Oleh :
RIZA BILLY SASMITA ESA (180220104011)
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
bimbingan-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah fisika yang berjudul
“Getaran, Gelombang, dan Bunyi”
Penulisan makalah memiliki tujuan agar tugas dari mata kuliah Fisika
terpenuhi, di Magister Pendidikan IPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Jember.
Kami sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini,
baik dalam teknis penulisan maupun cakupan materi. Besar harapan kami kepada
semua pihak untuk memberikan kritik dan saran demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
COVER............................................................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................iv
DAFTAR TABEL..........................................................................................v
DAFTAR GRAFIK.......................................................................................vi
BAB 1 GETARAN.........................................................................................1
BAB 2 GELOMBANG.................................................................................10
BAB 3 BUNYI.............................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................19
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GRAFIK
vi
BAB 1
GETARAN
Objek seperti senar gitar yang bergetar atau pendulum ayunan jam
mengulangi gerakan yang sama berulang-ulang. Gerakan tersebut merupakan
gerakan periodik atau gerakan osilasi. Sistem mekanis yang mengalami gerakan
periodik selalu memiliki posisi keseimbangan yang stabil. Ketika ia dipindahkan
dari posisi keseimbangan tersebut dan dilepaskan, suatu gaya muncul untuk
menariknya kembali ke arah kesetimbangan. Tetapi begitu tiba di posisi
keseimbangan, benda tersebut memiliki sejumlah energi kinetik, sehingga benda
tersebut melampaui batas, berhenti di suatu tempat di sisi lain, dan sekali lagi
ditarik kembali ke arah keseimbangan. Jika siklus ini berulang, maka bisa
dikatakan bahwa gerakan benda periodik. [CITATION Sea99 \p 340 \l 1057 ].
A
posisi x = A dan dilepaskan dari keadaan diam, percepatan awalnya adalah −k
m
. Ketika blok melewati titik setimbang x = 0, percepatannya nol. Pada keadaan
sesata itu, kelajuan blok maksimal karena percepatan sedang berubah. Kemudian
blok bergerak ke kiri terhadap titik setimbang dengan percepatan positif dan
A
berakhir ketika blok mencapai titik x = -A dimana percepatannya adalah + k
m
serta kelajuannya menjadi nol. Blok melakukan siklus penuh dari gerakannya
dengan kembali ke titik setimbang melalui x = 0 dengan kelajuan maksimal dan
kembali ke titik awal. [CITATION Gia18 \p 419 \l 1057 ]
Blok dikatakan berosilasi di antara titik x = + A. Gerak ideal akan terus
berlanjut karena gaya yang diberikan oleh pegas bersifat konservatif dengan
2
mengabaikan gesekan. Sistem yang sesungguhnya secara umum memiliki gesekan
sehingga tidak berosilasi selamanya. [CITATION Gia18 \p 420 \l 1057 ]
Ada beberapa hal yang harus diketahui dalam gerak osilasi. Jarak x
terhadap titik setimbang disebut perpindahan dengan tanda + atau -. Perpindahan
maksimal terhadap titik setimbang disebut sebagai Amplitudo. Satu siklus gerak
lengkap yaitu blok bergerak dari suatu titik awal ke titik awal yang sama ( dari x =
-A ke x = +A kembali lagi ke x=-A). Periode T adalah waktu yang dibutuhkan
untuk melakukan satu siklus gerak lengkap. Frekuensi f adalah jumlah siklus
gerak lengkap dalam satu detik. Frekuensi memiliki satuan hertz (Hz) dimana 1
3
Hz = 1 siklus per detik ( s−1 ). Sesuai definisi tersebut, hubungan frekuensi dan
1 1
periode f = dan T = . [CITATION Gia01 \p 294 \l 1033 ]
T f
Jika sistem blok tersebut dalam sistem terisolasi (tidak ada gaya luar yang
bekerja selain gaya pegas, gaya normal dan gaya gravitasi) maka total energi
mekanik selalu konstan. Hal tersebut berarti bahwa energi kinetik dan energi
potensial dapat berubah-ubah, tetapi jumlahnya selalu sama. Energi kinetik blok
1 2
memenuhi persamaan Ek = m v dan energi potensial pegas yang menempel pada
2
1 2
blok E p = k x .
2
a b
(Sumber : Ackroyd, Anderson, Berg, & Martin, 2009, hal. 370)
Gambar 1.3 Energi pada gerak harmonis sederhana
Total energi sistem memenuhi persamaan ET =E p + E k , energi kinetik dari sistem
yang berosilasi pada perpindahan maksimal adalah nol sehingga energi sistem
adalah ET =E pmaks . Energi potensial sistem pada posisi perpindahan minimum
adalah nol sehingga energi sistem ET =E kmaks. Total energi sistem selalu sama
sehingga:
1 1
Ekmaks =E pmaks atau m v 2maks= k x 2maks
2 2
Jika xmaks adalah A maka
1 1
m v 2maks= k A2
2 2
4
[CITATION Ack09 \p 371 \l 1033 ]
2 πr
melingkar adalah v= maka kecepatan gerak melingkar (v) cocok dengan
T
kecepatan maksimum pada osilator pegas-massa (v), dan jari-jari lingkaran cocok
dengan amplitudonya.
dan
maka
5
Persamaan ini menggambarkan periode osilator harmonik sederhana, di mana T
adalah periode osilator dalam detik; k adalah konstanta pegas dalam newton per
meter; dan m adalah massa osilator dalam kilogram. Hubungan T dengan f adalah
1 1 k
T=
f
maka ¿
2π √ m
. [CITATION Ack09 \p 374 \l 1033 ]
6
(Sumber: Giancoli, 2014, hal. 302)
Gambar 1.5 Pendulum sederhana
mg
dan k =
l
1 1 g
Hubungan T dengan f adalah T =
f
maka ¿
2π √ l
. [CITATION Gia01 \p 302 \l
1033 ]
Tabel 1.1 Sin Ө pada sudut kecil
7
(Sumber: Giancoli, 2014, hal. 302)
x partikel dari titik asalnya diberikan sebagai fungsi waktu oleh persamaan
(perpindahan) dimana xm , ω, φ konstan. Gerakan ini
disebut gerak harmonik sederhana (GHS), sebuah istilah yang berarti gerakan
periodik adalah fungsi waktu sinusoidal. Persamaan ,
di mana fungsi sinusoidal adalah fungsi cosinus, digambarkan pada gambar 1.6d.
(Grafik didapatkan dengan memutar gambar. 1.6a berlawanan arah jarum jam
sebesar 90 °).
8
(Sumber: Halliday, Resnick, & Walker, 2011, hal. 387)
Gambar 1.6 Gerak harmonis sederhana pada partikel
Besaran xm disebut amplitudo gerak bernilai positif dan konstan
yang bergantung pada bagaimana benda mulai bergerak. Index m berarti
maksimum karena amplitudo adalah besarnya perpindahan maksimum partikel di
kedua arah. Fungsi kosinus memiliki variasi nilai antara + 1 sehingga perpindahan
x(t) bervarisai antara + xm. Waktu sesuai besaran ¿) pada persamaan
x ( t )=x m cos (ωt +∅) disebut sebagai fase gerak dan konstanta ∅disebut fase
konstan atau sudut fase. Nilai ∅ bergantung pada perpindahan dan kecepatan
partikel pada waktu t = 0. Fase konstan adalah nol untuk x(t) pada grafik 1.1.
Untuk menjelaskan konstanta ω yang disebut frekuensi angular dari gerak, maka
harus mengembalikan perpindahan x(t) pada nilai awal setelah satu periode T dari
gerak, dimana x(t) harus sama dengan x(t+T) untuk semua t. Untuk
memudahkannya maka diasumsikan ∅=0 sehingga persamaan menjadi
Fungsi cosinus pertama terulang ketika (fase) telah
meningkat oleh 2 π rad sehinnga persamaan menjadi
Satuan SI dari frekuensi angular adalah radian per sekon. [CITATION Hal11 \p 388 \l
1033 ]
Grafik 1.1 Hubungan frekuensi dengan amplitudo
9
(Sumber: Halliday, Resnick, & Walker, 2011, hal. 388)
BAB 2
GELOMBANG
10
lainnya, dan bahkan atom dan molekul. Karena kita biasanya menganggap
partikel-partikel ini sebagai materi pembentuk, gelombang tersebut disebut
gelombang materi. [CITATION Hal11 \p 413 \l 1033 ]
Gambar 2.1 menunjukkan bentuk bagian tali dekat ujung kiri, pada
interval seperdelapan periode, untuk total waktu satu periode. Bentuk gelombang
maju terus ke kanan, sementara satu titik pada tali berosilasi naik dan turun
tentang posisi kesetimbangannya dengan gerakan harmonik sederhana. Perlu
kehati-hatian untuk membedakan antara gerakan bentuk gelombang (bentuk tali
yang dipindahkan kapan saja), yang bergerak dengan kecepatan konstan di
sepanjang tali, dan gerakan partikel tali, yang sederhana harmonis dan melintang
(tegak lurus) ) dengan panjang tali. Amplitudo A dari gelombang didefinisikan
sebagai amplitudo dari gerak harmonik sederhana (sinusoidal) dari partikel
medium; itu sesuai dengan amplitudo osilasi harmonik yang menciptakan
gelombang. Seperti Gambar 2.1 menunjukkan, untuk gelombang transversal
periodik, amplitudo adalah jarak dari posisi kesetimbangan ke puncak atau
palung. (Sears, Zemansky, & Young, 2012, hal. 368)
Bentuk tali kapan saja adalah pola yang berulang dengan serangkaian
bentuk yang identik. Untuk gelombang periodik, panjang satu pola gelombang
lengkap adalah jarak antara dua titik pada posisi yang sesuai pada pengulangan
berturut-turut dalam bentuk gelombang. Kami menyebutnya panjang gelombang
dari gelombang, dilambangkan dengan Bentuk gelombang bergerak dengan
kecepatan konstan dan memajukan jarak satu panjang gelombang dalam interval
waktu satu periode T.[CITATION Sea99 \p 368 \l 1033 ]
Gelombang maju memiliki jarak satu panjang gelombang λselama satu
λ
periode T, sehingga kecepatan gelombang v diberikan oleh v= . Karena
T
1
frekuensi f = , kecepatan gelombang juga sama dengan produk dari panjang
T
λ
gelombang dan frekuensi: v=λf = . [CITATION Sea99 \p 368 \l 1033 ]
T
11
Setiap elemen string dapat diperlakukan sebagai osilator harmonik
sederhana yang bergetar dengan frekuensi sama dengan frekuensi osilasi blade.
Perhatikan bahwa meskipun setiap elemen berosilasi dalam arah y, gelombang
bergerak dalam arah x dengan kecepatan v. Tentu saja, itu adalah definisi
gelombang transversal. Jika gelombang pada t = 0 adalah seperti yang dijelaskan
pada gambar 2.2b, fungsi gelombang dapat ditulis sebagai y= A sin (kx−ωt).
Ungkapan tersebut dapat digunakan untuk menggambarkan gerakan elemen
string. Elemen pada titik P (atau elemen lain dari string) hanya bergerak secara
vertikal, sehingga koordinat x tetap konstan. Oleh karena itu, kecepatan
transversal v (jangan dikacaukan dengan kecepatan gelombang v) dan percepatan
transversal dari elemen-elemen string adalah
12
(Sumber: Sears, Zemansky, & Young, 2012, hal. 368)
Gambar 2.1 Gelombang transversal pada tali
∂y
Dalam operasi , misalnya, diambil turunan yang berhubungan dengan t dan x
∂t
konstan. Nilai maksimum dari kecepatan transversal dan akselerasi transversal
hanyalah nilai absolut dari koefisien fungsi cosinus dan sinus:
13
nilai maksimumnya (ωA) ketika y = 0, sedangkan besarnya percepatan transversal
mencapai nilai maksimumnya (ω 2 a ) ketika y = + A. [CITATION Gia18 \p 458 \l 1033
]
14
BAB 3
BUNYI
15
plunger digerakkan bolak-balik dengan gerakan harmonik sederhana sepanjang
garis sejajar dengan arah tabung. Gerakan ini membentuk daerah di mana tekanan
dan kerapatan secara bergantian lebih besar dan lebih kecil dari nilai
keseimbangan. Wilayah tekanan tinggi sebagai kompresi. Daerah dengan tekanan
rendah adalah ekspansi (atau rarefaction). Gambar 3.2 menunjukkan gelombang
pada peralatan dengan interval seperdelapan periode. Kompresi dan ekspansi
bergerak ke kanan dengan kecepatan konstan v. Gerakan partikel individu media
(udara) adalah harmonik sederhana, sejajar dengan arah propagasi. Amplitudo A
dari gelombang longitudinal adalah amplitudo dari gerakan periodik partikel-
partikel medium. Yaitu, A mewakili perpindahan maksimum partikel medium dari
posisi kesetimbangannya. Sebelumnya kami telah menyebutkan bahwa telinga
Anda mendeteksi gelombang longitudinal sebagai suara. Untuk nada musik, Anda
mendeteksi amplitudo gelombang suara sekeras dan frekuensinya sebagai nada
dimana semakin tinggi nada, semakin besar frekuensinya. Panjang gelombang
adalah jarak antara dua kompresi berturut-turut atau dua ekspansi berturut-turut.
Persamaan mendasar yang sama yang berlaku untuk gelombang transversal
periodik v=λf , juga berlaku untuk gelombang longitudinal periodik dan,
memang, untuk semua jenis gelombang periodik. [CITATION Sea99 \p 369 \l 1033 ]
16
seragam pada Gambar 3.3. Ketika piston tiba-tiba didorong ke kanan (Gambar.
3.3b), gas di depannya dikompresi (seperti yang diwakili oleh daerah yang lebih
teduh); tekanan dan kepadatan di wilayah ini sekarang lebih tinggi daripada
sebelum piston bergerak. Ketika piston beristirahat (Gambar. 3.3c), daerah
kompresi gas terus bergerak ke kanan, sesuai dengan pulsa longitudinal yang
berjalan melalui tabung dengan kecepatan v. Kecepatan gelombang suara dalam
suatu media tergantung pada kompresibilitas dan kepadatan media. Jika medium
adalah cairan atau gas dan memiliki modulus massal B dan massa jenis ρ,
kecepatan gelombang suara dalam medium tersebut adalah
17
Tabel 3.1 Kecepatan bunyi di medium
Sebuah mobil polisi diparkir di tepi jalan raya, membunyikan sirene 1000
Hz-nya. Jika seseorang juga parkir di jalan raya, orang tersebut akan mendengar
frekuensi yang sama. Namun, jika ada gerakan relatif antara orang dan mobil
polisi, baik menuju atau menjauh satu sama lain, orang tersebut akan mendengar
frekuensi yang berbeda. Misalnya, jika seseorang berkendara menuju mobil polisi
dengan kecepatan 120 km / jam (sekitar 75 mil / jam), orang itu akan mendengar
frekuensi yang lebih tinggi (1096 Hz, meningkat 96 Hz). Jika orang tersebut
18
mengemudi dari mobil polisi pada kecepatan yang sama, orang tersebut akan
mendengar frekuensi yang lebih rendah (904 Hz, penurunan 96 Hz). Perubahan
frekuensi terkait gerakan ini adalah contoh efek Doppler. Efeknya diusulkan
(walaupun tidak sepenuhnya berhasil) pada tahun 1842 oleh fisikawan Austria
Johann Christian Doppler. Itu diuji secara eksperimental pada tahun 1845 oleh
Buys Ballot di Belanda, "menggunakan lokomotif yang menggambar mobil
terbuka dengan beberapa terompet." Efek Doppler tidak hanya berlaku untuk
gelombang suara tetapi juga untuk gelombang elektromagnetik, termasuk
gelombang mikro, gelombang radio, dan cahaya tampak. Bagaimanapun yang
dipertimbangkan hanya gelombang suara, dengan kerangka acuan tubuh udara
yang dilalui gelombang ini. Hal ini berarti bahwa yang diukur adalah kecepatan
sumber S gelombang suara dan detektor D gelombang tersebut relatif terhadap
badan udara itu. (Kecuali dinyatakan sebaliknya, badan udara relatif tidak
bergerak terhadap tanah, sehingga kecepatan juga dapat diukur relatif terhadap
tanah.) Asumsi yang berlaku bahwa S dan D bergerak secara langsung ke arah
satu sama lain atau langsung menjauh satu sama lain, pada kecepatan yang lebih
rendah. dari kecepatan suara. Jika detektor atau sumber bergerak, atau keduanya
bergerak, frekuensi yang dipancarkan f dan frekuensi yang terdeteksi f”
dihubungkan oleh
19
DAFTAR PUSTAKA
Ackroyd, J., Anderson, M., Berg, C., & Martin, B. (2009). Physics. USA: Pearson Education.
Giancoli, D. (2014). Physics Principles With Applications Seventh Edition. USA: Pearson
Education.
Halliday, D., Resnick, R., & Walker, J. (2011). Fundamentals of Physics Nineth Edition.
USA: John Wiley & Sons.
Sears, F., Zemansky, M., & Young, H. (2012). Collage Physics. USA: Pearson.
Serway, R., & Jewet, J. (2008). Physics for Scientists and Engineers with Modern Physics
Seventh Edition. USA: Thomson.
20