Anda di halaman 1dari 34

Sesuatu yang dikerjakan sungguh-sungguh akan berbuah hasil yang baik –Juma’ati SMKM2Pagak

MODUL BAHASA INDONESIA KELAS XI


SEMESTER GASAL
TAHUN PELAJARAN 2019/2020

DISUSUN OLEH : JUMA’ATI, S.Pd

NAMA SISWA :………………………………………………………

KELAS : ………………………………………………………

NO. PRESENSI : ………………………………………………………

MAJELIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH


PIMPINAN DAERAH MUHAMMADIYAH KABUPATEN MALANG
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MUHAMMADIYAH 2 PAGAK
Program Keahlian: 1. Administrasi Perkantoran, 2. Multimedia, 3. Akuntasi, 4. Teknik Sepeda Motor
Jalan Ahmad Yani No. 156 Sumbermanjing Kulon, Pagak—Malang 65168 Telp. (0341) 881266
Email:smkm2pagak@yahoo.co.id website:http://smkm2pagak.blogspot.com
OKTOBER 2019

Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI Semester Gasal oleh Juma’ati SMKM2PAGAK_dok.pribadi
1
Sesuatu yang dikerjakan sungguh-sungguh akan berbuah hasil yang baik –Juma’ati SMKM2Pagak

JADWAL KEGIATAN BELAJAR SELAMA PRAKERIN


TAHUN PELAJARAN 2019/2020

BULAN/
KOMPETENSI DASAR KBM TINDAKLANJUT
MINGGU KE-
OKTOBER 3.22 Menganalisis struktur BAB II EKSPLANASI: TUGAS  MINTALAH TES ULANGAN HARIAN 2
I dan kebahasaan teks MANDIRI 1 SETELAH SELESAI MENGERJAKAN
eksplanasi berkaitan dengan HALAMAN 4 TUGAS MANDIRI 1
bidang pekerjaan  DIKUMPULKAN KEPADA GURU PADA
4.22 Memproduksi teks MINGGU KE-V OKTOBER 2019
eksplanasi berkaitan dengan  NB: BACALAH TEKS CERPEN DAN
bidang pekerjaan secara lisan NOVEL DISELA-SELA WAKTU
atau tulis dengan SENGGANG.
memerhatikan struktur dan
kebahasaan
OKTOBER 3.23 Menganalisis informasi MEMBACA MATERI BAB III  MENGIRIM FILE UNDUHAN VIDEO
II-III berupa permasalahan aktual CERAMAH HALAMAN 8 CERAMAH KEPADA GURU MELALUI
yang disajikan dalam ceramah VIA EMAIL/WHATSHAPP MINGGU KE-
berkaitan dengan bidang MENGERJAKAN TUGAS III OKTOBER 2019
pekerjaan MANDIRI 2 NOMOR 1—3  DIKUMPULKAN KEPADA GURU PADA
4.23 Menyusun bagian-bagian HALAMAN 12—13 MINGGU KE-V OKTOBER 2019
penting dari permasalahan  NB: BACALAH NOVEL DAN BUKU
aktual sebagai bahan untuk NONFIKSI DISELA-SELA WAKTU
disajikan dalam ceramah SENGGANG.
berkaitan dengan bidang
pekerjaan
OKTOBER 3.24 Menganalisis isi, struktur, MENGERJAKAN TUGAS  DIKUMPULKAN KEPADA GURU PADA
IV dan kebahasaan dalam MANDIRI 2 NOMOR 4—6 MINGGU KE-V OKTOBER 2019
ceramah berkaitan dengan HALAMAN 14—15  NB: BACALAH NOVEL DAN BUKU
bidang pekerjaan NONFIKSI DISELA-SELA WAKTU
4.24 Mengonstruksi ceramah SENGGANG.
berkaitan bidang pekerjaan
dengan memerhatikan aspek
kebahasaan dan
menggunakan struktur yang
tepat
OKTOBER 3.25 Mendeskripsikan butir- MEMBACA MATERI BAB IV  DIKUMPULKAN KEPADA GURU PADA
V butir penting dari satu buku BUKU NONFIKSI MINGGU KE-IV NOVEMBER 2019
pengayaan (nonfiksi) berkaitan MENGERJAKAN TUGAS
dengan bidang pekerjaan yang MANDIRI 3 HALAMAN 17—
dibaca 21
4.25 Menyajikan butir-butir
penting dari satu buku
pengayaan (nonfiksi) berkaitan
dengan bidang pekerjaan
NOVEMBER 3.26 Menemukan butir-butir MEMBACA BUKU NONFIKSI  DIKUMPULKAN KEPADA GURU PADA
I-II penting dari dua buku MINGGU KE-IV NOVEMBER 2019
pengayaan berkaitan dengan MENGERJAKAN TUGAS
bidang pekerjaan (nonfiksi) MANDIRI 3 HALAMAN 21
yang dibaca
4.26 Menyajikan persamaan
dan perbedaan isi dua buku
pengayaan berkaitan dengan
bidang pekerjaan (nonfiksi)
yang dibaca
NOVEMBER 3.27 Menganalisis pesan dari MEMBACA KUMPULAN  DIKUMPULKAN KEPADA GURU PADA
III-IV satu buku fiksi yang dibaca CERPEN MINGGU KE-IV NOVEMBER 2019
4.27 Menyusun ulasan MENYUSUN ULASAN TEKS
terhadap pesan dari satu buku CERPEN
fiksi yang dibaca

Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI Semester Gasal oleh Juma’ati SMKM2PAGAK_dok.pribadi
2
Sesuatu yang dikerjakan sungguh-sungguh akan berbuah hasil yang baik –Juma’ati SMKM2Pagak

BAB II
RINGKASAN MATERI
TEKS EKSPLANASI
Memahami Informasi dalam Teks Eksplanasi
Teks eksplanasi dapat disamakan dengan teks yang menceritakan prosedur atau proses
terjadinya fenomena. Dengan teks tersebut, pembaca dapat memperoleh pemahaman mengenai latar
belakang terjadinya fenomena secara jelas dan logis. Teks eksplanasi menggunakan banyak fakta dan
pernyataan-pernyataan yang memiliki hubungan sebab akibat (kausalitas). Namun, sebab-sebab ataupun
akibat-akibat itu berupa sekumpulan fakta menurut penulisnya.
Dalam teks eksplanasi, penulis menggunakan banyak fakta yang fungsinya sebagai
penyebab atau akibat terjadinya suatu peristiwa. Bahkan, dapat dikatakan bahwa teks
eksplanasi hampir semuanya berupa fakta. Untuk lebih jelasnya, perhatikan kembali paragraf
keenam dan ketujuh di atas. Paragraf tersebut dibentuk oleh empat buah kalimat yang
semuanya berupa fakta.
Kalau memang sudah terkena anemia, jenis-jenis asupan alamiah seperti dari makanan, sudah
tak praktis lagi. Ini disebabkan, makanan berzat besi perlu dikonsumsi dalam jumlah yang banyak dan
itu tak memungkinkan. Makanya, asupan zat besi perlu ditambahkan sampai anemianya terkoreksi.
Biasanya, mereka merasa sehat kembali setelah satu atau dua hari berikutnya jika mengonsumsi
asupan zat besi. Namun, itu menghilangkan gejalanya saja. Padahal, penyakitnya masih ada sewaktu-
waktu bisa muncul kembali. Oleh karena itu, agar anemia terkoreksi, dibutuhkan zat besi yang cukup
sebagai cadangan di dalam tubuh. Cadangan zat besi itu berguna untuk mengganti sel darah merah
yang hilang. Biasanya, asupan itu terus dikonsumsi selama satu–tiga bulan sampai anemianya
terkoreksi betul.
Teks di atas juga tergolong ke dalam bentuk teks eksplanasi. Di dalamnya tergambar suatu
paparan proses. Teks tersebut memaparkan secara kausalitas tentang proses penyembuhan penyakit
anemia. Pembacanya pun memperoleh pemahaman yang sangat jelas tentang cara-cara penyembuhan
penyakit itu. Dengan contoh di atas, teks yang menjelaskan suatu proses, urutan kegiatan yang bersifat
kausalitas, dapat digolongkan ke dalam teks eksplanasi.

Menemukan Gagasan Umum dan Fakta Penting dalam Teks Eksplanasi


Perhatikanlah cuplikan teks berikut.
Dampak merebaknya penyebaran virus sindrom pernapasan akut parah (Severe Acute
Respiratory Sindrome/SARS) dari negeri Jiran, Singapura, mulai mengancam bisnis perhotelan
di Batam. Jumlah tamu, baik dari luar negeri maupun dalam negeri merosot hingga tingkat
hunian hotel di Batam berkurang hingga sepuluh persen. Demikian kata Public Relation Manager
Goodway Hotel Puri Garden, Budi Purnomo dan kata pengusaha Novotel Hotel, Anas, ketika
dihubungi Kompas di Batam.
Gagasan umum teks tersebut adalah tentang “dampak penyebaran virus SARS terhadap bisnis
perhotelan”. Teks tersebut menjelaskan dampak penyebaran virus terhadap kondisi perhotelan, yakni
berupa merosotnya tingkat hunian hotel yang ada Batam. Teks itu pun tergolong ke dalam jenis eksplanasi,
yakni teks yang memaparkan proses terjadinya suatu fenomena atau kejadian dengan sejelas-jelasnya. Di
dalam teks tersebut juga terkandung sebuah gagasan umum (ide pokok), yakni dampaknya penyebaran virus
SARS. Gagasan umum tersebut terdapat pada bagian awal paragraf. Oleh karena itu, cuplikan teks tersebut
dapat pula digolongkan ke dalam jenis paragraf deduktif.
Perhatikan pula teks berikut.
Sesudah pengakuan kedaulatan pada tanggal 27 Desember 1949, bangsa Indonesia menanggung beban
ekonomi dan keuangan. Sebagai akibat ketentuan-ketentuan hasil KMB (Konferensi Meja Bundar),
Indonesia harus menanggung beban utang luar negeri dan dalam negeri. Padahal struktur ekonomi
Indonesia pada waktu itu masih tergantung kepada beberapa jenis perkebunan. Situasi politik yang
tidak stabil semakin meningkatkan pengeluaran negara. Akibatnya, anggaran pemerintah menjadi
defisit.
Teks di atas juga bersifat eksplanatif. Gagasan umumnya tentang beban keuangan pemerintah di
tahun 1949 (yang begitu berat). Gagasan umum itu terletak pada bagian awal paragraf. Dengan demikian,
cuplikan tersebut pun dapat digolongkan ke dalam paragraf deduktif. Selain itu, mungkin pula sebuah
paragraf dalam teks eksplanasi bersifat induktif ataupun campuran. Akan tetapi, yang dapat
ditemukan, paragraf-paragraf di dalam teks eksplanasi pada umumnya bersifat deduktif, yakni
gagasan umumnya terletak pada bagian awal paragraf.
Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI Semester Gasal oleh Juma’ati SMKM2PAGAK_dok.pribadi
3
Sesuatu yang dikerjakan sungguh-sungguh akan berbuah hasil yang baik –Juma’ati SMKM2Pagak

Mengidentifikasi Struktur Teks Eksplanasi


Teks eksplanasi memiliki struktur baku sebagaimana halnya jenis teks lainnya. Sesuai
dengan karakteristik umum dari isinya, teks eksplanasi dibentuk oleh bagian-bagian berikut.
Identifikasi fenomena (phenomenon identification), mengidentifikasi sesuatu yang akan diterangkan.
Hal itu bisa terkait dengan fenomena alam, sosial, budaya, dan fenomena-fenomena lainnya.
Penggambaran rangkaian kejadian (explanation sequence), memerinci proses kejadian yang relevan
dengan fenomena yang diterangkan sebagai pertanyaan atas bagaimana atau mengapa. Rincian yang
berpola atas pertanyaan “bagaimana” akan melahirkan uraian yang tersusun secara kronologis ataupun
gradual. Dalam hal ini fase-fase kejadiannya disusun berdasarkan urutan waktu. Rincian yang berpola atas
pertanyaan “mengapa” akan melahirkan uraian yang tersusun secara kausalitas. Dalam hal ini fase-fase
kejadiannya disusun berdasarkan hubungan sebab akibat. Ulasan (review), berupa komentar atau
penilaian tentang konsekuensi atas kejadian yang dipaparkan sebelumnya.

Latar Belakang
Identifikasi Fenomena
Kejadian

Kronologis
Struktur
Proses Kejadian
Teks Eksplanasi
Penyebab

Mengomentari
Ulasan
Konsekuensi

Bagan 2.1 Struktur teks eksplanasi

Menelaah Kebahasaan Teks Eksplanasi


Berdasarkan kaidah kebahasaan secara umum, teks eksplanasi sama dengan kaidah pada
teks prosedur. Sebagai teks yang berkategori faktual (nonsastra), teks eksplanasi
menggunakan banyak kata yang bermakna denotatif. Sebagai teks yang berisi paparan proses,
baik itu secara kausalitas maupun kronologis, teks tersebut menggunakan banyak konjungsi
kausalitas ataupun kronologis.
a. Konjungsi kausalitas, antara lain, sebab, karena, oleh sebab itu, oleh karena itu, sehingga.
b. Konjungsi kronologis (hubungan waktu), seperti kemudian, lalu, setelah itu, pada akhirnya.

Teks eksplanasi yang berpola kronologis juga menggunakan banyak keterangan waktu pada
kalimat-kalimatnya.

Berikut contohnya.
Pada bulan keempat, muka telah kian tampak seperti manusia. Dalam bulan kelima rambut-rambut mulai
tumbuh pada kepala. Selama bulan keenam, alis dan bulu mata timbul. Setelah tujuh bulan, fetus mirip
kulit orang tua dengan kulit merah berkeriput. Selama bulan kedelapan dan kesembilan, lemak ditimbun
di bawah kulit sehingga perlahan-lahan menghilangkan sebagian keriput pada kulit. Kaki membulat. Kuku
keluar pada ujung-ujung jari. Rambut asli rontok dan terus menjadi sempurna dan siap dilahirkan.

Berkenaan dengan kata ganti yang digunakannya, teks eksplanasi langsung merujuk pada jenis
fenomena yang dijelaskannya, yang bukan berupa persona. Kata ganti yang digunakan untuk fenomenanya itu
berupa kata benda, baik konkret maupun abstrak, seperti demonstrasi, banjir, gerhana, embrio, kesenian
daerah; dan bukan kata ganti orang, seperti ia, dia, mereka. Karena objek yang dijelaskannya itu berupa
fenomena, tidak berbentuk personal (nonhuman participation), dalam teks eksplanasi itu pun ditemukan
banyak kata kerja pasif. Hal itu seperti kata-kata berikut: terlihat, terbagi, terwujud, terakhir, dimulai,
ditimbun, dan dilahirkan.

Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI Semester Gasal oleh Juma’ati SMKM2PAGAK_dok.pribadi
4
Sesuatu yang dikerjakan sungguh-sungguh akan berbuah hasil yang baik –Juma’ati SMKM2Pagak

Menentukan Pola Pengembangan dalam Menulis Teks Eksplanasi


Agar tersaji secara lebih menarik, kita pun perlu mengetahui pola-pola
pengembangannya. Secara umum, pola-pola pengembangan teks eksplanasi adalah sebagai
berikut.
1. Pola Pengembangan Sebab Akibat
Pengembangan teks eksplanasi dapat menggunakan pola sebab akibat. Dalam hal ini sebab dapat
bertindak sebagai gagasan umum, sedangkan akibat sebagai perincian pengembangannya. Namun demikian,
dapat juga terbalik. Akibat dijadikan sebagai gagasan umum, maka perlu dikemukakan sejumlah sebab
sebagai perinciannya. Persoalan sebab akibat sebenarnya sangat dekat hubungannya dengan proses. Jika
disusun untuk mencari hubungan antara bagian-bagiannya, proses itu dapat disebut proses kausalitas.
Contoh:
Gempa bumi melanda wilayah bagian selatan Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu, 27 Mei 2006
pukul 05.54 WIB. Kekuatan gempa bumi tercatat 6,2 skala Richter pada kedalaman 17,1 km. Pusat gempa
terletak pada posisi ± 25 km barat daya Kota Yogyakarta. Gempa bumi ini mengakibatkan puluhan orang
meninggal. Beberapa orang luka–luka. Sejumlah bangunan roboh dan mengalami kerusakan. Selain itu,
dilaporkan juga terjadi longsoran dan kerusakan berat pada permukiman dan bangunan lainnya di
Kabupaten Bantul karena dekat dengan sumber gempa bumi.

2. Pola Pengembangan Proses


Proses merupakan suatu urutan dari tindakan-tindakan atau perbuatan-perbuatan untuk menciptakan
atau menghasilkan sesuatu atau perurutan dari suatu kejadian atau peristiwa. Untuk menyusun sebuah
proses, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
 Mengetahui perincian-perincian secara menyeluruh.
 Membagi proses tersebut menurut tahap-tahap kejadian.
 Menjelaskan setiap urutan itu ke dalam detail-detail yang tegas sehingga pembaca dapat melihat
seluruh proses itu dengan jelas.
Contoh:
Pada bulan keempat, muka telah kian tampak seperti manusia. Dalam bulan kelima rambut-rambut mulai
tumbuh pada kepala. Selama bulan keenam, alis dan bulu mata timbul. Setelah tujuh bulan, fetus mirip kulit
orang tua dengan kulit merah berkeriput. Selama bulan kedelapan dan kesembilan, lemak ditimbun di bawah
kulit sehingga perlahan-lahan menghilangkan sebagian keriput pada kulit. Kaki membulat. Kuku keluar pada
ujung-ujung jari. Rambut asli rontok dan fetus menjadi sempurna dan siap dilahirkan.

Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI Semester Gasal oleh Juma’ati SMKM2PAGAK_dok.pribadi
5
Sesuatu yang dikerjakan sungguh-sungguh akan berbuah hasil yang baik –Juma’ati SMKM2Pagak

HIPERNOVA, FENOMENA APAKAH ITU? TUGAS MANDIRI 1

Apakah supernova itu? Banyak yang telah mengenalnya sebagai peristiwa ledakan bintang. Namun, apa itu
hipernova? Mungkin ada yang belum tahu artinya atau bahkan belum pernah mendengar. Farhan di Jakarta dan bryan di
Surabaya menanyakan kepada situs Langitselatan, apakah yang dimaksud hipernova, apakah berbeda dengan supernova?
Lalu, apakah hipernova pernah terjadi? Berikut jawaban Langitselatan.
Nova
Sebuah bintang secara mendadak mengalami peningkatan kecerlangan. Peristiwa ini disebut Nova yang dalam
bahasa Latin memiliki arti “bintang baru”. Disebut bintang baru karena bintang yang biasanya redup dan idak dapat dilihat
mata tanpa alat, tba-tiba menjadi objek yang sangat terang di langit ketika bintang itu menjadi Nova. Nova merupakan
ledakan bintang yang terjadi di katai putih dengan terang maksimum -1,1 magnitudo dan minimum hanya 10,5 magnitudo.
Teori menyatakan kalau peristiwa Nova terjadi sebagai akibat dari bintang yang kembali menyala setelah tidur panjang.
Nova diperkirakan terjadi di permukaan bintang katai putih yang berada di dalam sistem bintang ganda berdekatan.
Pasangannya adalah bintang raksasa merah yang jejarinya mengembang sedemikian besar sehingga terjadi aliran materi
katai putih pasangannya. Materi yang masih kaya hidrogen itu mencapai permukaan katai putih yang sangat panas sehingga
memicu sebuah ledakan di permukaan bintang yang tiba-tiba cemerlang. Karen itu, bagi astronom di masa lalu, ketika
sebuah bintang redup yang tak pernah tampak di langit kemudian tiba-tiba muncul dengan sangat terang, maka mereka pun
menyebutnya nova si bintang baru.
Supernova
Selain nova, ada peristiwa ledakan yang leih dahsyat lagi yang kita kenal dengan ledakan supernova. Nama
supernova didapat dari peristiwa terangnya sebuah bintang yang jauh lebih terang dengan nova. Supernova merupakan
peristiwa ledakan bintang yang miliaran kali lebih terang daripada nova dan dikenal sebagai salah satu cara bintang
mengakhiri hidupnya. Peningkatan kuat cahayanya kira-kira 8 kali lebih besar daridpda nova. Supernova sebagai peristiwa
ledakan bintang memiliki 2 tipe salah satunya mirip nova yang melibatkan bintang katai putih. Kecerlangan supernova bisa
8 magnitudo lebih besar daripada nova. Kedua tipe supernova itu adalah Tipe I dan Tipe II.
Tipe I adalah ledakan yang terjadi ada sistem ganda di mana bintang katai putih mengareksi materi dari bintang
pasangannya. Para astronom sendiri masi memperdebatkan bintang pasangan seperti apa dari katai putih yang bisa
menciptakan ledakan bintang tipe I. Namun berdasarkan teori, bintang pasangannya ini memberikan massa yang cukup
besar bagi bintang katai putih sehingga inti bintang katai putih mencapai kerapatan kritisnya. Akibat terjadi pembakaran
karbon dan oksigen yang tidak terkontrol, memicu bintang untuk meledak. Tipe II adalah ledakan yang terjadi di akhir
kehidupan bintang massif (5-10 massa Matahari), ketika bintang kehabisan bahan bakar untuk melakukan pembakaran di
inti bintang. Jika inti bintang cukup massif, maka akan terjadi keruntuhan inti bintang yang memicu terjadinya ledakan
supernova.
Hipernova
Nova dan Supernova sudah sering didengar dan dikenal. Bagaimana dengan Hipernova? Kalau menilik dari nama,
hipernova merupakan supernya supernova. Singkatnya supernova merupakan peristiwa yang jauh lebih dahsyat dari
supernova. Setidaknya sampai dengan tahun 1982, para astronom dalam literature menyebutkan kalau hipernova
merupakan keruntuhan inti yang memicu terjadinya supernova yang kecerlangannya lebih besar dari 100 supernova pada
umumnya. Selain itu, hipernova juga diasosiasikan dengan ledakan bintang massif populasi 3 dan bergabungnya lubang
hitam supermasif.
Namun, pemahaman itu sudah berubah dan saat ini hipernova mengacu pada keruntuhan inti bintang masif yang
massanya lebih dari 30 massa matahari, bahkan ada teori yang menyatakan lebih dari 100 massa matahari. Ledakan
bintang massif tersebut akan langsung dikelompokkan sebagai hipernova tanpa melihat apakah kecerlangannya lebih
cerlang dari supernova pada umumnya atau tidak. Meskipun dalam kenyataan, ketika hipernova terjadi kecerlangannya
lebih cerlang dari supernova dan menghasilkan kanenergi 100 kali lebih besar dari supernova.
Teori hipernova mengemukakan beberapa kemungkinan. Yang pertama hipernova merupakan ledakan bintang yang
sangat massif yang berputar sangat cepat dan memiliki medan magnet yang juga sangat besar. Penjelasan lain menyatakan
hipernova terjadi ketika salah satu bintang dalam bintang ganda bertabrakan dan bergabung dengan bintang pasangannya.
Meskipun belum dapat dipastikan proses mana yang tepat, tetapi dapat dipastikan yang bisa diketahui hanyalah terbentuk
lubang hitam dan pelepasan energy dalam jumlah besar dalam bentuk sinar gamma.
Sinar gamma merupakan bentuk cahaya yang sangat energetic aka kuat yang memiliki energy 10.000—10 juta
lebih dari cahaya yang dilihat mata. Karena itu, hipernova saat ini diasosiasikan dengan gamma ray burst (GRB) yang
memancarkan radiasi elektromagnetik sangat kuat dengan total energy jauh lebih besar daripada supernova. GRB durasi
panjang memiliki jet atau ledakan dahsyat yang melesat ke angkasa, dari kutub piringan akresi sementara yang terbentuk di
sekeliling lubang hitam di jantung inti bintang runtuh. GRB durasi pendek yang juga menciptakan jet diyakini merupakan
hasil gabungan dua bintang netron atau bergabungnya bintang netron dan lubang hitam. Secara intrinsik, GRB ini jauh lebih
cerlang dari supernova.
Secara singkat, hipernova yang juga disebut collapsar merupakan ledakan sinar gamma yang sangat cerlang yang
terjadi dari keruntuhan inti bintang yang sangat massif. Hipernova sendiri sudah ditemukan jejaknya yakni pada MF83 dan
NGC5471B, yang berada di galaksi spiral M101. Selain itu, jejak hipernova juga ditemukan pada tahun 2002 di M74 ketika
salah satu bintang massif meledak. Ledakan sinar gamma GRB 030329, yang dilihat pada tahun 2003 juga diketahui
memiliki spectrum yang cocok dengan ciri-ciri hipernova. GRB yang terjadi pada jarak 2.6 milyar tahun cahaya tersebut
terjadi di area Rasi Leo dan diamati oleh High Energy Transient Explorer (HETE-II) milik NASA. Salah satu bintang yang
diduga akan berakhir sebagai hpernova di masa depan adalah bintang Eta Carina di rasi Carina.

Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI Semester Gasal oleh Juma’ati SMKM2PAGAK_dok.pribadi
6
Sesuatu yang dikerjakan sungguh-sungguh akan berbuah hasil yang baik –Juma’ati SMKM2Pagak

LEMBAR KERJA 1
Kerjakan tugas di bawah ini dengan cermat!
1. Analisislah struktur isi dan kaidah kebahasaan teks di atas!
2. Tulislah hasil analisismu pada tabel berikut!
No. Aspek Deskripsi Jawab dan Bukti

1. Judul Apakah ada kesesuaian

judul dengan isi?

2. Kelengkapan Apakah teks memuat

struktur isi seluruh struktur teks

dan ciri eksplanasi?

bahasa Apakah ciri-ciri teks

eksplanasi tampak?

3. Pernyataan Unsur apakah yang

umum disajikan pada

pernyataan umum?

Bagaimana pola

penyajian isi pernyataan

umum?

Apakah pernyataan

umum berisi dengan

defines dan karakteristik

fenomena, mengapa

fenomena terjadi?

Apakah definisi dan

karakteristik suatu

fenomena diungkapkan

dengan kalimat yang

sesuai kaidah bahasa

Indonesia?

4. Urutan Apakah proses

kejadian/ terjadinya fenomena

proses disajikan secara runtut?

Proses/tahapan

terjadinya fenomena

Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI Semester Gasal oleh Juma’ati SMKM2PAGAK_dok.pribadi
7
Sesuatu yang dikerjakan sungguh-sungguh akan berbuah hasil yang baik –Juma’ati SMKM2Pagak

diungkapkan secara rinci

dan jelas?

Apakah

5. Penutup Unsur apa sajakah yang

terjadi pada penutup?

Bagaimana pola

penyajian isi pada

penutup?

Apakah penutup yang

disajikan sesuai dengan

fenomena yang

dibahas?

6. Kalimat Apakah ada kalimat

definisi definisi?

Bagaimana pola definisi

yang digunakan?\

7. Kalimat Apakah ada kalimat

sebab-akibat yang menggunakan pola

hubungan sebab-akibat?

Apakah penggunaan

kata hubung sebab

akibat tepat?

8. Kalimat Bagaimana pola kalimat

keterangan keterangan syarat pada

syarat teks eksplanasi?

Apakah kata hubung

yang digunakan pada

kalimat syarat sesuai?

Keterangan: Bukti berupa kalimat yang sesuai dengan teks.

Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI Semester Gasal oleh Juma’ati SMKM2PAGAK_dok.pribadi
8
Sesuatu yang dikerjakan sungguh-sungguh akan berbuah hasil yang baik –Juma’ati SMKM2Pagak

BAB III RINGKASAN MATERI


TEKS CERAMAH
Menemukan Kalimat Majemuk Bertingkat dalam Teks Ceramah
Perhatikan cuplikan teks berikut.

Peristiwa tersebut menggambarkan bahwa ada dua kelompok siswa yang memiliki sikap berbahasa yang
berbeda di sekolah tersebut. Kelompok pertama adalah mereka yang kurang memiliki kepedulian terhadap
penggunaan bahasa yang baik dan benar. Hal ini tampak pada ragam bahasa yang mereka gunakan yang
menurut sindiran siswa kelompok kedua sebagai ragam bahasa Kampung Rambutan.

Cuplikan tersebut dibentuk oleh kalimat yang panjang-panjang. Hal itu karena kalimat-
kalimatnya dibentuk oleh gabungan dua buah kalimat atau lebih. Hasil penggabungan itu kemudian
membentuk kalimat baru. Salah satunya berupa kalimat majemuk bertingkat.

Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat yang memiliki lebih dari satu klausa dan hubungan
antara klausa tidak sederajat. Salah satu unsur klausa ada yang menduduki induk kalimat, sedangkan
unsur yang lain sebagai anak kalimat.
KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT adalah kalimat yang memiliki lebih dari satu predikat
(verba atau ajektiva) yang disertai dengan konjungsi bertingkat.
Kalimat majemuk bertingkat terbagi ke dalam beberapa jenis, antara lain sebagai berikut.
*Kalimat majemuk hubungan akibat, ditandai oleh kata penghubung sehingga, sampai-sampai,
maka.
Contoh:
Ia terlalu bekerja keras sehingga jatuh sakit.

Penjelasan diberikan seminggu sekali sehingga anak-anak dapat mengerjakan tugas-tugas


mereka dengan teratur.

*Kalimat majemuk hubungan cara, ditandai oleh kata penghubung dengan.


Contoh:
Kejelasan PSMS Medan berhasil mempertahankan kemenangan-nya dengan memperkokoh
pertahanan mereka.
Dengan cara menggendongnya, anak itu ia bawa ke rumah orang tuanya.
Pemburu itu menunggu di atas bukit dengan jari telunjuknya melekat pada pelatuk senjatanya.

*Kalimat majemuk hubungan sangkalan, ditandai oleh konjungsi seolah-olah, seakan-akan.


Contoh:
Keadaan di dalam kota kelihatan tenang, seolah-olah tidak ada suatu apa pun yang terjadi.
Dia diam saja seakan-akan dia tidak mengetahui persoalan yang terjadi.
Ia pun menghapus wajahnya seakan mau melenyapkan pikirannya yang risau itu.
*Kalimat majemuk hubungan kenyataan, ditandai oleh konjungsi padahal, sedangkan.
Contoh:
Pura-pura tidak tahu padahal dia tahu banyak.
Para tamu sudah siap, sedangkan kita belum siap.

*Kalimat majemuk hasil, ditandai oleh konjungsi makanya.


Contoh:
Tempat ini licin, makanya Anda jatuh.
Yang datang berwajah seram, makanya saya lari ketakutan.

Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI Semester Gasal oleh Juma’ati SMKM2PAGAK_dok.pribadi
9
Sesuatu yang dikerjakan sungguh-sungguh akan berbuah hasil yang baik –Juma’ati SMKM2Pagak

*Kalimat majemuk hubungan penjelasan, ditandai oleh kata penghubung bahwa, yaitu.
Contoh:
Berkas riwayat hidupnya menunjukkan bahwa dia adalah seorang pelajar teladan.
Kebun ini telah dibersihkan ayah, yaitu dengan memangkas dan menebang belukar yang tumbuh
di sekitarnya.

Peristiwa tersebut menggambarkan bahwa ada dua kelompok siswa yang memiliki sikap
berbahasa yang berbeda di sekolah tersebut.

*Kalimat majemuk hubungan atributif, ditandai oleh konjungsi yang.


Contoh:
Pamannya yang tinggal di Bogor itu, sedang dirawat di rumah sakit.
Istrinya yang datang bersama dia itu, seorang insinyur.
Laki-laki yang berbaju putih itu adalah kakekku dari Ibu.

Kelompok pertama adalah mereka yang kurang memiliki keperdulian terhadap penggunaan bahasa
yang baik dan benar.
Hal ini tampak pada ragam bahasa yang mereka gunakan yang menurut sindiran siswa kelompok
kedua sebagai ragam bahasa Kampung Rambutan.

Menentukan Isi dan Struktur dalam Teks Ceramah


Apabila kamu perhatikan dengan cermat contoh-contoh di atas, ketahuilah bahwa teks ceramah
memiliki bagian-bagian tertentu, yang meliputi bagian pembuka, isi, dan penutup.
1. Pembuka
Berupa pengenalan isu, masalah, ataupun pandangan pembicara tentang topik yang akan dibahasnya.
Bagian ini sama dengan isi dalam teks eksposisi, yang disebut dengan isu.

2. Isi
Berupa rangkaian argumen pembicara berkaitan dengan pendahuluan atau tesis. Pada bagian ini
dikemukakan pula sejumlah fakta yang memperkuat argumen-argumen pembicara.

3. Penutup
Berupa penegasan kembali atas pernyataan-pernyataan sebelumnya.
Berikut contoh analisis struktur teks ceramah.
a. Pendahuluan
Pemilihan kata-kata oleh masyarakat akhir-akhir ini cenderung semakin menurun kesantunannya
dibandingkan dengan zaman saya dahulu ketika kanak-kanak. Hal tersebut tampak pada ungkapan-
ungkapan banyak kalangan dalam menyatakan pendapat dan perasaan-perasaannya, seperti ketika
berdemonstrasi ataupun rapat-rapat umum. Kata-kata mereka kasar (sarkastis), menyerang, dan tentu
saja hal itu sangat menggores hati yang menerimanya.
Bagian itu mengenalkan permasalahan utama (tesis), yakni tentang menurunnya kesantunan
berbahasa masyarakat.
b. Isi (Rangkaian Argumen)
Fenomena tersebut menunjukkan adanya penurunan standar moral, agama, dan tata nilai yang berlaku
dalam masyarakat itu. Ketidaksantunan berkaitan pula dengan rendahnya penghayatan masyarakat
terhadap budayanya sebab kesantunan berbahasa itu tidak hanya berkaitan dengan ketepatan dalam
pemilikan kata ataupun kalimat. Kesantunan itu berkaitan pula dengan adat pergaulan yang berlaku
dalam masyarakat itu.

Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI Semester Gasal oleh Juma’ati SMKM2PAGAK_dok.pribadi
10
Sesuatu yang dikerjakan sungguh-sungguh akan berbuah hasil yang baik –Juma’ati SMKM2Pagak

Teks tersebut merupakan salah satu bagian dari argumen pembicara tentang menurunnya
kesantunan berbahasa masyarakat.
c. Penutup (Penegasan Kembali)
Berbahasa santun seharusnya sudah menjadi suatu tradisi yang dimiliki oleh setiap orang sejak kecil.
Anak perlu dibina dan dididik berbahasa santun. Apabila dibiarkan, tidak mustahil rasa kesantunan itu
akan hilang sehingga anak itu kemudian menjadi orang yang arogan, kasar, dan kering dari nilai-nilai
etika dan agama. Tentu saja, kondisi itu tidak diharapkan oleh orangtua dan masyarakat manapun.

Bagian tersebut merupakan suatu simpulan, sebagai hasil penalaran dari penjelasan sebelumnya. Hal
ini ditandai oleh kata-kata yang berupa saran-saran yang disertai pula sejumlah alasan.

Mengidentifikasi Kaidah Kebahasaan dalam Teks Ceramah


Sebagaimana jenis teks lainnya, ceramah pun memiliki karakteristik tersendiri yang cenderung
berbeda dengan teks-teks lainnya. Merujuk pada contoh-contoh di atas bahwa teks ceramah memiliki
kaidah kebahasaan sebagai berikut.

**Menggunakan kata ganti orang pertama (tunggal) dan kata ganti orang kedua jamak, sebagai
sapaan. Kata ganti orang pertama, yakni saya, aku. Mungkin juga kata kami apabila penceramahnya
mengatasnamakan kelompok. Teks ceramah sering kali menggunakan kata sapaan yang ditujukan pada
orang banyak, seperti hadirin, kalian, bapak-bapak, ibu-ibu, saudara-saudara.
**Menggunakan kata-kata teknis atau peristilahan yang berkenaan dengan topik yang dibahas.
Dengan topik tentang masalah kebahasaan yang menjadi fokus pembahasanya, istilah-istilah yang
muncul dalam teks tersebut adalah sarkastis, eufemistis, tata krama, kesantunan berbahasa, etika
berbahasa.
**Menggunakan kata-kata yang menunjukkan hubungan argumentasi (sebab akibat). Misalnya, jika...
maka, sebab, karena, dengan demikian, akibatnya, oleh karena itu. Selain itu, dapat pula digunakan
kata-kata yang yang menyatakan hubungan temporal ataupun perbandingan/ pertentangan, seperti
sebelum itu, kemudian, pada akhirnya, sebaliknya, berbeda halnya, namun.
**Menggunakan kata-kata kerja mental, seperti diharapkan,memprihatinkan,
memperkirakan, mengagumkan, menduga, berpendapat, berasumsi, menyimpulkan.
**Menggunakan kata-kata persuasif, seperti hendaklah, sebaiknya, diharapkan, perlu, harus.

Menentukan Aspek-Aspek yang Disunting dalam Teks Ceramah


Adapun langkah-langkah penyusunannya dimulai dengan menentukan topik dan tujuan, menyusun
kerangka ceramah, menyusun teks ceramah berdasarkan kerangka dengan menggunakan kalimat yang
mudah dipahami, hingga menyunting teks ceramah.
Menentukan Topik
Beberapa topik yang dapat dijadikan bahan ceramah adalah:
pengalaman pribadi, hobi dan keterampilan, peristiwa hangat dan pembicaraan publik,
pengalaman dalam pekerjaan, pelajaran sekolah masalah keagamaan, problem pribadi, biografi
atau kuliah, pendapat pribadi, tokoh terkenal, dan minat khalayak.

Merumuskan Tujuan Ceramah


Ada dua macam tujuan yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.
Tujuan umum ceramah biasanya dirumuskan dalam tiga hal yaitu memberitahukan (informatif),
memengaruhi (persuasif), dan menghibur (rekreatif).
****Ceramah informatif, ditujukan untuk menambah pengetahuan pendengar. Misalnya, ceramah
tentang peranan para pelajar pada masa perang kemerdekaan, posisi Indonesia di kancah
internasional.

Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI Semester Gasal oleh Juma’ati SMKM2PAGAK_dok.pribadi
11
Sesuatu yang dikerjakan sungguh-sungguh akan berbuah hasil yang baik –Juma’ati SMKM2Pagak

****Ceramah persuasif, ditujukan agar pendengar mempercayai, menyetujui, atau bahkan mengikuti
ajakan pembicara. Misalnya, ceramah tentang cara-cara hidup sehat dan menjaga kesehatan
lingkungan.
****Ceramah rekreatif, ditujukan agar pendengar merasa terhibur. Karena itu, ceramah ini banyak
diwarnai oleh humor, anekdot, ataupun guyonan-guyonan yang memancing tertawa pendengar.

Tujuan khusus ialah tujuan yang merupakan rincian dari tujuan umum. Tujuan umum lebih informasional,
lebih jelas, dan terukur dalam pencapaiannya.
Berikut contoh hubungan topik, tujuan umum, dan tujuan khusus.
Topik : Keragaman budaya daerah
Tujuan umum : Informatif (memberi tahu)
Tujuan khusus : Pendengar mengetahui bahwa: setiap daerah memiliki budaya yang khas;
dalam budaya daerah terdapat nilai-nilai kehidupan yang bisa kita petik.
Topik : Manfaat penghijauan
Tujuan umum : Persuasif (mengajak)
Tujuan khusus : 1) Pendengar memperoleh keyakinan tentang manfaat penghijauan.
Pendengar mau mengikuti program penghijauan dengan baik.

Menyusun Kerangka Ceramah


Kerangka ceramah merupakan rencana yang memuat garis-garis besar materi yang akan diceramahkan.
Kerangka ceramah bermanfaat dalam memudahkan penyusunan karangan sehingga karangan menjadi
lebih sistematis dan teratur, menghindari timbulnya pengulangan pembahasan, serta membantu
pengumpulan data dan sumber-sumber yang diperlukan.
Kerangka ceramah yang baik memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
Ceramah meliputi tiga bagian pokok, yaitu pengantar, isi, dan penutup.
Maksud dari ceramah diungkapkan dengan jelas.
Setiap bagian dalam kerangka ceramah hanya memiliki satu gagasan.
Bagian-bagian dalam kerangka ceramah harus tersusun secara logis.

Menyusun Ceramah Berdasarkan Kerangka


Langkah berikutnya adalah mengembangkan kerangka menjadi naskah ceramah yang utuh dan lengkap.
Namun bersamaan dengan itu, perlu dilakukan pemahaman dan pengahayatan terhadap bahan-bahan
yang ada, yakni dengan jalan:
mengkaji bahan secara kritis,
meninjau kelayakan bahan dengan khalayak (audiensi),
meninjau bahan yang kemungkinan menimbulkan pro dan kontra,
menyusun sistematika bahan ceramah, dan
menguasai bahan ceramah berdasarkan jalan pikiran yang logis.

Menyusun paragraf argumentatif


Paragraf argumentasi bertujuan meyakinkan pembaca yang diawali dengan pernyataan dan
diikuti dengan alasan atau bukti pendukung. Sebuah kritikan yang kalian tuli merupakan salah
satu contoh paragraf argumentasi. Ada hal-hal yang harus diperhatikan dalam menyusun
paragraf argumentasi:
1. Menyusun pernyataan
Setiap pernyataan argumentatif yang kalian susun harus didukung oleh data/bukti yang
meyakinkan. Perhatikan contoh berikut.
Rokok mengandung zat berbahaya
Bukti pendukung:

Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI Semester Gasal oleh Juma’ati SMKM2PAGAK_dok.pribadi
12
Sesuatu yang dikerjakan sungguh-sungguh akan berbuah hasil yang baik –Juma’ati SMKM2Pagak

a. Pada saat kita menghisap rokok yang terasa adalah nikmat, naumn rokok juga
merusak tubuh kita perlahan-lahan dengan racun yang dikandungnya.
b. Zat-zat dalam rokok itu juga ada yang sebagai zat adiktif atau zat yang membuat
kita ketagihan.
c. Salah satu zat adiktif dalam rokok adalah aceton yang biasa dipakai untuk pembersih
kuku.
d. Bau acenton memang memabukkan, namun karena bercampur dengan zat lain dalam
rokok maka baunya menghilang.
2. Menyusun paragraf argumentatif
Setelah mengumpulkan bukti pendukung, kita gabungkan keempat kalimat di atas
menjadi paragraf argumentatif.
Rokok mengandung zat berbahaya bagi tubuh. Pada saat kita menghisap rokok
yang terasa adalah nikmat, naumn rokok juga merusak tubuh kita perlahan-lahan
dengan racun yang dikandungnya.Zat-zat dalam rokok itu juga ada yang sebagai zat
adiktif atau zat yang membuat kita ketagihan.Salah satu zat adiktif dalam rokok
adalah aceton yang biasa dipakai untuk pembersih kuku.Bau acenton memang
memabukkan, namun karena bercampur dengan zat lain dalam rokok maka baunya
menghilang.

TUGAS MANDIRI 2

1. Carilah video ceramah dari pemuka agama atau para ahli di media youtube dengan durasi minimal 5
menit (tema yang dipilih tidak mengandung unsur SARA)!
2. Silakan unduh ceramah yang kalian pilih!
3. Tuliskan kembali isi ceramah tersebut pada lembar kerja 2 di bawah ini!
4. Identifikasillah kalimat majemuk bertingkat yang terdapat pada teks ceramah yang kamu salin! Tulislah
pada lembar kerja 3!
5. Analisislah hasil tulisanmu pada lembar kerja 4 di bawah ini!
6. Analisislah pula hasil tulisan teman prakerinmu pada lembar kerja 4!

LEMBAR KERJA 2

Nama Penceramah: .........................................................

Topik yang dipilih : ........................................................

Durasi : .........................................................

Sumber : ...........................................................

...............................................................................................................................................................................................................

...............................................................................................................................................................................................................

...............................................................................................................................................................................................................

...............................................................................................................................................................................................................

...............................................................................................................................................................................................................

...............................................................................................................................................................................................................

...............................................................................................................................................................................................................

...............................................................................................................................................................................................................

...............................................................................................................................................................................................................

...............................................................................................................................................................................................................

Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI Semester Gasal oleh Juma’ati SMKM2PAGAK_dok.pribadi
13
Sesuatu yang dikerjakan sungguh-sungguh akan berbuah hasil yang baik –Juma’ati SMKM2Pagak

...............................................................................................................................................................................................................

...............................................................................................................................................................................................................

...............................................................................................................................................................................................................

...............................................................................................................................................................................................................

...............................................................................................................................................................................................................

...............................................................................................................................................................................................................

...............................................................................................................................................................................................................

...............................................................................................................................................................................................................

...............................................................................................................................................................................................................

...............................................................................................................................................................................................................

...............................................................................................................................................................................................................

...............................................................................................................................................................................................................

...............................................................................................................................................................................................................

...............................................................................................................................................................................................................

...............................................................................................................................................................................................................

...............................................................................................................................................................................................................

...............................................................................................................................................................................................................

LEMBAR KERJA 3
1.

2.

3.

4.

5.

Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI Semester Gasal oleh Juma’ati SMKM2PAGAK_dok.pribadi
14
Sesuatu yang dikerjakan sungguh-sungguh akan berbuah hasil yang baik –Juma’ati SMKM2Pagak

LEMBAR KERJA 4
Jenis Permasalahan yang Kalimat Deklaratif (Minimal 3 Kalimat Persuasif (Minimal 3 Paragraf Argumentatif
Teks Tujuan
ceramah dibahas Kalimat) Kalimat) (tulis lengkap)
Teks
salinan
mu
sendiri

Teman
prakerin
1

Teman
prakerin
2

Teman
prakerin
3

Catatan: Lampirkan hasil salinan teks ceramah teman prakerinmu dengan memfotokopi!

Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI Semester Gasal oleh Juma’ati SMKM2PAGAK_dok.pribadi
Sesuatu yang dikerjakan sungguh-sungguh akan berbuah hasil yang baik –Juma’ati SMKM2Pagak

BAB IV RINGKASAN MATERI


TEKS NONFIKSI
Membaca buku nonfiksi menuntut kamu tetap fokus agar dapat memahami isinya. Berikut perbedaan
dan persamaan buku fiksi dan nonfiksi.
PERBEDAAN BUKU FIKSI DAN BUKU NONFIKSI
BUKU FIKSI BUKU NONFIKSI
Ditulis berdasarkan imaji pengarang dan Dibuat berdasarkan fakta, realitas atau hal-hal yang
fiktif. benar-benar terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Dapat berbentuk cerpen, teks drama, Dapat berbentuk esai, artikel, resensi, biografi, dan
novel, dan puisi. autobiografi.
Dipengaruhi subjektivitas pengarang. Harus dibuat dengan memerhatikan keobjektifan. Selain
Berusaha menggugah perasaan dan itu, menggugah nalar pikir pembaca.
membangkitkan emosi pembaca.
Bahasanya bersifat konotatif dan Bahasanya bersifat denotative dan tidak menimbulkan
menimbulkan tafsiran yang beragam. makna ganda.
PERBEDAAN BUKU FIKSI DAN BUKU NONFIKSI
Memperkaya wawasan dan pengetahuan, menjadi sumber inspirasi, serta membenuk kepribadian
pembacanya.
Adapun jenis-jenis buku nonfiksi berupa buku pengayaan, ensiklopedia, biografi, autobiografi, dan buku
sejarah. Buku pengayaan adalah buku yang isinya bermanfaat untuk menambahh dan meningkatkan
pengetahuan pembaca , baik dalam hal ilmu pengetahuan maupun keterampilan.

Karakteristik buku pengayaan sebagai berikut.


1. Materi bersifat kenyataan atau rekaan.
2. Pengembangan materi menunjang pengetahuan dalam kurikulum.
3. Materi disajikan secara popular atau inovatif.
4. Penyajian materi dapat berbentuk deskripsi, eksposisi, argumentasi, narasi, atau menggunakan alat
bantu gambar.
5. Adanya penggunaan media yang kreatif dan inovatif.

Adapun karakteristik buku nonfiksi sebagai berikut.


1. Memiliki ide yang ditulis secara jelas. Logis, dan sistematis.
2. Mengandung informasi yang sesuai dengan fakta dan data.
3. Menyajikan temuan baru atau merupakan penyempurnaaan temuan yang sudah ada.
4. Memuat motivasi, rancangan, dan pelaksanaan penelitian yang tertuang jelas.
5. Penulis menyajikan analisis data yang disajikan dalam bentuk tulisan.
6. Pemilihan kata dan gaya penulisan sangat focus dan formal.
Berikut butir penting buku nonfiksi.
1. Identitas buku 4. Penyajian materi/isi buku
2. Manfaatmateri/isi buku 5. Bahasa yang digunakan
3. Format buku 6. Kelebihan buku

Membaca Buku Nonfiksi dengan Teknik Inquest


Teknik membaca inquest berguna untuk menemukan butir-butir penting isi buku. Teknik membaca
inquest adalah teknik membaca dengan cara investgasi dan bertanya.
Isi penting buku terletak pada bab dan subbab yang dapat kalian lacak dari daftar isi. Langkah awal
membaca buku dengan teknik inquest dengan mengajukan pertanyaan.
Contoh: Membaca buku dengan teknik inquest pada buku yang berjudul Menjemput Rezeki dengan
Berkah karya K.H. AA Gym.

Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI Semester Gasal oleh Juma’ati SMKM2PAGAK_dok.pribadi
16
Sesuatu yang dikerjakan sungguh-sungguh akan berbuah hasil yang baik –Juma’ati SMKM2Pagak

No. Daftar Isi Buku Pertanyaan Pemandu


1. Visi Manajemen Qolbu Apa visi/tujuan utama manajemen qolbu?
2. Rasulullah sebagai idola Aspek apa saja yang diidolakan dari pribadi Rasulullah?
3. Sabar Kunci Nikmat Mengapa sabar dapat menjadi kunci kenikmatan?
4. Dst.

TUGAS MANDIRI 3

1. Bacalah daftar isi buku nonfiksi yang telah kalian terima!


2. Tulislah daftar isi buku pada lembar kerja 5!
3. Buatlah pertanyaan pemandu dari daftar isi tersebut!
4. Bacalah buku berdasarkan daftar isi!
5. Jawablah pertanyaan pemandu dengan tepat, singkat, dan padat! Kerjakan pada lembar kerja 5 di
bawah ini!
6. Buatlah intisari bacaan berdasarkan hasil jawabanmu!

LEMBAR KERJA 5
Judul buku :
Nama pengarang :
Tahun terbit :
Penerbit :
Jumlah halaman :

No. Daftar Isi Buku Pertanyaan Pemandu


1. Pengantar Prof. dr. Ing.

BJ. Habibie

2. Saya Hanya Memberi

Getaran

3. Lamakasa dan

Tjitrowardojo

4. Masa Kecil di Parepare

5. Menjadi Mahasiswa di

Bandung

6. Menjadi Mahasiswa di

Aichen

7. Seminar PPI

8. Telentang di Kamar

Mayat

9. Mempersunting Gadis

Pilihan

Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI Semester Gasal oleh Juma’ati SMKM2PAGAK_dok.pribadi
17
Sesuatu yang dikerjakan sungguh-sungguh akan berbuah hasil yang baik –Juma’ati SMKM2Pagak

No. Daftar Isi Buku Pertanyaan Pemandu


10. Pahit Getir di Rantau

11. Meniti Karir

12. Membina Kader

13. Kembali ke Tanah Air

14. Menaiki Jenjang Karir

15. Menunaikan Ibadah

Haji

16. Ibunda yang Dikasihi

Telah Berpulang

17. Harmoni dan Keluarga

18. Terpilih Menjadi Ketua

Umum ICMII

19. Silaturahmi yang

Membawa Hikmah

20. Mendayung di Antara

Gelombang

21. Musibah di Teluk

Biscay

22. Mengemban Amanah

Baru

23. B.J. Habibie dan N 250

24. Sebuah Gaya

Kepemimpinan

25. Terpilih Sebagai Wakil

Presiden RI

26. Menjadi Presiden RI

27. Habibie dan Soeharto

Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI Semester Gasal oleh Juma’ati SMKM2PAGAK_dok.pribadi
18
Sesuatu yang dikerjakan sungguh-sungguh akan berbuah hasil yang baik –Juma’ati SMKM2Pagak

No. Daftar Isi Buku Pertanyaan Pemandu


28. Mengatasi Krisis

Ekonomi

29. Menyelesaikan Masalah

Timor Timur

30. Memimpin Indonesia

Menjadi Negara

Demokrasi

31. Prajurit Tidak Pernah

Berhenti Berjuang

32. Industri Strategis

Pascareformasi

33. Ribuan Kader Bangsa

Belajar ke Luar Negeri

34. The Habibie Center dan

Inter Action Council

Jawaban pertanyaan di atas ditulis pada format di bawah ini!


NO. JAWABAN
1

6.

7.

8.

Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI Semester Gasal oleh Juma’ati SMKM2PAGAK_dok.pribadi
19
Sesuatu yang dikerjakan sungguh-sungguh akan berbuah hasil yang baik –Juma’ati SMKM2Pagak

NO. JAWABAN
9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

19.

20.

21.

22.

23.

24.

Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI Semester Gasal oleh Juma’ati SMKM2PAGAK_dok.pribadi
20
Sesuatu yang dikerjakan sungguh-sungguh akan berbuah hasil yang baik –Juma’ati SMKM2Pagak

NO. JAWABAN
25.

26.

27.

28.

29.

30.

31.

32.

33.

34.

INTISARI BUKU YANG BERJUDUL “DETIK-DETIK YANG MENENTUKAN: JALAN PANJANG INDONESIA
MENUJU DEMOKRASI”

Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI Semester Gasal oleh Juma’ati SMKM2PAGAK_dok.pribadi
21
Sesuatu yang dikerjakan sungguh-sungguh akan berbuah hasil yang baik –Juma’ati SMKM2Pagak

BAB V RINGKASAN MATERI


TEKS CERPEN

Jenis Pertanyaan-Pertanyan untuk Menganalisis Teks Cerpen


Pertanyaan literal adalah pertanyaan yang menanyakan tentang waktu, tempat, pelaku kejadian
(tersurat) ada di dalam teks.
Contoh: Di mana dan kapan cerita itu terjadi?
Siapa saja tokoh cerita itu?

Pertanyaan interpretatif adalah pertanyaan yang menuntut jawaban penafsiran atau pemaknaan
kembali kata, kalimat, maupun isi teks.
Contoh: Apa maksud tersembunyi di balik pernyataan tokoh A?
Bagaimana makna lugas dari perkataan tokoh B?

Pertanyaan integrative adalah pertanyaan berhubungan dengan seputar isi teks yang disampaikan
kepada pembaca.
Contoh:Bercerita tentang apakah cerpen di atas?
Apa pesan moral yang hendak disampaikan pengarang dari cerpennya itu?

Pertanyaan kritis adalah pertanyaan yang berusaha menyikapi kebenaran suatu peristiwa atau tindakan
tokoh.
Contoh: Ditinjau dari sudut pandang agama, bolehlah tokoh C berbohong pada tokoh A?
Apa kelebihan dan kelemahan cerpen itu berdasarkan aspek kebahasaan yang
digunakannya?

Pertanyaan kreatif adalah pertanyaan yang menuntut jawaban berupa inovasi atau ide baru tentang
suatu tindakan atau peristiwa.
Contoh: Bagaimana sikapmu apabila berposisi sebagai tokoh A dalam cerpen itu?
Bagaimana kira-kira kelanjutan cerpen itu seandainya tokoh utamanya tidak dimatikan
pengarang?

Pertanyaan inferrensial adalah pertanyaan yang menuntut simpulan atas bentuk isi, bentuk, atau
berbagai hal lainnya.
Contoh: Apa maksud perkataan tokoh B?

Menelaah Teks Cerita Pendek Berdasarkan Struktur dan Kaidah


Stuktur cerpen merupakan rangkaian cerita yang membentuk cerpen itu sendiri. Dengan demikian,
struktur cerpen tidak lain berupa unsur yang berupa alur, yakni berupa jalinan cerita yang terbentuk
oleh hubungan sebab akibat ataupun secara kronologis. Secara umum jalan cerita terbagi ke dalam
bagian-bagian berikut.
1. Pengenalan situasi cerita (exposition, orientation)
Dalam bagian ini, pengarang memperkenalkan para tokoh, menata adegan dan hubungan
antartokoh.
2. Pengungkapan peristiwa (complication)
Dalam bagian ini disajikan peristiwa awal yang menimbulkan berbagai masalah, pertentangan,
ataupun kesukaran-kesukaran bagi para tokohnya.
3. Menuju pada adanya konflik (rising action)
Terjadi peningkatan perhatian kegembiraan, kehebohan, ataupun keterlibatan berbagi situasi
yang menyebabkan bertambahnya kesukaran tokoh.

Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI Semester Gasal oleh Juma’ati SMKM2PAGAK_dok.pribadi
22
Sesuatu yang dikerjakan sungguh-sungguh akan berbuah hasil yang baik –Juma’ati SMKM2Pagak

4. Puncak konflik (turning point)


Bagian ini disebut pula sebagai klimaks. Inilah bagian cerita yang paling besar dan mendebarkan.
Pada bagian pula, ditentukannya perubahan nasib beberapa tokohnya. Misalnya, apakah dia kemudian
berhasil menyelesaikan masalahnya atau gagal.
5. Penyelesaian (ending atau coda)
Sebagai akhir cerita, pada bagian ini berisi penjelasan tentang sikap ataupun nasib-nasib yang
dialami tokohnya setelah mengalami peristiwa puncak itu. Namun ada pula, cerpen yang penyelesaian
akhir ceritanya itu diserahkan kepada imaji pembaca. Jadi, akhir ceritanya itu dibiarkan
menggantung, tanpa ada penyelesaian.
Cerpen tergolong ke dalam jenis teks fiksi naratif. Dengan demikian, terdapat pihak yang berperan
sebagai tukang cerita (pengarang). Terdapat beberapa kemungkinan posisi pengarang di dalam
menyampaikan ceritanya, yakni sebagai berikut.
 Berperan langsung sebagai orang pertama, sebagai tokoh yang terlibat dalam cerita yang
bersangkutan. Dalam hal ini pengarang menggunakan kata orang pertama dalam menyampaikan
ceritanya, misalnya aku, saya, kami.
 Berperan sebagai orang ketiga, berperan sebagai pengamat. Ia tidak terlibat di dalam cerita.
Pengarang menggunakan kata dia untuk tokoh-tokohnya.

Cerpen juga memiliki ciri-ciri kebahasaan seperti berikut.


 Banyak menggunakan kalimat bermakna lampau, yang ditandai oleh fungsi-fungsi keterangan
yang bermakna kelampauan, seperti ketika itu, beberapa tahun yang lalu, telah terjadi.
 Banyak menggunakan kata yang menyatakan urutan waktu (konjungsi kronologis). Contoh: sejak
saat itu, setelah itu, mula-mula, kemudian.
 Banyak menggunakan kata kerja yang menggambarkan suatu peristiwa yang terjadi, seperti
menyuruh, membersihkan, menawari, melompat, menghindar.
 Banyak menggunakan kata kerja yang menunjukkan kalimat tak langsung sebagai cara
menceritakan tuturan seorang tokoh oleh pengarang. Contoh: mengatakan bahwa, menceritakan
tentang, mengungkapkan, menanyakan, menyatakan, menuturkan.
 Banyak menggunakan kata kerja yang menyatakan sesuatu yang dipikirkan atau dirasakan oleh
tokoh. Contoh: merasakan, menginginkan, mengarapkan, mendambakan, mengalami.
 Menggunakan banyak dialog. Hal ini ditunjukkan oleh tanda petik ganda (“….”) dan kata kerja
yang menunjukkan tuturan langsung.
Contoh: Alam berkata, “Jangan diam saja, segera temui orang itu!”
“Di mana keberadaan temanmu sekarang?” tanya Ani pada temannya.
“Tidak. Sekali saya bilang, tidak!” teriak Lani.
 Menggunakan kata-kata sifat (descriptive language) untuk meng-gambarkan tokoh, tempat, atau
suasana.
Contoh:
Segala sesuatu tampak berada dalam kendali sekarang: Bahkan, kamarnya sekarang sangat
rapi dan bersih. Segalanya tampak tepat berada di tempatnya sekarang, teratur rapi dan
tertata dengan baik. Ia adalah juru masak terbaik yang pernah dilihatnya, ahli dalam membuat
ragam makanan Timur dan Barat ‘yang sangat sedap’. Ayahnya telah menjadi pencandu beratnya.

Menemukan Nilai-Nilai Kehidupan dalam Cerita Pendek


Dengan mengajukan beragam pertanyaan tentang isi suatu teks, misalnya cerpen, kita akan
sampai pada penemuan nilai dari teks itu. Adapun yang dimaksud dengan nilai dalam hal ini adalah
sesuatu yang penting, berguna, atau bermanfaat bagi manusia. Pertanyaan kritis tentang kelebihan dan
kelemahan cerpen itu, misalnya, akan sampailah pada jawaban tentang bermanfaat atau tidaknya bagi
pembaca.
Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI Semester Gasal oleh Juma’ati SMKM2PAGAK_dok.pribadi
23
Sesuatu yang dikerjakan sungguh-sungguh akan berbuah hasil yang baik –Juma’ati SMKM2Pagak

Perhatikan penggalan cerpen berikut.


Pak, pohon pepaya di pekaranganku telah dirobohkan dengan tak semena-mena, tidaklah
sepatutnya hal itu kulaporkan? Itu benar, tapi jangan melebih-lebihkan. Ingat, yang harus
diutamakan ialah kerukunan kampung. Soal kecil yang dibesar-besarkan bisa mengakibatkan
kericuhan dalam kampung. Setiap soal mesti diselesaikan dengan sebaik-baiknya. Tidak boleh
main seruduk. Masih ingatkah kau pada peristiwa Dullah dan Bidin tempo hari? Hanya karena soal
dua kilo beras, seorang kehilangan nyawa dan yang lain meringkuk di penjara. (Cerpen “Gerhana”,
Muhammad Ali)
Penggalan cerpen tersebut mengungkapkan perlunya menjaga diri, yakni untuk tidak melebih-
lebihkan persoalan sepele karena hal tersebut bisa berakibat fatal. Dalam unsur-unsur intrinsik karya
sastra, pernyataan tersebut dinamakan dengan amanat. Pernyataan seperti itulah yang dianggap
bernilai atau sesuatu yang berguna, sebagai “obor” atau petunjuk jalan bagi seseorang dalam
berperilaku. Oleh karena itu, berkaitan dengan baik-buruknya perilaku dalam bermasyarakat, hal
itulah yang dinamakan dengan nilai moral.
Nilai dari sebuah cerpen tidak hanya berkaitan dengan keindahan bahasa dan kompleksitas
jalinan cerita. Nilai atau sesuatu yang berharga dalam cerpen juga berupa pesan atau amanat.
Wujudnya seperti yang dikemukakan di atas: ada yang berkenaan dengan masalah budaya, moral,
agama, atau politik. Realitas pesan-pesan itu mungkin berupa pentingnya menghargai tetangga,
perlunya kesetiaan pada kekasih, ketawakalan kepada Tuhan, dan sebagainya. Hanya kadang-kadang
kita tidak mudah untuk merasakan kehadiran pesan-pesan itu. Karya-karya semacam itu perlu kita
hayati benar-benar.
Untuk menemukan keberadaan suatu nilai dalam cerpen, kamu dapat mengajukan sejumlah
pertanyaan, misalnya, sebagai berikut.
 Mengapa tokoh A mengatakan hal itu berkali-kali?
 Mengapa latar cerita itu di sekolah dan pada sore hari?
 Mengapa pengarang membuat jalan cerita seperti itu?
 Mengapa seorang tokoh dimatikan sementara yang lain tidak? Jawaban atas pertanyaan-
pertanyaan seperti itu akan membawamu pada simpulan tentang nilai tertentu yang disajikan
pengarang.

Menentukan Nilai-nilai Kehidupan dalam Teks Cerita Pendek


Entah sudah berapa puluh ribu, judul cerpen yang telah dikarang dan telah jutaan pula manusia
yang membacanya, dari sejak zaman dulu hingga sekarang. Karya manusia yang satu ini terus menerus
dibaca dan diproduksi karena manfaatnya besar bagi kehidupan. Manfaat yang langsung dapat kita
rasakan adalah bahwa cerpen memberikan hiburan atau rasa senang. Kita memperoleh kenikmatan
batin dengan membaca cerpen. Dengan membacanya, solah-olah kita menjalani kehidupan bersama
tokoh-tokoh dalam cerpen itu. Ketika tokoh utamanya mengalami kesenangan, kita pun turut senang;
ketika mengalami kegetiran hidup, kita pun turut sedih ataupun kecewa.
Selain itu, dengan membaca suatu cerpen, kita bisa belajar tentang kehidupan kita bisa lebih
bijak dalam menghadapi beragam peristiwa yang mungkin pula kita hadapi. Misalnya, dengan adanya
tokoh yang bersikap angkuh, kita menjadi tahu bahwa sikap itu sering menimbulkan ketersinggungan
bagi pihak-pihak tertentu. Pelakunya sendiri menjadi orang yang dijauhi orang lain. Sikap rendah hati
ternyata mudah mengundang simpati. Peduli pada orang lain, dalam sekecil apa pun bantuan yang
diberikan, ternyata menjadi sesuatu yang benar-benar berharga bagi orang yang membutuhkan.

Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI Semester Gasal oleh Juma’ati SMKM2PAGAK_dok.pribadi
24
Sesuatu yang dikerjakan sungguh-sungguh akan berbuah hasil yang baik –Juma’ati SMKM2Pagak

Perhatikanlah kembali cuplikan berikut.


Pernahkah kau merasakan sesuatu yang biasa hadir mengisi hari-harimu, tiba-tiba lenyap
begitu saja. Hari-harimu pasti berubah jadi pucat pasi tanpa gairah. Saat kau hendak mengembalikan
sesuatu yang hilang itu dengan sekuat daya, namun tak kunjung tergapai. Kau pasti jadi kecewa
seraya menengadahkan tangan penuh harap lewat kalimat doa yang tak putus-putusnya.
Bukankah kau jadi kehilangan kehangatan karena tak ada helai-helai sinar ultraviolet yang
membuat senyumnya begitu ranum selama ini. Matahari bagimu tentu tak sekadar benda langit yang
memburaikan kemilau cahaya tetapi sudah menjadi sebuah peristiwa yang menyatu dengan ragamu.
Bayangkanlah bila matahari tak terbit lagi. Tidak hanya kau tapi jutaan orang kebingungan dan
menebar tanya sambil merangkak hati-hati mencari liang langit, tempat matahari menyembul secara
perkasa dan penuh cahaya.
(Cerpen “Matahari Tak Terbit Pagi Ini”, Fakhrunnas M.A Jabar)
Cuplikan cerpen di atas menggambarkan begitu berartinya kehadiran seseorang ketika ia tidak
ada lagi di sisi kita. Kita rasakan begitu sulit untuk menghadirkannya kembali, bahkan sesuatu yang
sangat tidak mungkin. Semua orang pasti akan atau pernah mengalami keadaan seperti yang
digambarkan dalam cerita itu. Hanya sosok dan peristiwanya akan berbeda-beda.
Dari gambaran seperti itu ada pelajaran yang sangat penting bahwa kehadiran seseorang di
tengah-tengah kita adalah sebuah berkah yang harus selalu disyukuri. Kalaulah dia sudah tidak hadir
lagi, maka gantinya adalah kesedihan, penyesalan, bahkan ratapan yang menyayat.

Berikut cuplikan lainnya.

“Kalau ada, mengapa biarkan dirimu melarat, hingga anak cucumu teraniaya semua? Sedang
harta bendamu kau biarkan orang lain mengambilnya untuk anak cucu mereka. Dan engkau lebih suka
berkelahi antara kamu sendiri, saling menipu, saling memeras. Aku beri engkau negeri yang kaya raya,
tapi kau malas. Kau lebih suka beribadat saja, karena beribadat tidak mengeluarkan peluh, tidak
membanting tulang. Sedang aku menyuruh engkau semuanya beramal di samping beribadat. Bagaimana
engkau bisa beramal kalau engkau miskin? Engkau kira aku ini suka pujian, mabuk disembah saja, hingga
kerjamu lain tidak me muji-muji dan menyembah-Ku saja. Tidak. Kamu semua mesti masuk neraka! Hai
malaikat, halaulah mereka ini kembali ke neraka. Letakkan di keraknya.”
Semuanya jadi pucat pasi tak berani berkata apa-apa lagi. Tahulah mereka sekarang apa jalan
yang diridai Allah di dunia. (Cerpen “Robohnya Surau Kami”, AA Navis)

Cuplikan cerpen itu merupakan sindiran yang bisa jadi mengena pada setiap kalangan, dalam
kehidupan sehari-hari mereka. Orang-orang yang hanya mengutamakan ibadah ritual dan mengabaikan
persoalan-persoalan sosial (kemanusiaan) menjadi objek sindiran dalam cuplikan cerpen tersebut.
Sindiran seperti itu boleh jadi lebih mengena daripada dengan menggurui langsung tentang kesadaran-
kesadaran keberagamaan yang benar.

Berikut contoh-contoh nilai-nilai yang terdapat dalam teks cerpen berjudul Robohnya
Surau Kami karya A.A Navis.
Nilai Konsep Nilai Kutipan Teks
Agama Menunaikan kewajiban Sekali enam bulan ia mendapat seperempat dari hasil
sebagai umat muslim untuk
pemungutan ikan mas dari kolam itu. Dan sekali setahun orang-
membayar zakat fitrah.
orang mengantarkan fitrah Id kepadanya.
Sosial Membantu orang di Ia lebih di kenal sebagai pengasah pisau. Karena ia begitu mahir
sekitarnya dengan
dengan pekerjaannya itu. Orang-orang suka minta tolong
kemampuan yang dia miliki
dengan ikhlas. kepadanya, sedang ia tak pernah minta imbalan apa-apa.
Budaya Haji melekat pada nama orang Aku Saleh. Tapi karena aku sudah ke Mekah, Haji Saleh namaku.’
yang datang dari Mekkah
sehingga menjadi sebutan
dalam sehari-hari.

Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI Semester Gasal oleh Juma’ati SMKM2PAGAK_dok.pribadi
25
Sesuatu yang dikerjakan sungguh-sungguh akan berbuah hasil yang baik –Juma’ati SMKM2Pagak

Moral Seorang pemalas, ‘Kalau ada, kenapa engkau biarkan dirimu melarat, hingga anak
menginginkan sukses
cucumu teraniaya semua. Sedang harta bendamu kau biarkan
dengan berdoa saja tanpa
berusaha. orang lain mengambilnya untuk anak cucu mereka. Dan engkau
lebih suka berkelahi antara kamu sendiri, saling menipu, saling
memeras. Aku beri kau negeri yang kaya raya, tapi kau malas.
Kau lebih suka beribadat saja, karena beribadat tidak
mengeluarkan peluh, tidak membanting tulang.
Edukasi Melaksanakan ibadah tetapi Kau takut masuk neraka, karena itu kau taat sembahyang. Tapi
melupakan kewajiban
engkau melupakan kehidupan kaummu sendiri, melupakan
sebagai seorang suami.
kehidupan anak isterimu sendiri, sehingga mereka itu kucar-
kacir selamanya.

TUGAS MANDIRI 4

1. Bacalah dua teks cerpen di bawah ini!


2. Buatlah enam jenis pertanyaan (literal, interpretative, interogatif, kritis, kreatif, dan inferrensial) yang
sesuai dengan kedua teks cerpen di bawah ini!
3. Identifikasilah nilai-nilai yang terkandung beserta buktinya pada kedua teks cerpen di bawah ini!
4. Tulislah hasil tugas di atas pada lembar kerja 6
5. Jawaban tidak boleh sama dengan temannya!

Robohnya Surau Kami


Karya: A.A Navis
Kalau beberapa tahun yang lalu Tuan datang ke kota Tapi kakek ini sudah tidak ada lagi sekarang. Ia sudah
kelahiranku dengan menumpang bis, Tuan akan berhenti meninggal. Dan tinggallah surau itu tanpa penjaganya.
di dekat pasar. Maka kira-kira sekilometer dari pasar Hingga anak-anak menggunakannya sebagai tempat
akan sampailah Tuan di jalan kampungku. Pada simpang bermain, memainkan segala apa yang disukai mereka.
kecil ke kanan, simpang yang kelima, membeloklah ke Perempuan yang kehabisan kayu bakar, sering suka
jalan sempit itu. Dan di ujung jalan nanti akan Tuan temui mencopoti papan dinding atau lantai di malam hari.
sebuah surau tua. Di depannya ada kolam ikan, yang Jika Tuan datang sekarang, hanya akan menjumpai
airnya mengalir melalui empat buah pancuran mandi. gambaran yang mengesankan suatu kesucian yang
Dan di pelataran kiri surau itu akan Tuan temui seorang bakal roboh. Dan kerobohan itu kian hari kian cepat
tua yang biasanya duduk di sana dengan segala tingkah berlangsungnya. Secepat anak-anak berlari di dalamnya,
ketuaannya dan ketaatannya beribadat. Sudah bertahun- secepat perempuan mencopoti pekayuannya. Dan yang
tahun ia sebagai garin, penjaga surau itu. Orang-orang terutama ialah sifat masa bodoh manusia sekarang, yang
memanggilnya Kakek. tak hendak memelihara apa yang tidak di jaga lagi. Dan
Sebagai penjaga surau, Kakek tidak mendapat apa-apa. biang keladi dari kerobohan ini ialah sebuah dongengan
Ia hidup dari sedekah yang dipungutnya sekali se-Jumat. yang tak dapat disangkal kebenarannya. Beginilah
Sekali enam bulan ia mendapat seperempat dari hasil kisahnya.
pemungutan ikan mas dari kolam itu. Dan sekali setahun Sekali hari aku datang pula mengupah Kakek. Biasanya
orang-orang mengantarkan fitrah Id kepadanya. Tapi Kakek gembira menerimaku, karena aku suka
sebagai garin ia tak begitu dikenal. Ia lebih di kenal memberinya uang. Tapi sekali ini Kakek begitu muram.
sebagai pengasah pisau. Karena ia begitu mahir dengan Di sudut benar ia duduk dengan lututnya menegak
pekerjaannya itu. Orang-orang suka minta tolong menopang tangan dan dagunya. Pandangannya sayu ke
kepadanya, sedang ia tak pernah minta imbalan apa- depan, seolah-olah ada sesuatu yang yang mengamuk
apa. Orang-orang perempuan yang minta tolong pikirannya. Sebuah belek susu yang berisi minyak
mengasahkan pisau atau gunting, memberinya sambal kelapa, sebuah asahan halus, kulit sol panjang, dan
sebagai imbalan. Orang laki-laki yang minta tolong, pisau cukur tua berserakan di sekitar kaki Kakek. Tidak
memberinya imbalan rokok, kadang-kadang uang. Tapi pernah aku melihat Kakek begitu durja dan belum pernah
yang paling sering diterimanya ialah ucapan terima kasih salamku tak disahutinya seperti saat itu. Kemudian aku
dan sedikit senyum. duduk disampingnya dan aku jamah pisau itu. Dan aku
tanya Kakek,

Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI Semester Gasal oleh Juma’ati SMKM2PAGAK_dok.pribadi
26
Sesuatu yang dikerjakan sungguh-sungguh akan berbuah hasil yang baik –Juma’ati SMKM2Pagak

“Pisau siapa, Kek?” Tapi aku tak perlu menjawabnya lagi. Sebab aku tahu,
“Ajo Sidi.” kalau Kakek sudah membuka mulutnya, dia takkan diam
“Ajo Sidi?” lagi. Aku biarkan Kakek dengan pertanyaannya sendiri.
Kakek tak menyahut. Maka aku ingat Ajo Sidi, si pembual “Sedari muda aku di sini, bukan? Tak kuingat punya
itu. Sudah lama aku tak ketemu dia. Dan aku ingin isteri, punya anak, punya keluarga seperti orang lain,
ketemu dia lagi. Aku senang mendengar bualannya. Ajo tahu? Tak kupikirkan hidupku sendiri. Aku tak ingin cari
Sidi bisa mengikat orang-orang dengan bualannya yang kaya, bikin rumah. Segala kehidupanku, lahir batin,
aneh-aneh sepanjang hari. Tapi ini jarang terjadi karena kuserahkan kepada Allah Subhanahu wataala. Tak
ia begitu sibuk dengan pekerjaannya. Sebagai pembual, pernah aku menyusahkan orang lain. Lalat seekor
sukses terbesar baginya ialah karena semua pelaku- enggan aku membunuhnya. Tapi kini aku dikatakan
pelaku yang diceritakannya menjadi model orang untuk manusia terkutuk. Umpan neraka. Marahkah Tuhan kalau
diejek dan ceritanya menjadi pameo akhirnya. Ada-ada itu yang kulakukan, sangkamu? Akan dikutukinya aku
saja orang-orang di sekitar kampungku yang cocok kalau selama hidupku aku mengabdi kepada-Nya? Tak
dengan watak pelaku-pelaku ceritanya. Ketika sekali ia kupikirkan hari esokku, karena aku yakin Tuhan itu ada
menceritakan bagaimana sifat seekor katak, dan dan pengasih dan penyayang kepada umatnya yang
kebetulan ada pula seorang yang ketagihan menjadi tawakal. Aku bangun pagi-pagi. Aku bersuci. Aku pukul
pemimpin berkelakuan seperti katak itu, maka untuk beduk membangunkan manusia dari tidurnya, supaya
selanjutnya pimpinan tersebut kami sebut pimpinan bersujud kepada-Nya. Aku sembahyang setiap waktu.
katak. Aku puji-puji Dia. Aku baca Kitab-Nya.
Tiba-tiba aku ingat lagi pada Kakek dan kedatangan Ajo Alhamdulillah kataku bila aku menerima karunia-Nya.
Sidi kepadanya. Apakah Ajo Sidi telah membuat bualan Astagfirullah kataku bila aku terkejut.Masya Allah kataku
tentang Kakek? Dan bualan itukah yang mendurjakan bila aku kagum. Apa salahnya pekerjaanku itu? Tapi kini
Kakek? Aku ingin tahu. Lalu aku tanya Kakek lagi. “Apa aku dikatakan manusia terkutuk.”
ceritanya, Kek?” Ketika Kakek terdiam agak lama, aku menyelakan
“Siapa?” tanyaku, “Ia katakan Kakek begitu, Kek?”
“Ajo Sidi.” “Ia tak mengatakan aku terkutuk. Tapi begitulah kira-
“Kurang ajar dia,” Kakek menjawab. kiranya.”
“Kenapa?” Dan aku melihat mata Kakek berlinang. Aku jadi belas
“Mudah-mudahan pisau cukur ini, yang kuasah tajam- kepadanya. Dalam hatiku aku mengumpati Ajo Sidi yang
tajam ini, menggoroh tenggorokannya.” begitu memukuli hati Kakek. Dan ingin tahuku
“Kakek marah?” menjadikan aku nyinyir bertanya. Dan akhirnya Kakek
“Marah? Ya, kalau aku masih muda, tapi aku sudah tua. bercerita lagi.
Orang tua menahan ragam. Sudah lama aku tak marah- “Pada suatu waktu, ‘kata Ajo Sidi memulai, ‘di akhirat
marah lagi. Takut aku kalau imanku rusak karenanya, Tuhan Allah memeriksa orang-orang yang sudah
ibadatku rusak karenanya. Sudah begitu lama aku berpulang. Para malaikat bertugas di samping-Nya. Di
berbuat baik, beribadat, bertawakal kepada Tuhan. tangan mereka tergenggam daftar dosa dan pahala
Sudah begitu lama aku menyerahkan diri kepada-Nya. manusia. Begitu banyak orang yang diperiksa.
Dan Tuhan akan mengasihi orang yang sabar dan Maklumlah dimana-mana ada perang. Dan di antara
tawakal.” orang-orang yang diperiksa itu ada seirang yang di dunia
Ingin tahuku dengan cerita Ajo Sidi yang memurungkan di namai Haji Saleh. Haji Saleh itu tersenyum-senyum
Kakek jadi memuncak. Aku tanya lagi Kakek, saja, karena ia sudah begitu yakin akan di masukkan ke
“Bagaimana katanya, Kek?” dalam surga. Kedua tangannya ditopangkan di pinggang
Tapi Kakek diam saja. Berat hatinya bercerita barangkali. sambil membusungkan dada dan menekurkan kepala ke
Karena aku telah berulang-ulang bertanya, lalu ia yang kuduk. Ketika dilihatnya orang-orang yang masuk
bertanya padaku, “Kau kenal padaku, bukan? Sedari kau neraka, bibirnya menyunggingkan senyum ejekan. Dan
kecil aku sudah di sini. Sedari mudaku, bukan? Kau tahu ketika ia melihat orang yang masuk ke surga, ia
apa yang kulakukan semua, bukan? Terkutukkah melambaikan tangannya, seolah hendak mengatakan
perbuatanku? Dikutuki Tuhankah semua pekerjaanku?” ‘selamat ketemu nanti’. Bagai tak habis habisnya orang
yang berantri begitu panjangnya. Susut di muka,

Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI Semester Gasal oleh Juma’ati SMKM2PAGAK_dok.pribadi
27
Sesuatu yang dikerjakan sungguh-sungguh akan berbuah hasil yang baik –Juma’ati SMKM2Pagak

bertambah yang di belakang. Dan Tuhan memeriksa ‘Masuk kamu.’


dengan segala sifat-Nya. Dan malaikat dengan sigapnya menjewer Haji Saleh ke
Akhirnya sampailah giliran Haji Saleh. Sambil tersenyum neraka. Haji Saleh tidak mengerti kenapa ia di bawa ke
bangga ia menyembah Tuhan. Lalu neraka. Ia tak mengerti apa yang di kehendaki Tuhan
Tuhan mengajukan pertanyaan pertama. daripadanya dan ia percaya Tuhan tidak silap.
‘Engkau?’ Alangkah tercengang Haji Saleh, karena di neraka itu
‘Aku Saleh. Tapi karena aku sudah ke Mekah, Haji Saleh banyak teman-temannya di dunia terpanggang hangus,
namaku.’ merintih kesakitan. Dan ia tambah tak mengerti dengan
‘Aku tidak tanya nama. Nama bagiku, tak perlu. Nama keadaan dirinya, karena semua orang yang dilihatnya di
hanya buat engkau di dunia.’ neraka itu tak kurang ibadatnya dari dia sendiri.
‘Ya, Tuhanku.’ Bahkan ada salah seorang yang telah sampai empat
‘apa kerjamu di dunia?’ belas kali ke Mekah dan bergelar syekh pula. Lalu Haji
‘Aku menyembah Engkau selalu, Tuhanku.’ Saleh mendekati mereka, dan bertanya kenapa mereka
‘Lain?’ dinerakakan semuanya. Tapi sebagaimana Haji Saleh,
‘Setiap hari, setiap malam. Bahkan setiap masa aku orang-orang itu pun, tak mengerti juga.
menyebut-nyebut nama-Mu.’ ‘Bagaimana Tuhan kita ini?’ kata Haji Saleh kemudian,
‘Lain.’ ‘Bukankah kita di suruh-Nya taat beribadat, teguh
‘Ya, Tuhanku, tak ada pekerjaanku selain daripada beriman? Dan itu semua sudah kita kerjakan selama
beribadat menyembah-Mu, menyebut-nyebut nama-Mu. hidup kita. Tapi kini kita dimasukkan-Nya ke neraka.’
Bahkan dalam kasih-Mu, ketika aku sakit, nama-Mu ‘Ya, kami juga heran. Tengoklah itu orang-orang
menjadi buah bibirku juga. Dan aku selalu berdoa, senegeri dengan kita semua, dan tak kurang ketaatannya
mendoakan kemurahan hati-Mu untuk menginsafkan beribadat,’ kata salah seorang diantaranya.
umat-Mu.’ ‘Ini sungguh tidak adil.’
‘Lain?’ ‘Memang tidak adil,’ kata orang-orang itu mengulangi
Haji Saleh tak dapat menjawab lagi. Ia telah ucapan Haji Saleh.
menceritakan segala yang ia kerjakan. Tapi ia insaf, ‘Kalau begitu, kita harus minta kesaksian atas kesalahan
pertanyaan Tuhan bukan asal bertanya saja, tentu ada kita.’
lagi yang belum di katakannya. Tapi menurut ‘Kita harus mengingatkan Tuhan, kalau-kalau Ia silap
pendapatnya, ia telah menceritakan segalanya. Ia tak memasukkan kita ke neraka ini.’
tahu lagi apa yang harus dikatakannya. Ia termenung ‘Benar. Benar. Benar.’ Sorakan yang lain membenarkan
dan menekurkan kepalanya. Api neraka tiba-tiba Haji Saleh.
menghawakan kehangatannya ke tubuh Haji Saleh. Dan ‘Kalau Tuhan tak mau mengakui kesilapan-Nya,
ia menangis. Tapi setiap air matanya mengalir, diisap bagaimana?’ suatu suara melengking di dalam kelompok
kering oleh hawa panas neraka itu. orang banyak itu.
‘Lain lagi?’ tanya Tuhan. ‘Kita protes. Kita resolusikan,’ kata Haji Saleh.
‘Sudah hamba-Mu ceritakan semuanya, o, Tuhan yang ‘Apa kita revolusikan juga?’ tanya suara yang lain, yang
Mahabesar, lagi Pengasih dan Penyayang, Adil dan rupanya di dunia menjadi pemimpin gerakan
Mahatahu.’ Haji Saleh yang sudah kuyu mencobakan revolusioner.
siasat merendahkan diri dan memuji Tuhan dengan ‘Itu tergantung kepada keadaan,’ kata Haji Saleh. ‘Yang
pengharapan semoga Tuhan bisa berbuat lembut penting sekarang, mari kita berdemonstrasi menghadap
terhadapnya dan tidak salah tanya kepadanya. Tuhan.’
Tapi Tuhan bertanya lagi: ‘Tak ada lagi?’ ‘Cocok sekali. Di dunia dulu dengan demonstrasi saja,
‘O, o, ooo, anu Tuhanku. Aku selalu membaca Kitab-Mu.’ banyak yang kita perolah,’ sebuah suara menyela.
‘Lain?’ ‘Setuju. Setuju. Setuju.’ Mereka bersorak beramai-ramai.
‘Sudah kuceritakan semuanya, o, Tuhanku. Tapi kalau Lalu mereka berangkatlah bersama-sama menghadap
ada yang lupa aku katakan, aku pun bersyukur karena Tuhan.
Engkaulah Mahatahu.’ Dan Tuhan bertanya, ‘Kalian mau apa?’
‘Sungguh tidak ada lagi yang kaukerjakan di dunia selain Haji Saleh yang menjadi pemimpin dan juru bicara tampil
yang kauceritakan tadi?’ ke depan. Dan dengan suara yang menggeletar dan
‘Ya, itulah semuanya, Tuhanku.’ berirama rendah, ia memulai pidatonya: ‘O, Tuhan kami

Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI Semester Gasal oleh Juma’ati SMKM2PAGAK_dok.pribadi
28
Sesuatu yang dikerjakan sungguh-sungguh akan berbuah hasil yang baik –Juma’ati SMKM2Pagak

yang Mahabesar. Kami yang menghadap-Mu ini adalah ‘Tapi seperti kamu juga, apa yang disebutnya tidak di
umat-Mu yang paling taat beribadat, yang paling masukkan ke hatinya, bukan?’
taat menyembahmu. Kamilah orang-orang yang selalu ‘Ada, Tuhanku.’
menyebut nama-Mu, memuji-muji kebesaran- ‘Kalau ada, kenapa engkau biarkan dirimu melarat,
Mu,mempropagandakan keadilan-Mu, dan lain-lainnya. hingga anak cucumu teraniaya semua. Sedang harta
Kitab-Mu kami hafal di luar kepala kami.Tak sesat bendamu kau biarkan orang lain mengambilnya untuk
sedikitpun kami membacanya. Akan tetapi, Tuhanku anak cucu mereka. Dan engkau lebih suka berkelahi
yang Mahakuasa setelah kami Engkau panggil kemari, antara kamu sendiri, saling menipu, saling memeras. Aku
Engkau memasukkan kami ke neraka. Maka sebelum beri kau negeri yang kaya raya, tapi kau malas. Kau lebih
terjadi hal-hal yang tak diingini, maka di sini, atas nama suka beribadat saja, karena beribadat tidak
orang-orang yang cinta pada-Mu, kami menuntut agar mengeluarkan peluh, tidak membanting tulang. Sedang
hukuman yang Kaujatuhkan kepada kami ke surga aku menyuruh engkau semuanya beramal kalau engkau
sebagaimana yang Engkau janjikan dalam Kitab-Mu.’ miskin. Engkau kira aku ini suka pujian, mabuk di
‘Kalian di dunia tinggal di mana?’ tanya Tuhan. sembah saja. Tidak. Kamu semua mesti masuk neraka.
‘Kami ini adalah umat-Mu yang tinggal di Indonesia, hai, Malaikat, halaulah mereka ini kembali ke neraka.
Tuhanku.’ Letakkan di keraknya!”
‘O, di negeri yang tanahnya subur itu?’ Semua menjadi pucat pasi tak berani berkata apa-apa
‘Ya, benarlah itu, Tuhanku.’ lagi. Tahulah mereka sekarang apa jalan yang diridai
‘Tanahnya yang mahakaya raya, penuh oleh logam, Allah di dunia. Tapi Haji Saleh ingin juga kepastian
minyak, dan berbagai bahan tambang lainnya, apakah yang akan di kerjakannya di dunia itu salah atau
bukan?’ benar. Tapi ia tak berani bertanya kepada Tuhan. Ia
‘Benar. Benar. Benar. Tuhan kami. Itulah negeri kami.’ bertanya saja pada malaikat yang menggiring mereka itu.
Mereka mulai menjawab serentak. Karena fajar ‘Salahkah menurut pendapatmu, kalau kami,
kegembiraan telah membayang di wajahnya kembali. menyembah Tuhan di dunia?’ tanya Haji Saleh. ‘Tidak.
Dan yakinlah mereka sekarang, bahwa Tuhan telah silap Kesalahan engkau, karena engkau terlalu mementingkan
menjatuhkan hukuman kepada mereka itu. dirimu sendiri. Kau takut masuk neraka, karena itu kau
‘Di negeri mana tanahnya begitu subur, sehingga taat sembahyang. Tapi engkau melupakan kehidupan
tanaman tumbuh tanpa di tanam?’ kaummu sendiri, melupakan kehidupan anak isterimu
‘Benar. Benar. Benar. Itulah negeri kami.’ sendiri, sehingga mereka itu kucar-kacir selamanya.
‘Di negeri, di mana penduduknya sendiri melarat?’ Inilah kesalahanmu yang terbesar, terlalu egoistis.
‘Ya. Ya. Ya. Itulah dia negeri kami.’ Padahal engkau di dunia berkaum, bersaudara
‘Negeri yang lama diperbudak negeri lain?’ semuanya, tapi engkau tak mempedulikan mereka sedikit
‘Ya, Tuhanku. Sungguh laknat penjajah itu, Tuhanku.’ pun.’
‘Dan hasil tanahmu, mereka yang mengeruknya, dan Demikianlah cerita Ajo Sidi yang kudengar dari Kakek.
diangkut ke negerinya, bukan?’ Cerita yang memurungkan Kakek. Dan besoknya, ketika
‘Benar, Tuhanku. Hingga kami tak mendapat apa-apa aku mau turun rumah pagi-pagi, istriku berkata apa aku
lagi. Sungguh laknat mereka itu.’ tak pergi menjenguk.
‘Di negeri yang selalu kacau itu, hingga kamu dengan “Siapa yang meninggal?” tanyaku kagut.
kamu selalu berkelahi, sedang hasil tanahmu orang lain “Kakek.”
juga yang mengambilnya, bukan?’ “Kakek?”
‘Benar, Tuhanku. Tapi bagi kami soal harta benda itu “Ya. Tadi subuh Kakek kedapatan mati di suraunya
kami tak mau tahu. Yang penting bagi kami ialah dalam keadaan yang mengerikan sekali. Ia menggoroh
menyembah dan memuji Engkau.’ lehernya dengan pisau cukur.”
‘Engkau rela tetap melarat, bukan?’ “Astaga! Ajo Sidi punya gara-gara,” kataku seraya cepat-
‘Benar. Kami rela sekali, Tuhanku.’ cepat meninggalkan istriku yang tercengang-cengang.
‘Karena keralaanmu itu, anak cucumu tetap juga melarat, Aku cari Ajo Sidi ke rumahnya. Tapi aku berjumpa
bukan?’ dengan istrinya saja. Lalu aku tanya dia.
‘Sungguhpun anak cucu kami itu melarat, tapi mereka “Ia sudah pergi,” jawab istri Ajo Sidi.
semua pintar mengaji. Kitab-Mu mereka hafal di luar “Tidak ia tahu Kakek meninggal?”
kepala.’

Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI Semester Gasal oleh Juma’ati SMKM2PAGAK_dok.pribadi
29
Sesuatu yang dikerjakan sungguh-sungguh akan berbuah hasil yang baik –Juma’ati SMKM2Pagak

“Sudah. Dan ia meninggalkan pesan agar dibelikan kain “Kerja.”


kafan buat Kakek tujuh lapis.” “Kerja?” tanyaku mengulangi hampa.
“Dan sekarang,” tanyaku kehilangan akal sungguh “Ya, dia pergi kerja.”
mendengar segala peristiwa oleh perbuatan Ajo Sidi —the end—
yang tidak sedikit pun bertanggung jawab, “dan sekarang
kemana dia?”

SENYUM KARYAMIN tersenyum sambil melihat dua keranjangnya yang


karya Ahmad Tohari kosong.
Sesungguhnya Karyamin tidak tahu betul mengapa dia
Si paruh udang kembali melintas cepat dengan suara harus pulang. Di rumahnya tak ada sesuatu buat
mencecet. Karyamin tak lagi membencinya karena mengusir suara keruyuk dari lambungnya. Istrinya juga
sadar, burung yang demikian sibuk pasti sedang tak perlu dikhawatirkan. Oh ya, Karyamin ingat bahwa
mencari makan buat anak-anaknya dalam sarang istrinya memang layak dijadikan alasan buat pulang.
entah di mana. Karyamin membayangkan anak-anak si Semalaman tadi istrinya tak bisa tidur lantaran bisul di
paruh udang sedang meringkuk lemah dalam sarang puncak pantatnya. "Oleh karena itu, apa salahnya bila
yang dibangun dalam tanah di sebuah tebing yang aku pulang buat menemani istriku yang meriang."
terlindung. Angin kembali bertiup. Daun-daun jati Karyamin mencoba berjalan lebih cepat meskipun
beterbangan dan beberapa di antaranya jatuh ke kadang secara tiba-tiba banyak kunang-kunang
permukaan sungai. Daun-daun itu selalu saja bergerak menyerbu ke dalam rongga matanya. Setelah melintasi
menentang arus karena dorongan angin. titian Karyamin melihat sebutir buah jambu yang
"Jadi, kamu sungguh tak mau makan, Min?" tanya masak. Dia ingin memungutnya, tetapi urung karena
Saidah ketika melihat Karyamin bangkit. pada buah itu terlihat bekas gigitan kampret.
"Tidak. Kalau kamu tak tahan melihat aku lapar, aku Dilihatnya juga buah salak berceceran di tanah di
pun tak tega melihat lenganmu habis karena utang- sekitar pohonnya. Karyamin memungut sebuah, digigit,
utangku dan kawan-kawan." lalu dilemparkannya jauh-jauh. Lidahnya seakan
"Iya Min, iya, tetapi . . . . " terkena air tuba oleh rasa buah salak yang masih
Saidah memutus kata-katanya sendiri karena mentah. Dan Karyamin terus berjalan. Telinganya
Karyamin sudah berjalan menjauh. mendenging ketika Karyamin harus menempuh sebuah
Tetapi Saidah masih sempat melihat Karyamin tanjakan. Tetapi tak mengapa, karena dibalik tanjakan
menolehkan kepalanya sambil tersenyum, sambil itulah rumahnya.
menelan ludah berulang-ulang. Ada yang mengganjal Sebelum habis mendaki tanjakan, Karyamin mendadak
di tenggorokan yang tak berhasil didorongnya ke berhenti. Dia melihat dua buah sepeda jengki diparkir
dalam. Diperhatikannya Karyamin yang berjalan di halaman rumahnya. Denging dalam telinganya
melalui lorong liar sepanjang tepi sungai. Kawan- terdengar semakin nyaring. Kunang-kunang di
kawan Karyamin menyeru-nyeru dengan segala matanya pun semakin banyak. Maka Karyamin
macam seloroh cabul. Tetapi Karyamin hanya sekali sungguh-sungguh berhenti, dan termangu.
berhenti dan menoleh sambil melempar senyum. Dibayangkannya isterinya yang sedang sakit harus
Sebelum naik meninggalkan pelataran sungai, mata menghadapi dua penagih bank harian. Padahal
Karyamin menangkap sesuatu yang bergerak pada Karyamin tahu, istrinya tidak mampu membayar
sebuah ranting yang menggantung di atas air. Oh, si kewajibannya hari ini, hari esok, hari lusa, dan entah
paruh udang. Punggung biru mengkilap, dadanya putih hingga kapan, seperti entah kapan datangnya
bersih, dan paruhnya merah saga. Tiba - tiba burung tengkulak yang telah setengah bulan membawa
itu menukik menyambar ikan kepala timah batunya.
sehingga air berkecipak. Dengan mangsa diparuhnya, Masih dengan seribu kunang-kunang di matanya,
burung itu melesat melintas para pencari batu, naik Karyamin mulai berpikir apa perlunya dia pulang. Dia
menghindari rumpun gelangan dan lenyap di balik merasa pasti tak bisa menolong keadaan, atau
gerumbul pandan. Ada rasa iri di hati Karyamin setidaknya menolong istrinya yang sedang
terhadap si paruh udang. Tetapi dia hanya bisa menghadapi dua penagih bank harian. Maka pelan-

Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI Semester Gasal oleh Juma’ati SMKM2PAGAK_dok.pribadi
30
Sesuatu yang dikerjakan sungguh-sungguh akan berbuah hasil yang baik –Juma’ati SMKM2Pagak

pelan Karyamin membalikkan badan, siap kembali mulai menyungging senyum. Senyum yang sangat baik
turun. Namun di bawah sana Karyamin melihat untuk mewakili kesadaran yang mendalam akan diri
seorang lelaki dengan baju batik motif tertentu dan sendiri serta situasi yang harus dihadapinya.
berlengan panjang. Kopiahnya yang mulai botak Sayangnya, Pak Pamong malah menjadi marah oleh
kemerahan meyakinkan Karyamin bahwa lelaki itu senyum Karyamin.
adalah Pak Pamong. “Kamu menghina aku, Min?”
“Nah, akhirnya kamu ketemu juga, Min. Kucari kau di ”Tidak, Pak. Sungguh tidak.”
rumah, tak ada. Di pangkalan batu, tak ada. Kamu mau Kalau tidak, mengapa kamu tersenyum-senyum? Hayo
menghindar, ya?” cepat, mana uang iuranmu?”
“Menghindar?” Kali ini Karyamin tidak hanya tersenyum, melainkan
“Ya. Kamu memang mbeling , Min. Di gerumbul ini tertawa keras-keras. Demikian keras sehingga
hanya kamu yang belum berpartisipasi." Hanya kamu mengundang seribu lebah masuk ke telinganya, seribu
yang belum setor uang dana Afrika, dana untuk kunang masuk ke matanya. Lambungnya yang
menolong orang-orang yang kelaparan di sana. Nah, kempong berguncang-guncang dan merapuhkan
sekarang hari terakhir. Aku tak mau lebih lama keseimbangan seluruh tubuhnya. Ketika melihat tubuh
kaupersulit.” Karyamin jatuh terguling ke lembah Pak Pamong
Karyamin mendengar suara napas sendiri. Samar- berusaha menahannya. Sayang, gagal.
samar, Karyamin juga mendengar detak jantung
sendiri. Tetapi Karyamin tidak melihat bibir sendiri yang Sumber: Kumpulan Cerpen Senyum Karyamin , 1989
LEMBAR KERJA 6
Cerpen Berjudul Robohnya Surau Kami Karya A.A. Navis
NO. PERTANYAAN JAWABAN
1. Literal

2. Interpretative

3. Interogatif

4. Kritis

5. Kreatif

6. Inferrensial

Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI Semester Gasal oleh Juma’ati SMKM2PAGAK_dok.pribadi
31
Sesuatu yang dikerjakan sungguh-sungguh akan berbuah hasil yang baik –Juma’ati SMKM2Pagak

Cerpen Berjudul Senyum Karyamin Karya Ahmad Tohari


NO. PERTANYAAN JAWABAN
1. Literal

2. Interpretative

3. Interogatif

4. Kritis

5. Kreatif

6. Inferrensial

Cerpen Berjudul Robohnya Surau Kami Karya A.A. Navis


NO. NILAI-NILAI BUKTI KUTIPAN
1. BUDAYA
………………………………………….
………………………………………….
………………………………………….

2. AGAMA
………………………………………….
………………………………………….
………………………………………….

3. SOSIAL
………………………………………….
………………………………………….
………………………………………….
………………………………………….

Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI Semester Gasal oleh Juma’ati SMKM2PAGAK_dok.pribadi
32
Sesuatu yang dikerjakan sungguh-sungguh akan berbuah hasil yang baik –Juma’ati SMKM2Pagak

4. MORAL
………………………………………….
………………………………………….
………………………………………….

5. PENDIDIKAN
………………………………………….
………………………………………….
………………………………………….

Cerpen Berjudul Robohnya Senyum Karyamin Karya Ahmad Tohari


NO. NILAI-NILAI BUKTI KUTIPAN
1. BUDAYA
………………………………………….
………………………………………….
………………………………………….
………………………………………….

2. AGAMA
………………………………………….
………………………………………….
………………………………………….
………………………………………….

3. SOSIAL
………………………………………….
………………………………………….
………………………………………….
………………………………………….

4. MORAL
………………………………………….
………………………………………….
………………………………………….
………………………………………….

5. PENDIDIKAN
………………………………………….
………………………………………….
………………………………………….
………………………………………….

Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI Semester Gasal oleh Juma’ati SMKM2PAGAK_dok.pribadi
33
Sesuatu yang dikerjakan sungguh-sungguh akan berbuah hasil yang baik –Juma’ati SMKM2Pagak

TULISLAH KESAN KALIAN SELAMA MENGERJAKAN MODUL INI!

DAFTAR PUSTAKA

Priyatni, Endah Tri. dan Harsiati, Titik. Tanpa Tahun. Bahasa dan Sastra Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI.
Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Suherli., Suryaman, Maman., Septiaji, Aji., dan Istiqomah. 2017. Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI.
Jakarta: Kemendikbud.
Tohari, Ahmad. 2013. Senyum Karyamin. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Yustinah. 2018. Produktif Berbahasa Indonesia untuk SMK/MAK Kelas XI. Jakarta: Erlangga.

Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI Semester Gasal oleh Juma’ati SMKM2PAGAK_dok.pribadi
34

Anda mungkin juga menyukai