Anda di halaman 1dari 15

TUTOR KELOMPOK 3A

STEP 1 - 5

Step 1
1. Apa yang dimaksud dengan batuk kering (khory)
2. Apa itu sesak napas dan demam (riska)
3. Apa itu RR (vera)
4. Apa itu tidak nafsu makan (anis)
Jawaban
1. Batuk kering adalah batuk yang tidak dapat mengeluarkan dahak (riska)
2. Sesak napas adalah napas yang sulit tidak lancar (alfi)
3. Demam suhu tubuh naik (faila)
4. Suhu diatas normal (islamiati)
5. RR yaitu respiratory rate (faila)
RR yaitu pernapasan (fini)
RR yaitu banyaknya napas selama 1 menit (khory)
6. Pasien tidak mau makan (alfi)
Step 2
1. Apa yang dilakukan jika demamnya diatas 36 c (khasanah)
2. Ketika pasien sedang sesak napas apa yang dilakukan (ana)
3. Bagaimana pada pasien covid tidak bisa merasakan makanan/minuman (elvin)
4. Bagaimana supaya pasien memenuhi kebutuhan gizi (anis)
5. Yang perlu dikaji pasien yang batuk, demam dan tidak bisa merasakan (khory)
6. Bagaimana penyebab sesak napas dan batuk pada pasien covid (anisa)
7. Apa hubungan pasien dengan luar kota dengan terjadinya covid (alfi)
8. Apa perbedaan demam biasa dengan demam pasien covid (elvin)
9. Apa masalah yang timbul jika pasien tidak mau makan atau tidak nafsu makan (faila)
10. Pemeriksaana apa saja yang dilakukan ketika kena covid (alfi)
11. Sejak kapan pasien merasakan gejala tersebut (fini)
12. Apa pasien covid (alfi)
13. Pulang dari luar kota tidak merasakan makanan, bagaimana membedakannya
(khasanah)
14. Demam batuk belum bisa dikatakan covid, bagaimana cara menentukannya (faila)
15. Bagaimana jika pasien tidak memiliki tanda khusus covid, bagaimana cara
mengetahuinya (elvin)
16. Bagaimana cara penularan terjadinya covid (alfi)
17. Apa saja yang perlu diperhatikan ketika terkena covid (khory)
18. Apa bahaya penyakit covid (islamiati)
19. Bagaimana respon masyarakat terhadap keluarga yang terkena covid tapi Cuma
terkena batuk biasa (elvin)
Step 3
1. Mengompres untuk menurunkan suhunya (alfi)
2. Memasang oksigen (fini)
3. Karena hilangnya indra penciuman dan perasa (islamiati)
4. Edukasi tentang gizi seimbang kemudian beri makanan yang disukai pasien atau
makanan favorite pasien (faila)
5. Tipe batuk yang seperti apa dan batuk yang bagaimana dan sering batuk apa tidak
(anis)
Apakah menggigil apakah demam tinggi (alfi)
Bisa menanyakan apakah bisa merasakan asin, pahit, asam atau tidak bisa merasakan
semuanya (fini)
6. Awal terjadinya infeksi virus menyebabkan peradangan, ketika terjadi peradangan
sputum menumpuk di bagian jalan nafas, sementara tubuh apabila ada benda asing
dijalan nafas berusaha untuk mengeluarkan dengan cara batuk, kemudian sputum
tersebut menyebabkan kesulitan untuk bernafas sehingga menyebabkan sesak nafas
(khory)
7. Karena kita kalau ke luar kota kemungkinan besar kita bisa terkena covid karena kita
bertemu dengan orang banyak (khasanah)
Kurangnya apd yang lengkap (fini)
Kontak langsung dengan pasien covid, tidak cuci tangan (faila)
Droplet mengenai pasien (anis)
8. Jika demam biasa yaitu diatas 36 c kalau demam covid itu diatas 38 c (vera)
Adanya perbedaan respiratory nya (elvin)
9. Pasien merasa lemas dan lesu (fini)
Daya imun menurun (alfi)
Kebutuhan gizi tidak terpenuhi (faila)
10. Swab, pengambilan darah (elvin)
Radiologi untuk mengetahui paru-parunya(vera)
11. Sejak awal terpapar covid (elvin)
Awal dari luar kota, bisa merasakan 3-5 hari setelah terpapar (khory)
12. Pasien yang terkena covid yang tertular (khasanah)
Penyakit menular yang disebabkan oleh corona virus (riska)
Penyakit yang disebabkan virus corona dan ditandai demam (alfi)
13. Lakukan tes Swab/PCR (faila)
14. Melakukan Swab PCR/tes antigen (islamiati)
15. Covid ada tanda khusus, seperti demam disertai batuk dan tidak bisa merasakan dan
penciuman tidak berbau. Itu sudah tanda gejala khusus covid, apabila masih ragu bisa
dilakukan tes PCR (khory)
16. Kontak langsung, udara dan hewan (riska)
17. Isolasi mandiri agar tidak menularkan (alfi)
18. Lansia dapat menyebabkan kematian (faila)
Infeksi pada pernapasan hingga kematian (riska)
19. Sebagai masyakarat harus mendukung, memberi makanan agar pasien bisa membaik
(faila)
Jangan di kucilkan karna itu bisa membuat mental down dan lama akan sembuh, jadi
kita harus saling support (alfi)
kita bisa memberi makanan atau hal2 yang di butuhkan tetapi kita memberinya harus
dengan apd yang lengkap agar kita tdk terpapar (khasanah)
Memberikan semangat dan dukungan (fini)
Tetap disarankan untuk isolasi mandiri selama 14 hari, dan jangan di kucilkan atau
dijauhkan (anisa)
memberikan semangat dan dukungan, dan jangan di kucilkan (islamiati)
Step 4
Step 5

Tujuan Umum :

Untuk mengetahui Asuhan Keperawatan Kritis pada Pasien Covid-19

Tujuan Khusus :

1. Untuk mengetahui pengertian covid


- Penyakit yang disebabkan oleh virus yang menyerang pernapasan seperti
pneumonia. Doremalen, et al.(2020) Aerosol and surface stability of SARS-cov-2
as compared with SARS-cov-1 the new england journal of medicine, 382(16),
pp.1564-7. (islamiati)
- Coronavirus disease (COVID-19) awalnya dikenal sebagai penyakit radang paru
yang disebabkan oleh virus corona yang bernama SARS COV-2 dan disinyalir
ditularkan awalnya dari kelelawar. Penyakit ini dinyatakan pandemi oleh World
Health Organization (WHO) pada tanggal 11 Maret 2020 ( alfi )
- COVID-19 ADALAH SUATU Penyakit karena infeksi virus 2019-nCoV ( novel
corona virus-covid 19, 17 maret 2020. Pemerintah provinsi bali dinas kesehatan
rumah sakit umum daerah bali) (alfi)
- Covid 19 merupakan penyakit menular yang berpotensi menimbulkan kedaruratan
kesehatan masyarakat yang di sebabkan oleh corona virus. Urgensi Pembentukan
Aturan Terkait Pencegahan Covid-19 di Indonesia Dalinama Telaumbanua
QALAMUNA: Jurnal Pendidikan, Sosial, Dan Agama 12 (1), 59-70, 2020 (khory)
- COVID-19 merupakan genus coronavirus dan memiliki karakteristik genetik yang
berbeda dari SARSr- CoV dan MERSr-CoV (Kemendagri, 2020:3) (elvin)
- Coronavirus merupakan virus yang menyebabkan penyakit pada manusia dan
hewan. Pada manusia biasanya menyebabkan penyakit infeksi saluran pernapasan,
mulai flu biasa hingga penyakit yang serius seperti Middle East Respiratory
Syndrome (MERS) dan Sindrom Pernafasan Akut Berat/ Severe Acute
Respiratory Syndrome (SARS).
http://www.padk.kemkes.go.id/article/read/2020/04/23/21/hindari-lansia-dari-
covid-19.html (anisa)

2. Untuk mengetahui penyebab covid


- Penyebab Infeksi Coronavirus
Infeksi coronavirus disebabkan oleh virus corona itu sendiri. Kebanyakan virus
corona menyebar seperti virus lain pada umumnya, melalui:
- Percikan air liur pengidap (batuk dan bersin).
- Menyentuh tangan atau wajah orang yang terinfeksi.
- Menyentuh mata, hidung, atau mulut setelah memegang barang yang terkena
percikan air liur pengidap virus corona.
-T inja atau feses (jarang terjadi), (faila) Referensi:
Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Diakses pada 2021. 2019
Novel Coronavirus (2019-nCoV), Wuhan, China. Centers for Disease Control and
Prevention (CDC). Diakses pada 2021. Frequently Asked Questions About
SARS.IDI - Siaran Pers Ikatan Dokter Indonesia. Diakses pada 2021. Outbreak
Pneumonia Virus Wuhan. Medscape. Diakses pada 2021. What is the role of
coronavirus in the etiology of viral pneumonia? US National Library of Medicine
National Institutes of Health - Medlineplus. Diakses pada 2021. Coronavirus
Infections Web MD. Diakses pada 2021. Coronavirus.
- agen penyebab Covid-19 merupakan virus RNA yang berasal dari genus
betacoronavirus. Virus ini dinamakan SARS-CoV-2 dan menggunakan ACE2
yang merupakan reseptor membran ekstraselular yang diekspresikan pada sel
epitel tubuh inang sebagai jalan masuknya. Infeksi dari SARS-CoV-2 dapat
menyebabkan badai sitokin yang berakibat pada kerusakan jaringan dan dapat
menimbulkan Acute Respiratory Distress Syndrome. (Jurnal tinjauan pustaka
covid 19, patogenis . Nur Indah Fitriani. 2020. prodi fakultas kedokteran
universitas lampung) (vera)
- penyebab covid
pada sebagian besar kasus covid, coronavirus hanya menyebabkan infeksi
pernapasan ringan sampai sedang, seperti flu. akan tetapi virus ini juga bisa
menyebabkan infeksi pernafasan berat seperti pneumonia, middle-east respiratory
syndrome (MERS) dan severe acute respiratory syndrome (SARS). Huang, et al.
(2020). clinical features of patients infected with 2019 novel coronavirus in
wuhan, china. the lancet 6736(20), pp. 1-10 (islamiati)
- Severe Acute Respiratory
Syndrome Coronavirus 2 (SARS-COV2), dan menyebabkan penyakit Coronavirus
Disease-2019 (Covid-19) Adam, Muhammad. 2020. Asuhan Keperawatan Covid
19. FK UI: Depok (khory)
3. Untuk mengetahui cara penularan covid
- Penyebaran Virus
• Penyebaran SARS-CoV-2 dari manusia ke manusia menjadi sumber transmisi
utama sehingga penyebaran menjadi lebih agresif.
• Penyebaran SARS-CoV-2 dari pasien simptomatik terjadi melalui droplet yang
keluar saat batuk atau bersin.
• Selain itu, telah diteliti bahwa SARS-CoV-2 dapat bertahan pada aerosol
(dihasilkan melalui nebulizer) selama setidaknya 3 jam.
Sumber: Han & Yang (2020), van Doremalen et al (2020); Susilo et al (2020)
Penyebaran Virus (Lanjutan)
• SARS-CoV-2 dapat bertahan pada benda mati seperti plastik dan stainless steel
selama 72 jam, tembaga 4 jam, kardus 24 jam.
• SARS-CoV-2 ditemukan pada pencemaran lingkungan yang luas pada kamar
dan toilet pasien Covid-19 dengan gejala ringan.
• SARS-CoV-2 juga dapat terdeteksi pada gagang pintu, dudukan toilet, tombol
lampu, jendela, lemari, hingga kipas ventilasi, namun tidak terdapat pada sampel
udara.
Sumber: Ong et al (2020), van Doremalen et al (2020) (khasanah)
Penyebab Infeksi Coronavirus
Infeksi coronavirus disebabkan oleh virus corona itu sendiri. Kebanyakan virus
corona menyebar seperti virus lain pada umumnya, melalui:

-Percikan air liur pengidap (batuk dan bersin).


-Menyentuh tangan atau wajah orang yang terinfeksi.
-Menyentuh mata, hidung, atau mulut setelah memegang barang yang terkena
percikan air liur pengidap virus corona.
-Tinja atau feses (jarang terjadi),
Referensi:
Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Diakses pada 2021. 2019
Novel Coronavirus (2019-nCoV), Wuhan, China.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Diakses pada 2021.
Frequently Asked Questions About SARS.
IDI - Siaran Pers Ikatan Dokter Indonesia. Diakses pada 2021. Outbreak
Pneumonia Virus Wuhan.
Medscape. Diakses pada 2021. What is the role of coronavirus in the etiology of
viral pneumonia?
US National Library of Medicine National Institutes of Health - Medlineplus.
Diakses pada 2021. Coronavirus Infections
Web MD. Diakses pada 2021. Coronavirus.
WHO. Diakses (faila)
- Virus bisa ditularkan lewat droplet, yaitu partikel air yang berukuran sangat kecil
dan biasanya keluar saat batuk atau bersin.
https://dinkes.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/84-penyebab-gejala-dan-
pencegahan-virus-corona (alfi)
- Cara penularan
- melalui droplet (cairan atau percikan air yang keluar dari saluran pernafasan)
- melalui kontak fisik
- melalui permukaan yang terkontaminasi
- ruangan dengan ventilasi buruk
- tempat ramai
- tinja atau feses (jarang terjadi)

Referensi Centers for Disease Control and Prevention (CDaC. Diakses pada 2021.
Novel Coronavirus, Wuhan, China (faila)
- Penyakit ini menyebar selama kontak dekat, seringkali oleh tetesan kecil yang
dihasilkan selama batuk, bersin, atau berbicara. Tetesan ditularkan, dan
menyebabkan infeksi baru, ketika dihirup oleh orang-orang dalam kontak dekat (1
hingga 2 meter, 3 hingga 6 kaki). Dahak dan air liur membawa sejumlah besar
virus. Beberapa prosedur medis dapat menyebabkan virus ditransmisikan lebih
mudah dari biasanya untuk tetesan kecil seperti itu, yang dikenal sebagai transmisi
udara .Virus ini paling menular selama tiga hari pertama setelah timbulnya gejala,
meskipun penyebaran diketahui terjadi hingga dua hari sebelum gejala muncul
(penularan secara asimptomatik) dan pada tahap selanjutnya dari
penyakit. Beberapa orang telah terinfeksi dan pulih tanpa menunjukkan gejala,
tetapi ketidakpastian tetap dalam hal penularan tanpa gejala. archika,dwi nazwa.
(2020). coronavirus disease 2019.diakses dari https://osf.io/vydbg/download/?
format=pdf (vini)
- 1. Kontak dan transmisi tetesan
Penularan virus corona dapat terjadi melalui kontak langsung, tidak langsung, atau
dekat dengan orang yang terinfeksi melalui sekresi yang terinfeksi seperti air liur
dan sekresi pernapasan atau tetesan pernapasan mereka. Air liur atau tetesan
pernapasan ini dikeluarkan ketika orang yang terinfeksi batuk, bersin, berbicara,
atau bernyanyi.
2. Transmisi melalui udara
Penularan melalui udara didefinisikan sebagai penyebaran melalui inti tetesan
(aerosol) yang tetap menular ketika melayang di udara dalam jarak dan waktu
yang lama. yang menghasilkan aerosol.
3. Transmisi fomite
Sekresi pernapasan atau tetesan yang dikeluarkan oleh individu yang terinfeksi
dapat mencemari permukaan dan benda, menciptakan fomites (permukaan yang
terkontaminasi).
4. Mode transmisi lainnya
RNA virus corona juga telah terdeteksi dalam sampel biologis lainnya, termasuk
urin dan feses dari beberapa pasien.
5. Hewan
Bukti sampai saat ini menunjukkan bahwa Coronavirus betacoron kelelawar.
REFERENSI
1. Paules CI, Marston HD, Fauci AS. Coronavirus
Infections—More Than Just the Common
Cold. JAMA. 2020;323(8):707–708. doi: 10.1001/
jama.2020.0757 (riska)
4. Untuk mengetahui tanda dan gejal covid
- Hari pertama Pasien mengalami demam, nyeri otot, hari kelima pasien mengalami
kesulitan bernapas. Hari ke tujuh menurut penelitian dari univ Wuhan rata-rata
masuk RS. Hari ke delapan pasien diare, tidak bisa merasakan rasa/penciuman
(khory)
- Gejala Coronavirus bervariasi, mulai dari flu biasa hingga gangguan pernapasan
berat menyerupai pneumonia. Gejala Corona yang umum dialami mereka yang
mengalami infeksi coronavirus adalah:
Demam tinggi disertai menggigil
Batuk kering
Pilek
Hidung berair dan bersin-bersin
Nyeri tenggorokan
Sesak napas
Gejala virus corona tersebut dapat bertambah parah secara cepat dan
menyebabkan gagal napas hingga kematian. Centers for Disease Control and
Prevention (CDC) gejala infeksi virus 2019-nCoV dapat muncul mulai dua hari
hingga 14 hari setelah terpapar virus tersebut.
https://dinkes.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/84-penyebab-gejala-dan-
pencegahan-virus-corona (alfi)
- Tanda dan gejala muncul setelah
masa inkubasi sekitar 5,2 hari.
• Periode onset gejala hingga terjadi kematian berkisar 6 – 41 hari dengan median
14 hari.
Periode ini sangat bergantung pada sistem imun pasien.
• Pasien berusia >70 tahun, periode
menjadi lebih pendek.
• Tanda/gejala paling umum yaitu
demam, batuk dan fatigue.
Tanda/gejala lainnya: produksi sputum, sakit kepala, hemoptisis, diare, dispnea,
limfopenia. Adam, Muhammad. 2020. Asuhan Keperawatan Covid 19. FK UI:
Depok (khasanah)
- Gejala umum berupa demam 380C, batuk kering, dan sesak napas. Jika ada orang
yang dalam 14 hari sebelum muncul gejala tersebut pernah melakukan perjalanan
ke negara terjangkit, atau pernah merawat/kontak erat dengan penderita COVID-
19, maka terhadap orang tersebut akan dilakukan pemeriksaan laboratorium lebih
lanjut untuk memastikan diagnosisnya.
http://www.padk.kemkes.go.id/article/read/2020/04/23/21/hindari-lansia-dari-
covid-19.html (anisa)
- Gejala yang paling umum:
-demam
-batuk
-kelelahan
-kehilangan rasa atau bau

2. Gejala yang sedikit tidak umum:


-sakit tenggorokan
-sakit kepala
-sakit dan nyeri
-diare
-ruam pada kulit, atau perubahan warna pada jari tangan atau jari kaki
mata merah atau iritasi
3. Gejala serius:
kesulitan bernapas atau -sesak napas
kesulitan berbicara atau bergerak, atau bingung
nyeri dada
Referensi : WHO. Diakses pada 2021. Corona virus https://www.who.int/health-
topics/coronavirus#tab=tab_3 (faila)
- Seseorang yang mengalami memiliki riwayat perjalanan ke negara yang terjangkit
pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala-gejala COVID-19 dan seseorang yang
mengalami gejala- gejala, antara lain: demam (>38°C); batuk, pilek, dan radang
tenggorokan, pneumonia ringan hingga berdasarkan gejala klinis dan/atau
gambaran radiologis; serta pasien dengan gangguan sistem - kekebalan tubuh
(immunocompromised) karena gejala dan tanda menjadi tidak jelas Ranggo,
Andriyati Dkk.(2020) ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN
PNEUMONIA ET CAUSA POST COVID-19 DENGAN INTERVENSI
KOMBINASI DEEP BREATHING DAN HUMMING UNTUK MENGURANGI
SESAK NAFAS DI RUANG ICU RSUD AM. PARIKESIT TENGGARONG.
Diakses dari http://repository.poltekkes-kaltim.ac.id/id/eprint/1210 (vini)
5. Untuk mengetahui cara penanganan covid di masyarakat
- yang terinfeksi virus corona akan menerima terapi yang bersifat suportif untuk
mengurangi gejala. Misalnya anti-piretik untuk menurunkan suhu tubuh dan
cairan untuk mencegah dehidrasi, serta terapi oksigen pada pasien yang
mengalami sesak napas.
Pada kondisi yang berat, bantuan napas melalui mesin ventilator dapat diberikan
pada pasien untuk menyokong fungsi organ vital lainnya.
https://dinkes.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/84-penyebab-gejala-dan-
pencegahan-virus-corona (alfi)
- Non Farmakologis
Edukasi terkait tindakan yang harus dilakukan (sama dengan
edukasi tanpa gejala).
c. Farmakologis
 Vitamin C dengan pilihan:
- Tablet Vitamin C non acidic 500 mg/6-8 jam oral
(untuk 14 hari)
- Tablet isap vitamin C 500 mg/12 jam oral (selama 30
hari)
- Multivitamin yang mengandung vitamin c 1-2 tablet
/24 jam (selama 30 hari),
- Dianjurkan vitamin yang komposisi mengandung
vitamin C, B, E, zink
 Vitamin D
- Suplemen: 400 IU-1000 IU/hari (tersedia dalam
bentuk tablet, kapsul, tablet effervescent, tablet
kunyah, tablet hisap, kapsul lunak, serbuk, sirup)
- Obat: 1000-5000 IU/hari (tersedia dalam bentuk
tablet 1000 IU dan tablet kunyah 5000 IU)
 Azitromisin 1 x 500 mg perhari selama 5 hari
 Antivirus :
- Oseltamivir (Tamiflu) 75 mg/12 jam/oral selama 5-7 hari (terutama bila diduga
ada infeksi influenza)
ATAU - Favipiravir (Avigan sediaan 200 mg) loading dose 1600 mg/12 jam/oral
hari ke-1 dan selanjutnya 2 x 600 mg (hari ke 2-5)
 Pengobatan teregistrasi di BPOM dapat dipertimbangkan untuk
diberikan namun dengan tetap memperhatikan
perkembangan kondisi klinis pasien.
 Pengobatan komorbid dan komplikasi yang ada
4. DERAJAT SEDANG
a. Isolasi dan Pemantauan
 Rujuk ke Rumah Sakit ke Ruang Perawatan COVID-19/
Rumah Sakit Darurat COVID-19
 Isolasi di Rumah Sakit ke Ruang PerawatanCOVID-19/
Rumah Sakit Darurat COVID-19
b. Non Farmakologis
 Istirahat total, asupan kalori adekuat, kontrol elektrolit,
status hidrasi/terapi cairan, oksigen
 Pemantauan laboratorium Darah Perifer Lengkap berikut
dengan hitung jenis, bila memungkinkan ditambahkan
dengan CRP, fungsi ginjal, fungsi hati dan foto toraks
secara berkala.
c. Farmakologis
 Vitamin C 200 – 400 mg/8 jam dalam 100 cc NaCl 0,9%
habis dalam 1 jam diberikan secara drip Intravena (IV) selama perawatan
 Diberikan terapi farmakologis berikut:
o Azitromisin 500 mg/24 jam per iv atau per oral (untuk 5-7 hari) atau sebagai
alternatif
Remdesivir 200 mg IV drip (hari ke-1)
dilanjutkan 1x100 mg IV drip (hari ke 2-5 atau
hari ke 2-10)
 Antikoagulan LMWH/UFH berdasarkan evaluasi DPJP
(lihat halaman 66-75)
 Pengobatan simtomatis (Parasetamol dan lain-lain).
 Pengobatan komorbid dan komplikasi yang ada
5. DERAJAT BERAT ATAU KRITIS
a. Isolasi dan Pemantauan
 Isolasi di ruang isolasi Rumah Sakit Rujukan atau rawat
secara kohorting
 Pengambilan swab untuk PCR dilakukan sesuai Tabel 1.
b. Non Farmakologis
 Istirahat total, asupan kalori adekuat, kontrol elektrolit,
status hidrasi (terapi cairan), dan oksigen
 Pemantauan laboratorium Darah Perifer Lengkap beriku
dengan hitung jenis, bila memungkinkan ditambahkan
dengan CRP, fungsi ginjal, fungsi hati, Hemostasis,
LDH, D-dimer.
 Pemeriksaan foto toraks serial bila perburukan
 Monitor tanda-tanda sebagai berikut;
- Takipnea, frekuensi napas ≥ 30x/min,
- Saturasi Oksigen dengan pulse oximetry ≤93% (di
jari),
- PaO2/FiO2 ≤ 300 mmHg,
- Peningkatan
referensi dari buku pendoman tatalaksana covid 19 edisi 3. perhimpunan dokter
paru indonesi. 2020 . Jakarta (vera)
- Isolasi mandiri, foto thoraks, terapi cairan. Kedua belum ada penatalaksanaan
(menurut
- Bila kondisi tidak sehat segere periksaa ke pelayanan terdekat, melakukan vaksin,
jika diluar rumah dicek suhu (menurut
6. Untuk mengetahui Diagnosa yang muncul pada pasien covid
- Ansietas b.d terpapar bahaya lingkungan, harga diri rendah situasional b.d
Riwayat penolakan , gangguan citra tubuh b.d gangguan psikososial (menurut
SDKI, anisa)
- Bersihan jalan napas tidak efektif (sdki, vini)
- Gangguan ventilasi spontan (anis)
7. Untuk mengetahui Rencana tindakan pasien covid pada keperawatan kritis
- Gangguan ventilasi spontan
intervensi : Observasi :
• Identifikasi adanya kelelahan otot bantu napas
• Monitor status respiratori dan oksigenasi ( misalnya : frekuensi dan kedalam
napas, penggunaan otot bantu nafas, bunyu napas tambahan, saturasi oksigen
Terapeutik :
• Pertahankan kepatenan jalan napas
• Berikan posisi semifowler dan fowler
• Berikan oksigenasi sesuai dengan kebutuhan (misal nasal kanul, masker wajar,
masker rebreathing, non rebreathing)
• Gunakan bag valve, jika perlu
Kolaborasi :
Berikan bronkodilator bila perlu
https://fkes.unuja.ac.id/unduh/200/MATERI%20WEBINAR
%201%20%20ASKEP%20KEP%20DENGAN%20COVID-19%20DI
%20PELAYANAN.pdf (anis)
- beraihan Jalan nafas tidak efektif bd sekresi yg tertahan dibuktikan dengan batuk
tidak efektif
. latihan batuk efektif .Monitor pola nafas
• Monitor bunyi nafas
• Monitor sputum
• Posisikan semifowler atau fowler
• Berikan minum hangat
• Lakukan fisioterapi dada
• Lakukan penghisapan lendir kurang
dari 15 detik
• Berikan oksigen, jika perlu

Gangguan pertukaran gas bd perubahan membrane alveolus kapiler dibuktikan


dengan pco2 mningkat: pco2 menurun,
• Monitor frekuensi, irama,
• kedalamam, dan upaya nafas
• Monitor kemampuan baruk
• Efektif
• Monitor pola nafas
• Monitor adanya sputum
• Monitor adanya sumbatan jalan
nafas
• Auskultasi suara nafas referensi
PPNI, T. P. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI): Definisi
dan Tindakan Keperawatan ((cetakan II) 1 ed.). Jakarta: DPP PPNI. (vini)
8. Untuk mengetahui cara mengedukasi masyarakat agar tidak mengucilkan masyarakat
lain yang terkena covid
- Edukasi yang di berikan kepada masyarakat
CDC menyarankan setiap orang melakukan tindakan seperti:
Rutin mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir selama setidaknya 20
detik
Apabila tidak memungkinkan atau tidak tersedia air dan sabun, bersihkan tangan
menggunakan pembersih tangan berbahan alkohol
Hindari menyentuh hidung, mata, atau mulut terutama bila tangan masih kotor
Hindari kontak dengan orang yang sedang sakit
Tetaplah di rumah bila sedang sakit
Tutup mulut dengan tisu atau dengan menekuk siku saat Anda batuk atau bersin
Hindari kontak dengan hewan ternak secara langsung
Hindari bepergian, terutama ke daerah dengan kasus infeksi coronavirus
Hindari mengonsumsi daging yang belum matang sempurna.
Menjaga nutrisi dengan mengonsumsi makanan yang bergizi seimbang, minum air
putih dalam jumlah cukup, dan istirahat cukup juga dapat membantu menjaga
kondisi tubuh agar tetap bugar dan terhindar dari infeksi virus corona.

https://dinkes.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/84-penyebab-gejala-da
(alfi)
- WHO merekomendasikan untuk melakukan proteksi
dasar, yang terdiri dari:
• Cuci tangan secara rutin dengan alkohol atau sabun & air.
• Menjaga jarak dengan seseorang yang memiliki gejala
batuk/bersin. Rekomendasi jarak minimal satu meter.
• Melakukan etika batuk atau bersin.
• Berobat jika ada keluhan yang sesuai kategori suspek.
• Pasien rawat inap dengan kecurigaan COVID-19
juga harus diberi jarak minimal satu meter dari
pasien lainnya, diberikan masker bedah, diajarkan
etika batuk/bersin, dan diajarkan cuci tangan.
Adam, Muhammad. 2020. Asuhan Keperawatan Covid 19. FK UI: Depok
(khasanah)
- Memberikan promkes, memberikan semangat,
- Memberikan informasi dengn cara mencuci tangan, memakai masker, karena itu
dapat mengurangi status covid 19

Jawaban step 2 yang belum terjawab

1. Bagaimana pada pasien covid tidak bisa merasakan makanan/minuman

Anda mungkin juga menyukai