Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH BAHASA INDONESIA

KELOMPOK XI
HAKIKAT RESENSI

DOSEN PENGAMPU:
Lidya Arman, M.Pd

DISUSUN OLEH:
1. Ummi Salamah (2112040020)
2. Rahimah Azimah (2112040017)
3. Ryan Syahputra (2112040004)

KELAS A
JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) PADANG

1
DAFTAR ISI

JUDUL…………………………………………………………………………….1

DAFTAR ISI………………………………………………………………………2

KATA PENGANTAR…………………………………………………………….3

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG……………………………………………………….4
B. RUMUSAN MASALAH……………………………………………………5
C. TUJUAN MAKALAH……………………………………………………....5

BAB II PEMBAHASAN

A. HAKIKAT RESENSI………………………………………………………6
B. TEKNIK PENULISAN RESENSI……………………………………….15

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN……………………………………………………………18
B. SARAN……………………………………………………………………18

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………19

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunianya kepada kita semua berupa, ilmu dan
amal. Berkat rahmat dan karunianya pula, penulis dapat menyelesaikan
makalah tentang individu dan keluarga. Yang insya allah tepat pada
waktunya.

Terima kasih penulis ucapkan kepada bapak dosen mata pelajaran


kuliah Pendidikan Pancasila yang telah memberikan arahan terkait tugas
makalah ini. Tanpa bimbingan dari beliau, mungkin penulis tidak akan
dapat menyelesaikan sesuai dengan format yang telah ditentukan.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh


sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran pembanca demi
kesempurnaan makalah untuk kedepannya. Mudah-mudahhan makalah ini
bermanfaat bagi peneliti dan pembacanya.

Padang, 02 September 2021

Penulis

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang
sangat Kompleks. Keterampilan menulis sangat penting bagi
pengembangan diri siswa, baik untuk melanjutkan studi ke lembaga
pendidikan lebih tinggi ataupun untuk terjun kemasyarakat.
Cahyaningrum, dkk (2018) mengatakan bahwa keterampilan menulis
sangat penting diajarkan di berbagai jenjang pendidikan. Pada dunia
pendidikan keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan
yang ditekankan pembinaannya dan pengembangannya, disamping
membaca dan berhitung. Banyak ahli telah mengemukakan pengertian
menulis (Boals dalam Qismullah 2018) menyatakan bahwa menulis
adalah proses pembuatan makna dan serangkaian kegiatan
pembuatan teks termasuk di dalamnya menghasilkan, mengatur, dan
mengembangkan ide dalam kalimat serta menyusun, membentuk,
membaca ulang teks, mengedit dan merevisi sebuah teks.
Salah satu keterampilan menulis yang diajarkan di sekolah yaitu
menulis resensi. Melalui tahapan menulis resensi maka dengan
sendirinya seseorang juga sedang berlatih meningkatkan keterampilan
menulisnya. Sebagaimana dikatakan Ginting (2015) keterampilan
menulis tidak akan datang secara otomatis, tetapi harus melalui latihan
dan praktik yang banyak dan teratur. Keterampilan menulis
membutuhkan pengetahuan dan keterampilan berbahasa lain yang
mendukung untuk menyampaikan gagasan dengan efektif.

4
Sebagaimana yang dikemukakan oleh Nugraha, dkk (2018) Kegiatan
menulis merupakan kegiatan yang perlu diatih secara terus menerus.
Kemampuan menulis tersebut akan semakin berkembang apabila
ditunjang dengan kegiatan membaca dan kekayaan kosa kata yang
dimilikinya. Namun sebelum melakukan kegiatan menulis resensi untuk
meingkatkan ketrampilan menulis melalui kegitana meresensi buku hal
pertama yang harus dilakukan yaitu mengetahui dasar-dasa
ketrampilan menulis resensi.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja hakikat dari sesensi?
2. Bagaimana saja teknik dari penulisan resensi?

C. TUJUAN MAKALAH
1. Mahasiswa mampu mendeskripsikan secara jelas dari hakikat
resensi.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan teknik dari penulisan resensi
yang benar.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Hakikat Resensi
1. Pengertian Resensi
Resensi adalah suatu penilaian terhadap sebuah karya. Karya
yang dimaksud disini bisa berupa berupa buku dan karya seni film
dan drama.Menulis resensi terdiri dari kelebihan, kekurangan dan
informasi yang diperoleh dari buku dan disampaikan kepada
masyarakat.
Sedangkan resensi menurut H. Dalman dalam Keterampilan
Menulis (2016), resensi adalah tulisan ilmiah yang membahas isi
sebuah buku, termasuk kelemahan dan keunggulannya untuk
diberitahukan kepada pembaca. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), resensi adalah pertimbangan atau pembicaraan
tentang buku; ulasan buku. Dalam perkembangannya, resensi tidak
hanya terbatas pada buku atau karya pustaka semata. Dewasa ini,
resensi juga dapat dibuat untuk mengulas karya di bidang film atau
musik.

2. Pengertian Resensi Menurut Ahli:


a. Menurut Gorys Keraf
Pengertian resensi adalah suatu ulasan mengenai nilai
dari karya atau buku.
b. Menurut W.J.S. Poerwadarminta

6
Resensi adalah suatu pertimbangan atau perbincangan
tentang sebuah buku yang menilai kelebihan atau
kekurangan buku tersebut, menarik-tidaknya tema dan isi
buku, kritikan, serta memberi dorongan kepada khalayak
tentang perlu tidaknya buku tersebut dibaca, dimiliki, atau
dibeli.
c. Menurut Yus Rusyana
Resensi adalah suatu tulisan mengenai buku
pengetahuan, sastra, kamus, ensiklopedia, dan
sebagainya yang mengikhtisarkan, menggambarkan,
menjelaskan, dan menilai buku.
d. Menurut Panuti Sudjiman
Pengertian resensi adalah pembahasan dan penilaian
yang pendek tentang suatu karya tulis. Konteks ini
memberi arti penilaian, mengungkap secara sekilas,
membahas, atau mengkritik buku.
e. Euis Sulastri
Resensi adalah kupasan atau pembahasan tentang buku,
film, atau drama yang biasanya disiarkan melalui media
massa, seperti surat kabar atau majalah.
f. Saryono (1997:56)
Resensi adalah sebuah tulisan berupa esai dan bukan
merupakan bagian suatu ulasan yang lebih besar
mengenai sebuah buku. Isinya adalah laporan, ulasan,
dan pertimbangan baik-buruknya, kuat-lemahnya,
bermanfaat-tidaknya, benar-salahnya, argumentatif -
tidaknya buku tersebut. Tulisan tersebut didukung dengan
7
ilustrasi buku yang diresensi, baik berupa foto buku atau
fotocopy sampul buku.

3. Unsur Unsur Resensi


Terdapat unsur-unsur yang harus dipenuhi sehingga dapat
dikatakan utuh, berikut ini unsur-unsurnya:
a. Judul
Judul semestinya harus mempunyai kesinambungan
dengan isi resensi. Selain itu, judul yang menarik
memberikan nilai lebih tersendiri.
b. Menyusun Data Buku
Penyusunan data buku dapat dilakukan sebagai berikut:
 Judul buku;
 Pengarang;
 Penerbit;
 Tahun terbit beserta cetakannya;
 Dimensi buku, dan
 Harga buku;
c. Isi Resensi Buku
Bagian ini berisi mengenai sinopsis, ulasan singkat buku
dengan kutipan singkat dan keunggulan serta kelemahan
buku, rumusan kerangka buku dan bahasa yang
digunakan.
d. Penutup Resensi Buku
Pada bagian penutup biasanya berisi alasan kenapa buku
tersebut ditulis dan kepada siapa buku tersebut ditujukan.

8
4. Jenis-Jenis Resensi
 Resensi informatif, ulasan yang berisi informasi suatu karya.
Biasanya hanya berisi ringkasan atau rangkuman mengenai
substansi suatu karya.
 Resensi evaluatif, ulasan yang berisi penilaian tentang suatu
karya. Biasanya ringkasan atau rangkuman hanya sekilas,
selebihnya penulis memaparkan penilaian mengenai
kelemahan dan kelebihan karya tersebut.
 Resensi invormatif-evaluatif, ulasan yang merupakan
perpaduan antara ringkasan karya dan penilaian baik
buruknya. Selain memberikan informasi mengenai substansi
suatu karya, resensi jenis ini disertai dengan evaluasi
subyektif dari penulis.

5. Tujuan Resensi
Seseorang membuat resensi buku atau film tentunya memiliki
tujuan. Adapun tujuan resensi adalah:
 Membantu pembaca untuk paham gambaran serta penilaian
umum sebuah hasil karya dengan ringkas.
 Memberi pemahaman serta informasi dengan komprehensif
pada pembaca, mengenai karya yang diresensi.
 Memahami kelebihan dan kelemahan karya yang diresensi.
 Memahami latar belakang serta alasan sebuah karya dibuat.
 Memberi masukan pada pembuat karya berupa kritik dan
saran.
 Mengajak pembaca mendiskusikan karya yang diresensi.

9
 Menguji kualitas karya dan membandingkan dengan karya
lain.

6. Manfaat Resensi
a. Bahan Pertimbangan
Memberikan gambaran kepada pembaca mengenai suatu
karya dan mempengaruhi mereka atas karya tersebut.
b. Sarana Promosi Buku
Buku yang di-resensi biasanya adalah buku baru yang
belum pernah di-resensi. Sehingga dengan melakukan hal
ini bisa menjadi salah satu bentuk promosi buku sehingga
terkenal dan banyak terjual.
c. Pengembangan Kreativitas
Seperti yang kita ketahui bahwa semakin sering menulis
semakin baik tingkat keahlian kita, sehingga dengan rajin
meresensi secara tidak langsung bisa mengembangkan
kreativitas menulis.
d. Nilai Ekonomis
Dan hal yang mungkin tidak kamu bayangkan adalah
dengan meresensi buku kita bisa mendapatkan imbalan
berupa uang atau lainnya. 

7. Struktur Resensi
Selain mengenali pengertian resensi dan unsur-unsurnya,
kamu juga perlu mengenali strukturnya, yaitu:
a. Identitas

10
Mencakup judul, pengarang, penerbit, tahun terbit, tebal
halaman, serta ukuran buku.
b. Orientasi
Bagian ini umumnya terletak di paragraf pertama. Isinya
berupa penjelasan tentang kelebihan buku, seperti
penghargaan yang pernah didapatkan oleh buku yang
diresensi.
c. Sinopsis
Sebuah ringkasan yang menggambarkan pemahaman
penulis terhadap isi karya.
d. Analisis
Paparan tentang keberadaan unsur-unsur cerita, seperti
tema, penokohan, serta alur.
e. Evaluasi
Sebuah paparan mengenai kelebihan dan kekurangan suatu
karya.

8. Contoh Resensi

Membalikkan Sudut Pandang Lemah dan Kuat

Judul: David and Goliath,

Ketika Si Lemah Menang Melawan Raksasa

Penulis: Malcolm Gladwell

Alih Bahasa: Zia Ansho

Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama


11
Cetakan: Ketiga, Februari 2014

Tebal Buku: 301 halaman

ISBN: 978-979-22-9954-0

Malcolm Gladwell membuka bukunya dengan kisah David dan


Goliat yang dapat kita temui di kitab-kitab. Namun dia menarasikan
sosok David sebagai seseorang prajurit di posisi artileri, prajurit
dengan proyektil atau pelontar batu. Dengan posisi ini, David mudah
saja mengalahkan Goliat dalam posisi infanteri, hanya dengan
kekuatan lontaran 34 meter per detik. Gladwell memberi alasan logis
dan menerangkan sudut pandang lain terhadap suatu kisah. Ia
membalikkan fakta siapa yang lemah dan siapa yang kuat antara
David dan Goliat. Cerita David dan Goliat adalah pengantar dari
cerita-cerita berikutnya. Gladwell menuliskannya pada buku setebal
301 halaman berjudul asli David and Goliath, Underdog, Misfits, and
the Art of Battling Giants.

Buku ini terbagi atas tiga bagian dengan masing-masing tiga


bab. Sembilan bab yang semuanya memiliki latar belakang berbeda.
Mulai dari olahraga, sejarah, kedokteran, pendidikan, seni, politik,
hukum, psikologi, dan sebagainya yang mewakili banyak hal yang
terjadi di dunia. Gladwell juga melibatkan banyak tokoh dalam
ceritanya. Mulai yang penting sampai yang kurang penting.

Ada cerita tentang tim basket puteri, tentang guru dan kelas
yang efektif, tentang orang-orang besar yang didominasi anak yatim
atau piatu, tentang bagaimana seseorang memilih universitas,
pelukis impresionis di Paris, disleksia, leukimia, Blitz di London,
12
pergerakan hak sipil di Amerika, kriminalitas di Brownsville, seteru
antara Protestan dan Katolik di Irlandia Utara, tentang orang tua yang
kehilangan anaknya, juga tentang orang Yahudi yang sembunyi di Le
Chambon Prancis.

Semuanya dinarasikan Gladwell dengan penalaran kurva U


terbalik yang digagas oleh Gladwell. Sebuah statistik yang
menjungkir balikkan pemikiran mengenai kemenangan, bahwa tidak
selamanya yang lemah akan kalah. Semua cerita itu dianalogikan
dengan David dan Goliat. Namun saya melihat tidak semua bab
dapat dihubungkan dengan analogi David dan Goliat. Mungkin bisa,
tetapi itu terkesan dipaksakan. Ambil satu contoh mengenai cerita
tentang Wilma Derksen, seorang ibu yang kehilangan putri belianya.
Gladwell menyatakan Derksen lebih bijak karena dia mau
memaafkan orang yang membunuh putrinya. “Seorang perempuan
yang menjauh dari janji kekuasaan negara karena menemukan
kekuatan untuk memaafkan –lalu menyelamatkan persahabatan,
pernikahan, dan kewarasannya,” tulis Gladwell.

Kurva U terbalik memang berlaku untuk cerita ini. Namun posisi


analogi David dan Goliat menjadi samar dalam kisah ini. Mungkin
Goliat direpresentasikan melalui tindakan kriminalitas, atau mungkin
rasa dendam. Saya tidak menemukan penjelasan Gladwell disini.
Saya hanya bisa menerka-nerka. Sebagai buku nonfiksi, Gladwell
menarasikannya seluruh kisah dengan cerdik dan detail yang presisi.
Saya tidak meragukan kemampuan Gladwell menarasikan cerita dari
narasumber.

13
Mungkin ini pengaruh pekerjaannya sebagai staf penulis di The
New Yorker dari 1996. Gladwell selalu mengaitkan satu tokoh
dengan tokoh lain di bab sebelum atau sesudahnya, lalu memberikan
perbandingan. Dia juga memainkan alur. Anda akan menemukan
cerita di tengah cerita lainnya. Dan dari cerita yang mewakili banyak
hal di dunia, kita diajak melihat sebuah sudut pandang lain. Sudut
pandang inilah yang menjadi keunggulan Gladwell dalam David and
Goliath dan buku-bukunya yang lain. Salah satu kelemahan buku ini
hanya kendala alih bahasa. Saya pribadi masih menemukan struktur
kalimat bahasa Inggris yang terlalu dipaksakan ke dalam bahasa
Indonesia. Namun kelemahan ini masih taraf yang wajar.

Dalam buku ini, kita kembali diingatkan bahwa setiap orang


memiliki kelemahan atau kesukaran. Pilihannya hanya, apakah kita
berani menjadikan kelemahan atau kesukaran menjadi senjata yang
dapat mengalahkan ‘Goliat’?.Menurut saya, buku ini layak dibaca
agar memperkaya sudut pandang kita akan banyak hal.

14
B. Teknik Penulisan Resensi
Tahapan penulisan resensi sebagai berikut:
1. Menentukan Buku
Mengenali semua yang berhubungan dengan buku tersebut , baik
tema , deskripsi isi dan jenis buku yang bakal di resensi
2. Membaca dan Memahami
Membaca dan memahami isi buku secara keseluruhan, teliti, dan
cermat serta memahami permasalahan dalam buku tersebut
dengan tepat.
Menandai Buku yang Perlu Pemahaman Lebih Lanjut Menentukan
dan menandai bagian-bagian buku yang memerlukan pemahaman
lebih lanjut serta bagian-bagian buku yang akan dijadikan kutipan
pada teks resensi yang akan ditulis.
3. Membuat Sinopsis
Membuat sinopsis atau ringkasan isi buku yang akan dibuat
ulasan.
4. Membuat Outline
Membuat outline atau garis besar resensi yang akan ditulis.
5. Memberikan Penilaian
Memberikan penilaian terhadap beberapa hal, yaitu kerangka
penulisan, isi pernyataan, bahasa, dan aspek teknis.Kerangka
penulisan terkait kohesi dan koherensi antar bagian, dinamika dan
sistematikanya. Isi pernyataan terkait bagaimana kualitas ide yang
dipaparkan, bagaimana ketajaman analisisnya, kelengkapan data
serta kreativitas yang disajikan dalam buku tersebut. Bahasa
terkait dengan penerapan ejaan yang disempurnakan (EYD),
efektivitas kalimat dan ketepatan diksi yang digunakan.
Sementara, aspek teknis berkaitan dengan penampilan buku
secara fisik, misalnya kerapian cetakan dan kebersihan buku.
6. Menyusun Ulasan
Menyusun ulasan dan menulisnya sesuai dengan hasil penilaian
dan outline yang telah dibuat sebelumnya.
7. Melakukan Koreksi

15
Melakukan koreksi dan melakukan revisi hasil ulasan
menggunakan kriteria-kriteria yang telah ditentukan
sebelumnya.selain tahapan-tahapan di atas, diperlukan juga
pengetahuan dan pemahaman tentang teknik pembuatan resensi.
8. Teknik Pembuatan
Teknik pembuatan resensi dibagi menjadi tiga macam, yaitu:
 Teknik Cutting and Glueing
Teknik cuting and glueing dilakukan dengan merekatkan
atau menggabungkan potongan-potongan tulisan. Potongan-
potongan tulisan yang digabungkan adalah bagian-bagian
yang menarik dan juga bagian-bagian yang menggambarkan
gagasan yang disampaikan oleh penulis buku.Potongan-
potongan tersebut kemudian dirangkai dalam suatu
kesatuan yang logis yang biasa disebut dengan istilah
pelekatan atau penempelan.Pada tahap pelekatan harus
memperhatikan kepaduan gagasan dan kesatuan antar
potongan tulisan agar mudah dipahami dan gagasan penulis
buku tersampaikan dengan jelas dalam ulasan yang
dibuat.Peran penulis ulasan dalam hal ini hanya merangkai
atau mengaitkan gagasan agar saling menyambung satu
sama lainnya.Pembuat ulasan hanya boleh merefleksikan
pandangan atau kesan terhadap buku yang dibuat ulasan
pada bagian judul resensi dan bagian kesimpulan
saja.Teknik ini merupakan teknik yang paling cocok bagi
pemula yang ingin belajar menulis resensi karena teknik ini
merupakan teknik penulisan resensi yang paling sederhana.
 Teknik Focusing
Teknik focusing merupakan teknik penulisan ulasan yang
prinsipnya memusatkan pada suatu hal yang menarik atau
menonjol dari buku yang dibuat ulasan.Dalam hal ini
pembaca difokuskan pada satu objek ulasan yang
disajikan.Bagian yang menarik yang dapat dijadikan sebagai
objek tersebut antara lain tema, sampul buku, sosok
pengarang atau penulis buku, metode pembahasan yang

16
digunakan oleh penulis buku, gaya penyajian, atau latar
belakang diterbitkannya buku tersebut.
 Teknik Comparing
Teknik comparing merupakan teknik pembuatan ulasan
yang prinsipnya membandingkan objek resensi yang akan
dibuat dengan objek resensi dari sumber lain yang
sejenis.Perbandingan objek tersebut dapat dilakukan
berdasarkan tema atau topik yang sejenis tetapi berbeda
pengarang atau dapat juga dilakukan berdasarkan
pengarang yang sama tetapi berbeda tema atau topik.Teknik
comparing tidak dapat dilakukan tanpa membaca terlebih
dahulu dua atau lebih buku yang akan dibandingkan.

17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Meresensi sebuah karya tulisn pasti menilai kekurangannya atau
kelebihannya, dengan tujuan pembaca dapat merangsang hasil karya
tersebut. Untuk meresensi sebuah karya tulis perlu adanya langkah-
langkah dan dasar untuk meresensi sebuah buku, yang mana semua itu
saling memahami sepenuhnya tentang isi buku yang akan diresensi.
Dalam meresensi juga terdapat penggunaan bahasa yang singkat,
padat dan jelas. Terdapat juga pokok-pokok yang menjadi sasaran
dalam meresensi buku yang mana salah satu dari sasaran itu adalah
mengulang tentang keunggulan dan kelemahan buku. Membuat judul
semenarik mungkin dan betul-betul mencerminkan isi buku termasuk
hal-hal penting dalam sebuah resensi termasuk juga mencantumkan
identitas sebuah buku yang menutup biasanya dengan memberikan
saran atau sasaran sebuah buku yang diresensi.

B. Saran
Perlu diingat bahwa dalam melakukan kegiatan membaca dan
menulis seorang pelajar atau mahasiswa harus mampu mengerti dan
memahami bagaimana sistematika penulisan yang baik dan benar.
Disamping itu, sikap seseorang dalam melakukan kegiatan membaca
dan menulis merupakan pondasi yang kokoh untuk menopang
keterampilan dan pengetahuan.

Dalam melakukan kegiatan penulisan, hal penting yang harus


diingat adalah penggunaan bahasa. Karena keterampilan menggunakan

18
bahasa merupakan bekal penulisan karya ilmiah. Dalam kaitannya
dengan menggunakan bahasa untuk karangan ilmiah, penggunaan
bahasa itu dirasakan semakin berat karena laras bahasa teks
mengharuskan dipakainya bahasa yang berciri tepat, jelas, teratur dan
resmi.

19
DAFTAR PUSTAKA
Cahyaningrum, Fitria, Andayani, Kundharu Saddhono. (2018). Peningkatan
Keterampilan Menulis Argumentasi Melalui Model Think Pair Share
Dan Media Audiovisual Pada Siswa Kelas X-10 SMA Negeri
Kebakkramat. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. 3 (1). 45.
http://dx.doi.org/ 10.24832/jpnk.v3i1.605

Nugraha ,Via, Indra Permana, Aditya Permana. (2018). Pembelajaran


Menulis Resensi Novel Pertemuan Dua Hati Dan Laskar Pelangi
Menggunakan Tekni. Jurnal Ilmiah UPT P2M STKIP Siliwangi. 5 (2).
55. https://doi.org/10.22460/p2m.v5i2p55-61.966

https://bahasa.foresteract.com/resensi/5/

https://www.google.com/amp/s/www.ruangguru.com/blog/cara-membuat-
resensi-buku%3fhs_amp=true

https://www.google.com/amp/s/penerbitbukudeepublish.com/v/s/penerbitbu
kudeepublish.com/cara-membuat-resensi-buku/amp/
%3famp_js_v=0.1&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%253D
%253D#ampf=

20

Anda mungkin juga menyukai