Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

ILMU DASAR KEPERAWATAN


“MUSKULOSKELETAL”
“Bertujuan untuk memenuhi salah satu mata kuliah IDK “

Kelompok 5

Aprilia Nurfadillah (302017011)


Asep Agung Gumelar (302017014)
Belinda Rizky Amalia (302017018)
Lulu Lutfiah (3020170)
SISTEM MUSKULOSKELETAL

SKELETAL :

A. ANATOMI TULANG

1) Tulang Bagian Kepala

Bagian-bagian tulang bagian kepala adalah :

 Tulang Dahi
 Tulang Ubun-ubun
 Tulang Kepala Belakang
 Tulang Baji
 Tulang Pelipis
 Tulang Pipi
 Tulang Hidung
 Tulang Rahang Atas
 Tulang Rahang Bawah

2) Tulang Bagian Muka

Bagian-bagian tulang bagian muka adalah :

 Tulang Rahang Atas


 Tulang Rahang Bawah
 Tulang Pipi
 Tulang Langit-langit
 Tulang Hidung
 Tulang Air Mata
 Tulang Lidah

Sebagian besar tulang tulang tengkorak tidak dapat digerakkan. Pada tulang muka, hanya
tulang rahang bawah yang dapat digerakkan terhadap tulang rahang atas. Tulang kepala juga
berfungsi sebagai pembentuk wajah.

B. Rangka Badan

Rangka badan terdiri dari tulang belakang, tulang dada, tulang rusuk, tulang gelang
bahu, serta tulang gelang panggul. Tulang belakang, tulang dada, tulang rusuk membentuk
rongga dada yang melindungi paru-paru.

1). Tulang Belakang

Tulang belakang terdiri dari 33 ruas, yaitu:


 7 ruas tulang leher
 12 ruas tulang punggung
 5 ruas tulang pinggang
 5 ruas tulang kelangkang (sakrum)
 4 ruas tulang ekor

C. Taju Pedang

1) Tulang Dada

Tulang dada mempunyai bagian, diantaranya :

1) Hulu
2) Badan

2) Tulang Rusuk

Tulang rusuk terdiri atas 12 pasang, yang dapat dikelompokkan sebagai berikut:

o 7 pasang tulang rusuk sejati. Tulang rusuk ini bagian depan melekat pada badan
tulang dada dan bagian belakang melekat pad tulang punggung.

o 3 pasang tulang rusuk palsu. Tulang rusuk ini nagian depan melekat pada tulang rusuk
diatasnya dan bagian belakang melekat pada tulang punggung.

o 2 pasang tulang rusuk melayang. Tulang rusuk ini bagian belakang melekat pada
tulang punggung dan bagian depan tidak melekat pada tulang yang lain.

4). Gelang Bahu

Gelang bahu terdiri atas 2 buah tulang belikat dan 2 buah tulang selangka.
5). Gelang Panggul

Gelang panggul terdiri atas 2 tulang usus, 2 tulang kemaluan, dan 2 tulang duduk
yang bergabung menjadi satu. Gelang panggul berfungsi untuk melindungi alat pencernaan
makanan dan alat kelamin.

3) Rangka Anggota Gerak

Rangka anggota gerak terdiri atas tulang lengan dan tungkai. Tulang lengan terdiri
atas tulang lengan atas, tulang hasta, tulang pengumpil, tulang pergelangan tangan, tulang
tapak tangan, dan tulang jari tangan.

Tungkai terdiri atas tulang paha, tempurung lutut, tulang betis, tulang kering, tulang
pergelangan kaki, tulang tapak kaki, dan tulang jari kaki.

B. FUNGSI TULANG

1. Penyangga ; berdirinya tubuh , tempat melekatnya ligamen –ligamen ,otot, jaringan


lunak dan organ .
2. Penyimpanan mineral ( kalsium dan fosfat ) dan lipid ( yellow marrow )
3. Produksi sel darah (red marrow )
4. Pelindung ; membentuk rongga melindungi organ yang halus dan lunak.
5. Penggerak; dapat mengubah arah dan kekuatan otot rangka saat bergerak karena
adanya persendian.

C. STRUKTUR TULANG

Tulang mempunyai matriks yang mana matriks tersebut adalah struktur yang keras
pada tulang, matriks tersebut memiliki banyak pembuluh darah, dikarenakan struktur yang
keras ini susah untuk ditembus oleh nutrien dan metabolit. Matriks tulang terdiri dari serat
protein yang kuat, terutama kolagen. Matriks ini di hasilkan oleh osteoblas. Osteoblas adalah
sel yang terdapat didakam tulang yang juga berfungsi membuat sel-sel tulang baru dan
menyerap mineral dari darah. Matriks mempunyai komponen organik dan inorganik.
Komponen organik memungkinkan tulang untuk menahan tegangan, sedangkan komponen
inorganik atau komponen mineral menahan tegangan.

Sel lain yang terdapat pada tulang adalah sel osteoklas, sel ini mempunyai fungsi yang
berlawanan dari osteoblas, yaitu fungsi nya menghancurkan tulang dengan cara melarutkan
kembali mineral di dalam darah. Sel yang juga terdapat pada tulang adalah osteosit, sel ini
menjaga keseimbangan mineral di dalam darah, mereka yang mengarahkan penyerapan
mineral dari darah dan mengarahkan pengembalian mineral ke dalam darah, agar tulang dan
tubuh sama-sama mendapatkan mineral yang cukup. Analogi nya osteosit yang
memerintahkan, kemudian osteoblas dan osteoklas bekerja.

Komponen organik utama matriks tulang adalah serat kolagen tipe I, yang mengandung
protein, salah satunya adalah glikoprotein osteokalsin dan osteopontin, yang berikatan erat
dengan kalsium selama terjadinya mineralisasi tulang. Protein matriks lainnya adalah
sialoprotein, yang mengikat osteoblas pada matriks ekstraselular.

Komponen inorganik matriks terdiri dari kalsium dan fosfat dalam bentuk kristal
hidroksiapatit. Ikatan serat kolagen dengan kristal hidroksiapatit akan menyebabkan tulang
menjadi keras, tahan lama, dan kuat. Komponen mineral ini akan dipertahankan didalam
darah dengan bantuan hormon paratiroid (dari kelenjar disebelah tiroid) dan kalsitonin (dari
kelenjar tiroid).
Sumsum tulang adalah jaringan ikat lunak yang terdapat di dalam tulang spongiosa,
fungsinya untuk menghasilkan sel-sel darah. Juga terdapat periosteum pada tulang,
periosteum ini adalah bagian kuat, yang terdiri dari membran fibrosa yang menutupi dan
melindungi permukaan luar tulang.

D. NAMA NAMA TULANG DI SELURUH TUBUH

E. VASKULERISASI DAN PERSARAFAN TULANG

1. Vaskularisasi /Tulang :
 Arteri Nutrisia arteri: tunggal yang masuk melalui foramen tulang.
Menyuplaidarah ke substansia spongiosa dan substansia kompakta
 Arteri Periosteale : arteri kecil yang menyuplai periosteum dan substansia
kompakta, berjalan sepanjang perlengketan otot.
 Arteri Metapisiale : arteri yang masuk melalui foramen tulang.
 Arteri episiale : arteri nutrisia tunggal yang bercabang dan menyuplai substansia
spongiosa dan kompak tulang

2. Persarafan pada tulang

A. Persarafan pada tulang wajah

1) Foramen Supraorbital disarafi oleh nervus Supraorbitalis


2) Foramen Infraorbital disarafi oleh nervus Infraorbitalis
3) Os Mentalis disarafi oleh nervus Mentalis
4) Foramina fosa insisivus disarafi oleh nervus Nasopalatimus
5) Os maxilla disarafi oleh nervus maxilaris
6) Foramen mandibularis disarafi oleh nervus alveolaris inferior
7) Os zygomatikum disarafi oleh nervus infraorbitalis
8) Meatus auditori eksterna disarafi oleh nervus vestibulokoklearis
B. Persarafan pada tulang ekstermitas atas

1. Skapula disarafi oleh Nervus Dorsalis skapulae, nervus supraskapularis,dan


nervus subskapularis
2. Toraks disarafi oleh nervus Torakikus longus,nervus Pektoralis medialis,
nervus Torakodorsalis dan nervus Pektoralis lateralis.
3. Klavikula disarafi oleh nervus supraclavicularis
4. Humerus disarafi oleh nervus Aksilaris dan nervus Muskulokutaneus
5. Radius disarafi oleh nervus Radialis
6. Ulna disarafi oleh nervus ulnaris
7. Karpal disarafi oleh nervus interoseus posterior

C. Persarafan pada tulang ekstermitas bawah

a) illium disarafi oleh nervus ilioinguinalis.


b) Foramen obturatorium disarafi oleh nervus obturatorius
c) Femur disarafi oleh nervus nervus femoralis dan nervus iskiadikus
d) Tibia disarafi oleh nervus tibialis
e) Fibula disarafi oleh nervus fibularis
f) Tarsal disarafi oleh nervus fibularis profunda dan nervus fibularis superfisialis
g) Phalanges disarafi oleh nervus plantaris medialis dan nervus plantaris lateralis

D. Kelainan pada persarafan tulang

a. Kelainan Nervus aksilaris : Kelainan : trauma pergeseran kaput humerus ke


arah bawah akibat dislokasi bahu
b. Kelainan nervus radialis : trauma akibat fraktur korpus humeri yang
menyebabkan kerusakan nervus radialis pada sutura spiralis akibatnya
hilangnya semua fungsi ekstensor lengan bawah (wristdrop) contoh lumpuh
pada pergelangan tangan
c. Kelainan nervus medianus : penekanan seperti sindrom kanalis karpi akibatnya
pengecilan otot-otot,seperti pengecilan pada otot jempol
d. Kelainan nervus ulnaris : :trauma akibat fraktur pada epikondilus medialis atau
pada pergelangan tangan akibat laserasi.contoh nya kelumpuhan pada jari
manis dan kelingking

F. SEL TULANG

Sel untung pembentukan tulang adalah osteoblast (sel ini matur menjadi osteosit).

Sel tulang terdiri atas bagian-bagian berikut:


1. Osteoblast adalah sel pembentuk tulang yang menyekresi kolagen dan konstituen lain
jaringan tulang. Osteoblas berada di lapisan dalam periosteum, pada pusat osifikasi
tulang imatur di ujung diafisis yang berdekatan dengan kartilago epifisis tulang panjang,
dan pada area fraktur. Fungsinya untuk pemadatan tulang.
2. Osteosit berfungsi dalam resorpsi tulang untuk mempertahankan bentuk yang optimum.
Osteoklas berlangsung dipermukaan tulang, dibawah periosteum, untuk memelihara
bentuk tulang saat pertumbuhan.
3. Osteoklas adalah sel-sel penghilang tulang yang melarutkan dan mengikis tulang selama
tahap-tahap dari proses resorpsi remodeling tulang. Fungsinya untuk menghancurkan
metrik/susunan tulang.
4. Sel Osteogenik, memiliki kemampuan untuk berubah bentuk menjadi
osteoblast/osteoklast selama terjadi stress dan proses penyembuhan.
5. Sel pembatas tulang, pengatur keseimbangan mineral terutama kalsium dan fosfat.

B. Klasifikasi Tulang
1. Tulang Rawan (Kartilago), adalah tulang rawan yang bersifat lentur (elastis). Terbagi
menjadi 3, yaitu:

a. Kartilago hialin

Mempunyai serabut tersebar dalam anyaman yang halus dan rapat. Tulang rawan hialin
terdapat di ujung-ujung tulang rusuk yang menempel ke tulang dada.
b. Kartilago elastis

Susunan sel dan matriksnya mirip tulang rawan hialin, tetapi tidak sehalus dan serapat
tulang rawan hialin. Tulang rawan elastis terdapat di daun telinga, laring, dan epiglotis.

c. Kartilago fibrosa

Matriksnya tersusun kasar dan tidak beraturan. Tulang rawan fibrosa terdapat di cakram
antartulang belakang dan simfisis pubis (pertautan tulang kemaluan).

F. PERAN PENTING VITAMIN DAN TULANG DALAM PERTUMBUHAN


TULANG

1. Vitamin D
Vitamin D berfungsi untuk mempertahankan tingkat kalsium dan fosfat dalam tubuh.
2. Vitamin C
Vitamin C berfungsi untuk membantu memproduksi kolagen dimana deposisi senyawa
kalsium berperan dalam pembentukan tulang. Vitamin C juga membantu kerja sel blast osteo
yang diperlukan dalam pembentukan tulang keras baru.
3. Vitamin K
Vitamin K membantu untuk meningkatkan kepadatan mineral pada tulang. Vitamin K juga
berfungsi untuk pembentukan tulang baru karena dapat menarik kalsium dari darah dan
disimpan ditulang.
4. Kalsium
Kalsium berfungsi untuk menjaga dan membangun kesehatan gigi dan tulang. Orang yang
kekurangan kalsium biasanya akan mengalami osteoporosis.
5. Fosfor
Asupan fosfor memiliki peranan yang cukup  penting dalam pembentukan tulang pada masa
pertumbuhan. Kadar fosfat serum yang rendah akan membatasi pembentukan tulang dan
proses mineralisasi tulang

C. Mekanisme Pembentukan Tulang

Pada waktu perkembangan embrio, akan terbentuk tulang rawan (kartilago) dari jaringan
mesenkim (jaringan embrional)

Rongga yang ada di dalamnya akan terisi oleh osteoblas

pembuluh darah menembus perichondrium dan merangsang sel-sel perichondrium


berubah menjadi osteoblas.

Osteoblas membentuk lapisan tulang kompakta, perichondrium berubah menjadi


periosteum.

Tulang akan terjadi pengisian kapur dan fosfor

Tulang akan menjadi keras

MUSKULO :

1. TERMINOLOGI

Terminologi adalah ilmu tentang istilah dan penggunaanya. Kajian terminologi antara lain;
mencangkup pembentukannya serta kaitan istitilah dengan budaya. ahli terminologi disebut dengan
istilah terminologist .

2. JENIS, STRUKTUR, DAN FUNGSI OTOT

A. Otot Rangka

Otot rangka disebut juga otot lurik dan otot volunter. Dikatakan otot volunteer karena kita
dapat menggerakkannya ketika kita ingin menggerakan ( dilakukan secara sadar ).
Contoh otot rangka adalah otot bisep dan trisep, yang terletak di lengan atas. Otot ini
berbentuk silindris panjang, mempunyai inti banyak yang terletak di tepi.

Fungsi otot lurik, yaitu :

menggerakkan rangka tubuh manusia atau hewan, sehingga kita bergerak sesuai dengan
kehendak kita. Membantu kita dalam kerja keras dan cepat. 

B. Otot Polos

Dikatakan otot polos karena tidak memiliki lurik. Sering disebut otot involunter karena
kerjanya dibawah kontrol system syaraf otonom yang merupakan keadaan dibawah kesadaran. Otot
polos berbentuk seperti gelendong dengan satu inti yang terletak ditengah. Banyak terdapat pada
sirkulasi, digestive, respirasi, dan urogenital. Tidak seperti otot rangka, otot polos tidak berkaitan
dengan tulang.

Kerja otot polos jauh lebih lambat daripada otot rangka. Otot polos memerlukan waktu 3-180 detik
untuk bekontraksi. Perbedaan lain dari otot rangka adalah kemampuannya untuk tetap berkontraksi
pada berbagai panjang. Otot ini bekerja terus-menerus dan tidak mudah lelah. Otot polos terdapat
pada organ dalam selain jantung, misalnya lambung, usus, ginjal.

Fungsi otot polos, yaitu :


 Otot polos menentukan aliran darah pada arteri. Otot polos di dalam rahim membantu
seorang wanita untuk mendorong keluar bayinya.
 Pada mata seseorang otot sfingter pupil bertanggung jawab untuk menyusutkan ukuran
pupil.
 Di dalam kandung kemih, otot polos membantu untuk mendorong keluar urine.
 Otot polos memindahkan makanan melalui saluran pencernaan.
 Otot polos membantu sperma untuk bergerak sepanjang saluran reproduksi.
 Pada arteri, gerakan otot polos mempertahankan diameter arteri ‘.

C. Otot Jantung

Otot jantung hanya terdapat pada organ jantung saja. Otot jantung terdiri dari serabut lurik.
Otot jantung berbentuk seperti gelendong dengan inti berjumlah banyak dan berada ditepi.

Cara kerja otot jantung adalah secara terus-menerus dengan ritme atau irama yang tetap, dan
tidak dipengaruhi oleh kesadaran, serta tidak mudah lelah.

Fungsi otot jantung, yaitu :

 Membantu memompa darah keseluruh tubuh 


 Membersihkan tubuh dari hasil metabolisme (karbondioksida)
 Sel-sel pada otot jantung membantu dalam kontraksi sel lainnya 
 Otot jantung menyediakan cara pemompaan ventrikel pada jantung
 Otot jantung berfungsi meremas darah sehingga darah dapat keluar dari jantung saat
berkontraksi dan mengambil darah pada relaksasi
 Menunjang kerja dari organ jantung 

NAMA – NAMA OTOT DAN BAHASA LATIN (LASINRANG ADITIA-BIOLOGI A)


 
1. Musculus  frontalis : Otot tulang ubun – ubun
 
2. Musculus  temporalis : Otot tulang kening
 
3. Musculus zigomatias : Otot tulang pipi
 
4. Musculus  masseter : Otot penguyah
 
5. Musculus orbicularis oculi : Otot tulang rongga mata
 
6. Musculus orbicularis oris : Otot rongga mulut
 
7. Musculus platisma : Otot leher
 
8. Musculus sternohyoideus : Otot tulang iga
 
9. Musculus sternocleidomastoideus : Otot tulang selangka dan belikat
 
10. Musculus dentoideus : Otot pangkal lengan atas / bahu
 
11. Musculus tricep brachi : Otot lengan atas kepala tiga
 
12. Musculus biceps brachi : Otot lengan atas kepala dua
 
13. Musculus brachionis : Otot lengan atas
 
14. Musculus pranator teres : Otot silang hasta
 
15. Musculus brachio radialis : Otot lengan atas dan pengupil
 
16. Musculus  flexor carpi radialis : Otot ketul pergelangan tangan
 
17. Musculus ponmaris longus  : Otot telapak tangan panjang
 
18. Musculus pectoralis minor : Otot dada kecil
 
19. Musculus pectoralis mayor : Otot dada besar
 
20. Musculus serratus anterior : Otot gergaji
 
21. Musculus intercostales  : Otot antara sela iga
 
22. Musculus piectus abdominalis : Otot perut lurus
 
23. Musculus externus  : Otot perut miring luar 24.
 
24. Musculus internus : Otot perut miring dalam
 
25. Musculus tromsversus abdominisis : Otot perut melintang
 
26. Musculus liopsoas : Otot tulang usus dan lipatan paha
 
27. Musculus pectineus : Otot bentu sisir
 
28. Musculus  fasliae latae : Otot ketul panjang
 
29. Musculus Sartorius : Otot penjahit pada paha
 
30. Musculus adductor longus  : Otot ketul panjang
 
31. Musculus  gracilis : Otot paha ramping
 
32. Musculus  femoralis : Otot paha
 
33. Musculus vastus lateralis  : Otot movas ke samping
 
34. Musculus vastus medialis : Otot movas ke dalam
 
35. Musculus gastrocnemius : Otot lambung dan tungkai samping
 
36. Musculus soleus : Otot permukaan tulang betis
 
37. Musculus  fibularis longus : Otot betis panjang
 
38. Musculus extensor digitorum : Otot kedang jari panjang
 
39. Musculus Trapezius : Otot punggung
 
40. Musculus tibialis anterior : Otot tulang betis

KONTRAKSI OTOT RANGKA

Kontraksi otot adalah proses terjadinya pengikatan aktin dan miosin,sehingga otot
memendek. Aktin adalah bentuk jaringan otot berfungsi membentuk permukaan
sel,membentuk pigmen,penyusun otot berdinding tipis,dan protein yang menjadi unsur
kontraksi dalam otot,sedangkan miosin adalah protein dalam otot yang mengatur kontraksi
dan relaksi filament penyusun otot berdinding tebal.

1. STRUKTUR YANG TERLIBAT DALAM KONTRAKSI


a. Miofibril. Sebuah bentukan silindris yang memanjang sepanjang oton mengandut
lurik,dng filament aktin dan miosin.
b. Sarkomer. Struktur dan fungsional terkecil dari kontraksi otot,dan ditemukan pada
miofibril. Sarkomer dibagi menjadi pita H,A dan I.
c. Aktin. Protein filament kontraktil yang tipis dan penting dalam memepertahankan
bentuk sel. Aktin bertindak bersama-sama dengan miosin untuk menghasilkan
gerakan sel.
d. Miosin. Protein filament yang lebih tebal dengan penonjolan yang dikenal dengan
kepala miosin.
e. Tropomiosin. Sebuah protein aktin penhikat yang mengatur kontraksi otot.
f. Troponin. Protein kompleks yang melekat pada tropomiosin

2. MEKANISME KONTRAKSI OTOT

1. Potensial aksi berjalan sepanjang sebuah saraf motorik sampai ke ujung serat saraf.
2. Setiap ujung saraf menyekresi substansi neurotransmiter yaitu aseltikolin dalam
jumlah sedikit
3. Aseltikolin bekerja untuk area setempat pada membran serat otot guna membuka
saluran aseltikolin melalui molekul-molekul protein dalam membran serat otot
4. terbukanya saluran aseltikolin memungkinkan sejumlah besar ion natrium mengalir ke
bagian dalam membran serat otot pada titik terminal saraf. Peristiwa ini menimbulkan
potensial aksi serat saraf.
5. Potensial aksi berjalan sepanjang membran saraf otot dengan cara yang sama seperti
potensial aksi berjalan sepanjang membran saraf.
6. Potensial aksi akan menimbulkan depolarisasi membran saraf otot, berjalan dalam
serat otot dalam potensial aksi menyebabkan retikulum sarkolema melepas sejumlah
ion kalsium yang disimpan dalam retikulum kedalam miofibril
7. Ion kalsium menimbulkan kekuatan menarik antara pilamen aktin dan miosin yang
menyebabkan bergerak bersama-sama menghasilkan kontraksi.

PERSENDIAN
A. Kasifikasi Sendi

Berdasarkan fungsi dan derajat penggerakan : syanarthorisis, ampiarthorisis, dan diarthorisis.

Berdasarakan struktur : Fibrosa, kartilago dan synoval.

Sendi fibrosa :

1. Sutura : kuat, tidak bergerak ( pada tulang tengkorak )


2. Sindesmosis : bergerak sedikit ( pada ulna dan radius )
3. Gomposis : tidak bergerak atau bergerak sangat sedikit ( akar gigi pada alveolar mandibula
atau maksila )

Sendi kartilago :

1. Sinkondrosis : tidak bergerak, tapi tumbuh, pada tulang panjang ( epifisis femur )
2. Simpisis : bergerak sedikit

Sendi synovial :

1. Sendi synovial bebas bergerak, biasanya diartrosis.


2. Uni aksaial ( satu aksis ) : sendi engsel ( fleksi ekstensi ), poros/putar ( supinasi, pronasi,
rotasi )
3. Biaksial ( dua aksis ) : kondiloid ( fleksi ekstensi, abduksi, adduksi, sirkumduksi )
4. Multiaksial ( banyak aksis ) : gliding ( sendi vertebrata, akromioklavikular dan tulang tarsal
dan karpal ), pelana ( sendi ibu jari: adduksi, opposisi, reposisi ), ball and socket ( bahu dan
pangkal paha )
5. Sendi synovial dibagi menjadi 6, yaitu
 Sendi datar atau sendi geser, dua permukaan datar tulang saling meluncur. Misalnya
sendi karpus dan tarsus.
 Sendi putar, seperti bola di dalam lubang berbentuk seperti cawan. Misalnya sendi
panggul dan sendi bahu.
 Sendi engsel, seperti gerakan engsel. Misalnya sendi siku.
 Sendi kondiloid, mirip seperti sendi engsel tetapi dapat bergerak dalam dua bidang
lateral, kebelakang dan kedepan, seperti pada pergelangan tangan tetapi bukan rotasi.
 Sendi berporos atau sendi putar, seperti pada gerakan kepala. Contoh lain ialah
gerakan radius sekitar ulna waktu pronasi dan supinasi lengan bawah.
 Sendi pelana, sendi yang timbal balik menerima. Misalkan sendi antara trapezium
( multagulum mayus ) dan tulang metacarpal pertama ibu jari, memberi banyak
kebebasan bergerak, memungkinkan ibu jari berhadapan dengan jari-jari lainnya.

Anda mungkin juga menyukai