Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS AGRABINTA
Alamat : Jl. Raya Bojong Terong Desa Mekarsari Kec. Agrabinta-Cianjur 43273
Email : Puskesmasagrabinta01@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PROGRAM PEMBINAAN DESA SIAGA AKTIF

A. PENDAHULUAN
Desa siaga merupakan strategi baru pembangunan kesehatan. Desa siaga
lahir sebagai respon pemerintah terhadap masalah kesehatan di Indonesia yang
tak kunjung selesai. Tingginya angka kematian ibu dan bayi, munculnya kembali
berbagai penyakit lama seperti tuberkulosis paru, merebaknya berbagai penyakit
baru yang bersifat pandemik seperti SARS, HIV/AIDS dan flu burung serta belum
hilangnya penyakit endemis seperti diare dan demam berdarah merupakan
masalah utama kesehatan di Indonesia. Bencana alam yang sering menimpa
bangsa Indonesia seperti gunung meletus, tsunami, gempa bumi, banjir, tanah
longsor dan kecelakaan massal menambah kompleksitas masalah kesehatan di
Indonesia.
Desa siaga merupakan salah satu bentuk reorientasi pelayanan kesehatan
dari sebelumnya bersifat sentralistik dan top down menjadi lebih partisipatif dan
bottom up. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 564/MENKES/SK/VI II/2006, tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengembangan Desa siaga, desa siaga merupakan desa yang penduduknya
memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah
dan mengatasi masalah-masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan
kesehatan secara mandiri.
Desa siaga adalah suatu konsep peran serta dan pemberdayaan masyarakat
di tingkat desa, disertai dengan pengembangan kesiagaan dan kesiapan
masyarakat untuk memelihara kesehatannya secara mandiri. Dari data 2017
terdapat 11 desa di wilayah kecamatan Agrabinta. Dengan 11 desa siaga
pratama. Kader desa siaga sebagai pelaksana desa siaga perlu terlebih dulu
memahami tentang petunjuk teknis pelaksanaan desa siaga dan meningkatkan
pengetahuan serta kemampuan kader dalam melaksanankan desa siaga. Oleh

1
karena itu, perlu diadakannya Pembinaan Desa Siaga. Adanya pembinaan desa
siaga ini diharapkan akan meningkatkan pengetahuan pemahaman, pengetahuan
dan kemampuan kader desa siaga dalam pelaksanaan desa siaga. Seperti
halnya visi Puskesmas Agrabinta yaitu mewujudkan pelayanan kesehatan
masyarakat Agrabinta yang terjangkau, terbaik dan profesional secara
komprehensif dan agamis tahun 2021. Sedangkan misinya adalah memeberikan
pelayanan kesehatan yang bermutu merata dan terjangjau untuk masyarakat
Agrabinta, memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik untuk masyarakat
Agrabinta, mememnuhi segala kebutuhan pasien yang dilakukan secara
indonesia sigap dan tepat, melakukan pelayanna kesehatan secara menyeluruh
dan berkesinambungan, dan melakukan doa bersama sebelum melakukan
aktifitas. Dan untuk tata nilai puskesmas Agrabinta ialah AGRA ( Agamis, Gesit,
Ramah, Amanah).

B. LATAR BELAKANG
Permasalahan kesehatan yang dihadapi sampai saat ini cukup kompleks,
karena upaya kesehatan belum dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 diketahui
penyebab kematian di Indonesia untuk semua umur, telah terjadi pergeseran dari
penyakit menular ke penyakit tidak menular, yaitu penyebab kematian pada untuk
usia > 5 tahun, penyebab kematian yang terbanyak adalah stroke, baik di
perkotaan maupun di pedesaan. Hasil Riskesdas 2007 juga menggambarkan
hubungan penyakit degeneratif seperti sindroma metabolik, stroke, hipertensi,
obesitas dan penyakit jantung dengan status sosial ekonomi masyarakat
(pendidikan, kemiskinan, dan lain-lain).
Kesehatan adalah tanggung jawab bersama dari setiap individu, masyarakat,
pemerintah dan swasta. Apapun peran yang dimainkan oleh pemerintah, tanpa
kesadaran individu dan masyarakat untuk secara mandiri menjaga kesehatan
mereka, hanya sedikit yang akan dapat dicapai. Perilaku yang sehat dan
kemampuan masyarakat untuk memilih dan mendapatkan pelayanan kesehatan
yang bermutu sangat menentukan keberhasilan pembangunan kesehatan. Oleh
karena itu, salah satu upaya kesehatan pokok atau misi sektor kesehatan adalah
mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.

2
Untuk mencapai upaya tersebut Departemen Kesehatan RI menetapkan visi
pembangunan kesehatan yaitu “Masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat”.
Strategi yang dikembangkan adalah menggerakkan dan memberdayakan
masyarakat untuk hidup sehat, berupa memfasilitasi percepatan dan pencapaian
derajat kesehatan setinggi-tingginya bagi seluruh penduduk dengan
mengembangkan kesiap-siagaan di tingkat desa yang disebut dengan Desa
Siaga.
Desa siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya
dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-
masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan secara mandiri. Pada
intinya, desa siaga adalah memberdayakan masyarakat agar mau dan mampu
untuk hidup sehat. Untuk dapat danmampu hidup sehat, masyarakat perlu
mengetahui masalah-masalah dan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
kesehatannya, bak sebagai individu, keluarga, ataupun sebagai bagian dari
anggota masyarakat.
Beberapa determinan yang mempengaruhi status kesehatan masyarakat
adalah keturunan (heredity), keadaan gizi, gaya hidup, akses pelayanan
kesehatan dan lingkungan fisik dan nonfisik. Heredity memegang peran dalam
penentuan sifat dan karakteristik fisiologis seorang individu, seperti postur tubuh,
warna kulit dan golongan darah. Lingkungan fisik meliputi lingkungan yang ada di
sekitar manusia, seperti udara yang kita hirup, darat dan laut sebagai sumber
kehidupan, termasuk rumah dan fasilitasnya serta ketersediaan pelayanan umum
(air bersih, listrik dan jalan raya). Sedangkan faktor budaya akan mempengaruhi
sikap masyarakat terhadap hidup sehat dan kesehatan secara keseluruhan.

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan kader desa siaga tentang kegiatan desa siaga . di
kecamatan Agrabinta.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pemahaman kader desa siaga tentang desa siaga
b. Meningkatkan kemampuan kader desa siaga dalam pengukuran strata
desa siaga

3
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
1. Kegiataan pokok
Pembinaan kader Desa Siaga Aktif

2. Rincian kegiatan
a. Penyampaian materi tentang Desa Siaga Aktif.
b. Penyampaian materi tentang pengukuran strata desa siaga.

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN DAN SASARAN


Pembinaan melaksanakan menyampaikan materi tentang desa siaga aktif
cara metode assesmen dan observasi serta pengisian formulir desa siaga

F. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Antara bulan Febuari s.d. Nopember

G. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORANNYA


Dilaksanakan setiap bulan sekali.

H. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dan pelaporan dilapangan dilakukan dengan cara manual dan
google drive oleh petugas promkes di puskesmas dari kegiatan dan menjadi
bahan laporan ke Dinas kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai