PEMBAHASAN
A. Hakikat Drama
Drama adalah proses lakon sebagai tokoh dalam peran, mencontoh, meniruh
gerak pembicaraan perseorangan, menggunakan secara nyata dari perangkat yang
dibayangkan, penggunaan pengalaman yang selalu serta pengetahuan, karakter dan
situasi dalam suatu lakuan, dialog, monolog, guna menghindarkan peristiwa dan
rangkaian cerita cerita tertentu Menurut Wood dan Attfield, 1996 (dalam Sariana,
2010:60). Diceritakan oleh pemasar online (Badudu, Aziz;2015; Kajian Drama
Analisis Naskah dengan Pendekatan Struktural;
http://serabutjangkarmata45.blogspot.com/2015/06/kajian-drama-analisis-naskah-
dengan.html; Diakses tanggal 16 September 2018).
Drama adalah suatu karangan dalam prosa atau puisi yang disajikan dalam
dialog atau pantomi, suatu cerita yang mengandung konflik atau kontras seorang
tokoh, terutama sebagai suatu cerita yang diperuntukkan buat dipentaskan di
panggung dramatik Benhart (dalam Taringan, 1984: 7). Diceritakan oleh pemasar
online (Badudu, Aziz;2015; Kajian Drama Analisis Naskah dengan Pendekatan
Struktural; http://serabutjangkarmata45.blogspot.com/2015/06/kajian-drama-analisis-
naskah-dengan.html; Diakses tanggal 16 September 2018).
Berdasarkan pendapat di atas, bisa disimpulkan, bahwa pengertian drama
lebih mengacu pada naskah lakon, yang melukiskan konflik manusia dalam bentuk
dialog, yang dipresentasikan melalui tontonan dengan menggunakan percakapan dan
action di hadapan penonton atau dipentaskan. Drama adalah kisah hidup dan
kehidupan manusia yang diceritakan di atas pentas, disaksikan oleh orang banyak
atau penonton dengan media: percakapan, gerak dan laku dengan tata pentas atau
dekor (layar, dst), didasarkan pada naskah tertulis dengan atau tanpa musik, nyanyian,
dan tarian.
B. Pendekatan Struktural
Analisis naskah drama dengan mengunakan pendekatan struktural adalah
menganalisis unsur-unsur ekstrinsik dan instrisik yang terdapat dalam naskah drama
3
4
tersebut. Adapun unsur-unsur instrisik dalam karya sastra drama yakni sebagai
berikut.
1. Judul
Judul merupakan kontak pertama antara pengarang dengan pembaca. Oleh
karena itu judul harus menarik. Sebagai kepala karangan peran judul sangat penting.
Judul karangan dapat menunjukkan unsur-unsur tertentu dari karya sastra, antara lain:
a. dapat menunjukkan tokoh utama;
b. dapat menunjukkan alur waktu, hal ini terdapat pada cerita yang disusun secara
kronologis;
c. dapat menunjukkan objek yang dikemukakan dalam suatu cerita;
d. dapat mengidentifikasi keadaan atau suasana cerita;
e. dapat mengandung beberapa pengertian, misalnya tempat dan suasana. (Jones
dalam Maslikatin, 2007:12).
4. Tema
Tema merupakan pokok pikiran dalam karya sastra. Tema merupakan gagasan
pokok atau subjek master yang dikemukakan oleh penyair (Waluyo, dalam
Maslikatin. 2007:26).
Nurgiyantoro membagi tema menjadi dua yaitu tema mayor dan tema minor.
Tema mayor ialah makna pokok cerita yang menjadi dasar atau gagasan umum karya
sastra itu, adapun makna-makna tambahan itulah yang disebut tema-tema minor.
Esten menyatakan ada tiga cara menentukan tema mayor, yaitu: (1) menentukan
persoalan mana yang menonjol (2) persoalan mana yang paling banyak menimbulkan
konflik (3) persoalan mana yang membutuhkan waktu penceritaan (Maslikatin,
2007:12). Diceritakan oleh pemasar online (Badudu, Aziz;2015; Kajian Drama
Analisis Naskah dengan Pendekatan Struktural
;http://serabutjangkarmata45.blogspot.com/2015/06/kajian-drama-analisis-naskah-
dengan.html; Diakses tanggal 16 September 2018).
6
Salah satu unsur penting dalam naskah drama adalah tokoh atau penokohan.
Karena tokoh yang harus menyampaikan misi pengarang di atas pentas. Penokohan
dan fisical describtion para tokoh dalam naskah drama seharusnya jelas. Sujiman
menyatakan tokoh cerita ialah individu rekaan yang mengalami peristiwa dan
perlakuan dalam berbagai peristiwa cerita. Tokoh cerita bisa terdiri dari satu orang
misalnya monolog, atau terdiri dari beberapa orang.
Berdasarkan tingkat kepentingan dalam cerita, tokoh bisa dibagi menjadi dua
yaitu tokoh utama dan tokoh bawahan. Tokoh utama ialah tokoh yang diutamakan
penceritaannya dalam karya sastra (drama). Ia adalah tokoh yang paling banyak
diceritakan, baik sebagai pelaku kejadian maupun yang dikenai kejadian. Tokoh
bawahan ialah tokoh yang keberadaannya mendukung tokoh utama.
Setiap tokoh dalam cerita (drama) pasti mempunyai karakter yang berbeda-
beda. Perbedaan ini yang nantinya menimbulkan konflik dan membuat cerita hidup
serta dramatik.
Wellek (dalam Maslikatin, 2007:45). Diceritakan oleh pemasar online (Badudu,
Aziz;2015; Kajian Drama Analisis Naskah dengan Pendekatan Struktural;
http://serabutjangkarmata45.blogspot.com/2015/06/kajian-drama-analisis-naskah-
dengan.html; Diakses tanggal 16 September 2018).membagi tokoh menjadi dua yaitu
watak bulat (round character) dan watak datar (flat character). Round character atau
watak bulat adalah watak tokoh yang berubah-ubah dari awal kemunculannya sampai
akhir cerita. Flat character atau watak datar adalah watak tokoh yang dari awal
kemunculannya sampai akhir cerita tidak mengalami perubahan.
6. Alur
Alur merupakan susunan cerita. Oemarjati menyatakan alur adalah struktur
penyusunan kejadian-kejadian dalam cerita yang disusun secara logis dan rangkaian
kejadian itu saling terjadi dalam hubungan kausalitas. Plot dibagi menjadi lima
bagian, yaitu:
a. situation, pengarang menggambarkan suasana awal cerita. Pada tahapan ini belum
ada konflik, pengarang hanya memperkenalkan tokoh-tokohnya dan situasi.
b. generatin circumtanses (cerita mulai bergerak). Pada tahapan ini pengarang mulai
mengenakan konflik pada tokoh cerita.
c. rising action, cerita mmulai memuncak. Pada tahapan ini persoalan-persoalan
mulai menuju puncak.
d. climax (cerita mencapai puncak). Pada tahapan ini konflik yang dialami tokoh
mencapai puncak.
e. denouement atau penyelesaian. Pada tahap ini pengarang memberi penyelesaian
dari permasalahan-permasalahan yang ada. (Tasrif dalam Maslikatin, 2007:16)
Berdasarkan susunan peristiwa-peristiwa dalam cerita, alur dapat dibedakan
menjadi dua yaitu alur lurus dan alur sorot balik (flash back). Susunan alur lurus
terjadi apabila peristiwa-peristiwa dalam cerita disusun mulai dari situation, generatin
circumtanses, rising action, climax, denouement. Alur sorot balik (flash back) terjadi
apabila susunan peristiwa dalam cerita disusun terbalik mulai daridenouement,
climax, rising action, generatin circumtanses, situation.
Berdasarkan kualitas jalinan peristiwa-peristiwa dalam cerita terdapat alur erat
dan alur longgar. Alur erat terjadi apabila kualitas jalinan peristiwa-peristiwa dalam
cerita sangat erat, sehingga apabila salah satu bagian cerita dihilangkan keutuhan
8
cerita akan terganggu. Alur longgar terjadi apabila kualitas jalinan peristiwa-peristiwa
dalam cerita tidak erat, terdapat degresi, sehingga apabila degresi itu dilepaskan atau
dihilangkan keutuhan cerita tidak terganggu.
Berdasarkan kuantitas jalinan peristiwa dalam cerita terdapat dua macam alur,
yaitu alur tunggal dan alur ganda. Cerita beralur tunggal terjadi kalau dalam cerita itu
hanya terdapat satu bangunan alur. Alur ganda terjadi apabila dalam cerita itu terdapat
dua jalinan cerita atau lebih misalnya alur Mekar karena Memar karya Alex
Tobing, Supernova karya Dewi Lestari.
Berdasarkan cara penyelesaian permasalahan dalam cerita terdapat dua
macam alur yaitu alur tertutup dan alur terbuka. Alur tertutup terjadi apabila
penyelesaian (denoument) persoalan diberikan oleh pengarang. Alur terbuka terjadi
apabila penyelesaian persoalan dalam cerita diserahkan kepada pembaca.
7. Konflik
Secara umum, konflik adalah pertentangan, percekcokan dan perselisihan.
Wellek (1989) menyatakan konflik adalah sesuatu yang dramatik, mengacu pada
pertarungan antara dua kekuatan yang seimbang dan menyiratkan adanya aksi dan
aksi balasan.
Tarigan (dalam Maslikatin, 2007) Diceritakan oleh pemasar online (Badudu,
Aziz;2015; Kajian Drama Analisis Naskah dengan Pendekatan Struktural;
http://serabutjangkarmata45.blogspot.com/2015/06/kajian-drama-analisis-naskah-
dengan.html; Diakses tanggal 16 September 2018). membagi konflik menjadi dua
yaitu konflik fisik atau konflik eksternal dan konflik psikologis atau konflik internal.
Konflik fisik di bagi menjadi tiga yaitu : (1) konflik antara manusia dengan
manusia (2) konflik antara manusia dengan masyarakat (3) konflik antara manusia
dengan alam. Konflik batin dibagi menjadi dua yaitu : (1) konflik ide yang satu
dengan ide yang lain (2) konflik seseorang dengan kata hatinya.
8. Latar
9
Latar (Setting) adalah tempat terjjadinya peristiwa dalam cerita atau lingkungan
yang mengelilingi pelaku. Latar juga menunjukkan local colour atau warna lokal.
Cerita yang berlatar budaya Jawa aka menggunakan dialog logat Jawa dan tata rias
maupun tata pakaian yang menggambarkan orang Jawa. Penyajian latar yang berhasil
dapat menciptakan warna kedaerahan yang kuat sehingga dapat menghidupkan cerita.
(Lubis dalam Maslikatin, 2007:17). Diceritakan oleh pemasar online (Badudu,
Aziz;2015; Kajian Drama Analisis Naskah dengan Pendekatan Struktural;
http://serabutjangkarmata45.blogspot.com/2015/06/kajian-drama-analisis-naskah-
dengan.html; Diakses tanggal 16 September 2018).
k. Drama of ideas ialah drama yang mengungkapkan ide-ide yang penuh komplikasi
dari tokoh-tokohnya. Banyak drama Indonesia yang bertipe drama idea. Biasanya
muncul bersamaan dengan drama bertipe problema, atau drama bertipe tragedi.
l. Dedaktic play atau drama propaganda ialah drama yang memberi pengajaran pada
penontonnya. Drama ini berisi doktrin atau ajaran-ajaran agama, poltik, sosial.
Drama-drama pesanan atau perayaan-perayaan, baik perayaan hari besar agama
maupun perayaan hari besar kenegaraan biasanya bertipe drama propaganda.
m. History play atau drama sejarah berisi peristiwa sejarah yang sesuai dengan kurun
waktu, tempat-tempat, tokoh, dan peristiwa-peristiwa sejarah. Meskipun sifatnya
imajinatif, unsur ketepatan waktu, tempat dan peristiwa dalam drama sejarah harus
diperhatikan pada drama tipe ini.
n. Drama tragi-komedi ialah drama pencampuran antara tragedi dan komedi, bisa
berawal kesedihan dan berakhir kegembiraan atau sebaliknya. Mengadopsi drama
tragedi dan drama komedi. Sifat drama tragi-komedi pun juga sama dengan drama
tragedi dan drama komedi yaitu mengangkat permasalah yang serius dan
penggarapannya juga serius.
o. Symbolic play atau drama simbolik ialah drama yang menampilkan tokoh-tokoh
atau peristiwa-peristiwa simbolik. Drama simbolik biasanya untuk menyamarkan
sesuatu atau menyembunyikannya dari pemerintah.
p. Drama tari ialah drama yang berupa tari atau sendratari. Di Indonesia banyak
drama sendra tari, yang biasanya menceritakan kisah-kisah Mahabarata dan
Ramayana beserta variasi-variasinya.
q. Pantomime ialah drama yang menampilkan gerak-gerak berwatak.
RENO : Hei, Rizal. Sukma itu teman kita juga. Hanya kebetulan dia lagi mendapat
musibah. Itu yang kalian harus pahami.
RIZAL : Masa korupsi dibilang musibah. Yang benar aja kamu, Reno.
RENO : Rizal, kamu itu nggak ngerti-ngerti juga, ya. Coba kalau kamu mendapat
musibah yang sama seperti yang dialami Sukma. Nah, apa yang kamu lakukan? Ingat,
Rizal, ayahmu juga seorang pejabat negara. Maka hati-hatilah kamu. Jadi, kalian
harus minta maaflah pada Sukma.
FAISAL : Rizal, aku setuju apa yang dikatakan Reno tadi. Justru sebaliknya, kita
harus memberi dorongan moril kepada Sukma. Dia itu lagi mendapat musibah dan itu
bukan kemauannya. Sukma nggak salah. Tapi orang tuanyalah yang salah.
RENO : Benar kata Faisal. Kusarankan padamu, Rizal, alangkah baiknya kamu minta
maaf kepada Sukma. Kasihan, batinnya sangat tertekan.
RENO KEMUDIAN MENINGGALKAN MEREKA.
RIZAL : Baiklah, teman-teman, mari kita maaf kepada Sukma.
RIZAL DAN KELIMA TEMANNYA MENINGGALKAN TERAS SEKOLAH
MENUJU KEKELAS UNTUK MENEMUI SUKMA.
04. RUANG TAMU DI RUMAH PAK RIO
PENTAS YANG MENGGAMBARKAN RUANG TAMU DI RUMAH KELUARGA
PAK RIO. TERDAPAT SEBUAH KURSI SOFA MERAH TUA AGAK
KECOKELATAN. BUSARCE, ISTRI PAK RIO, SEDANG DUDUK SAMBIL
MEMBACA KORAN. TAK LAMA KEMUDIAN MUNCULLAH SUKMA DI
HADAPAN IBUNYA.
BU SARCE : Sukma, kok kamu pulangnya lebih awal? Ada apa?
SUKMA : Saya malu, Bu.
BU SARCE : Ibu paham apa yang kamu alami, Sukma.
SUKMA : Sukma tidak mau sekolah lagi. Sukma ingin bunuh diri saja.
BU SARCE : Jangan kamu lakukan itu. Itu dosa besar, anakku.
SUKMA : Habis gimana lagi, Bu. Di sekolah aku tidak punya tempat lagi. Dan
hampir semua siswa membenciku.
20
BU SARCE : Sukma, kamu harus sabar, ya. Apa yang kau alami sama dengan Ibu.
Malu sama tetangga.
SUKMA : Jadi harus bagaimana, Bu?
BU SARCE : Sukma, anakku, (sambil memeluk Sukma, tidak tahan meneteskan air
matanya)… kita akan pindah ke desa ibu. Kita akan jual rumah ini dan membangun
sebuah rumah di desa.
SUKMA : Lalu, Sukma akan sekolah di mana, Bu?
BU SARCE : Nanti kamu akan sekolah di SMA Negeri 1 Mekar Jaya, tak jauh dari
pusat kecamatan.
SUKMA : Memangnya di desa Ibu ada SMA?
BU SARCE : Ada.
SUKMA : Lalu, kapan kita akan pindah?
BU SARCE : Minggu depan.
SUKMA : Lalu, bagaiamana dengan Ayah?
BU SARCE : Ayahmu sudah ditahan KPK.
SUKMA : Kapan?
BU SARCE : Tadi pagi KPK dan polisi telah membawa ayahmu.
SUKMA : Nanti malam kita jenguk Ayah.
BU SARCE : Iya, anakku. Tapi sekarang, kamu makan dulu, lalu istirahat.
SUKMA : Baik, Bu! (Sukma meninggalkan ruang tamu, disusul Bu Sarce)
05. RUANG KANTOR PAK ZAINAL
PENTAS YANG MENGGAMBARKAN RUANG KANTOR. DI RUANGAN INI
TAMPAK PAK ZAINAL MONDAR-MANDIR KE SANA-SINI. IA BENAR-
BENAR BINGUNG DAN PUSING, SEBAB KASUS KORUPSI YANG
MENJERATNYA SUDAH MULAI TERCIUM OLEH KPK. DI SAAT YANG
SAMA TIBA-TIBA MUNCUL SEKRETARISNYA, IRMA.
PAK ZAINAL : Irma, jika ada orang datang, katakan saja Bapak tidak ada, ya.
IRMA : Tapi, Pak …
21
PAK ZAINAL : Katakan saja Bapak tidak ada. Bapak akan keluar melalui pintu
belakang dan langsung pulang ke rumah.
IRMA : Baik, Pak.
06. RUANG TAMU DI RUMAH PAK ZAINAL
SEBUAH RUANG TAMU YANG TERKESAN SANGAT MEWAH TERDAPAT
KURSI SOFA DAN PERABOT LAINNYA YANG CUKUP MAHAL. DI RUANG
TAMU SURTI SEDANG MEMBERSIHKAN PERABOTAN RUMAH. PADA
SAAT YANG SAMA, MUNCUL PULA RIZAL DAN LANGSUNG
MENGHIDUPKAN TELEVISI. TAK LAMA KEMUDIAN BU ANISA MASUK
RUANG TAMU.
BU ANISA : Surti, beres membersihkan perabot, kamu langsung bersihkan kamar
tamu, ya!
SURTI : Baik, Nyonya.
BU ANISA : Oh ya, Rizal, apa kamu tidak ada PR hari ini?
RIZAL : Tidak ada, Bu.
TIBA-TIBA PINTU DEPAN DIKETUK DAN BU ANISA MEMBUKAKAN
PINTU.
POLISI : Maaf, Bu, kami mengganggu. Apa betul ini rumah Pak Zainal?
BU ANISA : Iya betul. Ada apa, Pak?
POLISI : Kami dari Kepolisian ingin bertemu dengan Bapak Zainal.
BU ANISA : Pak polisi, kalau boleh saya tahu, ada apa sebenarnya mau menemui Pak
Zainal?
POLISI : Maaf, Bu, kami ada surat perintah untuk menangkap Pak Zainal atas
tuduhan korupsi.
BU ANISA : Tidak… tidak mungkin Bapak melakukan korupsi. Ini pasti fitnah.
RIZAL MENGHAMPIRI IBUNYA.
RIZAL : Ada apa, Bu? Kenapa di rumah kita ada polisi?
POLISI : Bu, waktu kami tidak banyak. Jadi tolong panggil Pak Zainal.
BU ANISA : Rizal, coba bangunkan ayahmu.
22
Pada naskah drama yang berjudul “Jangan sebut aku anak koruptor” karya
Hamzah Utina, mengisahkan seorang anak sang koruptor yang terus mendapat
perlakuan tidak adil. Dalam naskah drama ini juga terdiri dari beberapa babak dan
adegan, yaitu tujuh babak dan setiap babak memiliki adegannya masing-masing, dan
terdapat perubahan peristiwa pada setiap babak.
Babak pertama "Ruang tamu sederhana di rumah keluarga Pak Burhan"
menggambarkan keluarga yang sederhana sedang menyaksikan siaran televisi, dan
Pak Burhan selalu ingin menyaksikan siaran berita dan tertuju pada korupsi dan suap.
PAK BURHAN : eh, tunggu dulu(sambil memperhatikkan layar kaca),
bukankah itu Pak Rio, ayahnya Sukma teman kamu, Reno?
RENO : Kasihan Sukma. Dia sudah pasti akan terpukul dengan berita ini.
Untuk babak ketiga " teras sekolah" Menggambarkan teras sekolah sedang
berkumpul membicarakan ayah Sukma
RIZAL : eh, teman-teman, awas ada anak koruptor mau lewat. Kok,
masih berani-beraninya muncul disini. Nggak tahu malu.
SUKMA : Aku mohon jangan sebut aku anak koruptor. Mestinya kalian
mengasihani aku. Bukan sebaliknua, mengejekku.
Babak keempat "Ruang tamu dirumah pak Rio" Menggambarkan ruang tamu
dirumah keluarga pak Rio.
BU SARCE : Sukma, kok kamu pulangnya lebih awal? Ada apa?
SUKMA : saya malu, Bu.
BU SARCE : Saya paham apa yang kamu alami, Sukma.
25
Babak kelima " Ruang kantor pak Zainal" Menggambarkan Pak Zainal yang
kebingungan sebab kasus korupsi yang menjeratnya sudah mulai tercium oleh KPK
PAK ZAINAL : Irma, jika ada orang datang, katakan saja bapak tidak
ada, ya.
IRMA : Tapi, Pak.....
Babak keenam " Ruang taku dirumah pak Zainal" Menggambarkan suasana
yang mulai tegang karena polisi datang untuk menangkap pak Zainal atas kasus
korupsi.
POLISI : Maaf, bu, kamu mengganggu. Apa betul ini rumah pak Zainal?
BU ANNISA : Iya betul. Ada apa, pak?
POLISI : kami dari kepolisian ingin bertamu dengan Bapak Zainal
BU ANNISA : Pak polisi, kalau boleh saya tahu, ada apa sebenarnya mau
menemui Pak Zainal?
POLISI : Maaf bu, kami ada surat perintah untuk menangkap Pak Zainal
atas tuduhan korupsi.
4. Tema
Tema :
- Mayor : naskah drama berjudul ‘jangan sebut aku anak koruptor’ memilki
tema mayor korupsi, hal ini dapat dibuktikan dengan dialog tokoh yang
banyak menyinggung masalah korupsi salah satunya dialog antara pak burhan
dan pak hasan sebagai berikut :
PAK BURHAN : Saya kemarin sore dan juga malam memang sempat
melihat berita seputar korupsi di Tanah Air.
PAK HASAN : Terus, apa tanggapan Pak Burhan tentang hal itu?
PAK BURHAN : Yaaa, sangat prihatin dan benci, bahwa ternyata korupsi
di negeri ini tak pernah berhenti. Seolah-olah negeri ini banyak
menampung pejabat-pejabat yang tidak tahu malu mencuri uang rakyat
(sedikit marah). Terus terang saja, Pak Hasan, saya baru mendengar yang
namanya korupsi sudah sangat benci dan alergi.
PAK HASAN : Oh, begitu. Lalu, menurut Pak Burhan hukuman apa yang
paling pantas diterapkan kepada para koruptor di negeri ini?
PAK BURHAN : Hukuman mati! (bersemangat)
PAK HASAN : Apa? Hukuman mati?
PAK BURHAN : Ya, hukuman mati. Itulah yang paling pantas diberikan
kepada para koruptor di negeri ini.
PAK HASAN : Tapi, apakah hukuman mati bisa efektif untuk
memberantas korupsi di Indonesia?
PAK BURHAN : Bisa, asalkan pemerintah memiliki keberanian dalam
menerapkan hukuman mati ini.
PAK HASAN : Betul, Pak Burhan.
PAK BURHAN : Nah, coba jika Pak Hasan lihat di Amerika, Jepang,
Tiongkok, Korea Selatan menerapkan hukuman mati ini. Sedangkan di
negara-negara Arab menerapkan hukum potong apabila warganya
kedapatan mencuri.
PAK HASAN : Wah, ini sungguh sadis, Pak Burhan.
PAK BURHAN : Bahkan, ada yang lebih sadis lagi, yaitu hukuman mati
diterapkan di Korea Utara. Koruptor dikurung bersama harimau yang
kelaparan hingga tubuhnya dicabik-cabik dan dimakan binatang buas
tersebut hingga akhirnya si koruptor meninggal dalam keadaan
27
PAK HASAN : Minarti, kalau kamu nggak keberatan, aku ingin mengisi
relung hatimu. Artinya aku ingin kamu menjadi istri Abang. Minarti,
sejujurnya aku katakan, bahwa aku sangat mencintaimu. Aku ingin
menjadi ayah dari anakmu. Apa kamu bersedia, Minarti?
MINARTI : Saya pikir-pikir dulu ya, Bang. Saat ini saya belum bisa
memutuskan.
PAK HASAN : Lalu kapan Minarti?
MINARTI : Tunggu aja ya, Bang. Tapi, apa benar Abang mencintai
Minarti?
PAK HASAN : Benar, Minarti. Abang sungguh mencintaimu. Tapi,
baiklah Minarti,Abang tunggu jawaban kamu. Abang pergi dulu.
7. Latar
a. Latar tempat
1) Ruang tamu
Sore itu keluarga pak Burhan yang terdiri dari istri pak Burhan
bernama bu mira dan anaknya Reno serta Aisya, berkumpul di ruang
tamu menyaksikan siaran televisi.
2) Warung kopi
Sebuah warung kopi “Idaman” di tepi jalan, yang tak lain milik
seorang janda muda, Minarti.
31
4) Ruang kantor
b. Latar waktu
1) Sore
c. Latar alat
Sore itu bu Sarce, istri Pak Rio, sedang duduk sambil membaca koran
Sore itu keluarga pak Burhan yang terdiri dari istri pak Burhan
bernama bu mira dan anaknya Reno serta Aisya, berkumpul di ruang
tamu menyaksikan siaran televisi.
Warung tersebut hanya berisi sebuah meja dan dua buah bangku
panjang.
3) Latar lingkungan kehidupan
Latar lingkungan pinggiran kota atau suatu kota kecil. Karna dalam naskah
tersebut penduduknya terlihat berkecukupan tapi masih terdapat warung
kopi kecil.
32
Sebuah warung kopi “Idaman” di tepi jalan, yang tak lain milik
seorang janda muda, Minarti.
Latar lingkungan sekolah, karna dalam naskah drama tersebut ada adegan
yang terjadi di sekolah.
8. Tipe Drama
Naskah drama dengan judul ‘Jangan Sebut Aku Anak Koruptor termasuk
kedalam tipe Melodrama, karena dalam naskah awalnya menceritakan kesedihan dan
kemalangan tokoh utama;
RIZAL : Eh, teman-teman, awas ada anak koruptor mau lewat. Kok,
masih berani-beraninya muncul di sini. Nggak tahu malu.
SUKMA : Aku mohon, jangan sebut aku anak koruptor. Mestinya kalian
mengasihani aku. Bukan sebaliknya, mengejekku.
Dan memiliki akhir yang bahagia bagi beberapa tokoh, namun sebaliknya pada
keluarga Rizal yang memiliki akhir yang tidak bahagia, karena ayahnya ditangkap
atas tuduhan korupsi Maka dari itu, drama ini termasuk kedalam tipe Melodrama.
9. Teknik Dialog
Teknik dialog yang digunakan pada naskah tersebut dapat dilihat fari
keseluruhan isi naskah menggunakan the technique of dialogue conversation yaitu
teknik percakapan, fialog diantara satu tokoh dengan tokoh yang lain.
Naskah drama tersebut menggunakan gaya bahasa yang mudah dipahami oleh
pembaca, sehingga pembaca tidak memerlukan waktuyang terlalu lama untuk
membaca dan memahami naskah tersebut.
Majas yang terdapat dalam naskah drama ini yaitu:
1. Metafora yaitu kiasan yang mengungkapkan ekspresi langsung dalam
bentuk perbandingan analogis. Penggunaan kata atau kelompok kata bukan
arti sebenarnya. Majas ini terdapat pada kalimat:
Seolah-olah negeri ini banyak menampung pejabat-pejabat yang tidak
tahu malu mencuri uang rakyat (sedikit marah)
2. Sarkasme yaitu salah satu jenis majas. Tujuan dari sarkasme dimaksudkan
untuk menyindir, atau menyinggung seseorang atau sesuatu. Sarkasme dapat
berupa penghinaan yang mengekspresikan rasa kesal dan marah dengan
menggunakan kata-kata kasar. Majas ini dapat melukai perasaan seseorang.
Majas ini terdapat dalam kalimat:
Awas ada anak koruptor, berani-beraninya muncul di sini.
PAK HASAN : Minarti, jangan panggil aku ‘Pak’. Aku masih muda.
Dan kebetulan aku sudah duda dan kamu janda.
MINARTI : Jadi, Minarti harus panggil apa?
PAK HASAN : Panggil aja ‘Bang Hasan’.
MINARTI : Baik, Pak Hasan. Eh maaf… Bang Hasan.
PAK HASAN : Begitu dong. Itu kan lebih romantis.
MINARTI : Terus, maksud Abang apa?
11. Amanat
Amanat yang ingin disampaikan oleh penulis naskah menurut kelompok kami
adalah; tidak merundung pihak lemah, karena setiap hal yang kita perbuat akan
kembali kepada kita. Amanah adalah tanggung jawab pemimpin, maka jangan disia-
siakan karena pertanggunjawaban tidak hanya di dunia saja namun sampai akhirat.
34