengan cara
membaca buku, majalah, atau mendengarkan music yang kita
suka. Mengkonsumsi makanan pengganti rokok seperti permen,
wortel, batang seledri, permen karet atau biji bunga matahari
c. Bagi Institusi Pendidikan (Program Studi)
Pihak institusi berkerja sama dengan mahasiswa untuk
mengkampanyekan program anti tembakau, dengan memasang
spanduk/banner serta media promosi lainnya agar para perokok
aktif pun mendukung gerakan kampus bersih dari tembakau.
d. Bagi Peneliti Selanjutnya
Disarankan perlu adanya penelitian lebih lanjut tentang
hubungan tingkat stres dengan perilaku merokok dan apabila
penelitian yang sama, menambahkan jumlah sampel, usia,
karakteristik dan faktor-faktor lain yang berhubungan dengan
tingkat stress dan perilaku merokok
58

DAFTAR PUSTAKA

Aditya Tarupay, Indra Fajarwaty Ibnu, W. A. R. (2010). PERILAKU MEROKOK


MAHASISWI DI KOTA MAKASSAR. 2–12.

Aji, A., Maulinda, L., & Amin, S. (2015). Jurnal Teknologi Kimia Unimal Jurnal
Teknologi Kimia Unimal ISOLASI NIKOTIN DARI PUNTUNG ROKOK
SEBAGAI INSEKTISIDA. In Jurnal Teknologi Kimia Unimal (Vol. 4).
http://ft.unimal.ac.id/teknik_kimia/jurnal

Anisa Maulidea Binita, Tinuk Istiarti, L. W. (2016). Hubungan Persepsi Merokok


dengan Tipe Perilaku Merokok pada Siswa SMK “X” di Kota Semarang.
URNAL KESEHATAN MASYARAKAT, 4(5), 268–276.

Irawati, P., Yoyoh, I., Wibisana, E., & Damiyati, W. (2021). Hubungan Tingkat
Stres Dengan Frekuensi Merokok Pada Mahasiswa Tingkat Akhir Program
Studi Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Tangerang. Jurnal
JFKT : Universitas Muhamadiyah Tangerang, 6(2), 97–108.

Komasari, D., & Helmi, A. F. (2011). Faktor Faktor Penyebab Merokok Pada
Remaja. Jurnal Psikologi, 27(1), 37–47.

Kurniawati, D. (2017). Hubungan antara stres dengan perilaku merokok pada


remaja laki-laki kelas X dan XI di SMKN 1 Jiwan Kabupaten Madiun.
Repository.Stikes-Bhm, 47–63.
http://repository.stikes-bhm.ac.id/id/eprint/179

Marcus, D. A., Sagita, S., & Artawan, I. M. (2021). Hubungan Antara Tingkat
Stres Dengan Perilaku Merokok Pada Mahasiswa Fakultas Teknik Sipil
Univeristas Nusa Cendana. Cendana Medical Journal (CMJ), 9(1), 128–134.
https://doi.org/10.35508/cmj.v9i1.4945

Nasution, I. kemala. (2007). Perilaku Merokok Orang Tua.

Putri, R. A. (2016). HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN TINGKAT


PERILAKU MEROKOK PADA MAHASISWA SEMESTER TUJUH DI
59

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA.


2016.

Rahman, E. Y. R. & T. A. (2017). Metodologi Penelitian Statistik (Cetakan I).


Penerbit IN MEDIA.

Sensus, D. (2022, September). Presentase Merokok Pada Usia < 18 Tahun,


Menurut Jenis Kelamin (Persen), 2019-2021. Badan Pusat Statistik.

Suci Maya Sari, Dedi Afandi, Z. A. F. (2015). GAMBARAN PERILAKU


MEROKOK GURU DI LINGKUNGAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
DI PEKANBARU. 2(1), 1–12.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D (Cetakan


Ke). Alfabeta, CV.

Thesis, C. (2010). Hubungan antara Resiliensi dan Stres dalam Menyusun Skripsi
pada Mahasiswa Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas
Sebelas Maret. 2007, 1–13.

Tryasningsih, D. (2020). Tingkat Stres Mahasiswa Akhir Dalam Mengerjakan


Skripsi di Universitas Sanata Dharma. Fakultas Psikologi Univesitas Sanata
Dharma.

Wakum. Agustina Yubelina, Syarfa, I., Wijaya, F. R. N. E., Sulastri, S., Herman,
D., Darwin, E., & Jamal, H. (2017). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan
Perilaku Merokok Pada Siswa di SMPN 12 Padang. In Jurnal Kesehatan
Andalas (Vol. 7, Issue 2).
60

LAMPIRAN I

PERMOHONAN UNTUK MENJADI RESPONDEN

(INFORMED CONSENT)

Kepada Yth,
Saudara,calon responden
Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah mahasiswa Progam Studi
Sarjana Keperawatan Fakultas Keperawatan dan Kebidanan Universitas
Megarezky.
Nama : Juriandi Jawade
NPM : 183145105125
Alamat : Antang,Daeng Hayo Lrng 2
Akan mengadakan penelitian dengan judul “Hubungang Tingkat Stress Dengan
Perilaku Merokok Pada Mahasiswa Tingkat Akhir Di Universitas
MegaRezky”

Penelitian ini tidak merugikan Saudara sebagai responden, kerahasiaan


semua informasi yang diberikan akan dijaga dan hanya digunakan untuk
kepentingan penelitian. Apabila Saudara telah menjadi responden dan terjadi hal-
hal yang merugikan, maka diperbolehkan mengundurkan diri untuk tidak
berpartisipasi dalam penelitian ini.

Apabila Saudara menyetujui, maka saya mohon untuk menandatangani


lembar persetujuan atas kesediaannya saya ucapkan terima kasih.

Makassar,……………….2023

Peneliti

Juriandi Jawade
61

LAMPIRAN II

LEMBARAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN

Saya bersedia menjadi responden dalam penelitian yang dilakukan oleh


mahasiswa Program Studi Sarjana Keperawatan Universitas Megarezky atas
nama: Juriandi Jawade 18 3145 105 125, dengan judul: “Hubungang Tingkat
Stress Dengan Perilaku Merokok Pada Mahasiswa Tingkat Akhir Di
Universitas MegaRezky”

Saya telah memahami maksud dan tujuan dari penelitian ini yaitu untuk
mengetahui Hubungang Tingkat Stress Dengan Perilaku Merokok Pada
Mahasiswa Tingkat Akhir Di Universitas MegaRezky, dan sebagai syarat dalam
rangka penyelesaian tugas akhir dari peneliti. Partisipasi saya dalam penelitian ini
tidak menimbulkan kerugian bagi saya sehingga jawaban yang saya berikan
adalah yang sebenarnya dan dijaga kerahasiaannya, oleh karena itu saya bersedia
menjadi responden pada penelitian ini.

Makassar, ………………….2023

Responden

(……………………………)
62

LAMPIRAN III

LEMBARAN KUESIONER

HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN PERILAKU MEROKOK

PADA MAHASISWA TINGKAT AKHIR DI UNIVERSITAS

MEGAREZKY

A. Data Umum

Nama Insial :

Usia :

Semeter/Angkatan :

Fakultas/Prodi :

B. Data Khusus

1. Kuisioner Tingkat Stress Pada Mahasisa Tingkat Akhir

Petunjuk berilah tanda centang (√) pada kotak yang telah disediakan,

yang anda anggap sesuai dengan pendapat anda

Keterangan:

No Aspek Penelitian Skor

0 1 2 3 4

1 Menjadi marah karena hal-hal

kecil/sepele

2 Mulut terasa kering

3 Tidak dapat melihat hal yang positif


63

dari suatu kejadian

4 Merasakan gangguan dalam bernapas

(napas cepat,sulit bernapas)

5 Merasa sepertinya tidak kuat lagi untuk

melakukan suatu kegiatan

6 Cenderung bereaksi berlebihan pada

situasi

7 Kelemahan pada anggoat tubuh

8 Kesulitan untuk relaksasi/bersantai

9 Cemas yang berlebihan dalam situasi-

situasi namun bias lega jika hal/situasi

itu berakhir

10 Pesimis

11 Mudah merasa kesal

12 Merasa banyak menghabiskan energy

karena cemas

13 Merasa sedih dan depresi

14 Tidak sabaran

15 Kelelahan

16 Kehilangan minat pada banyak hal (mis,

makan, ambulasi, soasialisasi)


64

17 Merasa diri tidak layak

18 Mudah tersinggung

19 Berkeringat (mis; tangan berkeringat)

tapas simulasi oleh cuaca maupun

latihan fisik

20 Ketakutan tanpa alasan yang jelas

21 Merasa tidak berharga

22 Sulit untuk beristrahat

23 Kesulitan dalam menelan

24 Tidak dapat menikmati hal-hal yang

saya lakukan

25 Perubahan kegiatan jantung dan denyut

nadi tanpa stimulasi oleh latihan fisik

26 Merasa hilang harapan dan putus asa

27 Mudah marah

28 Mudah panik

29 Kesulitan untuk tenang setelah sesutau

yang mengganggu

30 Takut diri terhambat oleh tugas-tugas

yang tidak biasa dilakukan


65

31 Sulit untuk antusias pada banyak hal

32 Sulit mentoleransi gangguan-gangguan

terhadap hal yang sedang dilakukan

33 Berada pada keadaan tegang

34 Tidak dapat memaklumi hal apapun

yang menghalangi ada untuk

menyelesaikan hal yang sedang anda

lakukan

35 Ketakutan

36 Tidak ada harapan untuk masa depan

37 Merasa hidup tidak berarti

38 Mudah gelisah

39 Khawatir dengan situasi saat diri anda

mungkin menjadi panik dan

mempermalukan diri sendiri

40 Gemetar

41 Sulit untuk meningkatkan insiatif dalam

melakukan sesuatu

(Kurniawati, 2017).

C. Kuisioner Perilaku Merokok


66

Petunjuk berilah tanda centang (√) pada kotak yang telah disediakan, yang

anda anggap sesuai dengan pendapat anda :

1. Apakah anda merokok

(…) 1. Ya (…) 2. Tidak

(Jika menjawab Ya, silahkan lanjutkan mengisi kuisioner)

2. Jika anda merokok, berapa jumlah rokok yang anda hisap dalam satu

hari

(…) kurang dari 10 batang perhari

(…) 11-20 batang perhari

(…) lebih dari 21 batang perhari

N Pertanyaan Skor

o Selalu Sering Kadang-kadang Tidak Pernah

1 Saya merokok terutama saat


merasa cemas/ gelisah/ jenuh
/kesal
2 Saya merokok saat merasa
gelisah maupun tenang
3 Saya merokok jika mulut saya
terasa asam
4 Saya merokok kapan pun saya
mau.
5 Saya merokok baik saat cuaca
dingin maupun panas.
6 Saya merokok terutama setelah
makan
7 Saya merokok terutama saat
67

cuaca dingin
8 Saya merokok dalam jumlah
batang
yang terus bertambah dari hari ke
hari
9 Saya merokok terutama ditempat
sepi/tidak banyak orang
10 Saya menghidap rokok yang
memiliki kandungan nikotin dan
tar
lebih banyak (seperti : rokok
kretek, nonto filter, cerutu )
11 Saya menghisap rokok yang
memiliki
aroma rasa yang khas ( seperti :
gudang garam filter internasional,
djarum super, dll)
12 Saya menghidap rokok yang
memiliki kandungan nikotin dan
tar rendah (seperti : A Mild, Clas
Mild, Star Mild, U Mild, LA
Light )
13 Saya merokok terutama saat
bersama teman
14 Saya merokok saat sedang sendiri
dan juga saat bersama teman
15 Saya merokok terutama saat ada
teman yang mengajak untuk
merokok
(Wakum. Agustina Yubelina et al., 2017)
68

LAPIRAN IV
Pengataran Surat Pengambilan Data Awal
69

LAMPIRAN V
Pengambilan Data Awal
70
71

LAMPIRAN VI
Rekomendasi Izin Penelitian
72

LAMPIRAN VII
Izin Penelitian PTSP
73

LAMPIRAN VIII
Izin Penelitian Kampus Universitas MegaRezky
74

LAMPIRAN IX
Surat Selesai Penelitian
LAMPIRAN X
Master Tabel

Hubungan Tingkat Stress Dengan Perilaku Merokok Pada Mahasiswa Tingkat Akhir di Universitas Megarezky

TINGKAT STRESS PERILAKU MEROKOK


No Nama umur coding semester coding Fakultas coding Prodi coding p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10 p11 p12 p13 p14 p15 p16 p17 p18 p19 p20 p21 p22 p23 p24 p25 p26 p27 p28 p29 p30 p31 p32 p33 p34 p35 p36 p37 p37 p39 p40 p41 TOTAL coding Status Merokok TOTAL Tipe merokok TOTAL Coding K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9 K10 K11 K12 K13 K14 K15 Total coding
1 enal 22 1 9 2 FKK 1 keperawatan 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 2 20 2 1 1 11-20 BTNG PERHARI 31 2 3 2 3 2 3 4 2 3 2 3 1 4 2 3 4 41 3
2 ZUL 23 1 9 2 FKK 1 keperawatan 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 2 1 0 16 1 1 1 <10 BTNG PERHARI 10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 2 1 18 1
3 GLEND 25 2 9 2 FKK 1 keperawatan 1 2 0 2 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 2 1 1 1 2 1 23 2 1 1 11-20 BTNG PERHARI 31 2 3 3 3 1 3 3 2 3 1 1 1 2 2 2 2 32 2
4 REZA 23 1 9 2 FKK 1 keperawatan 1 2 0 1 2 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 2 0 2 2 21 2 1 1 11-20 BTNG PERHARI 31 2 2 2 3 2 3 4 3 3 1 1 4 1 2 2 2 35 2
5 ANDI 24 2 8 1 FKK 1 keperawatan 1 2 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 2 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 2 1 0 1 1 2 27 3 1 1 >21 BTNG PERHARI 21 3 2 3 4 4 2 4 2 3 1 3 4 2 3 3 4 44 3
6 DAYU 23 1 9 2 FKK 1 keperawatan 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 2 1 1 1 0 0 1 0 1 1 2 21 2 1 1 11-20 BTNG PERHARI 31 2 2 2 1 2 4 3 3 4 3 3 4 2 4 3 3 43 3
7 JANSEN 23 1 9 2 FKK 1 keperawatan 1 1 1 2 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 2 0 1 0 0 0 2 1 16 1 1 1 <10 BTNG PERHARI 10 1 2 2 1 2 2 2 1 3 2 1 1 2 4 2 2 29 2
8 ANRE 25 2 8 1 FKIP 2 SOSIOLOGI 2 2 1 0 0 0 3 3 1 1 0 1 2 0 0 0 1 3 1 0 1 0 0 2 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 2 31 3 1 1 >21 BTNG PERHARI 21 3 2 3 2 3 2 2 3 4 2 3 4 3 4 4 3 44 3
9 AMIN 24 2 9 2 FKIP 2 SOSIOLOGI 2 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 2 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 2 1 1 1 22 2 1 1 11-20 BTNG PERHARI 31 2 2 2 3 1 1 2 1 3 1 2 2 2 2 3 2 29 2
10 DEN 22 1 9 2 FKIP 2 SOSIOLOGI 2 2 2 0 0 1 1 3 2 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 2 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 3 2 32 3 1 1 >21 BTNG PERHARI 21 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 4 2 4 3 3 3 43 3
11 TINCO 23 1 8 1 FKIP 2 SOSIOLOGI 2 1 1 0 0 1 1 3 1 1 0 1 1 1 0 1 1 3 0 0 0 0 0 1 0 1 2 1 1 1 1 2 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 33 3 1 1 >21 BTNG PERHARI 21 3 2 2 4 2 4 3 4 3 4 4 4 2 2 2 3 45 3
12 YOHANES 24 2 9 2 FKIP 2 SOSIOLOGI 2 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 21 2 1 1 11-20 BTNG PERHARI 31 2 2 2 4 2 4 3 2 3 4 2 2 3 3 3 4 43 3
13 SANDI 23 1 8 1 FKIP 2 PENJAS 3 2 1 2 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 2 0 0 0 1 1 1 2 1 0 1 0 0 0 1 0 2 1 30 3 1 1 >21 BTNG PERHARI 21 3 3 3 2 2 1 2 1 3 2 2 1 1 3 2 2 30 2
14 RUSTAM 23 1 9 2 FKIP 2 PENJAS 3 2 0 1 2 1 1 2 1 1 0 0 0 1 1 1 0 3 0 1 0 1 1 2 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 31 3 1 1 >21 BTNG PERHARI 21 3 2 3 2 3 2 2 4 3 4 3 2 3 4 2 4 43 3
15 ALU 22 1 8 1 FKIP 2 PENJAS 3 1 0 0 2 2 2 0 1 2 0 0 0 1 1 2 0 4 0 1 0 2 0 0 1 1 2 0 0 2 2 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 33 3 1 1 >21 BTNG PERHARI 21 3 2 2 2 1 1 1 2 3 3 1 1 1 3 3 3 29 2
16 HARLY 25 2 9 2 FKIP 2 PENJAS 3 2 0 0 2 2 1 3 1 1 0 2 1 0 0 1 0 0 0 2 1 3 0 0 0 1 1 1 0 0 0 2 0 0 1 0 1 0 0 0 1 2 32 3 1 1 >21 BTNG PERHARI 21 3 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 18 1
17 FARUK 23 1 9 2 FKIP 2 PENJAS 3 2 1 0 1 1 1 0 0 1 0 2 2 1 1 2 1 0 1 2 1 0 0 1 1 0 0 1 0 2 1 0 0 0 0 1 0 1 0 2 1 1 32 3 1 1 >21 BTNG PERHARI 21 3 2 3 2 1 2 1 2 4 1 1 2 1 2 2 4 30 2
18 ZULFIKAL 22 1 8 1 FKIP 2 PENJAS 3 1 1 0 1 1 1 3 0 1 1 1 0 0 0 2 1 4 1 2 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 2 0 0 0 2 0 0 1 0 0 0 33 3 1 1 >21 BTNG PERHARI 21 3 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 2 19 1
19 FIKAL 25 2 9 2 FKIP 2 PENJAS 3 1 0 1 1 2 0 3 2 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 20 2 1 1 11-20 BTNG PERHARI 31 2 3 2 1 2 2 2 3 3 1 1 1 1 3 3 2 30 2
20 ARNAL 23 1 9 2 FKIP 2 PENJAS 3 1 1 1 0 1 0 0 1 2 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 2 0 1 2 1 1 1 0 0 2 1 1 0 1 1 0 1 0 0 2 2 32 3 1 1 >21 BTNG PERHARI 21 3 3 4 2 2 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 49 3
21 ARLAN 25 2 8 1 FKIP 2 PENJAS 3 0 0 1 1 1 0 3 1 1 1 2 1 0 1 0 2 3 2 0 0 3 0 1 0 0 2 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 31 3 1 1 >21 BTNG PERHARI 21 3 3 3 3 4 4 2 3 4 3 2 3 2 3 2 4 45 3
22 OPAN 23 1 8 1 FKIP 2 PENJAS 3 2 0 2 0 1 2 0 1 3 2 0 1 1 0 0 2 1 1 1 2 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 2 0 32 3 1 1 >21 BTNG PERHARI 21 3 3 2 2 2 2 2 1 4 3 2 4 2 2 3 3 37 2
23 IKI 23 1 9 2 FKIP 2 PENJAS 3 1 1 1 2 2 1 2 1 3 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 2 0 1 2 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 32 3 1 1 >21 BTNG PERHARI 21 3 3 3 1 2 2 2 1 3 1 1 1 1 1 3 2 27 2
24 ANDIKA 24 2 8 1 FKIP 2 PENJAS 3 0 0 2 2 2 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 2 0 0 1 1 0 2 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 2 0 32 3 1 1 >21 BTNG PERHARI 21 3 3 2 3 4 2 4 4 2 4 3 3 2 3 3 4 46 3
25 ADD 23 1 9 2 FKIP 2 PENJAS 1 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 2 1 0 0 2 4 2 1 0 2 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 25 2 1 1 11-20 BTNG PERHARI 31 2 3 2 2 2 2 3 2 4 4 4 3 3 3 4 3 44 3
26 NATAN 22 1 9 2 FKIP 2 PENJAS 3 2 0 2 0 0 1 3 0 1 1 1 0 1 0 0 1 2 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 3 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 4 33 3 1 1 >21 BTNG PERHARI 21 3 3 3 2 2 2 4 3 4 2 2 2 2 1 3 2 37 2
27 CEN 24 2 8 1 FKIP 2 PENJAS 3 2 1 2 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 2 0 0 0 1 0 0 0 0 2 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 20 2 1 1 11-20 BTNG PERHARI 31 2 2 2 1 2 2 2 1 3 2 2 4 1 2 3 4 33 2
28 ISAK 23 1 9 2 FKIP 2 PENJAS 3 1 0 1 0 1 2 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 2 1 1 0 1 1 0 2 1 2 1 0 0 1 0 1 3 0 31 3 1 1 >21 BTNG PERHARI 21 3 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 18 1
29 DON 24 2 9 2 FKIP 2 PENJAS 3 1 1 1 1 1 2 2 2 1 2 0 1 1 2 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 2 1 32 3 1 1 >21 BTNG PERHARI 21 3 2 3 1 3 2 3 1 3 2 1 4 1 3 3 2 34 2
30 ASRUL 23 1 8 1 FKIP 2 PENJAS 3 1 1 1 1 1 3 2 1 1 3 0 1 1 0 2 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 2 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 32 3 1 1 >21 BTNG PERHARI 21 3 3 3 1 1 3 1 1 4 2 2 2 1 1 2 3 30 2
31 RENAL 23 1 9 2 FKIP 2 PENJAS 3 2 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 3 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 24 2 1 1 11-20 BTNG PERHARI 31 2 2 3 2 2 2 2 2 3 1 2 2 1 2 2 2 30 2
32 IKRAM 24 2 9 2 FKIP 2 PENJAS 3 1 0 1 0 0 1 2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 16 1 1 1 >21 BTNG PERHARI 21 3 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 2 2 2 1 20 1
33 RAMAN 24 2 9 2 FKIP 2 PENJAS 3 2 0 1 1 0 2 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 24 2 1 1 11-20 BTNG PERHARI 31 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 1 3 1 1 2 2 30 2
34 RAMA 24 2 9 2 FKIP 2 PENJAS 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 2 0 1 0 0 0 4 0 1 0 0 3 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 17 1 1 1 >21 BTNG PERHARI 21 3 1 1 2 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 2 20 1
35 WAHYU 23 1 8 1 FKIP 2 PENJAS 3 1 0 0 1 1 3 2 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 3 0 25 2 1 1 11-20 BTNG PERHARI 31 2 2 2 2 4 2 2 4 3 4 4 3 4 3 2 3 44 3
36 ANDI 23 1 9 2 FKIP 2 PENJAS 3 1 0 3 1 1 3 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 2 0 0 2 0 0 2 0 2 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 24 2 1 1 11-20 BTNG PERHARI 31 2 2 1 1 1 2 1 1 2 2 1 2 1 1 1 1 20 1
37 AKRAM 25 2 9 2 FKIP 2 PENJAS 3 1 0 2 2 2 3 3 1 0 2 1 0 1 1 2 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 3 32 3 1 1 >21 BTNG PERHARI 21 3 2 1 1 2 1 1 2 1 2 1 1 1 2 1 1 20 1
38 REZA 23 1 8 1 FKIP 2 PENJAS 3 1 2 1 2 1 3 1 0 1 1 2 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 24 2 1 56 11-20 BTNG PERHARI 31 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 4 3 3 2 3 3 41 3
39 FAJAR 24 2 8 1 FKIP 2 PENJAS 3 1 1 2 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 2 0 1 18 1 1 1 >21 BTNG PERHARI 21 3 1 2 1 1 1 1 2 2 1 3 1 1 1 1 1 20 1
40 ANDI 22 1 8 1 FKIP 2 PGSD 4 1 1 0 2 1 2 1 0 0 1 1 0 0 1 1 o 0 1 o 0 0 1 0 o 0 o 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 18 1 1 1 11-20 BTNG PERHARI 31 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 19 1
41 ARMAN 22 1 8 1 FKIP 2 PGSD 4 0 1 0 2 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 3 0 0 2 1 2 0 1 1 1 2 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 2 30 3 1 1 >21 BTNG PERHARI 21 3 2 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 19 1
42 FANTO 23 1 9 2 FKIP 2 PGSD 4 1 0 2 0 2 3 0 2 1 1 1 0 0 0 2 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 2 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 2 32 3 1 1 >21 BTNG PERHARI 21 3 2 4 2 2 3 4 3 2 3 3 4 4 2 3 4 45 3
43 FIRDAUS 23 1 9 2 FATELKES 3 ARS 5 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 2 0 0 1 0 0 2 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 17 1 1 1 <10 BTNG PERHARI 10 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 18 1
44 RANDI 24 2 8 1 FATELKES 3 ARS 5 2 1 1 1 0 1 2 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 3 0 1 0 1 2 0 0 0 2 0 2 0 1 0 1 1 1 1 1 1 33 3 1 1 >21 BTNG PERHARI 21 3 1 1 1 1 1 3 1 2 1 1 1 1 1 2 2 20 1
45 ANDI 23 1 8 1 FATELKES 3 ARS 5 1 1 1 1 0 2 3 1 1 0 1 1 1 1 1 1 2 0 0 1 0 1 2 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 2 33 3 1 1 >21 BTNG PERHARI 21 3 1 1 2 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 2 20 1
46 RAMA 23 1 9 2 FATELKES 3 ARS 5 1 0 1 0 0 3 2 0 0 1 1 2 1 1 0 1 2 0 0 2 2 2 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 2 0 0 1 0 1 0 32 3 1 1 >21 BTNG PERHARI 21 3 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 2 1 1 19 1
47 REZA 23 1 9 2 F. FARMASI 4 FARMASI 6 2 1 1 0 1 1 3 0 2 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 2 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 21 2 1 1 11-20 BTNG PERHARI 31 2 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1 2 1 1 1 2 20 1
48 WAHYU 22 1 9 2 F. FARMASI 4 FARMASI 6 2 1 0 2 2 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 3 0 0 0 1 2 0 2 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 2 0 0 1 1 24 2 1 1 11-20 BTNG PERHARI 31 2 2 3 2 2 1 3 3 2 2 3 1 1 1 2 2 30 2
49 MULIADIN 23 1 9 2 F. FARMASI 4 FARMASI 6 1 1 0 3 1 3 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 2 0 3 0 0 0 0 0 0 0 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 23 2 1 1 11-20 BTNG PERHARI 31 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 2 1 1 19 1
50 OPO 23 1 8 1 F. FARMASI 4 FARMASI 6 1 1 0 1 1 3 4 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 24 2 1 1 11-20 BTNG PERHARI 31 2 1 1 2 1 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 20 1
51 RIAN 22 1 9 2 F. FARMASI 4 FARMASI 6 1 1 1 3 1 1 0 0 0 2 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 2 0 0 0 0 0 0 0 1 2 23 2 1 1 11-20 BTNG PERHARI 31 2 3 2 1 1 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 3 30 2
52 ANDI 23 1 9 2 F. FARMASI 4 FARMASI 6 2 1 1 1 0 2 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 2 1 1 1 1 0 0 1 1 2 0 1 0 1 1 2 0 0 1 1 1 0 0 0 1 31 3 1 1 >21 BTNG PERHARI 21 3 1 1 1 2 1 1 3 1 1 2 1 1 1 2 1 20 1
53 ICAL 25 2 9 2 F. FARMASI 4 FARMASI 6 2 0 2 3 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 21 2 1 1 11-20 BTNG PERHARI 31 2 2 2 2 3 2 1 1 3 1 2 1 1 2 3 3 29 2
54 EFENDI 22 1 8 1 F. FARMASI 4 FARMASI 6 1 2 1 2 0 3 4 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 2 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 33 3 1 1 >21 BTNG PERHARI 21 3 3 4 1 3 2 2 2 2 3 1 2 2 2 4 4 37 2
55 FAIS 23 1 8 1 F. FARMASI 4 FARMASI 6 1 1 1 1 1 3 2 1 2 0 2 1 0 2 2 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 2 0 0 0 0 1 2 0 0 0 1 0 1 0 2 33 3 1 1 >21 BTNG PERHARI 21 3 2 1 1 1 1 1 2 1 1 3 1 2 1 1 1 20 1
56 RAMAN 24 2 9 2 F. FARMASI 4 FARMASI 6 0 1 0 2 1 3 4 1 2 0 1 0 1 0 1 0 2 0 0 1 0 1 0 2 0 1 0 0 2 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 2 32 3 1 1 >21 BTNG PERHARI 21 3 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 3 1 1 1 2 20 1
57 ILHAM 23 1 9 2 F. FARMASI 4 FARMASI 6 0 0 0 1 1 3 4 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 24 2 1 1 11-20 BTNG PERHARI 31 2 2 1 3 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 20 1
58 RENAL 23 1 9 2 F. FARMASI 4 FARMASI 6 1 0 0 0 2 3 2 2 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 2 0 1 0 1 0 0 0 0 1 23 2 1 1 11-20 BTNG PERHARI 31 2 2 2 3 3 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 29 2
59 HANOK 24 2 9 2 F. FARMASI 4 FARMASI 6 0 0 0 0 2 0 2 0 1 0 0 1 0 1 2 0 0 0 1 2 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 2 0 1 0 1 1 1 1 1 24 2 1 1 11-20 BTNG PERHARI 31 2 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 3 20 1
60 ALEX 23 1 9 2 F. FARMASI 4 FARMASI 6 1 0 1 1 0 2 0 1 0 1 0 0 0 3 0 1 0 0 1 0 0 2 0 1 1 1 0 1 0 2 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 23 2 1 1 11-20 BTNG PERHARI 31 2 3 2 3 2 2 2 3 2 4 2 4 3 4 3 2 41 3
61 FALEN 24 2 9 2 FATELKES 3 ANALIS 7 2 1 2 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 3 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 22 2 1 1 11-20 BTNG PERHARI 31 2 3 3 1 3 1 1 2 3 2 1 2 2 1 3 4 32 2
62 ABDUL 23 1 9 2 FATELKES 3 ANALIS 7 1 1 1 0 1 2 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 2 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 21 2 1 1 11-20 BTNG PERHARI 31 2 2 4 2 1 2 2 4 2 2 2 2 1 2 2 4 34 2
63 FANDI 23 1 9 2 FATELKES 3 ANALIS 7 1 1 2 0 2 3 2 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 2 0 1 0 0 2 0 2 1 1 1 1 0 1 0 1 1 33 3 1 1 >21 BTNG PERHARI 21 3 2 3 2 3 2 2 1 3 1 1 1 1 3 2 3 30 2
64 ANDI 22 1 9 2 FATELKES 3 ANALIS 7 1 0 1 1 0 3 4 0 0 2 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 2 0 1 1 1 1 0 2 1 0 2 0 1 0 0 0 1 0 1 2 1 33 3 1 1 >21 BTNG PERHARI 21 3 4 4 1 3 3 3 1 1 2 1 2 2 1 4 4 36 2
65 AGUS 24 2 9 2 FATELKES 3 ANALIS 7 1 1 1 1 0 4 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 23 2 1 1 11-20 BTNG PERHARI 31 2 2 3 1 3 1 3 2 3 1 1 1 1 3 3 3 31 2
66 FIRDAUS 24 2 8 1 FATELKES 3 ANALIS 7 2 0 2 1 0 3 0 1 0 2 0 1 1 2 0 1 0 1 0 2 0 0 1 0 1 0 1 2 0 0 0 1 2 0 1 0 1 0 1 0 0 30 3 1 1 >21 BTNG PERHARI 21 3 3 3 2 1 3 1 1 4 2 1 1 2 1 2 4 31 2
67 FADLI 23 1 9 2 FATELKES 3 ANALIS 7 1 0 1 1 1 2 2 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 2 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 23 2 1 1 11-20 BTNG PERHARI 31 2 2 3 1 3 3 3 3 3 2 1 3 1 3 4 3 38 2
68 WAHYU 25 2 8 1 FATELKES 3 ANALIS 7 1 1 1 1 0 0 2 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 3 2 1 2 0 0 2 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 33 3 1 1 >21 BTNG PERHARI 21 3 2 2 4 4 2 4 3 2 4 3 1 3 2 3 4 43 3
69 PETRIK 23 1 9 2 FATELKES 3 ANALIS 7 1 1 2 1 1 3 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 2 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 2 0 1 0 1 25 2 1 1 11-20 BTNG PERHARI 31 2 1 2 1 1 2 1 1 1 2 1 2 1 1 2 1 20 1
70 DAUS 22 1 9 2 FATELKES 3 ANALIS 7 1 0 0 1 1 1 0 0 0 2 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 2 0 0 0 0 1 1 0 0 2 1 0 1 1 0 1 0 1 0 22 2 1 1 11-20 BTNG PERHARI 31 2 2 3 3 1 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 4 30 2
71 ADNAN 22 1 8 1 FATELKES 3 ANALIS 7 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 2 1 1 0 1 2 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 18 1 1 1 <10 BTNG PERHARI 10 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 1 3 1 20 1
72 AZKA 23 1 8 1 FATELKES 3 ANALIS 7 1 0 2 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 2 2 0 1 0 0 1 0 2 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 17 1 1 1 <10 BTNG PERHARI 10 1 4 2 2 2 2 1 1 3 2 1 1 1 2 2 4 30 2
73 FIRMAN 24 2 8 1 FATELKES 3 ANALIS 7 1 0 1 0 2 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 2 0 0 0 2 0 1 0 1 0 0 2 1 2 0 1 0 2 1 1 1 2 1 2 0 33 3 1 1 >21 BTNG PERHARI 21 3 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 2 3 1 2 21 1
74 BAHAR 22 1 9 2 FATELKES 3 ANALIS 7 0 0 2 2 1 2 0 1 0 2 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 2 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 24 2 1 1 11-20 BTNG PERHARI 31 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 1 1 2 4 32 2

Keterangan :
Umur : Semester : Fakultas : Jurusan : Tingkat Stress : Perilaku Merokok :
22-23 = 1 8 = 1 FKK = 1 Keperawatan = 1 Normal =0 Status merokok: Tipe perokok : Perilaku Merokok
24-25 = 2 9 = 2 FKIP = 2 Sosiologi = 2 Ringan = 1 Ya = 1 Ringan = 1 Selalu= 4
FATELKES = 3
F. Farmasi = 4
Penjas = 3
PGSD = 4
Sedang = 2
Berat = 3
Tidak = 0 Sedang= 2
Berat = 3
Sering = 3
Kadang-kadang = 2 56
ARS = 5 Sangat Berat = 4 Tidak pernah = 1
Farmasi = 6
Analis = 7
LAMPIRAN XI
Tabulasi Data SPSS
FREQUENCIES VARIABLES=umur semester jurusan tingkat stress perilakumerokok

/ORDER=ANALYSIS.

Frequencies

Statistics

perilaku
Umur semester Jurusan stress merokok

N Valid 74 74 74 74 74

Missing 0 0 0 0 0

Frequency Table

Umur

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 22-23 49 66.2 66.2 66.2

24-25 25 33.8 33.8 100.0

Total 74 100.0 100.0

Semester

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid semester 8 26 35.1 35.1 35.1

semester 9 48 64.9 64.9 100.0

Total 74 100.0 100.0

56
57

Jurusan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Keperawatan 7 9.5 9.5 9.5

Sosiologi 5 6.8 6.8 16.2

Penjaskesrek 27 36.5 36.5 52.7

PGSD 3 4.1 4.1 56.8

ARS 4 5.4 5.4 62.2

Farmasi 14 18.9 18.9 81.1

analis Kesehatan 13 17.6 17.6 98.6

8 1 1.4 1.4 100.0

Total 74 100.0 100.0

Univeriat

Tingkat stress

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Ringan 9 12.2 12.2 12.2

Sedang 31 41.9 41.9 54.1

Berat 34 45.9 45.9 100.0

Total 74 100.0 100.0

perilaku merokok

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tinggi 26 35.1 35.1 35.1

Sedang 31 41.9 41.9 77.0

Rendah 17 23.0 23.0 100.0

Total 74 100.0 100.0


58

Bivariat

stress * perilaku merokok Crosstabulation

perilaku merokok

tinggi sedang rendah Total

stress Ringan Count 7 2 0 9

% of Total 9.5% 2.7% 0.0% 12.2%

Sedang Count 7 17 7 31

% of Total 9.5% 23.0% 9.5% 41.9%

Berat Count 12 12 10 34

% of Total 16.2% 16.2% 13.5% 45.9%


Total Count 26 31 17 74

% of Total 35.1% 41.9% 23.0% 100.0%

Chi-Square Tests

Asymp. Sig. (2-


Value df sided)

Pearson Chi-Square 11.157a 4 .025


Likelihood Ratio 12.252 4 .016
Linear-by-Linear Association 3.259 1 .071
N of Valid Cases 74

a. 3 cells (33.3%) have expected count less than 5. The minimum


expected count is 2.07.

Correlations

perilaku
umur semester jurusan stress merokok

umur Pearson Correlation 1 -.013 -.096 .023 .002

Sig. (2-tailed) .913 .417 .845 .990

N 74 74 74 74 74
semester Pearson Correlation -.013 1 .000 -.175 -.081
Sig. (2-tailed) .913 .997 .137 .491
N 74 74 74 74 74
jurusan Pearson Correlation -.096 .000 1 -.027 -.312**
Sig. (2-tailed) .417 .997 .819 .007
59

N 74 74 74 74 74
stress Pearson Correlation .023 -.175 -.027 1 .211
Sig. (2-tailed) .845 .137 .819 .071
N 74 74 74 74 74
perilaku merokok Pearson Correlation .002 -.081 -.312** .211 1

Sig. (2-tailed) .990 .491 .007 .071

N 74 74 74 74 74

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


60

LAMPIRAN XII
Dokumentasi Penelitian
61
62

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. IDENTITAS
Nama : Juriandi Jawade
Tempat/Tanggal Lahir : Ambon 22 April 1998
Alamat : Jl. Daeng Hayo
E-mail : juriandijwd@gmail.com
No. Hp : 0812-4787-0252
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Status : Mahasiswa
Tinggi/Berat Badan : 160/50
Golongan Darah :A
Kewarganegaraan : Indonesia
B. RIWAYAT PENDIDIKAN
1. SD (2010) : SDN Ondor
2. SMP (2013) : SMPN 2 Pulau Gorom
3. SMA (2016) : SMAN 1 Pulau Gorom
4. Kuliah (2023) : Universitas Megarezky

Anda mungkin juga menyukai