SKRIPSI
Khasna Rofifah
1911020240
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Keperawatan
Khasna Rofifah
1911020240
ii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
NIM : 1911020240
Menyatakan dengan sebenar benarnya bahwa skripsi ini adalah hasil kerja saya
dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan
benar serta bukan hasil penjiplakan dari skripsi karya orang lain.
Demikian pernyataan ini saya buat apabila kelak dikemudian hari terbukti ada
Khasna Rofifah
iii
HALAMAN PERSETUJUAN
NIM : 1911020240
pada Remaja
PEMBIMBING
NIK. 2160134
iv
HALAMAN PENGESAHAN
Ditetapkan di Purwokerto
v
MOTTO
“God has perfect timing, never early, never late. It takes a little patience and it
“Orang lain ga akan bisa paham struggle dan masa sulitnya kita, yang mereka
ingin tahu hanya bagian success storiesnya. Jadi berjuanglah untuk diri sendiri
meskipun ga akan ada yang tepuk tangan. Kelak diri kita di masa depan akan
sangat bangga dengan apa yang kita perjuangkan hari ini, tetap berjuang ya !”
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN
Bapak, ibu orang tuaku yang hebat yang selalu menjaga penulis dalam doa-
doanya terima kasih telah memberi semangat, motivasi serta cinta kepada saya
selama berada dibangku kuliah sampai sekarang ini sehingga saya dapat
menyelesaikan skripsi dengan tepat waktu Kakak, adek dan semua keluarga
terima kasih selalu memberi dukungan selama saya menempuh perkuliahan dan
telah memberikan semangat kepada saya untuk terselesaikannya skripsi ini.
Dosen pembimbing Bapak Dr. Supriyadi, S.KM., M.K.M. yang selalu memberi
memberikan masukan dan arahan demi perbaikan skripsi ini, terimakasih atas
bimbingan yang sudah diberikan kepada saya sehingga skripsi ini bisa selesai
dengan baik dan tepat waktu.
Teman – teman saya Erica, Risya, Putri Adis, Selvina terimakasih selalu
memberikan dukungaan, motivasi, arahan dan menjadi pendengar yang baik bagi
saya selama diperkuliahan dan selama penulisan skripsi ini. Semoga kita selalu
diberi kemudakan serta kelancaran dalam segala hal. Dan saya ucapkan
terimakasih juga kepada pemilik nim 1917405124 yang telah memberikan
support, menjadi sosok rumah tempat berkeluh kesahku, menjadi pendengar yang
baik, mendahulukan kepentinganku, meluaangkan waktu, tenaga dan pikiran.
Terimakasih sudah menjadi bagian dari perjalananku hingga saat ini.
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-
Nya, dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul Hubungan Antara Peran orang
tua, Teman sebaya, Lingkungan Masyarakat Terhadap Nomofobia pada Remaja.
Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
mencapai gelar Sarjana Keperawatan pada Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Penulis
menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa
perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi ini, sangatlah sulit untuk
menyelesaikan kripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :
viii
8) Serta kepada semua pihak yang terlibat dan tidak dapat disebutkan satu
persatu.
Akhir kata semoga ALLAH SWT yang memberikan balasan atas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini membawa
manfaat bagi pengembangan ilmu. Aamiin.
Penulis
ix
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
Khasna Rofifah
x
HUBUNGAN PERAN ORANG TUA, TEMAN SEBAYA DAN
LINGKUNGAN MASYARAKAT TERHADAP NOMOFOBIA PADA
REMAJA
1
Khasna Rofifah , Supriyadi2
Program Studi Ilmu Keperawatan S1, Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Email : hasnarf73@gmail.com
ABSTRAK
xi
THE CORRELATION BERWEEN PARENTAL ROLE, PEER
INFLUENCE AND COMMUNITY ENVIRONMENTS ON NOMOPHOBIA
AMONG ADOLESCENTS
1
Khasna Rofifah , Supriyadi2
S1 Nursing Science Study Program, Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Email : hasnarf73@gmail.com
ABSTRACT
xii
DAFTAR ISI
xiii
6. Teori Health Belief Model (HBM) ............................................................... 37
C. Kerangka Teori Penelitian................................................................................ 43
D. Kerangka Konsep ............................................................................................. 44
E. Hipotesis ........................................................................................................... 44
BAB III ....................................................................................................................... 45
METODE PENELITIAN ......................................................................................... 45
A. Desain Penelitian.............................................................................................. 45
B. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................................... 45
C. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling........................................................... 45
D. Variabel Penelitian ........................................................................................... 47
E. Definisi Operasional......................................................................................... 48
F. Instrumen Penelitian......................................................................................... 49
G. Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data ................................................. 54
H. Alur Penelitian ................................................................................................. 62
I. Etika Penelitian ................................................................................................ 64
BAB IV ..................................................................................................................... 67
HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................................. 67
A. Hasil Penelitian ................................................................................................ 67
B. Pembahasan ...................................................................................................... 70
C. Keterbatasan Penelitian .................................................................................... 91
BAB V......................................................................................................................... 92
KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................................. 92
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 92
B. Saran................................................................................................................. 93
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 95
LAMPIRAN ............................................................................................................... 97
xiv
DAFTAR GAMBAR
xv
DAFTAR TABEL
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dunia, tetapi juga gaya hidup baru, perilaku baru dan bahkan bahasa
dari yang termuda hingga yang tertua. Tidak dapat disangkal bahwa
1
kenyamanan dan kemudahan, sehingga menjadi masalah jika
digunakan secara berlebihan dan tidak bertanggung jawab. Salah satu dari
smartphone di dunia dan jumlah ini masih terus meningkat dari tahun ke
tahun. Oleh karena itu, masuk akal untuk berasumsi bahwa prevalensi
Sosial dan Teknologi AS tahun 2018 oleh The Pew Research Center
masyarakat. Hal ini dikarenakan pada masa ini siswa memasuki masa
2
Indonesia, dan pada tahun 2020 mereka sudah lebih dari setengah populasi
hal ini, presentase pengguna internet meningkat sebesar 8,9% dari tahun
terdapat 75,95% pada kelompok usia 30-29 tahun. 68,3% berusia 9 tahun.
ada di pulau Jawa yaitu 55.6% dan kontribusi terbesar di pulau Jawa
3
merupakan fase kehidupan yang paling sensitif, baik secara internal
smartphone.
dapat dilihat dari hasil kajian Markplus Insight Indonesia (Yulianti, 2014)
dalamnya akan mencerminkan citra diri anak muda. Namun, belum dapat
penggunaan smartphone.
(emosional). Di sisi lain, jika anak muda terlalu sibuk dengan smartphone
dan tidak bisa mengendalikan diri, pasti akan menimbulkan masalah baru.
4
berusia antara 15 dan 21 tahun yang sangat mungkin menderita nomofobia
karena pada usia tersebut mereka tidak memiliki pekerjaan, hobi, atau
smartphone.
media sosial secara intensif atau untuk tujuan lain seperti hiburan dan
pola asuh dari orang tua, lingkungan, adanya pengalaman dari masing –
orang tua disini penting dalam hal pemantauan anak terhadap smartphone
yang mereka punya, untuk mencegah terjadinya dampak yang negatif bagi
anak.
sehingga membuat remaja sering kali lebih memilih untuk berbagi semua
5
mobile phone phobia). Jadi dalam hal ini peneliti tertarik untuk meneliti
terkait peran teman sebaya terhadap nomofobia pada remaja (Widyastuti &
Muyana, 2021)
Sampel penelitian terdiri dari 400 orang muda yang tinggal di distrik
6
nomofobia berat. Disarankan agar diberikan intevensi pendidikan
yang diambil dalam penelitian ini berjumlah 540 siswa SMK yang diambil
sedang dan tinggi. Terdapat 60% siswa yang mengalami gejala Nomofobia
dengan kategori hasil sedang, dan 30% siswa yang mengalami nomofobia
antara peran orang tua, teman sebaya dan lingkungan sekitar terhadap
nomofobia pada remaja. Agar dapat diketahui apakah ada hubungan antara
peran orang tua, teman sebaya dan lingkungan sekitar terhadap nomofobia.
7
B. Rumusan Masalah
Apakah terdapat hubungan antara peran orang tua, teman sebaya dan
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
8
2. Manfaat bagi subjek penelitian
penelitian selanjutnya.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
10
kuesioner. 0,008. Hubungan
durasi penggunaan
gadget dengan
perkembangan anak
didapatkan p value
0,005.
3. Konformitas Teman Menggunakan Analisis hasil Persamaan Perbedaan
sebaya Terhadap metode penelitian penelitian ini pada penelitian ini
Kecenderunga n kuantitatif, dengan menggunakan analisis penelitian ini terdapat pada
Kecanduan Media pengambilan data SPSS versi 20.0. terdapat pada teknik
Sosial Tiktok Pada menggunakan teknik terdapat hasil regresi metode pengambilan
Komunitas Remaja purposive sampling. menunjukkan r = 0,824 penelitian sampel. Dan
Di Seberang ULU 2 Subjek penelitian ini r2 = 0,678 P = 000 yaitu pada variabel
PALEMBANG sebanyak 152 subjek (p<0,05). Hasil analisis menggunakan terkait
yang menjadi anggota yang diperoleh metode
Peneliti : komunitas menunjukkan bahwa kuantitatif dan
(Puspitasar & tiktokcrew. adanya hubungan yang salah satu
Tama, 2021) Pengukuran yang sangat signifikan antara variabel bebas.
dilakukan konformitas teman
menggunakan alat sebaya dengan
ukur skala likert. kecenderungan
kecanduan media sosial
tiktok sebesar 67,8%
dengan demikian
hipotesis yang diajukan
diterima.
4. Hubungan Metode penelitian Hasil penelitian Persamaan Perbedaan
Penggunaan Gadget yang digunakan menunjukan ada dalam dalam
dengan Interaksi dalam penelitian ini hubungan yang penelitian ini penelitian ini
Sosial Anak Usia adalah metode signifikan antara terdapat pada terdapat pada
Dini di Kelurahan penelitian kuantitatif penggunaan gadget metode jenis
Pasir Panjang dengan jenis (X) dan interaksi penelitian penelitian.
Kecamatan Kota penelitian sosial (Y) dengan yaitu
Lama Kota Kupang korelasional. angka korelasi sebesar kuantitatif
Pengambilan sampel 0,808. Ini berarti dengan teknik
secara sampling semakin tinggi durasi pengumpulan
Peneliti : (Serlan et purposive. Teknik waktu anak dalam data
al., 2021) pengumpulan data menggunakan gadget menggunakan
untuk variabel X dan maka interaksi sosial kuesioner atau
variabel Y anak dengan angket.
menggunakan lingkungan sekitar
kuesioner atau yang semakin buruk.
angket. Direkomendasikan
agar orangtua
membatasi jam
bermain gadget anak
dan menyediakan
waktu untuk bermain
dengan anak serta
membiarkan anak
bermain dengan
teman sabayanya.
5. Gambaran Penelitia ini Hasil penelitian Persamaan Perbedaan
Nomophobia pada menggunakan desain menunjukkan bahwa dalam dalam
Remaja penelitian deskriptif 132 siswa (42.6%) penelitian ini penelitian ini
11
dengan populasi mengalami Nomofobia yaitu terletak terdapat pada
sebanyak 1363 siswa. ringan, 45 siswa pada Variabel teknik
Peneliti : (Riyanti et Pengambilan sampel (14.5%) mengalami dan responden pengambilan
al., 2021) menggunakan teknik nomofobia sedang dan dalam sampel dan
propotional random 133 siswa (42.9%) penelitian Desain
sampling sebanyak mengalami Nomofobia penelitian
310 siswa. Kuisioner berat. Kesimpulan
yang digunakan yaitu hampir setengahnya
Nomophobia remaja mengalami
Questionnare (NMP- nomofobia berat.
Q) yang dimodifikasi Disarankan agar
dan telah dilakukan diberikan intevensi
uji validitas. pendidikan kesehatan
tentang dampak
nomophopia,
mengalihkan
penggunaan
smartphone untuk
kegiatan pembelajaran.
6. Potret Nomophobia Penelitian ini Hasil penelitian Persamaan Perbedaan
(No Mobile Phone menggunakan jenis menunjukkan bahwa dalam dalam
Phobia) pendekatan deskriptif penggunaan penelitian ini penelitian ini
di Kalangan kuantitatif. Sampel smartphone di terdapat pada terdapat pada
Remaja dalam penelitian ini kalangan remaja yang responden variabel bebas
berjumlah 540 siswa menunjukkan tingkat atau sasaran
SMK yang diambil nomofobia pada penelitian
Peneliti : dengan teknik simple kategori sangat tinggi serta metode
(Widyastuti & random sampling. 5%, kategori tinggi penelitian
Muyana, 2018) Instrumen 31%, kategori sedang
pengumpulan data 35%,kategori rendah
yang digunakan 24%, dan kategori
dalam penelitian ini sangat rendah 5%.
menggunakan skala Hasil penelitian
nomofobia dan menggambarkan
analisis data sebagian remaja SMK
dilakukan dengan kota Yogyakarta
menggunakan standar mengalami nomofobia
deviasi dan pada kategori tinggi.
mean.
7. The Relationship Penelitian ini Menurut hasil, tingkat Persamaan Perbedaan
between Levels of menggunakan studi nomofobia siswa dari penelitian terletak pada
Nomophobia survei. Model survei sekolah ini adalah variabel bebas
Prevalence and diadopsi dalam menengah atas variabel dan metode
Internet Addiction penelitian ini, sebagai ditemukan sedikit di nomofobia, penelitian
among High School bagian dari survei ini, atas rata-rata. Berkaitan teknik dimana
Students: The 929 siswa sekolah dengan perbedaan pengumpulan pnelitian ini
Factors Influencing menengah dipilih gender, data yaitu menggunakan
Nomophobia secara acak di antara mahasiswi memiliki menggunakan jenis
siswa kelas 9 hingga kecenderungan yang kuesioner. penelitian
12 dari sekolah lebih tinggi untuk studi survey.
Peneliti : (Gezgin et menengah Turki di menunjukkan perilaku
al., 2018) berbagai bidang nomofobia
sosial ekonomi di dibandingkan dengan
provinsi Afyon, mahasiswa laki-laki.
Ankara, dan Mardin. Selain itu, tingkat kelas
12
Pengumpulan data siswa (yang juga dapat
menggunakan dianggap sebagai usia)
kuesioner demografi tidak berpengaruh pada
serta skala nomofobia prevalensi
dan skala kecanduan nomofobia. Mengingat
internet. durasi kepemilikan
smartphone, ditemukan
bahwa semakin
lama durasi
penggunaan
smartphone, semakin
tinggi risiko untuk
menunjukkan
perilaku Nomofobia.
Akhirnya, hasilnya
menunjukkan bahwa
semakin tinggi tingkat
kecanduan internet
siswa, semakin banyak
perilaku nomofobia
yang cenderung
mereka tunjukkan
8. Effect of Desain eksperimen Temuan dari analisis Persamaan Perbedaan
Nomophobia on the semu dengan multivariat pada terdapat pada
anxiety levels of kelompok kontrol mengungkapkan bahwa penelitian ini Desain
undergraduate non-ekuivalen. kecemasan negara adalah penelitian dan
students Sampel 64 meningkat secara terdapat pada variabel bebas.
mahasiswa S1 yang signifikan dengan variabel Penelitian ini
diambil dari salah waktu pada terikat, jenis menggunakan
Penulis : (Mir & satu universitas yang peserta yang memiliki kuesioner desain
Akhtar, 2020) berlokasi di nomofobia sedang dan yang eksperimen
Islamabad. yang tidak digunakan. semu dengan
Data yang terkumpul berhubungan dengan kelompok
dianalisis smartphone mereka control non-
menggunakan model sebagai hipotesis. ekuivalen,
linier umum untuk Namun, gangguan sedangka
melihat pengaruh kognitif dan sensorik peneliti
yang signifikan dari hanya bisa sedikit menggunakan
waktu dan perlakuan menunda kecemasan metode
terhadap tingkat dalam situasi yang penelitian
kecemasan keadaan menakutkan. kuantitatif
pada interval waktu dengan jenis
yang berbeda. survey cross
sectional
9. Nomophobia and Studi cross-sectional Nomofobia pada Persamaan Perbedaaan
Its Associated analitik, dengan mahasiswa adalah dalam terdapat pada
Factors in Peruvian menggunakan survei masalah yang sering penelitian ini metode dan
Medical Students online yang muncul dan muncul, yaitu terkait juga
disebarluaskan terutama pada usia nomofobia responden
melalui jejaring yang lebih muda dan penelitian
Penulis : (Copaja- sosial. Kami terkait dengan gejala serta
Corzo et al., 2022) menganalisis 3139 kecemasan atau perbedaan
tanggapan depresi. Menerapkan pada variabel
(perempuan: 61,1%, strategi evaluasi dan bebas
usia rata-rata: 22 intervensi dini akan
13
tahun) mendukung kesehatan
mental mahasiswa.
10. Peer pressure and Penelitian kuesioner Hasil penelitian Persamaan Perbedaan
adolescent mobile cross-sectional menunjukkan bahwa dalam terdapat pada
social media dengan sampel tekanan teman sebaya penelitian ini teknik
addiction: sebanyak 830 remaja. secara signifikan yaitu terletak pengambilan
Moderation memprediksi pada variabel sampel
analysis of self- kecanduan media sosial bebas yaitu
esteem and self- mobile remaja. Harga teman sebaya
concept clarity diri memoderasi efek dan juga pada
tekanan teman sebaya metode
Penulis : (Xu et al., pada kecanduan media penelitian
2023) sosial seluler di mana
tekanan teman sebaya
memiliki efek yang
lebih
lemah untuk remaja
dengan harga diri yang
lebih tinggi.
B. Landasan Teori
1. Nomofobia
a. Definisi nomofobia
tidak nyaman, gugup atau rasa cemas yang muncul ketika tidak
14
Nomofobia adalah sindrom ketakutan apabila tidak
smartphone miliknya.
mereka.
15
karakteristik atau perilaku nomophobe yang terkait dengan
sosial.
16
3) Tidak dapat mengakses informasi (Not being able to access
information)
mereka.
tidak ada informasi dari smartphone secara umum dan dia juga
17
merasa tidak nyaman saat tidak berada di dekat smartphone.
18
5) Munculnya rasa cemas dan strees ketika berinteeraksi secara
menggunakan smartphonenya.
nomofobia yaitu :
jangkauannya.
adalah usia muda, citra diri negatif, harga diri rendah, efikasi diri
kecanduan smartphone :
1) Faktor Internal
19
sensasi tinggi, harga diri rendah, kontrol diri rendah, kebiasaan
2) Faktor Situasional
penggunanya.
3) Faktor Sosial
4) Faktor Eksternal
20
e. Dampak Nomofobia
21
nomofobia dari perspektif hubungan sosial tidak banyak bergaul
a. Definisi
dalam situasi dan unit tertentu (Ali, 2009). Seseorang dalam posisi
2010).
tinggi dan sifat ingin meniru. Menurut John (2020) orang tua
22
membesarkan anak, mendidik, mengajar anak untuk disiplin, dan
mengelola rumah tangga dan keuangan. Peran orang tua saat ini
(Constain, 2012).
sedang terjadi.
2) Sebagai pengasuh
23
3) Sebagai pendorong
4) Sebagi konselor
5) Sebagai pengawas
dipengaruhi oleh kualitas pola asuh yang mereka terima dari orang
24
c. Tanggung Jawab Orang Tua
perhatian yang besar kepada anak, maka jiwa sosial mereka serta
keluarga.
3. Teman sebaya
25
anak tersebut adalah hal yang menyenangkan saja”. Menurut
26
kebutuhan sosial sangat penting dalam masyarakat sebaya. Ciri-ciri
3) Peran sosial
tersebut.
4) Perbandingan sosial
27
a) Sebagai sumber informasi mengenai dunia di luar
keluarga.
pengumpulan informasi.
identitas.
dengan baik. Teman masa kecil terbagi dalam tiga kategori utama,
1) Kawan
2) Teman Bermain
28
anak- anak merasa lebih puas ketika memiliki usia, jenis
3) Sahabat
menerima perhatian.
adalah sahabat, karena dengan sahabat ini anak tidak hanya bermain,
4. Lingkungan Masyarakat
29
hidup dalam lingkungan yang mempengaruhi anak secara sadar
berbeda-beda”.
masyarakat lainnya.
lingkungan.
30
b. Faktor Faktor dari Lingkungan
2) Media Massa
3) Teman Sepergaulan
anak tersebut.
31
4) Bentuk Kehidupan Masyarakat
masyarakat terdiri dari dua bagian, yaitu orang yang peduli dan
5. Remaja
a. Definisi Remaja
32
b. Tahap – tahap Perkembangan Remaja
33
intelektualyang lebih stabil, sikap egois yang menginginkan
pengalaman baru.
lain :
34
1) Masa Remaja sebagai Periode Peralihan
datang.
orang lain.
35
dengan kelompok sebayanya. Remaja akan selalu mencari
remaja awal.
36
6. Teori Health Belief Model (HBM)
atau deteksi dini penyakit. Sejak saat itu, HBM telah digunakan untuk
37
a. Kesediaan individu untuk merubah sikap dalam rangka
lingkungannya
2014).
persepsi dan keyakinan mereka. Teori ini disajikan dalam lima aspek
sebagai berikut:
38
yang terkait dengan kondisi kesehatannya. Risiko atau kerentanan
memitigasi risiko.
penyakit.
dirasa)
39
bahwa mereka akan mendapat masalah karena penyakit dan akan
dialaminya.
dan sesuai.
40
manfaat dan bahwa perilaku hidup sehat yang baru dapat
41
6) Cues to action (Isyarat untuk bertindak Pencetus Tindakan)
42
C. Kerangka Teori Penelitian
43
D. Kerangka Konsep
Lingkungan sekitar
E. Hipotesis
Ha : Ada hubungan antara peran orang tua, teman sebaya dan lingkungan
Ho : Tidak ada hubungan antara peran orang tua, teman sebaya dan
KEJOBONG
44
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
hubungan antara faktor dan efek resiko, melalui suatu pendekatan, satu
(Notoatmodjo, 2017).
1. Populasi
2013). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa siswi Kelas X dan
45
2. Sampel
XI. Penentuan sampel ini berdasarkan pada rumus Uji hipotesis beda 2
{ √ ( ) √ ( ) ( )}
( )
Keterangan :
n = Jumlah sampel
of significant = 5%
46
3. Teknik sampel
a. Kriteria Inklusi
SMA N 1 Kejobong
b. Kriteria Eksklusi
D. Variabel Penelitian
sifat, dan ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian
47
1. Variabel Independen (Variabel Bebas)
2013). Variabel dalam penelitian ini yaitu peran orang tua, teman
E. Definisi Operasional
serta menjadi batas pada ruang lingkup variabel (Saryono, 2013). Adapun
48
usia yang sama serta sebaya 1. Positif :21-
mempunyai tingkat 40
keakraban yang relatif
tinggi diantara
kelompoknya
3 Lingkungan Tempat dimana orang Kuesioner 0. Buruk: 0- Ordinal
masyarakat orang saling Lingkungan 20
berinteraksi baik Masyarakat 1. Baik: 20-40
interaksi sosial maupun
sosialkultural antar
sesama anggota
masyarakat yang sesuai
dengan nilai – nilai dan
norma – norma di
lingkungan tersebut.
4 Nomofobia Jenis ketakutan atau Kuesioner 0. Ringan: 0- Ordinal
kecemasan yang NMP-Q 33
dialami ketika jauh dari 1. Sedang:
smartphone. Orang 34-66
yang memiliki sikap 2. Berat: 67-1
nomofobia mereka akan 00
merasa gelisah, cemas
ketika jauh dari
smartphone.
F. Instrumen Penelitian
49
dengan penyebaran kuesioner nomofobia. Kuesioner peran orang tua
ini dibuat atau didesain oleh peneliti sendiri, peneliti berpedoman pada
peran teman sebaya ini dibuat atau didesain oleh peneliti sendiri,
50
peneliti berpedoman pada teori yang dikembangkan, yang kemudian
penyusunan pernyataan.
penyusunan pernyataan.
51
Tabel 3. 4 Kuesioner Lingkungan Masyarakat
No. Aspek Indikator Total No. Item
Pertanyaan F(+) UF (-)
1 Kegiatan anak 1,2, 2
dalam
masyarakat
2 Media massa 3,4,5 3 1,4,7,10 2,3,5,6,8,9
3 Teman 6,7,8 2
sepergaulan
4 Bentuk 9,10 3
kehidupan
masyarakat
(NMP-Q).
52
Kualitas instrument ditentukan oleh kualitas pengumpulan data.
1) Uji Validitas
53
2) Uji reliabilitas
pengumpulan data.
dari individu atau orang seperti dari hasil wawancara, survey dan
54
kuesioner untuk mengumpulkan data. Data primer penelitian ini
2. Analisis Data
a. Analisis univariat
Rumus :
Keterangan :
P = Prosentase
b. Analisis Bivariat
jumlah yang diamati kurang dari 1 dan tidak ada sel dengan
55
expected count kurang dari 5, tidak lebih dari 20% dari jumlah sel.
peran orang tua dan teman sebaya dalam nomofobia pada remaja di
( )
∑
Keterangan :
p< 0,05 artinya terjadi suatu hubungan antara peran orang tua,
3. Pengolahan Data
a. Editing
56
yang telah diisi dan dikembalikan kepada responden. Jika terdapat
b. Scoring
- kadang (2), jarang (1), tidak pernah (0). Dan untuk pertanyaan
Rentangan nilai = 60 – 0 = 60
= 60 : 3
= 20
57
Didapatkan dari nilai interval adalah 20, nilai tertinggi adalah
Interval Kriteria
0 – 20 Kurang
21 – 40 Cukup
41 – 60 Baik
2) Teman sebaya
- kadang (2), jarang (1), tidak pernah (0). Dan untuk pertanyaan
Rentangan nilai = 40 – 0 = 40
= 40 : 2
58
= 20
Interval Kriteria
0 – 20 Negatif
20 – 40 Positif
3) Lingkungan Masyarakat
(3), kadang - kadang (2), jarang (1), tidak pernah (0). Dan
Rentangan nilai = 40 – 0 = 40
59
Nilai interval = Rentang nilai : banyaknya kriteria
= 40 : 2
= 20
Interval Kriteria
0 – 20 Buruk
20 – 40 Baik
4) Nomofobia
Sangat Setuju (5), Setuju (4), Kurang Setuju (3), Tidak Setuju
= 100 : 3
60
= 33
100 dan nilai terendah adalah 0, maka dari hasil ini dapat
Interval Kriteria
67 – 100 Berat
34 – 66 Sedang
0 – 33 Ringan
c. Coding
dalam pembacaan.
kategori rendah.
61
d. Prosesing
melalui editing dan coding yang akan diproses melalui alat pada
program computer.
e. Entry
f. Cleaning
g. Tabulating
H. Alur Penelitian
1. Tahap Persiapan
62
b. Pembuatan proposal penelitian yang dilanjutkan dengan
2. Tahap Pelaksanaan
Kejobong.
satu ruangan.
63
lembar kuesioner yang dibagi oleh peneliti. Kuesioner tersebut
I. Etika Penelitian
perizinan kepada pihak sekolah yang akan dilakukan penelitian disini yaitu
2014).
64
dan minat. Tujuannya adalah agar responden mengetahui maksud dan
responden.
3. Confidentially (kerahasiaan)
4. Beneficence (manfaat)
dilakukan peneliti agar responden dapat melihat nilai dari penelitian ini.
65
maupun materiil. Penelitian ini tidak merugikan responden yang
consent.
7. Respect of Person
memiliki hak untuk kebebasan jika responden menolak. Dalam hal ini,
66
BAB IV
A. Hasil Penelitian
1. Subjek Penelitian
2. Analisis Univariat
a. Karakteristik Responden
Tabel 4. 1 Karakteristik responden
Karakteristik Responden F (n=78) Persentase
Jenis Kelamin
Laki – Laki 24 30,8%
Perempuan 54 69,2%
Usia
15 – 16 tahun 59 75,6%
17 – 18 tahun 19 24,4%
Kelas
Kelas X 39 50%
Kelas XI 39 50%
Waktu penggunaan smartphone sehari
≤4 jam 13 16,7%
65 83,3%
≥4 jam
Total 78 100%
(Dari tabel 4.1 disampaikan bahwa mayoritas responden
67
b. Kategori peran orang tua, teman sebaya, lingkungan masyarakat dan
nomofobia
Tabel 4. 2 Kategori peran orang tua, teman sebaya, lingkungan
masyarakat, dan nomofobia
Variabel F (%)
Peran orang tua
Peran orang tua baik 48 61,5
Peran orang tua cukup 25 32,1
Peran orang tua kurang 5 6,4
Teman sebaya
Teman sebaya positif 38 48,7
Teman sebaya negatif 40 51,3
Lingkungann masyarakat
Lingkungann masyarakat baik 36 46,2
Lingkungann masyarakat buruk 42 53,8
Nomophobia
Nomophobia berat 19 24,4
Nomophobia sedang 45 57,7
Nomophobia ringan 14 17,9
Total 78 100,0
68
(Dari tabel 4. 6 menunjukkan hasil chi square diperoleh p-value
69
c. Hubungan lingkungan masyarakat terhadap nomofobia pada remaja
di SMA Negeri 1 Kejobong
B. Pembahasan
1. Analisis Univariat
a. Karakteristik Responden
70
dengan perbedaan gender, siswi memiliki kecenderungan yang lebih
Hal ini didukung oleh data dari Smart Platform for Mobile
(Hasan, 2015).
71
yang menemukan bahwa pengguna smartphone perempuan lebih
durasi ideal aktivitas internet per hari adalah 257 menit atau sekitar 4
72
melakukan tindakan) dan fungsi inhibisi (kemampuan untuk
masyarakat
kehilangan smartphone.
73
LA Times juga melakukan survei dan menemukan bahwa
74
melewatkan interaksi langsung (Kanmani et al., 2017). nomofobia
dibagian leher dan punggung ketika posel mati atau tidak dapat
dan selalu bawa pengisi daya. Cemas dan gugup saat smartphone
merasa tidak nyaman saat terjadi gangguan atau tidak ada jaringan
dan daya baterai lemah. Selalu lihat layar smartphone dan periksa
75
Hasil kategorisasi tersebut adalah semakin tinggi skor
subjek maka semakin kecil peran orang tua pada subjek, dan
semakin rendah skor subjek maka semakin baik peran orang tua
pada subjek.
adalah orang tua yang baik (61,5%). Peran orang tua terhadap 78
contoh yang baik dan benar, karena anak sangat ingin tahu dan
sifat ingin menirunya. Kasih sayang dan perhatian orang tua, serta
76
Menurut Asmayanti (2021) orang tua memgang peran
keluarga atau orang tua, kedua ini akan sangat beerpengaruh pada
perilaku remaja.
subjek maka semakin negatif peran teman sebaya pada diri subjek
positif peran teman sebaya pada diri subjek. Dari hasil penelitian
negatif (51,3%).
77
Teman sebaya merupakan teman berinteraksi dengan anak
masyarakat pada subjek itu sendiri dan semakin rendah skor yang
pada diri subjek. Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa sebagian
(53,8%).
78
Lingkungan masyarakat adalah situasi atau kondisi
berinteraksi satu sama lain, dan interaksi sosial dan budaya antar
2018).
79
waktu, hal ini bisa memperburuk kecenderungan seseorang untuk
80
81
2. Analisis Bivariat
yang akan datang. Orang tua memiliki tanggung jawab yang besar
82
boleh digunakan anak dan memantau ketika anaknya menggunakan
,2019).
maupun orang tua yaitu ketika keasyikan dengan gadget anak jadi
kehilangan minat dalam kegiatan lain, anak tidak lagi suka bergaul
83
muda dengan gejala perilaku kecanduan, seperti ketika penggunaan
bahwa faktor konflik yang disebutkan dalam pengertian ini bisa jadi
adalah konflik antara anak muda dengan orang tuanya. Tidak adanya
smartphone.
menimbulkan remaja yang baik dan peran orang tua yang kurang
84
kurang baik, orang tua yang berperan baik dan selalu mencontohkan
hal yang positif akan mengurangi perilaku buruk para remaja salah
Vitaliati, 2019)
85
penggunaan smartphone dalam aktivitas yang dilakukan secara
online.
kecanduan internet (Bian & Leung, 2015). Ahli teori dan penelitian
dengan teman sebaya yang kuat dan terjalin dengan baik maka akan
86
sepermainan adalah kelompok sosial dalam jumlah kecil yang
memcoba berbagai hal baru serta saling mendukung satu sama lain.
87
Penggunaan internet dikalangan remaja seringkali lebih
dikarenakan remaja mudah tertarik pada sesuatu hal yang baru dan
88
menjaga dan mengembangkan hubungan dengan teman sebaya,
al., 2023).
89
pengasuhan yang negatif secara signifikan mempengaruhi kecanduan
smartphone mahasiswa.
sekitar yang dimana hampir kebanyakan anak usia dini sudah diijinkan
90
oleh orangtua mereka untuk menggunakan smartphone. Beberapa Orangtua
C. Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari bahwa penelitian yang telah dilakukan
penelitian ini masih jauh dari kata sempurna. Keterbatasan pada penelitian
ini antaranya :
oleh karena itu kesimpulan yang terdapat pada penelitian ini hanya
wawancara.
91
BAB V
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan pada penelitian “Peran orang tua,
XI.
peran orang tua siswa dalam kategori baik (61,5%), peran teman
(46,2%).
pada remaja. Hasil chi square diperoleh p-value sebesar 0,001 yang
92
artinya terdapat hubungan antara teman sebaya dengan nomofobia
remaja
B. Saran
1. Bagi Responden
kesehatannya.
remaja.
93
3. Bagi Orang Tua
pengaruh yang baik dan dapat menjadi contoh yang baik bagi
perkembangan anak.
responden.
94
DAFTAR PUSTAKA
Angelia Silvanasari, I., & Vitaliati, T. (2019). Faktor Penguat Yang Berhubungan
dengan Kecanduan Penggunaan Smartphone Pada Remaja dengan
Pendekatan Precede Proceed Model. Jurnal Kesehatan Dr. Soebandi, 7(1),
30–35. https://doi.org/10.36858/jkds.v7i1.137
Ashidiqie, M. L. I. I. (2020). Peran Keluarga Dalam Mencegah Coronavirus
Disease 2019. SALAM: Jurnal Sosial Dan Budaya Syar-I, 7(8), 911–922.
https://doi.org/10.15408/sjsbs.v7i8.15411
Asmayanti, A., Syarif, A., & Laelasari, E. (2021). Peran Orangtua Pada Keluarga
Dalam Mencegah Covid 19. EduInovasi: Journal of Basic Educational
Studies, 1(1), 102–123. https://doi.org/10.47467/edui.v1i1.244
Asmuni, H. (2019). Peran Lingkungan Sosial Terhadap Kontrol Diri Kaum
Milenial. Al-Fikrah, 2(2), 119–134.
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet (APJII). (2018). Profil pengguna internet
Indonesia. Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia.
Bae, S. M. (2015). The relationships between perceived parenting style, learning
motivation, friendship satisfaction, and the addictive use of smartphones with
elementary school students of South Korea: Using multivariate latent growth
modeling. School Psychology International, 36(5).
https://doi.org/doi:10.1177/0143034315604017
BALITBANG, K. (2017). Survey Penggunaan TIK 2017. BALITBANG
KOMINFO.
Beison, A. and Rademacher, D. J. (2017). Relationship between family history of
alcohol addiction , parents ’ education level , and smartphone problem use
scale scores. Journal of Behavioral Addiction, 6 (1), 84–91.
Bian, M., & Leung, L. (2015). Linking loneliness, shyness, smartphone addiction
symptoms, and patterns of smartphone use to social capita. Social Science
Computer Review, 33(1), 61–79.
https://doi.org/doi:10.1177/0894439314528779
Bragazzi, N. L., & Del Puente, G. (2014). A proposal for including nomophobia
in the new DSM-V. Psychology Research and Behavior Management, 7,
155–160. https://doi.org/10.2147/PRBM.S41386
Constain. (2012). What is the role of parent.
Copaja-Corzo, C., Aragón-Ayala, C. J., & Taype-Rondan, A. (2022).
Nomophobia and Its Associated Factors in Peruvian Medical Students.
International Journal of Environmental Research and Public Health, 19(9).
https://doi.org/10.3390/ijerph19095006
De Morentin, J. I. M., Cortés, A., Medrano, C., & Apodaca, P. (2014). Internet
95
use and parental mediation: A cross-cultural study. Computers and
Education, 70, 212–221. https://doi.org/10.1016/j.compedu.2013.07.036
Demirci, K., Akgönül, M., & Akpinar, A. (2015). Relationship of smartphone use
severity with sleep quality, depression, and anxiety in university students.
Journal of Behavioral Addictions, 4(2), 85–92.
https://doi.org/10.1556/2006.4.2015.010
Deryakulu, D., & Ursavaş, Ö. F. (2019). Genetic and Environmental Sources of
Nomophobia: A Small-Scale Turkish Twin Study. Addicta: The Turkish
Journal on Addictions, 6(1), 147–162.
https://doi.org/10.15805/addicta.2019.6.1.0028
Dixit, S., Shukla, H., Bhagwat, A. K., Bindal, A., Goyal, A., & Zaidi, A. K.
(2010). A Study to Evaluate Mobile Phone Dependence Among Students of a
Medical College and Associated Hospital of Central India. 35(2), 339–342.
https://doi.org/10.4103/0970-0218.66878
Gezgin, D. M., Cakir, O., & Yildirim, S. (2018). The relationship between levels
of nomophobia prevalence and internet addiction among high school
students: The factors influencing nomophobia. International Journal of
Research in Education and Science, 4(1), 215–225.
https://doi.org/10.21890/ijres.383153
Gezgin, D. M., & Çakır, Ö. (2016). Analysis of nomofobic behaviors of
adolescents regarding various factors. Journal of Human Sciences, 13(2),
2504. https://doi.org/10.14687/jhs.v13i2.3797
Gurbuz, I. B., & Ozkan, G. (2020). What is Your Level of Nomophobia? An
Investigation of Prevalence and Level of Nomophobia Among Young People
in Turkey. Community Mental Health Journal, 56(5), 814–822.
https://doi.org/10.1007/s10597-019-00541-2
Haryanto, Agung Try & Sujatmiko, E. (2012). Kamus Sosiologi. Aksara Sinergi
Media.
Hepilita, Y., & Gantas, A. A. (2018). Hubungan Durasi Penggunaan Media Sosial
dengan Gangguan Pola Tidur pada Anak Usia 12 sampai 14 Tahun di SMP
Negeri 1 Langke Rembong. Jurnal Wawasan Kesehatan, 3(2), 78–87.
Kanmani, A., Bhavani U, & Maragatham R S. (2017). NOMOPHOBIA – An
Insight into Its Psychological Aspects in India. International Journal of
Indian Psychology, 4(2). https://doi.org/10.25215/0402.041
Khadijah, S. (2019). Hubungan peran orang tua dengan ketergantungan anak
terhadap penggunaan gadget. Jurnal Kesehatan Karya Husada, 1(7), 99–109.
http://jurnal.poltekkeskhjogja.ac.id/index.php/jkkh/article/view/472/309
Krithika, M. and Vasantha, S. (2013). The Mobile Phone Usage Among Teens
And Young Adults Impact Of Invading Technology. International Journal of
Innovative Research in Science, Engineering, and Technology, 2 (12).
96
Lee, H., Kim, J. W. and Choi, T. Y. (2017). Risk Factors for Smartphone
Addiction in Korean Adolescents: Smartphone Use Patterns. Journal Korean
Medical Science.
Mir, R., & Akhtar, M. (2020). Effect of nomophobia on the anxiety levels of
undergraduate students. Journal of the Pakistan Medical Association, 70(9),
1492–1497. https://doi.org/10.5455/JPMA.31286
Park, G.-R., Moon, G.-W., & Yang, D.-H. (2014). The Moderation Effect of
Smart Phone Addiction in Relationship between Self-Leadership and
Innovative Behavior. International Journal of Economics and Management
Engineering, 8(5), 1307–1310.
Prasetyo, A., & Ariana, A. D. (2016). Hubungan Lima tipe Kepribadian (Big Five
Personality) dengan Nomophobia pada Wanita Dewasa Awal. Psikologi
Klinis Dan Kesehatan Mental, 5(1), 1–9.
Priyoto. (2014). Teori Sikap & Perilaku dalam Kesehatan : Dilengkapi Contoh
Kuesioner. Nuha Medika.
Puspitasar, A., & Tama, M. M. L. (2021). Konformitas Teman Sebaya dengan
Kecenderungan Kecanduan Media Sosial Tiktok Pada Komunitas Remaha di
Seberang Ulu 2 Palembang. Jurnal Ilmiah Psyche, 15(2), 105–112.
https://doi.org/10.33557/jpsyche.v15i2.1549
Putri, A. F. E. (2017). Pengaruh Dukungan Sosial Teman Sebaya Terhadap Minat
Belajar Siswa Kelas XI di SMA Negeri 1 Mojo Kabupaten Kediri Tahun
Ajaran 2016/2017. Artikel Skripsi, 5.
http://simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2017/12.1.01.01.0150.pdf
Riyanti, V., Muryati, Z., D., & Muttaqin, Z. (2021). Gambaran Nomophobia Pada
Remaja. Jurnal Keperawatan Indonesia Florence Nightingale, 2(1), 249–
254.
Sa’id, M. A. (2015). Mendidik Remaja Nakal. Semesta Hikmah.
Santrock, J. W. (2019). Adolescence. In Adolescence (17tf ed.) (pp. 127–159).
McGraw-Hill Education.
Sarwono, S. W. (2011). Psikologi Rmaja. Hoboken, NJ RAJAWALI PERS.
Serlan, M. A., Irul, K., & Bunga, B. N. (2021). Hubungan Penggunaan Gadget
dengan Interaksi Sosial Anak Usia Dini di Kelurahan Pasir Panjang
Kecamatan Kota Lama Kupang. Haumeni Journal of Education, 1(1), 1–8.
Skarupova, K., Olafsson, K. and Blinka, L. (2016). The effect of smartphone use
on trends in European adolescents ’ excessive Internet use. Behaviour and
Information Technology, 35 (1), 68–74.
Suryameng. (2019). Pendampingan Dialogis Orangtua Dalam Penggunaan Gadget
Pada Anak Usia Dini. DUNIA ANAK: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini,
2(2), 40–49. http://jurnal.stkippersada.ac.id/jurnal/index.php/PAUD
97
Tkhostov, A., & Rasskazova, E. (2013). Compliance-related Causality
Orientations Scale: Development and Psychometric Properties in Russian
Sample. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 86, 536–542.
https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2013.08.610
WHO. (2018). Infodatin (Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI).
Widyastuti, D. A., & Muyana, S. (2018). Potret Nomophobia (No Mobile Phone
Phobia) di Kalangan Remaja. Jurnal Fokus Konseling, 4(1), 62.
https://doi.org/10.26638/jfk.513.2099
Widyastuti, D. A., & Muyana, S. (2021). Bimbingan Klasikal “Think-Pair-
Share” : Upaya Meningkatkan Self Control Remaja dalam Penggunaan
Gadget. Penerbit K- Media.
Xu, X., Han, W., & Liu, Q. (2023). Peer pressure and adolescent mobile social
media addiction: Moderation analysis of self-esteem and self-concept clarity.
Frontiers in Public Health, 11(April), 1–9.
https://doi.org/10.3389/fpubh.2023.1115661
Yildirim, C., & Correia, A. P. (2015). Exploring the dimensions of nomophobia:
Development and validation of a self-reported questionnaire. Computers in
Human Behavior, 49(October 2017), 130–137.
https://doi.org/10.1016/j.chb.2015.02.059
Yildirim, C., & Uk, A. (2014). Exploring the dimensions of nomophobia:
Developing and validating a questionnaire using mixed methods research
CORE View metadata, citation and similar papers at core.
https://lib.dr.iastate.edu/etd
Yulianti, L. (2014). Yang Muda, Yang Menuruti Kata Hati (Edisi ke 6). Majalah
Marketeer.
98
LAMPIRAN
Lampiran 1. Kuesioner
KUESIONER
3. Jawablah sesuai dengan kondisi yang sebenernya atau yang anda alami,
4. Berilah tanda () pada jawaban yang menurut anda sesuai. Kriteria
a. SL = Selalu
b. SR = Sering
c. KK = Kadang Kadang
d. JR = Jarang
e. TP = Tidak Pernah
No Pertanyaan SL SR KK JR TP
10. Orang tua saya tidak pernah menasehati saya ketika saya terus
bermain smartphone
11. Orang tua saya mengarahkan saya untuk memilih lingkungan
pertemanan yang baik
12. Orang tua selalu mendengarkan cerita saya
No Pertanyaan SL SR KK JR TP
No Pertanyaan SL SR KK JR TP
D. Kuesioner Nomofobia
No Pertanyaan SS S KS TS STS
1. Saya akan merasa tidak nyaman tanpa akses dan signal yang
kuat ketika ingin memperoleh berbagai informasi melalui
smartphone saya
2. Saya merasa kesal ketika saya tidak bisa mendapatkan
informasi pada smartphone saya ketika saya ingin
memperolehnya
3. Tidak bisa mendapatkan hal yang saya inginkan di smartphone
saya akan merasa cemas
4. Saya merasa kesal ketika tidak bisa menggunakan smartphone
sesuai kemampuannya disaat saya membutuhkannya
5. Kehabisan baterai di smartphone akan membuat saya cemas
Purwokerto, 2022
Hal : Permohonan Menjadi Responden
Di Tempat
Dengan Hormat,
Dalam rangka penyusunan tugas akhir skripsi guna untuk memenuhi salah
satu syarat memperoleh gelar sarjana keperawatan pada Program Studi Ilmu
Keperawatan 1 Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto,
saya bermaksud melakukan penelitian mengenai "Hubungan Peran orang tua,
Teman sebaya dan Lingkungan Masyarakat Terhadap Nomofobia pada Remaja".
Agar penelitian ini dapat terlaksana, saya mohon untuk kesediaan anda untuk
meluangkan waktu untuk menjadi responden. Saya merahasiakan identitas anda
sebagai data apabila dikehendaki.
Atas kesediaan anda untuk menjadi responden dalam penelitian ini, saya
ucapkan terimakasih.
Hormat saya,
Khasna Rofifah
Lampiran 3. Informed Consent
Informed Consent
Nama :
Usia :
Jenis kelamin :
Alamat :
Saya telah mendapatkan penjelasan secara rinci dan telah mengerti serta
memahami tentang tujuan, manfaat dan resiko yang mungkin timbul dalam
penelitian, serta telah diberi kesempatan untuk bertanya, juga sewaktu-waktu
dapat mengundurkan diri dari keikutsertaannya, maka saya setuju/tidak setuju*)
ikut dalam penelitian dengan judul: "Hubungan Peran orang tua, Teman sebaya
dan Lingkungan Masyarakat Terhadap Nomofobia pada Remaja".
Responden
(……………………………)
Lampiran 4. Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 5. Surat Validitas
Lampiran 6 Kartu Bimbingan Proposal Skripsi
Lampiran 7. Surat revisi seminar proposal
Lampiran 8 Kode Etik Penelitian
Lampiran 9. Surat Ijin Penelitian
Lampiran 10 Surat Selesai Penelitian
Lampiran 11 Karu Bimbingan Skripsi
Lampiran 12 Lembar Perbaikan Skripsi
Lampiran 13. Surat Bebas Plagiarisme
Lampiran 14 Lembar Pengesahan Terjemahan Judul Skripsi Oleh LDC
Lampiran 15 Lembar Pengesahan Terjemahan Abstrak Oleh LDC
Lampiran 16 Hasil Turnitin
Lampiran 17 Lembar Pernyataan Publikasi
Lampiran 18. Dokumentasi Penelitian
Lampiran 19 Hasil Output SPSS Validitas dan Realibilitas
HASIL UJI CHI-SQUARE PERAN ORANG TUA, TEMAN SEBAYA DAN LINGKUNGAN MASYARAKAT