Harga diri adalah penilaian individu tentang nilai personal yang diperoleh dengan menganalisis seberapa sesuai perilaku dirinya dengan ideal diri. (Gail. W. Stuart, 2007). Tanda dan gejala dari HDR meliputi DS dan DO yaitu : DS : 1. Mengejek dan mengkritik diri. 2. Merasa bersalah dan khawatir, menghukum atau menolak diri sendiri. 3. Menunda keputusan. 4. Merusak diri: harga diri rendah menyokong klien untuk mengakhiri hidup. 5. Perasaan tidak mampu. 6. Pandangan hidup yang pesimitis. 7. Tidak menerima pujian. 8. Penurunan produktivitas. 9. Penolakan tehadap kemampuan diri. DO : 1. Mengalami gejala fisik, misal: tekanan darah tinggi, gangguan penggunaan zat. 2. Kurang memperhatikan perawatan diri. 3. Berpakaian tidak rapi. 4. Berkurang selera makan. 5. Tidak berani menatap lawan bicara. 6. Lebih banyak menunduk. 7. Bicara lambat dengan nada suara lemah. 8. Merusak atau melukai orang lain. 9. Sulit bergaul. 10. Menghindari kesenangan yang dapat memberi rasa puas. 11. Menarik diri dari realitas, cemas, panic, cemburu, curiga dan halusinasi. Dalam HDR juga terdapat faktor predisposisi yaitu: 1. Faktor yang mempengaruhi harga diri 2. Faktor yang mempengaruhi peran. 3. Faktor yang mempengaruhi identitas diri. 4. Faktor biologis Faktor presipitasi dalam HDR yang mana stressor pencetus dapat berasal dari internal dan eksternal, yaitu: 1. Trauma seperti penganiayaan seksual dan psikologis atau menyaksikan peristiwa yang mengancam kehidupan. 2. Ketegangan peran berhubungan dengan peran atau posisi yang diharapkan dan individu mengalaminya sebagai frustasi. Rentang Respon
Pohon masalah yang muncul menurut Fajariyah (2012) :
b. Intervensi keperawatan Diagnosa 1. Harga Diri Rendah Tujuan umum: klien tidak terjadi gangguan interaksi sosial, bisa berhubungan dengan orang lain dan lingkungan. Tujuan khusus: 1) Klien dapat membina hubungan saling percaya Tindakan : a) Bina hubungan saling percaya : salam terapeutik, perkenalan diri, b) Jelaskan tujuan interaksi, ciptakan lingkungan yang tenang, c) Buat kontrak yang jelas (waktu, tempat dan topik pembicaraan) d) Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya e) Sediakan waktu untuk mendengarkan klien f) Katakan kepada klien bahwa dirinya adalah seseorang yang berharga dan bertanggung jawab serta mampu menolong dirinya sendiri 2) Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki Tindakan : a) Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki b) Hindarkan memberi penilaian negatif setiap bertemu klien, c) Utamakan memberi pujian yang realistis d) Klien dapat menilai kemampuan dan aspek positif yang dimiliki 3) Klien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan Tindakan : a) Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki b) Diskusikan pula kemampuan yang dapat dilanjutkan setelah pulang ke rumah 4) Klien dapat menetapkan / merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki Tindakan : a) Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari sesuai kemampuan b) Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien c) Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh klien lakukan
5) Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi dan kemampuan
Tindakan : a) Beri kesempatan mencoba kegiatan yang telah direncanakan b) Beri pujian atas keberhasilan klien c) Diskusikan kemungkinan pelaksanaan di rumah 6) Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada Tindakan : a) Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien b) Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat c) Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah d) Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga