Bendahara Pemerintah
(Dana Alokasi Khusus/DAK)
Tahun Anggaran 2019
Pajak adalah :
Kontribusi Wajib kepada Negara
Terutang oleh Orang Pribadi atau Badan
Sifatnya memaksa berdasarkan Undang-
undang
Tidak mendapatkan Imbalan secara
Langsung
Digunakan untuk Keperluan Negara
bagi sebesar- besarnya Kemakmuran
Rakyat.
SIKLUS PENERIMAAN DAN PENGGUNAAN
DANA APBN/APBD
4
Pajak Untuk Apa???
Dana Bagi
Hasil
Dana Otonomi
Khusus
Dana Otonomi
Khusus dan
Penyesuaian
Dana
Penyesuaian
HITUNG : Identifikasi jenis pajak yang terkait atas belanja
barang/ jasa yang akan dilakukan kemudian hitung
pajaknya
WAJIB
MELAKSANAKAN KEWAJIBAN
PEMOTONGAN & PEMOTONGAN PAJAK PUSAT ATAS
DANA YG BERASAL DARI APBN/APBD
Objek Penjelasan
PPh Pasal 21 Pemotongan atas penghasilan yg dibayarkan kepada orang pribadi
sehubungan dengan pekerjaan jabatan, jasa & kegiatan
PPh Pasal 4 ayat (2) Pemotongan atas penghasilan yg dibayarkan sehubungan jasa tertentu
& sumber tertentu (jasa konstruksi, sewa tanah/bangunan,pengalihan
hak atas tanah/bangunan, hadiah undian dan lainnya)
PPh Pasal 22 Pemungutan atas penghasilan yg dibayarkan sehubungan dengan
pembelian barang
PPh Pasal 23 Pemotongan atas penghasilan yg dibayarkan berupa hadiah, bunga,
deviden, sewa, royalty dan jasa-jasa lainnya selain Objek PPh Psl 21
PPN Pemungutan atas pajak konsumsi yg dibayar sendiri sehubungan
penyerahan Barang Kena Pajak & Jasa Kena Pajak
PPh Pasal 21
PENGHASILAN TERATUR PENGHASILAN TIDAK TERATUR
PPh terhutang
(sesuai tarif PPh Sebulan =
Ps 17 UU PPh
dibagi 12 JIKA WP TDK MEMILIKI NPWP Dipotong PPh Ps
MAKA 21 : 5% dari
TARIFNYA 20% LEBIH TINGGI jumlah bruto :
Total
Penghasilan
sebulan > Rp
Direktorat Penyuluhan Pelayanan dan Humas
4.500.000
Penghitungan PPh Pasal 21
ATAS PENGHASILAN BERUPA
UPAH HARIAN
DIBAYAR HARIAN
TIDAK LEBIH DARI LEBIH DARI
Rp 450.000,- Rp 450.000,-
DIKURANGI
Rp 450.000,-
PTKP PTKP
Mulai 2015 Mulai tahun 2016 s.d. sekarang
Uraian
SETAHUN SEBULAN SETAHUN SEBULAN
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
UNTUK DIRI PEGAWAI (TK/-) 36.000.000,- 3.000.000,- 54.000.000,- 4.500.000,-
UNTUK DIRI PEGAWAI YG 39.000.000,- 3.250.000,- 58.500.000,- 4.875.000,-
KAWIN/NIKAH (K/-)
UNTUK PEGAWAI YG KAWIN & 42.000.000,- 3.500.000,- 63.000.000,- 5.250.000,-
MEMILIKI 1 TANGGUNGAN (K/1)
UNTUK PEGAWAI YG KAWIN & 45.000.000,- 3.750.000,- 67.500.000,- 5.625.000,-
MEMILIKI 2 TANGGUNGAN (K/2)
UNTUK PEGAWAI YG KAWIN & 48.000.000,- 4.000.000,- 72.000.000,- 6.000.000,-
MEMILIKI 3 TANGGUNGAN (K/3)
TARIF 1,5%
DARI HARGA/NILAI
PEMBELIAN BARANG
HADIAH DAN
SEWA
PENGHARGAAN,
DAN
DEVIDEN, BUNGA
JASA LAINNYA
DAN ROYALTI
TARIF TARIF
15 % 2%
JUMLAH BRUTO
DASAR PEMOTONGAN
24
PPh Pasal 4 Ayat 2
PPN
CONTOH KASUS
Contoh Kasus :
Bendahara SMA Makassar menerima akan membangun beberapa ruangan/ kantor
Dana yang dialokasikan untuk kegiatan tersebut sebesar Rp 126.500.000 (termasuk PPN)
PPK Makassar melakukan tender untuk melelang pekerjaan tersebut dengan pemenang tender sebagai berikut :
> CV A dengan pemegang kualifikasi JASKON sebagai pemenang jasa konsturksi perencana dengan nilai Rp 11.000.000
> CV B dengan pemegang kualifikasi JASKON sebagai pemenang jasa konsturksi pengawas dengan nilai Rp 5.500.000
> CV C dengan pemegang kualifikasi usaha kecil sebagai pemenang jasa pelaksana konsturksi dengan nilai Rp 110.000.000
Jenis Pajak apa saja muncul pada transaksi tersebut ?
Jawaban :
> Jasa Konstruksi Perencana dan Pengawas :
CV A
Nilai Transaksi : Rp11.000.000
Dsr Pengenaan Pjk : Rp10.000.000 (100/110 x Nilai Transaksi)
PPN : Rp1.000.000 (10% x DPP)
PPH Pasal 4 ayat 2 : Rp400.000 (4% x DPP)
Nilai yang diserahkan ke CV A : Rp9.600.000 (Nilai transaksi - PPN - PPh pasal 4 ayat 2)
CV B
Nilai Transaksi : Rp5.500.000
Dsr Pengenaan Pjk : Rp5.000.000 (100/110 x Nilai Transaksi)
PPN : Rp500.000 (10% x DPP)
PPH Pasal 4 ayat 2 : Rp200.000 (4% x DPP)
Nilai yang diserahkan ke CV A : Rp4.800.000 (Nilai transaksi - PPN - PPh pasal 4 ayat 2)
> Jasa Konsturksi Pelaksana Konstruksi
CV C
Nilai Transaksi : Rp110.000.000
Dsr Pengenaan Pjk : Rp100.000.000 (100/110 x Nilai Transaksi)
PPN : Rp10.000.000 (10% x DPP)
PPH Pasal 4 ayat 2 : Rp2.000.000 (2% x DPP)
Nilai yang diserahkan ke CV A : Rp98.000.000 (Nilai transaksi - PPN - PPh pasal 4 ayat 2)
Contoh Kasus :
SMA 999 Makassar menerima Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk perbaikan ruangan sekolah
Dana yang dialokasikan untuk kegiatan tersebut sebesar Rp 11.000.000 dengan rincian sebagai berikut :
> Alokasi pembelian material bahan sebesar Rp 7.700.000,- di Toko A harga sudah termasuk PPN
> Alokasi gaji harian tukang selama sepuluh hari sebesar Rp 3.300.000,-
Jenis Pajak apa saja muncul pada transaksi tersebut ?
Jawaban :
> Pembelian Material sebesar Rp 7.700.000 di Toko A (harga sudah termasuk PPN) (NILAI
KUITANSI)
Dasar Pengenaan = 100 x Rp 7.700.000 = Rp 7.000.000
Pajak (DPP) 110
Jadi jumlah yang diberikan kepada toko A setelah dikurangi pajak adalah :
(Harga Barang - PPN - PPh Pasal 22)
Rp 7.700.000 - Rp 700.000,- Rp 105.000 = Rp6.895.000
> Gaji Harian Tukang selama sepuluh hari sebesar Rp 3.300.000 atau Rp 330.000/ hari
Karena gaji harian tukang tidak lebih dari Rp 450.000/hari dan akumulasi sebulan tidak lebih dari
Rp 4.500.000, maka Gaji harian tukang tidak dikenakan PPh Pasal 21
Contoh Kasus :
> Apabila alokasi gaji harian tukang sepuluh hari sebesar Rp 5.000.000,-
Jawaban :
> Gaji Harian Tukang selama sepuluh hari sebesar Rp 5.000.000
(Ph bruto-ptkp harian) x tarif
(Rp 5.000.000 - (450.000 x 10)) x 5% = Rp25.000
Contoh Kasus :
Bendahara Makassar akan melakukan penyewaan alat berat selama 2 hari dengan Rekanan CV ABC
Dana yang dialokasikan untuk kegiatan tersebut sebesar Rp 1.650.000 dengan rincian sebagai berikut :
Jenis Pajak apa saja muncul pada transaksi tersebut ?
Jawaban :
> Sewa alat berat sebesar Rp 1.650.000 di CV ABC (harga sudah termasuk PPN) (NILAI
KUITANSI)
Dasar Pengenaan = 100 x Rp 1.650.000 = Rp 1.500.000
Pajak (DPP) 110