a. Prinsip
Spesimen atau hasil destilasi uap jaringan di destilasi secara langsung dalam
larutan asam tungstat untuk mengendapkan protein. Cairan dari destilat dicampur
dengan sejumlah tertentu larutan standar kalium dikromat dalam larutan asam sulfat
sehingga mencapai keasaman 15 N dan dioksidasi pada suhu 100°C. Residu ini diukur
pada spesimen dihitung dari kurva kalibrasi atau table yang disiapkan dari larutan yang
b. Alat
2) Penangas air elektrik pada suhu 100°C atau pada suhu yang konstan pada 100°C
4) Pipet
c. Reagen
dari 50% volume asam sulfat (1 ml dari reagen setara dengan 0.247 mg etil alcohol)
d. Cara Kerja
langkah c hingga e), 5 ml asam sulfat 2/3 N dan 5 ml natrium tungstat 10%. Campur
isi labu dengan memutar labu dan pasang pada alat destilasi. Destilasi dimulai ketika
darah sudah terkoagulasi sempurna dan berubah menjadi warna coklat gelap.
3) Destilasi pelan-pelan di dalam labu ukur bertutup gelas 10 ml, hingga volume kurang
dari 10 ml selama 8-10 menit, menggunakan mikroburner dengan api 2.5-4 cm,
volume diatur sampai garis tanda 10 ml dengan akuades, tutup dan campur dengan
baik.
4) Ke dalam tabung reaksi gelas borosilikat bertutup ulir dari teflon, masukkan 1 ml
destilat dan 5 ml reagen pengoksidasi, campur dengan pemutaran yang kuat. Segera
tutup tabung dan panaskan selama 8 menit dalam penangas air elektrik 100°C,
5) Dinginkan tabung pada suhu kamar (25°C atau kurang), di bawah air mengalir atau
dalam icebath, campur dengan memutar dan pindahkan cairan ke dalam kuvet. Baca
pada spektrofotometer dengan panjang gelombang 450 nm, setelah alat dipasang
6) Konsentrasi alkohol dalam sampel (%w/v) diketahui dengan table kalibrasi atau kurva
yang disiapkan dari beberapa seri spesimen yang kadar alkoholnya telah diketahui.