Anda di halaman 1dari 9

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAH BANDUNG

Ayu Yuliyani
(32017017)

Terdakwa pemerkosa dan pembunuh yuyun


Kasus
dijatuhi hukuman mati
Fotografer
Cabul,
Waspada
Kekerasan
Seksual
pada
Seorang
Remaja
remaja
Putri
berusia 18
Kasus fotografer cabul yang berhasil, diungkap Polres Lumajang,
Jawa Timur, menjadi catatan kelam atas maraknya kasus kekerasan
seksual terhadap anak.
Seorang remaja berusia 18 tahun berinisial AG di
Sukohorjo, Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung, menjadi
korban kekerasan seksual oleh ayah, kakak, dan adiknya selama
2 tahun.
Polisi mengungkap yang dilakukan JM (44) terhadap AG
(18) putri kandungnya. Tak hanya JM, polisi juga menangkap
Salah seorang dari enam terdakwa kasus pemerkosaan sekaligus
pembunuhan siswi SMP bernama Yuyun dijatuhi hukuman mati oleh Majelis
Hakim Pengadilan Negeri Curup, Provinsi Bengkulu, Kamis (29/09).
Dalam putusannya, majelis hakim menyatakan Zainal alias Bos terbukti
memerkosa dan membunuh Yuyun. Dasar hukum yang digunakan untuk
menjerat pria berusia 23 tahun ini adalah Pasal 340 KHUP junctoPasal 55
KHUP, Pasal 60 ayat (3) dan Pasal 81 ayat (1) juncto pasal 76 huruf d
Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang perlindungan anak.
Kasus ini bermula ketika Yuyun, seorang siswi SMP Padang Ulak
Tanding, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu menghilang pada
awal april lalu. Tiga hari berselang, dia ditemukan tanpa nyawa dengan tulang
pinggang patah dan luka-luka di tubuhnya. Setelah insiden itu, kepolisian
menahan 14 tersangka pelaku. Kapolres Rejang Lebong, Dirmanto
mengungkapkan Yuyun diperkosa oleh 14 orang, lalu mereka “membunuh
korban dengan cara menjatuhkannya ke jurang dalam kondisi kedua tangan
terikat setelah memperkosanya.”
Meski sempat sepi dari publikasi, kasus ini menimbulkan reaksi dari
masyarakat. Sebagian besar menuntut pelakunya kasus tersebut dihukum mati.
Bahkan Presiden Jokowi Widodo melalui Twitter juga mengungkap
duka atas meninggalnya Yuyun, “Kita semua berduka atas kepergian YY yang
tragis. Tangkap & hukum pelaku seberat-beratnya. Perempuan & anak-anak
harus dilindungi dari kekerasan.”
Kasus 2

Kronologis terjadi kekerasan?


Modus pelaku ini sebagai fotografer dan pemilik akun
facebook "Mastengsangmaster” dalam menjalankan tugas profesi
menjalin pertemanan dengan anak peremuan yang dikenal melalui
sosial media selanjutnya pelaku mengajak hunting pro model hingga
tanpa busana hasilnya profesi tersebut dijadikan sebagai sarana
memaksa untuk menuruti kehendak pelaku dalam melakukan cabul
secara bersama-sama dan persetubuhan yang apabila korban
menolak diancam foto tanpa busana akan di viralkan oleh pelaku

Pandangan Hukum?
Ancaman hukuman ini, kata AKP Hasran minimal 15 tahun
penjara, karena terlibat Undang-Undang Pornografi dan
Perlindungan Anak. Ada tiga perbuatan pidana yang terjadi, yang
melibatkan anak dalam kegiatannya sebagai obyek yang
mengandung pornografi sebagaimana dimaksud dalam pasal 37 Jo
Dampak Psikologis dan Fisiologis?
Bisa saja korban mengalami rehabilitasi atau trauma
healing dan sampe terjadi kerusakan sistem saraf otak serta
perilaku sosial yang menyimpang.

Kasus 3

Kronologis terjadi kekerasan?


Awalnya JM menjadikan korban palampiasan nafsu, kakak korban
dan sang adik ternyata juga ikut melakukan hal serupa. Korban
diperkosa oleh ketiga anggota keluarganya itu menurut kemauan
masing-masing. “kalau yang satu inginnya pagi ya pagi, kalau
yang satu inginnya siang ya siang, itu setiap hari,” JM juga
mengatakan melakukan tindakan itu karena mengetahui putrinya
disabilitas dan keterbelakangan mental. Sedangkan kedua pelaku
lain, memiliki motif berbeda keduanya mengaku melakukan hal itu
Pandangan Hukum?
Ketiga tersangka terjerat Pasal 81 ayat 3 UU No.17 Tahun 2016
tentang perlindungan anak. Ancaman minimal 5 tahun maksimal
15 tahun, ditambah 1/3 dari ancaman hukuman maksimal sebab
dilakukan oleh orang tua, wali, orang-orang yang mempunyai
hubungan darah.

Kasus 1

Dampak Psikologis dan Fisiologis?


Korban mengalami trauma berat pihaknya membawa korban untuk
menjalani pemeriksaan kesehatan dan psikologis secara
ekslusif.melakukan koordinasi bersama Lembaga Pemerhati Perempuan
Kasus 1

Kronologis terjadi kekerasan?

Pelaku sedang pulang sekolah menuju kerumahnya dan pada saat dijalan
berpapasan dengan 14 pelaku yang dipengaruhi oleh alkohol. Para pelaku mencegat dan
menyekap korban. Di TKP para pelaku memerkosanya secara bergilir karena kejadian
tersebut tidak mau diketahui oleh orang lain maka para pelaku membunuh korban dan
menjatuhkan korban ke jurang sedalam 5 meter dengan keadaan tangan dan kakinya
diikat dan ditutupi dengan dedaunan dalam kondisi telanjang. Hasil visum
menyebutkan bahwa korban sudah meninggal saat pemerkosaan berlangsung.

Pandangan Hukum?

Dalam putusannya, majelis hakim menyatakan Zainal alias Bos terbukti


memerkosa dan membunuh Yuyun. Dasar hukum yang digunakan untuk menjerat
pria berusia 23 tahun ini adalah menjatuhkan hukuman mati dan Pasal 340 KHUP
junctoPasal 55 KHUP, Pasal 60 ayat (3) dan Pasal 81 ayat (1) juncto pasal 76 huruf d
Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang perlindungan anak.

Dan 4 tersangka lainnya yang terlibat kasus serupa divonis masing-masing 20


tahun penjara dan membayar denda Rp2 miliar. Dan sisanya yang dibawah umur
karena masih berusia 13 tahun dikenakan hukuman rehabilitasi dan pelatihan kerja di
Lembaga Penyelenggara Kesejahteraan Sosiak (LPKS) selama 1 tahun.

Anda mungkin juga menyukai