Anda di halaman 1dari 22

DRAMA

Teori-teori mengenai drama yang digunakan dalam penelitian ini meliputi


hakikat drama, naskah drama, naskah drama satu babak, dan struktur naskah drama.

1. Hakikat Drama

Menurut Waluyo (2001:1) drama mrupakan tiruan kehidupan manusia


yangyang di proyeksikan di atas pentas. Melihat drama, penonton seolah melihat
kejadian dalam masyarakat. Kadang-kadang konflik yang disajikan dalam drama
sama dengan konflik batin mereka sendiri. Drama adalah potret kehidupan manusia,
potret suka duka, pahit manis, hitam putih kehidupan manusia.
Perkataan drama berasal dari bahasa Yunani draomai yang berarti: berbuat,
berlaku, bertindak, atau beraksi. Drama berarti perbuatan, tindakan, atau action.
Dalam kehidupan sekarang, drama mengandung arti yang lebih ditinjauapakah drama
sebagai salah satu genre sastra ataukah drama sebagai cabang kesenian yang mandiri
(Waluyo,2001:2)
Menurut Titik (2003:38-39), kekuatan drama ada pada dialog-dialognya
karena lebih dari 90% drama merupakan dialog, selebihnya merupakan penjelasan
latar, tokoh-tokoh, dan situasi yang terjadi. Oleh karena itu, pilihan kata dalam dialog
dituntut untuk pas, sesuai dengan karakter tokoh.

2. Hakikat Naskah Drama

Drama naskah disebut juga drama lakon. Sebagai salah satu genre sastra,
drama naskah dibangun oleh struktur fisik (kebahasaan) dan struktur batin (semantik,
makna). Wujud fisik sebuah naskah adalah dialog atau ragam tutur. Ragam tutur itu
adalah ragam sastra. Oleh sebab itu bahasa dan maknanya tunduk pada konvensi
sastra (Waluyo, 2001:6)
Unsur terpenting drama adalah naskah drama. Naskah drama menurut Asul
Wiyanto (dalam Didik komaidi, 2007:230) adalah karangan yang berisi cerita atau
lakon. Naskah drama memuat nama-nama tokoh dalam cerita, dialog yang diucapkan
tokoh dalam cerita, dan keadaan panggung yang diperlukan. Sedangkan unsur dasar
naskah drama menurut Nursantara (2004:136-137) adalah tema, plot, dialog, karakter,
bahasa, ide, pesan, dan setting.
Luxemburg (1984) mengatakan bahwa naskah drama merupakan teks yang
berupa dialog-dialog dan isinya membentangkan sebuah alur. Naskah drama dapat
diberi sebuah batasan sebagai salah satu karya sastra yang ditulis dalam bentuk dialog
yang didasarkan atas konflik batin dan mempunyai kemungkinan untuk dipentaskan.
Naskah drama ditulis dengan dasar untuk dipentaskan bukan untuk dibaca.
Menurut Suroso dkk (2009:183) bahwa suatu karya drama belum dapat
dikatakan sebagai karya seni yang lengkap apabila belum dipentaskan. Dalam
bentuknya yang tertulis itu karya drama baru disebut sebagai pra-lakon.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa drama memiliki dua pengertian,
yaitu drama sebagai seni sastra atau disebut juga naskah drama dan drama sebagai
pertunjukan atau seni pentas.

3. Hakikat Naskah Drama Satu Babak

sesuai standar kompetensi yang harus dicapai oleh kelas VIII semester satu
aspek menulis sastra mengungkapkan pikiran dan persaan melalui kegitan menulis
kreatif naskah drama satu babak dengan memperhatikan kaidah penulisan naskah
drama, dari standar kompetensi di atas bahwa siswa diharapkan mampu menulis
kreatif naskah drama satu babak dalam pembelajaran sastra.

Menurut Waluyo (2001 :2) babak merupakan bagian lakon drama. Satu lakon
drama mungkin saja terdiri dari satu, dua, atau tiga babak mungkin juga lebih. Dalam
pementasan, batas antara babak satu dan babak lain ditandai dengan turunnya layar,
atau lampu penerang panggung dimatikan sejenak. Bila lampu dinyalakan kembali
atau layar ditutup kembali, biasanya ada perubahan penataan panggung yang
menggambarkan seting berbeda. Baik seting tempat, waktu, maupun suasana
terjadinya suatu peristiwa.
Berdasarkan paparan di atas dapt dikatakan bahwa pengertian teks drama satu
babak adalah salah satu bentuk karya sastra yangditulis dalam bentuk dialog/
percakapan dengan penceritaan serta konflik yang singkat yang memiliki satu setting
tempat dan waktu.

STRUKTUR NASKAH DRAMA

1. Plot atau Kerangka Cerita

Menurut Waluyo (2001:8) plot merupakan jalinan cerita atau kerangka dari
awal hingga akhir yang merupakan jalinan konflik antara dua tokoh yang berlawanan.
Konflik itu berkembang karena kontradiksi para pelaku. Sifat dua tokoh utama itu
bertentangan, misalnya: kebaikan kontra kejahatan, tokoh sopan kontra tokoh brutal,
tokoh pembela kebenaran kontra bandit, tokoh kesatria kontra penjahat, tokoh
bermoral kontra tidak bermoral, dan sebagainya. Konflik itu semakin lama semakin
meningkat untuk kemudian mencapai titik klimaks. Setelah klimaks lakon akan
menuju penyelesaian.

Jalinan konflik dalam plot itu biasanya meliputi hal-hal berikut ini.
a. Protasis atau jalinan awal
b. Epitasio
c. Catharsis
d. Catastrophe (Aristoteles)

Menurut Atmowiloto (2002:19-20), plot merupakan rangkaian sebab dan


akibat yang bersumber dari suatu konflik sehingga membentuk jalinan cerita yang
utuh dan menggambarkan ide dasar.
Suharianto (1982:69-71) menjelaskan bahwa alur merupakan unsur yang
esensial dalam sebuah drama. Secara struktural, alur drama terdiri atas lima bagian,
yaitu:
a) Pemaparan atau eksposisi, bagian ini sering disebut dengan pembenihan awal
karena berisi penjelasan situasi awal suatu cerita. Pada bagian ini akan
ditampilkan hal-hal yang berhubungan dengan latar cerita drama dan aspek
psikologis tokoh. Situasi cerita masih dalam keseimbangan, belum
menggambarkan adanya suatu konflik.
b) Penggawatan atau komplikasi, bagian ini sering disebut dengan penanjakan atau
rising action. Pada bagian ini keseimbangan mulai terganggu sehingga
menimbulkan adanya konflik. Konflik akan semkin dikembangkan terus dan
akan berlangsung semakin menanjak menuju ke titik puncak.
c) Puncak atau klimaks, yaitu bagian cerita yang merupakan puncak ketegangan
cerita, merupakan titik perselisihan paling tinggi antara protagonis dan antagonis.
d) Peleraian atau anti klimaks, bagian ini sering disebut pula denoument. Pada
bagian ini konflik mulai terpecahkan.
e) Penyelesaian atau kongklusi, bagian ini sering disebut pula dengan catastrophe
atau resolusi. Pada bagian ini akhir seluruh dari tahapan alur yang berisi jawaban
atas berbagai masalah yang terjadi pada bagian-bagian sebelumnya.

Unsur-unsur alur menurut Frytag dalam Wiyanto (2001:8-12) terdiri atas


eksposisi (pelukisan awal cerita), komplikasi (pertikaian awal), klimaks (titik puncak
cerita), resolusi (penyelesaian cerita), dan keputusan. Pada tahap eksposisi, pembaca
diperkenalkan dengan tokoh-tokoh drama beserta wataknya masing-masing.
Komplikasi meggambarkan pengenalan terhadap para pelaku sudah menjurus pada
pertikaian dan konflik mulai menanjak. Tahap klimaks merupakan makin
meningkatnya konflik dan siap mencapai puncaknya. Pada tahap resolusi, konflik
menurun, tokoh-tokoh yang meruncingkan konflik telah menemukan jalan
pemecahannya.Tahap keputusan merupakan tahapan dengan adanya ulasan penguat
terhadap seluruh kisah drama itu.
Menurut Hudson dalam Brahim (1968:71) alur drama tersusun atas garis
lakon, yaitu pertama dimulai dengan insiden konflik mulai. Kedua penanjakan yaitu
berkembangnya konflik dan bertambah ruwet, tetapi jalan keluarnya masih
samar-samar tak menentu. Ketiga klimaks yaitu titik balik dari konflik dan akhir
cerita sudah dapat ditentukan. Keempat penyelesaian yaitu menurunnya konflik yang
sudah bisa dibayangkan jalan keluarnya. Terakhir yaitu berakhirnya konflik.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa alur adalah rangkaian jalinan
peristiwa dalam drama yang memerhatikan hubungan sebab akibat sehingga
membentuk kepaduan dan keutuhan cerita. Jalinan peristiwa tersebut dapat dirinci
menjadi beberapa bagian yaitu eksposisi(pelukisan awal cerita), komplikasi
(pertikaian awal), klimaks (titik puncak cerita), resolusi (penyelesaian cerita), dan
keputusan.

2. Penokohan dan Perwatakan

Menurut Wiyatmi (2009:50), tokoh dalam drama mengacu pada watak (sifat-
sifat pribadi pelaku), sementara pelaku mengacu pada peran yang bertindak atau
berbicara dalam hubugannya dengan alur cerita.
Waluyo (2002:14-17) menyatakan bahwa penokohan erat hubungannya
dengan perwatakan. Susunan tokoh drama adalah daftar tokoh-tokoh yang berperan
dalam drama itu. Watak tokoh itu akan menjadi nyata terbaca dalam dialog dan
catatan samping yang sudah digambarkan oleh penulis lakon.

a. Klasifikasi tokoh berdasarkan peranannya terhadap jalan cerita


1) Tokoh protagonist, yaitu tokoh yang mndukung cerita. Biasanya ada satu atau
dua figur tokoh protagonist utama, yang dibantu oleh tokoh-tokoh lainnya yang
ikut terlibat sebagai pendukung cerita.
2) Tokoh antagonis, yaitu tokoh penentang cerita. Biasanya ada seorang tokoh
utama yang menentang cerita, dan beberapa figur pembantu yang ikut menentang
cerita.
3) Tokoh tritagonis, yaitu tokoh pembantu, baik tokoh protagonist maupun tokoh
antagonis.

b. Perwatakan
Tokoh-tokoh yang di sebutkan di depan harus memiliki watak. Watak para
tokoh itu harus konsisten dari awal sampai akhir. Watak tokoh protagonis dan
antagonis harus memungkinkan keduanya menjalin
pertikaiandan pertikaian itu berkemunkinan untuk berkembang mencapai
klimaks. Kedua tokoh ini haruslah tokoh-tokoh yang memiliki watak kuat
(berkarakter) dan watak yang kuat itu kontradiktif antar keduanya.
Watak para tokoh digambarkan dalam tiga dimensi (dimensional).
Penggambaran itu berdasarkan keadaan fisik, pesikis, dan sosial (fisiologis,
psikologis, dan sosiologis)

3. Dialog (percakapan)

Menurut Waluyo (2001:20) ciri khas suatu drama adalah naskah itu berbentuk
percakapan atau dialog. Dalam menyusun dialog ini pengarang harus benar-benar
memperhatikan pembicaraan tokoh-tokoh dalam kehidupan sehari. Pembicaraan yang
ditulis oleh pengarang naskah drama adalah pembicaraan yang akan diucapkan dan
harus pantas di ucapkan di atas panggung.
Ragam bahasa dalam dialog tokoh-tokoh drama adalah bahasa lisan yang
komunikatif dan bukan ragam bahasa tulis. Dialog juga harus bersifat estetis, artinya
memiliki keindahan bahasa.
Menurut Fauzi (2007:29), dialog adalah percakapan yang terjadi antarpelaku.
Dialog dalam drama mempunyai dua tujuan, pertama sebagai sarana pengembangan
cerita, dan yang kedua sebagai penjelasan karakter para pelaku.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dialog adalah percakapan
antartokoh dalam drama

4. Setting/Latar/Tempat Kejadian

Setting adalah latar peristiwa karya fiksi, baik berupa tempat, waktu, maupun
peristiwa.Setting memiliki fungsi fisikal dan psikologis. Fungsi fisikal yaitu latar
yang berhubungan dengan tempat, terbatas pada sesuatu yang bersifat fisik, dan
pembaca cukup melihat dari apa yang tersurat untuk memahaminya. Adapaun latar
psikologis adalah latar yang berhubungan dengan lingkungan, suasana, dan pembaca
membutuhkan penghayatan dan penafsiran untuk memahaminya (Aminuddin, 2010:
67-69).
Menurut Wiyatmi (2009:51), latar dalam naskah drama yang meliputi latar
tempat, waktu, dan suasana akan ditunjukkan dalam teks samping (petunjuk teknis).
Sehingga latar dalam drama sudah tersurat dalam naskah drama.
Memurut Waluyo (2001:23) setting atau tempat kejadian cerita sering pula
disebut latar cerita. Penentuan ini harus secara cermat sebab drama naskah harus juga
memberikan kemungkinan untuk dipentaskan. Setting biasanya meliputi tiga dimensi,
yaitu tempat, ruang dan waktu.

5. Tema

Tema menurut Waluyo (2001:24) adalah gagasan pokok yang terkandung


dalam drama. Tema berhubungan dengan premis dari drama tersebut yang
berhubungan pula dengan nada dasar dari sebuah drama dan sudut pandang yang
dikemukakan oleh pengarangnya. Sudut pandang ini sering di hubungkan dengan
aliran yang di anut oleh pengarang tersebut.
Harymawan dalam Wiyatmi (2009:49) menambahkan bahwa tema adalah
rumusan intisari cerita sebagai landasan idiil dalam menentukan arah dan tujuan
cerita.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tema adalah ide pokok yang
menjadi dasar cerita/lakon drama.

6. Konflik

Arifin (2009) berpendapat bahwa konflik drama adalah ketegangan atau


pertentangan dalam drama (pertentangan antara dua kekuatan, pertentangan dalam
diri seorang tokoh, dua orang tokoh, atau kelompok) penyebab konflik antara lain:
dengan diri sendiri (konflik batin, antartokoh, budaya, alam/lingkungan sosial)
Menurut Mulyana (1998), konflik merupakan unsur yang memungkinkan para
tokoh saling berinteraksi. Konflik tidak selalu berupa pertengkaran, kericuhan, atau
permusuhan di antara para tokoh. Ketegangan batin antar tokoh, perbedaan
pandangan, dan sikap antar tokoh sudah merupakan konflik. Konflik dapat membuat
penonton tertarik untuk terus mengikuti atau menyaksikan pementasan drama.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa konflik merupakan pertentangan
antartokoh dalam drama.

7. Petunjuk Teknis

Menurut Waluyo (2001:29) dalam naskah drama diperlukan juga petunjuk


teknis yang sering disebut teks samping. Dalam sandiwara radio, sandiwara televise,
atau sekenario film, kedudukan teks samping ini sangat penting. Teks samping ini
memberikan petunjuk teknis tentang tokoh, waktu, suasana pentas, suara, musik,
keluar masuknya aktor atau aktris, keras lemahnya dialog, warna suara, perasaan
yang mendasari dialog dan sebagainya. Teks samping ini biasanya ditulis berbeda
dengan dialog, (misalnya dengan huruf miring atau huruf besar semua).
Selain unsur-unsur yang disebutkan di atas, menurut Sumardjo (1986:136-139)
masih terdapat beberapa unsur lagi yang membedakan naskah drama dengan karya
fiksi lain yaitu adanya babak, adegan, prolog, epilog, solilokui, dan aside.
Babak adalah bagian dari naskah drama yang merangkum semua peristiwa yang
terjadi di satu tempat pada urutan waktu tertentu.
Adegan adalah bagian dari babak yang batasannya ditentukan oleh perubahan
peristiwa berhubung datangnya atau perginya seorang atau lebih tokoh cerita ke atas
pentas.
Prolog adalah bagian naskah yang ditulis pengarang pada bagian awal berupa
pengantar naskah yang dapat berisi satu atau beberapa keterangan pengarang tentang
cerita yang kan disajikan.
Epilog adalah bagian naskah yang ditulis pengarang pada bagian akhir, biasanya
berisi kesimpulan pengarang mengenai cerita.
Solilokui adalah bagian lain dari naskah drama yang berisi ungkapan pikiran
dan perasaan seorang tokoh cerita yang diucapkannya pada dirinya sendiri baik pada
saat ada tokoh lain maupun saat ia sendiri.
Aside adalah bagian naskah drama yang diucapkan oleh salah seorang tokoh
cerita dan ditujukan langsung kepada penonton dengan pengertian bahwa tokoh lain
yang ada di pentas tidak mendengar.
KAIDAH PENULISAN NASKAH DRAMA

Menurut Rahmanto (2000:120-121) salah satu cara yang baik untuk memulai
menulis naskah drama adalah dengan menggali nilai-nilai dramatik dari naskah drama
yang kaya akan dialog dan situasi dramtik. Cara lain cukup mudah untuk memulai
latihan menulis naskah drama adalah dengan meminta siswa mencoba menulis
percakapan secara imaginer berdasarkan situasi dramatik yang telah banyak di kenal
siswa. Penulisan naskah drama di tuntut keterampilan dalam hal pemilihan dan
penyusunan unsur kebahasaan. Dalam hal ini kaidah penulisan naskah drama yaitu
sebagai berikut:

1. Pada setiap dialog atau pergantian peran pelaku ditulis nama pelakunya.
2. Kalimat dalam naskah drama berupa kalimat langsung.
3. Kalimat penjelas yang bersifat penceritaan ditulis tanpa nama pemeran.
4. Keterangan penjelas dari pengarang (petunjuk pementasan) ditulis dalam
tanda kurung.
5. Keterangan atau cara memerankan atau ekspresi tokoh ditulis diantara tanda
kurung dan ditulis dengan huruf kecil tanpa titik atau berawal huruf kapital
tanpa titik.
Contoh:
- memandang lagi pada sang pemuda
- Memandang lagi pada sang pemuda
6. Deskripsi tempat dan suasana ditulis seperti kalimat pada umumnya.
7. Sebelum petikan langsung diawali dengan penulisan titik dua(:). Pemuda: apa
yang kamu mau?
8. Penulisan naskah disamping ditulis dengan huruf miring atau huruf kapital semua.
NASKAH DRAMA LASKAR PELANGI

LASKAR PELANGI

Namaku adalah Ikal anak asli Belitong, pada tahun 1974 dimulailah awal dari
kesuksesanku, aku menapakkan kaki di sekolah tua yang mungkin sudah tak layak
pakai, namun didalamnya terdapat semangat belajar yang sangat besar, terutama pada
salah satu temanku, anak pesisir miskin yang rela mengkayuh sepeda sejauh 80 km
dan harus berhadapan dengan maut saat melewati rintangan buaya yang bisa saja
langsung menyerangnya.
*Di sekolah*

Bu Mus : Siapa Nama kau Nak!


Lintang : Namaku Lintang dari Kayu Pelumpang bu, aku Nak sekolah
Bu Mus : Subbahanallah, Insyallah kau bisa sekolah Nak, parkir sepeda kau
disitu
Pak Harfan : Siapa yang kau bawa itu Mus?
Bu MUs : Lintang anak pesisir, Insyaallah kita akan mendapatkan 10 murid hari
ini

*Disisi Lain*

Umak Ikal : Jadi kau nak antar ikal?


Apak Ikal : Jadi aku ijin setengah hari
Ikal : Aku pakai sepatu ini umak?
Umak Ikal : Sudah lah pakai aja itu dulu , nanti kalok ada rejeki umak belikan
yang baru
Pika : macam anak perempuan kau itu kal
Umak : Pika diaamm lah jangan kacaukan adikmu itu

*Satu-persatu murid datang, tapi jika dihitung jumlah muridnya hanya


sejumlah 9 orang, jika tak ada 10 orang yang hadir di dalam kelas itu, maka nasib
kami akan sama dengan ayah-ayah kami menjadi buruh di PN TIMAH atau menjadi
nelayan-nelayan miskin, Pak Harfan memberikan kompensasi waktu sampai pukul
11.00, tapi hari itu sudah melewati pukul 11.00, wajah Bu Mus memerah dan terlihat
sangat takut campur dengan kecewa*

Pak Harfan : Mus ini sudah lewat pukul 11.00 kita harus memberitahu para orang
tua
mereka itu, bahwa kita harus
Bu Mus : Apalah arti 9-10 orang pak?, aku dan Bakrie masih bisa tetap
mengajar pak
Pak Harfan : Tapi kau juga harus tau, apalah arti surat ini (Pak Harfan
menunjukkan sepucuk surat dari dinas kabupaten Belitong yang
isinya adalah Bila SD Muhammadiyah tertua di Belitong tidak
mendapatkan 10 Murid pada hari ini, maka SD Muhammadiyah
tertua di Belitong harus di tutup)
Pak Harfan : Assalamualaikum warohmatullahiwabarokatu, syukur
Alhamdulillah kita ucapkan kepada Allah SWT, karena kehadiran
bapak-bapak dan ibu-ibu disini adalah untuk menyelamatkan
pendidikan di SD Islam tertua di tanah Belitong, sekolah dengan
dasar budi pekerti, demi tegaknya akhlakul karimah, akhlak yang
permanen, namun demikian, kalau kita tidak bisa mendapatkan 10
orang murid baru maka kita tidak bisa membuka kelas baru,
sebaiknya semua ini kita terima dengan hati yang iklas.
Bu Mus : Tunggulah dulu pak, aku akan mencari seorang murid lagi pak,
semestinya hari ini adalah hari pertama aku mengajar pak masa
murid-muridku HARUN-HARUN ITU HARUN

HAAAAAAAARRRRRRRRRRRRUUUUUUUUUUUNNNNNNNN
Seorang anak yang Istimewa telah menyelamatkan kami, dan menghadiahkan
senyuman bahagia di wajah Bu Mus, dan senyum itu akan berganti-ganti dengan
banyak hal, menemani tahun-tahun kami kedepan, tahun-tahun yang tak akan pernah
bisa terlupakan,

5 Tahun kemudian
Murid SD muhammadiyah sedang asyik bermain di halaman luar sekolah,
semua asyik bermain dengan pelepah kelapa yang jatuh, sahara yang menyemangati
Kucai, Harun yang terlihat Gembira, dan Mahar yang asyik sendiri dengan radio
tuanya, Sementara disisi lain

Borek : Badan laki-laki tuh mesti begini Kal, macam Samson kan?, mulai se
karang panggil aku Samson, jangan bilang siapa-siapa ya , akan
kubuat kau menjadi Samson
Ikal : Apa itu Rek? Eh apa itu Samson?
Borek : Ini rahasia lelaki jantan, akan kubuat kau menjadi pujaan hati semua
wanita, cepat buka baju kau sekarang cepat buka.

Saat itu bu Mus datang dan kebingungan mengapa disekitar sekolah tidak ada
murid-muridnya, Bu Mus bertanya pada pak Bakrie dan hasilnya Pak Bakrie tidak
tahu, lalu Bu Mus pergi kebelakang sekolah dan melihat anak-anak yang sedang asyik
bermain malah sedang bertengkar
Bu Mus : Heeyyy Anak-anak Ayo masuk Kelas, heyyyy Hey anak-anak ayo
masuk kelas, Kucai sini kau kemari, kau kan ketua kelas
seharusnya kau bisa membantu cekgu ni untuk mengatur kawan-
kawan kau
Kucai : Ibu itu harus tau, anak-anak itu macam setan semua, aku dah tak
nak lagi lah ngurus anak-anak itu, Mulai sekarang aku berhenti jadi
ketua kelas

Tiba-Tiba pak Harfan datang dengan senyuman khasnya yang bisa memikat
anak-anak SD Muhammadiyah asuhan Bu Mus

Pak Harfan : Heiii anak-anak siapa yang mau mendengarkan cerita kisah nabi
Nuh yang membat perahu kayu terbesar yang pernah terbuat diuat
oleh manusiaaa???
Bu Mus : Kucai menjadi ketua kelas adalah sosok yang mulia, bukankah di
alquran sudah diterangkan, nanti dirimu juga akan mendapatkan
balasan yang setimpal akan hal tersebut
Kucai : IIIyaaa bu saya mengerti
Sahara : Hei Kucai kata Al-quran kau ingat tak? Bahwa kepemimpinan
seseorang itu akan dipertanggung jawabkan di akhirat nanti, maka
kau harus sabar menghadapi anak-anak itu walaupun mereka
macam setan

Pak Harfan yang sedang bercerita

Pak Harfan : Mereka yang ingkar telah diingatkan bahwa air bah akan datang.
Namun kesombongan telah membutakan maa dan menulikan
telinga mereka , dan akhirnya mereka musnah dilamun ombak Pak
Harfan meyakinkan anak-anak dengan tatapan wajah yang serius

Sementara itu Ikal berbicaa pada Borek

Ikal : Mangkannya jika kau tak rajin sholat pandai-pandailah kau


berenang, tak ada gunanya orot gedemu itu kalau kau tak pandai
berenang

Keesokan harinya

Kelas yang mereka pakai sebenarnya adalah kandang hewan ternak. Pada pagi
harinya ruangan itu penuh dengan hewan ternak yang membuang kotoran, dan
ruangan tempat belajar mengajar tersebut penuh dengan genangan air karena pada
malam harinya ruangan terebut terkena bocoran air hujan, Bu Mus terlihat bingung
mendapati keadaan ini, sementara itu pak Harfan malah menyuruh bu Mus untuk
belajar diluar ruangan, akan tetapi bu Mus tak mau. Tapi Pak Harfan terus memaksa,
hingga akhirnya Bu Mus mengajak anak-anak tersebut belajar di luar ruangan.

Pak Harfan : Sudahlah Mus, jangan kau pusing mengenai hal ini, ajaklah mereka
bermain diluar sekolah, sekali-kalii tak apa, biarlah aku yang
membersihkan ini Mus.
Bu Mus : Tak usah lah pak cik , kita bisa bersihkan bersama-sama.
Pak Harfan : Sudahlah, Bakrie bisa membantuku untuk membersihkan ini semua.

Bu Muslimah pun mengajak anak-anak untuk belajar diluar sekolah, dengan


mengendarai sepeda ontelnya. Sedangkan pak Harfan membersihkan dan
membetulkan ruang kelas yang rusak. Bu Mus mengajak anak-anak untuk mengenal
alam sekitar tempat tinggalnya. Pada saat itu turunlah hujan, setelah hujan berhenti
anak-anak menari lepas dan menaiki batuan-batuan indah, Ikal, Lintang, dan Mahar
memimpin teman-temannya

Mahar : Lihatlah Boy, apa itu yang ada dilangit warna-warni?


Lintang : Itu Namanya Pelangi, muncul dari pembiasan cahaya mentari .
Warnanya ada 7 yaitu Merah, Jingga, Kuning, Hijau, Biru, Nila, dan
Ungu , atau biasa disingkat Mejikuhibinu

Lalu Terdengar suara Bu Mus yang memanggil mereka LASKAR PELANGI,


dimulailah cerita
anak-anak SD Muhammadiyah tertua di Belitong dengan sebutan Laskar Pelangi.

Bu Mus : LASSKAAAAARR PEEELLAANGIIIIIIII, ayo pulaang!


Anak-anak : Laskar pelangi??? Hahahahahha.

Hari-hari berlalu dengan senyum, tawa, sedih dan sebagainya. Laskar


Pelangi melalui hari bersama dengan penuh kebersamaan, hari ini adalah pelajaran
Berhitung. Di SD PN TIMAH ketika pelajaran berhitung, gurunya membagikan
kalkulator . Sementara para anggota laskar pelangi belajar berhitung dengan lidi-lidi
sisa sapu korek

Bu Mus : Laskar pelangi, mari kita belajar berhitung. Sekarang keluarkan


lidimu.

Laskar pelangi saling berebbut lidi, dan Bu Mus melerainya, lalu Bu Mus
membacakan soal

Bu Mus : 12 + 4 x (-5) berape ??


Lintang : 80 Bu.
Bu Mus : Bagus sekali anak pesisir, betul-betul sekali. Bu Mus terheran-heran
Sementara disisi lain Harun dan Sahara sibuk membincangkan kucing harun yang
berjumlah 3 beranak 3 dan belang 3.

Keesokan harinya, Lintang menghampiri Mahar yang sedang asyik bermain di Pohon

Lintang : Kuping kau bisa selebar kuping gajah Har.


Borek : Apa yang ada didalam radio kau Har?
Mahar : Kau tak mengerti Boy, di dalam sini ada musik dahsyat. Coba
dengar musik ini Boy, namanya musik Jazz, musiknya orang-orang
pintar.
Ikal : Apelah yang kau bincangkan nih Har?
Mahar : Ah, Boy sudahlah kau juga tak mengerti apa yang kubilang ini.

Mahar pergi meninggalkan Lintang dan Mahar, lalu Ikal bergaya dengan
bahasa isyarat yang menunjukkan bahwa Mahar sinting.
Hari ulangan umum telah tiba dengan berat hati SD Muhammadiyah harus
bergabung dengan SD PN TIMAH karena pemerintah sudah memutuskannya.

Pak Harfan : Ndak ada yang bisa kita lakukan lagi Mus, surat dari pengawas sekolah
Sumatera Selatan ini jelas mengatakan untuk ulangan umum minggu depan kita harus
bergabung dengan SD PN TIMAH.

Bu Muslimah menatap foto yang ada di dinding belakang pak Harfan

Pak Harfan : Mus, seharusnya kau tak perlu merasa terbebani, hanya karena
ayahmu ada dalam foto itu bersamaku, sudah 2 bulan ya gaji kau
dan Bakrie tertunda. Kau masih muda, mengape kau menolak
lamaran saudagar itu? Kau akan jadi istri saudagar di tanah Jawa
Mus.
Bu Mus : Lalu saye nak tinggalkan Pak Cik berdua saja dengan Bakrie,
mimpi aku tu menjadi guru bukan jadi istri saudagar, soal uang aku
sudah mendapatkannya dari menjahit.

Keesokan harinya Bu Muslimah menyampaikan informasi bahwa ujian


umum akan dilaksanakan di SD PN TIMAH.

Bu Mus : Anak-anak minggu depan kalian akan melaksanakan ujian, kalian


harus bergabung dengan SD PN TIMAH
Mahar : Mengape begitu cekgu? Biasanye kita ulangan disini.
Borek : Baju dan sandal kita jelek dan usang cekgu, apalah kata anak SD
PN nanti.
Bu Mus : Sudahlah tak ape, yang penting kalian sekarang belajar ye.
Anak-anak : Iyela.

Tatapan demi tatapan kami terima, ya mereka membedakan kami karena status
perbedaan kasta.

Flo : Kok mereka pake sandal sih?

Ulangan berjalan dengan baik, tak terasa waktu mengerjakan ulangan sudah
selesai tangan-tangan pengawas mulai mengambil kertas-kertas ulangan kami. Bu
Mus lupa untuk memisahkan kertas ulangan Harun. 2 pengawas itu menertawakan
hasil ulangan Harun yang hanya berupa gambar.

Bu Mus : Pak cik bagaimana ini? Aku lupa memisahkan kertas ulangan harun.
Pak Harfan : Tak apa mus.
Bu Mus : Tapi aku tak suka cara mereka, begitu meremehkan Harun.
Pak Harfan : Sudahlah Mus, sekarang kau fokus tuk siapkan rapot mereka dan
segeralah berlibur, kau nak pisahkan rapot harun lagi?
Bu Mus : Iyela
Harun : Hhhhh, cekgu kapan la kita nak libur?
Bu Mus : Bentar lagi sayang
Harun : OKEEE

Liburan menjadi hal yang menyenangkan bagi setiap siswa, tak terkecuali
kami. Ya kami bermain, memuja keindahan yang diciptakan Tuhan di pulau kami.
Mahar, A Kiong , Borek dan Lintang datang ke SD PN TIMAH untuk melihat
aktivitas Flo dan kawan-kawan

Ikal : Lihat mereka sedang bermain apa tu?


Borek : Itu namanya kursi roda.
A kiong : Haaa?? Kursi rodaa?
Lintang : Kau ni Boy mengada-ada saja, itu namanya sepatu yang ada
rodanya.

Lalu mereka berjalan menghampiri Flo yang sedang berbincang dengan Mahar

Flo : Di dalam majalah ini banyak pengetahuannya.


Mahar : Kau punya banyak.
Flo : Punya, ni kau ambillah satu.

Lalu security SD PN TIMAH mengusir mereka dengan kejam.

Mahar : Kita mereka apa bedanya sama-sama manusia.


Ikal : Mungkin mereka memang miliki beberapa kelebihan.
Lintang : Jangan berkecil hati kita juga punya kelebihan.
Borek : Halaman bermain, lapangan yang luas, untuk kita berlari.

Saat liburan telah selesai, pak Harfan kembali memberi petuah kepada laskar
pelangi

Pak Harfan : Ada yang tau ini berape?


Laskar Pelangi : Tiga ratus tiga belas.
Pak Harfan : 313 tentara islam itu mengalahkan ribuan tentara Quraisy bersenjata
lengkap, anak-anakku kekuatan itu dibentuk oleh iman, bukan oleh
jumlah tentara, jadi ingatlah anak-anakku, teguhkan pendirianmu,
kalian harus punya ketekunan, harus punya keinginan yang kuat,
untuk mencapai cita-cita, sekian nasihat dari bapak kalian boleh
istirahat.
Bu Mus : Anak-anak sekarang waktunya siapa yang beli kapor?
Ikal : Saye bu dan Lintang yang akan menemani saye.

Ikal dan Lintang pergi berdua dengan sepeda tua milik Lintang. Saat mereka
sampai di toko Sinar Harapan

Ikal : Ko Kapur milik SD Muhammadiyah.


Koko : Sana Kau masuk kedalam, Aling Kapor SD Muhammadiyah, eh
tapi kau bilang bu Mus kapor bulan depan sudah harus kau lunasi.

Ikal masuk kedalam toko lalu ikal melihat kuku cantik dari gadis yang cantik
pula, dari situlah awal cerita cinta pertama dimuali, Ikal terpanah oleh kuku cantik
jelita milik Aling. Keesokan harinya Ikal masih tersihir oleh kecantikan kuku milik
Aling.

Keesokan harinya Mahar sedang mendengarkan musik dari radio tuanya


diatas pohon. TIba-tiba ia mendengarkan suara dari bawah pohon, lalu ia melihat ada
sebuah rebbana yang jatuh, lalu ia mengambil rebbana tersebut dan memukulnya
sambil pergi ke Lintang dan Ikal.

Mahar : Selain music barat , music melayu juga mantap boy.


Lintang : Ah percume lah kau boy, dia lagi keracunan kuku.
Ikal : Aku melihat kuku yang cantik, yang lebih cantik dari musik kau
Har. Kuku yang paling indah didunia ini
Mahar : Ah jatuh cinta rupanya dia boy. (Lalu mahar menyanyikan Seroja
bunga seroja)
Keesokan harinya

Hari demi hari dilalui oleh mereka, sore ini Bu Mus pergi untuk membeli baju.
Bu Mus bertemu dengan salah satu wali murid SD PN TIMAH yang membeli kain
untuk persiapan drumband. Terlintas sebuah gagasan bahwa SD Muhammaddiyah
haru memgikuti karnaval.

Bu Mus : Pak Cik saya ada gagasan, bagaimana jika laskar pelangi ikut serta
dalam karnaval?
Pak Harfan : Kuserahkan semuanya padamu Mus, aku rasa anak-anak akan
bahagia saat mendengarnya.

Derapan kaki guru wanita pensuci pendidikan memasukki kelas kami, ya Bu


Mus masuk ke kelas kami.

Bu Mus : Anak anak harap tenang dengarkan Ibu, ada kabar gembira untuk
kita.

Anak-anak yang semula gaduh akhirnya duduk rapi dan siap mendengarkan apa yang
akan dikatakan Bu Mus.

Bu Mus : Ibu dan Pak Harfan sudah memutuskan jika kalian semua mengikuti
karnaval tahunan, dan kami setuju jika Mahar menjadi ketua
regunya, karena Mahar selalu mendapat nilai tinggi dalam pelajaran
seni.
Mahar : Serahkan semua pade saya bu.
Bu Mus : Tapi ingat, kita tak punya dana untuk semua itu.
Mahar : Serahkan pada Mahar dan Alam Bu!
Ikal : Mulai sekarang saya bersedia jadi pembeli kapur Bu.

Siang harinya Bu Mus menyuruh Ikal untuk membeli Kapor, karena kapor SD
Muhammadiyah memang sudah habis

Ikal : Ko kapor SD Muhammadiyah.


Koko : Aling Kapor SD Muhammadiyah, dah sana kau masuk jangan lupa
bayar bon kapor bulan depan.
Ikal : Oke Ko!.

Lagi-lagi Ikal merasa berbunga-bunga dan ikal pulang bagaikan dihujani oleh
ribuan bunga, kali ini ia memaksa Akiong agar ia bisa bertemu dengan Aling.

Ikal : Ong, Akiong ayola ong bantu aku Beretemu dengan Aling.
Akiong : Hari minggu ini sebenarnya ia akan datang kerumahku.
Ikal terus bersiap diri untuk menemui Aling malam ini, ia berpose mengikuti
Rhoma Irama yang diiringi lagu Rhoma Irama dari suara radio tua Mahar. apa
artinya malam minggu, bagi orang yang tidak mampu Saat ia menuju rumah Aling ia
memakai jeli milik ayahnya. Setibanya di rumah Akiong, ia menunggu dengan penuh
harapan, Akiong mengatakan Ikal hanya boleh menjumpai Aling selama 5 menit
karena ayah Aling termasuk pribadi yang keras.

Aling keluarkan memamerkan senyumannya yang cantik jelita

Ikal : Kau tak suka puisi aku ya?


Aling : Puisi mu bagus-bagus, aku sudah salin semua di buku harianku,
yang asli kau simpan ya!.

Ketika anak-anak sedang sibuk belajar di dalam kelas, Bu Muslimah malah


tak melihat keberadaan Mahar.

Bu Mus : Ada yang tau dimana Mahar?


Kucai : Tadi dia lari-lari macam orang gila di tengah tanah lapang bu
Sahara : Nak jadi burung hantu ia Bu.

Tiba-tiba Mahar datang

Mahar : Aku dah tau, apa yang akan Ku tampilkan waktu karnaval.
Bu Mus : Benarkah?
Mahar : Lintang, Ikal, Borek , Kucai , Sahara sini kau!
Kucai : Mengape kau panggil kita orang?
Mahar : Dah tenang , karnaval besok kita akan tampil maksimal.

Lomba 17 Agustus pun dimulai , SD Muhammadiyah dengan semangat


memulai tarian ciptaan seniman Laskar Pelangi tersebut, semua penonton tertawa
kegirangan, melihat aksi Mahar dan kawan-kawan yang memukau, mereka menari
seperti orang kesetanan, karena mereka memakai properti yang gatal dari Mahar.
Keesokan harinya, semua anggota Laskar Pelangi kumpul, saling memandangi satu
sama lain, kali ini mereka telah berhasil menujukkan bahwa mereka bisa, mereka
bangga karena mereka berhasil meraih juara dengan semangat, hasil alam dan tanpa
mengeluarkan biaya sepeserpun. Karena hasil kerja keras mereka ada salah satu anak
SD PN TIMAH tertarik untuk pindah sekolah ke SD Islam Muhammadiyah tertua di
pulau Belitong.

Mahar : Mengapa kau nak pindah di SD yang dah tak layak pakai ini?
Flo : Karena aku tertarik dengan tarian kalian, benar-benar berbau mistis.
Borek : 1 minggu gatal ditubuhku baru hilang gara-gara kalung yang kau
buat! Kuhajar kau Mahar.

Flo yang datang membawa perubahan buruk kepada Laskar Pelangi, ia


bercerita hal-hal mistis yang merusak pikiran jernih Laskar Pelangi, kecuali pikiran
Lintang yang hanya fokus kepada buku-buku pemberian Flo. Bu Mus juga kecewa
kepada Mahar karena semenjak kehadiran Flo nilai Mahar menurun drastis .

Bu Mus : Nilai kalian ni jelek-jelek semua, menurun semua, terutama kau lah
Mahar dan Flo. Kau Mahar, semenjak kehadiran Flo nilaimu
menurun, kau tak ingin lulus ujian kah?.
Ikal : Buk kita harus beli kapor lagi, orang toko juga minta bon kapor kita
harus dilunasi.

Saat ikal mengambil Kapor Ikal tak menjumpai Aling, karena ternyata Aling
sudah pindah ke Jakarta menemani Bapaknya, Ikal sangat kecewa campur sedih
mendengarkannya. Saat di Sekolah Akiong menghampiri Aling dan Akiong bilang
bahwa ada titipan untuk Ikal dari Aling. Keesokan harinya Mahar , Flo , Kucai dkk
malah membahas Tentang Tok Bayantula

Flo : Jika kita ingin mendapatkan nilai ujian bagus kita harus menemui
Tok Bayantula.
Kucai : Apakah kau tau Tok Bayantula tu ade dimane? Setauku semua
orang pun tak tau Tok Bayantula tu ada dimana!
Mahar : Percayalah dengan kita, aku tau dimana tok Bayantula berada.
Flo : Aku punya petunjuk dan bukti-bukti bahwa Tok Bayantula tu
memang ada.
Sahara : Apa kau tak pernah menyimak pelajaran Aqidah setiap hari Selasa?
Ini perbuatan syirik, siapa yang mau ikut aku!
Mahar : Menyesal kau nanti Sahara.

Malam harinya Mahar, Flo, Borek, Ikal dkk pergi menuju tempat dimana Tok
Bayantula berada, dan akhirnya ia menemuinya, lalu ia mendapatkan surat dari Tok
Bayantula, keesokan harinya surat itu mereka Baca dan Isinya adalah Kalau nak
pintar belajar, kalau nak berhasil usaha Ikal dan Lintang pergi kesebuah bangku tua
yang terbuat dari pohon mereka meninggalkan keributan karena sepucuk surat dari
Tok Bayantula tersebut.

Ikal : Gambar apa ni Tang!.


Lintang : Ini gambar menara Eiffel Kal, letaknya di paris ibukotanya Prancis,
Paris itu kotanya orang-orang pintar Kal, orang-orang hebat, para
ahli-ahli, seniman, semua ada disanak, katanya Paris juga kota
paling cantik sedunia, banyak orang bermimpi pingin kesana Kal!
Ikal : Kotak ini dari Aling, apa maksutnya?
Mahar : Maafkan aku boy, (Mahar tiba-tiba datang dan merangkul Ikal, lalu
Mahar Bernyanyi) Mengapa adek termenung oh adek berhati
bingung...
Ikal : Mengapa kau berhenti boy? Suara kau lebih sakti dari petuah tu.

Lalu Mahar melanjutkan menyanyi, saat Mahar menyanyi Ikal seolah


melihat ada Aling yang berlari lari di padang saffana, ternyata itu adalah Harun

Disisi lain Bu Mus sedah khawatir dengan keadaan pak Harfan yang
makin hari makin memburuk, pak Harfan tak mau dibawa ke Puskesmas . Hingga
akhirnya keesokan harinya Bu Mus menemukan Pak Harfan yang sudah pulang ke
Rahmatullah. Malam harinya banyak yang melawat di rumah pak Harfan,
sepeninggal Pak Harfan Bu Mus tak mau lagi mengajar, karena menurutnya sudah tak
ada lagi yang menemaninya di sekolah itu, tapi beda lagi dengan Lintang, Ikal, Mahar
dan laskar pelangi yang lainnya, mereka terus bersemangat belajar walaupun tanpa
Bu Mus. Dan Lintang sebagai guru para Laskar Pelangi. Dan pada hari berikutnya Bu
Mus memberanikan diri untuk datang ke sekolah lagi, dan Saharalah yang
menjumpainya pertama kali.

Sahara : Bu MUS!!!

Akhirnya Laskar pelangi kembali lengkap, lalu laskar pelangi dilatih untuk
mengikuti lomba cerdas cermat, yang menjadi anggota cerdas cermat adalah Mahar,
Lintang dan Ikal. Saat perlombaan Lintang sempat terhadang oleh buaya ganas , dan
ia sempat terlambat tapi akhirnya ada kakek-kakek tua yang berhasil
menyelamatkannya, dan pada akhirnya SD Muhammadiyah Gantong Tertua di
Belitong menang, walaupun ada sedikit perdebatan antara Juri, Pak Mahmut (guru SD
PN TIMAH) , dan Lintang. Tapi hal itu berakhir sedih, karena Lintang terpaksa
berhenti sekolah karena ayahnya yang sakit-sakitan. Laskar pelangi melepas si Jenius
dari pesisir itu dengan berat hati sangat sangat kecewa sangat sangat sedih.

10 Tahun kemudian, Aku datang kembali ke kampong halamanku, aku melihat


Lintang yang semangatnya tidak pernah luntur, kini semangat itu diturunkan kepada
anaknya, saat ini aku telah berhasil menjelajahi dunia terutama Paris yang katanya
Lintang dulu adalah kota orang-orang cerdas. Sekarang Lintang, Aku, dan yang
lainnya sudah bisa bahagia merasakan indahnya duni.

SELESAI
PEMAIN DRAMA LASKAR PELANGI

1 Cahyadi Setia Panatagama : Borek, Aling, Apak Ikal, Harun


2 Fildzah Hendriawati : Flo, Sahara,
3 Hanum Kanthi Pramesthi : Pak Harfan , Mahar
4 Jihan Fahriyah Alatas : Bu Muslimah
5 Fahira Dwi Layliasari : Kucai, Narator
6 Nadira Putri Alita : Lintang , Akiong
7 Rafi : Ikal

Pembuat Naskah Drama : Hanum Kanthi Pramesthi Laskar Pelangi


Sumber : http://hanumkanthi.blogspot.co.id/2015/02/naskah-drama-laskar-
pelangi_8.html

Anda mungkin juga menyukai