Abstrak
Tujuan dilakukannya riset ini yaitu dikembangkannya buku pedoman permainan tradisional, guna
meningkatkan karakter kebaikan hati anak yang berusia 9-12 tahun. Riset ini memakai metode Research and
Development (R&D) jenis ADDIE. Riset ini menyertakan sembilan guru Sekolah Dasar yang tersertifikasi
dari wilayah berbeda, guna melakukan analisis kebutuhan, sembilan validator bagi expert judgement, serta
enam anak yang terlibat dalam uji coba buku pedoman permainan tradisional secara terbatas. Hasil riset
menyatakan bahwa 1) Buku pedoman permainan tradisional guna mengembangkan karakter kebaikan hati
anak berusia 9-12 tahun dikembangkan bersumber pada tahap-tahap jenis ADDIE, ialah Analyze, Design,
Develop, Implement, dan Evaluate, 2) Kualitas dari buku pedoman permainan tradisional memperoleh skor
3,87 (rentang ukuran 1-4) dan dinyatakan “Sangat baik” dengan saran “Tidak perlu revisi”, dan 3)
Penggunaan buku pedoman permainan tradisional mempengaruhi karakter kebaikan hati anak,
ditunjukkan dengan hasil uji signifikansi memperoleh t (5)=7,480, p=0,001 (p<0,05). Efek intervensi buku
pedoman adalah r = 0,95 yang setara dengan 91,80% tergolong dalam kategori “Efek besar”. Hal ini
berarti, buku pedoman permainan tradisional bisa menerangkan 91,80% peralihan yang terjadi pada
karakter kebaikan hati. Tingkatan efektivitas diperoleh berdasarkan nilai N-gain score yaitu sebesar
86,0071% yang tergolong ke dalam jenis efektivitas “Tinggi”.
The purpose of this research was to develop a traditional game manual to improve the heart character of children aged
9-12 years. This research used the ADDIE type of Research and Development (R&D) method. This research included
nine elementary school teachers from various regions to conduct a needs analysis, nine validators through expert
judgments, and six children for limited trials of traditional game manuals. The results of the research showed that 1)
Traditional game manuals to cultivate character improved the hearts of children aged 9-12 years based on ADDIE
type steps, namely Analyze, Design, Develop, Implement, and Evaluate, 2) The quality of the traditional game
manual was stated to be “Very good” with a score of 3.87 (scale 1-4) with the recommendation “No need for revision”,
and 3) The application of traditional game manuals had an effect on children's heart character. The results of the
significance test showed t (5) = 7,480; p = 0.001 (p<0.05). The magnitude of the influence of the guidebook was r =
0.95 or equivalent to 91.80% which was included in the "Big Effect" category. This means that traditional game
guidelines had a 91.80% influence on changes that occurred in the character of the child's kindness. The effectiveness
level was obtained based on the N-gain score, which is 86,0071% which was included in the "High" effectiveness
category.
Keywords: kindness, guidebook, traditional game
141
Jurnal Riset Pendidikan Dasar, 04 (2), Oktober 2021 (141-155)
Nurma Dwi Astuti, Gregorius Ari Nugrahanta
142
Jurnal Riset Pendidikan Dasar, 04 (2), Oktober 2021 (141-155)
Nurma Dwi Astuti, Gregorius Ari Nugrahanta
143
Jurnal Riset Pendidikan Dasar, 04 (2), Oktober 2021 (141-155)
Nurma Dwi Astuti, Gregorius Ari Nugrahanta
144
Jurnal Riset Pendidikan Dasar, 04 (2), Oktober 2021 (141-155)
Nurma Dwi Astuti, Gregorius Ari Nugrahanta
145
Gambar 2. Sampul depan Gambar 3. Daftar isi Gambar 4. Sampul belakang
Dalam tahap ini pula buku pedoman sebagai ahli budaya. Instrumen validasi
divalidasi menggunakan uji validitas menggunakan skala Likert 1-4 dengan nilai 4
permukaan dan validitas isi melalui beberapa untuk kategori sangat setuju, 3 untuk setuju, 2
ahli. Validasi melibatkan lima dosen, masing- untuk kurang setuju, dan 1 untuk tidak setuju.
masing dosen memiliki latar belakang yang Validasi permukaan berupa validitas kriteria
berbeda yaitu dosen sebagai ahli psikologi buku pedoman yang dan validitas karakteristik
anak, dosen sebagai ahli media, dosen ahli buku pedoman. Validasi kriteria bertujuan
bahasa, dan dosen sejarah. Selain itu, validasi untuk menilai perkembangan kriteria buku
juga diberikan kepada tiga guru SD yang sudah pedoman apakah telah tersampaikan. Berikut
tersertifikasi. Validasi juga diberikan kepada adalah hasil validasi uji kriteria buku pedoman
satu praktisi yang memiliki latar belakang lewat penilaian ahli.
146
Jurnal Riset Pendidikan Dasar, 04 (2), Oktober 2021 (141-155)
Nurma Dwi Astuti, Gregorius Ari Nugrahanta
Tabel uji kriteria menunjukkan bahwa Rerata keseluruhan hasil validasi kriteria buku
indikator bagian akhir buku memperoleh skor pedoman memperoleh skor 3,83. Hasil akhir
tertinggi yaitu 3,94. Indikator cover buku dan uji kriteria buku pedoman menggunakan
bagian isi buku memiliki skor yang sama yaitu patokan pengubah hasil skor kuantitatif
3,89. Sementara itu, indikator bagian awal menjadi kualitatif (bdk. Widoyoko, 2014: 144).
buku memperoleh skor terendah yaitu 3,63.
Tabel output perhitungan karakteristik pengubah hasil skor (ditunjukkan pada tabel
buku pedoman menyatakan bahwasanya 3), diperoleh nilai sejumlah 3,93 yang
indikator user friendly dan self-contained tergolong kategori ”Sangat baik” serta saran
mendapati skor amat tinggi yaitu 4,00. ”Tidak perlu perbaikan”. Selanjutnya
Sementara itu, indikator stand-alone, adaptif, melakukan validitas isi yang bertujuan guna
dan self-instructional diperoleh skor yang sama memberi penilaian terhadap buku pedoman
yaitu 3,93. Berdasarkan tabel patokan apakah berbagai indikator pembelajaran efektif
Copyright ©2021, JRPD, ISSN 2615 – 1723 (Print), ISSN 2615 – 1766 (Online)
147
Jurnal Riset Pendidikan Dasar, 04 (2), Oktober 2021 (141-155)
Nurma Dwi Astuti, Gregorius Ari Nugrahanta
sinkron pada berbagai teori pendidikan yang bawah ini merupakan data hasil perolehan
dipakai dalam riset ini telah terpenuhi. Di validasi isi buku pedoman.
Tabel 5 mengenai output uji validitas isi validasi isi buku pedoman memperoleh skor
menunjukkan bahwa indikator kolaborasi atau 3,84. Berdasarkan tabel patokan pengubah
collaboration dan karakter kebaikan hati hasil skor kuantitatif menjadi kualitatif
memperoleh skor tertinggi yaitu 4,00. (ditunjukkan pada tabel 3), validitas isi dengan
Sementara itu, indikator kaya stimulasi atau skor 3,84 tergolong jenis “Sangat Baik” serta
stimulation, menyenangkan, operasional- saran “Tidak perlu perbaikan”.
konkret atau concrete operational dan berpikir Berikut ini disajikan hasil validasi
kritis atau ctitical thinking memperoleh skor permukaan yang meliputi uji validasi kriteria
rerata yang sama yaitu 3,89. Indikator dan karakteristik buku pedoman, serta hasil
kreativitas atau creativity memperoleh skor validasi isi buku pedoman yang telah diringkas
terendah yaitu 3,56 . Rerata keseluruhan hasil lewat tabel berikut ini.
Berdasarkan resume hasil validasi pada berbagai indikator pembelajaran efektif yang
tabel 6, terlihat bahwa kualitas produk berupa sinkron dengan berbagai teori pendidikan yang
buku pedoman permainan tradisional melalui dilibatkan di riset ini. Terlihat bahwa rerata
validasi permukaan yang meliputi uji kriteria keseluruhan dari uji validasi memperoleh skor
buku pedoman dan karakteristik buku 3,87 sehingga produk berupa buku pedoman
pedoman sudah memiliki kualifikasi sangat permainan tradisional sudah memiliki
baik dengan rekomendasinya yaitu tidak perlu kapasitas sangat baik serta saran yaitu tidak
revisi. Selain itu, kualitas isi buku pedoman perlu perbaikan.
permainan tradisional telah melengkapi
Copyright ©2021, JRPD, ISSN 2615 – 1723 (Print), ISSN 2615 – 1766 (Online)
148
Jurnal Riset Pendidikan Dasar, 04 (2), Oktober 2021 (141-155)
Nurma Dwi Astuti, Gregorius Ari Nugrahanta
Copyright ©2021, JRPD, ISSN 2615 – 1723 (Print), ISSN 2615 – 1766 (Online)
149
Jurnal Riset Pendidikan Dasar, 04 (2), Oktober 2021 (141-155)
Nurma Dwi Astuti, Gregorius Ari Nugrahanta
Copyright ©2021, JRPD, ISSN 2615 – 1723 (Print), ISSN 2615 – 1766 (Online)
150
Jurnal Riset Pendidikan Dasar, 04 (2), Oktober 2021 (141-155)
Nurma Dwi Astuti, Gregorius Ari Nugrahanta
Menurut gambar 3, berbagai indikator permainan juga kaya akan variasi, seperti
karakter kebaikan hati dari kajian Borba (2008) bernyanyi, melakukan refleksi, menjawab
dikelompokkan menjadi tiga subvariabel yaitu pertanyaan, berdiskusi, dan bermain. Indikator
berpikir rasional, berbela rasa, dan responsif. stimulation diperlihatkan dengan adanya
Ketiga subvariabel tersebut dikelompokkan berbagai indera, seperti penglihatan,
dalam tiga komponen berdasarkan kajian dari pendengaran, berbicara, dan indikator
Lickona (2013) yaitu dimensi cipta, dimensi menyenangkan ditampakkan dengan adanya
rasa, dan dimensi karsa, hingga mengerucut ekspresi-ekspresi dan berbagai reaksi anak-
dalam kebaikan hati. Indikator anak ketika melakukan seluruh kegiatan. Anak
mengungkapkan komentar baik, tidak semakin termotivasi apabila model
mengejek, dan menghibur orang lain termasuk pembelajaran yang diterapkan membuat anak
dalam subvariabel berpikir rasional. Indikator merasa senang (Jensen, dalam Pratiwi
kepedulian, membantu, dan mencontoh Nugrahanta, & Kurniastuti, 2021).
perilaku baik termasuk dalam subvariabel Indikator concrete operational
berbela rasa. Indikator berpihak pada korban, diperlihatkan dengan adanya benda-benda
merawat makhluk hidup, memberi, dan berupa peralatan dalam permainan. Peralatan
memperhatikan kebutuhan orang termasuk yang digunakan dalam permainan sederhana
dalam subvariabel responsif. Pengelompokkan dan tidak berbahaya. Kegiatan permainan
indikator tersebut mengarah pada karakter dilengkapi dengan mengerjakan soal-soal
kebaikan hati secara utuh. evaluasi formatif dan sumatif, serta mengisi
Riset yang telah dilakukan sesuai dengan refleksi. Piaget memaparkan bahwa sebelum
indikator-indikator pembelajaran yang efektif. dilakukannya pembelajaran, anak sudah
Indikator variety diindikasikan dengan memiliki skema awal (Amania, Nugrahanta, &
penggunaan lima permainan dari wilayah yang Kurniastuti, 2021). Dalam hal ini, anak-anak
berlainan dengan lima nyanyian dari wilayah dituntut untuk berpikir kritis dalam
yang berlainan pula. Tahap-tahap di setiap menganalisis soal-soal yang diberikan.
Copyright ©2021, JRPD, ISSN 2615 – 1723 (Print), ISSN 2615 – 1766 (Online)
151
Jurnal Riset Pendidikan Dasar, 04 (2), Oktober 2021 (141-155)
Nurma Dwi Astuti, Gregorius Ari Nugrahanta
Pertanyaan yang terdapat pada lembar refleksi Dunia yang tidak terbatas selalu dimiliki
mendorong kemampuan anak untuk kreatif, oleh anak karena anak tidak terikat pada
seperti meminta anak membuat poster, puisi, lingkungannya, melainkan terbuka pada dunia
dan cerita bergambar tentang pesan yang (Sastrapratedja, 2015). Dimensi kemanusiaan
terkandung dalam permainan tradisional. Hal yang ada pada diri anak akan membawa anak
tersebut termasuk dalam indikator kreativitas menghargai perbedaan SARA yang ada pada
atau creativity. Terwujudnya kreativitas pada dirinya dan orang lain. Dengan permainan
anak dapat dibentuk dengan mengembangkan tradisional yang mampu menumbuhkan
konsep diri yang optimal (Hasanah & Suyadi, karakter kebaikan hati pada anak, membuat
2020). anak memiliki pengalaman baru. Proses
Indikator communication dapat dilihat belajar, pilihan, dan kebiasaan adalah hasil
ketika anak-anak menyampaikan perasaan dari tatakelakuan anak. Dengan kata lain,
mereka setelah melakukan permainan. Anak- manusia harus membangun dunianya,
anak juga dituntut untuk saling komunikasi budayanya, pengalamannya, perilakunya, dan
dengan anggota kelompoknya ketika bermain. tataperilakunya sendiri. Ia harus menentukan
Dalam permainan anak-anak dibagi menjadi sendiri kemanusiannya. Ini semua mempunyai
dua kelompok, dalam hal ini menunjukkan implikasi luas bagi pendidikan. Dalam artinya
indikator collaboration. Permainan tradisional yang luas, pendidikan adalah penyesuaian diri
dipilih dari wilayah berlainan yang terdapat di anak bagi pembangunan dunia dan
Indonesia. Permainan tradisional diyakini kebudayaannya melalui proses belajar
mampu mengajarkan berbagai nilai, seperti (Sastrapratedja, 2015). Permainan tradisional
tanggung jawab, menaati aturan, dan menunjukkan peran yang sangat efektif bukan
membimbing anak melaksanakan sosialisasi hanya untuk pendidikan anak, tetapi terutama
dengan lingkungan sekitarnya (Sekarningrum, untuk mengembangkan proses humanisasi
Nugrahanta, & Kurniastuti, 2021). Perihal ini pada anak.
mencerminkan jika permainan tradisional yang Riset ini juga sejalan tapi ada
dikembangkan memiliki indikator multicultural. perbedaanya dengan riset yang dilakukan oleh
Teori berbasis budaya menyatakan bahwa beberapa periset. Permainan tradisional yang
pembelajaran yang diajarkan kepada anak dikembangkan mampu memberikan dampak
harus bersikap terbuka pada budaya baru dan yang efektif bagi pembentukan karakter untuk
tidak meninggalkan budaya lama (Nugraheni, siswa SD (Susanto, 2017). Penggunaan metode
Nugrahanta, & Kurniastuti, 2021). Permainan bermain peran pada siswa SD dapat
tradisional yang dipilih tentu saja mengandung menaikkan hasil belajar IPS serta
nilai-nilai karakter kebaikan hati. menumbuhkan karakter (Wahyudi &
Karakter kebaikan hati ditunjukkan anak Suardiman, 2013). Nilai-nilai karakter siswa
ketika melakukan permainan. Anak-anak bisa ditingkatkan dengan pemakaian media
saling peduli terhadap sesama, mereka cerita rakyat yang mampu merubah suasana
membantu ketika ada teman yang terjatuh, dan dan kegiatan pembelajaran (Sapulette &
tidak mengejek ketika ada teman yang kalah Wardana, 2016). Menumbuhkan karakter anak
dalam permainan. Anak-anak didorong untuk bisa dilakukan melalui permainan karena
berperilaku baik sesuai dengan contoh perilaku disesuaikan oleh dunia anak yaitu dunia
baik. Dalam hal ini, permainan tradisional bermain (Helvana & Hidayat, 2020).
membuat anak berpihak pada korban dan Peningkatan motivasi pembelajaran gerak
mendorong anak untuk melepaskan perbedaan dasar lari pada siswa dapat diterapkan dengan
SARA. Secara tidak langsung, permainan metode pembelajaran yang digabungkan
tradisional mampu mengembangkan dimensi dengan permainan tradisional (Sutrisna, 2017).
humanitas atau kemanusiaan pada diri anak. Selain itu, pendidikan yang mengembangkan
Copyright ©2021, JRPD, ISSN 2615 – 1723 (Print), ISSN 2615 – 1766 (Online)
152
Jurnal Riset Pendidikan Dasar, 04 (2), Oktober 2021 (141-155)
Nurma Dwi Astuti, Gregorius Ari Nugrahanta
153
Jurnal Riset Pendidikan Dasar, 04 (2), Oktober 2021 (141-155)
Nurma Dwi Astuti, Gregorius Ari Nugrahanta
Copyright ©2021, JRPD, ISSN 2615 – 1723 (Print), ISSN 2615 – 1766 (Online)
154
Jurnal Riset Pendidikan Dasar, 04 (2), Oktober 2021 (141-155)
Nurma Dwi Astuti, Gregorius Ari Nugrahanta
Copyright ©2021, JRPD, ISSN 2615 – 1723 (Print), ISSN 2615 – 1766 (Online)
155