PENDAHULUAN
retensi pada siswa dan peneliti menyarankan penelitian lebih lanjut terkait dengan
ide-ide baru dalam penggunaan teknologi.
Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengaktifkan siswa dalam
menghadapi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah buku pelajaran
(Widita.Eva, 2018). Buku ajar yang baik adalah buku yang telah teruji valid,
praktis, dan efektif (Susbandya, 2018). Berdasarkan hasil analisis angket
observasi Need Assesment siswa pada 23 siswa SMP di Banyuwangi
menunjukkan bahwa (1) Berdasarkan Buku yang telah digunakan di sekolah/
Madrasah hanya 34,8% menggunakan buku BSE, dan 100% menggunakan LKS,
(2) berdasarkan kegunaan Buku IPA di Sekolah menunjukkan 78,3% buku di
sekolah membantu dalam kegiatan pembelajaran sedangkan 21,7% menyatakan
tidak, (3) Berdasarkan kegunaan buku untuk mengingat pelajaran menunjukkan
65,2% membantu mengingat pelajaran dan 34,8% menyatakan tidak, (4)
Berdasarkan kriteria buku yang diinginkan menunjukkan 56,5% siswa
menginginkan buku dengan kriteria menyenangkan, 91,3% membantu mengingat
materi pelajaran, 43,5% banyak gambar dan 43,5% ada permainan, (5)
Berdasarkan permasalahan menggunakan buku ajar di Sekolah menunjukkan 87%
menyatakan banyak istilah sulit diingat, 69,6% materi sulit dipahami dan 34,8%
soal latihan yang kurang menantang. Dengan demikian perlu adanya bahan ajar
yang dapat membantu kegiatan pembelajaran IPA yang membantu mengingat,
menyenangkan, banyak gambar, ada permainan, membantu mengatasi kesulitan
dengan istilah yang sulit, dan soal yang menantang melalui buku ajar berbasis
brain-based learning.
Analisis Kesulitan dalam Masalah Material Sistem Kehidupan Organisasi
untuk Ilmu Pengetahuan Alam di SMP/MTs menunjukan (1) berdasarkan
kesulitan menjelaskan materi, 87% siswa mengalami kesulitan dalam mengingat
kembali materi dari Sistem Organisasi Kehidupan dan 13% mudah mengingat, (2)
berdasarkan adanya istilah penting menunjukkan 56,5% menyatakan banyak
istilah penting dan 44,5% tidak, (3) kesulitan mengingat materi jangka panjang
menunjukan 52,2% mengalami kesulitan dan 48,8% menyatakan mudah, (4)
Berdasarkan cara mengingat materi Sistem Organisasi Kehidupan menunjukan
4
teori pembelajaran berbasis otak. Bagian penting dari proses pembelajaran adalah
retensi yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa untuk menyimpan,
memegang dan mengekspresikan kembali materi dengan baik setelah interval
waktu tertentu ketika pengetahuan dibutuhkan (Achor, 2009).
Untuk itu perlu adanya penelitian buku ajar yang dapat membantu
kemampuan siswa untuk menyimpan, memanfaatkan dan mengekpresikan
kembali materi dengan baik. Sedangkan penelitian Pengembangan Buku ajar pada
Materi Organisasi Kehidupan berbasis Brain-Based Learning belum pernah
dilakukan. Sehingga penulis bermaksud melakukan penelitian pengembangan
yang berjudul “Pengembangan Buku Ajar Berbasis Brain-Based Learning
Pada Materi Organisasi Kehidupan Untuk Siswa SMP”.
1.3. Tujuan
Berdasarkan uraian pada rumusan masalah di atas, maka tujuan dari
penelitian ini adalah untuk menghasilkan “Buku Ajar Berbasis Brain-Based
6
Learning Pada Materi Sistem Organisasi Kehidupan untuk siswa SMP yang
valid, praktis, dan efektif untuk menanamkan pemahaman konsep dan
kemandirian belajar. Dari tujuan umum tersebut dapat dijabarkan menjadi tiga
tujuan khusus yakni sebagai berikut:
a. Mendeskripsikan Buku Ajar Materi Organisasi Kehidupan Berbasis Brain-
Based Learning yang valid untuk pembelajaran IPA di SMP.
b. Mendeskripsikan Buku Ajar Materi Organisasi Kehidupan Berbasis Brain-
Based Learning yang praktis untuk pembelajaran IPA di SMP.
c. Mendeskripsikan Buku Ajar Materi Organisasi Kehidupan Berbasis Brain-
Based Learning yang efektif untuk pembelajaran IPA di SMP.
1.4. Manfaat
Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka penelitian ini
diharapkan bermanfaat dalam pendidikan. Adapun menfaat yang diharapkan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Bagi peneliti, menjadi sarana informasi tentang pembelajaran interaktif dan
komunikatif dengan menggunakan Buku Ajar Materi Sistem Organisasi
Kehidupan berbasis Brain-Based Learning untuk pembelajaran IPA di
SMP/MTs sehingga membuat pembelajaran IPA menjadi lebih
menyenangkan dan menantang.
b. Bagi guru, mendapatkan bahan ajar berupa Buku ajar materi Sistem
Organisasi kehidupan berbasis Brain-Based Learning yang sesuai dengan
kebutuhan siswa, serta memudahkan menyampaikan konsep materi dengan
lebih praktis dan efisien.
c. Bagi siswa, menjadikan pembelajaran menyenangkan dan menantang dalam
mengingat dan memahami konsep materi Sistem Organisasi Kehidupan
sehingga dapat meningkatkan retensi, motivasi dan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran IPA.