Anda di halaman 1dari 5

Kisi2 Seni Budaya

1. Arti istilah teater, drama


2. Bagian2 naskah drama
3. Plot drama
4. Jenis2 penokohan
5. Ciri2 drama/teater tradisional
6. Jenis2 teater tradisional (semuanya)
7. Sumber cerita drama traditional
8. Tema umum drama traditional
9. Contoh2 cerita mitos, legenda, dongeng, cerita rakyat dan epos

Materi

Teater (Inggris: theater atau theatre; Prancis théâtre; kata teater sendiri berasal dari
kata theatron (θέατρον) dari bahasa Yunani, yang berarti "tempat untuk menonton") adalah
istilah lain dari drama, tetapi dalam pengertian yang lebih luas, teater adalah proses pemilihan
teks atau naskah, penafsiran, penggarapan, penyajian atau pementasan dan proses
pemahaman atau penikmatan dari publik atau pirsawan (bisa pembaca, pendengar, penonton,
pengamat, kritikus atau peneliti).

Drama merupakan genre (jenis) karya sastra yang menggambarkan kehidupan manusia
dengan gerak.[1][2] [3] Drama menggambarkan realita kehidupan, watak, serta tingkah laku
manusia melalui peran dan dialog yang dipentaskan.[1] Kisah dan cerita dalam drama memuat
konflik dan emosi yang secara khusus ditujukan untuk pementasan teater.[1] Naskah drama
dibuat sedemikian rupa sehingga nantinya dapat dipentaskan untuk dapat dinikmati oleh
penonton.[4] Drama memerlukan kualitas komunikasi, situasi dan aksi.[5] Kualitas tersebut dapat
dilihat dari bagaimana sebuah konflik atau masalah dapat disajikan secara utuh dan dalam pada
sebuah pementasan drama.[5]

Arti Drama[sunting | sunting sumber]


1. Drama berarti perbuatan, tindakan. Berasal dari bahasa Yunani “draomai” yang berarti
berbuat, berlaku, bertindak dan sebagainya.
2. Drama adalah hidup yang dilukiskan dengan gerak.
3. Konflik dari sifat manusia merupakan sumber pokok drama.
Dalam bahasa Belanda, drama adalah toneel, yang kemudian oleh PKG Mangkunegara VII
dibuat istilah Sandiwara.

Arti Teater[sunting | sunting sumber]


1. Secara etimologis: Teater adalah gedung pertunjukan atau auditorium.
2. Dalam arti sempit: Teater ialah segala tontonan yang dipertunjukkan di depan orang
banyak
3. Dalam arti luas: Teater adalah drama, kisah hidup dan kehidupan manusia yang
diceritakan di atas pentas dengan media yaitu percakapan, gerak dan laku didasarkan
pada naskah yang tertulis ditunjang oleh dekor, musik, nyanyian, tarian, dsb.
Bagian Bagian Naskah drama
1.naskah cerita
2.tokoh atau pemeran
3.panggung
4.ilustrasi
5.tata lampu
6.kostum dan tata rias

Bagian-bagian dari drama, yaitu ===>


- naskah drama
- prolog
- dialog
- petunjuk pengarang
- epilog
-------------------

Plot Drama dan Unsur-unsurnya


Plot adalah alur atau jalan cerita.

Drama memiliki alur seperti halnya prosa. Plot drama ada yang lurus
dan ada yang zik-zak. Hal ini tergantung kemampuan penulis naskah
menata alur, hingga menciptakan suasana drama yang mengalir. Drama
yang bagus dibangun atas plot yang tidak membosankan.

Plot menjadi kunci sukes drama. Penataan plot akan menahan


emosi penonton, hingga betah duduk menyaksikan pentas.
Sumarjo (1985) memberikan strategi penjelasan plot. Bagi dia
plot itu dapat dipahami melalui kisah.

Unsur-unsur plot sebenarnya banyak,

Pertama, ketegangan (suspense) adalah ketegangan dalam drama.

Kedua, dadakan (surprise). Telah dikemukakan bahwa dalam membaca


atau menonton cerita yang baik, pembaca atau penonton akan selalu
mendugaduga mengenai apa yang akan terjadi kemudian.

Ketiga, ironi dramatik (dramatic irony). Ironi dramatik dapat berbentuk


pernyataan-pernyataan atau perbuatan-perbuatan tokoh cerita yang
seakan-akan meramalkan apa yang akan terjadi kemudian.

 Eksposisi adalah saat memperkenalkan dan membeberkan materi-


materi yang relevan atau memberi informasi pada
penonton tentang masalah yang dialami atau konflik yang terjadi
dalam diri karakter-karakter yang ada di lakon.
 Aksi Pendorong adalah saat memperkenalkan sumber konflik di
antara karakter-karakter atau di dalam diri seorang karakter.
 Krisis adalah penjelasan yang terperinci dari perjuangan karakter-
karakter atau satu karakter untuk mengatasi konflik.
 Klimaks adalah proses identifikasi atau proses pengusiran dari rasa
tertekan melalui perbuatan yang mungkin saja sifatnya jahat, atau
argumentative atau kejenakaan atau melalui cara-cara lain.
 Resolusi adalah proses penempatan kembali kepada suasana baru.
Bagian ini merupakan kejadian akhir dari lakon dan terkadang
memberikan jawaban atas segala persoalan dan konflik-konflik
yang terjadi.
Jenis jenis penokohan

- Protagonis yaitu tokoh yg berwatak baik


- Antagonis yaitu tokoh yg berwatak jahat
- Tritagonis yaitu penengah antara tokoh protagonis dan antagonis atau
juga bisa disebut tokoh pembantu/tambahan

Tokoh Utama dan Tokoh Tambahan

Tokoh utama adalah tokoh yang diutamakan


penceritanya dalam cerpen yang bersangkutan. Tokoh
ini merupakan tokoh yang paling banyak diceritakan,
baik sebagai pelaku kejadian maupun yang dikenai
kejadian. Karena tokoh utama paling banyak
diceritakan dan selalu berhubungan dengan tokoh-
tokoh lain, tokoh itu pun sangat menentukan
perkembangan plot secara keseluruhan. Dipihak lain,
pemunculan tokoh-tokoh tamban dalam keseluruhan
cerita lebihsedikit, tidak dipentingkan dan
kehadirannya hanya jika ada keterkaitannya dengan
tokoh utama, secara langsung ataupun tidak langsung.

Tokoh Protogonis dan Tokoh Antagonis

Dalam sebuah fiksi haruslah mengandung konflik,


ketegangan, khususnya konflik dan ketegangan yang
dialami oleh tokoh protagonis. Tokoh penyebab
terjadinya konflik disebut tokoh antagonis. Konflik yang
dialami oleh tokoh protogonis tidak harus hanya yang
disebabkan oleh tokoh antagonis seorang individu yang
dapat ditunjuk secara jelas. Namun dapat disebabkan
oleh hal-hal lain yang diluar individualitas seseorang

Anda mungkin juga menyukai