Anda di halaman 1dari 5

EvaluasiGadar_FerjiniaSairlay

1. Sebutkan dan jelaskan dasar hukum penangulan bencana di Indonesia


Undang-Undang tentang Penanggulangan Bencana.Dasar Hukum Undang-Undang ini
adalah Pasal 20 dan Pasal 21 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945. Dalam Undang-Undang ini diatur tentang :
1) Penyelenggaraan penanggulangan bencana merupakan tanggung jawab dan wewenang
Pemerintah dan pemerintah daerah, yang dilaksanakan secara terencana, terpadu,
terkoordinasi, dan menyeluruh.
2) Penyelenggaraan penanggulangan bencana dalam tahap tanggap darurat dilaksanakan
sepenuhnya oleh badan nasional penanggulangan bencana dan badan penanggulangan
bencana daerah. Badan penanggulangan bencana tersebut terdiri dari unsur pengarah
dan unsur pelaksana. Badan nasional penanggulangan bencana dan badan
penanggulangan bencana daerah mempunyai tugas dan fungsi antara lain
pengkoordinasian penyelenggaraan penanggulangan bencana secara terencana dan
terpadu sesuai dengan kewenangannya.
3) Penyelenggaraan penanggulangan bencana dilaksanakan dengan memperhatikan hak
masyarakat yang antara lain mendapatkan bantuan pemenuhan kebutuhan dasar,
mendapatkan pelindungan sosial, mendapatkan pendidikan dan keterampilan dalam
penyelenggaraan penanggulangan bencana, berpartisipasi dalam pengambilan
keputusan.
4) Kegiatan penanggulangan bencana dilaksanakan dengan memberikan kesempatan
secara luas kepada lembaga usaha dan lembaga internasional.
5) Penyelenggaraan penanggulangan bencana dilakukan pada tahap pra bencana, saat
tanggap darurat, dan pasca bencana, karena masingmasing tahapan mempunyai
karakteristik penanganan yang berbeda.
6) Pada saat tanggap darurat, kegiatan penanggulangan bencana selain didukung dana
APBN dan APBD juga disediakan dana siap pakai dengan pertanggungjawaban melalui
mekanisme khusus.
7) Pengawasan terhadap seluruh kegiatan penanggulangan bencana dilakukan oleh
Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat pada setiap tahapan bencana, agar
tidak terjadi penyimpangan dalam penggunaan dana penanggulangan bencana.
8) Untuk menjamin ditaatinya undang-undang ini dan sekaligus memberikan efek jera
terhadap para pihak, baik karena kelalaian maupun karena kesengajaan sehingga
menyebabkan terjadinya bencana yang menimbulkan kerugian, baik terhadap harta
benda maupun matinya orang, menghambat kemudahan akses dalam kegiatan
penanggulangan bencana, dan penyalahgunaan pengelolaan sumber daya bantuan
bencana dikenakan sanksi pidana, baik pidana penjara maupun pidana denda, dengan
menerapkan pidana minimum dan maksimum.
2. Gambarkan skema sistem nasional penanggulangan bencana di Indonesia

3. Sebutkan dan jelaskan peran perawat di pada bencana :


a. Peran perawat dalam fase pre-impect
1) Perawat mengikuti pendidikan dan pelatihan bagi tenaga kesehatan dalam
penanggulangan ancaman bencana.
2) Perawat ikut terlibat dalam berbagai dinas pemerintahan, organisasi lingkungan,
palang merah nasional, maupun lembaga-lembaga pemasyarakatan dalam
memberikan penyuluhan dan simulasi persiapan menghadapi ancaman bencana.
3) Perawat terlibat dalam program promosi kesehatan untuk meningkatkan kesiapan
masyarakat dalam mengahdapi bencana.
b. Peran perawat dalam fase impact
1) Bertindak cepat
2) Don’t promise. Perawat seharusnya tidak menjanjikan apapun dengan pasti dengan
maksud memberikan harapan yang besar pada korban yang selamat.
3) Berkonsentrasi penuh pada apa yang dilakukan
4) Kordinasi dan menciptakan kepemimpinan
5) Untuk jangka panjang, bersama-sama pihak yang tarkait dapat mendiskusikan dan
merancang master plan of revitalizing, biasanya untuk jangka waktu 30 bulan
pertama.
c. Peran perawat dalam fase post impact
1) Bencana tentu memberikan bekas khusus bagi keadaan fisik, fisikologi korban
2) Stress fisikologi yang terjadi dapat terus berkembang hingga terjadi post traumatic
stress disorder (PTSD) yang merupakan sindrom dengan 3 kriteria utama. Pertama,
gejala trauma pasti dapat dikenali. Kedua, individu tersebut mengalami gejala
ulang traumanya melalui flashback, mimpi, ataupun peristiwa-peristiwa yang
memacuhnya. Ketiga, individu akan menunjukan gangguan fisik. Selain itu,
individu dengan PTSD dapat mengalami penurunan konsentrasi, perasaan bersalah
dan gangguan memori.
3) Tim kesehatan bersama masyarakat dan profesi lain yang terkait bekerja sama
dengan unsure lintas sektor menangani maslah keehatan masyarakat paska gawat
darurat serta mempercepat fase pemulihan (recovery) menuju keadaan sehat dan
aman.
4. Peran perawat di rumah sakit yang terkena dampak bencana
a. Peran perawat di rumah sakit yang terkena dampak bencana
1) Sebagai manager, perawat mempunyai tugas antara lain : mengelolah pelayanan
gadar, mengelolah fasilitas, peralatan, dan obat-obatan live saving, mengelolah
administrasi dan keuangan UGD, melaksanakan pengendalian mutu pelayanan
gadar, melakukan koordinasi dengan unit RS lain
2) Sebagai Leadership, memiliki tugas untuk : mengelolah tenaga medis, tenaga
keperawatan dan tenaga non medis, membagi jadwal dinas
3) Sebagai pemberi askep (care giver), perawat harus melakukan pelayanan siaga
bencana dan memilah masalah fisik dan psikologis yang terjadi pada pasien
b. Peran perawat di pusat evakuasi
1) Coordinator, berwenang untuk : mengkoordinir sumber daya baik tenaga
kesehatan, peralatan evakuasi dan bahan logistic, mengkoordinir daerah yang
menjadi tempat evakuasi
2) Sebagai pelaksana evakuasi: perawat harus melakukan transportasi pasien,
stabilisasi pasien merujuk pasien dan membantu penyediaan air bersih dan
sanitasi di daerah bencana
c. Peran perawat di klinik lapangan (mobile clinic)
1) Triage
2) Penaganan trauma
3) Perawatan emergency
4) Perawatan akut
5) Pertolongan pertama
6) Control infeksi
7) Pemberian supportive
8) Palliatve
d. Peran perawat di puskesmas
1) Fase pra bencana
 Perawat mengikuti Pendidikan dan pelatihan bagi tenaga kesehatan dalam
penanggulangan ancaman bencana untuk setiap fasenya
 Perawat ikut terlibat dalam berbagai dinas pemerintahan, organisasi
lingkungan, palang merah nasional, maupun Lembaga-lembaga
kemasyarakatan dalam memebrikan penyuluhan dan stimulasi persiapan
mengahadapi ancaman bencana kepada masyarakat
 Perawat terlibat dalam program promosi kesehatan untuk meningkatkan
kesiapan masyarakat dalam menghadapi bencana yang meliputi hal hal
berikut :
a) Usaha pertolongan diri sendiri 9pada masyarakat tersebut)
b) Pelatihan pertolongan pertama pada keluarga seperti menolong
anggota keluarga yang lain
c) Pembekalan informasi tentang bagaimana menyimpan dan membawa
persediaan makanan dan penggunaan yang aman
d) Perawat juga dapat memberikan bebrapa alamat dan nomor telepon
darurat seperti dinas kebakaran, rumah sakit, dan ambulans
e) Memberikan informasi tempat – tempat alternative penampungan dan
posko – posko bencana
f) Memberikan informasi tentang perlengkapan yang dapat dibawah
seperti pakaian seperlunya,radio portable, senter beserta baterainya dan
lainnya
2) Fase bencana
 Bertindak cepat
 Do not promise. Perawat seharusnya tidak menjanjikan apapun dengan
pasti, dengan maksud memberikan harapan yang besar pada para korban
selamat
 Berkonsentrasi penuh pada apa yang dilakukan
 Koordinasi dan menciptakan kepemimpinan
 Untuk jangka Panjang, Bersama-sama pihak yang terkait dapat
mendiskusikan dan merancang master plan of revitalizing biasanya untuk
jangka 30 bulan pertama
3) Fase pasca bencana
 Bencana tentu memberikan bekas khusus bagi keadaan fisik, sosial, dan
psikologi korban
 Stress psikologis yang terjadi dapat terus berkembang hingga terjadi post
traumatic stress disorder (PTSD) yang merupakan sindrom dengan 3
kriteria utama (tanda -tanda gejala. Flashback, gangguan fisik)
 Timkes Bersama masyarakat dan profesi lain yang terkait bekerja sama
dengan unsur lintas sector menangani masalah kesehtan masyarakat pasca
gadar serta mempercepat fase pemulihan menuju keadaan sehat dan aman

Anda mungkin juga menyukai