Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

CARING : KONSEP-KONSEP CARING SEBAGAI PUSAT PRAKTEK


KEPERAWATAN

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK III
REGULAR A

1. Fitriani Sintia Rini (PO5303201201029)


2. Florinda Blegur (PO5303201201030)
3. Gerald Rihi Do (PO5303201201031)
4. Brenon C. Z. Masu (PO530320118353)

TK.I PRODI DIII KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESESEHATAN KEMENKES KUPANG

2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami yang
berjudul “KONSEP-KONSEP CARING SEBAGAI PUSAT PRAKTEK
KEPERAWATAN”. Pada makalah ini kami dapat banyak mengambil dari sumber
dan referensi dan pengarahan dari semua pihak.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ibu
Dosen mata kuliah CARING DALAM KEPERAWATAN yang sudah memberikan
kepercayaan kepada kami untuk menyelesaikan tugas ini serta semua teman-teman
kelompok III (3) yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini sangat jauh dari sempurna,
untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna
kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata kami mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini dapat
bermanfaat untuk semua pihak yang membaca.

Kupang, September 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................. Error! Bookmark not defined.


DAFTAR ISI................................................................................Error! Bookmark not defined.
BAB I...........................................................................................Error! Bookmark not defined.
PENDAHULUAN....................................................................... Error! Bookmark not defined.
1.1 Latar Belakang.............................................................Error! Bookmark not defined.
1.2. Rumusan Masalah.............................................................Error! Bookmark not defined.
1.3. Tujuan............................................................................... Error! Bookmark not defined.
1.3.1 Tujuan Umum............................................................. Error! Bookmark not defined.
1.3.2 Tujuan Khusus............................................................ Error! Bookmark not defined.
1.4. Manfaat............................................................................. Error! Bookmark not defined.
BAB II..........................................................................................Error! Bookmark not defined.
TINJAUAN TEORI..................................................................... Error! Bookmark not defined.
2.1. Konsep Dasar Caring........................................................ Error! Bookmark not defined.
2.2. Konsep Caring................................................................. Error! Bookmark not defined.
2.2.1 Pengertian................................................................... Error! Bookmark not defined.
2.2.2 Konsep Keperawatan Jean Watson.............................Error! Bookmark not defined.
2.2.3 Jenis-Jenis Caring....................................................... Error! Bookmark not defined.
2.2.4 Aspek-Aspek yang Mendasari Perilaku Caring Perawat. Error! Bookmark not
defined.
BAB III........................................................................................ Error! Bookmark not defined.
PENUTUP................................................................................... Error! Bookmark not defined.
3.1 KESIMPULAN..................................................................Error! Bookmark not defined.
3.2 SARAN..............................................................................Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA.................................................................. Error! Bookmark not defined.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Di era globalisasi ini, segala bidang kehidupan sedang mengalami perkembangan


bahkan kemajuan. Salah satunya adalah bidang pelayanan kesehatan. Bidang
pelayanan kesehatan tidak hanya sarana dan prasarana yang mengalami kemajuan,
tetapi juga profesionalisme dari tenaga kesehatan. Lingkungan kesehatan seperti
rumah sakit,perawat akan berhadapan dengan klien dan tenaga kesehatn lainnya. Oleh
karena itu, Perawat harus terus meningkatkan profesionalismenya,yaitu meningkatkan
perilaku caring.Caring bukan semata-mata perilaku. Caring adalah cara yang memiliki
makna dan memotivasi tindakan. Caring juga didefinisikan sebagai tindakan yang
bertujuan memberikan asuhan fisik dan memperhatikan emosi sambil meningkatkan
rasa aman dan keselamatan klien (Carruth et all, 1999).

Teori caring pertama kali dikemukakan oleh Jean Watson yang dikenal dengan 10
Faktor Karatif Caring yang merupakan salah satu jenis teori filosofi keperawatan,
kemudian dikembangkan lagi oleh Swanson (1993) dengan teorinya Model Structure
of Caring (Swanson Caring Theory) yang terdiri dari Maintaining belief
(mempertahankan keyakinan pada kejadian atau transisi dan melihatnya dengan
penuh hikmahh), Knowing (berusaha keras untuk memahami makna atas kejadian
pada kehidupan orang lain), Being with (menunjukkan perasaan kepada orang lain),
Doing for (bekerja/melakukan sesuatu untuk orang lain seperti untuk diri snediri),
enabling (memfasilitasi orang lain pada kondisi transisi) yang masuk dalam jenis teori
keperawatan Middle Range, dan pada akhirnya di modifikasi oleh Carolina dikenal
dengan Carolina Care Model dimana ia membuat suatu model caring yang dapat
diaplikasikan pada pelayanan keperawatan ia memperkenalkan Multilevel rounding,
words and way that work, relationship/service component, dan partnerships with
support service.
1.2 TUJUAN

1.2.1 Tujuan Umum


Mengidentifikasi konsep-konsep caring sebagai pusat praktek keperawatan
1.2.2 Tujuan Khusus
 Untuk mengetahui konsep caring sehingga menjadi suatu moral
 Untuk mengetahui caring menjadi suatu pusat praktek keperawatan

1.3 MANFAAT
Diharapkan dapat digunakan sebagai bahan acuan dalam melakukan
penelitian lebih lanjut tentang karakteristik orang yang terkena penyakit
coronary artery disease, sebagai sumber referensi untuk menambah wawasan
bagi mahasiswa dan sebagai bahan informasi dan masukan dalam
meningkatkan pelayanan terutama dalam menangani masalah Tcoronary artery
disease.
BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Caring

2.1.1 Pengertian

Caring secara umum dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk berdedikasi
bagi orang lain, pengawasan dengan waspada, menunjukkan perhatian, perasaan
empati pada orang lain dengan perasaan cinta atau menyanyangi yang merupakan
kehendak keperawatan (Potter & Perry, 2005).

Selain itu caring mempengaruhi cara berpikir seseorang, perasaan dan perbuatan
seseorang.orang lain disertai perasaan memiliki dan tanggung jawab (Swanson dalam
Waston, 2005). Caring secara umum dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk
berdedikasi bagi orang lain, pengawasan dengan waspada, menunjukkan perhatian,
perasaan empati pada orang lain dan perasaan cinta atau menyayangi yang merupakan
kehendak keperawatan (Potter & Perry, 2005). Caring mempengaruhi cara berpikir
seseorang, perasaan dan perbuatan seseorang. Caring juga mempelajari berbagai
macam philosofi dan etis perspektif. Caring adalah sentral untuk praktik keperawatan
karena caring merupakan suatu cara pendekatan yang dinamis, dimana perawat
bekerja untuk lebih meningkatkan kepeduliannya kepada klien (Sartika & Nanda,
2011).

2.2 Konsep Caring

Caring merupakan fenomena universal yang berkaitan dengan cara seseorang


berpikir, berperasaan dan bersikap ketika berhubungan dengan orang lain. Caring
dalam keperawatan dipelajari dari berbagai macam filosofi dan perspektif etik
(Dwiyanti, 2010).Caring merupakan jantung dari keperawatan, caring sangat penting
bagi semua orang dimana berfokus untuk pengembangan dan kesejahteraan antara
lain ditunjukkan dengan aplikasi yang terarah dari pikiran, tubuh dan jiwa menuju
hasil maksimal yang positif dalam diri seseorang yang di rawat. Caring cukup luas
tidak terbatas pada kasih sayang, perhatian, kehadiran, perlindungan, kesejahteraan,
memberikan sentuhan dan membina kedekatan dengan klien.

Caring dalam keperawatan untuk membantu klien dalam memenuhi kebutuhannya


sendiri jika pasien mampu atau memiliki kekuatan, kemauan dan pengetahuan
sehingga klien dapat melakukan aktivitas sendiri dengan sesegera mungkin dalam
pemenuhan kebutuhannya (Creasia & Parker, 2001).Watson (1985) meyakini praktek
caring sebagai inti keperawatan, yang menggambarkan dasar dalam kesatuan nilai-
nilai kemanusiaan yang universal (kebaikan, kepedulian dan cinta terhadap diri
sendiri dan orang lain) caring digambarkan sebagai moral ideal keperawatan. Hal ini
meliputi keinginan untuk merawat, dengan tulus yang meliputi komunikasi,
tanggapan positif, dukungan atau intervensi fisik oleh perawat (Synder, 2011).

Caring sebagai tindakan di sengaja membawa rasa aman baik fisik dan emosi serta
keterikatan yang tulus dengan orang lain atau sekelompok orang. Caring memperjelas
sisi kemanusiaan pemberi asuhan maupun penerima asuhan Miller (1995, dalam
Synder, 2011). Caring sebagai sebuah nilai professional dan personal, inti yang
penting dalam menyediakan standar normative pada tindakan dan sikap perawat
dengan klien (Carper (1979). Caring proses yang memberikan kesempatan pada
perawat maupun klien untuk pertumbuhan pribadi, caring dapat mempengaruhi
kehidupan seseorang dalam cara bermakna dan memicu eksistensi yang lebih
memuaskan Mayehoff (1972, dalam Morisson, 2009).

Caring di pandang sebagai proses yang berorientasi pada tujuan membantu orang
lain bertumbuh dan mengaktualisasikan diri. Mayehoff juga memperkenalkan sifat-
sifat caring seperti sabar, jujur, rendah hati. Sedangkan Sobel (1989) mendefinisikan
caring sebagai suatu rasa peduli, hormat dan menghargai orang lain. Artinya memberi
perhatian dan mempelajari kesukaan kesukaan seseorang dan bagaimana seseorang
berpikir, bertindak dan berperasaan. Caring sebagai suatu moral imperative (bentuk
moral) sehingga perawat harus terdiri dari orang-orang yang bermoral baik dan
memiliki kepedulian terhadap kesehatan klien, yang mempertahankan martabat dan
menghargai klien, bukan melakukan tindakan amoral pada saat melakukan tugas
perawatan. Caring juga digambarkan sebagai suatu emosi, perasaan belas kasih atau
empati terhadap klien yang mendorong perawat untuk memberikan asuhan
keperawatan bagi klien.

Watson (1985) meyakini praktek caring sebagai inti keperawatan, yang


menggambarkan dasar dalam kesatuan nilai-nilai kemanusiaan yang universal
(kebaikan, kepedulian dan cinta terhadap diri sendiri dan orang lain) caring
digambarkan sebagai moral ideal keperawatan. Hal ini meliputi keinginan untuk
merawat, dengan tulus yang meliputi komunikasi, tanggapan positif, dukungan atau
intervensi fisik oleh perawat (Synder, 2011). Caring sebagai tindakan di sengaja
membawa rasa aman baik fisik dan emosi serta keterikatan yang tulus dengan orang
lain atau sekelompok orang. Caring memperjelas sisi kemanusiaan pemberi asuhan
maupun penerima asuhan Miller (1995, dalam Synder, 2011).

Caring di pandang sebagai proses yang berorientasi pada tujuan membantu orang
lain bertumbuh dan mengaktualisasikan diri. Mayehoff juga memperkenalkan sifat-
sifat caring seperti sabar, jujur, rendah hati. Sedangkan Sobel (1989) mendefinisikan
caring sebagai suatu rasa peduli, hormat dan menghargai orang lain. Artinya memberi
perhatian dan mempelajari kesukaankesukaan seseorang dan bagaimana seseorang
berpikir, bertindak dan berperasaan. Caring sebagai suatu moral imperative (bentuk
moral) sehingga perawat harus terdiri dari orang-orang yang bermoral baik dan
memiliki kepedulian terhadap kesehatan klien, yang mempertahankan martabat dan
menghargai klien, bukan melakukan tindakan amoral pada saat melakukan tugas
perawatan. Caring juga digambarkan sebagai suatu emosi, perasaan belas kasih atau
empati terhadap klien yang mendorong perawat untuk memberikan asuhan
keperawatan bagi klien.

Dengan demikian perasaan tersebut harus ada dalam diri setiap perawat supaya
mereka bisa merawat klien Mayehoff (1988, dalam Dwiyanti, 2010).Watson (1979)
dan Leininger (1984) menempatkan asuhan sebagai jantung dari seni dan ilmu
keperawatan. Keperawatan sebagai hubungan antar-manusia yang di sentuh dengan
rasa kemanusiaan dari orang lain. Dalam menampilkan asuhan sebagai inti dari
modelnya, menambahkan faktor caratif dengan tujuh asumsi utama berikut ini:

1. Caring hanya akan efektif bila diperlihatkan dan dipraktekkan secara


interpersonal.
2. Caring terdiri dari faktor caratif yang berasal dari kepuasan dalam membantu
memenuhi kebutuhan manusia atau klien.

3. Caring yang efektif dapat meningkatkan kesehatan individu dan keluarga.

4. Caring merupakan respon yang diterima oleh seseorang tidak hanya saat itu saja
namun juga mempengaruhi akan seperti apakah seseorang tersebut nantinya.
Lingkungan yang penuh caring sangat potensial untuk mendukung perkembangan
seseorang dan mempengaruhi seseorang dalam memilih tindakan yang terbaik untuk
dirinya sendiri.

5. Caring lebih kompleks daripada curing, praktik caring memadukan antara


pengetahuan biofisik dengan pengetahuan mengenai perilaku manusia yang berguna
dalam peningkatan derajat kesehatan dan membantu klien yang sakit.

6. Caring merupakan inti dari keperawatan (Watson, 1979, 1989, dalam Slevin &
Basford, 2006).
2.2.2 Konsep Keperawatan Jean Watson

Jean Watson dalam memahami konsep keperawatan terkenal dengan teori


pengetahuan manusia dan merawat manusia. Tolak ukur pandangan Watson didasari
pada unsur teori kemanusiaan. Pandangan teori Watson memahami manusia memiliki
empat cabang kebutuhan manusia yang saling berhubungan diantaranya kebutuhan
dasar biofisikal (kebutuhan untuk hidup) berupa kebutuhan makanan dan cairan,
kebutuhan eliminasi dan kebutuhan ventilasi, kebutuhan psikofisikal (kebutuhan
fungsional) yang meliputi kebutuhan aktifitas dan istirahat, kebutuhan seksual,
kebutuhan psikososial (kebutuhan untuk integrasi) yang meliputi kebutuhan untuk
berprestasi, kebutuhan organisasi, dan kebutuhan intra dan interpersonal (kebutuhan
untuk pengembangan) yaitu kebutuhan aktualisasi diri (Hidayat, 2007).

Berdasarkan empat kebutuhan tersebut, manusia adalah makhluk yang sempurna


yang memiliki berbagai macam ragam perbedaan, sehingga dalam upaya mencapai
kesehatan, manusia seharusnya dalam keadaan sejahtera baik fisik, mental dan
spiritual karena sejahtera merupakan keharmonisan antara pikiran, badan dan jiwa
sehingga untuk mencapai keadaan tersebut keperawatan harus berperan dan
meningkatkan status kesehatan, mencegah terjadinya penyakit, mengobati berbagai
penyakit dan penyembuhan kesehatan dan fokusnya pada peningkatan kesehatan dan
pencegahan penyakit (Hidayat, 2007). Jean Watson dalam memahami konsep
keperawatan terkenal dengan “Theory of Human Caring” (Watson), mempertegas
jenis hubungan dan transaksi yang diperlukan antara pemberi dan penerima asuhan
untuk meningkatkan dan melindungi klien sebagai manusia yang mempengaruhi
kesanggupan klien untuk sembuh (Sartika, 2011).

Sedangkan teori keperawatan yang dikembangkan oleh Faye Abdellah et all (1960)
meliputi pemberian asuhan keperawatan bagi seluruh manusia untuk memenuhi
kebutuhan fisik, emosi, intelektual, sosial dan spiritual baik klien maupun keluarga.
Dalam memberikan asuhan keperawatan perawat harus memiliki pengetahuan dan
ketrampilan dalam hubungan interpersonal, psikologi, pertumbuhan dan
perkembangan manusia, komunikasi, dan sosiologi serta pengetahuan tentang ilmu-
ilmu dasar dan keterampilan keperawatan tertentu. Perawat adalah pemberi jalan
dalam menyelesaikan masalah dan pembuat keputusan serta merumuskan gambaran
tentang kebutuhan klien secara individual. (Potter & Perry, 2005).
2.2.3 Jenis-Jenis Caring

a. Caring sebagai suatu proses

Caring sebagai suatu proses yang berorientasi pada tujuan membantu orang lain
bertumbuh dan mengaktualisasikan diri. Caring sebagai suatu proses merupakan
perilaku yang membutuhkan jiwa besar dan mampu berlapang dada.

b. Caring sebagai suatu bentuk normal

Caring sebagai moral imperative ( bentuk moral ) sehinggaperawat harus terdiri dari
orang-orang yang bermoral baik dan memiliki kepedulian terhadap kesehatan pasien,
yangmempertahankan martabat dan menghargai pasien sebagai manusia istimewa.
Cara perawat melihat pasien sebagai manusia yang mempunyai kekuatan, dan bukan
hanya fisik, tapi juga mempunyai jiwa dan kebutuhan harus menjadi bagian penting
dari perilaku caring.

c. Caring sebagai suatu affect

Caring sebagai suatu affect digambarkan sebagai suatu emosi, perasaan belas kasih,
atau empati terhadap pasien yang mendorong perawat untuk memberikan asuhan
keperawatan bagi klien/pasien. Dengan demikian perasaan tersebut harus ada dalam
diri setiap perawat agar dapat merawat pasien dengan baik.

d. Teori ini menekankan pada hubungan perawat-klien sebagai dasar praktik


keperawatan. Teori ini juga mendefinisikan keperawatan sebagai “proses
interpersonal dari interaksi terapeutik antara individu yang sakit atau membutuhkan
layanan kesehatan dan perawat dididik untuk mengenali dan merespon kebutuhan
bantuan kepada individu”, dan membantu perawat dan pelayanan kesehatan untuk
mengembangkan lebih banyak intervensi terapeutik dalam menajamen klinis.
2.2.4 Aspek-Aspek yang Mendasari Perilaku Caring Perawat

Caring yang diharapkan dalam keperawatan adalah sebuah perilaku perawatan yang
didasari oleh beberapa aspek diantaranya :

 Human altruistic

Human altruistic meyakini kebaikan dan nilai-nilai manusia sebagai suatu


komitmen dalam bekerja untuk kemanusiaan. Contoh perilaku yang manusiwi adalah
ikhlas, ramah, empati, terharu, dan menghargai kehidupan. Humanisme ini mendapat
tempat yang khusus dalam keperawatan. Humanisme merupakan suatu sikap dan
pendekatan yang memperlakukan pasien sebagai manusia yang mempunyai
kebutuhan lebih dari sekedar nomor tempat tidur atau sebagai orang berpenyakit
tertentu. Perawat yang menggunakan pendekatan humanistik dalam prakteknya
memperhitungkan semua yang diketahunya tentang pasien yang meliputi pikiran,
perasaan, nilai-nilai, pengalamn, kesukaan, perilaku, dan bahasa tubuh.

 Menanamkan kepercayaan-harapan

Memberikan kepercayaan harapan dengan cara memfasilitasi dan meningkatkan


asuhan keperawatan yang holistic. Disamping itu, perawat meningkatkan perilaku
klien dalam mencari pertolongan kesehatan.

 Mengembangkan kepekaan terhadap diri sendiri dan orang lain

Kesadaran bahwa tidak mungkin seseorang memahami secara tuntas tentang


orang lain. Tetapi dengan belajar dari pengalaman dan ilmu yang dikembangkan
setiap hari serta menggunakan nuraninya perawat akan mengerti dan memahami
pasiennya. Hal tersebut dapat membantu dalam menumbuhkan dan mengembangkan
kepekaan atau kesensitifan terhadap diri sendiri dan orang lain, sehingga perawat
dapat belajar menghargai kesensitifan dan perasaan kepada klien, sehingga ia sendiri
dapat menjadi lebih sensitive, murni, dan bersikap wajar pada orang lain.

 Mengembangkan hubungan saling percaya

Dapat dilakukan dengan cara memberikan informasi dengan jujur, dan


memperlihatkan sikap empati, yaitu turut merasakan apa yang dirasakan pasien.
 Meningkatkan dan menerima ungkapan perasaan yang positif dan negatif

Dapat dilakukan dengan cara perawat memberikan waktunya dengan


mendengarkan semua keluhan dan perasaan klien.

 Senang membantu kebutuhan klien/pasien

Sebagai seorang perawat, kita harus dapat mengenali kebutuhankebutuhan


pasien/klien. Pemenuhan kebutuhan paling mendasar sangat perlu dicapai sebelum
beralih ke kebutuhan tingkat selanjutnya.

 Menghargai kekuatan eksistensial-phenomenological

Untuk perawat, factor ini sangat diperlukan untuk membantu pasien/klien untuk
menemukan arti kehidupan atau kesulitan dari hidup. Faktor ini memberi pengetahuan
pada perawat untuk menggali kekuatan dalam diri pasien untuk menghadapi
kehidupan atau kematian. Seorang perawat harus dapat menunjukkan sikap yang
ramah dalam melakukan tindakan keperawatan sehingga mampu membantu pasien
mengatasi kesulitan hidup yang dialami seperti rasa sakit yang dideritanya.
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Caring secara umum dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk berdedikasi
bagi orang lain, pengawasan dengan waspada, menunjukkan perhatian, perasaan
empati pada orang lain dengan perasaan cinta atau menyanyangi yang merupakan
kehendak keperawatan, Caring juga merupakan fenomena universal yang berkaitan
dengan cara seseorang berpikir, berperasaan dan bersikap ketika berhubungan dengan
orang lain. Caring dalam keperawatan dipelajari dari berbagai macam filosofi dan
perspektif etik (Dwiyanti, 2010).

3.2 SARAN

Semoga dengan adanya makalah ini, dapat memberikan manfaat bagi para
pembaca. Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak yang
membaca makalah ini demi kemajuan dan kesempurnaan makalah.
DAFTAR PUSTAKA

Watson, J. Assessing and Measuring Caring in Nursing and Health Science: Second
Edition. Springer Publishing Company; 2009.

https://personalityzihan.wordpress.com/2013/12/20/caring/

https://text-id.123dok.com/document/1y9j4pwqg-definisi-caring-caring-1-konsep-
caring-secara-umum.html

Santrock, J. Adolescence. Erlangga PT.Gelora Aksara Ptratama; 2008.

Anda mungkin juga menyukai