Anda di halaman 1dari 46

SISTEM SUMBER DAYA ENERGI

1. SIKLUS
(Pembakaran)
Combustion
Dalam satu siklus terjadi empat
langkah kerja
(Penekanan)

(Pembuangan)
a. Mesin dua langkah (2 tak)
( dua langkah satu putaran mesin )
Satu siklus sama dengan satu putaran
poros engkol )
Intake
(Pemasukan)
b. Mesin empat langkah (4 tak)
( empat langkah dua putaran mesin )
Satu siklus sama dengan dua putaran
poros engkol )

Top Dead Center


2. TITIK MATI
Bottom Dead Center
a. TMA ( Titik Mati Atas )
Posisi tertinggi piston

b. TMB ( Titik Mati Bawah )


Posisi terbawah piston
SISTEM SUMBER DAYA ENERGI

3. BORE / STROKE ( LANGKAH )


- Bore (diameter):
* adalah jarak garis tengah bagian dalam
silinder
* Satuan menghitung milimeter (mm)
- Stroke ( langkah ) :
* adalah jarak piston dari titik mati atas
( TMA ) ke titik mati bawah ( TMB )
* Satuan menghitung milimeter (mm)

4. SUDUT ENGKOL ( CRANK ANGLE )


- Adalah sudut yang terbentuk antara posisi
Crank pin terhadap garis tegak lurus
Connecting rod pada waktu piston berada
Pada posisi TMA.
- Satuan menghitung derajat (o)
SISTEM SUMBER DAYA ENERGI

5. KAPASITAS MESIN
- Adalah volume yang dipindahkan oleh
piston saat piston bergerak dari TMB ke
TMA.
- Satuan menghitung : cc (centimeter cubic)

6. KAPASITAS RUANG BAKAR


- Adalah volume ruang di atas piston pada
saat piston di posisi TMA.
- Satuan menghitung : cc
SISTEM SUMBER DAYA ENERGI

7. KAPASITAS TOTAL

Adalah volume (isi) dari Volume langkah


ditambah volume ruang bakar

8. PERBANDINGAN KOMPRESI

- Perbandingan antara kapasitas total


dengan Volume ruang bakar.
Compresi Ratio = Kapasitas Total
Volume Ruang Bakar
SISTEM SUMBER DAYA ENERGI

9. KECEPATAN PISTON
Adalah jarak tempuh dari langkah piston
Setiap satuan waktu:
- Satuan menghitungnya (m/detik)
- Kecepatan terendah di TMA/TMB
- Kecepatan tertinggi dipertengahan
langkah
SISTEM SUMBER DAYA ENERGI

TORSI
(MOMEN PUNTIR)

- Adalah gaya yang dikenakan terhadap suatu benda


sehinga benda tersebut bergerak berputar

- Semakin jauh jarak lengan terhadap titik pusat baut torsinya


semakin besar.

- Semakin panjang langkah piston, torsinya semakin besar.

- Semakin besar perbandingan jumlah roda gigi, torsinya


semakin besar.
Kapasitas Mesin

Kapasitas mesin ditunjukkan oleh volume yang terbentuk pada saat piston
bergerak keatas dari TMB ke TMA, disebut juga sebagai volume langkah.
Volume langkah dihitung dalam satuan cc (cm3).
Volume Ruang Bakar

Volume ruang bakar adalah volume dari ruangan yang terbentuk


antara kepala silinder dan kepala piston yang mencapai TMA.
Dilambangkan dengan Vc
(Volume compresi)

Volume Silinder
Volume silinder adalah jumlah total dari pertambahan antara
volume langkah dengan volume ruang bakar.

Vs = Vl + Vc

Keterangan:
Vs = Volume silinder (cc)
Vl = Volume langkah (cc)
Vc = Volume ruang bakar (cc)
Perbandingan kompresi (compression ratio)

Perbandingan kompresi adalah perbandingan volume silinder dengan volume


kompresinya. Perbandingan kompresi berkaitan dengan volume langkah.
Bila dinyatakan dalam suatu rumus maka:

Besarnya perbandingan kompresi untuk sepeda motor , misalnya 8 : 1 ini artinya


selama langkah kompresi muatan yang ada di atas piston dimampatkan 8 kali lipat
dari volume terakhirnya. Makin tinggi perbandingan kompresi, maka makin
tinggi tekanan dan temperatur akhir kompresi
Dari TMB, piston akan bergerak kembali keatas karena putaran poros engkol, dengan
demikian pada 2x gerakan piston, akan menghasilkan 1 putaran poros engkol, jika poros
engkol membuat N putaran, maka piston bergerak 2LN. Karena dinyatakan dalam detik
maka dibagi 60.
TORSI
Energi awal yang membuat kendaraan bergerak maju adalah
LEDAKAN

PISTON CONNECTING ROD CRANKSHAFT

FLY WHEEL

TRANSMISI RANTAI RODA

MOTOR BERGERAK
MESIN 2 LANGKAH

KONSTRUKSI Cylinder head

Gasket cylinder head

Cylinder Body

Piston ring
Connecting rod
Piston
Bearing
Piston pin
Crank pin
Gasket cylinder

Crank shaft
Crank case

1 Siklus = 1 Putaran Crank Shaft (2 Gerakan Piston)


MESIN 2 LANGKAH
KONSTRUKSI

1. CYLINDER HEAD
a. Tempat ruang bakar
b. Tempat dudukan busi
c. Sebagai pendingin

2. CILYNDER BODY

a. Tempak lubang bilas


b. Tempat lubang pembuangan
c. Tempat pergerakan piston
d. Sebagai pendingin
MESIN 2 LANGKAH

3. PISTON

a. Mengkompresikan campuran gas


b. Menerima hasil ledakan gas yang
Terbakar
a. Membuka dan menutup lubang-lubang
saluran

4. PISTON RING
a. Mencegah kebocoran
b. Mengalirkan (transfer) panas yang
yang berasal dari piston ke silinder
MESIN 2 LANGKAH

5. PISTON PIN
Menggabungkan piston dengan connecting
rod bagian atas

6. CONNECTING ROD DAN BEARING


a. Untuk menggabungkan piston dengan
crank shaft.
b. Dengan adanya bearing, gerakan
menjadi lebih halus dan lancar.
MESIN 2 LANGKAH

7. CRANK SHAFT

a. Mengubah gerak naik turun piston


menjadi gerak putar
b. Penerus gerak putar.

8. CRANK CASE
Tempat terjadinya kompresi awal
( primary compression )
MESIN 2 LANGKAH

KLASIFIKASI
1. CYLINDER HEAD ( KEPALA SILINDER )

A. Tipe pendinginan
a. Kepala silinder berpendingin udara.
- Konstruksi lebih sederhana.
b. Kepala silinder berpendingin cairan.
- Pendinginannya lebih baik.

B. Bentuk Ruang Bakar.


a. Ruang bakar berbentuk kubah (dome).
b. Ruang bakar berbentuk konis (cone)

DOME CONE
MESIN 2 LANGKAH

KLASIFIKASI
2. CYLINDER

a. Klasifikasi menurut tipe pendinginan:

1. Kepala silinder berpendingin udara


2. Kepala silinder berpendingin cairan

b. Klasifikasi menurut konstruksi:

1. Tipe silinder besi cor.


2. Tipe silinder Aluminium.
3. Tipe silinder Alumunium Alloyed
berlapis chrom.
MESIN 2 LANGKAH

KLASIFIKASI
5. RING PISTON
a. Tipe ring datar
- Rata
b. Tipe ring keystone
- Tirus

6. PIN PISTON
a. Tipe mengambang penuh
MESIN 2 LANGKAH
KLASIFIKASI

ARAH 3. TIPE - TIPE PISTON


EXHAUST
a. Piston tanpa saluran pemasukan
b. Piston dengan saluran pemasukan
4. BENTUK - BENTUK PISTON
a. TIRUS
Diameter kepala piston 1 lebih kecil dari
pada bagian bawah 2
b. OVAL
Ukuran bagian tabung / bos pin 3 lebih
kecil dari pada bagian sisi 4
c. PISTON OFFSET
Pusat sumbu lubang piston tidak berhimpit
dengan pusat sumbu piston ditunjukkan
dengan jarak 5
Kerucut 2>1
(0.03 ~ 0.05 mm)
Oval 4>3
(0.1 ~ 0.2 mm)
d. Tanda panah “ “ 6 menunjukkan arah
letak letak saluran pembuangan
MESIN 2 LANGKAH

KLASIFIKASI
7. CONNECTING ROD ( BATANG PISTON )
Penampang melintang dari connecting rod
( batang piston ) adalah batang.

8. TIPE POROS ENGKOL


a. Silinder tunggal
b. Silinder ganda
MESIN 2 LANGKAH

10. TIPE- TIPE CRANK CASE


( RUANG ENGKOL )

a. Tipe crank case belahan horisontal


b. Tipe crank case belahan vertikal

11. ATURAN PEMBUKAAN & PEMASANGAN

-Pembongkaran :
Kendorkan baut terluar kemudian terdalam
dengan arah menyilang.

-Pemasangan :
Pasang baut terdalam kemudian baut
terluar dengan arah menyilang.
MESIN 2 LANGKAH
PRINSIP KERJA

I. LANGKAH PEMASUKAN & KOMPRESI


SEKUNDER

A. DI BAWAH PISTON
Saat piston mulai bergerak ke atas, terjadi
hisapan di ruang crank case (di bawah piston)
karena tekanan di ruang crank case negatif,
reed valve terbuka, sehingga gas (udara dan
bensin dari carburator masuk ke dalam
crank case.

B. DI ATAS PISTON
Pada saat bersamaan, di ruang bakar (di atas
piston), bahan bakar & udara di ruang bakar
ditekan (kompresi sekunder/kedua) oleh piston.
MESIN 2 LANGKAH
PRINSIP KERJA

II. LANGKAH KERJA & KOMPRESI PRIMER

A. DI ATAS PISTON
Sesaat sebelum piston mencapai TMA,
busi memercikan api untuk membakar
campuran. Piston bergerak menuju TMB.

B. DI BAWAH PISTON
Pada waktu piston bergerak ke TMB,
bahan bakar-udara yang ada di crankcase
ditekan (kompresi primer).
MESIN 2 LANGKAH

PRINSIP KERJA

III. LANGKAH PEMBUANGAN & TRANSFER

A. DI ATAS PISTON
Piston menuju TMB (langkah kerja), dan
ketika lubang ekhaust mulai terbuka,
dimulai langkah pembuangan.

B. DI BAWAH PISTON
Bahan Bakar – Udara di ruang crankcase
ditekan terus sampai lubang transfer mulai
terbuka. Untuk kemudian campuran
dipindahkan (transfer/scavenging), ke ruang
bakar.
MESIN 4 LANGKAH
MESIN 4 LANGKAH
1. Tipe Side Valve (SV) 2. Tipe Over Head Valve (OHV)
- Valve (klep) ditempatkan di samping - Valve (klep) ditempatkan di atas
piston. piston.
- Cam shaft terpasang pada - Cam shaft terpasang pada
crankshaft dan mendorong ke atas crankshaft dan mendorong push rod
untuk menggerakkan klep. ke atas untuk menggerakkan rocker
arm.
MESIN 4 LANGKAH
3. Tipe Single Over Head Cam shaft 4. Double Over Head Cam shaft
(SOHC) (DOHC)
2 buah (double) cam shaft
1 buah cam shaft ditempatkan di tengah ditempatkan masing-masing tepat di
cylinder head, yang diputar oleh rantai atas klep (in & out) untuk langsung
cam (cam chain) untuk mendorong mendorong klep, sehingga tidak
rocker arm dan menekan klep. diperlukan rocker arm.
MESIN 4 LANGKAH
MESIN 4 LANGKAH
MESIN 4 LANGKAH
MESIN 4 LANGKAH
MESIN 4 LANGKAH
MESIN 4 LANGKAH
MESIN 4 LANGKAH
MESIN 4 LANGKAH
MESIN 4 LANGKAH
MESIN 4 LANGKAH
MESIN 4 LANGKAH
MESIN 4 LANGKAH
MESIN 4 LANGKAH

Anda mungkin juga menyukai