Anda di halaman 1dari 81

SKRIPSI

HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA


REMAJA PUTRI KELAS XI DI MA 1 ANNUQAYAH PUTRI
KECAMATAN GULUK-GULUK

ANIS ROHATIN
1230121005

DOSEN PEMBIMBING :
ULIYATUL LAILI, S . S. T., M. Keb

PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2022

i
SKRIPSI

HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA


REMAJA PUTRI KELAS XI DI MA 1 ANNUQAYAH PUTRI
KECAMATAN GULUK-GULUK

ANIS ROHATIN
1230121005

DOSEN PEMBIMBING
ULIYATUL LAILI, S. S. T., M. Keb

PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2022

ii
HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA
REMAJA PUTRI KELAS XI DI MA 1 ANNUQAYAH PUTRI
KECAMATAN GULUK-GULUK

SKRIPSI
Disusun Untuk Memenuhi
Syarat Mata Kuliah Tugas Akhir
Pada Program Studi S1 Kebidanan
Fakultas Keperawatan dan Kebidanan
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Oleh :
ANIS ROHATIN
NIM : 1230121005

Disetujui Oleh Pembimbing :

Uliyatul Laili, S.S.T., M.Keb : __________________


NPP.1201824

iii
PERNYATAAN ORISINILITAS

Skripsi ini adalah karya sendiri,


Dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk
telah saya nyatakan dengan benar.

Nama : Anis Rohatin


NIM : 1230121005
Tanda tangan :

Tanggal :

iv
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

Judul : Hubungan Pola Makan dengan Kejadian Anemia Pada Remaja


Putri Kelas XI Di MA 1 Annuqayah Putri Kecamatan Guluk-
Guluk
Penyusun : Anis Rohatin
NIM : 1230121005
Pembimbing : Uliyatul Laili, S.S.T., M.Keb
Tanggal Ujian :

Disetujui oleh
Pembimbing :

Uliyatul Laili, S.S.T., M.Keb : __________________


NPP.1201824

Mengetahui,
Ka. Prodi S1 Kebidanan

Nanik Handayani, S.Kep.Ns., M.Kes


NPP.9111327

v
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA


REMAJA PUTRI KELAS XI DI MA 1 ANNUQAYAH PUTRI
KECAMATAN GULUK-GULUK

SKRIPSI INI TELAH DISETUJUI

PADA TANGGAL :

Oleh :
Pembimbing

Uliyatul Laili, S.S.T., M.Keb


NPP.1201824

Mengetahui,
Ka. Prodi S1 Kebidanan

Nanik Handayani, S.Kep.Ns., M.Kes


NPP.9111327

vi
LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi ini telah diajukan oleh :


Nama : Anis Rohatin
NIM : 1230121005
Program studi : S1 Kebidanan
Judul : Hubungan Pola Makan dengan Kejadian Anemia Pada Remaja
Putri Kelas XI Di MA 1 Annuqayah Putri Kecamatan Guluk-
Guluk

Skripsi ini telah diuji dan dinilai oleh tim penguji pada
Program Studi : S1 Kebidanan
Pada tanggal :

Tim penguji :
Penguji I
Nur Zuwariah, S. S. T., M. Kes : ………………………………….
NPP.8703229

Penguji II
Rizki Amalia, S. S. T., M. P. H : ………………………………….
NPP. 1212832

Penguji III
Uliyatul Laili, S. S. T., M. Keb : ………………………………….
NPP. 1201824

Mengetahui,
Ketua Program Studi S1 Kebidanan

Nanik Handayani, S.Kep.Ns., M.Kes


NPP.9111327

vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS S1 KEBIDANAN

Sebagai sivitas akademik Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya, yang bertanda


tangan di bawah ini :
Nama : Anis Rohatin
NIM : 1230121005
Program studi : S1 Kebidanan
Fakultas : Keperawatan dan Kebidanan
Jenis Karya : Skripsi

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada


Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya Hak Royalti Noneksklusif (Non-exclusive
royalty) atas karya ilmiah saya yang berjudul :

HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA


REMAJA PUTRI KELAS XI DI MA 1 ANNUQAYAH PUTRI
KECAMATAN GULUK-GULUK
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Non es-
klusif ini Fakultas Keperawatan dan Kebidanan Universitas Nahdlatul Ulama
Surabaya berhak menyimpan, mengalih media / formatkan, mengelola dalam ben-
tuk pangkalan data (database), merawat dan mempublikasikan Skripsi saya selama
tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis / pencipta dan sebagai pemilik
Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Surabaya
Pada tanggal :
Yang Menyatakan,

(Anis Rohatin)
NIM.123012100

viii
PEDOMAN PENGGUNAAN SKRIPSI

Skripsi ini tidak dipublikasikan, namun tersedia di perpustakaan dalam


lingkungan Nahdlatul Ulama Surabaya, diperkenankan sebagai referensi
kepustakaan, tetapi pengutipan harus seijin Nahdlatul Ulama Surabaya dan harus
menuliskan nama penyusun sesuai etika ilmiah. Dokumen Skripsi ini dalam
bentuk hard copy dan soft copy merupakan hak milik Nahdlatul Ulama Surabaya.

ix
ABSTRAK

x
ABSTRACT

xi
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas se-
mua berkat dan rahmat-Nya sehingga dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan
judul “Hubungan Pola Makan Dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri Kelas
XI Di MA 1 Annuqayah Putri Kecamatan Guluk-Guluk” sebagai salah satu syarat
menyelesaikan pendidikan Sarjana pada Program Studi S1 Kebidanan Fakultas
Keperawatan dan Kebidanan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya.
Penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak, baik materi, moral mauoun spiritual. Oleh karena itu dalam kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. Ir Achmad Jaziedie, M. Eng selaku Rektor Universitas Nahdlatul
Ulama Surabaya, yang banyak memberikan dukungan selama proses pen-
didikan.
2. Khamida, S.Kep,Ns., M.Kep selaku Dekan Fakultas Keperawatan dan Ke-
bidanan Univsersitas Nahdlatul Ulama Surabaya yang banyak memberikan
dukungan selama proses pendidikan hingga penyusunan skripsi.
3. Nanik Handayani, S.Kep.Ns., M.Kes. selaku Ka. Prodi S1 Kebidanan Universi-
tas Nahdlatul Ulama Surabaya yang banyak memberikan dukungan selama
proses pendidikan hingga penyusunan skripsi.
4. Uliyatul Laili, S.ST., M.Keb, selaku pembimbing yang telah memberikan
bimbingan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
5. Nur Zuwariah, S.S.T., M.Kes, selaku dosen penguji , dan Rizki Amaliah,
SST., M.P.H, selaku dosen penguji 2 yang dengan penuh perhatian dan
kesabaran mendampingi dan mengarahkan penulis dalam menyusun skripsi ini.
6. Seluruh dosen pengajar dan staf civitas akademika Fakultas Keperawatan dan
kebidanan Univsersitas Nahdlatul Ulama Surabaya atas bimbingan dan ilmu
yang diberikan dari mulai awal perkuliahan hingga penulis sampai menyele-
saikan skripsi ini.
7. Bapak Moh. Khalili, S.Pd, selaku Kepala Sekolah yang telah memberikan ke-
sempatan untuk saya melakukan penelitian di Sekolah MA 1 Annuqayah Putri.

xii
8. Seluruh responden yang telah memberikan waktu untuk membantu menyele-
saikan skripsi ini.
9. Teruntuk bapak, ibu, cacak, mbah, yang telah banyak berkorban dan selalu me
mberikan doa serta ridho disetiap langkah yang perjalanan keberhasilan dalam
semua proses termasuk dalam penyelesaian skripsi ini.
10.

Penulis sepenuhnya menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari
kata sempurna, baik dari segi isi maupun cara penulisannya. Oleh karena itu,
dengan segala kerendahan hati, penulis berharap kepada semua pihak agar
memberikan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaannya. Penulis
berharap semoga skripsi yang telah disusun ini dapat bermanfaat dan berguna
dalam pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya di bidang ilmu kebidanan.

Surabaya, 24 Januari 2023


Penulis

xiii
DAFTAR ISI
Sampul Depan
Sampul Dalam
Pernyataan Orisinilitas
Lembar Persetujuan Proposal.................................................................................iv
Lembar Pengesahan Proposal..................................................................................v
Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi.............................................................vii
Tugas Akhir Untuk Kepentingan Akademis S1 Kebidanan..................................vii
Kata Pengantar......................................................................................................viii
Daftar Isi.................................................................................................................ix
Daftar Gambar........................................................................................................xi
Daftar Tabel...........................................................................................................xii
Daftar Lampiran....................................................................................................xiii
Daftar Singkatan Dan Simbol...............................................................................xiv
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Batasan Masalah...........................................................................................3
C. Rumusan Masalah.........................................................................................3
D. Tujuan Penelitian..........................................................................................3
E. Manfaat Penelitian........................................................................................4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................5
A. Pola Makan...................................................................................................5
B. Anemia..........................................................................................................9
BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN.....19
A. Kerangka Konseptual Penelitian.................................................................19
B. Hipotesis Penelitian.....................................................................................20
BAB 4 METODE PENELITIAN........................................................................21
A. Jenis Dan Rancangan Bangun.....................................................................21
B. Populasi Penelitian......................................................................................21
C. Sampel, Besar Sampel, Dan Cara Pengambilan Sampel............................21
D. Lokasi Dan Waktu Penelitian.....................................................................23
E. Kerangka Kerja Penelitian..........................................................................24

xiv
F. Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional............................................24
G. Instrumen Penelitian Dan Cara Pengumpulan Data....................................26
H. Pengolahan Dan Analisis Data....................................................................27
I. Etika Penelitian...........................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................31
LAMPIRAN..........................................................................................................33

xv
DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Gambar Halaman


Gambar 3.1 Kerangka konseptual hubungan pola makan 19
dengan kejadian anemia pada remaja putri
kelas XI di MA 1 Annuqayah putri
Kecatamatan guluk-guluk (Fikawati, dkk.
2017).

Gambar 4.1 Kerangka Operasional Penelitian Hubungan 24


Pola Makan Dengan Kejadian Anemia Pada
Remaja Putri Kelas XI Di MA 1
Annuqayah Putri Kecamatan Guluk-Guluk.

xvi
DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Tabel Halaman


Tabel 2.1 Derajat Anemia Menurut WHO 10

Tabel 2.2 Batasan Anemia Menurut WHO 10


Definisi Operasional “Hubungan Pola
Tabel 4.1 25
Makan dengan Kejadian Anemia Pada
Remaja Putri Kelas XI Di MA 1 A
nnuqayah Putri Kecamatan Guluk-
Guluk.

xvii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul Lampiran Halaman


Lampiran 1 Lembar Permohonan Ijin Pengambilan Data 33
Awal
Lampiran 2 Lembar Balasan Ijin Pengambilan Data 34
Awal
Lampiran 3 Lembar Persetujuan Sebagai Responden 35
Lampiran 4 Lembar Kuersioner Karakteristik Responden 36
Lampiran 5 Lembar Standar Operasional Prosedur Pen- 38
gukuran Hemoglobin
Lampiran 6 Lembar Konsultasi 40

xviii
DAFTAR SINGKATAN DAN SIMBOL
Daftar Singkatan
CN : Sianida
Depkes : Departemen Kesehatan
Dkk : Dan Kawan-kawan
DNA : Deoxyribonucleic Acid
Dr : Doktor
g/dL : gram per desiliter
g/mL : gram per mililiter
gr : gram
Hb : Hemoglobin
HCL : Hidrogen Klorida
HPK : Hari Pertama Kelahiran
IPS : Ilmu Pengetahuan Sosial
MA : Madrasah Aliyah
M. Eng : Magister of Enginering
M.Keb : Magister Kebidanan
M.Kep : Magister Keperawatan
M.Kes : Magister Kesehatan
NIM : Nomor Induk Mahasiswa
NPP : Nomor Pokok Pegawai
Ns : Ners
Prof. : Profesor
RI : Republik Indonesia
S.Kep : Sarjana Keperawatan
SKRT : Survei Kesehatan Rumah Tangga
SMA : Sekolah Menengah Atas
SMP : Sekolah Menengah Pertama
SPSS : Statistical Program for Social Science
S.ST : Sarjana Sains Terapan
TTD : Tablet Tambah Darah
TU : Tata Usaha

xix
UNICEF : United Nations International Children's Emergency Fund
UNUSA : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
WHO : World Health Organization
WUS : Wanita Usia Subur
Yth : Yang Terhormat

Daftar Singkatan
- : Sampai
% : Presentase
/ : Atau
< : Kurang dari
> : Lebih dari
= : Sama dengan
≤ : Kurang dari sama dengan
≥ : Lebih besar dari sama dengan
d : Tidak Signifikan
N : Populasi
n : Sampel
α : Alfa
ρ : Probability
XI : Sebelas

xx
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masa remaja rentan adanya perubahan fisik serta perubahan komposisi
tubuh yang mengakibatkan peningkatan dalam kebutuhan zat gizi. Pola
aktivitas serta kegiatan fisik yang dilakukan setiap hari kadang jadwal
makan terlewati serta kurangnya perhatian pada memilih komposisi
makanan yang masuk kedalam tubuh, sebagai akibatnya remaja rentan
mengalami persoalan gizi. Khususnya masa reproduksi remaja putri yang
sedang dalam masa pertumbuhan dibutuhkan sekali asupan zat gizi yang
lebih banyak, seperti zat besi, kalsium, vitamin A, vitamin B6, vitamin D,
zink, asam folat, iodium, magnesium. Asupan zat-zat gizi yang seimbang
dan sesuai akan membantu remaja mencapai pertumbuhan serta
perkembangan yang optimal. Ketidak seimbangan antara kebutuhan atau
kecukupan akan mengakibatkan persoalan gizi, baik itu berupa gizi lebih,
gizi kurang dan anemia (Sulistioningsih, 2011).
Fenomena anemia juga dapat ditimbulkan oleh asupan makanan yang
keliru, tidak teratur dan tidak seimbang dengan kecukupan sumber gizi yang
diperlukan setiap hari. Banyaknya kegiatan serta aktifitas remaja putri setiap
hari, kadang lupa jadwal makan terlewati sebagi akibatnya remaja putri
menentukan jajanan diluar yang siap saji, tidak memperhatikan nilai
gizinya. Remaja putri, tejadi kehilangan darah secara alamiah setiap bulan,
darah yang keluar selama masa mesntruasi mengakibatkan anemia zat besi.
Remaja putri mempunyai sepuluh kali resiko besar buat menderita anemia
dibandingkan dengan remaja putra (Tarwoto, 2015).
Menurut World Health Organization (2013), anemia merupakan
masalah kesehatan di seluruh dunia, terutama di negara berkembang.
Prevalensi anemia remaja di dunia berkisar 40-88%, prevalensi anemia di
Asia Tenggara adalah sekitar 45,7% atau 182 juta orang (Arisnawati & Zak-
iudin, 2018). Prevalensi anemia pada remaja putri di Indonesia sebanyak

1
2

23,9% (Kemenkes, 2016). Provinsi Jawa Timur didapatkan data se -


banyak 22,7% angka kejadian anemia pada remaja putri (Riskesdas, 2018).
Data Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) menyatakan bahwa
prevalensi anemia pada remaja putri usia 10 – 18 tahun sebesar 57,1% dan
usia 19-45 tahun sebesar 39,5% (Pratiwi, 2021). Berdasarkan pengambilan
data awal yang dilakukan di MA 1 Annuqayah Putri Kecamatan Guluk-
Guluk pada tanggal 23 september 2022, dari hasil observasi dan wawancara
terhadap siswi didapatkan 5 (7,3%) siswi putri yang mengalami tanpa lesu,
3 (4,4%) siswi putri mengalami sering pusing dan sakit kepala dan 1 (1,5%)
siswi putri mengalami kelopak mata tampak pucat.
Faktor yang dapat menyebabkan terjadinya anemia pada remaja putri yaitu
meningkatnya kebutuhan zat besi, kurangnya asupan zat besi, kehamilan pada
usia remaja, penyakit infeksi dan parasit, sosial ekonomi, status gizi,
pengetahuan, dan pola makan. Pola makan merupakan cara untuk mengetahui
jumlah jenis makanan yang di konsumsi, sehingga dapat meningkatkan
kesehatan, psikologi, serta dapat mencengah dan mengobati suatu penyakit.
Apabila pola makan yang baik sehat mempresentasikan pencapaian gizi yang
optimal. Sebaliknya pola makan yang salah, tidak teratur, dan tidak seimbang
dapat mempengaruhi kesehatan tubuh yang kurang optimal, sehingga
mengakibatkan kurang gizi pada remaja dan kadar Hb rendah. Dampak dari
terjadinya anemia pada remaja putri yaitu menurunnya fungsi imun
(kekebalan) tubuh sehingga mudah terserang penyakit, menurunnya kapasitas
kerja individual, kurang fokus saat belajar sehingga dapat menyebabkan
menurunnya prestasi akademik, serta menurunkan kemampuan latihan fisik
dan kebugaran tubuh yang mengakibatkan wajah pucat (Martini, 2015)
Upaya yang dapat dilakukan oleh bidan atau tenaga kesehatan dalam
menyikapi masalah ini, salah satunya dengan memberikan penyuluhan
tentang makanan sumber zat besi atau zinc. Makanan sumber zat besi atau
zinc yaitu merupakan sumber hewani seperti daging, ikan laut dan sumber
nabati seperti kacang-kacangan. Adapun suplementasi besi atau zinc pada
remaja putri diharapkan akan menjadi salah satu cara untuk meningkatkan
status gizi dan kesehatan pada remaja putri. Dan diberikannya leaflet terkait
3

mengatur pola makan yang baik dan menjaga gaya hidup sehat. Meliputi
kebiasaan sarapan pagi serta membiasakan hidup sehat untuk mencengah
terjadinya anemia.
Berdasarkan masalah diatas maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian tentang “Hubungan Pola Makan dengan Kejadian Anemia Pada
Remaja Putri Kelas XI Di MA 1 Annuqayah Putri Kecamatan Guluk-Guluk”.
B. Batasan Masalah
Adapun batasan yang dapat mempengaruhi pola makan dengan kejadian
anemia pada remaja putri. Sehingga penelitian ini difokuskan dan banyak
membatasi untuk mengetahui “Hubungan Pola Makan dengan Kejadian
Anemia Pada Remaja Putri Kelas XI Di MA 1 Annuqayah Putri Kecamatan
Guluk-Guluk”.
C. Rumusan Masalah
Dari uraian pada latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan
pernyataan rumusan masalah ini adalah “Adakah Bagaimana Hubungan Pola
Makan dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri Kelas XI Di MA 1
Annuqayah Putri Kecamatan Guluk-Guluk?”
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui apakah ada hubungan pola makan dengan kejadian
anemia pada remaja putri kelas XI di MA 1 Annuqayah Putri Kecamatan
Guluk-Guluk.
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi pola makan pada remaja putri kelas XI di MA 1
Annuqayah Kecamatan Guluk-Guluk.
b. Mengidentifikasi kejadian anemia pada remaja putri kelas XI di MA
1 Annuqayah Kecamatan Guluk-Guluk.
c. Menganalisis pola makan dengan kejadian anemia pada remaja putri
kelas XI di MA 1 Annuqayah Kecamatan Guluk-Guluk.
4

E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan sebuah informasi
mengenai hubungan pola makan dengan kejadian anemia pada remaja
putri kelas XI di MA 1 Annuqayah Putri Kecamatan Guluk-Guluk.
2. Manfaat Praktis
Diharapkan dapat menambah sebuah wawasan pengetahuan terhadap
guru beserta staf-staf nya dan seluruh siswi putri MA 1 Annuqayah Putri
tentang pentingnya menjaga pola makan yang seimbang serta memilih
makanan yang akan dikonsumsi sehari-hari sebagai salah satu untuk
mengurangi terjadinya anemia.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pola Makan
1. Definisi Pola Makan
Menurut Handajani (2014), pengertian pola makan adalah tingkah
laku manusia atau sekelompok manusia dalam memenuhi makanan yang
meliputi sikap, kepercayaan, dan pilihan makanan, sedangkan menurut
Suhardjo pola makan di artikan sebagai cara seseorang atau sekelompok
orang untuk memilih makanan dan mengkonsumsi makanan terhadap
pengaruh fisiologis, psikologis, budaya dan sosial.
Pola makan merupakan cara untuk mengetahui jumlah jenis
makanan yang di konsumsi, sehingga dapat meningkatkan kesehatan,
psikologi, pencegahan dan pengobatan penyakit. Kebiasaan makan yang
sehat merepresentasikan pencapaian gizi yang optimal (Depkes RI,
2014).
2. Komponen Pola Makan
Secara umum ada 3 komponen penting yaitu :
a. Jenis makan
Jenis makanan merupakan macam – macam makanan yang
dikonsumsi setiap harinya. Jenis makanan terdiri atas maknan pokok,
lauk hewani, lauk nabati, sayuran, dan buah-buahan. Dinegara
indonesia, maknan pokok atau makanan utama yang dikonsumsi
untuk memenuhi karbohidrat setiap orang atau individu yaitu berasa,
jagung, umbi-umbian, sagu dan tepung (Sulistyoningsih 2011).
Karbohidrat kompleks bisa kita penuhi dari, beras, jagung, singkong,
ubi, talas, dan sagu. Sedangkan kelompok pangan lauk sumber
protein harus lengkap antara protein nabati dan hewani. Kelompok
protein hewani meliputi daging, ikan, telur, dan susu. Kelompok
pangan lauk pauk sumber protein nabati meliputi kacang-kacangan
dan hasil olahnya seperti kedele, tahu, tempe (Kemenkes RI, 2014).

5
6

b. Frekuensi makan
Frekuensi merupakan banyaknya seseorang individu dalam
melakukan aktivitas makan entah itu pagi, siang, dan malam ataupun
makanan selingan. Atau disebut juga bahwa frekuensi makan adalah
frekuensi makanan sehari-hari, makanan yang dikonsumsi oleh
manusia akan diolah didalam tubuh melalui sistem saluran
pencernaan (Sulistyoningsih 2011).
c. Jumlah porsi makan
Jumlah makanan sehat harus membuatnya menjadi ukuran yang
tepat untuk dimakan. Bagi orang yang kelebihan berat badan, makan
sehat tidak perlu menambah atau mengurangi porsi makanan sedang.
Sedangkan bagi mereka yang kelebihan berat badan, jumlah
makanan sehat harus dikurangi. Jumlah atau porsi suatu makanan
adalah ukuran banyaknya makanan yang dikonsumsi dalam setiap
kali makan (Sulistyoningsih 2011).
3. Faktor Yang Mempengaruhi Pola Makan
Menurut Sulistyoningsih, (2011) Secara umum faktor yang
mempengaruhi pembentukan kebiasaan makan seseorang adalah
ekonomi, sosial, pendidikan, lingkungan, pola diet dan pola makan.
a) Faktor ekonomi
Perubahan ekonomi termasuk peningkatan akses terhadap
pangan dalam jumlah dan kualitas
b) Faktor sosial budaya
Faktor yang berkaitan dengan hubungan sosial dan kepercayaan
budaya suatu negara setempat dapat mempengaruhi pantangan
mengkonsumsi jenis makanan tertentu. Budaya dan negara memiliki
cara makan mereka sendiri. Budaya tradisional memiliki cara makan
seperti: makan, memasak, menyiapkan dan penyajian.
c) Pendidikan
Pendidikan atau edukasi yang berhubungan dengan pengetahuan
tentang kebiasaan pola makan yang dipelajari yang mempengaruhi
saat memilih bahan makanan dan kebutuhan nutrisi.
7

d) Lingkungan
Pengaruh lingkungan juga penting dalam perilaku anak remaja.
Kebiasaan bergabung dengan teman kelompok atau teman sebaya
merupakan salah satu masalah yang dapat muncul di kalangan anak
remaja.
e) Pola diet
Remaja terkadang bereksperimen dengan makanan padat dalam
melakukan diet, hal ini tidak dianjurkan karena dapat mengurangi
asupan zat gizi yang seharusnya penting selama masa remaja. Pola
makan yang buruk menimbulkan banyak risiko masalah kesehatan
(Suhartini, 2018).
f) Pola makan
Salah satu faktor yang berdampak signifikan terhadap perubahan
kebiasaan makan remaja adalah semakin banyaknya jenis makanan
baru di sekitar mereka, yang mendorong mereka untuk mencoba
makanan baru tersebut, mengingat masa remaja merupakan masa
perubahan yang mudah terpengaruh, terutama dalam mengkonsumsi
makanan. Remaja seringkali memilih makanan yang mudah didapat
dengan harga terjangkau, namun kandungan gizinya masih
dipertanyakan (Suhartini, 2018).
4. Pola Makan Remaja
Makanan artinya kebutuhan bagi hidup manusia, makanan yang
dikonsumsi beragam jenis menggunakan aneka macam cara
pengolahannya. Di rakyat dikenal pola makan serta kebiasaaan makan
dimana seorang atau sekelompok orang tinggal, salah satu fungsi primer
makanan merupakan memberikan sebuah energi, energi itu tidak hanya
dibutuhkan buat aktivitas atau kegiataan berat namun juga untuk
berfungsi terhadap organ-organ tubuh. Jumlah energi yang dicerna
berasal dari makanan yang diukur pada kalori serta kebutuhan kalori
harian seseorang akan bergantung pada usia, jenis kelamin, taraf
aktivitas, laju metabolisme serta iklim dimana seseorang tinggal. Setiap
insan membutuhkan makanan buat mempertahankan hidupnya, perilaku
8

manusia terhadap makanan banyak yang ditentukan oleh pengalaman-


pengalaman serta respon-respon yang diperlihatkan orang lain terhadap
makanan semenejak masa kanak-kanak. Seorang remaja umumnya sudah
memiliki pilihan makanan sendiri yang dia sudah senangi serta di masa
remaja sudah terbentuk kebudayaan makan tergantung pengalaman serta
respon terhadap lingkungannya (Marlena, 2012).
Dimasa remaja akan terdapat banyak situasi yang berbahaya yang
memungkinkan seseorang buat makan secara kurang atau juga lebih.
Serta di masa remaja aktivitas juga kegiatan seringkali menurun
dikarenakan oleh jumlah konsumsi makanan yang kurang juga lebih,
salah satu hal yang paling penting yang wajib dilakukan seorang remaja
supaya selalu sehat bukan hanya buat waktu itu saja namun pula
menunjang kesehatan seumur hidupnya yang artinya mengkonsumsi
makanan yang bergizi. Dan di masa pertumbuhan tubuh remaja sangat
membutuhkan protein, vitamin serta mineral. Bila remaja cukup makan
maka remaja tersebut tak akan sakit, terdapat jenis-jenis makanan
tertentu yang sangat penting bagi seorang gadis remaja, waktu dia mulai
menerima menstruassi pada tiap bulannya terdapat sejumlah darah yang
keluar. Remaja putri tersebut akan menghadapi resiko yang namanya
kurang darah atau anemia. Darah haid harus diganti dengan
mengkonsumsi buah-buahan yang mengandung zat besi serta kalsium
buat memperkuat tulangnya bertenaga (Marlena, 2012)
Perubahan gaya hidup di masa remaja mempunyai dampak
signifikan terhadap kebiasaan makan mereka, mereka menjadi lebih aktif,
lebih banyak makan diluar rumah serta lebih banyak efek dalam
menentukan makanan yang akan dimakannya. Mereka juga lebih senang
mencoba-coba makanan baru, salah satunya ialah fast food, pola makan
remaja yang perlu ditinjau adalah perihal frekuensi makan, jenis
makanan, serta jumlah makan. Jumlah atau porsi artinya suatu ukuran
juga dosis makanan yang dikonsumsi di tiap kali makan (Adriani, 2012 ).
9

B. Anemia
1. Definisi Anemia
Menurut WHO (2015) Anemia didefinisikan sebagai kondisi
diamana jumlah sel darah merah yang kurang dari jumlah normal, yaitu
11,5-12 g/mL, sehingga menghambat fungsi darah yang mendistribusikan
oksigen ke seluruh tubuh.
Anemia merupakan masalah gizi yang tersebar luas di dunia, tidak
hanya di negara berkembang tetapi juga di negara maju. Penderita
Anemia diperkirakan mencapai dua miliar, dengan angka tertinggi di
Asia dan Afrika. Bahkan WHO menyebutkan bahwa anemia adalah
merupakan suatu masalah kesehatan yang tertinggi di zaman modern ini.
Kelompok yang berisiko tinggi menderita adalah wanita usia subur,
wanita hamil, anak usia sekolah dan remaja. Namun Demikian pula,
kelompok laki-laki juga tidak terlepas dari anemia. Anemia merupakan
masalah gizi utama yang ada di Indonesia ( Dodik Briawan, 2012).
2. Penyebab Anemia
Menurut Arisman (2010), menyebutkan terdapat 3 penyebab anemia
defisiensi besi:
a) Kehilangan darah secara kronis
b) Asupan zat besi dan penyerapan yang tidak adekuat
c) Peningkatan kebutuhan asupan zat besi untuk pembentukan
sel darah merah yang lazim berlangsung pada masa
pubertas.
3. Derajat Anemia
Derajat anemia dapat ditentukan dengan melihat kadar hemoglobin
berada di bawah batas normal pada setiap kelompok dan usia tertentu.
Klasifikasi Derajat anemia yang paling sering digunakan adalah :
10

Derajat Anemia Kadar Hemoglobin (g/dl)


Ringan 9 – 10
Sedang 7–8
Berat <7
Tabel 2.1 Derajat Anemia Menurut WHO
4. Batasan Anemia
Kelompok Batas Normal
Anak Balita 11 gr%
Anak Usia Sekolah 12 gr%
Wanita Dewasa 12 gr%
Laki-laki Dewasa 13 gr%
Ibu Hamil 11 gr%
Tabel 2. 2 Batasan Anemia Menurut WHO
5. Gejala Anemia
Gejala anemia secara umum (Dodik Briawan, 2012)
a. Cepat lelah
b. Pucat (kulit, bibir, gusi, mata, kulit kuku, dan telapak tangan)
c. Jantung berdenyut kencang saat melakukan aktivitas ringan
d. Nyeri dada
e. Napas tersenggal/ pendek saat melakukan aktifitas ringan
f. Pusing dan mata berkunang
g. Cepat marah
h. Tangan dan kaki dingin atau mati rasa.
6. Faktor Penyebab Anemia
Menurut Fikawati,dkk (2017) Faktor penyebab anemia antara lain :
a. Meningkatnya kebutuhan zat besi
Peningkatan kebutuhan zat besi selama puncak pubertas antara
usia 14 dan 15 pada anak perempuan dan satu sampai dua tahun
kemudian pada anak laki-laki. Ketika pria dan wanita dewasa,
kebutuhan zat besi menurun, sehingga memungkinkan untuk
memperbaiki kekurangan zat besi, terutama pada laki-laki.
Sedangkan pada remaja putri, menstruasi mulai terjadi satu tahun
11

setelah puncak pertumbuhan dan menyebabkan kebutuhan zat besi


akan tetap tinggi sampai usia reproduktif untuk mengganti
kehilangan zat besi yang terjadi saat menstruasi.Itulah sebabnya
kelompok remaja putri lebih rentan mengalami anemia dibanding
remaja putra.
b. Kurangnya asupan zat besi
Asupan makanan yang rendah dan buruknya bioavailabilitas
yang rendah dari zat besi yang dicerna, bertentangan dengan
kebutuhan zat besi yang tinggi selama masa remaja.
c. Kehamilan pada usia remaja
Adanya budaya pernikahan dini di negara-negara Asia Tenggara
juga berkontribusi terhadap perkembangan anemia defisiensi besi.
Pernikahan dini sering dikaitkan dengan kehamilan dini, karena
kehamilan meningkatkan kebutuhan zat besi dan mempengaruhi
prevalensi defisiensi besi dan anemia defisiensi besi yang dialami
oleh remaja putri.
d. Penyakit infkesi dan infeksi parasit
Penyakit infeksi yang umum di negara berkembang juga dapat
meningkatkan kebutuhan zat besi dan meningkatkan risiko status
gizi buruk dan anemia akibat kurang zat besi.
e. Sosial ekonomi
Tempat tinggal juga dapat berhubungan dengan kejadian
anemia, remaja yang tinggal di wilayah perkotaan lebih banyak
memiliki pilihan dalam menentukan makanan karena
ketersediaannya yang lebih luas di bandingkan pedesaan. Hasil Riset
Kesehatan Dasar tahun 2013 juga menunjukan bahwa penduduk
pedesaan (22,8%) lebih banyak mengalami anemia di bandingkan
dengan penduduk yang tinggal di perkotaan (20,6%) .
f. Status gizi
Remaja dengan memiliki status gizi kurus itu mempunyai risiko
mengalami anemia dibandingkan remaja dengan status gizi normal.
12

g. Pengetahuan
Pengetahuan manusia biasanya diperoleh melalui pengalaman
dari berbagai sumber, seperti media massa, media elektronik, buku,
tenaga kesehatan, poster, kerabat, dll. Pengetahuan ini dapat
membantu keyakinan tertentu sehingga orang bertindak sesuai
dengan keyakinan tersebut. Pada beberpa penelitian terkait anemia
ditemukan pula pada mereka yang memiliki pengetahuan yang
rendah terkait anemia
h. Pola makan
Pola makan merupakan cara untuk mengetahui jumlah jenis
makanan yang di konsumsi, sehingga dapat meningkatkan kesehatan,
psikologi, pencengahan dan pengobatan suatu penyakit. Kebiasaan
makan yang sehat merepresentasikan pencapaian gizi yang optimal.
Apabila pola makan yang salah, tidak teratur, dan tidak seimbang
dapat mempengaruhi kesehatan tubuh yang kurang optimal. Karena
kurangnya asupan energi, protein, karbohidrat, vit C, zat besi dan
asam folat yang kurang itu dapat menyebabkan kadar hemoglobin
dalam darah menuru. Sehingga dapat mengakibatkan terjadinya
anemia.
7. Faktor – faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Anemia pada
Remaja Putri
Penyebab utama anemia dalam tubuh adalah pola konsumsi,
terutama wanita yang kurang mengkonsumsi makanan sumber hewani
yang daya serapnya > 15% (Dodik Briawan, 2012). Pada umumnya ane-
mia sering terjadi pada wanita dan remaja putri dari pada pria hal ini
dikarenakan:
a. Remaja putri umumnya lebih sering mengonsumsi makanan nabati
yang mengandung lebih sedikit zat besi dibandingkan makanan
hewani, sehingga kebutuhan zat besi pada tubuh tidak terpenuhi.
b. Remaja putri umumnya lebih ingin tampil langsing, sehingga mereka
membatasi asupan makanan.
13

c. Setiap hari nya manusia kehilangna zat besi 0,6 mg, khususnya
melalui feses.
d. Remaja putri mengalami haid setiap bulan, dimana kehilangan zat
besi ±1.3 mg per hari, sehingga kebutuhan zat besi lebih banyak dari
pada pria.
Penyebab anemia gizi pada remaja putri juga dapat disebabkan
karena asupan besi yang tidak cukup, kehilangan darah yang menetap,
penyakit dan kebutuhan meningkat yaitu sebagai berikut: (Yuni, 2017).
a. Asupan zat besi yang tidak cukup
Masa remaja adalah masa pertumbuhan yang luar biasa. Jika
makanan yang kita makan tidak memiliki cukup zat besi, maka
kebutuhan zat besi tidak terpenuhi, hal ini disebabkan rendahnya
kualitas dan kuantitas zat besi dalam makanan yang kita makan.
Kurangnya konsumsi sayur dan buah serta lauk pauk akan
meningkatkan risiko anemia zat besi.
b. Defisiensi asam folat
Pemberian asam folat sebesar 35% dapat mengurangi risiko
terjadi anemia. Kekurangan asam folat seringkali menyebabkan
gangguan pada metabolisme DNA sehingga menyebabkan
perubahan struktur sel terutama sel yang membelah dengan cepat
seperti sel darah merah, sel darah putih dan sel epitel lambung dan
usus, vagina dan serviks. Kekurangan asam folat dapat menghambat
pertumbuhan, menyebabkan anemia megaloblastik dan kelainan
darah lainnya, radang lidah, dan masalah usus.
c. Kehilangan darah (zat besi)
Pendarahan atau kehilangan darah dapat menyebabkan anemia
yang disebabkan oleh :
1) Pendarahan saluran pencernaan karena polip, neoplasma,
gastritis, varises, kerongkongan dan hemoroid, selain itu
perdarahan juga dapat muncul dari saluran kemih sebagai
hematuria dan perdarahan saluran nafas sebagai hemoptoe
(Dodik Briawan, 2012).
14

2) Kecacingan (terutama cacing tambang). Infeksi Cacing tambang


dapat menyebabkan pendarahan di dinding usus, sehingga
sebagian darah akan hilang dan dikeluarkan bersama tinja.
Setiap hari cacing tambang akan menghisap 0,03-0,15 ml darah
dan ini dilakukan terus menerus sehingga kita kehilangan darah
setiap hari. Hal ini yang dpat menyebabkan terjadi nya anemia.
3) Penyakit (Sindrom Malabsorbsi). Penyakit ini yang dapat
mempengaruhi kondisi anemia seperti gastritis, tukak lambung
dan diare.
4) Kebutuhan tubuh terhadap zat besi semakin meningkat.
Kebutuhan zat besi pada wanita lebih tinggi dari pada laki-laki
karena seorang wanita mengalami menstruasi dengan
perdarahan sebanyak 50-80 cc per bulan dan kehilangan zat besi
sekitar 30-40 mg (Ketaren, 2018).
8. Cara Mengukur Anemia
Hemoglobin (Hb) banyak digunakan sebagai parameter status
anemia pada seseorang. Hemoglobin merupakan senyawa pembawa
oksigen dalam sel darah merah. Hemoglobin dapat diukur secara kimia,
dan jumlah hemoglobin per 100 ml darah dapat digunakan sebagai
indikator kapasitas pembawa oksigen dalam darah. Hemoglobin yang
rendah akan menunjukkan bahwa orang tersebut menderita anemia
(Supariasa dkk., 2016).
Pengukuran kadar hemoglobin dapat diukur dengan berbagai macam
metode, diantaranya:
a. Metode Sahli
Prinsip dasar : Darah oleh larutah HCl 0,1 N diubah menjadi
asam hematin dan berwarna coklat. Perubahan warna yang terjadi
dibaca dengan standar hemoglobin. Alat dan bahan yang digunakan :
darah, standar hemoglobin, tabung hemoglobin, anti coagulant, H Cl
0,1 N.
Larutan HCl 0,01 N diteteskan pada tabung Sahli sampai tanda
tera 0,1 atau garis bawah, kemudian sampel darah dihisap
15

menggunakan pipet hingga mencapai tanda tera atas. Sampel darah


segera dimasukkan ke dalam tabung dan ditunggu selama 3 menit
atau hingga berubah warna menjadi coklat kehitaman akibat reaksi
antara HCl dengan haemoglobin membentuk asam hematin. Larutan
ditambah dengan aquades, diteteskan sedikit sambil terus diaduk.
Larutan aquades ditambahkan hingga warna larutan sama dengan
warna standard hemoglobinometer. Nilai haemoglobin di kolom
“gram%” yang tertera pada tabung haemoglobin, yang berarti
banyaknya haemoglobin dalam gram 100 ml darah.
b. Metode Cyanmethemoglobin
Prinsp dasar : Hemoglobin darah diubah menjadi hemoglobin
sianida dalam larutan kalium ferrisianida dan kalium sianida.
Absorbsi larutan 8 diukur dengan panjang gelombang 540
mikrometer dengan satuan gram/dl. Alat dan bahan yang digunakan
adalah alat tabung reaksi, pipet Hb 20 mikrom, fotometer, Reagen
Cyanmed.
Dalam metode ini hemoglobin akan dioksidasi oleh kalium
ferrosianida menjadi methemoglobin yang kemudian bereaksi
dengan ion sianida (CN2-) yang akan membentuk
sianmethemoglobin yang berwarna merah. Intensitas warna akan
dibaca dengan menggunakan fotometer dan akan dibandingkan
dengan standar. Hasil dalam metode ini lebih objektif karena yang
membandingkan adalah alat elektronik.
c. Metode Hemoque
Metode hemoque merupakan pengembangan dari metode untuk
mengetahui kadar hemoglobin melalui spektrofotometer dan telah
mendapat rekomendasi dari organisasi internasional seperti UNICEF
dan WHO. Keakuratan alat ini mencapai 99,9%. Hemoque adalah
ukuran notebook dan portabel. Alat ini memiliki dua komponen
yaitu fotometer untuk membaca hasil pengujian dan fotometer
mikrokuvet sebagai pipet.
16

9. Dampak Anemia pada Remaja Putri


Menurut Martini (2015). Tingginya angka kejadian anemia yang di
alami oleh remaja putri dapat menimbulkan berbagai dampak, antara
lain: Menurunkan fungsi imun (kekebalan) tubuh sehingga mudah
terserang penyakit, menurunkan kapasitas kerja individual, kurang fokus
saat belajar sehingga dapat menyebabkan menurunnya prestasi akademik,
menurunkan kemampuan latihan fisik dan kebugaran tubuh yang
mengakibatkan wajah pucat.
Anemia pada remaja putri lebih tinggi dibandingkan remaja laki-laki.
Perlu diketahui bahwa anemia pada remaja secara umum berdampak
negatif terhadap penurunan imunitas, konsentrasi, prestasi akademik,
kesehatan fisik dan produktivitas remaja (Kemenkes RI, 2018).
10. Pencengahan dan Penanggulangan Anemia
Berdasarkan peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2013 tentang
Gerakan Nasional Percepatan Gizi yang menitik beratkan pada
penyelematan pada 1000 HPK (Hari Pertama Kelahiran) dan peraturan
Menteri Kesehatan Nomon 88 Tahuan 2014 tentang standart tablet
tambah darah bagi wanita usia subur dan ibu hamil. Pemberian tablet
tambah darah dengan komposisi terdiri dari 60 mg zat besi elemental
(dalam bentuk sediaan ferro sulfat, ferrro fumarat dan wau ferro
glukonat) dan 0,400 mg asam folat pada remaja putri usia 12-18 atau di
institusi pendidikan (SMP dan SMA atau sederajat) dan wanita usia
subur (WUS) usia 15- 49 tahun di institusi masing-masing. Dengan
pelaksanaan sebagai sebagai berikut :
a. Cara pemberian tablet tambah darah dengan dosis 1 (satu) tablet per
minggu sepanjang tahun.
b. Pemberian tablet tambah darah dilakukan untuk remaja putri usia 12-
18 tahun.
c. Pemberian tablet tambah darah pada remaja melalui UKS di institusi
pendidikan (SMP dan SMA atau sederajat) dengan menentukan hari
17

minum tablet tambah darah bersama setiap minggunya sesuai


kesepakatan di wilayah masing-masing institusi.
d. Pemberian tablet tambah darah pada wanita usia subur (WUS) di
tempat kerja menggunakan tablet tambah darah yang disediakan oleh
institusi tempat kerja atau dengan mandiri.
Selain penanggulangan pada anemia yang sudah dijabarkan diatas
tersebut maka Pencegahan dan penanggulangan anemia juga dapat
dilakukan dengan cara berikut:
a. Tingkatkan asupan zat besi melalui makanan yang dianjurkan,
terutama makanan hewani yang mudah diserap seperti hati, ikan,
daging dan lain-lain. Selain itu, penting juga untuk memperbanyak
makanan yang banyak mengandung vitamin C dan vitamin A (buah
dan sayur). Untuk membantu penyerapan zat besi dan membantu
proses pembentukan Hb.
b. Pemberian suplemen dan tablet besi Untuk mengurangi efek negatif
yang dialami penderita anemia, terutama yang disebabkan oleh
defisiensi zat besi, penting untuk memberikan suplemen zat besi.
11. Hubungan Pola Makan dengan Kejadian Anemia Pada Remaja
Menurut (Zubir, 2018) menyatakan bahwa remaja putri cenderung
memiliki kebiasaan makan yang tidak sehat dan pilih-pilih makanan
sehingga tidak baik bagi tubuh . Antara lain, kebiasaan tidak sarapan
pagi, malas minum air putih serta melakukan diet yang kurang baik
karena ingin tampil langsing (mengabaikan sumber protein, karbohidrat,
vitamin dan mineral), kebiasaan mengkonsumsi makanan rendah gizi dan
makan siap saji. Sehingga remaja tidak mampu memenuhi berbagai jenis
makanan yang dibutuhkan oleh tubuh untuk proses pembentukan
hemoglobin (Hb). Jika itu terjadi untuk waktu yang lama akan
menyebabkan penurunan kadar Hb berlanjut menyebabkan anemia.
Pada remaja, penyebab paling umum dari anemia adalah kekurangan zat
besi, vitamin A, vitamin C, asam folat, kekurangan vitamin B12, atau
kekurangan gizi secara umum adalah kekurangan zat besi pada remaja
akibat mengkonsumsi pola makan yang salah dan kebutuhan gizi yang
18

tinggi pada masa remaja. Beberapa remaja mengalami defisiensi besi


dikarenakan asupan makanan yang rendah akan nutrisi. Asupan makanan
yang rendah nutrisi pada remaja sering terjadi pada remaja yang
menghindari protein hewani, meninggalkan waktu makan, dll. Selain itu,
jika perempuan tidak mengikuti diet yang hanya mengkonsumsi bagian
dari sayuran, olahraga berlebihan.
BAB 3
KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. Kerangka Konseptual Penelitian

Faktor yang menyebabkan
terjadinya Anemia:
1. Meningkatnya kebutuhan zat
besi
2. Kurangnya asupan zat besi
3. Kehamilan pada usia remaja
4. Penyakit infeksi dan infeksi
parasit
5. Sosial ekonomi
6. Status gizi
7. Pengetahuan
8. Pola makan Kejadian Anemia
pada Remaja Putri

Sumber : Menurut Fikawati, dkk. (2017)

Keterangan :

: Diteliti

: Tidak diteliti

: Berpengaruh

Gambar 3.1 Kerangka konseptual hubungan pola makan dengan kejadian


anemia pada remaja putri kelas XI di MA 1 Annuqayah putri
Kecatamatan guluk-guluk (Fikawati, dkk. 2017).

Berdasarkan kerangka konseptual diatas faktor-faktor yang berhubungan
dengan terjadinya anemia pada remaja adalah meningkatnya kebutuhan zat
besi, kurangnya asupam zat besi, kehamilan pada usia remaja, penyakit
infeksi dan infeksi parasit, sosial ekonomi, status gizi, pengetahuan, dan pola
makan. Pola makan merupakan cara untuk mengetahui jumlah jenis makanan

19
20

yang di konsumsi, sehingga dapat meningkatkan kesehatan, psikologi, serta


dapat mencengah dan mengobati suatu penyakit. Apabila pola makan yang
baik sehat mempresentasikan pencapaian gizi yang optimal. Sebaliknya pola
makan yang salah, tidak teratur, dan tidak seimbang dapat mempengaruhi
kesehatan tubuh yang kurang optimal, sehingga mengakibatkan kurang gizi
pada remaja dan kadar Hb rendah. Dampak dari terjadinya anemia pada
remaja putri yaitu menurunnya fungsi imun (kekebalan) tubuh sehingga
mudah terserang penyakit, menurunnya kapasitas kerja individual, kurang
fokus saat belajar sehingga dapat menyebabkan menurunnya prestasi
akademik, serta menurunkan kemampuan latihan fisik dan kebugaran tubuh
yang mengakibatkan wajah pucat.
Pada kerangka ini difokuskan pada hubungan pola makan dengan
kejadian anemia pada remaja putri.
B. Hipotesis Penelitian
H1 “Ada Hubungan Pola Makan dengan Kejadian Anemia Pada Remaja
Putri Kelas XI Di MA 1 Annuqayah Putri Kecamatan Guluk-Guluk”
BAB 4
METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Bangun


Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah yaitu analitik 
korelasional yang menghubungkan antara pola makan dengan kejadian
anemia pada remaja putri. Dengan menggunakan teknik Cross Sectional yaitu
jenis penelitian yang menekankan waktu pengukuran/observasi data variabel
independen dan variabel dependen dilakukan hanya satu kali pada waktu
yang sama (Notoatmojo, 2012).
B. Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian kali ini adalah semua siswi di MA 1
Annuqayah Putri kelas XI IPS 1 sebanyak 32 siswi dan kelas XI IPS 2
sebanyak dari 36 siswi. Jadi jumlah populasi keseluruhan berjumlah 68 siswi.
C. Sampel, Besar Sampel, dan Cara Pengambilan Sampel
1. Sampel
Sampel dalam Penelitian ini adalah sebagian Remaja Putri Kelas XI
Di MA 1 Annuqayah Putri Kecamatan Guluk-Guluk.
a) Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah subjek penelitian yang dapat mewakili
sampel penelitian yang memenuhi syarat (Notoatmodjo, 2012).
1) Siswi yang bersedia menjadi responden.
2) siswi yang tidak buta huruf, gangguan pendengaran dan
berkomunikasi.
3) Responden bersedia menandatangani lembar persetujuan dan
kooperatif.
b) Kriteria Ekslusi
Kriteria eksklusi adalah subjek yang tidak dapat menggantikan
sampel karena tidak memenuhi syarat (Notoatmodjo, 2012).
1) Responden dalam keadaan sakit.
2) Responden yang mengundurkan diri menjadi sampel pada waktu
penelitian berlangsung.

21
22

2. Besar Sampel
Dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:
N
n= 2
1+ N ( d)
Keterangan:
n : Jumlah sampel
N : Jumlah populasi
d : Tingkat siknifikan (0,05)
Dengan perhitungan :
Diketahui:
N = 68
d = 0,05
ditanya : n?
Jawab :
68
n= 2
1+68 ( 0,05 )
68
n=
1+68 × 0,0025
68
n=
1+0 ,17
68
n=
1 , 17
n=58 ,
Jadi besar sampel dalam penelitian ini sebesar 58 responden.

3. Cara Pengambilan Sampel


Pengambilan sampel yang dipakai pada penelitian ini adalah meng-
gunakan probability sampling yaitu setiap subjek dalam populasi
mempunyai kesempatan untuk terpilih atau tidak terpilih sebagai sampel.
Tehnik yang digunakan stratified random sampling yaitu merupakan
proses pengambilan sampel dengan cara penarikan sampel untuk
populasi yang memiliki karakteristik heterogen atau karakteistik yang
dimiliki populasi yang bervariasi.
23

D. Lokasi dan Waktu Penelitian


1) Lokasi Penelitian : MA 1 Annuqayah Putri Kecamatan Guluk-Guluk.
a. Di sekolah tersebut ditemukan beberapa siswi yang mengalami
Anemia
b. Lokasi penelitian dapat dijangkau oleh peneliti
c. Peneliti sudah mengenal lokasi penelitian sehingga dapat
memudahkan dalam pengumpulan data
d. Belum pernah dilakukan penelitian serupa
2) Waktu Penelitian :
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November - Desember 2022
24

E. Kerangka Kerja Penelitian

Populasi
Remaja putri kelas XI IPS 1 dan XI IPS 2 di MA 1Annuqayah Putri sejumlah
68 siswi

Sampling
Probability Sampling dengan teknik stratified Random Sampling

Sampel
Sebagian remaja putri kelas XI di MA 1Annuqayah Putri sebesar 58
responden

Pengumpulan Data
Menggunakan instrument kuisioner dan pengambilan darah dengan
menggunakan metode digital Hemoque

Pengolahan Data
Editing, Scoring,Coding, processing, Cleaning, Tabulating

Analisa Data
Menggunakan SPSS dengan uji korelasi Chi Square

Penyajian Hasil Penelitian

Simpulan dan Saran

Gambar 4.1 Kerangka Operasional Penelitian Hubungan Pola Makan


Dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri Kelas XI Di
MA 1 Annuqayah Putri Kecamatan Guluk-Guluk.

F. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional


1. Identifikasi Variabel
a) Variabel independen / variabel bebas
Variabel independen pada penelitian ini adalah pola makan.
b) Variabel dependen / variabel terikat
Variabel dependen pada penelitian ini adalah kejadian anemia pada
remaja putri.
25

2. Definisi Operasional
Variabel Definisi op- Alat Ukur Kategori dan Kri- Skala
erasional teria
Indepen- Pola makan Kuisioner 4. Sesuai Nominal
den adalah tingkah apabila skor
Pola laku remaja ≥ 13
Makan putri untuk (kode 1)
memberi
5. Tidak sesuai
jawaban
terhadap hal- apabila skor
halyang ≤ 12
berhubungan (Kode 2)
dengan pola
makan yang
meliputi:
1. Jenis
makan
2. Frekuensi
makan
3. Jumlah
porsi
makan

Dependen Suatu kondisi Mengambil 1. Ringan Ordinal


Kejadian dimana ku- darah Jika skor Hb
Anemia rang darah dengan 9-10 g/dl
pada atau kadar Hb menggunaka (Kode 1)
remaja dalam darah n metode 2. Sedang
putri kurang dari 12 digital Jika skor Hb
gr/dl Hemoque 7-8 g/dl
(Kode 2)
3. Berat
Jika skor Hb
<7 g/dl
(Kode 3)

Tabel 4.1 Definisi Operasional “Hubungan Pola Makan dengan Kejadian


Anemia Pada Remaja Putri Kelas XI Di MA 1 A nnuqayah Putri
Kecamatan Guluk-Guluk.

G. Instrumen Penelitian dan Cara Pengumpulan Data


1. Intrumen penelitian
26

Instrumen pada penelitian adalah alat untuk mengambil data. Peneli-


tian yang digunakan pada variabel independen dan variabel dependen
yaitu:
a) Data pola makan didapatkan dengan cara membagikan kuersioner.
b) Data anemia didapat dengan cara mengambil darah dengan meng-
gunakan metode digital Hemoque.
2. Cara pengumpulan data
Dalam melakukan penelitian ini, prosedur yang di tetapkan adalah
sebagai berikut:
a) Peneliti menentukan tempat dan lokasi yang sesuai dengan judul
peneliti, setelah menentukan tempat yang sesuai, peneliti
menanyakan prosedur ditempat tersebut apabila ingin mengadakan
studi pendahuluan dan dilanjutkan dengan penelitian
b) Peneliti melakukan pengajuan surat perizinan pengambilan data awal
penelitian kepada Dekan Fakultas Keperawatan dan Kebidanan sete-
lah disetujui oleh dosen pembimbing.
c) Setelah peneliti mendapatkan surat pengantar dari kampus UNUSA,
terkait pengambilan data awal kemudian surat pengantar diberikan
kepada Kepala sekolah MA 1 Annuqayah Putri untuk melakukan
pengambilan data awal.
d) Setelah proposal penelitian di acc, serta sudah diujikan, dan sudah di
sahkan oleh para tim penguji dan ka prodi S1 kebidanan terkait
proposal penelitian tersebut.
e) Setelah mendapatkan surat izin penelitian, kemudian mengajukan
proposal etik untuk menguji kelayakan etik penelitian.
f) Setelah peneliti mendapatkan surat pengantar dari kampus UNUSA,
kemudian surat pengantar diberikan kepada Kepala sekolah MA 1
Annuqayah Putri untuk melakukan penelitian.
g) Melakukan koordinasi dengan BK/Humas terkait ruangan kelas yang
digunakan untuk penelitian, jam penelitian, dan mengkoordinir calon
responden untuk mengikuti penelitian.
27

h) Mengumpulkan calon responden pada satu tempat dengan waktu


yang terjadwal.
i) Peneliti menjelaskan tentang maksud dan tujuan penelitian, kerahasi-
aan penelitian, tata cara pengisian kuesioner dan tata cara pemerik-
saan anemia yang dilakukan pada remaja putri kelas XI.
j) Peneliti memberikan informed concent, kemudian dilanjutkan
pengisian kuisioner terkait pola makan yang akan diisi oleh respon-
den dan pemeriksaan anemia dengan mengecek kadar haemoglobin
dengan metode digital hemoque.
k) Peneliti mengumpulkan hasil kuesioner yang telah lengkap dan
melanjutkan ke proses pengolahan data.
H. Pengolahan dan Analisis Data
1. Teknik Pengolahan Data
Setelah data terkumpul dari responden selanjutnya dilakukan pengo-
lahan data dengan cara sebagai berikut.
a) Editing
Hasil data lapangan harus di edit terlebih dahulu. Penelitian ini
mengkaji dan mengoreksi data. Jika ada data yang kurang lengkap,
peneliti harus mengumpulkan data ulang untuk melengkapi data
yang kurang.
b) Coding
setelah semua kuesioner sudah diedit, selanjutnya peneliti
melakukan peng’’kodean’’ atau ‘’coding’’, tujuan dari pengkodean
ini ialah untuk memberikan petunjuk pada suatu informasi atas data
yang akan di analisis, peneliti memberi kode sebagai berikut:
variabel independen yaitu pola makan :
1) Sesuai = Kode 1
2) Tidak sesuai = Kode 2

variabel dependen yaitu anemia :


1) Ringan = Kode 1
2) Sedang = Kode 2
28

3) Berat = Kode 3
c) Scoring
Scoring adalah pemberian nilai atau bobot terhadap jawaban
responden sehingga dapat menghasilkan jawaban dari variabel.
Setelah kegiatan pengumpulan data dan lembar kuersioner telah
dibrikan, maka selanjutnya diberikan angka agar dapat menilai dan
menyimpulkan.
1. Pola makan
a) Sesuai : ≥ 13
b) Tidak sesuai : ≤ 12
2. Anemia
a) Ringan : 9-10 g/dl
b) Sedang : 7-8 g/dl
c) Berat : <7 g/dl
d) Processing (data entry)
Setelah responden melakukan pengisian kuisioner dengan benar
dan lengkap, maka langkah selanjutnya yaitu memproses data agar
dapat dianalisis. Proses data dilakukan dengan cara memasukkan
data dari kuisioner terkait pola makan remaja putri dan pemeriksaan
anemia dengan mengecek kadar haemoglobin dengan metode digital
hemoque dengan merek easy touch ke program computer, Progam
computer yang digunakan oleh peneliti adalah program IBM Statisti-
cal Package For The Sciences (SPSS) Stastistic 25.
e) Cleaning
Cleaning (pembersihan data) adalah fungsi untuk mengecek
ulang data yang sudah dimasukkan apakah ada kesalahan atau tidak.

f) Tabulating
29

Tabulating adalah mengelompokkan data sesuai kategori yang


sudah dibuat untuk tiap-tiap sub variabel yang diukur setelah itu
dimasukkan ke dalam tabel distribusi frekuensi.
Pengolahan data dalam bentuk presentase kemudian diinterprest
asikan dengan menggunakan skala kuantitatif sebagai berikut:
100 : seluruhnya
76% - 99% : hampir seluruhnya
51% - 75% : sebagian besar
50% : setengahnya
26% - 49% : hampir setengahnya
1% - 25% : sebagian kecil
0% : tidak satu pun
2. Analisis data
Setelah data diperoleh dari lembar kuisioner dan mengecek kadar
haemoglobin maka langkah selanjutnya adalah melakukan analisis
menggunakan uji korelasi Chi Square. Hipotesis penelitian ditolak
apabila p < 0,05 = (H0) yang berarti ada hubungan antara pola makan
dengan kejadian anemia pada remaja putri.
I. Etika Penelitian
Penelitian ini mengajukan izin kepada Kepala MA 1 Annuqayah Putri
untuk mendapat persetujuan melakukan penelitian. Melakukan pendekatan
dengan responden, dan untuk mendapatkan persetujuan dari responden den-
gan menggunakan pada masalah etik yaitu:
1. Informend concent (Lembar Persetujuan peneliti)
Informed Consent diberikan kepada responden dengan tujuan agar
subjek mengetahui maksud dan tujuan dilakukan penelitian. Jika subjek
bersedia diteliti, maka responden harus menandatangani lembar persetu-
juan. Jika subjek menolak maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap
menghormati keputusannya.

2. Anonymity (Tanpa Nama)


30

Untuk menjaga kerahasiaan identitas penelitian ini, nama


Responden tidak dicantumkan pada lembar kuersioner dan hanya
menuliskan kode pada lembar kuersioner.
3. Confidentiality (Kerahasiaan)
Memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik berupa infor-
masi maupun masalah lain. Semua informasi yang telah dikumpulkan di-
jamin kerahasiaan oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan
dilaporkan pada hasil riset.
31

BAB 5
HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Lokasi Penelitian


Lokasi penelitian ini dilakukan di Madrasah Aliyah 1 Annuqayah Putri
(MAPI) Guluk-guluk yang terletak di Jl. Kompleks Pondok Pesantren
Annuqayah, Desa Guluk-guluk Tengah, Kecamatan Guluk-guluk, Kabupaten
Sumenep, Provinsi Jawa Timur. MA 1 Annuqayah Putri salah satu lembaga
pendidikan yang berada di bawah naugan Dinas Departemen Agama
Kabupaten Sumenep yang diselenggarakan oleh yayasan Annuqayah Pondok
Pesantren Annuqayah, Desa Guluk-guluk Tengah, Kecamatan Guluk-guluk,
Kabupaten Sumenep. MA 1 Annuqayah Putri berdiri pada tahun 2002. Sejak
berdirinya, Madrasah ini berstatus terdaftar, kemudian diakui, dan pada tahun
2011. Madrasah ini mendapat status terakreditasi A hingga sekarang. MA 1
Annuqayah Putri tetap mempertahankan statusnya yaitu mendapatkan hasil
dengan predikat TERAKREDITASI A (AMAT BAIK) / DISAMAKAN.
Madrasah Aliyah 1 Annuqayah Putri memiliki fasilitas kelas sebanyak 35
ruang kelas yaitu kelas X, XI dan XII yang terdiri dari 3 lantai. Lantai 1
terdapat kelas bagian seluruh siswi program IPA. Dilantai dua terdapat kelas
bagian seluruh siswi program IPS. Sedangkan dilantai tiga terdapat kelas yang
ditempati oleh bagian siswi program IBB dan PK.

Adapun fasilitas lain yang dimiliki Madrasah Aliyah 1 Annuqayah Putri


yaitu ruang kepala sekolah, ruang guru putra/putri, ruang Bimbingan
Konseling (BK), UKS, perpustakaan, laboratorium IPA, laboratorium
komputer, koperasi sekolah, lapangan, tempat parkir guru, toilet dan kantin
sekolah. Kantin sekolah di MA 1 Annuqayah Putri terletak disamping sekolah,
dan menu makanan yang dijual bervariasi seperti mie ayam, bakso, soto,
gorengan dan makanan kecil lainnya.

Madrasah Aliyah 1 Annuqayah Putri memiliki kegiatan belajar dimulai


dari pukul 07.00-14.00 WIB. Adapun kegiatan ekstrakulikuler yang terdapat
di Madrasah Aliyah 1 Annuqayah Putri yaitu: PMR, paduan suara, qiroat dan
32

tilawah, sareang, menjahit, pramuka, paskibraka, jurnalistik, bahasa inggris


dan pagar nusa.

B. Hasil Penelitian
1. Data Umum
Data umum yang disajikan terdiri dari usia dan kelas pada remaja
putri di MA 1 Annuqayah Putri Kecamatan Guluk-Guluk.
Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Usia dan Kelas
Variabel Frekuensi Presentase (%)
(n)
Usia
1. 16 tahun 30 51,7%
2. 17 tahun 24 41,4%
3. 18 tahun 4 6,9%
Kelas
1. XI IPS 1 29 50%
2. XI IPS 2 29 50%

Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner terhadap 58 responden pada


remaja putri kelas XI di MA 1 Annuqayah Putri Kecamatan Guluk-Guluk,
responden dengan usia 16 tahun sebanyak 30 orang atau 51,7%, usia 17 tahun
sebanyak 24 orang atau 41,4%, serta usia 18 tahun sebanyak 4 orang atau
6,9%. Pada kategori kelas, responden yang berasal dari XI IPS 1 dan XI IPS 2
masing-masing berjumlah 29 orang.
2. Data Khusus
a. Pola Makan
Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Pola Makan Pada Remaja Putri Kelas XI di MA 1
Annuqayah Putri Kecamatan Guluk-Guluk
Pola Makan N %

Sesuai 20 34%
Tidak Sesuai 38 66%
Total 58 100%
33

Berdasarkan Tabel 4.1 distribusi frekuensi pola makan remaja


putri kelas XI IPS 1 dan XI IPS 2 di di MA 1 Annuqayah Putri Kecamatan
Guluk-Guluk. Mayoritas pola makan remaja putri di MA Annuqayah Putri
tidak sesuai atau tidak teratur dengan jumlah 38 orang atau 66% dan yang
sesuai atau teratur hanya 20 orang atau 66%.
b. Anemia
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Angka Kejadian Anemia Pada Remaja Putri Kelas XI
di MA 1 Annuqayah Putri Kecamatan Guluk-Guluk
Kategori Kadar Hemoglobin N %
Anemia
Tidak Anemia 11> g/dl 14 14 24%
Ringan 9-10 g/dl 10 44 17%
Sedang 7-8 g/dl 20 34%
Berat <7 g/dl 14 24%
Total 58 100%

Berdasarkan Tabel 4.1 distribusi frekuensi pola makan remaja


putri kelas XI IPS 1 dan XI IPS 2 di di MA 1 Annuqayah Putri Kecamatan
Guluk-Guluk. Mayoritas angka kejadian anemia remaja putri di MA
Annuqayah Putri berada pada kategori sedang yaitu sebanyak 20 orang
atau sekitar 34%, kategori berat sebanyak 14 orang atau 24% dan kategori
ringan sebanyak 10 orang atau 21%. Adapun remaja putri di MA
Annuqayah yang tidak mengalami anemia hanya 14 orang atau 24%.
c. Analisis Hubungan Pola Makan Dengan Kejadian Anemia
Tabel 4.3 menunjukkan presentase hubungan pola makan yang tidak
teratur dengan angka kejadian anemia pada remaja putri lebih tinggi
dibandingkan dengan angka kejadian anemia pada remaja putri dengan
pola makan teratur.
34

Tabel 4.3
Hubungan Pola Makan Dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri Putri
Kelas XI di MA 1 Annuqayah Putri Kecamatan Guluk-Guluk
Anemia
Total
Pola Makan Ringan Sedang Berat Tidak Anemia
N % N % N % N % N %
12
Sesuai 7 % 2 3% 0 0% 11 19% 20 34%
Tidak Sesuai 3 5% 18 31% 14 24% 3 5% 38 66%
17
Jumlah
% 34% 24% 24% 58 100%
Uji chi-square X2 hitung = 33,028 P value = 0,000

Berdasarkan tabel 4.3 hubungan pola makan dengan kejadian anemia


pada remaja putri kelas XI IPS 1 dan XI IPS 2 di MA 1 Annuqayah Putri
Kecamatan Guluk-Guluk putri dapat disimpulkan bahwa mayoritas
mengalami anemia dengan pola makan tidak teratur. Hal ini dapat dilihat dari
tabel di atas di mana mayoritas remaja putri sebanyak 18 orang atau 31% den-
gan pola makan tidak teratur mengalami anemia pada kategori sedang. Hasil
uji chi square menunjukkan nilai p = 0,000 < 0,05 dan nilai hasil uji chi-
square X²hitung 33,028 > X²tabel 3,841 yang menunjukkan adanya hubungan
yang signifikan antara pola makan dengan kejadian anemia pada remaja putri
kelas XI IPS 1 dan XI IPS 2 di di MA 1 Annuqayah Putri Kecamatan Guluk-
Guluk.
35

BAB 6
PEMBAHASAN
36

BAB 7
PENUTUP
37

DAFTAR PUSTAKA

Adriana, M. S. (2012). Pengantar Gizi Masyarakat. Kencana. . Jakarta: 2012.


Ahmad., S. &. (Tahun 2017). Analisis Faktor yang Berhubungan Dengan Status
Gizi Remaja Putri Pada Siswi Kelas VII SMPN 2 Desa Tambak Baya Ke-
camatan Cibadak Kabupaten Lebak. Jurnal Medikes Vol. 5 Edisi 1.
Fikawati S, d. (2017). Gizi Anak dan Remaja. Depok: Rajawali Pers.
Handajani, D. (2014). Nutrition Care Process. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Istiqomah, D. (2016). Hubungan pola makan dengan kejadian anemia pada remaja
putri. Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Aisyiyah, 12.
Ketaren, Y. (2018). Hubungan Pola Makan Dengan Angka Kejadian Anemia Pada
Remaja Putri di Sma Pencawan Medan. . Tugas Akhir. Politeknik Kese-
hatan Kemenkes Medan Jurusan Kebidanan Medan Prodi D-IV.
kushanto, C. M. dan Supariasa, I. D. N. 2014. Survei Konsumsi Gizi. Yogyakarta:
Graha Ilmu
Marlena, I. (2015). Dasar-Dasar Ilmu Gizi Dalam Keperawatan. Yogyakarta:
Pustaka Baru Press.
Martini. (Edisi Juni 2015.). Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian
Anemia Pada Remaja Putri di MAN 1 Metro. Jurnal Kesehatan Metro Sai
Mawai.
MB, A. (2010). Gizi dalam Daur Kehidupan,. Jakarta:EGC.: 2010.
MCN, B. D. (2014). Anemia Masalah Gizi Pada Remaja Wanita. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC.
Nisa’, E. C. (2021). Hubungan Pola Makan dengan Kejadian Anemia Pada Re-
maja Putri. . Skripsi. Universitas dr. Soebandi, 11.
Notoatmojo. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Nursalam. (2016). Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan Pendekatan Praktis
Edisi.4. . Jakarta: Salemba Medika.
Pratiwi Apidianti, S. &. (2021). Gambaran Perbedaan Pengetahuan Tentang Ane-
mia Sebelum dan Sesudah Diberi Penyuluhan Pada Remaja Putri Di
SMUN 5 Kelas XI-XII. Jurnal Sakti Bidadari Vol. 4 No. 2.
Sulistyoningsih. (2011). Gizi Untuk Kesehatan Ibu dan Anak. . Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Supariasa, I. D. ( 2016). Penilaian Status Gizi. . Jakarta: Kedokteran EGC.
38

Suryani Desri, d. (2015). Analisi Pola Makan dan Anemia Gizi Besi pada Remaja
Putri Kota Bengkulu. Jurnal Kesehatan Masyarakat.
Suryanti, Y. d. (2017). Hubungan Pengetahuan dan Pola Makan Dengan Kejadian
Anemia Remaja Putri di Mts Swasta Al-Hidayah Talang Bakung Kota
Jambi, . Jurnal Bahana Kesehatan Masyarakat.
Utami, U. &. (2019.). Hubungan Antara Pola Makan Dengan Kejadian Anemia
Pada Remaja Putri di SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar,. Maternal
Vol.III No.2. World Health Organization, 2013. Anemi conditions
(https://www.who.int/chp/topics/anemi/en/, diakses Oktober 2022,.
Wartonah., T. &. (2015). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan.
Jakarta: Salemba Medika.
Widajanti, L. (2014) Survei Konsumsi Gizi. BP UNDIP Semarang
Yuni, N. (2017). Kelainan Darah. Yogyakarta: Nuha Medika.
Zakiudin, A. &. (2018). Hubungan Kebiasaan Makan Pagi Dengan Kejadian Ane-
mia Pada Remaja Putri di SMA Al Hikmah 2 Benda Sirampog Brebes. Ju-
rnal Para Pemikir, 1.
Zubir. (2018). Hubungan Pola Makan dengan Kejadian Anemia pada Remaja Pu-
tri SMK Kesehatan AsSyifa School Banda Aceh, . Serambi Saintia.
39

Lampiran 1
Permohonan Ijin Pengambilan Data Awal
40

Lampiran 2
Surat Balasan Ijin Pengambilan Data Awal
41

Lampiran 3
Lembar Keterangan Laik Etik
42

Lampiran 4
Lembar Permohonan Menjadi Responden

PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Kepada Yth Responden


Di Tempat
Assalamu’alaikum wr,wb
Sebagai persyaratan tugas akhir mahasiswa Prodi S1 Kebidanan Fakultas
Keperawatan dan Kebidanan Universitas Naahdlatul Ulama Surabaya, saya
mahasiswa Prodi S1 Kebidanan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya untuk
melakukan penelitian, maka saya:

Nama : Anis Rohatin

NIM : 1230121005

Akan melaksanakan penelitian tentang “Hubungan Pola Makan dengan


Kejadian Anemia Pada Remaja Putri Kelas XI Di MA 1 Annuqayah Putri
Kecamatan Guluk-Guluk”. Untuk kepentingan tersebut mohon kesedian saudara
untuk menjadi responden. Dan saya akan menjamin kerahasiaan identitas
saudara.

Demikian persetujuan saya, atas perhatian dan kesediaan saudara saya


ucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum wr,wb

Sumenep, 26 Desember 2022


Responden,

( Ivada Wafiroh )
43

Lampiran 5
Lembar Informasi Untuk Responden

PENJELASAN PENELITIAN UNTUK DISETUJUI


(Information for consent)

Assalamualaikum wr. wb

Dengan hormat,

Saya yang bertanggung jawab dibawah ini

Nama : Anis Rohatin

NIM : 1230121005

Status : Mahasiwa

Terimakasih kepada para responden yang telah membaca lembar informasi


penelitian dan formulir persetujuan.

Judul Penelitian : Hubungan Pola Makan Dengan Kejadian Anemia Pada


Remaja Putri Kelas XI di MA 1 Annuqayah Putri
Kecamatan Guluk-Guluk.

Metode Penelitian : Metode Penelitian yang akan diterapkan adalah analitik


korelasional dengan desain cross sectional yaitu jenis
penelitian yang menekankan pada waktu pengukuran atau
observasi hanya satu kali, karena penelitian ini bertujuan
untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent
yaitu pola makan dengan variable dependent kejadian
anemia.

Karakteristik : Siswi di MA 1 Annuqayah Putri Kelas XI IPS 1 dan XI


IPS 2 Di Sekolah MA 1 Annuqayah Putri Kecamatan
Guluk-Guluk yang bersedia menjadi responden.
44

Jumlah Responden : Jumlah responden penelitian ini adalah siswi di MA 1


Annuqayah Putri kelas XI IPS 1 sebanyak 32 siswi dan
kelas XI IPS 2 sebanyak dari 36 siswi. Jadi jumlah
keseluruhan berjumlah 68 responden.

Waktu yang diperlukan : Peneltian ini memerlukan waktu 3 hari berturut-turut.

Tujuan dan Manfaat Penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui


Hubungan Pola Makan dengan Kejadian
Anemia Pada Remaja Putri Kelas XI Di MA
1 Annuqayah Putri Kecamatan Guluk-
Guluk. Penggunaan hasil penelitian ini dapat
digunakan sebagai data dasar dalam
melaksanakan penelitian lebih lanjut yang
berkaitan dengan topik permasalahan yang
sama. Hasil penelitian ini dapat memberi
masukan kepada siswi putri dalam cara
mencengah terjadinya anemia.

Demikian saya secara sadar saya akan sukarela serta tidak ada unsur
paksaan dari siapapun, saya bersedia berperan serta dalam penelitian ini.

Hal – hal yang perlu diinformasikan

A. Manfaat Terhadap Subyek Penelitian


Hasil penelitian ini dapat memberi masukan kepada siswi putri dalam cara
mencengah terjadinya anemia.
B. Kesukarelaan Untuk Ikut Penelitian
Keikutsertaan responden bersifat sukarela jadi responden memiliki hak penuh
untuk menolak menjadi responden tanpa paksaan dari pihak manapun.
C. Unsur Paksaan
Peserta bebas memilih keikutsertaan dalam penelitian ini tanpa ada paksaan.
Bila peserta sudah memutuskan untuk ikut, peserta juga bebas untuk
mengundurkan diri/berubah pikiran setiap saat tanpa dikenai denda atau pun
45

sanksi apapun. Peserta tidak bersedia untuk berpartisipasi, tidak akan ada
dampak buruk atau mendapat perlakuan pihak manajemen yang berbeda.
D. Prosedur Penelitian
Untuk variabel pola makan dengan menggunakan kuersioner kemudian
peneliti membangikan kuersioner kepada saudari disuatu ruangan yang telah
disediakan, sebelum pengisian kuersioner peneliti menjelaskan petunjuk untuk
yang akan diisi oleh saudari. Setelah kuersioner diisi oleh saudari kuersioner
dikumpulkan dan dilakukan pengecekan kembali oleh peneliti jika ada yang
kurang lengkap saudari diminta untuk megisi kembali.
Untuk variabel kejadian anemia dengan melakukan pengecekan Hb dari
masing-masing saudari. Sebelum dilakukan pemeriksaan cek darah Hb
peneliti menjelaskan kepada saudari cara untuk pengambilannya yaitu:
pertama tahap persiapan mencuci tangan dan menggunakan sarung tangan
bersih. Kedua tahap pelaksanaan menyampaikan tujuan dalam tindakan
kepada saudari, menyiapkan alat dan bahan. Selanjutnya peneliti menusuk
tangan saudari dengan jarum kecil blood lancets berukuran 28. Letakkan
setetes darah di satu sisi dari area target strip tes. Darah akan diserap dan
menyebabkan area target berwarna merah, reaksi pengujian dimulai saat meter
berbunyi bip. Meteran akan mulai menghitung mundur 6 detik kemudian
menunjukkan hasil anda di layar batu meteran hasil anda dalam memori secara
otomatis. Setelah itu akan menampilkan nilai Hb terukur, kemudian peneliti
mencatat hasilnya. Tahp terakhir yaitu peneliti membuang sampah pada
tempatnya, melepas sarung tangan, mencuci tangan dan memberitau hasilnya
kepada saudari.
E. Kerahasiaan
Semua data yang diperoleh selama dilakukan penelitian ini akan dicatat dan
digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan. Informasi tersebut hanya akan
digunakan dengan tidak mengungkapkan identitas responden. Semua
informasi yang dikumpulkan tetap menjadi rahasia dan tidak akan disebutkan
dalam publikasi hasil penelitian, laporan atau publikasi kepada siapapun di
luar penelitian ini.
46

F. Kompensasi
Penelitian ini responden akan diberikan oleh peneliti berupa Souvenir dan
snak, makanan.
G. Asuransi
Apabila dalam pengumpulan data terdapat hal yang tidak diinginkan maka
peneliti akan bertanggung jawab kepada responden.
H. Resiko yang Mungkin Timbul
Resiko pada penelitian ini kemungkinan kecil yaitu hanya berupa
mengganggu serta merepotkan responden, karena harus terlibat dalam
penelitian ini.
I. Kontak Peneliti
Segala pertanyaan dan klarifikasi terkait penelitian dapat melalui:
Nama : Anis Rohatin
Tlp / WA : 085648078226
Alamat : Dsn, Talaga. RT/RW (004/001). Desa, Karangnangka.
Kecamatan, Rubaru. Kabupaten Sumenep.
Email Peneliti : anisrohatin95@gmail.com
Atau dapat menghubungi melalui Komite Etik Penelitian Kesehatan,
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya untuk mendapatkan klarifikasi tentang
penelitian ini
Alamat : Jl. Jemursari No. 51-57 Surabaya 60237 – Gedung UNUSA
TOWER LT. 2,
Telepon : 031-8479070
Email : kepk@unusa.ac.id
Demikian atas perhatian dan kesediaannya. Saya sampaikan terima kasih.

Sumenep, 26 Desember 2022

Orangtua/wali Peneliti Responden

(Moh. Khalili, S.Pd) (Anis Rohatin) (Ivada Wafiroh)


47

Lampiran 6
Lembar Persetujuan Keikutsertaan Dalam Penelitian

LEMBAR PERSETUJUAN KEIKUTSERTAAN DALAM PENELITIAN


(Informed Consent)
Kepada Yth Responden
Di Tempat
Assalamu’alaikum wr,wb
Dengan hormat,
Dalam rangka memenuhi persyaratan tugas akhir program studi S1
Kebidanan saya peneliti yang bernama Anis Rohatin, NIM 1230121005 selaku
mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya, mengajukan permohonan
kepada saudari untuk bersedia menjadi responden dengan menuliskan identitas:

Nama (Inisial) :
Usia :
Pendidikan :
Saya selaku peneliti atas nama Anis Rohatin NIM 1230121005 mengmbil
penelitian dengan judul “Hubungan Pola Makan Dengan Kejadian Anemia Pada
Remaja Putri Kelas XI Di MA 1 Annuqayah Putri Kecamatan Guluk-Guluk”
yang bertujuan untuk mengetahui hubungan pola makan dengan kejadian anemia
pada remaja.

Cara pengambilan data yaitu dengan memberikan kuersioner kepada


responden.

Hal-Hal yang perlu Disetujui:

Apabila peneliti telah menjelaskan informasi yang jelas tentang penelitian ini dan
responden telah memahami bahwa:

A. Kesukarelaan untuk Ikut Penelitian


Keikutsertaan responden dalam penelitian ini bersifat sukarela dan tidak
ada unsur paksaan untuk mengikuti penelitian.
48

B. Hak Mengundurkan Diri


Responden memiliki hak untuk mengundurkan diri tanpa adanya
sanksi/denda serta dapat memutuskan tidak bersedia untuk mengikuti
penelitian ini tanpa adanya sanksi/denda.
C. Perlindungan Terhadap Responden
Responden memahami akibat yang akan ditimbulkan jika ada intervensi
dari penelii serta tindakan pencengahan yang disiapkan jika terjadi.
D. Kerahasiaan Data
Subjek penelitian memahami peneliti akan menjaga rahasia data hasil
penelitian.
E. Kontak Peneliti
Segala pertanyaan dan klarifikasi terkait penelitian dapat melalui:
Nama : Anis Rohatin
Telepon / WA : 085648078226
Alamat : Dsn, Talaga. RT/RW (004/001). Desa, Karangnangka.
Kecamatan, Rubaru. Kabupaten Sumenep.
Email Peneliti : anisrohatin95@gmail.com
Atau dapat menghubungi melalui Komite Etik Penelitian Kesehatan,
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya untuk mendapatkan klarifikasi
tentang penelitian ini.
Alamat : Jl. Jemursari No. 51-57 Surabaya 60237 – Gedung
UNUSA TOWER LT. 2,
Telepon : 031-8479070
Email : kepk@unusa.ac.id
Demikian atas perhatian dan kesediaannya. Saya sampaikan terima kasih.

Sumenep, 26 Desember 2022

Orangtua/wali Peneliti Responden

(Moh. Khalili, S.Pd) (Anis Rohatin) (Ivada Wafiroh)

Sanksi 1 Sanksi 2

( Muzayyanah ) (Ismatul Wardah)


49

Lampiran 7

Lembar Pengunduran Diri

PENGUNDURAN DIRI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama :
Umur :
Alamat :
No Hp/Wa :
Dengan ini menyatakan MENGUNDURKAN DIRI sebagai subjek
penelitian. Dengan judul penelitian Hubungan Pola Makan dengan Kejadian
Anemia Pada Remaja Putri Kelas XI Di MA 1 Annuqayah Putri Kecamatan
Guluk– Guluk.
Demikian lembar pengunduran diri yang saya buat dengan penuh
kesadaran dan tanpa ada paksaan.

Sumenep, 26 Desember 2022


Peneliti Responden

(Anis Rohatin) ( )

Saksi 1 Saksi 2

( ) ( )

Lampiran 8
50

Lembar Kuersioner Penelitian

KUERSIONER KARAKTERISTIK RESPONDEN


Judul : Hubungan Pola Makan dengan Kejadian Anemia pada Remaja
Putri Kelas XI Di MA 1Annuqayah Putri Kecamatan Guluk-Guluk.
Peneliti : Anis Rohatin

Kode Responden :
Kuersioner diisi langsung oleh responden atau dibantu oleh peneliti sebagai
pedoman dalam pengumpulan data.
Tuliskan secara singkat atau berikan tanda (√) pada kotak yang sesuai dengan
pilihan anda.
A. DATA UMUM
Data demografi
1. Nama :
2. Usia :
3. Kelas :
B. DATA KHUSUS
1. Pola makan
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah anda sehari makan sebanyak 3 kali dalam sehari?
2 Apakah pola makan (sarapan, makan siang, makan malam)
anda berjalan secara teratur?
3 Apakah anda selalu sarapan pagi sebelum berangkat ke
sekolah?
4 Apakah anda selalu sarapan pagi sebelum jam 07.00 pagi?
5 Apakah menu sarapan anda di dominasi oleh karbohidrat?
6 Apakah anda mengkonsumsi susu setiap hari?
7 Apakah anda mengkonsumsi suplemen / vitamin di pagi hari?
8 Apakah sarapan pagi berpengaruh di aktifitas anda di pagi
hari?
9 Apakah anda sering merasa lemas jika tidak sarapan di pagi
hari?
10 Apakah sarapan pagi menyita waktu anda di pagi hari?
51

11 Dengan sarapan pagi, apakah anda lebih berkonsentrasi ketika


belajar di sekolah ?
12 Apakah anda selalu membawa bekal makan siang dari rumah
untuk makan di sekolah ?
13 Apakah anda sering jajan di sekolah ?
14 Apakah anda selektif dalam memilih jajanan di sekolah?
15 Apakah anda sering mengkonsumsi mie instan ?
16 Apakah anda sering mengkonsumsi makanan cepat saji (fast
food) ?
17 Apakah anda mengkonsumsi sayur dan buah setiap hari ?
18 Apakah anda sudah mengkonsumsi air putih sebanyak 2,5 liter
setiap harinya ?
19 Menurut anda apakah makanan yang anda konsumsi sudah
memenuhi kriteria gizi seimbang ?
20 Apakah anda sering telat makan ?
21 Apakah anda aktif dalam kegiatan organisasi/ekstrakulikuler di
sekolah ?
22 Apakah anda memiliki kegiatan lain (les, kursus ,dll) diluar
kegiatan sekolah ?
23 Apakah kegiatan tersebut (ekstrakulikulikuler, organisasi, les,
dll) mempengaruhi pola makan anda ?
24 Apakah anda selalu menjaga / mengusahakan agar pola
makan anda tetap teratur ?
25 Setujukah annda jika pola makan yang baik berpengaruh
terhadap aktifitas sehari-hari anda ?

2. Kejadian Anemia
1) Kadar Hemoglobin

2) Status Anemia

Note : untuk yang kejadian anemia diisi oleh peneliti.

Lampiran 9
52

Lembar SOP Pengukuran Hemoglobin

Standart Operasional Prosedur Pengukuran Hemoglobin


a. Definisi Mengukur kadar hemoglobin berdasarkan warna yang terjadi
akibat perubahan Hb yang menjadi asam hematin.
b. Tujuan Mendeteksi adanya kejadian anemia remaja putri Kelas XI di
MA 1 Annuqayah Putri Kecamatan Guluk-Guluk.
c. Persiapan Alat 1. GCHb meter yang mudah disentuh
2. Tes strip darah hemoglobin
3. Kunci kode hemoglobin (warna pink) pada kotak strip
tes hemoglobin
4. Tusukan
5. Lancets
6. Alkohol swab
7. Buku
d. Prosedur Kerja 1. Saat pertama kali menggunakan Easy Touch GCHb
meter atau buka botol strip tes baru, masukkan kode
kunci dari botol uji strip. Setiap botol strip tes berisi
satu kode kunci. Pastikan nomor kode vial test strip
yang anda gunakan.
2. Ambil satu strip dari vial tutup botol dengan cepat.
3. Masukkan strip tes ke dalam slot strip tes pada meter.
Meteran pertama akan menampilkan nomor kode, lalu
simbol darahnya.
4. Saat layar menunjukkan simbol darah, bersihkan jari
anda dengan alkohol biarkan benar-benar kering.
5. Letakkan tusukan di jari anda
6. Tekan tringer pada penusuk
7. Angkat penusuk itu
8. Dapatkan setetes darah
9. Letakkan setetes darah di satu sisi dari area target strip
tes. Darah akan diserap dan menyebabkan area target
berwarna merah, reaksi pengujian dimulai saat meter
berbunyi bip. Meteran akan mulai menghitung mundur
6 detik kemudian menunjukkan hasil anda di layar
batu meteran hasil anda dalam memori secara otomatis
10. Layar akan menampilkan nilai hemoglobin terukur.
Catat nilai hemoglobin di buku log anda
11. Tarik strip dari meter. Meteran akan mati dengan
sendirinya, lepasakan ujung penusuk yang bisa diatur
12. Letakkan tutup pelindung pada lancet kembali, grib
53

pemegang tanda tangan dengan kuat dan tarik


keluarnya lancet
13. Buang lancet yang digunakan dalam wadah yang
sesuai dengan penutupnya
14. Ulurkan ujung yang dapat disesuaikan kembali pada
puncuturer

Lampiran 10
Tabel Rekapitulasi Data Penelitian
54

REKAPULITAS DATA UMUM


No Nama Usia Kelas
th
16 17th 18th XI IPS 1 XI IPS 2
1 An. 1 1 1
2 An. 2 1 1
3 An. 3 2 1
4 An. 4 1 1
5 An. 5 3 1
6 An. 6 1 1
7 An. 7 1 1
8 An. 8 2 1
9 An. 9 2 1
10 An. 10 2 1
11 An. 11 1 1
12 An. 12 3 1
13 An. 13 1 1
14 An. 14 1 1
15 An. 15 2 1
16 An. 16 1 1
17 An. 17 2 1
18 An. 18 1 1
19 An. 19 2 1
20 An. 20 1 1
21 An. 21 1 1
22 An. 22 1 1
23 An. 23 1 1
24 An. 24 1 1
25 An. 25 2 1
26 An. 26 2 1
27 An. 27 1 1
28 An. 28 2 2
29 An. 29 2 2
30 An. 30 1 2
31 An. 31 2 2
32 An. 32 2 2
33 An. 33 2 2
34 An. 34 1 2
35 An. 35 2 2
36 An. 36 2 2
37 An. 37 2 2
38 An. 38 1 2
39 An. 39 1 2
40 An. 40 2 2
41 An. 41 2 2
42 An. 42 1 2
43 An. 43 1 2
44 An. 44 2 2
55

45 An. 45 1 2
46 An. 46 1 2
47 An. 47 2 2
48 An. 48 2 2
49 An. 49 1 2
50 An. 50 1 2
51 An. 51 3 2
52 An. 52 1 2
53 An. 53 2 2
54 An. 54 1 2
55 An. 55 2 2
56 An. 56 1 2
57 An. 57 1 2
58 An. 58 1 2
53,4% 41,3% 5,1%

Keterangan :
1. Umur
Kode 1: 16 tahun = 31 (53,4%) respoden
Kode 2: 17 tahun = 24 (41,3%) responden
Kode 3: 18 tahun = 3 (5,1%) responden
2. Kelas
Kode 1: XI IPS 1 = 27 (46,5%) responden
Kode 2: XI IPS 2 = 31 (53,4%) responden

TABULASI DATA KHUSUS


56

Lampiran 11
Tabel Hasil Uji Statistik
57

1. Data Umum
a. Usia

Frequencies
Statistics
Usia
N Valid 58
Missing 0

Frequency Table

Usia
Cumulative Per-
Frequency Percent Valid Percent cent
Valid 16 30 51,7 51,7 51,7
17 24 41,4 41,4 93,1
18 4 6,9 6,9 100,0
Total 58 100,0 100,0

b. Kelas
Frequencies

Statistics
Kelas
N Valid 58
Missing 0

Frequency Table
Kelas
Cumulative Per-
Frequency Percent Valid Percent cent
Valid XI IPS 1 29 50,0 50,0 50,0
XI IPS 2 29 50,0 50,0 100,0
Total 58 100,0 100,0

UJI CHI SQUARE


58

Case Processing Summary


Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Pola Makan * Anemia 58 100,0% 0 0,0% 58 100,0%

Chi-Square Tests
Asymptotic Sig-
nificance (2-
Value df sided)
Pearson Chi-Square 33,028 a
8 ,000
Likelihood Ratio 38,989 8 ,000
Linear-by-Linear Association 25,413 1 ,000
N of Valid Cases 58
a. 15 cells (83,3%) have expected count less than 5. The minimum ex-
pected count is 1,38.

Lampiran 12
59

Lembar Konsultasi

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
PRODI ALIH JENJANG S-I KEBIDANAN
KAMPUS A : JL. SMEA NO.57 SURABAYA (031)8291920, 8284508, FAX (031) 8298582)
KAMPUS B : RS.ISLAM JEMURSARI JL JEMURSARI NO.50-57 SURABAYA
Website : www.unusa.ac.id Email : info@unusa.ac.id

LEMBAR KONSULTASI SKRIPSI


Nama Mahasiswa : Anis Rohatin
NIM : 1230121005
Program Studi : Alih Jenjang S-1 Kebidanan
Pembimbing : Uliyatul Laili, S. ST. M. Keb

TTD TTD
No. Tanggal Pokok Bahasan
Mahasiswa Pembimbing

 Konsultasi judul
1. 21-09-2022 skripsi proposal
 Acc judul

 Konsultasi Bab 1
2. 27-09-2022

3. 28-09-2022  Revisi Bab 1

4. 04-10-2022  Revisi BAB 1

 Konsultasi Bab 2
5. 04-10-2022  Acc Bab 2
60

6.  Konsultasi Bab 3
06-10-2022
 Acc Bab 3

7.  Revisi BAB 1
11-10-2022

8.  Konsultasi BAB
12-10-2022 1,2,3 dan 4

9.  Revisi Bab 1,4


13-10-2022
 Lengkapi cover dll.

 Konsultasi revisi
10. Bab 1,4 dan cover
15-10-2022
dll.

11. 19-10-2022 Acc Proposal

12
13
14
Mengetahui,
Ka. Prodi S1 Kebidanan

Nanik Handayani, S.Kep.Ns.,M.Kes
NPP.9111327
61

Lampiran 13
Dokumentasi Kegiatan

Anda mungkin juga menyukai