MEMUTUSKAN:
Ditetapkan dr Jakarta
pada ta-nggal 4 Januari 2019
JENDERAL
MASYARAKAT BUDDHA,
[1,
IJE
s
I
-4-
LAMPIRAN
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL
BIMBINGAN MASYARAKAT BUDDHA
NOMOR 21 TAHUN 2019
TENTANG
PETUNJUKTEKNIS BANTUAN SARANA DAN PRASARANA
LEMBAGA PENDIDIKAN KEAGAMAAN BUDDHA
A. LATAR BEI,AKANG
Pendidikan agama adalah pendidikan yang memberikan
pengetahuan dan membentuk sikap, kepribadian, dan keterampilan
peserta didik dalam mengamalkan ajaran agamalya, yang dilaksala.kan
sekurang-kurangnya melalui mata pelajaran/ku[ah pada semua jalur,
jenjang, dan jenis pendidikan. Pendidikal agama berfungsi membentuk
manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa serLa beraldrlak mulia dan mampu menjaga kedamaian dan
kerukunan hubungan inter dan antar umat beragama. Pendidikan a€arna
bertujuan untuk berkembangnya kemampuan peserta didik dalam
memahami, menghayati, dan menga:rralkal nilai-nilai agama yang
menyerasikan penguasaannya dalam ilmu pengetahuan, teknologi dan
seni.
Pendidikan keagamaan adalah pendidikar yang
mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranan yang
menuntut penguasaan pengetahuan tentang ajaral agama dan/atau
menjadi ahli ilmu agama dan mengamalkan ajaran agamalya. Pendidikan
keagamaan berfungsi mempersiapkan peserta didik menjadi anggota
masyarakat yang memahami dan mengamaJkan nilai-nilai ajaran
agamaxya dan/atau menjadi ahli ilmu agama. Pendidikan keagamaan
bertujuan untuk terbentulinya peserta didik yang memahami dan
mengamalkan nilai-nilai ajaran agamanya dan/atau menjadi ahli ilmu agama
yang berwawasan luas, kritis, lceatif, inovatif, dan dinamis dalam
ralgka mencerdaskan kehidupan bangsa yang beriman, bertakwa, .dan
bera-kh-lak mulia.
Pada Pasal 9 PP 55 Tahun 2007, menegaskan bahwa Pendidikan
keagamaan meliputi pendidikan keagamaan Islam, Kristen, Katolik, Hindu,
Buddha, dan Khonghucu. Pendidikan keagamaan diselenggarakan pada
jalur pendidikan formal, nonformal, dal informa-l dan Pengelolaan
pendidikan keagamaan dilakukan oleh Menteri Agama. pada pasal 42 juga
dljelaskan bahwa Pendidikan keagamaan Buddha diselenggarakan oleh
masyarakat pada jalur pendidikan nonformal dalam bentuk program
Sekolah Minggu Buddha, pabbajja sarnarrera / Buddha siswa, dan bentuk
lain ya-rrg sejenis. Pengelolaan satuan pendidikan keagamaan Buddha
dilakukan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 48
Tahun 2008 Tentang Pendanaan Pendidikar Pada pasal 34 ayat (5)
mengamanatkan bahwa Pemerintah, pemerintah daerah, pemalgku
kepentingan pendidikan, dan pihaft asing dapat membantu pendanaan biaya
investasi selain lahan untuk satuan dan/atau program pendidikan formal
dan nonformal yang diselenggarakan masyarakat.
Ketentuan Bantuax Pemerinta_h di bidang pendidikan agama dan
pendidikan keagamaan. Sebagaimana diatur dalam pMA 62 tahun 2016
dapat diberikan da,lam bentuk ualg dan/atau barang. Adapun tata kelola
pemberian bantuan perlu diatur dalarn bentuk petunjuk teknis pelaksanaan
penyalural setiap jenis Barltuarr Pemerintah oleh pejabat Eselon I pusat
selaku penanggungiawab program.
B. MAKSUDDANTUJUAN
1. Maksud
Pemberian BaJrtuan Pemerintah berupa bantuan sarana dan prasarana
lembaga pendidikan keagam661 Buddha dimaksudkan untuk penguatan
dan peningkatan kapasitas lembaga dalam pencapaiarl tujuan pendidikal
keagamaan Buddha.
2. Tujuan
Tujuan petunjuk teknis ini adalah sebagai acuan untuk pengelolaan dana
bantuan pemerintah agar da-lam pelaksanaanya dapat mencapai sasaran
secara tertib, efisien, efektif dan akuntabel.
C. PEMBERI BANTUAN
Bantuan pemerintah berupa bantual sarana dal prasarana pada l,embaga
Pendidikan Keagamaan Buddha dialokasikaa dalam DIPA pada Progra_ur
Bimbingan Masyarakat Buddha Kementerian Agama.
E. BENTUKBANTUAN
Bentuk bantuan pemerintah berupa bantuan sarana dan prasarana lemtraga
pendidikan keagamaan Buddha berupa uang.
F. JUMLAH BA}ITUAN
Jumlah barrtuarr meliputi :
1. Barrtuart alat musik (seperti gamelan/alat musik pendukung pendidikan
keagamaan Buddha) diberikan sesuai dengan kondisi riil masing-masing
daerah dal setinggi-tingginya sebesar Rp. 350.000.OO0,O0 (tiga ratus lima
puluh juta rupiah);
2. Bantuan fasilitas perlengkapan penunjarrg penyelenggaraan pendidikan
lembaga pendidikafl Keagamaaan Buddha diberikan sesuai dengan kondisi
riil masing-masing daerah dan setinggi-tingginya sebesar
Rp.50.000.00O,00 (lima puluh juta Rupiah).
-6-
I. PERTANGGUNGJAWAE}AN BANTUAN
1. Penerima bantuan sarana dan prasarana lembaga pendidikan
keagamaan Buddha wajib membuat dan menyampaikan laporan
pertanggungiawaban seca.ra tertulis kepada PPK.
I
-7 -
J. KETENTUAN PERPAJAKAN
Pemungutan pEak yaflg berkaitan dengan barrtuarr pemerintah berupa
bantuan sarana dan prasarana lemb^ga pendidikan keagamaa-n Buddha
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
K. SANKSI
Penerima bantuan sarana dan prasa.rana lembaga pendidikan keagamaal
Buddha, apabila dalam menggunakan bantuan tidak sesuai dengan petunjuk
telo:is bantuan sarana prasarana bantuan lembaga pendidikan
keagamaan Buddha ini mendapatkan sanksi administrasi dan bila
dikemudian hari merugikan N maka penerima wajib mengganti kerugian
Negara sesuai dengna keten yang berlaku.
BAB III
PENUTUP
Demikian petunjuk telrnis berian Bantuan ini kami susun untuk dapat
digunakan sebagai acuan bogl bantuan sarana dan prasarana lembaga
Pendidikan Keagamaal Buddha.
D RJENDERAL
AN MASYARAKAT BUDDHA,
* [zt-
fr
I
o
<KOP SURAT>
SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB BELANJA (SPTJB)
2. Persentase jurrrlah dana bantuan sarana dan prasarana .. .. ... . ...... ( 15)
yarrg telah digunakan adalah sebesar .......... (........) ( i6).
3. Bertanggung jawab penuh atas pengeluaran yang telah dibayar lunas
kepada yang berhak menerima.
4. Persedia menyimpan dengan baik seluruh bukti pengeluaran belanja
yang teliah dilaksanal<an.
5. Bersedia untuk dilakukan pemeriksapn terhadap bukti-bukti
pengeluaran oleh aparat pengawas fungsional Pemerintah.
6. Apabila di kemudian hari, pernyataan yang saya buat ini mengakibatkan
kerugian Negara ma-ka saya bersedia dituntut penggantian kerugian
Negara dimaksud sesuai dengan ketentuan peraturan perundalg-
undangan.
Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebemanya.
(17)
Pimpinan/ Satuan l,embaga .... (18)
Materai
Rp. 6.000,-
(le)
-9-
, PETUNJUK PENGISIAN
SURAT PERI,IYATAAN TANGGUNG JAWAB BELANJA
<KOP SURAT>
I,APORAN PERTANGGUNGJAWABAN BANTUAN SARANA DAN
PRASARANA
(1e)
Antara
Pejabat Pembuat Komitmen (2)
Dengan
Nama Pimpinal/ Ketua Lembaga (s)
Tentang
Bantuan Pemerintah unruk (4)
Pe{anjian ini dibuat dan ditandatangani PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA
dalam keadaan cakap menurut hukum, bermaterai cukup, dibubuhi cap dinas,
dihadapan (2) orang saksi, asli rangkap 2 (dua) dan mempunyai kekuatan
hukum yang sama untuk dilaksanakan sebagai mana mestinya.
(. )(21) ( l(22)
Saksi-saksi
1 (23) (241
2 {.25 126l
-14-
PETUNJUK PENGISIAN
PERJANJIAN KERJASAMA