Makalah
Oleh:
M. ASRIYAN (18301011)
Penyusun
1
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ 3
2
BAB I PENDAHULUAN
3
BAB II PEMBAHASAN
4
oleh tim karyawan yang selalu berubah, berpindah dari satu proyek ke proyek
lainnya sesuai dengan permintaan pekerjaan.
Agar konsep tentang manajer menjadi lebih jelas, berikut ini diuraikan
secara terperinci apa tugas-tugas penting yang dilakukan manajer :
1. Manajer bekerja dengan dan melalui orang lain
Istilah “orang” mencakup tidak hanya para bawahan dan atasan, tetapi juga
manajer-manajer lainnya dalam organisasi. Disamping itu, “orang” juga termasuk
5
individu-individu dari luar organisasi, langganan, penyedia (supplier), konsumen
atau langganan, pengurus serikat karyawan, pejabat dan karyawan kantor-kantor
pemerintah dan sebagainya.
2. Manajer memadukan dan menyeimbangkan tujuan
Setiap manajer akan menghadapi sejumlah tujuan, masalah dan
kebutuhan organisasional yang semuanya ini bersaing untuk memperebutkan
sumberdaya-sumberdaya organisasi (manusia, material atau bahkan waktu
manajer). Karena berbagai sumberdaya tersebut selalu terbatas, manajer harus
menjaga keseimbangan di antara berbagai tujuan dan kebutuhan organisasional.
3. Manajer bertanggung jawab dan mempertanggung jawabkan
Para manajer ditugaskan untuk mengelola pekerjaan-pekerjaan tertentu
secara sukses. Mereka biasanya dievaluasi atas dasar seberapa baik mereka
mengatur tugas-tugas yang harus diselesaikan. Lebih lanjut, manajer juga
bertanggung jawab atas kegiatan-kegiatan para bawahannya. Sukses atau
kegagalan bawahan adalah cerminan langsung sukses atau kegagalan manajer.
4. Manajer harus berpikir secara analisis dan konseptual
Untuk menjadi pemikir yang analisis, manajer harus mampu merinci dan
memisah-misahkan suatu masalah menjadi komponen-komponen masalah,
menganalisa komponen-komponen tersebut, dan kemudian mencari penyelesaian
yang layak (feasible) dengan akurat. Dan yang lebih penting bagi manajer adalah
menjadi pemikir konseptual, yang mampu memandang keseluruhan tugas dan
mengkaitkan suatu tugas dengan tugas-tugas lain.
5. Manajer adalah seorang mediator
Organisasi terdiri dari orang-orang, dan kadang-kadang mereka saling
tidak bersetuju atau saling bertentangan. Bila hal itu terjadi dalam suatu unit kerja
atau organisasi, maka bisa menurukan semangat kerja dan produktivitas, atau bisa
merusak suasana kerja, atau bahkan para karyawan yang cakap bisa
meninggalkan organisasi. Kejadian-kejadian seperti ini menuntut peranan manajer
sebagai mediator (penengah).
6. Manajer adalah seorang politisi
Seperti apa yang dilakukan politisi dalam mengkampanyekan program-
programnya, manajer harus mengembangkan hubungan-hubungan baikm untuk
mendapatkan dukungan atas kegiatan-ekgiatan usulan-usulan atau
keputusannya. Setiap manajer yang efektif “memainkan politik” dengan
6
mengembangkan jaringan kerjasama timbale balik dengan para manajer lain
dalam organisasi.
7. Manajer adalah seorang diplomat
Manajer mungkin harus berperan sebagai wakil (representative) resmi
kelompok kerjanya pada pertemuan-pertemuan organisasional. Manajer juga
mungkin mewakili organisasi dalam berurusan dengan kontraktor, langganan,
pejabat pemerintah atau personalia organisasi lain.
8. Manajer mengambil keputusan-keputusan sulit
Organisasi selalu menghadapi banyak masalah (misalnya, kesulitan
financial, masalah personalia, dan sebagainya). Manajer adalah seorang yang
diharapkan dapat menemukan pemecahan berbagai masalah sulit dan mengambil
keputusan yang akurat.
Seorang manajer adalah apa yang dilakukan manajer, dan manajer tentu
saja melakukan banyak hal yang berbeda. Begitu banyak dalam kenyataannya,
sehingga berbagai peranan dan kegiatan yang telah diuraikan di atas hanya
merupakan sebagian saja untuk melengkapi pembahasan tentang pengertian
manajer, berikut akan diuraikan berbagai kegiatan dan peranan yang dilakukan
manahjer dari sisi pandang lain.
7
3. Komunikasi
Banyak manajer yang tidak memfokuskan pada hal ini. Padahal
komunikasi merupakan salah satu aspek dari cara menjadi manager yang baik
dalam suatu perusahaan. Komunikasi di sini bukan sekadar kamu berbicara
dengan bawahanmu saat ingin memberikan tugas.
Komunikasi harus terjadi dua arah, saling bertukar informasi. Ada saatnya
mereka yang berbicara dan kamu benar-benar mendengarkan aspirasi mereka.
Komunikasi tak hanya dapat membuat proses pekerjaan menjadi lebih mulus,
hubunganmu dengan bawahanmu pun akan baik.
4. Luangkan waktu untuk tim
Meluangkan waktu untuk tim atau bawahan tak hanya menunjukan sisi
leadershipmu saja. Tetapi dengan adanya diskusi tim dan waktu yang lebih banyak
diberikan pada timmu, kamu bisa mendapatkan berbagai ide dan solusi masalah
dari pekerjaan.
Ingatlah akan pepatah, “put your work aside for a moment, put down your
smartphone, and focus on the person standing in front of you.”
5. Kenali pencapaian, berikan apresiasi
Setiap karyawan ingin melakukan pekerjaan yang baik dan ketika mereka
melakukannya, karyawan tentu menginginkan hal tersebut diketahui bosnya.
Sayangnya, beberapa bos atau manajer tidak fokus pada hal tersebut. Dengan
mengenali pencapaian yang dilakukan karyawanmu dan memberikan apresiasi
tentunya akan membuat semangat tim meningkat.
6. Berikan motivasi pada karyawan
Salah satu tugas manajer adalah menanyakan secara teratur pada
karyawan bagaimana mereka menyukai pekerjaannya. Doronglah mereka untuk
jujur padamu. Lalu, ambil tindakan berdasarkan apa yang mereka utarakan.
Tawarkan bonus yang akan membuat karyawan menghargainya.
Jika kesehatan adalah hal yang penting untuk mereka, berikan mereka
waktu untuk pergi ke gym dan berolahraga. Jika keluarga adalah sesuatu yang
penting, hargailah waktu yang mereka butuhkan untuk mengantar anak ke sekolah
di pagi hari atau menjemput di sore hari.
7. Ambil tanggung jawab atas kesalahan karyawan
Ketika salah satu bawahan membuat kesalahan, jangan bersikap seolah-
olah kamu berkuasa atas mereka. Ambil kesalahan itu sebagai kesalahanmu,
bahkan meskipun secara teknis bukan kesalahanmu. Apa yang sedang kamu
8
lakukan adalah menciptakan sebuah budaya di mana karyawan merasa nyaman
saat melakukan kesalahan.
Ini adalah konsep yang sangat penting karena hal ini akan memungkinkan
karyawan untuk berinovasi dan pada akhirnya belajar untuk berkembang. Pekerja
yang belajar dari kesalahannya akan tumbuh menjadi pekerja yang lebih baik.
Sedangkan mereka yang tidak membuat kesalahan di tahap awal biasanya akan
bermain terlalu aman, tidak pernah berani masuk ke dalam hal yang lebih
menantang.
8. Perlakukan setiap karyawan dengan setara
Kebanyakan dari kita tidak bisa bersifat egaliter seperti yang kita inginkan.
Seringkali, tindakan pilih kasih terjadi secara tidak sadar. Tendensinya adalah
memberikan pengakuan yang lebih positif pada orang yang mengingatkan kita
tentang diri kita, dan pada orang-orang yang membuat kontribusi terbesar untuk
organisasi.
Dalam jangka panjang, orang-orang yang memberi kontribusi tersebut
yang akan membuat progres paling besar dalam mencapai tujuan organisasi. Jadi,
pastikan kamu memerlakukan setiap karyawan dengan setara sehingga tidak
menimbulkan konflik atau kecemburuan.
9. Konsisten
Sebagai manajer yang baik penting bagi kamu untuk konsisten dalam
pekerjaan. Aturlah standar untuk mengukur seberapa efektif dan sukses kinerja
kamu dan tim secara konsisten.
Dengan menjadi konsisten kamu bisa menjaga performa tim tetap pada
target Dengan begitu baik tim dan kamu sebagai manajer tetap dipandang baik
oleh tim lain ataupun perusahaan secara keseluruhan.
10. Mintalah umpan balik dari manajer atau eksekutif lainnya
Agar kamu dapat mengetahui apakah kerjamu selama ini sudah tepat,
penting agar kamu terus melakukan evaluasi diri. Salah satunya bisa kamu
lakukan dengan selalu meminta umpan balik dari sesama manajer atau eksekutif
lainnya yang mungkin sudah memiliki waktu kerja yang lebih lama dibandingmu.
Mintalah saran tentang apa yang boleh dan tidak boleh kamu lakukan.
Kamu juga dapat mencari mentor dari manajer yang lebih senior atau eksekutif
lainnya yang bisa kamu jadikan tempat belajar dan menginspirasimu untuk terus
berusaha menjadi manajer yang baik bagi tim dan perusahaan.
9
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
10
DAFTAR PUSTAKA
11