BAB I
PENDAHULUAN
selalu sehat. Kesehatan merupakan salah satu aspek yang penting dalam
untuk menjaga dirinya agar selalu sehat. Ketika seseorang terkena sakit,
sekalipun dia harus ke luar negeri untuk berobat dan mencari metode
siapa saja tanpa pandang bulu. Begitu banyak jenis penyakit yang ada di
semakin bertambah.
1. Batu ginjal adalah adanya batu di dalam rongga ginjal, batu ginjal
5. Gagal ginjal
yakni: gagal ginjal akut (GGA) dan gagal ginjal kronis (GGK).
gagal ginjal adalah penyakit yang paling berbahaya dan paling sulit untuk
merupakan sebuah kondisi dimana ginjal yang terdapat dalam diri manusia
tidak lagi mampu menjalankan fungsinya untuk menyaring racun dan zat
kotor lain yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan yang dikonsumsi.
Penyakit gagal ginjal kronis dapat menyerang siapa saja dengan mudah,
baik tua maupun muda, kaya atau miskin. Menurut Wikipedia, gagal ginjal
kronis (chronic kidney disease, CKD) adalah proses kerusakan pada ginjal
sebagai hasil dari skrining dari orang yang dikenal berada di risiko
terebut merupakan gangguan fungsi renal yang progresif dan tidak dapat
(Jurnal Keperawatan Vol.3 No.2 tahun 2010). Pada kasus gagal ginjal
akut, fungsi ginjal masih dapat membaik seperti semula, namun pada gagal
ginjal kronis, kerusakan ginjal akan semakin parah dari tahun ke tahun.
hanya menjadi kajian di ranah medis saja, tetapi juga dapat ditinjau dari
yang sedang sakit meliputi berbagai unsur sosial budaya yang ada di
berada dalam masa transisi menuju masyarakat yang lebih modern. Dalam
Secara medis, penderita gagal ginjal kronis hanya memiliki sedikit pilihan
dengan cara mencuci darah melalui sebuah mesin yang berperan sebagai
”hemo” yang berarti darah dan ”dialisis” yang artinya pemisahan zat-zat
zat-zat kotor dalam darah digantikan oleh sebuah mesin yang berada di
CAPD juga dinilai lebih fleksibel dan lebih mudah digunakan oleh pasien
karena dapat dilakukan sendiri dimana saja dan kapan saja, tanpa
fungsi ginjal juga dapat dipertahankan lebih lama. Namun alat untuk
rumah penderita. Harga mesin APD ini memang sangat mahal, jauh lebih
beragam, mulai dari 500 ribu hingga 2 juta rupiah. Sementara itu,
kronis sesuai dengan tingkat keakutan penyakit yang diderita oleh masing-
masing penderita. Bagi penderita gagal ginjal kronis yang berasal dari
ditempuh oleh penderita gagal ginjal kronis yang tidak mampu secara
penyakit gagal ginjal kronis (chronic kidney disease, CKD) tidak dapat
disembuhkan, jadi tujuan terapi pada pasien dengan gagal ginjal kronis
pada satu jenis metode saja. Ada beberapa hal yang termasuk dalam
gagal ginjal kronis yang dilakukan oleh satu penderita gagal ginjal kronis
dengan penderita gagal ginjal kronis yang lain berbeda, ada yang memilih
untuk melakukan cuci darah atau hemodialisa, ada juga yang memilih
untuk melakukan cangkok ginjal, ada juga yang memilih untuk memasang
Menurut data yang dirilis PT. Askes pada tahun 2010 jumlah
pasien gagal ginjal kronis ialah 17.507 orang, Kemudian meningkat lagi
sekitar lima ribu lebih pada tahun 2011 dengan jumlah pasti sebesar
yang Efektif dan Efisien pada Kasus Gagal Ginjal Kronis di Hotel
tahun 2010 ke 2011. Menurutnya, pada tahun 2013 sendiri tren-nya akan
dan juga hipertensi. Selain itu pada tahun 2011 ke 2012 terjadi
kota Surabaya sendiri, jumlah penderita gagal ginjal kronis adalah 8,3%
ginjal kronis tidak mengenal jenis kelamin, usia, maupun ras (Jurnal USU,
rumah sakit. Sementara itu menurut data yang dikeluarkan oleh United
States Renal Data System (USRDS) pada 2008, sejak tahun 2000 penderita
gagal ginjal kronis di Amerika Serikat meningkat pada rentang usia 45-64
bahwa hingga akhir 2004, 52% dari seluruh penderita gagal ginjal kronis
pasien gagal ginjal kronis di Indonesia. Hal ini seperti diungkapkan Prof.
Rully MA. Roesli, MD, PhD, FINASIM, seorang ahli penyakit dalam dari
ginjal kronis dalam studi ini tidak hanya dikaji mengenai tindakan
gagal ginjal kronis memang tidak bisa disembuhkan secara total, tetapi
Mengingat penderita gagal ginjal kronis ini menderita satu penyakit yang
10
ginjal. Ada pula penderita gagal ginjal kronis yang menjalani pengobatan
secara alternatif.
sedikit dilakukan dalam perspektif sosiologi. Studi ini menjadi penting dan
tindakan sosial dan teori aksi Weber sekaligus juga memperkaya studi-
Kualititatif pada Pasien Gagal Ginjal Kronis di Rumah Sakit dr. Soetomo
kronis di Rumah Sakit dr. Soetomo dan Rumah Sakit Spesialis Husada
11
penderita gagal ginjal kronis di RSUD dr. Soetomo dan Rumah Sakit
penyakitnya.
penyakitnya.
tentunya dalam perspektif yang lebih sosiologis. Melalui studi ini akan
ginjal kronis di Surabaya. Selain itu studi ini juga diharapakan dapat
12
penderita gagal ginjal kronis di RSUD dr. Soetomo dan Rumah Sakit
kesehatan, dan pilihan tindakan sosial penderita gagal ginjal kronis dalam
adalah salah satu tokoh yang memliki teori yang berparadigma definisi
sosial. Secara garis besar, keseluruhan dari teori Weber didasarkan pada
13
salah satu tokoh yang sangat populer dalam paradigma definisi sosial
adalah bahwa suatu “tindakan manusia itu penuh dengan arti.” Oleh karena
aktor yang kreatif dan realitas sosial bukan merupakan alat yang statis dari
bahwa struktur sosial dan pranata sosial merupakan dua konsep yang
menjadi agen di dalam kontruksi aktif dari realitas sosial, dimana mereka
dan tindakan sosial. Sosiologi bagi Weber merupakan ilmu yang empiris
14
intensi subjektif. Salah satu bias yang menonjol ialah mengenai tindakan
105).
sosiologi adalah teori aksi yang dikemukakannya. Dalam teori aksi atau
teori tindakan yang digagasnya, Weber jelas ingin berfokus pada level
15
sangat penting dalam teori ini. Setiap tindakan yang muncul murni dari
individu.
yang bersangkutan.
peranan besar untuk membentuk kepribadian dan pola pikir individu yang
16
anak yang lahir orang tua yang bekerja sebagai pawang ular akan terbiasa
sebagai hewan yang berbahaya. Lain halnya dengan seorang anak yang
dan norma sosial yang dianut oleh seseorang menentukan sikap individu
dikemukakan oleh Weber. Teori ini menjadi salah satu sumbangan Weber
dalam sosiologi yang masih banyak dipakai hingga saat ini. Weber sendiri
mengungkapkan:
17
Pengharapan tersebut merupakan tujuan atau alat yang dipakai oleh aktor
18
kepercayaan yang sadar akan nilai tersendiri suatu bentuk perilaku yang
3. Afektual
orang yang sedang sakit dibawa ke rumah sakit oleh keluarga dan
19
4. Tradisional
oleh tradisi masa lampau dan berorientasi pada masa lampau. Misalnya
saja orang yang sedang sakit merawat tubuhnya dan meminum obat-obatan
yang tidak melibatkan adanya sebuah proses pemikiran. Suatu perilaku akan
20
yang dimiliki oleh individu itu sendiri yang mendasari sebuah tindakan.
perilaku yang dapat dipahami secara subyektif, ada hanya sebagai perilaku
sesuatu yang instan dan terjadi begitu saja. Namun melalui serangkaian
21
Skema I.1
Teori Aksi Max Weber
Studi ini menggunakan teori tindakan sosial dan teori aksi dari Weber
individu merupakan aktor sosial utama yang menjadi penentu segala tindakan
Pada skema di atas, digambarkan bahwa tahap pertama dari sebuah tindakan
adalah adanya stimulus. Stimulus merupakan aspek di luar diri individu yaitu
latar belakang sosial dan budaya. Latar belakang soial budaya akan
22
tindakan sosial yang riil dari individu yang bersangkutan itu sendiri. Weber
kronis ke dalam empat tipe menurut Weber, tetapi juga mengkaji proses
Jerman, 14 Juni 1920 (usia 56 tahun). Weber terlahir dari ayah seorang
bagian dari kekuasaan politik yang mapan dan sebagai akibatnya menjauhkan
diri dari setiap aktivitas dan idealisme yang memerlukan pengorbanan pribadi
sistem. Ayah Weber sangat menyukai hal yang bersifat duniawi, sementara
ibu Weber sebaliknya. Ibu Weber adalah seorang Calvinis yang taat, seorang
23
mulai kembali aktif pada tahun 1905 dan menerbitkan salah satu karya
terbaiknya yakni The Protestant Ethic and the Spirit of Capitalism. Melalui
akademis.
Religion. Karya Weber lainnya antara lain adalah The Theory of Social and
Sociology.
suatu ilmu yang mempelajari tindakan sosial. Weber adalah sosiologi yang
24
Penyembuhan Penyakit
pemikiran individu sendiri tanpa adanya tekanan dari pihak manapun. Dalam
dapat dipahami secara subyektif, ada hanya sebagai perilaku seorang atau
dipaparkan oleh Weber dalam teori aksi. Penelitian ini menemukan proses
25
Skema I.2
Proses Terjadinya Tindakan Sosial Pada Penderita Gagal Ginjal Kronis
tindakan oleh penderita gagal ginjal kronis terjadi di dalam dirinya, yakni
selanjutnya masuk aspek sosial, budaya, dan ekonomi penderita gagal ginjal
26
dalam tindakan sosial yang dilakukan oleh penderita gagal ginjal kronis.
ini.
mengenai penyakit gagal ginjal kronis belum banyak dilakukan dalam kajian
kronis tidak dapat dikaji secara sosiologis. Penderita gagal ginjal kronis tetap
saja seorang makhluk sosial yang mampu melakukan sebuah tindakan sosial,
27
ginjal kronis di Bali. Penelitian ini menarik benang merah antara penyakit
Indonesia.
Gagal Ginjal Kronis yang Menjalani Terapi Hemodialisa di RSUP Haji Adam
dengan pasien gagal ginjal kronis yang kurang mendapat dukungan dari
keluarganya. Studi lain yang dilakukan oleh Lubis (2006) menemukan bahwa
stress dan koping stress yang berbeda-beda. Koefisien stress pada penderita
lingkungannya.
28
ginjal kronis dapat dijadikan sebagai referensi atau ruukan untuk studi
perspektif teori tindakan dari Max Weber. Pertanyaan dalam studi ini
dapat dipahami dan ditemukan melalui paradigma definisi sosial. Studi ini
29
subyektif bagi dirinya sendiri dan diarahkan kepada orang lain. Dalam hal
ini struktur sosial dan pranata sosial keduanya akan bisa membantu suatu
adalah penderita gagal ginjal kronis itu sendiri. Dalam penelitian ini,
tipe penelitian ini sesuai dengan permasalahan dalam penelitian ini, yaitu
penyakitnya.
terdapat lima isu besar yang ada di penelitian ini yaitu penderita, gagal
ginjal kronis, tindakan sosial, kondisi sosial budaya dan kondisi ekonomi.
sebagai berikut :
30
Penderita
berbeda-beda, pendidikan.
dalam tubuh manusia dan pada saat ginjal gagal untuk melakukan
Tindakan Sosial
Tindakan yang dilakukan penderita gagal ginjal kronis
31
Kondisi ekonomi
non medis dan tradisional. Usia penderita gagal ginjal kronis dalam
ini.
32
ekonomi, usia, dan latar belakang sosial budaya yang berbeda. Kelima
masih dalam usia produktif dan terkena gagal ginjal kronis sejak usia
remaja. Para informan adalah penderita gagal ginjal kronis yang tinggal
33
Tabel I.1
Daftar Informan
Lama Waktu
Nama Kondisi
No Umur Pekerjaan Menderita Gagal
Informan Ekonomi
Ginjal Kronis
Tidak Menengah ke
1 KOD 65 tahun 1 tahun
bekerja bawah
Menengah ke
2 AND 40 tahun Pengusaha 3 tahun
atas
Pengantar Menengah ke
3 SBD 48 tahun 3 bulan
barang bekas bawah
Tidak Menengah ke
4 RIS 20 tahun 8 tahun
bekerja atas
Tidak Menengah ke 5 tahun
5 SYT 34 tahun
bekerja bawah
merupakan kota terbesar kedua di Indonesia dan sebagai kota besar yang
yang sudah sangat canggih, di kota Surabaya juga terdapat banyak tempat
sakit di Surabaya, yakni RSUD dr. Soetomo Surabaya dan Rumah Sakit
karena perbedaan yang mencolok antara dua rumah sakit tersebut. RSUD
34
dr. Soetomo adalah rumah sakit umum milik pemerintah yang menerima
semua pasien, baik dengan BPJS maupun tanpa BPJS. Informan yang
diambil dari RSUD dr. Soetomo adalah informan yang berobat dengan
dengan BPJS.
tanpa terkecuali.
35
cuci darah di rumah sakit. Selain itu penelitian ini juga menghimpun data
meliputi:
1. Pengumpulan data
36
2. Reduksi data
diperoleh di lapangan.
3. Kategorisasi data
4. Penyajian data
37