Anda di halaman 1dari 1

Prenatal

Anoksia/hipoksia

Perdarahan otak

Prematuritas Perinatal ETIOLOGI

Ikterus

Meningitis purulenta

Pascanatal

Sebagian mengalami abnormalitas tonus otot.


Penurunan tonus otot atau hipotonia (keadaan
sulit berjalan) dapat menyebabkan bayi tampak
Cerebral Palsy (CP) adalah salah satu penyakit kronis yang ditandai
lemah dan lemas serta bayi tampak kaku. Pada
dengan gangguan postur dan gerak nonprogresif. Spatisitas
sebagian kasus, bayi pada periode awal tampak
menyebabkan gangguan postur tubuh,gerak control,
hipotonia dan selanjutya berkembang menjadi
keseimbangan dan koordinasi sehingga akan mengganggu
hypertonia setelah 2-3 bulan pertama. Anak CP
aktivitas fungsional anak dengan CP(deformitas) (Rahma, 2017)
mungkin menunjukkan postur abnormal pada
salah satu sisi tubuh (Arvin K. B., 2012).
MANIFESTASI KLINIK
Pada CP terjadi kerusakan pada pusat motorik dan menyebabkan
Tanda awal Cerebral Palsy biasanya terganggunya fungsi gerak yang normal. Pada kerusakan korteks cerebri
tampak pada usia kurang dari 3 tahun, terjadi kontraksi otak yang terus menerus dimana disebabkan karena
dan orangtua sering mencurigai ketika tidak terdapatnya inhibisi langsung pada lengkung reflex. Bila terdapat
kemampuan perkembangan motorik cidera berat pada system ekstra pyramidal dapat menyebabkan gangguan
anak tidak normal (Sitorus, 2016) Bayi pada semua gerak atau hypotonic, termasuk kemampuan bicara. Namun
dengan CP sering kelambatan PATOFISIOLOGI bila hanya cedera ringan maka gerakan gross motor dapat dilakukan tetapi
perkembangan, misalnya tengkurap, tidak terkoordinasi dengan baik dan gerakan motorik halus sering kali
duduk, merangkak, atau berjalan tidak dapat dilakukan. Gangguan proses sensorik primer terjadi di
sereblum yang mengakibatkan terjadinya ataksia. Pada keterbatasan
gerak akibat fungsi motor control akan berdampak juga pada proses
Electroencephalogram sensorik (Herdiman, 2013)
(EEG)

Gizi
Elektromiografi (EMG) Aspek medis umum
dan Nerve Conduction
imunisasi
Velocity (NCV)

Medikamentosa
Computed Tomography
PEMERIKSAAN
Scan (CT Scan)
PENUNJANG
Pembedahan Ortopedi

Magnetic Resonance Tes Laboratorium


Imaging (MRI)

Ultrasonography (USG) Teknik tradisional


Latihan luas gerak sendi, stretching,
latihan penguatan dan peningkatan daya
Imaging test tahan otot, latihan duduk, latihan berdiri,
Fisioterapi latihan jalan, latihan pindah.

a) Menilai setiap kunjungan ke posyandu mengenai


keterlambatan perkembangan. Aspek medis
b) Mencatat masalah defisit pada ortopedi, visual, auditori Motor function training dengan
atau intelektual. menggunakan sistem khusus yang umumnya
c) Menilai reflek bayi baru lahir, pada anak dengan cerebral dikelompokkan sebagai neuromuscular
palsy dapat bertahan setelah usia normal. facilitation exercise. Dimana digunakan
d) Mengidentifikasi bayi yang memiliki gangguan pada otot pengetahuan neurofisiologidan neuropatologi
PENGKAJIAN
atau postur tubuh tidak normal (tulang belakang dari refleks didalam latihan untuk mencapai
melengkung, kaku saat bergerak melawan gravitasi, leher suatu postur dan gerakan yang dikehendaki.
atau ekstremitas resisten terhadap gerakan pasif).
e) Mengidentifikasi gangguan motorik, seperti asimetris
dan abnormal saat merangkak (menggunakan 2 atau 3 Terapi okupasi
ekstremitas), menggunakan tangan dominan sebelum
anak berusia prasekolah PENATALAKSANAAN
Ortotik

Sukar makan atau menelan , otot kaku, sulit


Terapi Wicara
bicara, kejang, badan gemetar, perkembangan
yang terlambat dari anak normal, perkembangan
KELUHAN UTAMA
pergerakan kurang, postur tubuh abnormal,
refleks bayi persisten, ataxic, kurang tonus otot
Cerebral Palsy Psikolog

dan permasalahan pada BAB dan BAK (CP)


DUKUNGAN MOBILISASI Pendidikan
Observasi
Setelah dilakukan tindakan
- Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik
keperawatan 3X 24 jam diharapkan Pekerjaan
lainnya Aspek Non-medis
mobilitas fisik meningkat
- Identifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan
Kriteria Hasil :
Terapeutik Gangguan mobilitas
- Pengerakan ektremitas meningkat Problem dan Pekerja
- Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat bantu fisik berhubungan
(5) Sosial
- Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam dengan penurunan
- Kekuatan otot meningkat (5)
meningkatkan pergerakan kekuatan otot (D.0054)
- Gerakan terbatas menurun (5)
Edukasi Retardasi mental
- Nyeri menurun (5)
- Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
- Kelemahan fisik menurun (5)
- Anjurkan melakukan mobilisasi dini
- Kaku sendi menurun (5)
- Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus Epilepsi
dilakukan

Nutrisi dan pertumbuhan


PERAWATAN PERKEMBANGAN
Observasi
- Identifikasi pencapaian tugas perkembangan anak Gangguan mikturisi
- Identifikasi isyarat perilaku dan fisiologis yang ditunjukkan KOMPLIKASI
bayi (mis.lapar, tidak nyaman)
Gangguan defekasi
Terapeutik
- Pertahankan sentuhan seminimal mungkin pada bayi
premature
Hipersalivasi
- Berikan sentuhan yang bersifat grntle dan tidak ragu-ragu Tujuan :
- Meminimalkan nyeri Setelah dilakukan tindakan
- Meminimalkan kebisingan ruangan keperawatan 3X 24 jam diharapkan Kelainan (gangguan) penglihatan
Gangguan tumbuh
- Pertahankan lingkungan yang mendukung perkembangan status perkembangan membaik
kembang berhubungan
optimal Kriteria Hasil :
dengan perubahan
- Motivasi anak berinteraksi dengan anak lain - Keterampilan meningkat (5) Kehilangan pendengaran
neurovaskular ( D.0106)
- Sediakan aktivitas yang memotivasi anak berinteraksi dengan - Kemampuan melakukan
anak lainnya perawatan diri meningkat (5)
Edukasi - Respon sosial meningkat (5 a) Laki-laki lebih banyak dari pada wanita.
- Jelaskan orang tua dan atau pengasuh tentang milestone b) Sering terjadi pada anak pertama è
perkembangan anak dan perilaku anak kesulitan pada waktu melahirkan.
- Anjurkan orang tua menyentuh dan menggendong bayinya DATA DEMOGRAFI c) Kejadin lebih tinggi pada bayi BBLR dan
RENCANA kembar.
- Anjurkan orang tua berinteraksi dengan anaknya
KEPERAWATAN d) Umur ibu lebih dari 40 tahun, lebih-lebih
- Ajarkan anak keterampilan berinteraksi
- Ajarkan anak teknik asertif pada multipara.
Kolaborasi
- Rujuk untuk konseling, jika perlu
a) Riwayat Kesehatan Sekarang
Pada anak dengan cerebral palsy di dapatkan postur tubuh
PROMOSI KOMUNIKASI: DEFISIT BICARA abnormal, pergerakan kurang, otot kaku, gerakan involunter
Observasi atau tidak terkoordinasi, Peningkatan atau penurunan tahanan
- Monitor proses kognitif, anatomis, dan fisiologis Setelah dilakukan pada gerakan pasif, postur opistotonik (lengkung punggung
yang berkaitan dengan bicara tindakan keperawatan berlebihan) Kelemahan Otot, Retardasi Mental, Gangguan Hebat-
Terapeutik 3X 24 jam diharapkan Hipotonia, Melempar/Hisap Makan, Gangguan Bicara/Suara,
Gangguan komunikasi Visual Dan Mendengar.
- Gunakan metode komunikasi altematif komunikasi verbal
verbal berhubungan b) Riwayat Kesehatan masa lalu
- Modifikasi lingkungan untuk meminimalkan meningkat
dengan penurunan c) Prenatal : adanya gangguan pergerakan janin, adanya penyakit
bantuan Kriteria hasil :
sirkulasi serebral ibu (toxoplasmosis, rubella), keracunan kehamilan.
- Ulangi apa yang disampaikan pasien - Afasia menurun (5)
(D.0119) d) Natal : adanya premature, penumbungan atau lilitan tali pusar,
- Gunakan juru bicara, jika perlu - Disfasia menurun (5)
Edukasi - Apraksia menurun (5) trauma lahir. Post natal : adanya truma kapitis, meningitis, luka
- Anjurkan bicara perlahan - Pelo menurun (5) paruh pada otak pasca operasi, atau lesi karena trauma.
Kolaborasi
- Rujuk ke ahli patologi atau terapis
e) Riwayat kehamilan dan persalinan
Cerebral palsy biasanya terjadi pada ibu hamil yang usianya lebih dari
RIWAYAT KESEHATAN
Tujuan : 40 tahun, riwayat jatuh, kecelakaan ,terjadi kesulitan waktu
MANAJEMEN NUTRISI melahirkan, anoxia janin.
Setelah dilakukan tindakan
Observasi f) Fungsi Intelektual
keperawatan 3X 24 jam
- Monitor asupan makanan Biasanya ditemukan pembelajaran dan penalaran subnormal
diharapkan status nutrisi
- Identifikasi status nutrisi (retardasi mental pada kira-kira dua pertiga individu), kecerdasan di
membaik
Terapeutik Defisit nutrisi bawah normal, kesulitan belajar dan gangguan perilaku.
Kriteria hasil :
- Lakukan oral hygiene sebelum berhubungan dengan g) Pemeriksaan reflek
- Sikap terhadap makanan/
makan ketidakmampuan Refleks infantile primitive menetap (reflek leher tonik ada pada usia
minuman sesuai dengan
Edukasi menelan makanan berapa pun, tidak menetap diatas usia 6 bulan), Refleks Moro, plantar,
tujuan kesehatan meningkat
- Anjurkan diet yang diprogramkan ( D.0019) dan menggenggam menetap atau hiperaktif, hiperefleksia, klonus
- Nafsu makan membaik
Kolaborasi WAHYU DWI YULIYANTI pergelangan kaki dan reflek meregang muncul pada banyak
- Pengetahuan tentang
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk (G2A019141) S1 ILMU kelompok otot pada gerakan pasif cepat.
standar asupan nutrisi yang
menentukan jumlah kalori dan jenis KEPERAWATAN h) Pemeriksaan tonus
tepat meningkat
nutrien yang dibutuhkan Peningkatan ataau penurunan tahanan pada gerakan pasif, postur
- Berat badan membaik
opistotonik (lengkung punggung berlebihan), merasa kaku dalam
memegang atau berpakaian, kesulitan dalam menggunakan popok,
kaku atau tidak menekuk pada pinggul dan sendi lutut bila ditarik ke
posisi duduk (tanda awal).

Anda mungkin juga menyukai