DISUSUN OLEH
Alhamdulillah segala puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah
memberikan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya dan memberikan kita kehidupan sampai saat ini
sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah yang berjudul “Konsep
membentuk pribadi muslim dan muslimah yang benar”.
Shalawat beserta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW
beserta para shahabatnya, tabi’in dan tabi’ut tabi’in serta orang-orang yang senantiasa
berjuang di jalan Allah ini hingga hari yang dijanjikan. Rasulullah SAW, sosok yang selama ini
saya rindukan. Semoga kita dapat bertemu dengan Nabi Muhammad SAW, di jannahNya kelak.
Aamiin.
Selanjutnya dengan segala kerendahan hati kami mengucapkan terima kasih kepada
seluruh pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini. Karena kami sadar, dalam
penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan, motivasi , serta doa restu dari
berbagai pihak secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, penulis dengan hormat
mengucapkan terimakasih kepada :
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................4
2.1 Konsep membentuk pribadi muslim dan muslimah yang benar.................4
2.2 Pengertian Kepribadian Muslim.............................................................. 7
BAB III PENUTUP..................................................................................................8
3.1 Kesimpulan...................................................................................................8
3.2 Saran .............................................................................................................8
Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah Subhanahu wa Ta’ala yang paling sempuma
dan mulia, karena manusia secara fisik mempunyai bentuk yang lebih baik, lebih indah, lebih
sempurna dan dibekali akal sebagai alat untuk berpikir. Manusia diciptakan oleh Allah
sebagai penerima dan dan pelaksana ajaran. Oleh karena itu ia ditempatkan pada kedudukan
yang mulia. Untuk mempertahankan kedudukannya yang mulia dan bentuk pribadi yang
bagus itu,
Allah memperlengkapinya dengan akal dan perasaan yang memungkinkannya menerima dan
mengembangkan ilmu pengetahuan, dan membudayakan ilmu yang dimilikinya.
Manusia adalah makhluk yang dapat dididik dan dapat mendidik. Dengan pendidikan
dan pengajaran potensi itu dapat dikembangkan manusia, meskipun dilahirkan seperti kertas
putih, bersih belum berisi apa-apa dan meskipun ia lahir dengan pembawaan yang dapat
berkembang sendiri, namun perkembangan itu tidak akan maju kalau tidak melalui proses
tertentu, yaitu proses pendidikan.
1.2 TUJUAN
Tujuanya adalah untuk membentuk kepribadian Muslim dan Muslimah Seseorang secara
baik dan benar agar gaya atau sifat khas dari kepribadian diri seseorang bisa diterima dari
lingkungan tersebut.
1.3 MANFAAT
- Agar bisa memenuhi salah satu tugas
- Menambah ilmu yang bermakna, berharga dan bermanfaat dalam meningkatkan
kepribadian seseorang
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakikat Kepribadian
2. Faktor Lingkungan
Dalam pandangan Adler, perbedaan lingkungan rumah akan memberikan
pengaruh kepada perbedaan kepribadian. Lingkungan keluarga, teman, sekolah
dan masyarakat tempat seorang anak tumbuh dan berkembang akan sangat
berpengaruh terhadap kepribadian seorang anak. Allport dan Cattell setuju
dengan pentingnya faktor lingkungan terhadap pembentukan kepribadian.
Menurut Allport, meskipun faktor genetik merupakan dasar kepribadian, tetapi
lingkungan sosial lah yang membentuk bahan dasar tersebut menjadi produk
akhir. Cattel berpendapat bahwa hereditas adalah faktor penting pembentuk
kepribadian, tetapi faktor lingkungan yang pada akhirnya memberikan pengaruh
dalam perluasan kepribadian.
3. Faktor Belajar
Faktor belajar memainkan peranan yang sangat penting dalam setiap
aspek perilaku. Semua kekuatan lingkungan dan sosial yang membentuk
kepribadian ditentukan oleh belajar. Setiap fase dalam kepribadian yang
diwariskan dapat dimodifikasi, dikacaukan, dicegah, ditumbuh-suburkan melalui
proses belajar. Menutut B.F. Skinner, berdasarkan hasil kajian Pavlov dan
Watson, penguatan positif successive approximation, perilaku turunan
(superstitious), dan berbagai variable belajar berkontribusi pada pembentukkan
kepribadian, yang oleh Skinner disebutnya dengan akumulasi sederhana dari
respons yang dipelajari.
4. Faktor Pengasuhan
Sejak awal, Freud menekankan faktor pengasuhan sebagai faktor yang
sangat berpengaruh kepada pembentukan kepribadian anak. Allport dan
Cattel juga mengakui faktor orangtua dalam pembentukkan kepribadian.
Allport menekankan hubungan antara bayi dan ibu sebagai sumber utana dari
perasaan (afeksi). Cattel melihat bahwa masa bayi merupakan kondisi yangt
sangat penting bagi perkembangan kepribadian. Cattel melihat bahwa masa bayi
merupakan periode penting dalam pembentukkan kepribadian, dan perilaku
orang tua dan saudara kandung akan membentuk karakter anak.
5. Faktor Perkembangan
Freud percaya bahwa kepribadian dibentuk dan menetpa pada usia 5
tahun dan akan sulit berubah sesudah usia tersebut. Banyak pihak setuju bahwa
masa kanak-kanak merupakan periode penting dalam pembentukan kepribadian,
tetapi juga percaya bahwa kepribadian akan terus berkembang setelah melalui
masa kanak-kanak dan mungkin sepanjang hayat. Beberapa ahli teori
kepribadian, seperti Cattel, Allport, Erikson, dan Murray memandang pentingnya
kehidupan masa kanak-kanak, meskipun mereka juga setuju bahwa kepribadian
dapat dimodifikasi pada usia selanjutnya. Beberapa ahli teori berpendapat
bahwa perkembangan kepribadian berlangsung pada masa dewasa. Jung, Xattel,
Maslow, dan Erikson menyatakan bahwa periode usia setengah baya (Middle
Age) sebagai periode perubahan kepribadian yang mayor.
6. Faktor Kesadaran
Hampir semua teori kepribadian, secara implisit dan eksplisit,
menjelaskan proses kesadaran (cognitive). Melalui ego, kita dapat menerima
rangsangan kemudian memanggil gambaran tersebut. Jung menuliskan fungsi
rasional, pembuatan keputusan sadar dan evaluasi terhadap pengalaman. Adler
menggambarkan manusia sebagai sadar dan rasional untuk membuat
perencanaan dan mengarahkan jalan hidup. Kita memformulasikan harapan,
rencana, mimpi dan menunda kepuasan untuk mengantisipasi kejadian masa
depan. Allport percaya bahwa orang yang bukan neurotik, kesadarannya akan
berfungsi dengan cara yang rasional, peduli, dan mampu mengontrol kekuatan
yang memotivasinya. Rogers berpikir bahwa orang yang pada dasamya rasional,
dikuasai oleh kesadaran persepsi dari dalam dirinya dan pengalaman dunianya.
2.2 Pengertian Kepribadian Muslim
A. Kepribadian Muslim
Kata pribadi diartikan sebagai keadaan manusia orang per orang, atau
keseluruhan sifat-sifat yang merupakan watak perorangan. Kepribadian adalah
sifat hakiki yang tercermin pada sikap seseorang atau suatu bangsa yang
membedakan dirinya dari orang atau bangsa lain. Dalam pengertian umum,
kepribadian dipahami sebagai tampilan sikap pribadi atau ciri khas yang dimiliki
seseorang.
Kepribadian adalah ciri atau karakteristik atau gaya atau sifat-sifat khas dari
diri seseorang yang bersumber dari bentukan-bentukan yang diterima dari
lingkungan, misalnya, keluarga pada masa kecil, dan juga bawaan seseorang sejak
lahir. Kepribadian merupakan hasil dari suatu proses kehidupan yang dijalani
seseorang. Tak ada kepribadian yang sama karena proses kehidupan yang dialami
seseorang berbeda-beda.
Kepribadian muslim diartikan sebagai identitas yang dimiliki seseorang
sebagai ciri khas dari keseluruhan tingkah laku secara lahiriah maupun sikap
batinnya. Tingkah laku lahiriah seperti cara berkata-kata, berjalan, makan, minum,
berhadapan dengan teman, orang tua, guru, teman sejawat, sanak family dan lain-
lainnya. Sedangkan sikap batin seperti sabar, tekon, disiplin, jujur, amanat, ikhlas,
toleran, dan berbagai sikap terpuji lainnya, sebagai cerminan dari akhlak al-
karimah, semua sikap dan sifat itu timbul dari dorongan batin. Semuanya
merupakan tampilan dari sikap dan perilaku seorang hamba yang bertakwa.
C. Pengertian Kepribadian Muslimah
A. KESIMPULAN :
1. Pengertian Kepribadian Muslim
Kata pribadi diartikan sebagai keadaan manusia orang per orang, atau
keseluruhan sifat-sifat yang merupakan watak perorangan. Kepribadian adalah
sifat hakiki yang tercermin pada sikap seseorang atau suatu bangsa yang
membedakan dirinya dari orang atau bangsa lain. Dalam pengertian umum,
kepribadian dipahami sebagai tampilan sikap pribadi atau ciri khas yang dimiliki
seseorang.
Kepribadian adalah ciri atau karakteristik atau gaya atau sifat-sifat khas dari
diri seseorang yang bersumber dari bentukan-bentukan yang diterima dari
lingkungan, misalnya, keluarga pada masa kecil, dan juga bawaan seseorang
sejak lahir. Kepribadian merupakan hasil dari suatu proses kehidupan yang
dijalani seseorang. Tak ada kepribadian yang sama karena proses kehidupan
yang dialami seseorang berbeda-beda.
2. Pengertian Kepribadian Muslimah
Kepribadian muslimah merupakan faktor yang sangat penting dalam
kehidupan manusia. Kepribadian menggambarkan perilaku, watak atau pribadi
seseorang yang wujudnya dapat terlihat pada tingkah laku dan sikap kepada
orang lain.
B. SARAN :
Makalah ini tidak lepas dari kesalahan, oleh karena itu kritik dan saran yang sangat
membangun dalam penulisan makalah ini sangat penulis butuhkan.
DAFTAR PUSTAKA