Nim: 2091251040006
Namaku Bima Septian Adji. Aku tinggal bersama orang tuaku di suatu
daratan. Sekarang bumi telah mencapai usia ke 2123. Sungguh tak
terbayangkan dibenakku. Karena daratan ini adalah salah satu daratan yang
masih tersisa di bumi. Banyak daratan yang telah tenggelam akibat dari
pemanasan global yang mencairkan kedua kutub bumi ini. Kotaku ini sangat
istimewa, hanya ada gedung bertingkat, rumah-rumah dan tempat wisata yang
ada hanyalah pusat perbelanjaan dan kebun binatang. Binatang yang ada bukan
binatang biasa, melainkan hanyalah sebuah robot. Mereka hanya bersuara
dengan nada yang sama, gerakan yang sama dan tidak dapat diberi makan.
Sungguh membosankan bukan ?
“Saudara sekalian, inilah spesies langka yang kami temukan dari alam liar..
Hanya 3 populasi di dunia ini.”
Astaga! Makhluk itu amat cantik. Bulu putih menyelimuti tubuhnya dan ia
nampak sangat anggun. Tapi aku kasihan padanya. Tubuhnya kurus kering dan
rantai menghalangi geraknya. Dia hanya diam, dan sekali-kali bergerak untuk
menghela nafas dalam kandang sempitnya yang berada di tengah alun-alun.
Aku senang ia akan tinggal di sini, jadi aku bisa bertanya tentang masa lalu.
Walau tidak tau sebanyak nenek buyutku. “Ku antar ke kamar ya nek?” dan
nenek hanya mengangguk menunjukan senyum hangatnya. Setelah nenek dan
aku rebahan di kasur, aku memulai pertanyaanku yang memang sangat ingin
tau. “Hm… Nenek, apa waktu nenek kecil masih ada tumbuhan?”
“Masih, tetapi hanya tinggal tumbuhan tertentu. Dan sebagian besar tumbuhan
sudah banyak yang punah”
“Nenek punya foto tumbuhan?”
“Tidak, tapi internet pasti ada kan” jawab nenek dengan
“Maksud nenek “browsing”, kenapa itu tak terfikir di pikiranku dari tadi?”
kuraih ponselku dan mencoba mencari gambar dan informasi tumbuhan.
Aku pun merenung, untuk dapat merubah dunia yang menyeramkan ini. Walau,
tidak seluas dahulu, tidak ada banyak hewan, tetapi masih layak untuk kami
huni. Mungkin yang dapat kulakukan yang pertama kali adalah kita harus
menanam tanaman di lingkungan pajak O2 dari bibit tanaman yang tinggal
sedikit. Dan mengembangbiakkan hewan yang ada, karena semuanya telah
punah. Membuat lautan menjadi jernih dengan mengembangkan teknologi. Ya
mungkin, aku akan bercita-cita untuk menjadi ilmuwan. Agar dunia
menyeramkan ini bisa terlelap.
Tiba-tiba saja bunyi alarm terdengar, aku pun terbangun. Ternyata itu semua
hanyalah mimpi. Aku bersyukur karena itu hanyalah mimpi. Mungkin sekarang
aku akan menjaga lingkungan dengan baik. Apakah itu pesan dari masa depan
? Apakah itu peringatan dari aku di masa depan
?. Semoga itu tak akan terjadi.