Sastra Lakon
1.Boen. S. Oemarjati, memberikan periodisasi sastra drama menjadi 5, yakni masa melayu rendah (1918-
1940), Pujangga Baru (1926-1939), zaman Jepang (1941-1945), pasca kemerdekaan ( 1945-1970) dan
masa mutakhir (1970-sekarang). Apa yang membedakan dan menjadi ciri khas sastra drama pada masing-
masing periode tersebut?
2.Berilah contoh naskah / sastra lakon yang anda ketahui (minimal 5 judul) sertakan deskripsi singkat.
3.Apa faktor yang menyebabkan sastra lakon kurang populer?
4.Naskah drama dikategorikan sebagai genre sastra. Tapi ada beberapa ciri khas yang membedakan antara
sastra drama dengan puisi, cerpen dan novel.
a.Jelaskan perbedaan tersebut?
b.Dimana letak ‘kekuatan’ sastra lakon?
5.Sastra lakon anak berbeda dengan sastra lakon dewasa. Bagaimana pandangan anda?
Awaban :
1. Periode merupakan istilah yang cukup luas (sudah termasuk soal angkatan di dalamnya)
menekankan rentang perkembangan sebuah karya sastra pada masa tertentu dari berbagai sudut
pandang; pengaruh politik, perubahan paradigma sastrawan, dan perkembangan sastrawan.
2. Topeng Banjet adalah: